KEMATIAN DI DALAM TAWANAN

(DEATH IN DÉTENTE)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Yesaya 10:1

08-10-75

 

 

Kami menyambut saudara-saudara sekalian yang mendengarkan siaran melalui radio dan televisi. Ini adalah Gereja Baptis Yang Pertama di kota Dallas dan ini adalah pak Pendeta. Yang pertama, dengan penugasan yang menggembirakan: seorang saudara di dalam Kristus, Tuan J. L. Mandry dari jalan Lipton Avenue nomor 11363 Dallas berkeinginan untuk bergabung dengan gereja kita melalui surat menyurat dari Gereja Pertama di Rankin, Texas.  Dia tidak dapat menghadiri kebaktian di gereja dan dia mengikuti kebaktian bersama-sama dengan kita melalui siaran televisi. Dan ketika kamera-kamera tersebut menyoroti sidang jemaat kita, sehingga dia dapat melihat saudara-saudara sekalian yang merasa gembira manyambut saudara kita di dalam Kristus ini, yaitu  J.L. Mandry ke dalam persekutuandari gereja kita, maukah saudara-saudara  mengangkat tangan saudara-saudara? Terima kasih. Suidah semua dari kita dan kita sudah menyambut dia.

  

            Di dalam pelajaran kita melalui kitab Yesaya, kita telah sampai kepada pasal yang ke 10. Dan di hadapan saya adalah sebuah nas untuk khotbah yang akan disampaikan pada pagi hari ini: Kematian di dalam tawanan atau Penanaman dan Sikap Ramah dari penyakit kanker dan kutuk dari paham Komunisme.  

 

“Celakalah mereka yang menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil, dan mereka yang mengeluarkan keputusan-keputusan kelaliman, untuk menghalang-halangi orang-orang lemah mendapat keadilan dan untuk merebut hak orang-orang sengsara di antara umat-Ku, supaya mereka dapat merampas milik janda-janda, dan dapat menjarah anak-anak yatim! Apakah yang akan kamu lakukan pada hari penghukuman, dan pada waktu kebinasaan yang datang dari jauh? Kepada siapakah kamu hendak lari minta tolong, dan di manakah hendak kamu tinggalkan kekayaanmu? Tak dapat kamu lakukan apa-apa selain dari meringkuk di antara orang-orang yang terkurung, dan tewas di antara orang-orang yang terbunuh! Sekalipun semuanya ini terjadi, murka Tuhan belum surut, dan tangan-Nya masih teracung. Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku!  

 

Di zaman dahulu kala, selama berabad-abad lamanya, tahun 900, 800, 700, 600an SM, kerajaan Asyur yang kejam dan tidak memiliki belas kasihan dan brutal dan kasar menggenggam keseluruhan dunia peradaban di dalam sebuah tangan besi. Ada sebanyak empat kali di sepanjang hidup Yesaya nabi itu, kerajaan Asyur menyerbu Yehuda dan kerajaan tersebut telah membinasakan seluruh kerajaan Israel sebelah utara untuk selama-lamanya dengan ibukotanya yang bernama Samaria.  

 

            Asyur di dalam dunia kuno merupakan seorang raksasa yang sebenar-benarnya terhadap bangsa Yahudi. Di dalam dunia modern kita, ada sebuah kerajaan lain yang lebih besar lagi: lebih brutal lagi, lebih kejam lagi, lebih tidak mengenal ampun lagi. Dan hal tersebut telah menenteramkan serta telah diterima oleh bangsa-bangsa modern di dunia ini. Belum pernah ada sebuah kerajaan yang sama kejamnya dan sama menindasnya dengan Rusia merah penganut paham komunis yang atheis itu. Koloni-koloninya digenggamnya di dalam sebuah cengkeraman yang penuh dengan penindasan serta kengerian tersebut. Semua kerajaan kolonial modern lainnya telah dilikuidasi dan dipecah-pecahkan.

 

Kerajaan Inggris telah sirna. Kerajaan Belanda telah sirna. Kerajaan Jerman telah sirna, kerajaan Italaia, kerajaan Portugis, semuanya telah sirna. Semua kerajaan moden telah dilikuidasi kecuali yang satu ini, Rusia Komunis. Koloni-koloni yang malang yang telah digenggam di dalam sebuah ragum besi di dalam genggamannya, empat kali sudah mengalami keputus-asaan, mengalami pemberontakan, seperti Hungaria dan Jerman Timur. Akan tetapi ada sebanyak empat kali tentara Merah tersebut telah melindas mereka. Dan pada hari ini, ada sebanyak tiga puluh satu divisi Merah yang menduduki bangsa-bangsa itu kalau tidak mereka akan memberontak kembali.

