KESETIAAN ALLAH KEPADA BANGSA ISRAEL

(GOD’S FAITHFULNESS TO ISRAEL)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Yesaya 43:1-7

02-01-76

 

 

Terima kasih, sekalian anggota paduan suara dan orkestra, untuk nyanyian yang begitu indah karangan dari Mendelssohn, yang mana akan kita singgung di dalam khotbah nanti.

 

Kami menyambut saudara-saudara sekalian yang sedang mengikuti kebaktian ini bersama-sama dengan kami di dalam Gereja Baptis Pertama kota Dallas. Ini adalah Pendeta yang menyampaikan warta yang diberi judul: Kesetiaan Allah kepada Bangsa Israel

 

Ada ribuan banyaknya saudara-saudara sekalian yang sedang beribadah bersama-sama dengan kami saat ini di daerah barat daya yang besar, di propinsi-propinsi kelautan Kanada yang besar, serta di kawasan utara Maine. Dan apabila saudara-saudara sudah mendapatkan berkat melalui kebaktian itu, akan menjadi berkat bagi kami seandainya saudara-saudara sekalian mau menuliskan surat kepada kami. Alamatkanlah surat saudara-saudara kepada: The Criswell Hour, Kotak Surat 10, Dallas, Texas 75221. 

 

Hal itu akan memiliki suatu arti bagi kami, lebih daripada yang saudara-saudara pernah ketahui jika saudara-saudara sekalian mau menuliskan sepucuk surat, kepada W.A. Criswell, atau kepada The Criswell Hour, Kotak Surat 10, Dallas, Texas 75221. Sangat penting bagi kami jika kami mendengar kabar dari saudara-saudara sekalian, dan kami mengucapkan terima kasih untuk surat-surat anda.

 

Di dalam pemberitaan kami melalui kitab Yesaya, kita telah sampai kepada pasalnya yang ke 43. Sebagaimana sudah sering Tuhan Allah berbuat bagi kita, nas di sini merupakan tugas yang sebenarnya untuk pendeta di dalam minggu ini.

 

Minggu yang lalu di bulan Februari – dan saudara-saudara yang mendengarkan dari jauh, sebagaimana dengan saudara-saudara kita di kota Dallas, dapat mengikuti ini pada minggu yang lalu di bulan Februari, ketika kita mengadakan Sekolah Para Nabi. Jika pendeta saudara -saudara anda dapat datang, jika dia dapat membawa para pegawai gereja saudara-saudara, seluruh kalangan umum pria dan wanita yang saling berbagi di dalam pembangunan gedung gereja Tuhan Allah – jika anda boleh ikut bersama-sama dengan kami minggu yang lalu di bulan Februari, hal itu akan memberikan berkat untuk hati saudara-saudara.

 

Gratis. Semua boleh datang. Satu-satunya biaya tambahan yang akan ada, untuk melewati minggu itu serta begitu banyak presentasi-presentasi akan segi-segi permasalahan, saudara-saudara akan menginginkan sebuah silabus. Dan biaya untuk silabus tersebut hanyalah untuk mencetaknya saja.

 

Akan tetapi bagi kami untuk berada di sini minggu yang lalu di bulan Februari merupakan suatu berkah. Dan sekarang, bagian yang pertama dari minggu ini bagi kita, hari ini sampai dengan hari Rabu, kami berada di dalam sebuah konfrensi mengenai nubuat, dan keluarga Tuhan Allah yang terpilih, keturunan Abraham, keturunan dari Israel. 

 

Dan sehubungan dengan minggu itu, pendeta itu telah menyampaikan warta yang berjudul: Kesetiaan Tuhan Allah bagi bangsa Israel. Dan setelah sampai kepada pasal yang ke empat puluh tiga dari kitab Yesaya, dan bacaan dari nas itu adalah demikian:

 

Tetapi sekarang, beginilah Firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.

Sebab Akulah Tuhan, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu, Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu.

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.

Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat,

Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! Dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi,

Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Ku-ciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kebentuk dan yang juga Kujadikan!”

 

 Tidak ada kesengsaraan yang lebih hebat, ataupun akan ada di sana suatu kebingungan akan penafsiran yang lebih besar dari pada tendensi pada bagian dari pada kenyataannya semua umat Kristen untuk mengenali gereja itu dengan Israel dan Israel dengan gereja, bahwa itu akan menjadi Israel di dalam kitab Perjanjian Lama dan gereja di dalam kitab Perjanjian Baru, Perjanjian Baru, dan bahwa kedua ini sama, secara keseluruhannya - Israel/gereja, gereja/Israel. 

 

Penafsiran akan Alkitab yang seperti itu pada akhirnya membawa para pelajar ke dalam suatu kebingungan sehingga dia menjadi sama seperti orang-orang liberal itu. Dia berpaling dari Firman Tuhan, dia mengatakan bahwa firman itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah suatu kontradiksi massal yang membingungkan.

