LUCIFER

 

Dr. W. A. Criswell

 

Yesaya 14:12

09-14-75

 

 

Melalui siaran radio dan televisi, saudara-saudara  sedang mengikuti kebaktian dari Gereja Baptis Pertama di kota Dallas, Texas. Dan di dalam pemeliharaan Tuhan Allah yang baik, ini merupakan satu kebetulan yang luar biasa ganjil di dalam mana yang saya tengah alami.

 

            Di dalam menggembalakan melalui kitab Yesaya, saya sedang berada di dalam pasal yang ke 14 dan judul dari khotbah tersebut adalah: Lusifer. Dan ketika khotbah tersebut telah disampaikan, saudara-saudara sekalian akan melihatnya sebagai sebuah pertentangan antara Lusifer dan Mikhael, malaikat utama itu. Di dalam penelitian saya, ada sebuah potret wajah Tuhan kita yang merupakan salah satu gambar yang paling indah dan mengesankan dari yang pernah saudara-saudara lihat. Orang yang melukisnya adalah Larry Pendleton, yang berasal dari Bartlesville, Oklahoma. 

 

Dia adalah seorang pelukis yang hebat. Paling sedikit dia telah melukis gambar-gambar dari empat orang presiden Amerika Serikat kita dan banyak lagi lukisan yang luar biasa yang berharga di muka bumi ini. Dia merasa bahwa dia akan membukakan selubung dari lukisannya yang terbaru di Gereja Baptis Pertama di kota Dallas. Setelah melihat sebuah penglihatan akan sorga, dia sudah melukiskan penyajian dari Mikhael malaikat utama itu, persis sebelum dia memperkenalkan kedatangan Kristus yangkedua ke dunia ini.

 

            Maka, Richard Peacock, pendeta untuk orang-orang dewasa kita yang akan membukakan selubungnya lalu kemudian kita akan memulai kebaktian kita. Tuan Pendleton, bawalah lukisan itu ke mari; pagi hari ini dia sudah berada di sini. Dan setelah kebaktian ini berakhir, kita akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengannya secara langsung. Sekarang, waktunya untuk membaca nas di dalam kitab Yesaya, dari pasal yang ke 14, dimulai dari ayatnya yang  ke 12:

 

“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Lusifer – Bintang Timur, putra Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh disebelah utara.

Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

 

Di sana ada sebuah perselisihan, kehadiran setan di bumi ini. Saya melihatnya di dalam hatiku sendiri. Akan tetapi saya memikirkan bahwa itu kemungkinan menjadi hal yang unik dan tidak biasa bagi saya, saya melihat ke sekeliling saya dan saya melihat sebuah perselisihan serta kehadiran iblis di seluruh penjuru bumi ini. Akan tetapi walaupun hal itu boleh menjadi sesuatu hal yang unik dan tidak biasa di zaman kita dan di dalam generasi kita, saya melebur ke dalam seluruh lembaran sejarah umat manusia dan saya menemukan perselisihan yang sama serta kehadiran iblis yang sama di sepanjang zaman dari sejarah umat manusia.

 

            Pada akhirnya, saya kembali dan kembali lagi ke Taman Eden dan saya menemukan kejatuhan serta kehancuran dan pembangkangan serta sifat jahat dan perselisihan di dalam diri orang tua kita yang pertama-tama itu. Maka, di saat permulaan sejarah umat manusia, saya fikir mungkin bahwa ini adalah asal dari perselisihan dan semua kejahatan.

 

Tidak, karena di sisi luar pintu gerbang Taman Eden, di sana ada si jahat dan makhluk-makhlu yang tidak biasa. Siapakah dia gerangan? Dan darimanakah dia berasal? Di dalam kecermelangannya yang cakap, dia meliputi kejatuhan dari orang tua kita yang pertama-tama serta kehancuran dari umat manusia. Siapakah yang satu itu yang begitu cakap itu, yang sedemikian cemerlang itu, yang begitu berbakat itu? Berada di sisi luar Taman Eden – karena bagi kita, pengenalan akan dia, kita harus naik ke langit, ke pada langit yang ketiga di mana Tuhan Allah berada, dan seluruh malaikat-malaikat surgawi Tuhan Allah berdiam.