 

            Bagaimana mungkin terjadi, bahwa sebuah kerajaan yang haus akan darah, pembunuh, menakutkan dan brutal diperbolehkan dan ada serta berkembang di tengah-tengah bangsa-bangsa lain di dunia modern? Ada dua jawaban untuk itu. Yang satu ada di dalam hal yang tak terukur dari Tuhan Allah Yang Mahakuasa.

 

Ketika pertanyaan itu timbul di zaman dari nabi Yesaya – mengapa Tuhan Allah memperbolehkan kerajaan Asyur yang brutal dan tidak mengenal ampun itu menyerbu bangsa Tuhan Allah – Tuhan mengirimkan pesan melalui nabi Yesaya kepada bangsa Yehuda yang mengatakan, “Asyur yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku.”  

 

Tuhan Allah membangkitkan kerajaan Asyur untuk menghukum dan untuk menyiksa bangsa-Nya karena dosa-dosa mereka. Di sana ada suatu kemungkinan yang tidak terukur yang diketahui kecuali bagi Tuhan Allah yang ada di dalam sorga. Hal itu kemungkinan bahwa Tuhan Allah memperbolehkan kerajaan Rusia Merah yang kejam itu untuk ada di dalam dunia modern kita sebagai sebuah momok atau penghukuman kepada bangsa-bangsa Kristen yang ada di daerah Barat.

 

Sungguh sebuah mujizat. Paham Komunisme. Saya sebagai seorang tamu di kediaman dari Dr. Black, pemimpin dari Perguruan Tinggi Presbyterian Roberts College di kota Istambul. Dia menikahi seorang yang berkewarganegaraan Bulgaria. Dan ketika saya bertanya kepada dia, “Bagaimana caranya anak-anak akan memberitahukan kepada orang tua mereka, ketika mengetahui bahwa orang tua mereka akan menemui ajalnya?”

 

Dia berkata, “Saya tidak dapat menjelaskannya.” Itu merupakan sesuatu di dalam hal yang terukur dalam Tuhan Allah. Dia berkata, “Karena di sana ada sebuah kerajaan terang dan kemuliaan di bumi ini yang dipimpin oleh Yesus, anak Allah itu, maka di sana ada juga sebuah kerajaan kegelapan yang dipimpin oleh Iblis sendiri.” 

 

Hal itu terletak pada sebuah pilihan dan di dalam sebuah misteri di sorga, ke dalam mana yang saya tidak dapat masuk. Ketika Tuhan Allah memperbolehkan penyerbuan Rusia Merah sebagai sebuah momok, sebagai sebuah hukuman demi kebaikan, terhadap merosotnya iman kepercayaan Kristen di dalam dunia yang bebas dan kebarat-baratan, saya tidak tahu. Hanya Tuhan Allah yang mengetahuinya.

 

Akan tetapi saya dapat melihat hal yang ini. Dengan mudah saya dapat memahami penerimaan dan penyerbuan dari kerajaan Rusia Merah terhadap bangsa-bangsa di bumi ini dengan segera dan sebuah alasan yang jelas. Jawabannya terletak pada para simpatisan sayap kiri, di dalam kaum sosialis, di dalam penggagas kesejahteraan itu, di dalam keliberalan, di dalam “pinko – simpatisan kaum kmunis” dan para rekan seperjalanan.  

 

Di manapun mereka berada di dunia ini – dan mereka berada di setiap pemerintahan bangsa-bangsa barat – di manapun mereka berada di dunia ini, mereka lunak terhadap paham komunisme dan bersikap lembut kepada Rusia. Mereka selalu terbuka kepada perencanaan kepemerintahan dan untuk menyelamatkan paham sosialisme dan nasionalisme dari sumber-sumber daya negara. 

 

Mereka bahkan berhasrat untuk mendukung sebuah pemerintahan yang lebih dan lebih mengatur orang banyak dan merebut pemerintahan industri. Mereka bersifat lunak terhadap paham komunisme dan mereka bersifat lunak terhadap Rusia Merah. 

 

Satu-satunya hal bahwa seorang liberal adalah bertentangan di Amerika atau di negara-negara di dunia ini adalah kaum konservatif yang percaya di dalam pekerjaan dan di dalam pembayaran hutang-hutang saudara-saudara sekalian dan hidup di dalam anggaran saudara-saudara.  

 

Lihatlah pada Inggris! Hong Kong diurus oleh pemerintah Inggris. Pada tahun 1967, di dalam kekacauan yang mengerikan yang membelah dua kota tersebut, pemerintah Inggris menutup sekolah-sekolah dari paham komunisme.  

