TRINITAS SETAN
(THE SATANIC TRINITY)
Dr. W. A. Criswell
Wahyu 16:13-16
10-30-83 10:50 a.m.
Ini adalah pendeta dari Gereja First Baptist Dallas, yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul, Trinitas Setan. Dan anda akan membaca di dalam Wahyu pasal enam belas, ayat 13, 14, 16. Wahyu, kitab yang paling terakhir di dalam Alkitab, kitab Penyingkapan—kata pertama di dalamnya dimulai dengan “apokalupsis.” Wahyu: “penyingkapan” dari Yesus Kristus di dalam kedatanganNya yang mulia di akhir kesudahan zaman, Apokalupsis, Wahyu, pasal 16, dimulai dari ayat 13:
Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa….
Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Har Megiddôwn, gunung Megido—Di dalam bahasa kita kata itu adalah Harmagedon.
Tiga serangkai iblis terdiri dari tiga pribadi. Apakah anda membaca teksnya—naga, binatang, nabi palsu. Di dalam Wahyu 20:10 juga menggunakan artikel empatik yang sama. Iblis dilemparkan ke dalam neraka, “yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang dan malam sampai selama-lamnya.” Itu adalah akhir dari seluruh kejahatan di dalam dunia, dan di alam semesta Allah, ketika Dia membersihkan seluruh kejahatan; dan kebenaran akan memenuhi ciptaan Allah seperti air yang menutupi lautan.
Tiga pribadi yang berbeda, tiga dari antara mereka: Yang pertama adalah naga, dan dia digambarkan dengan sangat jelas di dalam Wahyu 12 ayat 9, “Dan naga besar itu, si ular tua yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.” Naga itu adalah Lucifer, Setan, diabolos. Dia adalah pendakwa dan pembunuh umat Allah.
Pribadi yang kedua dari tiga serangkai yang jahat itu adalah binatang: “Lalu aku berdiri di pantai laut, lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut…” secara universal di dalam Alkitab, laut, laut yang bergejolak, merupakan sebuah tipe dan senuah gambaran dari bangsa-bangsa lain dari dunia (bangsa non Yahudi). Dan dari bangsa-bangsa lain di dunia, bangkitlah diktator dunia yang terakhir, yang disebut “binatang”—dari dalam laut.
Ada begitu banyak penjelasan tentang dia di dalam Firman Allah. Di dalam 1 Yohanes 2:18-22 dan di dalam 1 Yohanes 4:3 dan di dalam 2 Yohanes 7, binatang ini disebut “Antikristus,” diktator yang terakhir dari dunia. Di dalam Daniel 7:8, dia disebut “tanduk kecil” yang muncul dari sepuluh tanduk dan merupakan tanduk yang kesebelas. Di dalam Daniel 8:23, dia disebut, “raja dengan muka yang garang.” Di dalam Daniel 9:29, dia disebut “penguasa yang akan datang.” Di dalam Matius 24 Yesus menyebut dia “pembinasa keji’ berbicara tentang nabi Daniel. Di dalam 2 Tesalonika, pasal 2, ayat 3, dia disebut “manusia murtad,” dan lagi “si pendurhaka.” Dia adalah Antikristus, diktator yang terakhir dari dunia. Hal itu sama seperti seolah-olah Hitler telah memenangkan perang dan dunia. Dia adalah mahakarya Setan yang terakhir, inkarnasi iblis.
Kemudian disebutkan, dibalik naga adalah Setan (diabolos, Lucifer), dan dibalik binatang adalah Antikristus dan di sana ada nabi palsu. Di dalam Wahyu 13 ayat 11:
Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi—dari dalam negeri, negeri agama, negeri Israel—dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Ini adalah nabi palsu, pemimpin agama yang paling efektif dalam kesesatan yang terakhir dari gereja dunia. Dan dia melakukan tanda-tanda ajaib seperti Elia. Dia dapat menurunkan api dari langit, dan dia mengagungkan diktator politik dunia; dia memuliakan Antikristus—nabi palsu.
Lalu, tiga serangkai iblis ini merupakan trinitas kegelapan. Ada sebuah trinitas Allah; sebuah trinitas kekudusan, dari Allah, yang suci dan sorgawi. Ada juga sebuah trinitas kegelapan dan dari iblis, saya menyebutnya Trinitas Setan.