 

Siapakah mereka yang berada di atas sorga sana? Siapa saja yang ada di sana? Yang pertama-tama, di sanalah berada Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, Allah yang sejati,  Tuhan Allah yang di dalam zat-Nya dan di dalam kedirian-Nya diungkapkan kepada kita sebagai Bapa Yang Mahakuasa, Tuhan Allah Yang Mahaesa, yang di dalam penciptaan-Nya dan di dalam pekerjaan penebusan-Nya disingkapkan kepada kita sebagai logos, Anak; Tuhan Allah yang di dalam kehadiran-Nya yang ada di mana-mana di muka bumi ini, di dalam hati kita, telah dinyatakan sebagai Roh Kudus.

 

Siapa saja lagi yang berada di sorga di samping Tuhan Allah yang Mahaagung dan Mahakuasa itu? Di sana juga terdapat sejumlah besar makhluk-makhluk surgawi. Di sana terdapat Seraphim, yang menyala-nyala itu, dan mereka memimpin puji-pujian terhadap kekudusan Tuhan Allah dengan seruan, “Kudus, kudus, kudus.” Di dalam sorga, terdapat juga Kerubim; mereka adalah utusan-utusan serta para pengantar dan perwakilan kasih karunia dari Yang Mahakuasa.

 

Dan di sana juga terdapat para malaikat, yang berjumlah sangat banyak, sekumpulan malaikat yang berjumlah sangat banyak – di dalam kitab Perjanjian Baru disebutkan angelos, sebuah kata yang sederhana yang artinya adalah para pengantar pesan. Mereka adalah para malaikat Allah, utusan-utusan Allah, yang melakukan permintaan-Nya di muka bumi ini. Sebagai contoh, Gabriel adalah seorang malaikat yang telah diutus untuk menyampaikan pesan kepada Zakharia bahwa dia dan istrinya Elizabeth yang sudah berusia lanjut itu akan menimang seorang putra yang akan mereka namakan dengan nama Yohannes. Enam bulan kemudian, malaikat Gabriel yang sama telah diutus untuk sebuah tugas ke kota Nazareth untuk memberitahukan kepada seorang gadis perawan Yahudi yang bernama Maria bahwa dia akan menjadi ibu dari Anak yang sudah diramalkan dan yang telah ditakdirkan sebagai Mesias.

Para malaikat Tuhan Allah yang merupakan pembawa pesan-pesan-Nya itu – dua dari antara mereka melakukan perjalanan mereka ke kota Sodom dan Gomora, sebagai alat penghancur. Salah seorang dari para malaikat itu membinasakan Israel melalui penyakit sampar oleh karena dosa dari raja Daud. Salah seorang dari pala malaikat itu berada di atas perkemahan besar dari Sanherib, orang yang kejam dan tidak berbelas kasihan dari kerajaan Asyur itu, yang berencana untuk membinasakan suku Yehuda dan kota Yerusalem, hanya satu orang malaikat saja yang melintas di atas perkampungan itu meninggalkan sebanyak 185.000 orang mayat pasukan di belakangnya.

 

            Ketika saya emmikirkan tentang kekuatan yang ditanamkan di dalam diri para pembawa pesan dari Tuhan Allah Yang Mahakuasa tersebut, saya juga berfikir tentang apa yang dimaksudkan oleh Yesus ketika Dia berkata, “Jika saya mau, ada dua belas legiun malaikat” – ada tujuh puluh dua ribu malaikat, padahal hanya satu saja yang membumihanguskan oasukan Sanherib yang teramat besar jumlahnya itu – “mereka akan berada di sisi-Ku.” Para pembawa pesan Allah – Tuhan yang di dalam kitab Perjanjian Lama disebut juga dengan Tuhan Sebaoth, Tuhan dari semesta alam, yaitu, Tuhan dari malaikat semesta alam di dalam kemuliaan. 

 

Di dalam sorga itu juga terdapat seorang Malaikat Utama – di dalam kitab Perjanjian Baru disebut juga dengan nama archangelos, yaitu, pemimpin dari para malaikat. Namanya adalah Mikhael – dan dia melambangkan hadirat serta kekuasaan Tuhan Allah. Namanya adalah Mikhael yang artinya: “siapa yang seperti Allah?” Dan dia membela orang-orang Tuhan dan dia berjuang untuk penebusan Yang Mahakuasa.