 

Sejak saat itu, pemerintah Inggris bukan hanya membuka kembali sekolah-sekolah paham komunisme itu saja, akan tetapi juga telah memperbolehkan mereka untuk berkembang biak. Dan sekarang ini, di sana ada lebih dari tujuh puluh buah sekolah paham komunisme di Hong Kong sendiri. Ini adalah sekolah-sekolah yang mengajarkan anak-anak dan para murid sekolah-sekolah tinggi mengenai atheisme Hong Kong dan paham komunisme.  

 

Misionaris Victor Frank dengan siapa kita memecah-mecah roti telah menggambarkan perjalanan kunjungan yang telah mereka lakukan di dalam sebuah tempat tinggal dari satu keluarga, satu keluarga China di Hong Kong. Mereka adalah penganut atheisme dan memberitahukan kepada orang-orang dari para misionaris itu bahwa, “Kami tidak percaya akan Tuhan.”

 

Seorang anak kecil, seorang anak kecil yang berada di dalam salah satu sekolah-sekolah paham komunisme tersebut dengan segera berbicara dan berkata, “Aku percaya akan Tuhan. Namanya adalah Ketua Mao Tse-tung.” 

 

Hal ini merupakan sikap liberalis ketika mereka membuka pintu air terhadap kaum komunis. Saya mendengarkan kerajaan industri Inggris ketika mereka memberikan laporang kepada rakyat Inggris. Malam demi malam, saya mendengarkan laporan-laporan tersebut dari televisi. Mereka telah menasionalisasikan industri-industri mereka. Mereka hidup di bawah pemerintah sosialis yang dipimpin oleh Harold Wilson. 

 

Pertama-tama, saya mendengar peralatan listrik seperti yang mereka laporkan: setiap bulan, jutaan dan jutaan poundsterling berhutang. Saya mendengarkan tentang industri gas seperti yang mereka laporkan: setiap bulan, jutaan dan jutaan poundsterling berhutang. 

 

Saya mendengar tentang industri batubara seperti yang telah dilaporkan:  setiap bulan, jutaan dan jutaan poundsterling berhutang. Saya mendengar tentang industri baja sebagaimana yang telah dilaporkan:  setiap bulan, jutaan dan jutaan poundsterling berhutang. Saya mendengar tentang industru transportasi sebagaimana yang telah dilaporkan, setiap bulan, jutaan dan jutaan poundsterling berhutang.  

 

Dan para pembayar pajar harus membayarkan rekening tersebut. Pemerintah Inggris sedang menghadapi kebangkrutan yang mutlak. Tidak ada pemerintahan yang dapat menjalankan keuntungan yang mutlak. Perusahaan itu tidak dapat melakukannya.

  

Ketika pemerintah mengambil alih, ketika pemerintah mengaturnya, segera akan mengikuti kelangkaan dan kekurangan dan pada akhirnya pembubaran yang mutlak.

  

Mata uang poundsterling membeli sedikit dan demi sedikit. Dan ini adalah orang-orang yang telah mengepung pemerintah-pemerintah dunia barat, para simpatisan sayap kiri, kaum sosialis dan dia lemah dan mudah terhadap paham komunisme dan terhadap penyerbuan Rusia. 

 

Maka, sembari kita berada di sini, Harold Wilson, telah mengemasi kopernya untuk bepergian ke Helsinki, untuk menandatangani dokumen penahanan.

  

Hal yang sama benar terjadi di Amerika.  Para simpatisan sayap kiri, dan kaum liberal, para simpatisan komunisme dan rekan-rekan seperjalanan serta para penggagas kesejahteraan itu, adalah sama di manapun saudara-saudara sekalian menemukan mereka di seluruh permukaan bumi ini. Dan dia, sebagai seorang simpatisan sayap kiri di Amerika, telah membawa negara kita ini supaya merasa malu dan berputus-asa. 

 

Untuk pertama kali di dalam sejarah Amerika yang keagungan selama dua ratus tahun yang mulai kita rayakan ini, untuk pertama sekali di dalam sejarah Amerika Serikat, kita pernah melihat bendera kita diturunkan di dalam kekalahan dan dengan perasaan malu serta di dalam dan tercela. 

Dan kita telah melihat citra dari bangsa Amerika di dalam debu dunia ini serta di dalam kepulauan-kepulauan di lautan serta bangsa-bangsa di dunia itu merasa takut berada di depan gerak laju darah Merah. Bagaimana hal itu dapat terjadi? 

