Daftar Isi

 

YESUS ADALAH PENDIRI JEMAAT

(THE CHURCH JESUS BUILT)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diadaptasi Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan pada kebaktian Minggu Malam, 10 Januari 1982

di First Baptist Church in Dallas

 

Kami ucapkan selamat bergabung kepada semua pemirsa yang pada jam ini mengikuti siaran televisi dan radio dari kebaktian First Baptist Church in Dallas. Dan ini adalah gembala kami yang akan membawakan khotbah dengan tema Yesus Adalah Pendiri Gereja.

 

Matius 16:18 adalah ayat Alkitab yang paling terkenal dan paling penting dalam Alkitab.

 

“Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus (petros, batu kecil atau batu kerikil yang dapat Anda lempar) dan di atas batu karang (petra, batu karang besar, atau lempengan batu besar yang mana Anda bisa membangun kota besar di atasnya) ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”

 

“Alam maut” atau  “The gates of hell” (KJV) — sebuah kata untuk mengacu kepada kematian – “tidak akan menguasainya,” katischuō.  “Kata” berarti “melawan” atau “against,” sedangkan “ischuō” berarti “memiliki kekuatan, memiliki kuasa.”  “Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut” – api dan banjir dan kemartiran serta darah – “tidak akan dapat menguasainya.” Jemaat akan bangkit dan hidup selama-lamanya.

 

Semua institusi lain di dunia ini terkubur dalam kematian.  Entah itu dunia politik atau ekonomi atau sosial, semua relationship yang kita buat dalam hidup ini dihancurkan oleh kematian. Seorang raja akan berakhir dalam kematian. Seorang pemimpin perusahaan besar akan berakhir dalam kematian. Para bintang film, entah di Hollywood atau Broadway juga akan berakhir dalam kematian. Setiap relationship yang kita buat dalam hidup ini akan berakhir dengan kematian. Namun relationship atau persekutuan yang kita buat di dalam gereja atau jemaat bangkit dan hidup untuk selama-lamanya. Gerbang Neraka (The gates of Hades) tidak akan memiliki kuasa untuk menguasainya (katischuō).

 

Immortalitas atau ketidakfanaan gereja, sifat kekekalan institusi ini, organisme yang Kristus dan untuknya Ia mati ini, hidup bukan karena pilihan namanya sendiri dan kepastian sejarah, namun itu hidup selama-lamanya oleh karena lima pengakuan fundamental yang mengkharakteristiknya.

 

 

LIMA PENGAKUAN IMAN FUNDAMENTAL

YANG MENGKHARAKERISTIK JEMAAT PERJANJIAN BARU

 

Ada lima pengakuan iman fundamental untuk gereja. Dan gereja yang Yasus bangun untuk selama-lamanya ini dikharakteristik oleh lima pengakuan iman fundamental ini yang menjadi dasar iman dan praktek. Seperti saya memiliki lima jari yang membuat saya memiliki kekuatan untuk memegang atau menggenggam, ada lima pengakuan iman fundamental yang menjadi dasar bagi gereja.

 

 

Pertama, Otoritas Kitab Suci Bagi Iman dan Praktik Kehidupan Jemaat

 

Yang pertama adalah Kitab Suci yang menjadi satu-satunya dasar iman dan praktek kehidupan jemaat. Gereja atau jemaat hidup oleh deskripsi, oleh dan melalui dan di atas Firman Allah.

 

Dalam Injil Lukas pasal terakhir, Yesus berkata kepada para rasul-Nya,

 

Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi (Nebî’îm) dan kitab Mazmur (Kethűbîm)” -- ini adalah pembagian kanon Kitab Suci Perjanjian Lama -- Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.  (Lukas 24:44-48)

 

 

Kedua, Keimamatan Setiap Orang Percaya

 

Artikel atau pengakuan iman yang kedua adalah keimamatan semua orang percaya. Dalam  Matius 27:51 dikatakan:

 

“Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah” – bukan dari bawah ke atas yaitu melalui apa yang manusia kerjakan, tetapi dari atas ke bawah, yaitu melalui apa yang Allah kerjakan.