 

Akan tetapi ada satu lagi. Dari seluruh malaikat Tuhan Allah dan dari seluruh alam surgawi Tuhan Allah kita, Tuhan Allah menciptakan satu makhluk, yang dinamakan-Nya dengan nama Lusifer. Seraphim artinya adalah yang menyala-nyala. Lusifer artinya yang cemerlang, yang bersinar, pembawa cahaya, yang menerangi. Dan di dalam asuhannya, Tuhan Allah menugaskan kepemimpinan atas seluruh ciptaan-Nya, di bumi dan di langit, di dalam zat materi dan zat surgawi; dialah yang memimpin semuanya itu.

 

Dia digambarkan di dalam kemuliaannya dan di dalam rupanya yang memukau di dalam pasal yang ke dua puluh delapan dari Kitab Yehezkiel seperti ini:

 

“Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Engkau di taman Eden, yaitu Taman Allah, penuh dengan segala batu permata yang berharga; yaspis merah krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya yang dibuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.” 

 

Latar belakang ilmu asal kata dari kata ‘kerub’ itu adalah is “tersesat dahulu kala” Diberikan – dia adalah raja, dia adalah raja mesias, dia adalah penguasa. “Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga” dan berkuasa,

 

“Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau yang tidak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu, sampai” – “sampai terdapat kecurangan padamu. Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuanglah engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya. Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu.”

 

Dan Yesaya menggambarkan kejahatan yang ada di dalam hati Lusifer itu, putra fajar itu: “Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu” – asal dari kejahatan adalah dari dalam hati. Dosa itu ada di dalam diri kita. Dosa itu dimulai dari dalam hati kita. Awalnya, dosa itu dimulai dari hati Lusifer. “Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu” - “Engkau sombong karena kecantikanmu.” Dan di sini ada lima “aku ingin” menentang Tuhan Allah.

 

            Asal perselisihan serta asal dari kejahatan terangkat di dalam hati Lusifer, Putra Fajar, Yang bercahaya, Pembawa Terang dari Sorga kepada siapa Tuhan Allah menaruh seluruh ciptaan-Nya – di sorga, makhluk-makhluk surgawi dan di bumi, seluruh karya tangan Tuhan Allah. 

 

Ada empat reaksi dari kejatuhan Lusifer, malaikat agung Tuhan Allah yang perkasa. Yang pertama berada di dalam dirinya sendiri. Dia telah berubah. Dia telah menjadi sesuatu yang lain. Namanya yang asli dari asalnya adalah Lusifer, Putra Fajar. Dia menjadi Satan - Iblis; yang berasal dari bahasa Yahudi. Dia menjadi Diabolos; bahasa seperti yang tertulis di dalam kitab Perjanjian Baru. Kedua kata tersebut artinya tukang fitnah, lawan, musuh, penentang. Di dalam hatinya memberontak kepada Tuhan Allah. Kecantikan rupanya serta kekuatannya meyakinkan dia bahwa dia memiliki kemampuan untuk merebut takhta Allah dari Tuhan Allah sendiri. Dan dia mengulurkan tangannya untuk merebutnya. Walaupun terjatuh, dia masih tetap yang sama, tepap cantik rupanya.

 

            Di dalam pasal yang keempat dari kitab 2 Korintus, Paulus menyebut dia dengan “ilah dari dunia ini.” Di dalam pasal yang kesebelas dari kitab 2 Korintus, dia menyebutkannya sebagai “malaikat terang.” Walaupun sudah terjatuh, Lusifer masih tetap dengan kecantikan yang sama, penuh dengan keagungan yang sama, pribadi yang tiada bandingannya di dalam mana telah dibuat dan diciptakan oleh Tuhan Allah dari sejak permulaannya. Dan dia tetap berkuasa atas ciptaan Tuhan Allah di alam semesta ini. Dia adalah ilah dari dunia ini. Akan tetapi Lusifer tidak lagi menjadi Putra Fajar, dia adalah Satan, Diabolos, musuh dari Tuhan Allah dan musuh dari manusia.

