PENDETA TRUETT DAN BAPA BUCKNER

(PASTOR TRUETT AND FATHER BUCKNER)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Yesaya 51:1-2

07-07-57

 

 

Saudara-saudara sekalian sedang mengikuti kebaktian dari Gereja Baptis Pertama di kota Dallas, Texas, bersama-sama dengan kami. Ini adalah pak Pendeta yang menyampaikan warta di pagi hari ini.

 

Satu kali dalam setahun pada saat perayaan peringatan kematian Dr. George W. Truett, saya mempersiapkan sebuah pembicaraan tentang fase luar biasa dari kehidupan beragama kita di dalam mana kebanyakan diikuti bersama oleh pendeta besar itu. Perhatiannya begitu besar, sebesar dunia ini.

 

Salah satu alasan untuk pendirian golongan agama Baptis yang luar biasa ini di kota Texas dan di Persekutuan Selatan ditemukan di dalam kepribadian yang penuh dengan keagungan serta lidah emas yang sangat fasih berbicara dari George W. Truett.

 

Selama empat puluh tujuh tahun, beliau adalah pendeta dari gereja ini. Beliau meninggal pada hari ini, pada tahun 1944, tiga belas tahun yang lalu.

 

Saya memiliki alasan untuk melakukan hal ini. Hal itu ditemukan di antara yang lain – sebuah alasan ditemukan di dalam Kitab Allah, di dalam kitab Yesaya 51:1 dan 2, “Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar hai kamu yang mencari Tuhan! Pandanglah gunung batu yang daripadanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali. Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu.”

 

Para nabi yang ada di dalam Perjanjian Lama ini memiliki suatu kebiasaan – ini bukanlah contoh yang aneh ataupun yang ditutupi – mereka memiliki suatu kebiasaan memanggil bangsa mereka untuk kembali ke petunjuk besar itu, kepada hal-hal pokok yang besar, kepada kepala-kepala keluarga yang besar. Dan mereka mendasari masa depan mereka pada janji-janji Allah yang telah diperbuat di masa yang lalu. Dan mereka telah mengajarkan anak-anak mereka tentang perbuatan-perbuatan kepahlawanan serta keberhasilan yang besar serta besarnya komitmen rohaniah leluhur mereka, kepala keluarga mereka. Bahkan kepada mereka begitu sering disebutkan Tuhan Allah sebagai Allah dari Abraham dan Allah dari Ishak dan Allah dari Yakub.

 

Dan saya berkata, panggilan dari nabi Yesaya yang tiada bandingannya ini merupakan ciri khas dari keseluruhan susunan kehidupan bangsa Israel. “Pandanglah gunung batu yang daripadanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali” – dari mana kita berasal. “Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu.”

 

Jadi saya katakan saya telah merencanakan untuk menyamping pada hari-hari peringatan ini satu kali dalam satu tahun untuk mendengarkan kembali kepada mereka yang dengan begitu ajaibnya dan begitu tegasnya telah berbuat sebelum kita. Mereka telah menanam benihnya. Mereka telah telah mendirikan lembaganya. Mereka telah menyiraminya dengan air mata mereka. Mereka telah memanennya dengan perhatian mereka. Mereka telah menuangkan hidup mereka ke dalam tugas-tugas pelayanan ini. Dan kita, anak-anak mereka, mewarisi pekerjaan dan upah serta imbalan jasa dari perbuatan-perbuatan baik mereka yang berharga dan beriman.

 

Seharusnya gereja ini tidak pernah melupakan Dr. Truett, pendeta besar itu. Tidak pernah untuk selamanya. Dan seperti yang saya katakan, mengambil keuntungan dari sebuah kesempatan untuk menyegarkan perasaan kita, untuk mengajarkan firman dan karakter asli dari pemberita Allah dan pemberita Kristus serta pemberita Injil dari Yesus itu kepada anak-anak kita. Saya mengambil keuntungan darinya untuk mengambil sebuah kesempatan untuk menegakkan pekerjaan itu sehingga gereja ini telah dikasihi dan didukung selama bertahun-tahun lamanya.

 

Maka saya katakan dari semua perkembangan di dalam kehidupan golongan agama kita, dari seluruh institusi yang kita kasihi dan kita bantu perkembangannya serta kita sumbang dan kita doakan dan kita perhatikan, dari seluruh pekerjaan yang telah diikuti oleh gereja ini dan dari seluruh tugas pelayanan dari pendeta besar itu, tidak ada yang lebih manis atau lebih berharga atau lebih bermakna atau lebih dikasihi daripada pekerjaan dari keluarga Buckner ini serta pelayanan dari Rumah Panti Jompo dan Anak Yatim Piatu Buckner.