 

Dan ketika tabir Bait Suci terbelah, maka ruang mahakudus Allah terbuka untuk dilihat dan dimasuki. Di sanalah Allah berada. Di sanalah Yesaya pernah melihat Dia di tempat yang mahatinggi. Di sana biasanya imam besar masuk dengan membawa darah penebusan sekali dalam setahun. Di sana ia membuat pengakuan dosa atas nama seluruh umat. Dan sekarang tabir itu telah terbelah dan tidak ada lagi tabir pemisah antara Allah dan umat tebusan-Nya untuk selama-lamanya. Dan kini setiap orang memiliki akses penuh untuk datang secara pribadi kepada Allah.

 

Tidak perlu lagi imam, tidak perlu lagi upacara, setiap orang percaya dapat datang langsung kepada Allah dan berbicara kepada Allah seperti berbicara dengan sahabatnya, bertemu muka dengan muka. Ia dapat datang kepada Allah di mana saja. Berbicara dengan Tuhan di dapur sama dengan di katedral yang berlapiskan emas. Di mana saja kita dapat memanggil nama Tuhan dan tidak ada tempat yang lebih baik atau kurang baik, tetapi sama saja, untuk dapat memanggil nama Tuhan.

 

Dan setiap orang dapat bediri di hadapan Allah, imamnya adalah dirinya sendiri, dan korban persembahannya berupa kesaksian dan pujian untuk Tuhan. Itu adalah hal yang agung yang Allah telah kerjakan bagi kita. Dan itu adalah batu fondasi yang kedua yang di atasnya Tuhan kita membangun jemaat-Nya, yaitu ke-imamat-an setiap orang percaya. Setiap orang berhak berbicara kepada Allah untuk dirinya sendiri dan mendengarkan suara Tuhan di dalam hati dan jiwanya sendiri.  Kita dapat datang secara pribadi kepada Allah.

 

 

Ketiga, Jemaat adalah Kumpulan Orang yang Telah Lahir Baru

 

Pengakuan iman gereja yang menjadi dasar atau karakteristik ketiga adalah jemaat yang diregenerasikan. Pada hari ini frase yang popular untuk itu adalah “kelahiran kembali” [berhubungan] dengan jemaat Tuhan.

 

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus, eis – oleh karena -- pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (Kisah 2:38)

 

“Orang-orang yang dengan senang hati (kata cetak miring ada dalam Alkitab King James Version) menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran (didachē) – pengajaran lisan yang kemudian dituliskan dan menjadi apa yang kita sebut sekarang ini sebagai Perjanjian Baru --  rasul-rasul dan dalam persekutuan (koinōnia). Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti – Perjamuan Tuhan yang selanjutnya menjadi ordinansi gereja -- dan berdoa” (Kisah 2:41-42).

 

Ini adalah persekutuan yang telah dilahirkan kembali. Kata Yunani untuk “jemaat” dalam Perjanjian Baru adalah ekklēsia (ek artinya keluar,” dan kaleō artinya “memanggil”). Jadi jemaat berarti orang-orang yang dipanggil keluar untuk menjadi satu tubuh bagi Allah. Orang-orang ini adalah orang-orang pilihan Allah.

 

Sejak semula, Allah memilih manusia di antara semua binatang di sekitar kita. Allah memilih Nuh di antara semua orang pada masa antediluvian (bahasa Latin, ante berarti “sebelum” dan diluvium yang berarti “air bah”). Allah memilih Abraham untuk keluar dari dunia penyembahan berhala. Allah memilih Israel (Yakub) dan bukan Edom (Esau). Allah memiliki Yehuda dari antara saudara-saudaranya. Allah memilih Daud dari antara keturunan Yehuda. Allah memilih Betlehem dari antara kota-kota di Israel. Allah memilih Maria dari antara perawan-perawan dari keluarga umat-Nya. Allah memilih para rasul di antara para pengikut Kristus. Allah memilih Paulus untuk menjadi duta atau utusan-Nya bagi orang-orang non Yahudi, yaitu bagi kita. Dan akhirnya Allah memilih Anda. Allah memilih kita. Ia telah memanggil kita keluar untuk dipisahkan dari dunia ini menjadi satu tubuh, yaitu jemaat, atau ekklēsia.