Reaksi yang kedua dari kejatuhan Lusifer dilihat dari para malaikat yang menyia-nyiakan tempatnya untuk bersama-sama dengan dia. Di dalam pasal yang ke dua belas dari kitab Wahyu, di sana kita mempelajari bahwa ada sepertiga malaikat dari sorga, yang membelot dari Tuhan Allah agar supaya mereka dapat mengikuti kepemimpinan dari malaikat mereka yang hebat, yaitu Lusifer. 

 

            Saudara-saudara sekalian mengatakan, mengapa? Bagaimana hal yang seperti itu dapat terjadi, bagaimana mereka dapat meninggalkan Tuhan Allah serta membangkang terhadap Tuhan Allah dalam rangka supaya mereka dapat mengikuti sang Diabolos? Mengapa saudara-saudara  melakukannya? Mengapa dunia melakukannya, mengapa dunia berpaling dari Tuhan Allah dan dari kekudusan serta kesucian Tuhan Allah agar supaya mereka dapat menjadi murid serta menjadi kaki tangan dari Lusifer? Mengapa saudara-saudara sekalian melakukannya? Mengapa dunia melakukannya? Karena dia penuh dengan janji-janji serta bujukan-bujukan serta penuih dengan daya pikat. Maka sepertiga dari malaikat dari sorga memilih untuk mengikut Lusifer ketika dia memberontak melawan Tuhan Allah.

 

Reaksi yang ketiga di dalam kejatuhan Lusifer ditemukan di dalam kerusakan pekerjaan tangan Tuhan Allah, ciptaan yang berada di atas serta di sekitar kita. Di dalam pasal yang ketiga puluh delapan dari kitab Ayub, diberitahukan kepada kita bahwa ketika Tuhan Allah menciptakan dunia-dunia ini, ketika Dia menciptakan alam semesta, bintang-bintang, galaksi-galaksi, atmosfir-atmosfir yang tidak nampak, serta planet-planet seperti bumi ini – ketika Tuhan Allah menciptakan segalanya itu, di dalam kitab Ayub pasal yang ke tiga puluh delapan dikatakan bahwa “Putra Fajar bernyanyi bersama-sama dengan anak-anak Tuhan” bersukacita bersama. Putra Fajar mengacu kepada Lusifer dan anak-anak Tuhan mengacu kepada para malaikat.

 

            Ketika mereka melihat ciptaan dari tangan Tuhan Allah, keindahan dari seluruh alam semesta itu, mereka bernyanyi dan mereka bersukacita. Itu adalah dunia di atas langit dan bumi di bawah ini. Itu merupakan sebuah dunia akan keindahan serta keharmonisan. Dikatakan di sana bahwa semua malaikat – keseluruhan dari mereka bernyanyi dan bersukacita bersama-sama. Akan tetapi ketika Satan jatuh, ketika Lusifer membelot, ketika kejahatan ditemukan di dalam dia, di manapun dosa masuk ke dalamnya, hal itu menghancurkan, hal itu memusnahkan, hal itu merusakkan, dan semuanya itu dilakukan terhadap alam semesta ciptaan Tuhan Allah yang begitu indah. Karena seperti tertulis di dalam kitab Kejadian dari ayat yang kedua, pasalnya yang pertama, dapat kita baca demikian, “Bumi” dan seluruh alam semesta Tuhan Allah “belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya.”

 

Reaksi yang ketiga ke dalam pembelotan serta kejatuhan Lusifer adalah kehancuran dari alam semesta ciptaan Tuhan Allah. Di sana terdapat bintang-bintang yang terbakar habis, dan ada semburan tempat-tempat di padang pasir di seluruh permukaan planet bumi ini; dan seluruh ciptaan Tuhan Allah menjadi musnah dan hancur dan rusak.