 

Jadi, pagi hari ini kami akan menyajikan sebuah cara yang agak berbeda, pekerjaan dari keluarga Buckner. Dan cara yang agak berbeda yang akan saya sebutkan adalah, bahwa kisah itu bukan hanya sekedar kisah dari keluarga itu sendiri saja, akan tetapi kisah itu akan menjadi kisah dari keluarga ketika keluarga itu dijamah oleh gereja ini, ketika Dr. Truett turut andil di dalamnya. Dan kemudian, jika saya dapat dimaafkan – hal itu mendapat tempat di dalam hati saya dan saya ingin membicarakan akan hal tersebut – sebagaimana dengan gereja kita sendiri, Gereja Baptis Pertama kita sendiri, dan Panti Asuhan untuk anak-anak yatim Buckner itu, dan hanya berbicara tentang satu atau dua hal yang ada di dalam hati saya.

 

Sekarang, untuk menjadi yang pertama diperkenalkan dari keluarga Buckner, saya menelepon Ny. Hal Buckner, seorang ibu Kristen yang manis dan berharga, seorang anggota jemaat dari gereja ini. Saya menghubungi Ny. Hal Buckner dan saya meminta perlakuan khusus untuk keluar dan menghabiskan waktu siang dengannya. Jadi saya pergi ke luar sana untuk menuju ke rumahnya. Dan Ny. Buckner telah menyelesaikan suatu pekerjaan yang mengagumkan.

 

Selama bertahun-tahun yang terbentang itu, hal itu akan menjadi sangat dihargai. Dia telah mengkoleksi begitu banyak benda-benda historis, majalah-majalah, surat-surat kabar, dokumen-dokumen, semuanya ada bertumpuk-tumpuk banyaknya. Dengan begitu berhati-hati dia mengatur semuanya itu. Dan hal itu mengkisahkan kisah di dalam keakraban serta rincian yang tepat tentang pertumbuhan dari lembaga Buckner yang luar biasa itru.

Nah, rasa malu saya adalah jumlah benda yang begitu banyak itu. Bagaimana saya dapat memulainya? Apa yang akan saya katakan, karena segala sesuatu yang saya katakan berarti saya tidak mengatakan ribuan hal yang lain yang telah dijeritkan, diserukan dan hal-hal yang seharusnya saya katakan. Masalah saya adalah, bagaimana saya dapat meliputi sebuah kisah di dalam beberapa menit saja, sebuah kisah yang dipenuhi dengan ilham dari pada Roh Tuhan Allah serta buah dari yang mana telah memberkati ribuan yang hadir pada hari ini?

 

Baiklah, saya harus dimaafkan karena hanya menyentuh sedikit saja. Hanya itu yang dapat saya lakukan, akan tetapi semoga Tuhan Allah memberkatinya untuk kita pergunakan serta untuk kenangan kita serta penghargaan kita terhadap mereka yang dengan luar biasa telah bekerja di zaman kita ini.

 

Nah, sebuah pendahuluan terhadap keluarga Buckner. Ada empat generasi dari keluarga Buckner itu kepada siapa Tuhan Allah telah menumpangkan tangan-Nya serta yang disimpan kepada tugas pelayanan Injil Kristus.

 

Kembali di masa yang silam, pada tahun 1823, Daniel Buckner, berusia dua puluh tiga tahun, Daniel Buckner telah ditugaskan kepada tugas pelayanan Injil di Gereja Baptis Merpati yang besar di kawasan Karolina Selatan. Dan hal itu kedengaran sebagai salah satu gereja pedesaan di daerah Karolina sana. Berusia dua puluh iga tahun, dia telah ditetapkan untuk pelayanan Injil dan segera sesudahnya, mulai memberitakan di Madisonville, Tennessee. 

 

Sementara dia berada di sana, dia dikeluarkan dari gereja tersebut, yang mana merupakan pengalaman ganjil bagi seorang petugas pelayanan Injil. Dia dikeluarkan dari gereja. Nah, alasan mengapa dia dikeluarkan dari gereja adalah begini: dia percaya dengan misi, dan orang-orang tidak percaya dengan misi. Mereka semua anti‑missionaris. Mereka semua adalah keras kepala. Mereka adalah orang-orang Baptis Primitif. Dan orang ini, Daniel Buckner, memberitakan bahwa Tuhan Allah telah memanggil kita untuk pekabaran Injil ke seluruh dunia. Dan hal itu merupakan sesuatu hal yang bersifat klenik. Jadi mereka mengeluarkan Daniel Buckner, pemberita itu, keluar dari gereja.

 

Baiklah, ketika hal itu sampai ke persoalan istrinya, Ny. Buckner, mereka berkata kepada wanita itu, “Sekarang, kami tidak akan mengeluarkan anda. Kami tidak memiliki apapun yang bertentangan dengan anda.” Dan dengan tergesa-tergesa wanita itu menjawab, “Baiklah, mungkin kalian tidak memiliki apapun yang bertentangan dengan saya, tetapi saya memiliki sesuatu yang bertentangan dengan anda. Saya percaya dengan misi juga, persis seperti suami saya.” Jadi orang-orang itu mengeluarkan mereka berdua dari gereja.