 

 

Keempat, Jemaat Memiliki Dua Pejabat Gereja yang Ditahbiskan

dan Dua Ordinansi yang Harus Dipelihara

 

Prinsip pengakuan iman dasar jemaat Kristus adalah bahwa gereja memiliki dua pejabat gereja yang ditahbiskan dan dua ordinansi yang harus dilaksanakan dengan setia dalam jemaat lokal.

 

Ketika Paulus menulir kepada jemaat Filipi, ia berkata:

 

“Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken” (Filipi 1:1).

 

Hanya ada dua pejabat yang ditahbiskan dalam jemaat. Yang pertama adalah penilik jemaat. Ada tiga kata dalam Perjanjian Baru untuk menjelaskan jabatan ini. Ia disebut juga presbuteros.  Ia disebut juga  episkopos.  Ia disebut juga  poimēn. Dan ketiga sebutan itu digunakan silih berganti dalam Perjanjian Baru untuk menunjukkan jabatan yang sama. Presbuteros diterjemahkan “penatua” atau “elder” mengacu kepada martabat (dignity) jabatan ini. Episkopos diterjemahkan “penilik” atau “bishop,” kata ini digunakan untuk menunjukkan tugasnya (assignment).  Episkopos berarti “penilik.”  Ia adalah penilik jemaat. Poimēn adalah kata untuk gembala. Ia adalah gembala sidang atau gereja. Hatinya dipenuhi dengan kasih kepada jemaat yang digembalakannya, dan ia menjadi perantara antara anggota jemaat dan senantiasa menaruh kepedulian kepada mereka. Ini adalah jabatan pertama yang ditahbiskan di dalam jemaat yang dibangun oleh Yesus.

 

Ada satu kata lain lagi yaitu “deaken.” Kata diakonos adalah kata yang kita kenal hari ini dalam rumah tangga sebagai “pelayan” atau dalam bahasa Inggris “servant.” Dan kata “diakonois” di sini berarti “deaken-deaken” (jamak). Diakonois adalah orang-orang yang ditetapkan untuk membantu tugas pelayanan gembala, sama seperti Hur dan Harun yang menopang kedua tangan Musa. Dan ketika kedua jabatan ini dapat bekerja sama, di dalam Roh Kristus, mereka menjadi satu tim yang tak dapat dikalahkan.

 

Selanjutnya ada dua ordinansi yang diperintahkan. Itu bukan sakramen. Karena itu tidak dimaksudkan untuk mendatangkan keselamatan atau anugerah. Kedua ordinansi itu menggambarkan Injil.

 

Ordinansi yang pertama adalah ordinansi baptisan. Itu adalah gambaran dramatik dari Injil dan pengalaman kita di dalamnya.

 

Rasul Paulus mendefinisikan Injil di dalam 1 Korintus 15:4,

 

bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.”

 

Ordinansi itu menggambarkan pengalaman kita di dalamnya. Kita mati bersama dengan Kristus dan dikuburkan bersama Dia. Dan kita dibangkitkan bersama Kristus untuk berjalan dalam kehidupan baru.

 

Ordinansi gereja yang kedua adalah Perjamuan Tuhan. “Lakukan ini untuk mengingat akan aku.” Ini berarti memandang kebelakang atau mengingat kembali ketika Tuhan kita menderita bagi dosa-dosa kita. Dan memandang ke depan kepada hari ketika Tuhan datang kembali.  Dan roti yang dipecah-pecahkan menggambarkan tubuh-Nya yang dikoyak-koyak atau dipecah-pecahkan. Cawan berisi anggur menggambarkan darah-Nya yang dicurahkan bagi kita. Dan jemaat yang Yesus bangun dikharakteristik oleh dua jabatan (orders) dan dua ordinansi (ordinances) ini.