 

            Ada reaksi yang keempat dari pembelotan Lusifer. Yaitu adanya perselisihan yang mengamuk sepanjang zaman antara Satan, Lusifer, Diabolos di pihak yang satu dengan kelompok para malaikat Allah di sisi yang lainnya. Sebagian dari perselisihan itu, dapat saya lihat di bumi ini, di sepanjang tahun dan abad dan di sepanjang masa. Di dalam kitab Kejadian pasal yang ke 3 dari ayatnya yang ke 15, telah diprediksikan arah dari perselisihan itu, arah dari konfrontasi tersebut.  Keturunan dari perempuan akan meremukkan kepalanya, tetapi dia akan meremukkan tumit Mesias itu.

 

Dan perselisihan yang ada di bumi itu telah disaksikan sejak dari awalnya. Saudara-saudara sekalian baru saja melihat sebuah contoh kecil mengenai perselisihan itu di dalam kisah tentang pencobaan yang dialami oleh Tuhan. Dibawa ke padang gurun, di sana dicobai oleh Lusifer, Satan, Diabolos, keduanya kembali bertemu.

 

Saudara-saudara sekalian akan melihat pendapat dari terjemahan di dalam bahasa Inggris versi King James bahwa Satan berkata kepada Tuhan Yesus, “Jika Engkau adalah benar Anal Allah, ubahlah batu-batu ini menjadi roti.” Yaitu, untuk membatalkan penjelmaan itu, karena Tuhan Allah mengatakan bahwa manusia hidup bukan hanya karena roti saja. “Tetapi Engkau tidaklah manusia yang sebenarnya. Ubahlah batu-batu ini menjadi roti, batalkanlah penjelmaan itu, jangan mau menjadi manusia.”

 

Demikianlah dapat di baca di sana.. “Jika Engkau Anak Allah, lakukanlah ini.” Yang kedua juga diterjemahkan dengan agak serupa: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah dari bubungan Bait Allah. Hidup dengan mujizat dan keajaiban.” Apakah itu yang telah dikatakan oleh Satan? Mereka saling mengenal antara satu dengan yang lainnya sejak dari permulaan Lusifer diciptakan, dan mereka telah berselisih antara satu sama lainnya sejak dari awalnya.

 

Apa yang telah dikatakan oleh Lusifer tidak bersifat pokok: “Jika Engkau adalah.” Apa yang dikatakan oleh Lusifer adalah pengakuan yang menunjukkan serta sederhana: “karena Engkau adalah Anak Allah, perintahkanlah batu-batu ini supaya menjadi roti; karena Engkau adalah Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah sehingga dunia yang memuji boleh melihat keajaiban serta mujizat yang oleh karenanya Engkau hidup” – untuk membatalkan seluruh tujuan penebusan dari penjelmaan-Nya, dari pengambilan yang dilakukan-Nya terhadap bentuk dan tubuh manusia di dalam dunia ini.

 

Perselisihan itu berlanjut di sepanjang abad dan di sepanjang beribu-ribu tahun lamanya. Saya melihatnya di bumi; akan tetapi oleh karena adanya penyingkapan, kepada saya telah diperkenalkan terhadap perselisihan yang ada di sorga sana. Di sorga berdirilah Satan, Diabolos untuk menyalahkan kita. “Lihatlah kepada pria itu. Lihatlah kepada wanita itu. Dia mengatakan bahwa dia adalah seorang Kristen. Dia berkata bahwa dia telah diselamatkan, lihatlah padanya.” Dia adalah sang musuh itu serta yang menyalahkan dari antara saudara-saudara. Siang dan malam, dia meletakkan dosa-dosa kita di dalam penghukuman di hadapan Tuhan. Dia memiliki akses terhadap Tuhan. Di dalam kitab Ayub dikatakan bahwa dia masuk dan keluar ketika para malaikat muncul di hadapan Bapa. Di sorga, ada Satan, Diabolos, Lusifer, dan dia adalah makhluk ciptaan yang paling kuat dari seluruh ciptaan Tuhan Allah. 

Untuk menunjukkan betapa perkasanya dia, kita akan membandingkan dia melalui sepanjang masa yang lalu dan masa yang akan datang dengan Mikhael, malaikat utama Tuhan Allah. Dari mereka berdua, Lusifer, Satan, Diabolos jauh lebih besar dan lebih kuat. Di dalam kitab Daniel pasal yang kesepuluh dan di dalam kitab Daniel yang sama pasal yang ke dua belas dikatakan bahwa ketika Lusifer dihalangi dan dirintangi, diperlukan para malaikat dan Mikhael berdiri di samping mereka, pada akhirnya, untuk mendapatkan sebuah pesan melalui tangisan dan puasa serta doa Daniel. 