 

Saya akan memberitahukan kepada saudara-saudara sekalian bagaimana hal itu akan terjadi. Di kawasan Timur, seorang pria yang pernah tinggal di Vietnam selama bertahun-tahun lamanya, seseorang yang merupakan sahabat dekat dari Jendral Westmoreland berkata kepada saya, berbicara kepada komandan pasukan angkatan darat Amerika Serikat di Vietnam Selatan, Jendral Westmoreland berkata kepadanya, “Saya dapat mengakhiri peperangan ini di dalam kemenangan hanya dalam waktu beberapa minggu saja. Apa yang harus saya lakukan adalah membawa pasukan ke Vietnam Selatan, pasukan angkatan darat saya itu, dan menyuruh mereka berbaris ke DMZ, dan memanggil armada ke-7 untuk bersiaga di tepi pantai dan mengirimkan pesan ke Hanoi seperti ini, “Yang harus anda lakukan apakah menarik pasukan anda dari Vietnam Selatan atau anda akan berhadapan dengan penyerbuan dan pemusnahan.” 

 

Dan Jendral Westmoreland berkata, “Peperangan itu akan berakhir dalam satu malam saja.”    

       

Mengapa hal itu tidak terjadi? Karena kaum sayap kiri di dalam pemerintahan Amerika Serikat. Karena Senator Fulbright dari Arkansas yang merupakan kepala dari Komisi Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat. Dan karena anggota-anggota kongres lainnya di dalam senat yang sama persis dengan dia. Mereka begitu melemahkan kekuatan Amerika untuk bergerak berbaris dan bertarung demi kebebasan dari negara kita serta kebebasan dari bangsa-bangsa di dunia ini sehingga kita mengalami kekalahan di dalam perang dalam keadaan malu dan menyakitkan.

  

Mengapakah kita harus takut kepada Rusia? Mengapa? Rusia tidak dapat mencukupi nafkahnya sendiri. Negara itu tidak dapat memberi makan kepada dirinya sendiri. Tidak ada sistem sosialis yang dapat melakukannya. 

 

Sebuah peperangan tidak dimenangkan oleh jumlah manusia di dalam pasukan angkatan daratnya atau jumlah kapal-kapal perangnya di lautan. Sebuah perang dimenangkan karena logistiknya. Para ahli logistiklah yang memenangkan peperangan, yaitu, dukungan dari bangsa itu bagi orang yang sedang bertempur itu.

  

Rusia tidak dapat menafkahi dirinya sendiri. Negara itu bahkan tidak dapat memberi makan kepada dirinya sendiri sedikitnya untuk menjaga untuk mempertahankan sebuah perang untuk sebuah kemenangan. Luas dari negara Rusia adalah sebesar dua setengah kali ukuran luas negara Amerika Serikat. Luas dari negara Rusia empat puluh lima kali dari ukuran luas negara Perancis. Rusia memiliki tiga puluh juta orang petani. Sedangkan negara kita hanya memiliki enam juta orang saja. 

 

Saya sudah terbang melintasi negara bagian Ukraina yang sangat besar itu, cara ini, dengan begini, dengan cara seperti ini. Ribuan mil dari tanah pertanian yang tersubur yang pernah anda saksikan. 

Apakah saudara-saudara pernah terbang melintasi Wisconsin, Iowa, Illinois, lahan-lahan pertanian yang paling subur yang memproduksi bahan-bahan makanan yang dibutuhkan oleh Amerika? Rusia, dalam negara bagiannya Ukraina, persis seperti itu. Demikian kayanya, tanah endapan yang berwarna hitam: sangat produktif dan subur.

  

Apa yang terjadi? Mengapa negara itu tidak dapat mencukupi makanannya sendiri? Jawabannya adalah karena sistem itu. Sistem itu tidak akan pernah menghasilkan apapun. Sistem itu belum pernah menghasilkan apapun dan bagi kita untuk takut berhadapan dengan Rusia ketika negara itu tidak dapat mencukupi nafkah untuk dirinya sendiri merupakan hal yang tidak masuk akal dan merupakan hal yang tidak dapat dibayangkan dan merupakan suatu hal yang pengecut.

  

Apa yang kita lakukan adalah kita mengirimkan makanan kita ke Rusia. Kepada mereka kita akan berikan semua pencapaian atau keberhasilan teknologi kita. Mereka tidak akan dapat mengungguli kita di dalam kategori apapun juga. Mereka melakukannya karena kita menopang dan memberikan subsidi terhadap kegagalan mereka. Tanpa kita, mereka tidak akan ada. Dalam waktu yang singkat, mereka akan terjatuh ke atas tanah.

  

Di Vietnam, meriam-meriam serta truk-truk yang dipergunakan untuk membunuh dan membantai rekan-rekan senegara dan sebangsa Amerika kita dibuat di dalam pabrik-pabrik di mana para teknisi kita berada di sana, di Rusia dan menunjukkan kepada mereka dan membantu mereka untuk membuatnya. 

 

Kebijakan Amerika dinyatakan dan diikuti denganj begitu terbukanya merupakan salah satu penenteraman serta konsesi terhadap Rusia Merah. Hal itu tidak pernah menyimpang dari arah yang tragis dan mengerikan itu.

