KRISTUS PALSU

(THE COUNTERFEIT CHRIST)

Dr. W. A. Criswell

Wahyu 13:11-18

09-12-62

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, anda sedang bergabung dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah pada pukul sebelas pagi, khotbah yang berjudul, Gereja Palsu, sebuah pesan yang berhubungan dengan Agama Palsu. Di dalam seri khotbah kita melalui kitab-kitab di dalam Alkitab, setelah bertahun-tahun, kita telah tiba di kitab yang terakhir dan yang klimaks, yaitu Kitab Wahyu. Di dalam seri khotbah kita melalui Kitab Wahyu, yang sekarang telah berlangsung selama dua tahun, kita telah sampai di pasal 13. Dan minggu yang lalu, kita telah berbicara tentang nabi palsu, binatang kedua yang digambarkan untuk pertama kali dalam ayat sebelas. Dan pagi ini, kita akan berbicara tentang agama dari nabi palsu, yang saya sebut dengan Gereja Palsu. Di dalam Kitab Wahyu pasal 13, ayat 11—

Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

Dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam—666 [Wahyu 13:11-18]. 

 

Dan minggu yang laku, kita telah berbicara tentang hal-hal ini. Dan minggu ini, kita akan berbicara tentang agama dari nabi palsu ini. Di dalam pasal enam belas, pasal sembilan belas dan pasal dua puluh dari Kitab Wahyu, binatang yang kedua ini disebut dengan nabi palsu. Pasal ini dimulai dengan Yohanes yang berdiri di tepi pantai laut, dan dari laut yang mengamuk dia melihat seekor monster muncul dari kedalaman—tepat seperti itu, dari kekacauan sosial dan huru hara sosial dari bangsa-bangsa, gejolak revolusi, letusan kehidupan sosial, kehidupan nasional, kehidupan politik dia melihat monster ini muncul. Dan itu adalah sebuah lukisan dari pemerintahan politik yang terakhir dari dunia ini dan Antikristus yang terakhir itu.   

Kemudian Yohanes melihat binatang yang lain dan yang ini muncul dari dalam bumi. Sama seperti binatang yang pertama yang muncul dari anarki dan kekacauan dan revolusi sosial, laut yang sedang mengamuk dari umat manusia, tepat seperti itu, dari peradaban, pemerintahan sosial. Dan binatang yang kedua ini merupakan kepala system pemerintahan dan system agama yang terakhir dari bumi ini. Alkitab di setiap tempat dan khususnya di dalam Wahyu—Alkitab berkata, dan semua hal-hal ini merupakan bukti-bukti yang menguatkan di dalam sejarah manusia—Firman Allah menyingkapkan bahwa bumi akan bergerak melalui kesatuan politik. Pada hari-hari yang terakhir, bahkan sepuluh kerajaan yang ke dalamnya seluruh bumi membaginya ke dalam kehidupan nasionalnya sendiri, akan menyerahkan pemerintahan mereka dan kuasa mereka dan kemampuan mereka ke dalam pemerintahan puncak yang terakhir itu. Alkitab berkata, bumi akan bergerak menuju kepada satu agama. Perkembangan kehidupan agama dari dunia ini akan semakin berkembang dan berkembang, untuk bergabung dan untuk bersama-sama. Hingga akhirnya di dalam kesudahan zaman ini, seluruh sistem agama dunia akan dipimpin di dalam satu binatang, satu monster, satu nabi palsu.

Lalu, dia menggambarkan nabi palsu ini. “Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga” [Wahyu 13:11].  Dia kelihatan seperti seekor anak domba; tetapi sesungguhnya, mulutnya dan bicaranya sama seperti Naga. Ini sama seperti suatu hal ketika anda membaca di dalam Little Red Riding Hood.  Srigala besar yang jahat memakai pakaian sang nenek dan tidur di tempat tidur nenek. Namun ketika Gadis Kecil Berkerudung Merah melihatnya, dia berbicara seperti seekor srigala dan dia memiliki gigi seperti seekor srigala. Dan gadis kecil itu bertanya kepadanya, “Dari mana kamu memperoleh gigi itu? Dari mana kamu memperoleh mata itu dan hal-hal lainnya?” di dalam tempat tidur sang nenek, tetapi dia adalah seekor srigala—sama seperti hal ini. Dia kelihatan seperti seekor anak domba, tetapi dia berbicara seperti seekor naga. Lalu anda tidak dapat memiliki pemerintahan tanpa ketaatan terhadap agama. Hal itu benar bahkan sebuah pemerintahan Komunis. Mereka membuat agama mereka dari ketaatan mereka terhadap materilaisme dan penghujatan dan ateisme. Dan tanpa kepercayaan itu dan tanpa ketaatan fanatik terhadap agama, system tidak dapat hidup. Harus ada sebuah kegairahan terhadap sebuah agama yang terletak dari seluruh sistem yang tetap bertahan. Jadi pemerintahan yang palsu ini harus memiliki sebuah agama. Antikristus harus memiliki sebuah agama dan nabi palsu menyediakannya. Dan dia melakukannya melalui sebuah jemaat palsu—melalui agama palsu.