Setan tidak mampu menciptakan apa pun, dia bukan seorang pencipta. Tetapi Setan, merupakan sebuah pribadi yang terkemuka dan peniru yang sangat berbakat dan dia meniru kerajaan Allah. Setan adalan anti-Allah; Binatang, Anti Kristus—dia adalam anti-Kristus dan nabi palsu adalah anti-Roh Kudus.
Yang pertama dari trinitas iblis, trinitas setan adalah Setan, Setan merupakan anti-Allah. Di dalam khotbah minggu yang lalu kita telah berbicara tentang dia dari Kitab Yesaya pasal empat belas. Dia meninggikan dirinya sendiri di atas takhta Allah dan berkata, “Aku hendak menyamai Allah Yang Mahatinggi.” Lucifer (Setan) bercita-cita untuk menjadi allah dari seluruh ciptaan. Dia memiliki seorang Antikristus, yang di dalamnya, Setan berinkarnasi, dan Antikristus ini adalah “anti-Kristus, yang ingin menggantikan Kristus.” Apakah Kristus, bintang itu hanya berada dalam defenisi yang sebaliknya. Kristus adalah inkarnasi Allah; Antikristus adalah inkarnasi Setan, ia merupakan mahakarya Setan yang terakhir. Kristus memiliki sebuah jemaat; Antikristus juga memiliki sebuah jemaat. Di dalam Wahyu 2:9 dan Wahyu 3:9 jemaatnya disebut dengan “sinagog Setan.” Kristus memiliki seorang mempelai, “Mempelai Kristus,” yang dibicarakan dalam Efesus 5:25; Setan juga memiliki seorang mempelai, pelacur mistik, pelacur jemaat dari Wahyu 17. Kristus memiliki sebuah meja dan sebuah cawan; Setan juga memiliki sebuah meja dan sebuah cawan, digambarkan dalam 1 Korintus pasal 10—sebuah cawan dan sebuah meja yang di atasnya, penguasa yang jahat dan iblis saling berbagi bersama-sama. Dia adalah seorang peniru yang hebat, dan yang meniru Kristus adalah Antikristus.
Dan pribadi ketiga dari tiga serangkai itu adalah anti-Roh Kudus. Di dalam Wahyu ini disebutkan bahwa pemimpin agama palsu ini, nabi palsu ini, merupakan pemimpin dari gereja yang murtad—dia mengagungkan binatang itu; dia mengagungkan pemimpin politik dunia.
Saya telah menuliskan di sini kontras antara, nabi palsu, anti-Roh Kudus dengan Roh Kristus yang benar. Ini adalah kontras antara mereka:
1. Roh Kudus merupakan Pribadi Ketiga dari Tinitas Ilahi; nabi palsu adalah pribadi ketiga dari tinitas iblis.
2. Roh Kudus adalah Roh kekudusan dan kesucian; nabi palsu adalah sumber dan inkarnasi dari roh najis.
3. Roh Kudus mengurapi Yesus di awal pelayananNya selama tiga setengah tahun; nabi palsu menggabungkan diri dengan Antikristus pada permulaan tiga setengah tahun dari kesusahan besar.
4. Kedatangan Roh Kudus disertai dengan api; api membuktikan kedatangan dari nabi palsu.
5. Roh Kudus adalah pemberi hidup; nabi palsu adalah pemberi kematian.
6. Roh Kudus memateraikan; nabi palsu memberi tanda—anda ingat Wahyu 13:16, nabi palsu menyebabkan semua orang menerima tanpa pada tangan kanannya atau dahinya. Dan setiap orang tidak dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu.
7. Roh Kudus menguasai Tuhan Yesus, Allah mengurapi Yesus dari Nazaret dengan Roh Kudus dan dengan Kristus; nabi palsu menguasai Antikristus—Wahyu 13:14 “Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi… Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa… sehingga patung binatang itu berbicara.”
8. Roh Kudus tidak berbicara tentang diriNya sendiri, tetapi Dia meninggikan Tuhan Yesus. Yohanes 16:13: “Tetapi Ia tidak berkata-kata dari diriNya sendiri…Ia akan memuliakan Aku, kata Tuhan.” Lalu, nabi palsu tidak berbicara tentang dirinya, tetapi memuliakan binatang itu—Wahyu 13:12: “Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang …”
9. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran—nabi palsu adalah roh penyesat. Wahyu 13:14: “Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi.”
10. Hukuman terakhir dari penolakan terhadap Roh Kudus adalah kematian rohani; dosa yang tidak dapat diampuni; hukuman terakhir bagi penolakan terhadap kesaksian nabi palsu ini adalah kematian fisik. Wahyu 13:15: “Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu…sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.”