 

Jika kita akan memperbolehkan Alkitab mengatakan apa yang dikatakannya serta arti dari apa yang dikatakannya, hal itu akan terjaring bersama-sama seperti sebuah mosaik yang begitu indah dan sempurna. Karena Tuhan Allah yang telah mengilhami ayat yang pertama juga menginspirasikan seluruh ayat sampai dengan ayatnya yang terakhir. Dan Roh Kudus akan hikmat merupakan pengarang dari semuanya itu. Dan jika kita akan membiarkan Alkitab itu berbicara kepada kita sama seperti yang dikatakannya dan berarti sama dengan apa yang dikatakan Alkitab itu, bagi kita Alkitab akan menjadi sebuah kitab yang terbuka dan mengagumkan.

 

Sebagai contoh, di tangan saya, saya memegang sebuah Alkitab yang indah yang dapat dibeli oleh uang, sebuah Alkitab yang diberikan oleh seorang jemaat yang terkasih, seorang anggota jemaat yang berhati suci. Kitab ini adalah sebuah Kitab Suci, yang ditujukan untuk dibaca di dalam gereja-gereja, sebuah Alkitab versi King James yang telah diotorisasikan. Maka, saya membuka Kitab Suci ini, dan saya melihat pada judul-judul halaman yang berada di atas teks bacaan tersebut, judul halaman yang dituliskan oleh penerbitnya.

 

Dan memberitakan melalui kitab Yesaya, saya hanya melihat kepada kitab Yesaya saja. Dan di atas ini dikatakan demikian: “Janji-janji Allah kepada Gereja.”

 

Maka saya melihat di dalam teks di sini untuk melihat apa yang dikatakan oleh Tuhan Allah kepada gereja. Sebagai gantinya, justru inilah yang telah saya baca: “Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Aku pilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi.” Saya tidak melihat apapun mengenai gereja. Apa yang saya baca adalah tentang Israel dan Yakub dan keturunan Abraham, yang dikasihi Allah.

 

Saya membalikkan halaman kitab itu dan di sana dikatakan: “Gereja menghibur.”  Maka saya menelusurinya ke bawah untuk menemukan sesuatu perihal gereja, dan sebagai gantinya ini adalah teks bacaannya: “Tetapi sekarang, beginilah firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub, dan Dia yang telah membentuk engkau, hai Israel.” 

 

Saya membalikkan lembaran Alkitab itu kembali ke pasal yang ke 44. Dan di bagian atasnya saya baca: “Janji-janji Allah menghibur gereja.” Maka saya menelusuri ke bawah teks itu, dan inilah apa yang dikatakan di dalam teks itu: “Tetapi sekarang, dengarlah hai Yakub, hamba-Ku dan hai Israel, yang telah Ku-pilih! Beginilah firman Tuhan yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan, dan yang menolong engkau. ‘Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun – nama itu adalah nama timangan Allah bagi Israel - “‘dan hai Yesyurun, yang telah Ku-pilih!”

 

Saya membalikkan lagi lembaran-lembaran yang ada di dalam Alkitab saya, dan saya sampai pada kitab Yesaya pasal yang ke 49. Dan judul halaman yang ada di atasnya terbaca, “Pemulihan Gereja.” Dan saya membaca sampai ke bawah untuk melihat sesuatu tentang pemulihan gereja. Dan di dalam bacaan itu, demikian saya baca: “Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa maka mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan – anak-anak perempuan Israel – akan didukungnya di atas bahunya. Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka akan menjadi inangmu.”

 

Saya membalikkan lagi lembaran-lembaran Alkitab itu ke sampai pada pasal yang ke lima puluh dua dari kitab Yesaya, dan di sini saya membaca judul halamannya: “Sukacita Gereja Dalam Penebusan Kristus.” Maka saya melihat di dalam pasal ini untuk membaca tentang sukacita gereja di dalam penebusan Kristus dan nas bacaan itu mengatakan: “Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya telah menebus Yerusalem.”

 

Kembali saya membalik-balikkan halamannya sampai pada pasal yang ke enam puluh tiga dari kitab Yesaya. Dan judul halaman yang ada di atas terbaca: “Kasih Kristus terhadap Gereja-Nya.” Kemudian saya membaca dari dalam nas bacaan tersebut: “Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia Tuhan, perbuatan Tuhan yang masyhur sesuai dengan segala yang dilakukan Tuhan kepada kita, dan kebajikan yang besar kepada kaum Israel.”

 

Lalu teringatlah Dia kepada zaman dahulu kala – Musa dengan bangsanya. Tuhan Allah yang memimpin mereka melalui tangan kanan Musa dengan lengan-lengan-Nya yang penuh dengan keagungan, membelah laut di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya. Apakah saudara-saudara pernah mendengar tentang gereja yang dipimpin menuju Laut Merah? Dan Musa yang membimbing jemaat gereja itu melalui air dari Laut Merah yang terbelah itu?

 

Musa memimpin bangsa Israel. Dan bangsa Israel melewati air dari Laut Merah yang terbelah itu dan meskipun demikian, Alkitab saya membuat judul setiap referensi seolah-olah itu memang merupakan gereja.