 

Kita berfikir: “Marilah kita memberi makanan kepada serigala itu. Marilah kita uintuk tetap memberi dia makan. Marilah kita memberinya lebih banyak lagi dan pada akhirnya dia akan pergi berlalu.” Hal itu sudah menjadi arah pemerintah Amerika Serikat yang tidak menyimpang. 

 

Ada seorang jenius terhebat di bidang kesusasteraan sepanjang masa yang mengunjungi kita bernama Alexander Solzhenitsyn. Ini adalah orang yang percaya di dalam Tuhan. Ini adalah orang yang berani menentang Kremlin.  

 

Ini adalah orang yang percaya bahwa kemanusiaan bukanlah sekelompok besar protoplasma saja, seThis is a man who believes that humanity is not a mass of protoplasm, sebentuj proses evolusioner dan binatang, akan tetapi dia percaya bahwa di dalam Tuhan Allah kita telah diciptakan di dalam citra dengan sesitifitas terhadap hal-hal yang baik dan hal-hal yang jahat. Inilah Alexander Solzhenitsyn.  

 

Pihak Gedung Putih dan pemerintah Amerika Serikat mencerca dia. Mengapa? Karena mereka mempublikasikan alasan secara mencolok, secara terbuka, dan tidak mengenal rasa malu. Kita tidak akan mengundang Alexander Solzhenitsyn ke Gedung Putih atau ke urusan umum negara Amerika karena kita takut akan serangan dari orang-orang Rusia.  

 

Hal seperti ini sudah menjadi kebijakan kita selama bertahun-tahun lamanya. Pasukan angkatan bersenjata kita bergerak maju di depan kota Berlin di dalam kemenangan. Kita tidak akan berani mengambil keputusan itu. Kemungkinan kita dapat membuat orang-orang Rusia itu menjadi marah.  

 

Churchill berkata, “Demi Tuhan, marilah kita menyerbu Eropa yang penakut itu dan dari mereka marilah kita renggut seluruh orang-orang Rusia, bangsa-bangsa dari orang-orang Eropa Timur.” 

 

“Tidak,” demikian kata Franklin Delano Roosevelt,  “Tidak sama sekali, kita tidak boleh membuat orang-orang Rusia itu marah. Orang-orang Jepang itu berada di dalam waktu beberapa hari saja dari saat menyerahkan diri tanpa syarat. Kita membaw masuk orang-orang Rusia dan memberikan kepulauan Jepang sebelah utara kepada mereka, supaya kita tidak membuat mereka marah di dalam kemenangan yang unilateral.”  

 

Dan di dalam perang yang baru-baru ini di Timur Tengah, ketika bangsa Israel benar-benar dikelilingi oleh pasukan angkatan bersenjata bangsa Mesir, pemerintah Amerika Serikat mengirimkan pesan kepada bangsa Israel yang mengatakan, “Tarik mundurlah pasukan angkatan bersenjata anda dan biarkanlah orang-orang Mesir itu pergi, kalau tidak kita akan membuat orang-orang Rusia menjadi marah.” 

 

Ini merupakan kebijakan yang mengatur hidup dari orang-orang Amerika: bukan apa yang kita pilih, bukan apa yang kita pikirkan, akan tetapi apa yang telah dipilih oleh Kremlin dan apa yang telah diputuskan oleh pertemuan misterius yang tidak dapat dimengeriti itu di dalam dinding-dinding larangan yang begitu tinggi itu. Dan ini adalah tahanan.

 

Maka kita berkemas dan mengirimkan presiden Amerika Serikat ke Helsinki untuk menandatangani instrumen tahanan tersebut. Saya tidak tahu apakah saudara-saudara sekalian melihat hal tersebut di Amerika atau tidak, akan tetapi melalui semua surat kabar di Eropa, di sana, saudara-saudara sekalian akan melihat sebuah gambar dari presiden Amerika Serikat ketika dia datang ke Eropa untuk menandatangani persetujuan penahanan tersebut. Dan ketika dia melangkah untuk keluar dari pesawat terbang tersebut, dia tergelincir dan terjatuh. Dan gambar dari presiden Amerika Serikat itu adalah putus asa, dan dia mencoba meraih dan meraba sesuatu sebagai suatu cara untuk berdiri.  

 

Dan ketika saya melihat pada gambar itu, gambar dari seorang yang hebat, perkasa dan kuat, menundukkan wajahnya, mencoba meraih apa saja untuk berdiri, saya pikir ini adalah sebuah gambar dan sebuah perumpamaan dari kemuliaan Amerika yang hebat, kuat dan perkasa yang sedang merosot dan menundukkan wajahnya, mencoba mencari kekuatan untuk berdiri.  