 

Nah, demikianlah awal tugas pelayanan dari Daniel Buckner, seorang pemberita Injil dan seorang misionaris teladan, seorang pekabar Injil. Jadi Daniel Buckner pindah ke Kentucky dan di sana dia meneruslan suatu pelayanan yang gilang gemilang.

 

Nah, generasi yang kedua. Daniel Buckner memiliki dua orang putera. Yang pertama bernama Henry Freeland Buckner. Selama tiga puluh tiga tahun dia bertugas sebagai seorang misionaris di tengah-tengah suku bangsa Creek di teritorial bangsa Indian. Di tengah-tengah negara itulah terdapat Muskogee, Oklahoma, dan di dalam wilayah penjemaatan saya di Muskogee, saya kebetulan menemukan catatan serta kenangan dan pekerjaan dari Henry Freeland Buckner, sering sekali, ketika mendirikan Perguruan Tinggi Bacone, ketika mendirikan Panti Asuhan Anak Yatim Murrow – lembaga-lembaga Indian yang ada di Muskogee. Dia memimpin sebuah pekerjaan besar bagi Tuhan sebagai seorang misionaris selama tiga puluh tiga tahun kepada suku bangsa Creek.

 

Nah, putra Daniel Buckner yang lain, yang ditahbiskan pada tugas pelayanan Injil bernama Robert Cook Buckner. Dia sudah dikenal oleh orang-orang kita sebagai Bapa Buckner. Dia lahir di Tennessee pada tanggal 3 bulan Januari tahun 1833. Kemudian di Kentucky, di mana bapanya memberitakan, hampir memberikan hatinya kepada Tuhan. Kemudian ditahbiskan sebagai seorang pendeta muda, yang berusia sekitar tujuh belas tahun. Dan pada tahun 1859, Robert Cook Buckner datang ke Texas. Dan pada tahun 1861, menerima penjemaatan dari Gereja Baptis Pertama di Paris. Dan di Paris sana dia memulai tugas pelayanannya yang luas – begitu berlipat ganda.

 

Betapa diberkatinya dia. Dia menerbitkan sebuah surat kabar. Dia menolong mendirikan golongan agama. Dia adalah Ketua dari Konvensi Umum Gereja Baptis di Texas selama bertahun-tahun, sampai dia menjadi terlalu tua untuk memimpin kebaktian. Dan dari tempat di Paris itu, sebagai seorang pendeta, dia memulai suatu pekerjaan kasih dan kepedulian yang mengagumkan sehingga akhirnya berbuah di dalam peresmian Panti Asuhan Anak-anak Yatim Piatu Buckner.

 

Nah, demikianlah generasi yang kedua. Generasi pemberita yang ketiga bernama Joe Buckner dan Hal Buckner. Anak-anak muda itu, lahir ke dalam keluarga Bapa Buckner – anak-anak muda yang memberikan dirinya sendiri untuk membantu Panti Asuhan tersebut. Saya fikir bahwa Joe Buckner adalah seorang petugas di sepanjang hidupnya. Saya berfikir bahwa Hal adalah satu-satunga putera yang menjadi seorang pemberita, pemberita yang ditahbiskan.

 

Hal berangkat menjadi seorang misionaris di China dan kemudian pulang kembali oleh karena kematian bapanya, Bapa Buckner pada tahun 1919, dengan saudara Joe untuk memimpin tugas pelayanan di daerah asal mereka di sana. Dan pada saat kematian Joe Buckner pada tahun 1935, Hal Buckner menjadi pengelola serta pemimpin dari panti asuhan tersebut.

 

Dan perihal puteranya, ini adalah angkatan yang keempat dari keluarga Buckner yang telah menyerahkan diri untuk tugas pelayanan Injil. Robert Cook Buckner II, yang mana pagi hari ini berada di sini, Robert Cook Buckner, pada tahun 1935, pada saat kematian Joe Buckner, telah diminta untuk datang dan mendampingi bapanya. Jadi, adalah  Hal Buckner sebagai pengelola dan ketua serta Robert Cook Buckner sebagai asistennya. Dengan sangat luar biasa kedua orang itu telah mendirikan serta bekerja di panti Buckner di sana itu.

 

Sekarang, kita akan kembali kepada keluarga Buckner serta Gereja Baptis Pertama kita. Pada awal-awalnya, di waktu-waktu yang lalu, pada sekitar tahun 1880an, keluarga Buckner adalah anggota jemaat gereja ini. Bapa Buckner, ibu Buckner, pueri tertuanya ini, Maybelle Coleman – semuanya merupakan anggota jemaat dari Gereja Baptis Pertama. Dan dari gereja ini keluarlah doa-doa serta permohonan-permohonan itu dan dukungan yang begitu besar menolong Bapa Buckner di dalam pembangunan panti yang luar biasa itu.