 

Tidak heran orang-orang yang menganut kepercayaan liberal pada akhirnya mengesampingkan Alkitab sebagai suatu tulisan yang penuh dengan keanehan, sekeping tulisan antik yang membuat tidak masuk akal.

 

Oleh Inspirasi, rasul Paulus menuliskan di dalam pasal yang ketiga dari kitab Efesus bahwa gereja itu adalah suatu musterion, sebuah rahasia yang tersimpan di dalam hati Tuhan Allah sampai Dia menyatakan gereja itu kepada rasul-rasulnya yang kudus. Nabi-nabi itu tidak pernah melihatnya. Mereka tidak pernah memimpikannya. Mereka tidak pernah menubuatkannya. Mereka tidak pernah menyebut-nyebutkannya. Mereka tidak mengetahui apapun mengenai gereja. Karena gereja, seperti yang dikatakan di dalam kitab Efesus pasal yang ketiga, merupakan sebuah musterion, suatu rahasia yang disembunyikan oleh Tuhan Allah di dalam benak-Nya sampai pada hari ketika Dia menyingkapkannya kepada rasul-rasul-Nya yang kudus.

 

Maka saudara-saudara dapat membaca kitab Perjanjian Lama, setiap suku kata yang ada di dalamnya, di depan, di belakang, di tengah-tengah dan di kedua ujungnya, dan saudara-saudara tidak akan, tidak akan pernah menemukan kata gereja di dalam kitab Perjanjian Lama. Itu adalah sebuah rahasia, sebuah musterion yang disembunyikan Allah di dalam hati-Nya.

 

Nah, orang-orang yang mengakui bahwa Israel adalah gereja dan gereja adalah Israel ini – mereka mengatakan tidak ada lagi orang Yahudi, ataupun apapun dia di hadapan Allah. Dia telah sirna dari tujuan serta keturunan pilihan Allah.

 

Dan sekali waktu, seorang pria yang mendengarkan saya berkhotbah menuliskan sepucuk surat yang menghukum saya, dan di dalamnya dia menulis: “Karena Kitab Suci berkata tidak ada seorang Yahudi-pun di dalam pandangan-Nya.” Dan untuk saya, dia telah mengutip dari surat kepada Jemaat Roma pasal yang ke 2 dari ayatnya yang ke 28 dan ke 29: “Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. M aka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.”

 

Dan demikianlah nas itu. Semua yang dikatakan oleh rasul Paulus di dalam bacaan itu bahwa ada orang Yahudi yang bukan secara rohani dan ada orang-orang Yahudi yang secara rohaniah. Dan dia adalah seorang Yahudi sejati yang tidak nampak keyahudiannya dan bukan secara lahiriah.

 

Dan hal yang sama dapat dikatakan mengani seorang Kristen. Saya akan membacakan nas bacaannya serta memakai diri kita. Sebab dia bukanlah orang Kristen yang secara lahiriah, dan yang disebut dengan dibaptis yang mana di dalam air, akan tetapi dia adalah seorang Kristen yang sejati secara rohani. Dan Pembaptisan itu datang dari hati, di dalam roh, dan bukan di dalam hurufiah, maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.”

 

Rasul Paulus bukannya tidak mengakui kehadiran dari seorang Yahudi, apa yang dikatakannya adalah bahwa ada suatu kelahiriahan yang dangkal di antara beberapa dari  mereka, dan ada sisi rohaniah yang mendalam di dalam batin di antarayang lainnya. Dan kita dapat mengatakan hal yang sama mengenai diri kita. Di antara sesama orang-orang Kristen, ada beberapa yang dangkal serta bersifat lahiriah dan tidak pada pokoknya, sementara ada orang lain yang melakukannya begitu mendalam serta peka secara rohaniah.

 

Nah, hal yang sama seperti yang dituliskan oleh rasul Paulus di dalam kitab Roma pasal yang ke dua itu juga dituliskan di dalam surat-surat pengajaran yang agung kepada jemaat gereja di Roma yang merupakan sebuah tanda kurung yang besar, sampai pada pasal yang ke 9, 10, dan yang ke 11 dari kitab Roma. Dan ada kaitannya dengan misteri itu, dengan musterion itu, dengan rahasia tentang ketidakpercayaan bangsa Israel. Dan di dalamnya, dia mengakui keberadaan orang-orang Yahudi: “Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.”

 

Kemudian menulis tentang orang-orang Yahudi, dia berkata, “Jika engkau datang dari bangsa-bangsa lain, tidak datang dari tunas alami dari pohon zaitun, jika engkau telah dicangkokkan oleh Allah, suatu hari nanti, berapa banyak lagi mereka yang merupakan cabang-cabang alami ini akan diangkokkan ke pohon zaitunnya sendiri? Karena saya tidak akan, saudara-saudara, saya tidak akan melihat saudara-saudara tanpa pengenalan yang berkaitan dengan musterion ini, dengan rahasia yang ada di dalam hati Allah ini, bahwa sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai tiba waktunya pleroma itu, jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk” – sampai orang terpilih yang terakhir, yang namanya telah dituliskan di dalam Kitab Kehidupan, masuk ke dalam lorong itu. 