 

            Akan tetapi sebuah ilustrasi yang lebih hebat lagi dari kekuatan superior Lusifer sebagai perbandingan terhadap Mikhael malaikat utama itu, dapat ditemukan di dalam kitab Yudas ayatnya yang ke sembilan: “Tetapi Mikhael penghulu malaikat itu, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan “Diabolos,” mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: Kiranya Tuhan menghardik Engkau.’”

 

Mengapa iblis itu begitu menginginkan tubuh Musa? Selama tujuh ratus tahun lamanya, ular itu – ular beludak yang dari tembaga yang ditinggikan oleh Musa di tengah-tengah perkemahan itu, sehingga barangsiapa yang terkena gigitan ular, hanya dengan melihat kepada ular tembaga tersebut, akan hidup – selama tujuh ratus tahun lamanya sepotong tembaga itu merupakan sebuah perangkap, merupakan sebuah perangkap berhala bagi bangsa Tuhan. Dan ketika raja yang baik Hizkia naik ke takhtanya, dia menghancurkannya sampai menjadi berkeping-keping. Potongan itu menjadi sebuah perangkap bagi pemujaan berhala di tengah-tengah orang banyak. Dapatkah saudara-saudara sekalian membayangkan menjadi perangkap seperti apa potongan itu bagi pemujaan berhala seandainya dia dapat merenggut tubuh Musa dan memeliharanya di sana agar supaya dapat dilihat bagi orang banyak?

 

Bukankah itu merupakan hal yang aneh bagaimana orang-orang itu adanya? Bangsa komunis Rusia mengatakan, “Saya tidak percaya akan Tuhan Allah, saya adalah seorang atheis, akan tetapi kami semua harus menyembah terhadap sesuatu. Jadi untuk menjadi turut bersama sisa dari kaum atheis itu, orang-orang komunis Rusia itu, saya berdiri mengantri bersama-sama dengan ribuan orang banyaknya yang berkumpul bersama setiap harinya untuk melintas serta melihat wajah Nikolai Lenin yang pucat, membusuk, kecil, dan kecut itu.” 

 

            Dan selama bertahun-tahun sejak tahun 1924, ribuan dari banyak lagi orang yang berkumpul bersama setiap hari dalam rangka untuk menghormati tubuh Nikolai Lenin yang sudah mati, diam, tidak bergerak. Dapatkah saudara-saudara membayangkan jebakan yang bagaimana jadinya nanti terhadap penyembahan berhala seandainya saja Satan dapat merebut tubuh Musa serta membawanya ke hadapan orang-orang banyak dan menyuruh mereka membungkukkan badan mereka di hadapan orang yang memberikan Hukum Taurat tersebut?

 

“Mikhael, penghulu para malaikat itu, ketika berselisih dengan” Diabolos, “dia berselisih mengenai tubuh Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan,” Blasphemias, diterjemahkan di sini sebagai kata-kata hujatan, tuduhan, krisin, penghukuman. Bahkan Mikhael penghulu para malaikat itu, tidak berani berani mengatakan kata-kata yang tidak baik atau hukuman kepada dia. Akan tetapi dia mengatakan, “Kiranya Tuhan Allah Yang Mahakuasa menghardik engkau.” Dari keduanya mereka itu, Lusifer, Satan, Diabolos jauh lebih kuat dan lebih hebat.

 

Dan kita melihat perselisihan mereka yang terakhir kalinya di sorga. Karena Kitab Suci mengatakan, oleh karena inspirasi dan oleh rasul Paulus di dalam kitab surat yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, dari ayatnya yang keempat,

 

“Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dulu bangkit;

Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

 

Oleh karena inspirasi hal itu telah dinyatakan kepada rasul Paulus bahwa pada waktu kesudahan zaman – ketika jumlah yang penuh – pleroma - dari bangsa-bangsa lain sudah masuk, ketika orang terpilih yang terakhir telah masuk ke dalam, ketika jiwa yang terakhir yang akan diselamatkan telah diselamatkan, ketika orang yang terakhir dituliskan namanya di dalam kitab Kehidupan Anak Domba, telah menuruni lorong-lorong itu untuk memberikan hatinya kepada Yesus – pada saat itu, akhir, masa penyempurnaan itu, masa kesudahan itu, akan diumumkan dengan suara dari penghulu malaikat.