 

Nah, Bapa Buckner jauh lebih tua dari pada Dr. Truett sementara Dr. Truett lebih tua dari pada Hal. Maka ketika saya sampai pada kisah dari Dr. Truett serta keluarga Buckner itu, kronologisnya menjadi sesuatu seperti ini: Pertama-tama, Hal Buckner, putra dari Bapa Buckner, ditahbiskan untuk menjadi petugas pelayanan Injil di gereja ini.

 

Dan hari itu adalah hari yang ganjil. Dia ditahbiskan pada tanggal dua puluh tiga Desember tahun 1900. Dan sepenuhnya hari itu, dari kebaktian pagi dan kebaktian malam, telah diserahkan untuk pentahbisan Hal Buckner. Di saat kebaktian pagi, Dr. J. B. Gambrell, seorang pemimpin yang termasyhur dari Konvensi Umum Gereja Baptis, dengan jabatan sebagai sekretaris eksekutif – di saat kebaktian pagi, Dr. J. B. Gambrell menguji kandidat itu dan Bapa Buckner menyerahkan kepemimpinannya. Keseluruhan acara kebaktian pagi hari telah diserahkan terhadap acara pentahbisan Hal. Dan kemudian pada saat kebaktian malam hari, Dr. Truett menyampaikan khotbah pentahbisan. Hari itu pastilah merupakan suatu hari yang penuh dengan keagungan, suatu hari yang besar.

 

Nah, selanjutnya di dalam kronologinya, kebaktian pemakaman baik untuk Bapa Buckner dan ibu Buckner sama-sama dilakukan oleh Pendeta Truett. Dan dilangsir dari berita harian Dallas News, saya telah menyalin sebuah penghargaan dari Dr. George W. Truett kepada Robert Cook Buckner, Bapa Buckner. Dan inilah yang dituliskan di dalam surat kabat Dallas News, pada hari Kamis tanggal 10 April, 1919. Tulisan itu merupakan penghargaan dari Dr. Truett kepada Bapa Buckner.

 

Saya kutip, “keseluruhannya akan menjadi mustahil bagi saya untuk menyampaikan pernyataan penghargaan yang cukup kepada Dr. R. C. Buckner sebagai seseorang sahabat, penasihat, warga, dermawan, pemimpin, pemberita dan seorang manusia. Di dalam semua hubungan ini, dia menonjol di balik kaki langit, seorang pria yang sukar dicari tandingannya. Pandangan sekilas yang paling kebetulan di dalam hidupnya menyingkapkan kemampuan pelayanannya yangluas dan bersegi banyak.”

 

Bukankah itu kedengarannya seperti Dr. Truett - “kemampuan pelayanan?”

 

“Didalam setiap hubungan, dia telah unggul. Dia telah menjadi salah satu pekerja yang paling luar biasa dari kalangannya dan dari setiap waktu, serta demam akan Tuhan Allah yang melimpah secara nyata telah memahkotai pekerjaannya. Sebagai seorang pemberita baik di dalam bidang akan pemenangan jiwa serta mengajari mereka, sebagai seorang penasehat, apakah di dalam sebab yang besar atau kecil, ke dalam masing-masing dan seluruh bidang ini dalam cara sedemikian rupa dia telah membawa untuk memenangkan suatu keabadian yang patut ditiru.

 

Akan tetapi yang lebih besar daripada semua yang telah dikatakannya atau yang telah dilakukannya adalah keagungan dari karakternya. Kekuatan intelektualnya yang kuat, kekuatan kehendaknya yang gigih, moral keteguhan hatinya” - kedengarannya seperti Truett - “semangatnya yang tidak kenal takut, keyakinannya yang luar biasa, baik kepada Tuhan Allah maupun kepada sesama manusia, optimismenya yang tidak pernah surut, simpatinya kepada kemanusiaan yang begitu besar, dalam dan lemah lembut – sepertinya semuanya membuat kepribadiannya menjadi lebih agung dan lebih berharga daripada yang dapat diukur di dalam segala hal yang merupakan manusia dan bersifat keduniawian. Tuhan Allah akan berterima kasih dengan rasa syukur yang tidak terlukiskan untuk prajurit yang gagah berani ini. Seseorang boleh merasa ingin tahu jika kita akan pernah melihat yang seperti dia lagi.”

 

Penghormatan Dr. Truett yang dipublikasikan kepada Bapa Buckner ketika dia meninggal dunia.