 

“Dengan jalan demikian, seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis” kemudian dia mengutip dari nabi Yesaya: “Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.”

 

Tuhan Allah tidak berubah, dan Tuhan Allah tidak melanggar janji-Nya. Dan janji-Nya adalah semluruh Israel akan diselamatkan dan kejahatan mereka serta keingkaran mereka dan dari dosa-dosa mereka. “Dengan jalan demikian, seluruh Israel akan diselamatkan.”

 

Nah, bagaimana dengan Yahudi itu? Dan siapakah dia dan bagaimana Alkitab berbicara mengenai keturunan Abraham serta keturunan dari Ishak dan Yakub? Apakah Yahudi itu?

 

Yang pertama-tama, kata “Yahudi – Jew” itu sendiri adalah “Yehuda – Judah.” Dan sebagaimana biasa dilakukan oleh lidah, jika seseorang bernama William, mereka biasanya dipanggil dengan nama Will. Apabila namanya adalah Robert, mereka akan menyebutnya dengan “Rob” atau “Bob”.  Yehudah atau Judah, dipendekkan mereka dengan kata Jew. Dan setelah masa pembuangan ke Babel, karena bangsa Yehuda begitu menonjolnya menggambarkan penyebab Yahudi di hadapan dunia, semua keluarga Tuhan Allah disebut dengan orang-orang Yehuda atau Yahudi.

 

Nah, dari “keturunan Abraham,” selalu ada tiga cara kata itu dpergunakan. Anak cucu dari Abraham, “keturunan dari Abraham” – selalu ada tiga cara kata itu dipergunakan di dalam Alkitab. Dan Alkitab sangat konsisten di dalam menyebutkan ketiga tata nama keturunan Abraham tersebut.

 

Yang pertama, kata itu dipergunakan di dalam bentuk tunggal. Keturunan dari Abraham. Keturunan dari seorang perempuan. Dan hal itu mengacu kepada Penebus Yang Agung itu, Kristus Juru Selamat kita. Dalam kitab Kejadian 3:15, penulisnya menuliskan, “Keturunan dari seorang perempuan – maksudnya satu orang - “keturunan dari seorang perempuan akan meremukkan kepala Iblis.”

 

Di dalam penyajian terhadap Abraham, dalam kitab Kejadian 22:18, Allah berfirman, “Dan keturunanmulah – maksudnya satu orang – “semua bangsa di bumi akan mendapatkan berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.”

 

Dan di dalam pasal yang ketiga dari, “Bukan “keturunan-keturunanmu,” maksudnya banyak, akan tetapi keturunanmu, yang maksunya adalah satu, bahwa oleh Abraham, seluruh keluarga di bumi ini akan mendapatkan berkat, dan keturunan itu adalah Kristus.”

 

Nah, itu adalah salah satu cara yang dipergunakan di dalam Alkitab. Bentuk Tunggal. Keturunan dari Abraham – mengacu kepada pengharapan akan kelepasan dari Kristus, Penebus kita.

 

Cara pemakaian kata “keturunan” yang kedua, adalah anak cucu Abraham – kata itu mengacu kepada semua yang telah diselamatkan di sepanjang zaman. Orang-orang yang telah ditebus oleh Allah merupakan anak cucu rohaniah dari Abraham, semua yang berada di dalam kerajaan yang diberkati itu, sejak dari zaman Abraham sampai dengan hari-hari dari kerajaan seribu tahun itu.

 

Sebagai contoh, di dalam kitab Galatia, dari pasal yang sama, pasal yang ke tiga, rasul Paulus akan menuliskan: “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang meredeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”

 

Dia tidak menujukannya di dalam hidup yang sebenarnya, tidak ada laki-laki atau tidak ada perempuan. Kita tetap sebagai laki-laki dan kita tetap sebagai perempuan. Yang ini adalah barisan kaum laki-laki. Dan yang ini adalah barisan perempuan. Yang di belakang sana adalah barisan tempat duduk perempuan, semuanya perempuan kecuali ada dua orang laki-laki di sana. Dan jika saudara berdua mau mengenakan gaun perempuan, saya dapat mengatakan, “Dan semua yang ada di barisan sana adalah perempuan!”

 

Meskipun demikian, Paulus mengatakan bahwa “di dalam Kristus, tidak ada laki-laki atau perempuan. Tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani.” Dia tidak bermaksud bahwa sama sekali tidak ada orang Yunani, begitu juga dia tidak bermaksud bahwa di sana sama sekali tidak ada orang Yahudi, atau sama sekali tidak ada laki-laki dan di sana tidak ada seorang perempuanpun. Dia mengatakannya secara rohani, di dalam Kristus, kita semua adalah satu. Dan karena sudah menjadi satu di dalam Tuhan, kita adalah anak cucu dari Abraham dan menjadi pewaris dari janji-janji itu. Nah, demikianlah cara yang kedua Alkitab menggunakan kata itu.