 

            Dan ketika Mikhael berseru, mereka yang mati karena Kristus akan bangkit dan orang-orang kudus yang masih hidup akan terpesona, dijadikan kekal, dipermuliakan, dan di dalam sekejap, di dalam sekejapan mata saja. Dan suara dari penghulu malaikat yang berseru akan memperkenalkan Kristus ketika Dia datang dari sorga turun ke tengah-tengah angkasa untuk menyambut serta menyongsong mereka, orang-orang kudus-Nya, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati dan menjelma, dalam sekejap dijadikan menjadi kekal, di dalam sekejapan mata saja, ketika terdengar suara Mikhael berseru.

 

Dan mereka pergi bersama-sama dengan Tuhan kita di dalam kemenangan membawa serta para tawanan dari tempat pembuangan. Bersama-sama dengan Tuhan kita mereka pergi ke sorga, masuk ke dalam Yerusalem yang baru, di snaa pada bema dari Kristus akan dianugerahkan kepada mereka upah mereka dan di sana akan duduk bersama pada makan malam bersama-sama dengan Anak Domba. Akan tetapi di luar sana, di luar tembok-tembok itu, bersama-sama dengan penghasut yang sama yang merupakan musuh dari Tuhan Allah dan juga musuh dari umat manusia. Namanya adalah Lusifer, Satan, Diabolos dan dia telah mengumpulkan malaikat-malaikatnya bersama-sama, pasukan daimonia-nya, para kaki tangannya dan dia menentang Tuhan Allah Yang Mahakuasa.

 

            Dan Mikhael berkata kepada Allah, “Tubuh-tubuh ini adalah kepunyaanku. Tubuh-tubuh yang telah dibangkitkan ini – mereka adalah kepunyaanku. Mereka telah membayar hukuman atas dosa serta atas kematian dan atas kubur dan mereka adalah kepunyaanku. Aku menginginkan mereka kembali.” Dan Mikhael berdiri di sana di pintu gerbang dari kota yang penuh dengan keagungan itu dan dia berkata, “orang-orang kudus ini” – seseorang, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, seperti seorang pencuri di tengah malam, mencuri mereka semua – “mereka adalah kepunyaanku; aku meminta kepemilikan atas mereka.”

 

            Dan Lusifer, Satan berdiri di sana dan dia berkata, “Tuhan Kristus yang datang dari angkasa untuk menyambut mereka serta untuk mereka itu – aku adalah raja atas kekuasaan dari udara; Dia telah menyerbu daerah kekuasaanku. Aku menantang Dia.”

 

Dan Mikhael mengumpulkan malaikat-malaikat Allah bersama-sama. Dan Mikhael, pembela bangsa Allah itu - Mikhael yang menjaga orang-orang kudus Tuhan itu, dia bertempur untuk saat terakhir dan penghabisan dengan Lusifer itu, dengan Satan itu, dengan Diabolos itu. Dan Alkitab mencatatnya di dalam pasal yang ke dua belas dari kitab Wahyu:

 

“Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya.

Tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama dengan malaikat-malaikatnya.

Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu – celakalah kamu, celakalah kamu – hai bumi dan laut! Karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”

 

Ketika Allah melemparkan Satan keluar dari sorga untuk selama-lamanya – seperti yang digambarkan oleh John Milton: “Dia Yang Mahakuasa dengan segera melemperkan nyala api dari angkasa yang sangat ringan” – ketika Yang mahaperkasa melemparkan Satan keluar dari sorga untuk selama-lamanya dan dia dilemparkan ke bumi, celakalah bumi. Celakalah mereka yang berdiam di bumi. Bagaimana setiap orang dapat diselamatkan? Bagaimana caranya seseorang dari antara kita dapat melarikan diri? Berapa banyak pria dan wanita, yang berasal dari debu tanah, bagaimana mereka dapat diselamatkan?