 

Saya berharap saya yang mendapatkan ikhtisar itu. Saya baru saja membaca sebuah ringkasan mengenainya, mengenai J. B. Gambrell ketika dia menuliskan penghormatannya. Dia mengakhiri tulisan itu dengan sebuah penghormatan yang luar biasa, kira-kira seperti ini bunyinya. Dia berkata, “Banyak terdapat monumen besar di dunia ini – monumen Washington, monumen Lincoln, patung Liberty, yakni sebuah monumen dari negara Perancis terhadap kemerdekaan Amerika. Akan tetapi,” katanya, “dari semua monumen yang ada di dunia ini,” di dalam “kepercayaan yang sederhana” ini, monumen yang terbesar adalah Bapa Buckner itu, yang telah dibangun di dalam bangunan serta peresmian dari Panti Asuhan Yatim Piatu Buckner.”

 

Dan saya setuju di dalamnya itu. Sebuah patung, sebuah tiang, sebuah bangunan – akan tetapi, fikirkanlah tentang apa yang telah dilakukan oleh Buckner di dalam tugas pelayanannya selama ini kepada anak-anak tersebut.

 

Nah, di dalam kisah Ny. Hal Buckner yang indah, kisah yang indah ketika dia mengembangkannya, secara kebetulan saya berada di sana. Di dalam kesakitannya yang terakhir, Ibu Buckner berkata, persis sebelum ajalnya tiba, “Semua yang dapat saya miliki di dalam tangan saya yang dingin dan kaku adalah apa yang telah saya berikan.”

 

Sungguh sebuah perasaan yang mengagumkan! Rekan terkasih yang diberkati itu, yang bekerja berdampingan dengan suaminya selama bertahun-tahun di dalam menggembalakan serta di dalam pembangunan institusi tersebut: “Semua yang dapat saya miliki di dalam tangan saya yang dingin dan kaku adalah apa yang telah saya berikan.”

 

Jadi, Ny. Hal Buckner, telah merekatkan puisi itu, di samping gambar dari Ibu Buckner. Dan saya telah menyalinnya:

 

Ukirkan namamu tinggi di atas timbunan pasir

Ketika batu karang yang teguh menantang pembusukan.

Apa yang dapat engkau miliki dalam tanganmu yang dingin dan kaku

Adalah apa yang telah engkau berikan.

 

Bangunlah piramidamu ke arah langit dan berdiri,

Memandang ke arah jutaan bintang, berbudaya, demikian mereka katakan.

Apa yang dapat engkau miliki dalam tanganmu yang dingin dan kaku

Adalah apa yang telah engkau berikan.

 

Bawalah penaklukanmu yang pucat melalui lautan dan daratan.

Simpanlah timbunan emasmu sebanyak mungkin.

Apa yang dapat engkau miliki dalam tanganmu yang dingin dan kaku

Adalah apa yang telah engkau berikan.

 

Saudara-saudara tidak dapat membawanya serta bersama-sama dengan saudara-saudara. Dan betapa kayanya semua ini ketika Ibu Buckner yang telah menanamkan kehidupan di dalam kepedulian terhadap anak-anak tersebut!

 

Nah, untuk meneruskan: Dr. Truett dan Hal. Saya tidak dapat memikirkan hal yang lebih indah atau yang lebih baik dari pada hubungan antara Dr. Truett dengan Hal Buckner. Masih ingatkah saudara-saudara ketika saya berkata bahwa usia Bapa Buckner jauh lebih tua daripada Dr. Truett seperti usia Dr. Truett yang jauh lebih tua dari pada Hal.  Maka, ketika Hal Buckner, ketika menghadapi kematian Bapa Buckner, bersama-sama dengan Joe Buckner datang untuk memimpin lembaga tersebut, mengapa, karena Dr. Truett melihat kepada Hal seperti salah satu dari putranya sendiri.

 

Nah, kepada yang besar – saya tidak ingin mengatakan kekecewaan – akan tetapi suatu penyusunan hidupnya kembali. Bapa Buckner telah datang untuk melihat kepada  Hal sebagai tangan kanannya. Dan di dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh Bapa Buckner, Hal telah menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Dan kemudian pada sebuah konvensi yang dipimpin oleh Bapa Buckner, dia memberikan hidupnya sebagai seorang misionaris. Dan kemudian Bapa Buckner harus merelakan anak laki-laki itu, dan dia melawat untuk menjadi seorang misionaris di negeri China.

 

Hal Buckner dan isterinya – dan wanita itu memiliki tiga anak bayi yang masih kecil. Dan dalam hari-hari tersebut, saat itu tidak seperti yang sekarang ini. Saat itu, perjalanan jauh menuju ke negeri China itu begitu sulit dan sukar. Dan mereka tetap tinggal di sana sebagai para misionaris di negeri China selama sepuluh tahun. Dan Hal Buckner beserta isterinya serta ketiga anak bayi kecil itu diutus ke negeri China dari gereja ini. Mereka mengalami saat-saat dedikasi yang luar biasa di sini dan memanjatkan doa serta memohon berkat dari pada Tuhan Allah kepada mereka serta mengutus mereka dari sidang jemaat pagi ini ke negeri China untuk menjadi para misionaris.