Ini adalah tiga serangkai iblis yang hebat. Ini adalah trinitas Setan yang hebat yang dipimpin oleh Lucifer yang telah jatuh, Setan, Diabolos, Iblis. Yang kedua: binatang, Antikritus, diktator dunia yang terakhir, dan yang ketiga: nabi palsu, imam yang memimpin gereja palsu, yang memberikan kemuliaan kepada diktator dunia, yang disebut binatang, Antikristus.
Ini adalah hal-hal yang kita baca di dalam Kitab Allah sehubungan dengan kesudahan zaman, akhir dari dunia—yang disebut kesusahan besar. Hal ini telah banyak dibicarakan, seperti yang saya sampaikan bahwa di dalam Alkitab, akhir dari kesusahan besar dan tiga serangkai iblis yang akan memimpin di atasnya; telah dibicarakan dalam Yehezkiel 37 dan 38; telah disebutkan dalam Daniel pasal 7,8,9,10 dan disampaikan dalam Zakharia; dibicarakan dalam diskusi Tuhan kita tentang akhir zaman di dalam Matius 24 dan Lukas 17; disampaikan dalam 2 Tesalonika pasal 2; disampaikan dalam rincian yang luas di dalam Kitab Wahyu, mulai dari pasl 5 hingga pasal 19. Ini adalah tiga serangkai iblis yang kita temukan di kesudahan dunia.
Tetapi Alkitab secara jelas menyingkapkan kepada kita bahwa prinsip hukuman yang sama, yang kita temukan di akhir zaman, merupakan prinsip hukuman yang sama yang menuntun dan menghakimi bangsa-bangsa, dan kehidupan manusia dan kehidupan kita pada zaman sekarang ini dan di masa sekarang dan tentu saja dalam waktu krisis yang sekarang kita tinggali.
Itu adalah hal yang sama seperti halnya dengan hukum universal Alllah tentang fisika. Mereka tidak berubah; mereka identik dalam setiap wilayah ciptaan Allah. Itullah sebabnya mengapa astronot mampu melakukan apa yang mereka lakukan di wilayah yang terbatas dari bumi dan kita dan bulan. Hukum fisika yang sama terdapat di dalam bumi, terdapat di bulan, terdapat di Saturnus, terdapat di Jupiter, terdapat di alam semesta kita dengan planet-planetnya yang mengitari matahari, terdapat di galaksi Bima Sakti kita dan terdapat di dalam ciptaan Allah yang sangat luas. Hukum yang sama, yang kita amati di sini, diciptakan oleh Allah, merupakan hukum yang sama yang mengontrol alam semesta sejauh yang dijangkau oleh ciptaan Allah yang tidak terbatas.
Lalu, itu adalah hal yang sama berdasarkan hukum dan penghukuman Allah yang ada di dalam kesusahan besar. Mereka juga ada bersama dengan kita pada hari ini. Allah tidak hanya Allah yang berada di masa kesusahan besar. Dia juga Tuhan Allah di sini dan sekarang. Hukum-hukum Tuhan Allah yang terlihat di dalam kesusahan besar adalah hukum-hukum Allah yang sama yang memerintah kita pada hari ini. Tiga serangkai iblis yang kita temukan di dalam kesusahan besar adalah tiga serangkai iblis yang kita hadapi pada hari ini. Dan hukuman yang sama yang dijatuhkan atas bangsa-bangsa di dunia pada masa kesusahan besar adalah hukuman Allah yang sama yang dijatuhkan atas kita dan bangsa-bangsa dan institusi-institusi dan gereja-gereja dan keluarga-keluarga serta rumah-rumah pada hari ini. Itu merupakan hal yang sama, baik di sini maupun di sana. Hukum Allah tidak berubah dan bersifar universal. Sekarang kita akan melihat untuk sejenak seperti yang disingkapkan Alkitab kepada kita. Di dalam 1 Yohanes dua ayat delapan belas:
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
Sekarang kita akan melihat sebagaimana Yohanes menuliskannya. “Anak-anakku, ini adalah eschate hora. Eschate—eschatos, merupakan kata Yunani untuk kata “yang terakhir,” jadi “eskatologi” merupakan studi tentang hal-hal akhir. Eschate hora—hora itu adalah kata untuk “waktu.” Apakah anda melihat bahwa kalimat itu tidak memiliki artikel? “Anak-anakku, waktu ini adalah sebuah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang.” Itu adalah antikristus yang terakhir; diktator dunia yang terakhir pada masa kesusahan besar. Sebagaimana anda telah mendengar hal itu, kita telah mendengarnya dari mulut Tuhan kita Yesus; kita telah mendengarnya dari Daniel; kita telah mendengarnya dari Yehezkiel; kita telah mendengarnya dari Paulus. Kita sekarang berbicara tentang hal itu di dalam Yohanes, rasul yang terkasih.
Seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang—lalu dia berkata—bahkan sekarang ada—banyak antikristus; Itulah tandanya, bahwa —dan di sana kembali ada eschate hora —sebuah waktu yang terakhir.
Bukan waktu yang terakhir tetapi “sebuah” waktu yang terakhir. Tepat seperti itu, antikristus yang secara pokok akan disingkapkan di masa kesusahan besar, diktator dunia yang terakhir. “Sekarang, kita memiliki,” katanya, “peristiwa yang sama, latar belakang yang sama, iblis yang sama, anti-Allah yang sama dan anti-Kristus. Kita memilikinya sekarang,” sama seperti kita akan memilikinya di saat yang terakhir, dalam bentuk yang hebat di masa kesusahan besar.
Biar saya memberikan ilustrasi tentang hal itu, seandainya saya dapat: Yohanes berkata bahwa apa yang kita miliki sekarang, sebuah waktu yang terakhir, waktu yang di dalamnya kita hidup, krisis dari masa yang sekarang kita tinggali, ini hanyalah sebuah bagian dari waktu yang terakhir di dalam masa kesusahan besar. “Apa yang anda temukan kemudian, anda temukan sekarang,” Yohanes sedang berkata, “dan sama seperti masaku, antikristus ini akan muncul dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi, dan sepanjang sejarah.”
Lalu, “antikristus” itu merupakan inkarnasi iblis dan saya ingin mengilustrasikan tema itu dalam sepanjang sejarah. Inkarnasi iblis di dalam pribadi manusia—di para perdana menteri dan para raja dan para jenderal dan para pemimpin dunia—inkarnasi iblis; saya suka mengilustrasikannya dari literatur, musik dan drama. Kembali ke tahun-tahun sebelumnya, berabad-abad yang lalu, datanglah seorang pribadi di Jerman yang dikenal sebagai Faust—Dr. Faustus. Dan tema dari kisah hidupnya yang tragis diulang-ulang sepanjang abad: yaitu seorang manusia yang menjual dirinya sendiri kepada Setan untuk memperoleh kuasa supranatural dan pengetahuan supranatural.
Anda mengambil tema itu sepanjang abad dari literatur. Sebagai contoh, pada tahun 1588, Sir Christopher Marlow di Inggris menulis kisah syairnya yang paling daramatis yang berjudul: “The Tragical Story of Dr. Faustus.” Dan di dalam seluruh tahun-tahun yang bergulir, para aktor dari Jerman dan Inggris menggambarkan tema itu tentang seseorang yang membuat kesepakatan dengan Setan dan menandatanganinya dengan darahnya sendiri; dan di tandatangani oleh seorang iblis Mephistopheles, untuk melayani dia. Kemudian di akhir periode waktu, dan di dalam dua puluh tahun, dia harus membayar hutangnya dan iblis membawanya sebagai seorang tawanan. Itu adalah tema dari drama terbesar yang ditulis dalam bahasa Jerman yang pernah dihasilkan oleh ras Teutonik yaitu Goethe di dalam karyanya “Faust.” Hal itu diulang kembali oleh Charles Gounod, penulis opera Prancis yang terkemuka di dalam operanya, “Faust,” yang pertama kalinya dipersembahkan di Paris pada tahun 1859. Anda dapat menemukannya di dalam seni lukis seperti Rembrant. Jadi, apa yang sedang saya lakukan dalam mengilustrasikan hal ini adalah untuk untuk menunjukkan kepada anda bahwa prinsip kepemilikan iblis di dalam masa kesusahan besar tidak hanya di sana, tetapi di sepanjang sejarah, yang selalu di ulang-ulang. Itulah yang sedang disampaikan oleh Yohanes:
Seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang. Tetapi anak-anakku, waktu ini adalah sebuah waktu yang terakhir. Dan sekarang telah bangkit banyak antikristus.
