KERAJAAN SERIBU TAHUN

Dr. W. A. Criswell

 

Yesaya 65:17-25

08-08-76

 

 

Ini adalah Pendeta yang menyampaikan warta yang berjudul: Kerajaan Seribu Tahun, Zaman Keemasan. Di dalam pemberitaan kami melalui kitab nabi Yesaya, kita telah sampai kepada pasal yang terakhir dan yang klimaks, yaitu pasal yang ke 65 dan 66. Warta untuk hari ini merupakan sebuah penjelasan yang lebih terperinci akan ayat yang terakhir dari pasal yang ke 65. Saya akan membacakan ayat-ayat tersebut dimulai dari ayatnya yang ke 17:

 

“Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati,

Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.

Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang pun tidak.

Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.

Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.

Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka.

Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma dan tidak akan melahirkan anak yang akan mati mendadak, sebab mereka itu keturunan orang-orang yang diberkati TUHAN, dan anak cucu mereka ada beserta mereka.

Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarnya.

Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan memakan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus,” firman Tuhan. 

 

Kita semua terkait dengan masa depan. Benar. Kita dilahirkan ke dalam dunia ini. Sekarang, apa yang dipertahankan oleh zaman itu untuk kita? Dan apa yang dipertahankan oleh zaman itu untuk dunia? Akankah dosa serta kematian serta kubur akan menjadi warisan kita untuk selama-lamanya? Apakah itu yang kita nanti-nantikan, untuk terjatuh ke dalam kematian?

 

Dan apakah yang menjadi arah dari sejarah umat manusia? Akankah untuk selamanya seperti abad-abad yang telah berlalu, sebuah kisah tentang pertumpahan darah serta mengenai peperangan dan kekejaman serta teror? Dan apakah yang akan terjadi pada bumi ini di masa yang akan datang? Akankan bumi ini tetap pada lintasannya sampai pada akhirnya, apakah akan terjatuh ke dalam matahari dan hangus terbakar sampai menjadi abu atau akankah pada akhirnya matahari yang akan padam dan bumi pada akhirnya menjadi sebuah planet mati di dalam kegelapan dan malam yang kekal?

 

Apakah yang menjadi masa depan dari hidup kita sendiri dan hidup dari dunia ini? Tanpa adanya pengecualian, nubuat dari kitab Perjanjian Lama serta pengungkapan dari kitab Perjanjian Baru adalah demikian: terbentang di depan kita serta di depan dunia suatu zaman yang keemasan, suatu kerajaan seribu tahun, ketika kehendak Allah di muka bumi ini sudah selesai dilaksanakan seperti di sorga, ketika Raja, Messias itu bersemayam di atas tahtanya serta berkuasa di atas bumi ini seperti sekarang Dia berkuasa terhadap semesta malaikat di dalam kemuliaan.

 

            Dari penyingkapan itu, janji tentang sebuah kerajaan seribu tahun dan gemilang yang akan datang itu, nabi Yesaya menuliskan lebih dari pada apa yang dituliskan oleh nabi yang lain. Dan sebagian dari penyingkapan yang luar biasa itu adalah yang baru saja saya bacakan di dalam bagian ayat itu.

 

            Ada tujuh hal di dalam penyingkapan oleh nabi Yesaya ini yang menggambarkan datangnya kerajaan seribu tahun dan kita akan membahasnya satu per satu.

 

Yang pertama, kerajaan seribu tahun itu akan ditetapkan di muka bumi ini, bukan karena kejeniusan manusia, akan tetapi karena adanya campur tangan Allah Yang Mahakuasa. Lihatlah pada kata ganti orang yang ada di dalam kalimat itu:

 

“Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.  Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; Semuanya akan terjadi. Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarnya. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang Kudus, firman Tuhan.” 