 

Nah, pada saat kematian Bapa Buckner pada tahun 1919, di bulan April tahun 1919, Hal Buckner pulang kembali di bulan September, mulai membantu administrasi panti asuhan tersebut.

 

Jadi, ketika bulan November tiba, diadakannya Konvensi Umum Gereja Baptis di Texas. Dan pada sesi malam di saat-saat yang luar biasa, Hal Buckner akan berbicara serta menyampaikan laporan pertamanya kepada Konvensi Umum Gereja Baptis di Texas.

 

Ketika sudah tiba saatnya bagi Hal untuk menyajikannya, Dr. Truett berjalan menghampiri dia dan meletakkan tangannya ke bahunya dan menatap tajam ke wajahnyadan berkata, “Hal, Aku akan berdiri di belakangmu.” Dan dia mengambil tempat duduk di atas podium persis di belakang Hal Buckner. Dan ketika Hal berdiri untuk menyampaikan pesannya dan menyampaikan laporan pertamanya, persis di belakangnya, berdirilah pendeta yang luar biasa itu untuk menolong pemuda itu ketika dia menghadapi tanggung jawab yang besar yang telah diletakkan kepadanya.

 

Hal seperti Dr. Truett. Hal memulai pekerjaannya pada hari itu dan mengutip semboyan ini, semboyan yang telah menjadi semboyan di sepanjang hidupnya:

 

Aku tidak pernah meminta aku untuk berdiri

Di antara orang-orang yang bijaksana atau terkenal. 

Aku hanya meminta anak kecil yang lembut itu, bergandengan tangan,

Dan saya boleh melewati pintu gerbang surga.

 

Dr. Truett berdiri mendamping Hal. Saudara-saudara melihat gambaran dramatis lainnya di dalam gereja pembaptisan ini. Pada waktu Hal dan Ny. Buckner kembali dalam cuti dari negeri China, Robert Cook, putra tertua mereka, dengan Nn. Harriette Jo, putri tunggal mereka, telah memberikan hati mereka kepada Tuhan dan mereka kemudian mendapatkan baptisan.

 

Baiklah, Hal Buckner mengalami sebuah kecelakaan mobil, dan lengan kanannya mengalami kehancuran yang fatal. Maka ketika tiba saatnya untuk kedua anak itu dibaptis di sini, Dr. Truett dan Hal telah melakukan suatu percakapan kecil mengenainya. Dan ketika Hal berkata, “Saya tidak tahu apakah saya dapat melakukannya dengan lengan saya yang luka,” Dr. Truett berkata, “Hal, saya akan turun ke dalam tempat pembaptisan itu dan saya akan berdiri persis di sampingmu. Dan apabila kamu mengalami suatu kesulitan, saya akan berada di sana untuk membantumu.”

 

Maka, masuklah Hal bersama-sama dengan kedua anak kecil itu, Robert Cook dan Jo. Dan Dr. Truett berdiri persis di belakang Hal untuk membantunya. Dan anak-anak itu telah dibaptis di sini ke dalam persekutuan dari gereja yang diberkati ini.

 

Nah, ini yang terakhir, pada tanggal 3 Januari tahun 1933, Hari Pendiri, adalah peringatan yang ke seratus kelahiran dari Bapa Buckner Dan Dr. Truett menyampaikan amanat Hari Pendiri yang penuh dengan keagungan itu. Dan laporan dari surat-surat kabar mengenai hal itu, mengisahkannya di dalam kata-kata yang sangat bercahaya: “pidato yang tak tertandingi dan penghargaan yang penuh dengan keagungan.”

 

Dan kemudian segera setelah dia menyampaikan pidato pada tanggal 3 januari itu, pada tanggal 1 Februari tahun 1933, Robert Cook Buckner ditahbiskan persis di tempat ini di dalam gereja ini. Ditahbiskan – dilepaskan, seperti yang mereka katakan – kepada tugas pelayanan Injil yang penuh. Dr. Truett adalah moderatornya, dan sebagai kejutan yang membahagiakan buat saya, dewan pentahbisan itu, dewan pengetua agama – ketika telah diorganisir, Dr. H. E. Fowler adalah juru tulis dari dewan tersebut, apakah saudara-saudara mengingatnya? Saya membacanya di dalam sebuah kisah – ketika Robert Cook ditempatkan pada tugas pelayanan Injil ini.

 

Sekarang, waktu sudah berlalu. Saya hanya tinggal memiliki satu atau dua saat saja. Bolehkah saya berbicara sedikit saja dan saya akan dimaafkan oleh karenanya? Bolehkah saya mengatakan hanya sepatah kata saja mengenai keluarga Buckner dan kedatangan saya ke kota Dallas ini?