—Inkarnasi iblis di dalam manusia; pemimpin-peminpin di gereja, pemimpin-pemimpin di dunia politik, pemimpin-pemimpin dari bangsa-bangsa dunia—hal itu selalu diulang-ulang kembali.
Dapatkah saya menyimpang sedikit dari khotbah dan membuat sebuah penilaian yang berasal dari pikiran saya? Saya pikir Setan memiliki mahakaryanya dalam setiap generasi. Dia tidak tahu kapan yang terakhir itu akan muncul, karena dia tidak mahatahu. Dan di dalam setiap generasi, dia memiliki antikristusnya, mahakaryanya; yang terakhir yang dapat saya identifikasikan adalah Adolf Hitler. Setan telah mempersiapkan Hitler, dia sendiri telah siap sedia. Karena setan tidak mahatahu, dan tidak tahu tentang masa depan. Tetapi dalam setiap generasi, ada inkarnasi iblis yang siap ditinggikan sebagai diktator dunia.
Prinsip dari hal itu terletak di belakang Wahyu, tidak hanya dalam masa kesusahan besar; tetapi mereka bekerja setiap hari di dalam sejarah manusia, di dalam setiap bangsa, di dalam bangsa kita, di dalam hidup kita, di dalam seluruh kehidupan; kita menghadapi tiga serangkai setan, trinitas Setan sampai selamanya.
Lalu, mari kita melihat hal yang lainnya: Yohanes berkata bahwa di dalam “sebuah waktu yang terakhir” ini kita memiliki seorang antikristus dan banyak antikristus yang akan datang. Lalu, dengarkanlah apa yang disampaikan Yesus, dalam diskusi tentang akhir zaman, di dalam Kitab Wahyu pasal tujuh belas. Ketika Tuhan mengakhiri nubutannya tentang akhir zaman dan kesusahan besar, Dia sedang berbicara tentang hukuman Allah yang dijatuhkan ke atas bangsa-bangsa. Dan rasul-rasul bertanya kepadaNya, dan ini adalah cara dalam menutup diskusi nubuatan tentang akhir zaman dalam Lukas 17.
Kata rasul-rasul kepada Yesus: "Di mana, Tuhan? Dimanakah hukuman yang akan dijatuhkan itu? Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Di mana saja ada bangkai, bangsa yang rusak, institusi yang rusak, institusi yang rusak, keluarga yang rusak, seni yang rusak, di mana saja ada kehancuran, di sana akan ada pelayan yang membalaskan dendam dan pembinasaan untuk melakukan pekerjaan mereka. Itu adalah hukum universal Allah yang diumumkan di sini. Pembalasan dendam dan penghukuman dan burung nasar tidak hanya pada masa kesusahan besar, tetapi pelayan-pelayan yang sama dari penghukuman yang dijatuhkan itu ada di dalam sepanjang sejarah manusia! Di mana saja ada bangkai dan kesesatan dan kerusakan dan kehancuran dan pertumpahan darah dan kekerasan maka di sana ada burung nasar yang berkerumun. Dan hal itu membuat saya gemetar setika saya hidup pada masa ini, dan pada waktu ini dan di dalam generasi ini dan di dalam bangsa ini dan di dalam bangsa-bangsa dunia! Tuhan Allah, apakah ini merupakan hari penghukuman yang lain, yang sangat mengerikan dan sukar untuk dilukiskan? Apakah demikian Tuhan?
Kita gemetar, seluruh dunia gemetar di depan garis batas sebuah peperangan yang di sebut dalam Alkitab sebagai “sebuah Harmagedon” yang akan menghancurkan peradaban dan menghancurkan ras manusia. Dan tidak ada seorang pun yang tahu tentang pencentusan hari itu atau kapankah hari yang final itu akan tiba. Kita hidup, tentu saja berada di dalam faktor-faktor yang berada di tangan Allah Yang Mahatinggi. Sekalipun kita hidup atau mati, semuanya terletak di dalam pandangan Allah dan pilihan kedaulatan Allah dan juga tentang hari penghukuman Allah itu. Itulah sebabnya mengapa selalu ada sebuah panggilan untuk sebuah pengakuan, dan sebuah panggilan untuk berdoa dan sebuah panggilan untuk menjadi seorang pengantara dan sebuah panggilan untuk menderita. Semoga Allah memberkati dan memiliki kemurahan atas umatNya.