 

Setiap orang yang merasa peka terhadap Firman Allah tidak dapat tidak kecuali menjadi sensitif terhadap penggunaan empati dari kata ganti – kata ganti orang di sana itu. Kerajaan itu merupakan sebuah kerajaan yang akan ditetapkan, bukan dari keperkasaan atau pengertian atau kejeniusan atau kemampuan atau talenta dari seorang manusia, akan tetapi kerajaan itu yang akan ditetapkan oleh adanya campur tangan Allah dari sorga, melalui kedatangan Tuhan.

 

Ketika saya masih seorang pemuda yang sedang bertumbuh menjadi dewasa, ada filosofi serta ilmu theologi unversal yang pernah saya dengar, bahwa kita akan membawa kerajaan itu masuk melalui pemberitaan Injil. Akhirnya, gigi dan cakar serta sifat jahat dan dosa dari sifat alami dan manusia akan berlalu melalui pemberitaan Injil Kristus.

 

Pengajaran itu berlawanan dengan Firman Allah. Tidak ada sesuatu apapun di dalam Alkitab itu yang memberikan kepercayaan yang satu itu. Dan pengajaran itu sudah pasti bertentangan kepada pengalaman serta sejarah umat manusia. Setelah dua ribu tahun adanya pemberitaan akan Injil, ada lebih banyak orang-orang yang tidak percaya dan kaum fasik di dunia ini, saat ini juga, daripada yang ada dua ribu tahun yang silam. Ada lebih banyak kejahatan yang terjadi. Ada lebih banyak kekejaman yang terjadi. Ada lebih banyak teror yang terjadi. Ada lebih banyak rasa takut di dunia saat ini dari pada yang ada sebelumnya.

 

Hal itu seturut dengan Firman Allah. Karena seperti yang tertulis di dalam kitab 2 Timotius pasal yang kedua, dan di dalam kitab 2 Timotius pasalnya yang ketiga, oleh inspirasi, rasul Paulus berkata, “Orang jahat akan bertambah jahat.”

 

            Selalu, senantiasa terdapat sisa-sisa orang yang memegang teguh kesetiaan dan Tuhan Allah tidak akan mengecewakan mereka. Kerajaan itu akan datang, akan tetapi bukan oleh kejeniusan manusia, akan tetapi oleh karena kedatangan Tuhan serta adanya campur tangan dari Tuhan Allah Yang Mahakuasa.

 

“Aku yang melakukannya,” demikianlah firman Tuhan. “Itu adalah gunung-gunung kudus-Ku,” demikianlah firman Tuhan. “Dan Aku menciptakan dunia itu satu kegirangan dan bersukacita.” 

 

            Yang kedua. Kitab Wahyu mengatakan kepada kita bahwa ibukota dari seluruh wilayah kerajaan seribu tahun itu adalah Yerusalem. Di dalam contoh dari sekian banyak, seperti yang tertulis di dalam kitab Amos, seperti yang tertulis di dalam kitab Yesaya, seperti yang tertulis di dalam kitab Yehezkiel, seperti yang tertulis di dalam kitab Yeremiah, seperti yang telah dituliskan oleh para nabi itu, bangsa Tuhan akan kembali ke negeri itu.

 

            Tuhan Allah telah mengumpulkan umat pilihan-Nya di negeri asal mereka. Dan di zaman kerajaan seribu tahun itu, kota Yerusalem akan menjadi ibukota dari seluruh dunia. “Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.”

 

Apabila saya dapat meringkaskan akhir zaman, penyempurnaan zaman itu secara singkat, saya akan melakukannya dengan cara yang seperti ini: di akhir zaman, ada tiga gerakan besar yang terjadi pada saat penyempurnaan zaman tersebut.

 

            Yang pertama. Ada gerekan menuju ke atas, suatu kenaikan yang hebat. Hal itu termasuk kebangkitan dari orang-orang yang sudah mati serta kegirangan gereja. Ketika orang-orang yang telah tertidur di dalam Kristus ini, orang-orang kudus dari kitab Perjanjian Lama serta orang-orang yang telah ditebus dari kitab Perjanjian Baru, ketika mereka dipanggil untuk maju ke depan pada saat sangkakala dibunyikan danbangkit di dalam kemuliaan yang serupa dengan Kristus – kebangkitan dari orang-orang yang sudah mati seeta kegirangan gereja. Mereka akan di bawa naik ke atas ke dalam Yerusalem yang baru, ke dalam sorga, kota Allah itu.