 

Saya tidak pernah melihat kecuali satu pemimpin golongan agama saja ketika saya masih berusia muda yang sedang bertumbuh menjadi dewasa. Saya tumbuh menjadi dewasa di suatu tempat yang jauh dari manapun. Saya tidak pernah melihat siapapun kecuali satu. Dan ketika saya masih anak-anak, saya melihat Joe Buckner. Dia datang jauh dari luar sana untuk menunjukkan Panti Yatim Piatu Buckner. Dia adalah satu-satunya orang dari kelompok agama yang pernah saya lihat sampai saya hampir dewasa.

 

Ketika saya sampai ke Dallas, saya tidak dapat melukiskan kepada saudara-saudara mengenai kebaikan yang luar biasa dari Hal dan Ny. Buckner beserta keluarga itu kepada saya. Secara harfiah mereka memasukkan saya ke dalam hati mereka. Saya menyampaikan pidati Hari Pendiri itu berdasarkan undangan dari Hal pada tahun 1949. Saya adalah ketua dari komite Hal pada Program Kebajikan Buckner, ketika program yang baru diperluas itu dimulai, dan Hal telah meminta saya untuk melakukannya. Dan ketika Hal dikebumikan, saya bersama-sama dengan Dr. Craig dan Dr. Banta, mengadakan kebaktian pemakaman pada tahun 1951.

 

Dan sekarang, jika Tuhan Allah menolong saya – saya tidak dapat menggambarkan ataupun berbagi perasaan akan saat-saat seperti ini. Pada tanggal 23 di bulan Desember tahun 1950, persis sebelum kematiannya – dia meninggal dunia sebulan kemudian, pada bulan Desember 1923 – mereka mengadakan sebuah perayaan kecil di dalam rumah, perayaan akan peringatan ke lima puluh tahun sebagai seorang petugas pelayanan Injil. Dia ditahbiskan di sini.Ingat, pada tahun 1950, tanggal 23 Desember, ulang tahun ke lima puluh, maka Dr. Hal Buckner – kelompok yang ada di sana - mengadakan sebuah perayaan kecil-keilan. Dan program itu begitu indah dan orang-orang di sana begitu menyenangkan dan semuanya begitu berharga. Itulah saat yang terakhir Hal pernah tampil, dari kesempatan itu sampai kepada sakitnya dia dan pada kematiannya.

 

Dan di penghujung acara tersebut, Hal meminta saya untuk berbicara. Dan saya berdiri di anak-anak tangga di rumah tersebut, di dalam bangunan itu dan mengucapkan kata-kata penghormatan serta penghargaan. Dan yang sama sekali menjadi kejutan serta keterkaguman saya, Hal mengajak isterinya, Ny. Buckner, bergandengan tangan dan berjalan menuju ke hadapan saya, ketika saya berdiri pada anak-anak tangga di sana, baru saja selesai berbicara. Dan Hal berkata kepada saya, “Saya ingin supaya anda meletakkan salah satu dari kedua tangan anda ke atas kepala saya.Dan saya ingin supaya anda meletakkan tangan yang satunya lagi di atas kepala isteri saya Dan saya ingin supaya anda memohonkan suatu berkat bagi kami berdua.”

 

Baiklah, kala itu saya masih muda. Saya merasa tidak pantas untuk melakukan suatu hal yang kudus seperti itu, dengan pasangan yang begitu luar biasa dan mengagumkan itu. Akan tetapi saya melakukan yang terbaik untuk menyuarakan sebuah doa dan memohonkan suatu berkat. Dan lama sesudah peristiwa itu, saya bertanya kepada isterinya, saya berkata, “Mengapa Hal meminta saya untuk melakukan itu? Itu merupakan salah satu pengalaman yang paling berharga di dalam hidup saya.”

 

Dan wanita itu berkata, “Dia tidak pernah benar-benar mengatakannya, akan tetapi saya menduga bahwa dia telah mencoba untuk menjadi suatu berkat untuk begitu banyak orang, di dalam hatinya dia hanya merasa kelaparan untuk mendapatkan berkat untuk dirinya sendiri.” Saya yakin itu merupakan hal yang sukar bagi seorang pria yang luar biasa, seorang pria yang begitu baik.

 

Oh, bagaimana anda berbuat di dalam tugas pelayanan Hal di sana! Ada sembilan belas gedung yang telah diselesaikan dan empat gedung yang telah dirampungkan setelah dia memulai pekerjaannya dengan Robert Cook.

 

Sekarang, saya harus mengakhirinya. Saya akan melakukannya dengan sebuah pengakuan. Panti itu dulunya dikelola di dekat Pondok John Neely Bryan. Saudara-saudara akan melihatnya pada kantor gedung pengadilan. Itu adalah gedung pengadilan yang pertama di kota Dallas. Itu adalah kantor pos yang pertama di kota Dallas. Itu adalah gedung yang pertama, rumah yang pertama di kota Dallas. Satu keluarga Baptis yang luar biasa pernah tinggal di sana - John Neely Bryan.