Détente! Apakah détente itu? Apakah saudara-saudara sekalian sudah membaca dokumennya? Lihatlah pada apa yang telah kita berikan. Lihatlah pada apa yang telah kita serahkan. Yang pertama, untuk selama-lamanya telah kita serahkan kepada Rusia sebuah wilayah seluas 182.000 mil persegi, bukan hektar, akan tetapi 182.000 mil persegi di sebelah timur Eropa yang dulunya adalah milik dari negara Finlandia, negara Polandia dan negara Rumania. Perbatasan Rusia telah diperluas ke arah barat sampai persis ke daerah di tengah-tengah Eropa. Itulah yang kita tanda-tangani di dalam penahanan – détente itu.  

 

Apa lagi yang telah kita berikan sebagai penyerahan? Untuk selama-lamanya melenyapkan bangsa-bangsa yang kecil seperti bangsa Estonia dan bangsa Latvia serta bangsa Lithuania. Oleh karena surat keputusan kita serta tandatangan kita, sekarang mereka telah lenyap untuk selama-lamanya, ditelan oleh pemerintahan Rusia yang perusak dan penganiaya itu. Hal itu kita lakukan di dalam penyerahan itu. 

 

Dan sesuatu hal yang lain lagi, untuk selama-lamanya kita katakan, bangsa-bangsa dari kawasan Eropa Timur merupakan koloni dari Rusia Merah. Perbatasan itu telah ditetapkan. Daerah itu merupakan kepunyaan dari para penguasa kaum komunis Kremlin Rusia Merah. Di dalam kekalahan serta keputusasaan, kepada mereka telah kita berikan sebuah hidup akan penderitaan serta tekanan untuk selama-lamanya.  

 

Hal itu kita lakukan di dalam penyerahan itu. Apa yang telah diberikan oleh Rusia kepada kita? Apa yang telah kita peroleh dari penandatanganan dokmen tersebut? Yang telah kita peroleh adalah seperti yang berikut ini.  

 

Yang pertama, jika ada seorang anak laki-laki atau seorang anak perempuan di sisi negeri Tirai Besi yang sebelah sini, dia boleh mendapatkan hak istimewa di dalam keadaan-keadaan tertentu untyuk mengunjungi sanak saudaranya. Itu adalah salah satu hal yang telah mereka peroleh. Hal yang lainnya yang telah mereka dapatkan adalah demikian ini: Bahwa di dalam kondisi-kondisi tertentu, seorang wartawan pada sisi lain dari dinding tersebut dapat keluar dan melihat kepada kita. Itulah dia! Demikianlah yang terjadi!

 

Saudaraku, setiap satu dari semua hal tersebut adalah hak-hak azasi manusia Hak azasi untuk mengunjungi satu keluarga yang memanggil nama saudara-saudara sekalian dan hak azasi untuk mengunjungi orang lain serta bangsa lain serta pemerintah lainnya.

 

Hak-hak azasi manusia yang karena adanya penyerahan ini, kita katakan kita telah serahkan kepada pemerintah Rusia serta mengusir orang-orang yang hidup di dalam keputusasaan di Eropa Timur. Hal itu kita lakukan di dalam penyerahan itu.  

 

Ketika saudara-saudara sekalian melihat ke masa depan, apakah yang dijaganya untuk kita? Dan terhadap bangsa-bangsa yang ada di dunia ini? Karena momok Merah itu telah menyebar dan menyebar ke mana-mana. Itu merupakan sebuah kisah yang cukup akrab sekarang di India, di Portugal, di antara bangsa-bangsa di Afrika, di Amerika Selatan, di seluruh penjuru dunia ini.

Apakah masa depan itu adalah hak mereka? Apakah kita merasa ngeri dan mati di dalam ketakutan serta ramalan yang ada di depannya? Apakah itu merupakan jalan untuk masa depan? Di taman Hyde Park di kota London, saya mendengarkan kepada seorang komunis, pada sebuah tangga dengan sebuah pentas, dengan sebuah topi besar berwarna merah yang berkibar-kibar di atasnya. Dia mengocehkan tentang aksioma-aksioma yang sudah basi dari Karl Marx. Saya berharap bahwa saya memiliki waktu untuk mengulangi beberapa dari antara mereka hanya untuk menunjukkan kepada saudara-saudara  betapa menggelikan mereka di dalam kehidupan yang sebenarnya dan betapa tertekannya mereka di dalam hidup orang-orang. Dia mengoceh kepada mereka semuanya di sana. Dan ketika dia melakukannya orang-orang tersebut mereka mencerca dia dari segala penjuru. Demikianlah hak istimewa di dalam taman Hyde Park. Maka ketika dia menyerang tentang kemuliaan dari paham komunisme, dalah seorang dari mereka berbicara dan berkata, “Katakanlah di sini, jelaskanlah kepada kami mengenai gerakan Anti-Semit yang dituliskan oleh Karl Marx, seandainya anda dapat menjelaskannya.” 