 

Gerekan kedua adalah penurunan ke bawah. Ini merupakan suatu kekalahan total bagi mereka yang menolak Kristus, yang menolak dengan angkuhnya tawaran-Nya akan belas kasihan,  yang melakukan hal yang sama kepada Roh Kasih Karunia dan yang menginjak-injak darah perjanjian itu. Ada suatu penurunan ke arah bawah dari penyempurnaan zaman tersebut. Tuhan Allah akan mengeluarkan orang-orang yang melawan, semua yang berbuat kejahatan, semua orang yang menyakiti serta menghancurkan dari dalam kerajaan-Nya.

 

Ada gerakan besar yang ketiga di akhir zaman nanti, dan gerakan itu adalah gerakan maju ke depan. Gerakan ini menuju kepada kerajaan seribu tahun Allah yang bersifat duniawi yang seperti sorga. Mereka ini adalah orang-orang yang hidup di dunia yang akan melewati penghakiman yang besar itu.

 

Yang pertama, ada hukuman terhadap orang-orang Israel. Hal ini dengan cermat telah digaris bawahi di dalam kitab Yehezkiel pasal yang ke dua puluh. Dan mereka yang berpaling kepada Tuhan Allah di dalam pertobatan serta iman kepercayaan di antara bangsa Israel akan maju memasuki kerajaan seribu tahun.

 

Terdapat hukuman bagi orang-orang yang bukan orang Yahudi, dan dengan cermat hal ini telah ditunjukkan serta dikarakterisasikan dan digambarkan di dalam pasal yang ke dua puluh lima dari Injil Matius. Dan orang-orang yang bukan orang Yahudi ini adalah orang-orang yang telah menerima Tuhan Kristus sebagai Juru Selamat mereka akan memasuki kerajaan seribu tahun itu. Tidak seorangpun yang masuk ke dalam kerajaan seribu tahun yang tidak diselamatkan. Dan gerakan maju kedepan yang agung di hari itu akan mencakup mereka yang melihat dalam iman kepercayaan kepada Yesus Kristus Tuhan kita.

 

Dan pada saat itu, Yerusalem akan menjadi ibukota dunia. Dan seluruh bumi akan hidup di dalam kemuliaan dan di dalam perdamaian. Dengarkanlah kepada nabi Yesaya ketika dia menggambarkannya:

 

“Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung.” Dan gunung melambangkan sebuah bangsa yang besar dan sebuah bukit melambangkan suku bangsa yang lebih kecil. Di tengah-tengah segenap bangsa-bangsa besar di dunia ini, tahta Allah akan berdiri tegak dan “akan diagungkan di atas bukit-bukit dan segenap bangsa akan berduyun-duyun ke sana. Banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya. Supaya kita berjalan menempuh jalan-Nya.’ Sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem. Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.”

 

            Seluruh dunia akan menjadi satu kesatuan keluarga besar di dalam Kristus. Dan seluruh dunia akan diliputi oleh pengetahuan akan Tuhan serta bersama-sama dengan perdamaian dan kemuliaan, dengan sukacita dan kegembiraan menyambut datangnya zaman keemasan itu.

 

Yang ketiga. Tidak akan ada lagi luka, suara orang-orang yang mengerang, begitupun tidak akan ada lagi suara orang-orang yang menangis. Hal itu dinyatakan kepada kita di dalam kitab yang terakhir dari Alkitab. Mengapa demikian? Karena sumber dari isak tangis kita serta erangan kita dan penderitaan kita telah berlalu dari kita. Iblis telah diikat dan dilemparkan ke dalam lubang yang tidak berdasar. Dan tidak akan ada lagi luka dan tidak dan tidak akan ada lagi sakit hati dan tidak akan ada lagi penderitaan dan tidak akan ada lagi isak tangis dan tidak akan ada lagi sedu sedan.