 

Cara yang ketiga kata “keturunan” dari Abraham, Ishak dan Yakub, anak cucu dari Abraham – cara yang ketiga kata itu digunakan di dalam Alkitab adalah untuk menyebutkan anak cucu dan anak-anak dari bangsa Israel. 

 

Dan Alkitab memegang teguh kesetiaan serta tidak berhenti di dalam penyebutan itu. Sebagai contoh, Orang Yahudi, di dalam kitab Yakobus dari ayatnya yang pertama mengatakan, “Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku diperantauan.”

 

Tidak terdengar seolah-olah sepuluh suku dari antara mereka sudah hilang. Tidak juga terdengar bahwa tidak ada lagi orang Yahudi.  “Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku yang diaspora – mereka yang sedang di dalam perantauan.”

 

Dan Simon Petrus melakukan hal yang sama. “Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia.” Orang Yahudi di dalam Firman yang kudus, berada di sini, dan benar-benar ada di tengah-tengah kita dan berada di hadapan maksud kedaulatan Tuhan Allah.

 

Dan urusan Tuhan dengan dia belum selesai sampai dia disempurnakan dan sampai dia berada di dalam kerajaan itu. Maka, ketika saya mengambil Kitab Suci ini, dan ketika saya membacanya, di dalam Alkitab ini saya melihat janji Allah tanpa syarat yang diperbuat Tuhan Allah kepada bangsa Israel. 

 

Dan saya melihat sebuah akibat wajar. Kira-kira demikian bunyinya: Seandainya Tuhan Allah melanggar janji-Nya kepada bangsa Israel, saya tidak memiliki kepercayaan kecuali bahwa Dia mungkin akan melanggar janji-Nya kepada saya. Jika Dia adalah Allah yang tidak menghormati Firman-Nya yang kudus, maka kemudian Dia bukanlah Allah di dalam mana dapat saya percaya dan terjamin untuk bersandar.

 

Akan tetapi ketika saya membaca kitab ini, jika saya melihat bahwa Tuhan Allah menepati janji-Nya kepada bangsa Israel, maka kemudian saya mendapatkan jaminan bahwa Tuhan Allah akan menepati janji-Nya kepada saya. Maka pokok pikiran dari warta itu ialah: Kesetiaan Allah Untuk Bangsa Israel.  

 

Marilah kita melihatnya – melihat janji-janji yang diperbuat Tuhan kepada leluhur kita, yaitu kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Yang pertama: Dengan tanpa bersyarat Tuhan Allah telah berfirman bahwa sampai pada akhir zaman nanti dan untuk selama-lamanya, Israel akan tetap menjadi sebuah bangsa dari orang-orang di hadapan-Nya.

 

Saya hanya membaca satu saja – kita dapat menghabiskan watu berjam-jam untuk masing-masing contohnya karena mereka begitu berulang. Saya membaca satu saja.

 

Kitab Yeremia pasal 31:35-36:

 

“Beginilah firman Tuhan, yang memberi matahari untuk menerangi siang, yang menetapkan bulan dan bintang-bintang untuk menerangi malam, yang mengharu biru laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, Tuhan semesta alam nama-Nya.

Sesungguhnya seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan – bahwa tidak ada matahari yang akan menerangi di siang hari dan tidak ada bulan serta bintang-bintang untuk bersinar di malam hari - demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu.” 

 

Selama matahari bersinar dan selama bulan serta bintang-bintang bersinar, hanya sepanjang itu, demikianlah firman Tuhan Allah, Israel akan menjadi bangsa di hadapan-Ku. 

 

Sekarang, saudara-saudara tidak mendapatkan masalah untuk memeriksanya. Lihatlah di sekeliling saudara-saudara sekalian. Apakah akhir-akhir ini saudara-saudara berpapasan dengan orang-orang dari bani Ammon? Bani Yebus? Bani Moab? Atau bani-bani yang lain?” Apakah akhir-akhir ini saudara-saudara berpapasan dengan mereka? Apakah saudara-saudara pernah mendengar dari seseorang yang pernah melihat seseorang yang pernah mendengar tentang seseorang yang berpapasan dengan orang-orang dari bani Ammon atau seorang bani Yebus atau seorang bani Moab atau seorang bani Girgash atau selain dari bani-bani itu?” Pernahkah saudara-saudara?

 

Setiap waktu saya melihat seorang Yahudi. Saya melihat mereka setiap hari. Kemarin, pada saat kunjungan saya ke rumah sakit, saya berpapasan dengan Rabbi Saul Vesser yang datang dari Bait Suci Syalom. Dia dan saya adalah sahabat dekat. Kami seperti saudara sedarah. Saya mengasihi Rabbi itu, dan dia mengasihi saya. Saya berada di rumah sakit itu bersama-sama dengan dia kemarin.