 

 

Kelima, Pelaksanaan Amanat Agung Kristus

 

Kelima, kharakteristik yang agung, pengakuan iman dasar kita dalam jemaat adalah tetap tinggalnya dan pelaksanaan amanat agung Tuhan untuk selama-lamanya. Injil Matius ditutup dengan perkataan ini:

 

“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku (mathētuō) dan baptislah (baptizō) mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20dan ajarlah (didaskō) mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:18-20)

 

Mathētuō, berarti menjadikan murid, menginjil, memenangkan jiwa bagi Kristus. Baptizō, “membaptis mereka di dalam nama” Allah Tritunggal.  Didaskō, mengajar mereka, asal kata didaktik. Didaskō, “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” Dan ini adalah tugas dan amanat agung yang harus kita laksanakan sampai kesudahan zaman ini. Jemaat yang Yesus bangun dikharekteristik oleh ima pengakuan fundamental ini: Pertama, Alkitab menjadi satu-satunya rule dan fondasi iman dan praktek hidup kita. Kedua, keimamatan setiap orang percaya, hak bagi setiap orang untuk menghadap Tuhan secara pribadi. Ketiga, anggota jemaat yang dilahirbarukan, dilahirkan kembali ke dalam keluarga Allah. Keempat, ada dua jabatan yang ditahbiskan (orders) dan dua ordinansi (ordinances) untuk dilaksanakan. Dan kelima, Amanat Agung  yang merupakan tugas untuk mempertobatkan dan memuridkan seluruh dunia.

 

Dalam Ibrani 10: 25, penulis Kitab Ibrani berkata,

 

“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

 

Salah satu kebiasaan yang indah dari jemaat adalah mengadakan pertemuan bersama setiap Hari Minggu – bukan dilakukan karena perintah, tetapi oleh karena kasih dan  rasa hormat serta mengingat apa yang Yesus telah lakukan dan maksudkan bagi kita,  untuk datang bersama masuk ke dalam rumah Allah.

 

Jack Hamm yang adalah seorang artis Kristen dan deaken kita yang setia, pada hari Jumat membawa saya kepada suatu gambaran yang indah untuk mempelajari Mazmur 27:4:

 

“Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini” -- Apa itu? --  “diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya”

 

Itulah satu hal yang dikatakan oleh Pemazmur, yaitu bila Tuhan berkenan, biarlah saya melakukan itu. Izinkan saya menjadi bagian dari keluarga Allah dan berkumpul dengan mereka di rumah Tuhan. Ini bukan tugas yang memaksa saya harus pergi. Ketika saya masih kecil saya senang pergi ke gereja, di sebuah rumah di mana di sana saya telah diselamatkan atau bertobat, dan di mana di sana saya dibaptiskan. Saya mengasihi gereja itu. Saya lebih suka datang ke gereja dari pada pergi ke tempat lain, di manapun di dunia ini. Saya mengasihi umat Allah. Saya bahagia mendengar permainan orkestra dan nyanyian paduan suara. Saya senang berjumpa dengan umat Allah. Jika saya dapat, saya akan bahagia sekali bisa berdiri di suatu tempat dan berjabat tangan sambil mengucapkan kata-kata yang saling menguatkan kepada setiap orang yang pernah datang ke rumah Tuhan itu.  

 

Ada sesuatu  yang istimewa dalam kehidupan Martin Luther seperti yang dirujuk oleh Pat Zondervan. Dalam Alkitab Perjanjian Baru yang ia terjemahkan dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Jerman, yaitu Alkitab bahasa Jerman hari ini, ia tidak pernah menggunakan kata gereja, Kirche, tetapi ia menggunakan terminologi die Gemeinde. Dan ia melafalkan itu untuk Anda dalam bahasa Belanda. Dan bukankah term ini juga yang digunakan di Holland?

 

Ia tidak pernah menerjemahkan kata ekklēsia dengan kata “gereja” (church). Apa yang ia gunakan adalah kata yang ia ambil di jalanan, die Gemeinde yang mengacu kepada orang-orang yang keluar untuk berkumpul, di mana mereka bersekutu, di mana mereka bersama-sama.  

 

Die Gemeinde adalah kata dalam bahasa Jerman, seperti ia mengucapkannya dalam bahasa Belanda, untuk mengacu kepada suatu persekutuan, atau komuni. Dalam Perjanjian Baru itu sering disebut  koinōnia, yang berarti suatu persekutuan, atau komuni. Itu adalah apa arti jemaat, yaitu suatu persekutuan, suatu komuni.

Dan sebagai salah satu hal yang Paulus tuliskan, ia menutup surat pertamanya yang ditulis untuk jemaat Tesalonika dengan ini, “Saudara-saudara, doakanlah kami… Tuhan kita, menyertai kamu!”