 

Tadi malam, ketika saya berada di sini untuk satu pernikahan, ketika saya berjalan keluar menuju ke mobil, penjaga itu, petugas patroli itu menemui saya dan dia berkata, “Saya menerima satu panggilan telepon dan saya telah meletakkan nomornya di kaca depan mobil anda. Yang menelepon adalah seorang wanita dan kelihatannya dia sedang mengalami kesusahan yang hebat.”

 

Kemudian saya mengambil nomor telepon tersebut. Ketika saya menyetir mobil saya untuk pulang ke rumah, saya menelepon nomor itu. Di sambungan yang satunya lagi, di ujung sambungan telepon itu, ada seorang wanita. Dan dia berkata, “Anda tidak mengenal saya. Saya bukan anggota jemaat gereja manapun juga.” Tetapi dia berkata, “Selama bertahun-tahun, saya telah mengetik untuk kolom Pastor’s Pen anda yang anda publikasikan di suratkabar gereja yang kecil itu.”

 

Dia berkata, “bagi saya kelihatannya, saya tumbuh menjadi dewasa sembari mengenal anda dengan baik sejak saat saya mulai mengetiknya.”         

 

Dia menambahkan, “Kami baru saja diberitahukan oleh dokter bahwa suami saya menderita suatu penyakit yang tragis dan dapat berujung kepada kematian. Dan saya hanya berfikir, mungkin anda mau berdoa bagi saya dan bagi dia di saat kami menderita dan tertekan ini.”

 

            Tidak akan ada lagi yang seperti itu. Tidak akan ada lagi erangan dan tidak akan ada lagi isak tangis. Dan tidak akan ada lagi keadaan yang menyusahkan serta menyakitkan hati. Dan ada alasannya mengapa. Karena nabi yang besar itu berkata di dalam ayat berikutnya: “Akan ada hidup tanpa penyakit dan tanpa usia.”

            Dapatkah saudara-saudara membayangkannya? “Tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari” – seorang bayi yang meninggal. “atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk.”

 

Anak kecil itu akan tetap menjadi seorang anak kecil sampai berumur seratus tahun. Dan baru setelah itu, jika seseorang memberontak melawan Allah, maka akan terdapat suatu kutukan, yaitu satu kematian. “sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon.” 

 

Bukankah itu merupakan sesuatu yang luar biasa? Tidak akan ada lagi sakit penyakit. Nabi Yesaya berkata di dalam pasal yang ke tiga puluh tiga: “Tidak seorangpun yang tinggal di situ akan berkata: “Aku sakit,” itu merupakan suatu nubuat yang menakjubkan. Tidak seorangpun yang tinggal di situ akan berkata: “Aku sakit,”

 

Lalu kemudian pasal yang berikutnya, yaitu pasal yang 35, dia berkata, “Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat-lompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.”

 

Tidak akan ada lagi orang yang sakit. Dan tidak akan ada lagi orang yang bertambah tua. Satu-satunya yang akan mati di dalam kerajaan seribu tahun itu adalah orang yang telah mencapai usia yang dapat dipertanggungjawabkan di usia seratus tahun yang akan memberontak kepada Tuhan Allah.

  

“Sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon.” Pada mulanya, Tuhan Allah tidak berniat membuat kita mati. Kematian adalah musuh. Demikianlah dikatakan oleh Tuhan Allah. Maut adalah penyelundup, satu perusak. Tuhan Allah tidak berniat membuat kita mati.

 

Dan pada mulanya, kita melanjutkan sedikit banyak dari maksud yang luar biasa untuk umat manusia itu. Adam hidup sampai dengan usia sembilan ratus tiga puluh tahun. Metusalah hidup dengan usia sembilan ratus enam puluh sembilan tahun. Bukankah itu merupakan sesuatu yang luar biasa? Tuhan Allah berfirman, “Pada hari engkau memakannya, engkau pasti akan mati.” Dan pada hari itu, roh itu mati, jiwa itu mati. Dan di dalam satu hari Tuhan – dan satu hari Tuhan adalah seribu tahun untuk manusia. Untuk penanggalan Allah, satu hari sama dengan seribu tahun.