 

Apa yang dikatakan oleh Tuhan Allah? “Selama ada matahari yang bersinar di langit di siang hari dan bulan yang bersinar di langit di malam hari serta bintang-bintang yang berkerlip di malam hari, selama itulah Israel akan menjadi suatu bangsa di hadapan-Ku untuk selama-lamanya.”

 

Demikianlah janji tanpa syarat Tuhan Allah. Dan saya melihatnya dan saya disemangati olehnya. Dia yang begitu setia yang telah menuliskannya.

 

Baiklah, janji yang lain. Tuhan Allah berfirman kepada keturunan Israel, “negeri Israel, tanah Kanaan, akan menjadi milikmu untuk selama-lamanya.” Oleh suatu janji tanpa syarat, negeri itu menjadi milik mereka. Dari sekian banyaknya bagian ayat yang dapat saya baca, saya membaca dari kitab Mazmur 105, ayat 8-11:

 

“Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Ku firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak; diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel, firman-Nya “Kepadamu akan Kuberikan tanah Kanaan, sebagai milik pusaka yang ditentukan bagimu.”

 

Tanah pusaka Amerika ada di sini. Tanah pusaka Inggris berada di kepulauan Britania Raya. Tanah pusaka Perancis berada di Eropa Barat. Tanah pusaka Angola berada di Afrika Barat. Dan tanah pusaka Israel, oleh sebuah janji tanpa syarat Tuhan Allah, berada di Tanah Kanaan. Negeri itu adalah milik mereka.

 

Dan selebihnya di dunia ini, kita dapat membaginya di antara satu sama lain kita. Mesir akan mendapatkan bagian mereka. Dan Saudi Arabia dapat memiliki bagian mereka. Dan Persia, orang-orang Iran itu, dapat memiliki bagian mereka. Dan orang-orang Turki serta orang-orang Yunani dapat memiliki bagian mereka.

 

Akan tetapi tanah yang dengan tanpa syarat telah dijanjikan oleh Tuhan Allah kepada bangsa Israel adalah tanah di Kanaan. Dan itulah sebabnya di sana terdapat permasalahan serta pencobaan dan pertumpahan darah di dunia. Dan kita tidak akan pernah mendapatkan perdamaian sampai terdapat suatu perdamaian di Yerusalem. Tuhan Allah telah memberikan tanah itu kepada mereka di dalam sebuah janji tanpa syarat dan Dia berfirman, “Untuk selama-lamanya.”

 

Hal yang ketiga. Tuhan Allah berfirman bahwa mereka akan memiliki seorang raja, dan Dia akan memerintah untuk selama-lamanya. Di dalam kitab 2 Samuel pasal yang ke tujuh, Tuhan Allah berfirman kepada Daud, “Engkau akan memiliki seorang anak laki-laki dan Dia akan duduk di atas tahtamu. Dan kerajaan-Nya akan tetap untuk selama-lamanya.” 

 

Di dalam kitab Matius dari pasalnya yang kedua, datanglah orang-orang Majus dari Timur yang berkata, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?”

 

Dan ketika Dia disalibkan, Pontius Pilatus, wali Romawi membuat sebuah tulisan atas dakwaan-Nya di bagian atas kayu salib itu, dan tulisan itu terbaca demikian, “Ini adalah Yesus, Raja orang Yahudi.”

 

Dia terlahir sebagai raja. Dia mati sebagai raja. Dan dia akan datang kembali, sebagai raja. Tidak ada yang namanya raja gereja. Tata namanya, perumpamaannya, tidak ada di dalam Alkitab. Dia adalah pimpinan gereja. Ini merupakan suatu jeda waktu yang panjang.

 

Akan tetapi ada hari yang akan sampai, suatu hari yang penuh dengan keagungan ketika awan-awan akan terbelah, ketika langit akan digulung seperti sebuah gulungan dan kemuliaan shekinah dari Yang Mahakuasa, Raja yang Agung itu akan turun dari sorga, orang-orang kudus-Nya akan datang bersama-sama dengan Dia. Dan setiap mata akan melihat kepada-Nya. Dan pada saat sangkakala yang ketujuh dibunyikan seperti di dalam pasal yang ke sebelas dari kitab Wahyu, “aku mendengar suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya, “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang Diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.”

 

Raja di atas segala raja, raja Israel, raja dari segenap bangsa, raja dari seluruh penciptaan Tuhan Allah. Dia adalah raja yang akan datang. Tuhan Allah telah menjanjikan seorang raja kepada bangsa Israel. Dan hari itu akan tiba, seturut dengan janji Allah, ketika bangsa-bangsa akan menerima Mesias mereka serta raja mereka dan menjadi mengikut Dia. Satu bangsa akan lahir di dalam satu hari. Saudara-saudaraku, ini adalah sebuah musterion, sebuah rahasia di dalam hati Tuhan Allah.

 

Bahwa sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai tiba waktunya pleroma itu, jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk, sampai jiwa terakhir yang terpilih untuk diselamatkan berjalan di sepanjang lorong itu; dan kemudian semua orang Israel akan diselamatkan. Karena ada tertulis, dan Kitab Suci tidak dapat diingkari – Tuhan Allah berfirman, “Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.” 