 

Dan ketika kota itu berkembang, rumah itu terdorong ke luar dan sampai pada akhirnya terdorong sampai ke wilayah Timur kota Dallas. Dan pada waktu Bapa Buckner mendirikan rumah itu, dia membeli empat puluh empat hektare di sana, di kawasan timur kota Dallas sana. Dan di atas surat tanah yang empat puluh empat hektare itulah berdiri Pondok John Neely Bryan.

 

Dan pada tahun 1935, Saudara Joe dan Saudara Hal mengembalikannya kepada kota Dallas karena pertunjukan perayaan seratus tahun di Fort Worth, pada tahun 1936, setelahmana telah di geser ke tempat mana sekarang saudara-saudara melihatnya di atas lapangan gedung pengadilan.

 

Nah, dari permulaan-permulaan itu, bagaimana Tuhan telah memberkati lembaga yang gemilang itu! Dan demikianlah sebuah pengakuan, dan dengan ini saya harus mengakhirinya. Inilah sebuah kesaksian dari sebuah majalah berita yang lama. Seseorang menulis, dan saya mengutip dari padanya: “Ibu saya, di atas ranjang kematiannya, telah meminta bahwa kami, tiga orang anak laki-laki akan dikirimkan ke sebuah panti asuhan. Dia memiliki keyakinan di dalam gereja Baptis di kota Texas, serta merasa yakin bahwa anak-anak laki-lakinya akan diberikan kepada sebuah panti yang berada di dalam pengaruh Kristen, terpelajar, dan akan dikirimkan ke dunia dengan karakter yang baik. Kami dikirimkan ke panti tersebut pada tanggal 4 Desember tahun 1883. Saya tidak akan pernah melupakan hari itu. Bapa Buckner menemui kami di Depot Serikat dan membawa kami kepada panti tersebut. Dan inilan kata-kata yang pertama yang diucapkannya kepada kami: ‘Ana-anak semua, sekarang akulah bapamu dan aku ingin supaya kalian merasa bahagia di dalam rumah baru kalian.’ Dia adalah satu-satunya bapa yang pernah saya kenal, dan saya benar-benar percaya bahwa kasih sayang saya kepadanya jauh lebih besar dari apa yang dimiliki oleh anak-anak laki-laki lainnya kepada bapa mereka sendiri.

 

“Ketika kami sampai ke panti itu, di sana hanya ada sembilan belas anak-anak. Pertanian itu hanya berisi empat puluh empat hektare. Kami hanya memiliki satu gedung berkerangka kecil dan anak-anak laki-laki itu harus tidur di dalam gudang, akan tetapi kami merasa senang. Kami mengadakan sekolah kami di dalam sebuah ruang duduk yang besar. Setiap malam kami mengadakan sebuah pertemuan doa kecil persis sebelum naik ke atas tempat tidur. Dan lagu-lagu yang kami nyanyikan masih tetap berbekas di hatiku. Saya berbicara bagi kita semuanya yang telah menerima manfaat yang luar biasa dari panti tersebut. Beribu-ribu terima kasih kepadamu untuk apa yang telah anda lakukan kepada kami.”

 

Baiklah, saya gembira bahwa kita memiliki satu bagian. Dan Tuhan Allah memberkati kenangan dari orang-orang yang luar biasa ini dan Tuhan Allah memberkati keluarga-keluarga yang melanjutkan tradisi besar dari keluarga yang menyenangkan itu. Dan panti itu adalah kewajiban kita untuk kita doakan, kewajiban kita untuk kasihi, serta kewajiban kita untuk menjaganya.

 

Pada hari Minggu yang lalu, Para Diaken kita telah mengumpulkan suara untuk menyumbangkan dari gereja kita paling sedikit sebesar sepuluh ribu dollar dalam setahun untuk panti tersebut. Dan kita merasa senang melakukannya. Hanya sedikit dari apa yang kita bawa kepada Gereja, yang akan diteruskan untuk tugas pelayanan di luar sana.

 

Sekarang, kita menyanyikan lagu permohonan kita itu. Seseorang dari antara saudara-saudara sekalian, yang ingin memberikan hatinya kepada Tuhan, atau menempatkan hidup saudara-saudara di dalam persekutuan gereja. Dalam kerumunan orang ini, di sekitar balkon, di sini, di lantai yang lebih rendah ini, satu keluarga, datanglah kemari, saudara-saudara sekalian datanglah kemari., berikanlah hatimu kepada Tuhan, berikanlah hidupmu di dalam persekutuan dari gereja ini.

 

Seperti Tuhan Allah akan mengucapkan firman serta memimpin di dalam perjalanan, datnglah saudara-saudara, pada nada yang pertama dari bait yang pertama, datang dan berdirilah di samping saya. “Pak Pendeta, aku menguilurkan tanganku kepadamu. Aku telah memberikan hatiku kepada Tuhan.”

 

Sembari kita berdiri dan sembari kita bernyanyi.