 

Tidak ada orang yang hidup melampaui satu hari itu. Pada hari itu, dia mati – kerangka fisiknya. Akan tetapi kerajaan seribu tahun sampai dengan seribu tahun. Dan kita tidak akan pernah mati.

 

            “Sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon.” Kita tidak akan pernah bertambah tua. Dan kita tidak akan mengalami kematian.

 

Yang berikutnya, tidak akan ada kaum komunis di sorga. Tidak seorangpun. “Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga. mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma, sebab mereka itu keturunan orang-orang yang diberkati TUHAN dan anak cucu mereka ada beserta mereka.” Kepunyaan Tuhan.

 

Bolehkah saya mengatakannya sebagaimana nabi Mikha mengatakannya di dalam kitab Mikha 4:4? “Mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut Tuhan semesta alam yang mengatakannya.” Tidak akan ada kaum komunis di sorga.

 

Dimanapun saudara-saudara menemukan kesusahan di muka bumi ini, lihatlah, dan di bawahnya saudara-saudara akan menemukan tangan-tangan merah Rusia. Apakah ada kesusahan di benua Afrika? Lihatlah, di bawahnya akan saudara-saudara temukan tangan-tangan merah Rusia. Apakah ada pergolakan di Timur Tengah? Lihatlah, di bawahnya akan saudara-saudara temukan tangan-tangan merah Rusia. Apakah ada gejolak yang terjadi di Indo-China? Lihatlah, di bawahnya akan saudara-saudara temukan tangan-tangan merah Rusia.. Apakah ada pergolakan terjadi di Italia? Lihatlah, di bawahnya akan saudara-saudara temukan tangan-tangan merah Rusia. Apakah terjadi kesusahan di Perserikatan Bangsa-Bangsa? Lihatlah, di bawahnya akan saudara-saudara temukan tangan-tangan merah Rusia.

 

Akan tetapi di sorga, tidak akan ada lagi orang-orang pengikut paham komunis. Seperti yang saudara-saudara lihat, paham komunisme mengambil semua benda yang saudara-saudara miliki. Tidak ada orang yang memiliki sendiri rumahnya.  Tidak ada orang yang memiliki sendiri peternakannya. Tidak ada orang yang memiliki sendiri ladang anggurnya. Tidak ada orang yang memiliki sendiri pohon aranya. Tidak ada orang yang memiliki sendiri toko kecilnya. Tidak ada orang yang memiliki sendiri apapun juga. Tetapi komunisme telah mengambil alih segalanya. Dan semuanya di genggam di dalam tangan besi yang menindas dari satu birokrasi yang bersembunyi di suatu tempat di balik tembok yang tinggi.

 

Saudara-saudara tidak dapat pindah dari sini ke sana kecuali mereka telah memberikan izin kepada saudara-saudara. Saudara-saudara tidak dapat mengganti pekerjaan, kecuali mereka telah memberikan izin kepada saudara-saudara. Dan hidupmu diselenggarakan di dalam sebuah catok besi dan saudara-saudara adalah seorang budak sepanjang hari dari keberadaanmu yang menyedihkan.

 

Tidak akan ada lagi komunis di sorga. Karena kita semua memiliki sebidang kecil untuk tempat kita sendiri. Tempat yang ini akan menjadi ladang kita sendiri atau tempat ini akan menjadi toko kita sendiri, atau tempat ini akan menjadi kebun anggur kita sendiri. Dan tempat ini akan menjadi pohon ara milik kita sendiri. Dan tempat ini akan menjadi asset kecil kita sendiri. Dan saya akan tinggal di dalamnya dan mendiaminya dan tempat itu akan penuh dengan keberhasilan dan tidak akan ada lagi kemiskinan.