 

“Oh, Tuhan Allah,” katanya, “yang telah mengenal pemikiran Tuhan” – hal itu terlalu sukar jauh melampaui kita. “Yang telah menjadi Penasehat-Nya” – untuk memberitahukan tentang hari esok? “Karena oleh Dia dan melalui Dia serta untuk Dia kemuliaan untuk selama-lamanya. Oh, dalamnya kekayaan serta hikmat dan pengenalan akan Tuhan Allah. Betapa tidak tercarinya penghakiman-Nya dan cara-Nya mengetahui masa lalu.”

 

Akan tiba suatu hari, akan tiba suatu hari ketika bangsa Israel kembali kepada negeri leluhurnya.

 

Dan menurut Zakharia, dalam pasal yang ke 12 dan 13, Tuhan Allah akan menampakkan diri kepada saudara-saudara-Nya, sama seperti Dia telah menampakkan diri kepada Yakobus, saudara-Nya, serta saudara-saudara-Nya dengan siapa Dia tumbuh menjadi dewasa di kota Nazareth, serta memenangkan mereka ke dalam iman kepercayaan dalam diri-Nya sendiri.

 

Dan setelah Dia menampakkan diri kepada rasul Paulus, Dia akan menampakkan diri-Nya kepada saudara-saudara-Nya, kepada bangsa-Nya. Dan ketika Dia melakukannya, mereka akan memandang Dia dan mereka akan menanyakan bekas-bekas paku pada tangan-Mu dan kaki-Mu, dari mana asalnya bekas-bekas paku tersebut?

 

Dan Dia akan berkata: Aku telah disalibkan oleh orang-orang sebangsa-Ku. Dan mereka akan memandang Dia yan telah mereka tikam dan mereka akan berdukacita untuk-Nya sama seperti seseorang yang akan meratapi kematian putra tertuanya.

 

Dan akan ada ratapan yang besar di Israel seperti ratapan dari Haddad-rimmon ketika orang-orang itu menjerit serta menangisi pembantaian yang dilakukan oleh Firaun – Neko kepada Yosia, raja Yehuda yang baik itu.

 

Dan di hari-hari itu, akan ada suatu sumber pembasuhan yang terbuka bagi keluarga Daud serta kepada keturunan Israel dan bagi orang-orang terpilih Allah. Dan mereka akan kembali kepada Tuhan. Mereka akan menerima Mesias Tuhan raja mereka.

Tidak heran Paulus membaca apa yang dikatakan oleh nabi itu: semua kedalaman akan kekayaan serta kasih Tuhan Allah, jalan-Nya menemukan masa lalu. Suatu hari, mereka akan diselamatkan. Mereka akan melihat kepada Tuhan mereka serta menerima Dia sebagai Juru Selamat Penebus mereka.

 

Dan hal itu terjadi sekarang juga. Rasul Paulus menulis di dalam pasal yang ke sebelas di sini, dari kitab Roma:

 

“Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.”

 

Saya adalah seorang Yahudi. Saya orang Ibrani yang beragama Kristen. Bukan hanya di akhir masa, akan tetapi sekarang juga. Keseluruhan Alkitab yang sedang saya pegang di dalam tangan saya ini telah dituliskan oleh orang-orang Yahudi, semuanya. Tulisan itu datang dari pena mereka. Petrus adalah orang Yahudi. Yakobus, Yohannes, Mesias dan Tuhan kita adalah orang Yahudi.

 

Dan di sepanjang abad sejak saat itu, ada sejumlah besar orang Ibrani Kristen, orang-orang kuat Allah seperti rasul Paulus. Belum pernah hidup seorang manusia yang menuliskan kehidupan Tuhan kita seperti Alfred Edersheim.

 

Bertahun-tahun yang lalu, kedua edisi itu: “Hidup dan Waktu Yesus, Mesias itu, tidak pernah dilebihi. Tidak akan pernah. Alfred Edersheim adalah seorang Ibrani yang beragama Kristen.

 

Telah tertulis musik yang hebat serta indah. Tidak ada yang lebih memuliakan dari pada yang dituliskan oleh Felix Mendelssohn itu. Saudara-saudara telah menyanyikan lagu ciptaan-ciptaan Mendelssohn pagi hari ini pada saat kita menyampaikan kolekte kita. Dia adalah seorang Ibrani yang beragama Kristen.

 

Salah seorang arsitek besar dari kerajaan Inggris Raya adalah Benjamin Disraeli yang ketika dalam masa pemerintahan Ratu Victoria, Perdana Menteri telah membangun kerajaan Inggris yang sangat luas. Dia adalah seorang Ibrani yang beragama Kristen.

 

Dan saat ini, ada seorang pekabar Injil yang sangat berapi-api bernama Hyman Appleman. Dia adalah seorang Ibrani yang beragama Kristen. Atau Charles Steinberg, seorang ahli ilmu agama yang begitu cerdas dan berbakat. Dia adalah seorang Ibrani yang beragama Kristen.