Ini adalah Injil kemuliaan serta kemenangan. Di dalam Kitab Wahyu, pada hari itu, ada yang telah dimateraikan dengan materai dari Tuhan, mereka yang menjadi kepunyaan-Nya. Dan mereka telah diselamatkan oleh karena darah dari orang yang telah disalibkan itu. Mereka ini adalah mereka yang datang dari he megale he [thlipsis], kesesakan yang besar itu. Mereka ini adalah mereka yang datang dari kesesakan besar itu dan telah mencuci bersih jubah mereka dan membuatnya menjadi putih di dalam darah Anak Domba. Dan bagaimanakah kita yang di bumi ini diselamatkan? Kita juga telah dimateraikan oleh materai Allah yang hidup.

 

            Di dalam kitab Efesus 1:13, tertulis di sana, “karena kita telah dimateraikan-Nya dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Keseluruhan milik yang telah dibeli itu, tubuh saya dan roh saya telah dimateraikan dengan materai Allah. Dan itu berarti bahwa pembela kita yang agung, Mikhael, berdiri di samping kita. Dan malaikat pelindung dari sorga telah memberikan diri mereka sendiri untuk menyelami kita, untuk menanamkan kita di dalam kemenangan untuk suatu hari nanti menyajikan kepada kita ke hadirat Yang Maha agung itu dalam keadaan tidak bercela.

 

Ada ribuan hal yang dapat terjadi kepada saudara-saudara  akan tetapi semua hal tersebut tidak terjadi? Mengapa? Karena malaikan pelindung Allah menjaga saudara-saudara, memperhatikan saudara-saudara.Orang-orang yang kecil itu – apakah kalimat itu mengacu kepada anak-anak? Orang-orang yang kecil itu – apakah kalimat itu mengacu kepada mereka yang lemah imannya? Malaikat-malaikat mereka selalu melihat kepada wajah Bapa. Mereka berada diatas sana di dekan takhta Yang Maha perkasa. Malaikat-malaikat pelindung Allah menjagai kita. Kita telah dimateraikan dengan materai yang dijanjikan-Nya itu dan Mikhael berdiri bersama-sama dengan pasukannya untuk membela kita terhadap hari penyerangan dari Diabolos, Satan, Iblis, Lusifer, cahaya pagi yang terjatuh itu.

 

            Sungguh suatu hal yang berharga sungguh sebuah kemuliaan, sungguh sebuah janji, sungguh sebuah pengharapan yang kita miliki di dalam Tuhan Allah. Tuhan Allah telah membuat kita menjadi lebih cakap dan lebih kuat serta lebih berjaya terhadap musuh kita. Saya tidak tahu mereka akan menyanyikan himne ini; hanya salah satu dari sekian banyak kebetulan dari roh Allah di dalam memimpin kebaktian ini.

 

Adalah Martin Luther yang telah mendapatkan perselisihan langsung dengan Iblis itu sendiri. Dan pada suatu hari, di dalam perselisihan itu, dia mengangkat botol tintanya dan melemparkannya kepada Satan, Diabolos. Dari perkelahian yang sengit itu, dari peperangan itu, dari perselisihan dengan Satan itu, dengan Diabolos itu, dia menuliskan himne yang begitu hebat ini. Dengarkanlah himne itu seperti apa dia menyebutkan musuh kita:

 

Sebuah benteng perkasa milik Tuhan Allah kita,

Kubu pertahanan yang tidak pernah roboh;

Dia, Penolong kita,

ditengah-tengah banjir berlakunya penyakit manusia; 

Karena musuh lama kita tetap mencari cara

Untuk membuat kita senantiasa celaka

Pekerjaan tangannya dan kekuatannya hebat,

Dipersenjatai dengan kebencian yang kejam,

Di bumi ini, tidak ada yang menyamainya. 

 

Dia membaca Alkitabnya, Martin Luther ini.

 

Dan meskipun dunia ini dipenuhi dengan iblis,

Yang akan mengancam untuk merusak kita, 

Kita tidak akan gentar, Karena Tuhan Allah