 

Dan dia terjatuh, tidak ada jawaban dan ketika dia melanjutkan perjalanan, salah seorang pencerca lainnya berkata, “Anda yang berada di atas sana, anda yang dengan bendera merah serta hidup sebagai orang Komunis, beritahukanlah kepada kami mengenai para martir yang berjumlah jutaan itu yang telah dibantai opleh Joseph Stalin. Beritahukanlah kepada kami.”

 

Oh, dia meracaukan sesuatu mengenai hal tersebut. Dan ketika dia melanjutkan perjalanan, salah seorang pencerca lainnya berkata, “Anda yang berada di atas sana, anda yang dengan bendera merah, beritahukanlah kepada kami apapun mengenai tembok yang ada di kota Berlin itu dan mengenai Tirai Besi yang memisahkan orang banyak itu?” 

 

Dan dia meracaukan sesuatu mengenai hal tersebut. Maka mereka mencercanya dari segala penjuru.  

 

Pada akhirnya, seseorang datang dengan tiba-tiba dan inilah apa yang telah dikatakannya, “Gelombang masa yang akan datang adalah milik kita. Kita akan mengadakan revolusi di setiap negara yang tertinggal di permukaan bumi ini, membebaskan kelompok massa yang bekerja dalam tekanan tersebut.” 

 

Dengarkanlah kepadanya. Ketika dia berkata, “Hal itu telah terjadi di Rusia, hal itu telah terjadi di China, hal itu telah terjadi di Vietnam, hal itu telah terjadi di Kuba, hal itu telah terjadi di setiap negara-negara di Afrika dan Amerika Selatan, di Portugal dan di India.” Dan kemudian dia menambahkan, “Satu-satunya yang dapat menghalangi adalah Amerika Serikat dan entah di mana di suatu tempat dia sedang memainkan sebuah permainan yang diberi nama dengan upacara-upacaraan.” 

 

Dan ketika dia mengatakannya, saudara-saudara  pasti sudah berfikir bahwa di sana sudah ada sekitar lima ratus orang pencerca yang berdiri dan berkata, “Hal itu merupakan sebuah kebohongan. Hal itu merupakan sebuah dusta, demikianlah sebuah kebohongan ala Komunis.” Ada keheningan yang sepenuhnya di sana. Keheningan yang nyata. Tidak ada seorang pria ataupun wanita yang berbicara dengan terus terang. 

 

Apa yang akan anda katakan? Dia berkata bahwa peristiwa itu telah terjadi di Kuba. hal itu telah terjadi di Vietnam.  hal itu telah terjadi pada setiap bangsa-bangsa di dunia ini. Amerika Serikat sudah mulai ke sisi itu dan sedang memainkan sebuah permainan yang diberi nama dengan upacara-upacaraan

             

Saudara-saudara sekalian menundukkan kepala saudara-saudara, berdoa kepada Tuhan Allah, apakah hal tersebut benar adanya? Apakah benar? Apabila benar, apabila hal itu benar, apabila gelombang masa depan itu adalah milik mereka, maka itu artinya adalah hilangnya kemerdekaan manusia. Penghancuran rumah dan keluarga. Itu artinya pemusnahan gereja. Dan itu artinya pembubaran, saya akan katakan, itu merupakan pemusnahan bangsa Tuhan Allah.

  

Apakah itu merupakan gelombang masa depan? Apakah itu yang kita hadapi di dalam dunianya Tuhan Allah di mana kita tinggal di dalamnya?

 

Saya memiliki jawaban yang datang daru sorga. Bersamaan dengan semua mereka yang selalu mengantri untuk dapat masukke makam Lenin, di Taman Red Square, di depan tembok-tembok Kremlin yang berkerut, saya ikut berbaris dan pada akhirnya saya mendapatkan giliran masuk ke dalam makam tersebut. Di bawah sebelah sini, dan dari sisi sebelah sini dan pada sisi yang sebelah ini, melihat kepada wajah mati dan hening dari Vladimir Lenin.

  

Dia meninggal pada tahun 1924 pada usia yang ke lima puluh empat tahun. Kematiannya menjadi suatu guncangan hebat bagi dunia kaum komunis. Dan ketia dia meninggal, presidium yang agung, Presidium yang agung dari Sovyet Rusia yang tertinggi, memberikan pengumuman ini kepada dunia dan saya mengutipnya kata demi kata: 

 

Presidium yang agung itu berkata, “Tidak ada seorang manusiapun yang pernah dibuat seperti Lenin. Dia adalah guru yang paling agung sepanjang masa. Dia adalah seorang pemimpin yang agung diantara sesama manusia. Dia adalah seorang pengarang dari tatanan masyarakat yang baru. Dia adalah Juru Selamat dunia ini.”  