 

Dan di sana tidak akan ada suatu sosialisasi terhadap apapun. Kita tidak memerlukan stempel-stempel makanan lagi. Dan kita tidak memerlukan sumbangan atau bantuan apapun lagi dari pemerintah. Akan tetapi segala sesuatunya akan menjadi – kita akan menikmati hasil dari pekerjaan tangan kita sendiri.

 

Bukankah itu merupakan sesuatu yang aneh, karena gambar karikatur tentang kemuliaan yang akan datang adalah gambar dari seorang pria yang duduk di atas awan entah dimana, dengan sebuah lingkaran di atas kepalanya , dengan dua sayap di bagian punggungnya, menjentikkan jarinya pada sebuah harpa untuk selama-lamanya? Tidak ada di dalam Firman Allah yang memberikan ide yang bodoh dan gila seperti itu. Di dalam dunia yang akan datang nanti, kita akan dipenuhi dengan hidup yang paling bersemangat. Wah, ada seluruh alam semesta untuk diurus. Ada seluruh ciptaan Allah yang sistematis yang akan diletakkan ke dalam tangan kita. Kita akan mewarisi semuanya. Dan akan ada pekerjaan yang menanti kita. Dan hal itu akan menjadi menyegarkan. Hal itu akan menjadi menyehatkan. Hal itu akan menggembirakan. Hal itu akan menjadi baik.

 

Saya tidak dapat membayangkan satu kehidupan yang bahagia yang bukan merupakan kehidupan yang serba sibuk – bekerja dengan tangan kita sendiri, melayani Tuhan Allah setiap hari. “Mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut Tuhan semesta alam yang mengatakannya.” Tidak akan ada kaum komunis di sorga.

 

Yang berikutnya, tidak akan ada lagi penciptaan ulang taman Eden di dunia ini. “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan memakan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu.”

 

Izinkanlah saya memberikan komentar tentang ayat itu. Akan ada perubahan di dalam dunia hewan. Tuhan Allah tidak pernah meniatkan supaya hewan-hewan ini saling memakan antara satu sama lain, untuk menjadi mangsa dan memangsa antara satu dengan yang lain. Tuhan Allah tidak pernah memiliki pemikiran seperti itu bahwa hewan-hewan akan memiliki sifat haus darah dan menjadi pemakan daging. Tuhan Allah menciptakannya begitu indah dan lembut, memiliki keadaan seperti di sorga, taman paradiso. Dan semuanya akan kembali seperti itu lagi. “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput. Dan macan tutul akan bermain-main dengan anak-anak. singa akan memakan jerami seperti lembu.” Atau seperti yang dikatakannya di dalam pasal yang ke 65 ini, “Seperti seekor lembu jantan.” Seluruh dunia hewan akan berada di dalam suatu kedamaian. Begitu indah. Begitu hening.

 

Dan dunia tumbuh-tumbuhan akan diciptakan kembali. Dengarkanlah kepada firman Tuhan: alasan mengapa bumi membawa akar-akar tanaman serta semak berduri dan ilalang ke atas karena tumbuh-tumbuhan itu terkena kutukan. Tuhan Allah berfirman ketika manusia jatuh ke dalam dosa, “Terkutuklah tanah karena engkau; semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah.” 

 

Tuhan tidak pernah meniatkannya. Niat-Nya adalah supaya bumi ini begitu subur dan indah, dan di dalam tempat yang menyerupai sorga itu, nabi Yesaya berkata, “Sebagai ganti dari semak berduri itu akan tumbuh pohon ara. Sebagai ganti dari rumput berduri itu akan tumbuh pohon myrtle.”

 

Dan di dalam pasal yang ke 35 dari ayatnya yang pertama, dia berkata: “Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat.” Ah, dunia akan kelihatan seperti sebuah taman yang begitu indah! Pohon-pohon Myrtle, pohon yang berbunga, indah, begitu undahnya, tumbuh-tumbuhan yang berbunga dengan begitu indah di mana-mana. Dan semuanya begitu subur. Lihatlah: “dan ular akan hidup dari debu.” Ular yang tidak berbahaya, sekarang sudah tidak bertaring lagi, dan sekarang sudah tidak berbisa lagi – satu makhluk yang begitu lemah dan lembut. Bumi akan menjadi begitu subur, banyak menghasilkan, begitu produktif, begitu kaya, sehingga ular itu dapat menemukan makanannya, hanya makan di atas tanah.