Pada tanggal dua puluh dua Juni 1897, tibalah sebuah arak-arakan terbesar di dunia, pertunjukan yang sangat luar biasa yang pernah dilihat dunia dan yang pernah dimiliki dunia. Yang tidak pernah ada sebelumnya dan yang tidak pernah ada lagi sesuatu seperti kebesaran dan kemuliaan yang seperti itu di dalam sejarah imperium-imperium dan bangsa-bangsa dunia. Pada masa itu, Imperium Inggris melingkari bola bumi. Matahari tidak pernah menyerang Union Jack, bendera Inggris. Pada hari itu pada bulan juni tahun 1897, Imperium Inggris—dan dengan imperium itu, seluruh dunia—merayakan Perayaan Permata Ratu Viktoria. Dia baru saja menyelesaikan kekuasaannya yang penuh selama enam puluh tahun sebagai ratu dari imperium terbesar yang penah dikenal oleh dunia. Ada kemuliaan dari setiap bagian dari setiap bangsa-bangsa di bumi; para raja, para pangeran, para ratu, para duta besar; para pasukan; kemegahan dari arak-arakan kebesaran yang sukar untuk dikatakan. Dunia tidak pernah melihatnya atau pun tidak akan pernah ada lagi sepertit kebesaran dan kemuliaan dari Jubelium Permata dari Ratu Viktoria.
Kemudian setelah pertunjukan yang besar itu selesai dan para duta besar dan raja-raja serta para pangeran itu kembali ke tempat yang menjadi tanggungjawab mereka di bangsa-bangsa dunia. Rudyard Kipling pada momen itu menulis sebuah puisi yang dia beri judul: “The Recessional.” Itu adalah puisi yang terhebat yang pernah ditulis oleh Rudyard Kipling. Itu adalah puisi yang membuat dia sangat dikenal dan merupakan salah satu puisi yang terhebat di dalam bahasa Inggris. “The Recessional” setelah kemuliaan dan kebesaran Jubelium Permata dari Ratu Viktoria:
Allah dari leluhur kami yang dikenal dari dulu
Tuhan dari garis pertempuran kami yang sangat luas
Yang dibawah tanganNya yang dahsyat kami bernaung
Yang berkuasa atas pohon-pohon palem dan pinus
Tuhan balatentara sorga, sertailah kami selalu
Jangan pernah sampai kami lupakan, jangan pernah sampai kami lupakan
Kegemparan dan sorak-sorai akan berlalu
Para Kapten dan para raja akan beranjak
Yang tetap berdiri adalah korbanMu pada masa lalu
Sebuah kesederhanaan dan sebuah hati yang penuh penyesalan
Tuhan balatentara sorga, sertailah kami selalu
Jang pernah sampai kami lupakan, jangan pernah sampai kami lupakan
Yang memanggil dari jauh, angkatan laut kami yang menghilang
Atas pesisir dan tanjung yang tenggelam dalam api
Tuhan, segala kebesaran masa lalu kami
Adalah sama dengan Niniwe dan Tirus
Hukuman terhadap bangsa-bangsa, menyerakkan kami kemudian,
Jangan pernah sampai kami lupakan, jangan pernah sampai kami lupakan
Jika mabuk dengan tanda kekuasaan, kami akan terhilang
Lidah yang liar yang tidak memegang engkau dalam keterpesonaan
Sama seperti mulut besar yang digunakan oleh orang kafir
Atau generasi tanpa hukum,
Tuhan balatentara sorga, sertailah kami selalu
Jangan pernah sampai kami lupakan, jangan pernah sampai kami lupakan.
Sekalipun kita hidup atau mati, semuanya terletak di dalam tangan kekuasaan dari Allah Yang Mahatinggi. Sekalipun kita menghadapi Harmagedon pada hari ini atau kita bangkit untuk menghadapinya di hari esok, semuanya terletak di dalam faktor-faktor yang tak dapat diperhitungkan dari Allah Yang Mahatinggi. Sekalipun bangsa kita dilepaskan di dalam kekuatan dan di dalam kemurahan atau sekalipun kita terjerumus di dalam darah dan pertumpahan darah, semuanya terletak di dalam kemurahan Allah Yang Mahatinggi. Dan itu merupakan prinsip utama yang sama, yang mengatur bangsa-bangsa di dunia, yang mengatur gereja-gereja kita, dan institusi-institusi kita dan rumah-rumah kita dan hati kita serta hidup kita. Itu adalah sebuah panggilan untuk pengakuan dan untuk sebagai pengantara, dan untuk doa dan untuk penguburan. Semoga Allah memiliki kemurahan untuk umatNya!
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.