 

Akan tetapi dia sudah mati. Dan ketika saya berjalan di samping mayatnya, saya membalikkan pengumuman dari Sovyet tertinggi itu di dalam pemikiran: dia adalah guru yang paling agung.

   

Dia adalah seorang pemimpin yang terbesar. Dia adalah pengarang dari tatanan masyarakat baru. Dia adalah Juru Selamat dunia, akan tetapi dia sudah mati. Lihatlah padanya! Lihatlah kepadanya – diam tidak bergerak dan hening – di dalam kematian.  

 

Tidak diketahui kepada presidium yang tertinggi itu, tidak diketahui kepada Sovyet yang tertinggi itu yang duduk di Kremlin, mereka telah mengeja kekalahan mereka sendiri di dalam ketegangan kalimat yang telah mereka pergunakan. Dia aadalah seorang guru yang terbesar.Akan tetapi dia sudah mati. Dia adalah seorang pemimpin yang terbesar. Akan tetapi dia sudah mati. Dia adalah pengarang dari tatanan masyarakat yang baru. Akan tetapi dia sudah mati! Dia adalah Juru Selamat dunia. Dia sudah mati! Lihatlah kepadanya.  

 

Dengan kemuliaan apa dan dengan kemenangan apa orang-orang Kristen berdiri di dalam dunia yang gelap ini? Dia menaikkan suaranya dan menengadahkan wajahnya ke arah sorga dan berkata, “Dia hidup! Dia hidup! Dia sudah bangkit dari kematian.”  Tidak ada satu makampun di hadapan suatu tembok yang berkerut kepada mana anda dapat mengunjunginya sekarang dan berkata, “Di sanalah mayat Kristus kami.” 

 

Dia hidup! Dan dia memerintah di sorga dan suatu hari nanti, Dia akan memerintah di bumi ini. Dia. Dia. Dia. Dia adalah guru yang paling agung di sepanjang waktu. Dia adalah pemimpin terbesar di tengah-tengah umat manusia. Dia adalah pengarang dari tatanan masyarakat yang baru. Dia adalah Juru Selamat dunia, Raja kita yang memerintah dan yang akan datang.  

 

Pagi hari ini saya bertemu dengan satu pasangan yang sangat menyenangkan, salah satu dari pasangan dokter kita yang paling menyenangkan. Dia dasn istrinya baru saja kembali dari Rusia. Sama seperti yang ada pada saya, demikian juga pada mereka, orang-orang Kristen berkumpul di gereja Baptis di kota Moskow membuat suatu gambaran yang sangat besar, menangis, meneteskan air mata dengan tangan-tangan diangkat ke arah Tuhan Allah.  

 

Hanya satu gereja untuk kota dengan penduduk sejumlah tujuh juta jiwa yang diperbolehkan untuk menjadi tempat pameran bagi para turis yang dengan cara sedemikian diyakinkan bahwa ada kebebasan beragama di Rusia. Itu merupakan sebuah ruang pameran. Dan orang-orang merasa sakit hati serta tertekan dan saudara-saudara  melihatnya di dalam raut wajah mereka dan di dalam linangan air mata mereka. 

 

Mereka memiliki satu paduan suara yang bernyanyi seperti kita punya. Paduan suara itu bernyanyi dengan penuh keagungan. Mereka menyanyikan sebuah lagu. Dan di dalamnya ada catatan kemenangan. Hanya ada tiga kata dari lagu itu yang dapat saya ingat.  Eesus, Yesus.  Hristos, Kristus, Haleluya, demikianlah pujian kepada Tuhan Allah di dalam semua bahasa di dunia ini. 

 

Saya berpaling kepada pendeta Rusia yang duduk di samping saya di atas mimbar, saya berkata, “Apa yang sedang mereka nyanyikan? Apa yang sedang mereka nyanyikan?" 

 

Dia berkata, “Mereka bernyanyi tentang kedatangan Kristus yang kedua. Kemenangan Tuhan kita ketika Dia datang kembali.”

 

Yesus, Kristus, Haleluya.

Yesus akan memerintah ketika matahari

Melakukan perjalanannya yang berturutan.

Kerajaan-Nya menyebar dari pantai ke pantai

Sampai bulan akan mengeras seperti lilin dan tidak merengut lagi.

Yesus, Kristus, Haleluya.

Semua menyorakkan keperkasaan nama Yesus,

Biarkanlah para malaikat yang putus asa terjatuh,

Membawa kerajaan yang penuh kemuliaan  ke depan