 

Seluruh dunia akan menjadi begitu subur dan indah. “Dan tidak ada lagi yang membuat mereka khawatir.” “Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus.”

 

Saudara-saudara tidak perlu bertanya-tanya seandainya ada seorang perampok di depan pintu saudara-saudara. Dan saudara-saudara tidak perlu lagi membeli semua sesitem yang ada untuk melindungi rumah dan tempat tinggal anda. Dan saudara-saudara tidak perlu lagi hidup di dalam kecaman serta merasa ketakutan. Apabila saudara-saudara berjalan di jalanan di pusat kota, dan di tengah malam yang begitu sepi, janganlah merasa takut. Tidak akan ada yang akan disakiti. Tidak akan ada yang dihancurkan, karena dunia akan menjadi begitu indah dan subur serta produktif dan banyak menghasilkan dan hening dan damai. Dan tidak seorangpun yang merasa takut.

 

Dan satu yang terakhir: “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarnya.”

 

            Terakhir, dan yang paling indah dari kerajaan seribu tahun itu, adalah dekatnya dan penuh dengan kasihnya cinta dari Raja Agung kita, Tuhan Kristus Mesias.

 

            Saya ingin mendalami lagi untuk waktu yang sebentar saja, mengenai sati bagian ayat dari Kitab Suci. Seperti yang saudara-saudara lihat, ketika Tuhan datang untuk yang pertama kalinya, setiap orang merasa kecewa kepada-Nya. Orang-orang Yahudi merasa kecewa kepada-Nya karena mereka mengharapkan Mesias mereka akan membebaskan mereka dari belenggu orang-orang Romawi.

 

Murid-murid itu begitu kecewa. Salah seorang dari antara mereka berfikir bahwa dia akan duduk di sisi kanan-Nya sebagai seorang Perdana Menteri, yang lain berada di sisi kiri-Nya sebagai penasehat bendahara dan yang lainnya dengan posisi yang terkemuka di dalam kabinet. Mereka menantikan suatu pemerintahan yang penuh dengan keagungan, dan mereka berada di tengah-tengah dari orang-orang yang memiliki kekuasaan serta pengaruh. Ketika jalan itu akhirnya mengarah ke bukit Golgota, Markus berkata bahwa semua mereka meninggalkan Dia dan melarikan diri.

 

Ketika Dia datang untuk yang pertama kali, kelihatannya setiap orang salah paham dan merasa kecewa. Pada mulanya mereka tidak memahaminya, penebusan harus dilakukan untuk dosa-dosa kita, karena darah itulah yang akan melenyapkan semua dosa.

 

            Tetapi sekarang – dan inilah bagian ayat saya. Seperti yang tertulis di dalam kitab Filipi pasal yang kedua, ketika Paulus menggambarkan turunnya Tuhan kita serta penderitaan yang dialami-Nya di kayu salib, kemudian dia berkata, “Mengapa, mengapa, itulah sebabnya, karenanya, lantarannya, itulah sebabnya, Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya di dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Dapatkah saudara-saudara membayangkannya? Seluruh dunia mengasihi Yesus, membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan, mengenang, “Dia mati karena aku. Aku berada di sini karena darah-Nya, karena pengorbanan-Nya.” Sungguh sebuah dunia, sungguh sebuah kerajaan seribu tahun, ketika mereka semuanya membungkukkan badan, mengasihi Tuhan kita!

 

Dan sekarang, di sisi lainnnya. Bukan hanya satu dunia yang mengasihi Yesus, akan tetapi seorang Raja Agung yang peka terhadap semua kebutuhan kita. “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarnya.”

 

            Kasih karunia di atas kasih karunia. Kasih karunia yang berkelimpahan.