 

Pagi hari ini, di atas mimbar kita, Dr. Daniel Dukes yang terhormat dari kota New York mengetuai koferensi tentang nubuatan minggu ini. Dia adalah seorang Ibrani yang beragama Kristen.

 

Dan mungkin saudara-saudara tidak mengetahuinya, duduk di samping saudara-saudara sekalian hari ini, pria, atau wanita yang dekat dengan saudara-saudara , mungkin dia adalah seorang Ibrani yang beragama Kristen.

 

Mereka duduk di dewan diaken kita. Mereka adalah pengawas dari sekolah-sekolah Minggu kita. Mereka adalah pemimpin-pemimpin rohaniah serta pemenang-pemenang jiwa di gereja.

 

“Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.”

 

Maka selama bertahun-tahun lamanya, Tuhan Allah telah memberikan sebuah pertanda, sebuah kesungguhan akan apa yang pada akhirnya akan dilakukan-Nya dengan seluruh keluarga Tuhan Allah.

 

Ada beberapa dari antara mereka yang berbalik kembali kepada Yesus sebagai Mesias dan sebagai Tuhan sekarang juga, seperti suatu hari nanti, seluruh bangsa-bangsa akan menerima Dia sebagai Raja mereka dan sebagai Penebus mereka.

 

Oh, rahasia mujizat Tuhan Allah di muka bumi ini. Kadang kala, kita memiliki suatu perasaan bahwa bumi ini bergerak tanpa arah. Dan sejarah umat manusia telah kehilangan tujuannya. Dan seluruhnya itu merupakan hutan rimba akan keputusasaan dan pertentangan.

 

Tidak demikian. Di atas sana, di dalam kemuliaan, duduk Allah Yang Mahakuasa dan Mahaagung. Dan Dia menuntun kita untuk melalui setiap hari yang ada. Di sepanjang waktu dan gelombang, pada setiap bangsa-bangsa serta sejarah mereka, melalui konflik yang disebarkan Iblis di dunia ini.

 

Akan tetapi Tuhan Allah berdaulat. Dan sekalipun demikian, Dia akan memimpin kita meraih kemenangan yang penghabisan dan terakhir kalinya, yang telah dijanjikan-Nya kepada keturunan-keturunan Abraham ini, Kristus Yesus, Mesias sang Penebus.

 

Dan kepada keturunan serta anak cucu Abraham, mereka yang dengan mata rohaniah melihat serta percaya kepada Tuhan kita dan juga kepada keluarga yang terpilih, keturunan Israel, yang tinggal di tengah-tengah saudara-saudara sekalian dan Yesus tetap akan datang kembali.

 

Kesetiaan Tuhan Allah kepada bangsa Israel serta kesetiaan Allah kepada kita. Demikian saudara-saudara akan berikan hati saudara-saudara kepada Tuhan Allah yang menyelamatkan serta memelihara. Atau demikian untuk memberikan hidup saudara-saudara dengan kami di dalam komuni dan tugas pelayanan dari gereja yang terkasih ini.

 

Jika Roh Kudus telah membisikkan kata-kata permohonan kepada saudara-saudara sekalian, pada hari ini juga, maukah saudara-saudara menjawab dengan hidup saudara-saudara?

Inilah aku, pak Pendeta, dan inilah aku datang. Dan saudara-saudara sekalian yang begitu banyak ini, serta ribuan orang yang menyaksikan serta medengarkan melalui siaran televisi dan siaran radio, maukah saudara-saudara sekalian membukakan pintu hati saudara-saudara kepada kebenaran Tuhan Allah yang telah dinyatakan di dalam kitab yang diberkati ini dan di dalam Kristus Yesus Penebus kita yang agung?

 

Maukah saudara-saudara berlutut sekarang di tempat saudara-saudara berada? Maukah saudara-saudara memberitahukan Tuhan Allah mengenai hal tersebut? Mintalah Dia untuk mengampuni dosa, untuk menuliskan nama saudara-saudara di dalam kitab Kehidupan serta untuk menyertai saudara-saudara ketika sedang berjalan, seorang sahabat di dalam perjalanan pulang yang masih tersisa di muka bumi ini.

 

Di manapun saudara-saudara berada hari ini, maukah saudara-saudara memberikan hatimu kepada Yesus? Tuhan Allah mendengar doamu dan Tuhan menyelamatkanmu kepada kemuliaan yang akan datang nanti.

 

Dan di dalam kerumunan orang yang luar biasa banyaknya di dalam aula yang luas ini, anda. Saya merasakan banhwa Tuhan Allah memanggil saya untuk menuju kepada iman kepercayaan, kepada keanggotaan sebagai jemaat, menjadi murid.

 

Dan saya datang pada hari ini. Ambillah keputusan itu di dalam hatimu dan pada nada yang pertama bait yang pertama, datanglah ke mari. Semoga para malaikat menyertai saudara-saudara di dalam perjalanan saudara-saudara ketika anda menjawab dengan hidup sembari kita berdiri dan sembari kita bernyanyi.