Sekarang kita akan mulai membahasnya dari sini. Dan selanjutnya saya akan berbicara tentang jemaat yang palsu. Saya akan berbicara tentang agama dari nabi palsu ini. Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik dari jemaat palsu dan agama palsu itu. Yang pertama, adalah, ia menyampaikan apa yang ingin didengar oleh dunia. Hal itu menyenangkan telinga jemaat-jemaat, telinga dunia dan pelayannya juga, yang berhasrat untuk mendengar apa yang ingin mereka dengar. Saya tidak dapat membayangkan sebuah contoh yang lebih baik selain dari pada kisah Mikha. Ketika Ahab berkata kepada Yosafat, “Mari kita merebut Ramot Gilead, itu adalah milik kita, mari kita merebutnya dari tangan orang Aram,” Yosafat berkata, “Sebelum kita pergi, mari kita memanggil nabi-nabi untuk berkumpul dan bertanya kepada mereka, apakah itu bijaksana, apakah Allah akan memberkati perang itu atau tidak.”  Lalu Ahab mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah aku boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab mereka: "Majulah! Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."  Tetapi ketika Yosafat melihat keempat ratus orang itu ia bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi Tuhan, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?”  Dan Ahab membalas, “Kenapa, ya, tetapi aku membecinya. Dia tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka.”  Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian. Panggillah dia.”  Kemudian Ahab memanggil seorang pegawai istana, katanya: "Jemputlah Mikha bin Yimla dengan segera!" Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu, berkata kepadanya: "Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan yang baik bagi raja, hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang dari pada mereka dan meramalkan yang baik.”  Tetapi Mikha, manusia Allah menjawab: "Demi Tuhan yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan Tuhan kepadaku, itulah yang akan kukatakan” [1 Raja-raja 22:3-12].  Dan ketika Mikha berdiri di hadapan Ahab, dia berkata: "Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu Tuhan berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat” [1 Raja-raja  22:17]  Kemudian Ahab berkata kepada Yosafat: "Bukankah telah kukatakan kepadamu? Aku membenci dia. Dia tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan hanya malapetaka?”  Ahab berkata, “Masukkan orang ini dalam penjara dan beri dia makan roti dan minum air serba sedikit sampai aku pulang dengan selamat” [1 Raja-raja 22:18-27].  Kemudian Ahab pergi berperang. Dan kemudian anda dapat melihat di dalam bagian selanjutnya dalam pasal itu. Seseorang prajurit menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja. Tetapi Allah menuntun anak panah itu dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Dan darah mengalir dari lukanya. Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria, maka darah raja dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu, sesuai dengan firman Tuah yang telah diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. [1 Raja-raja 22:29-38].  Poin dari kisah itu adalah apa yang disampaikan petugas itu kepada Mikha—Beritahukan kepadanya sesuatu yang baik; katakan yang indah-indah; sampaikan apa yang ingin dia dengar. Itu adalah agama palsu, nabi palsu.

Merupakan sesuatu yang sangat jarang bahwa seorang nabi Allah, seorang nabi Allah yang benar akan menyampaikan apa yang ingin didengar oleh dunia. Ketika Zedekia, raja Yerusalem—ketika Nebukadnezar dan pasukan Kasdimnya mengepungnya seperti  seseorang yang memegang sebuah besi dalam genggamannya, di dalam keganasan—ketika Zedekia berkata kepada Yeremia, “Apakah ada firman dari Tuhan?” Yeremia berkata, “Ada.” Dan Zedekia berkata, “Apa yang Allah sampaikan?” Dan Yeremia berkata,  “Apabila aku memberitahukannya kepadamu, tentulah engkau akan membunuh aku.”  Zedekiah berkata, “Aku bersumpah, aku tidak akan membunuh engkau dan tidak akan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawamu itu. Apa yang disampaikan Allah?’  Dan Yeremia berkata, “Allah berkata bahwa kota ini akan dibakar dengan api, orang Kasdim akan membawa rakyat ke dalam pembuangan, matamu akan dicungkil dan dengan dirantai, engkau akan dibawa ke Babel dan meninggal di dalam sebuah kurungan” [Yeremia 38:14-23].  Merupakan sesuatu yang jarang bahwa manusia Allah akan menyampaikan kepada dunia sebuah pesan yang ingin di dengar oleh dunia. Ketika seseorang bersikap manis dan lembut dan menenangkan dan mendamaikan di dalam apa yang dia sampaikan, maka dia adalah seseorang yang palsu. Dia adalah wakil dari agama nabi palsu. Jadi, karakteristik dari agama yang palsu ialah menyampaikan apa yang dunia ingin dengar bukan menyampaikan apa yang Allah ingin sampaikan.

Karakteristik yang kedua dari gereja palsu, dari agama nabi palsu—ia mengajarkan apa yang dunia ingin ajarkan. Ia mempercayai apa yang ingin dunia percayai. Anda tahu, itu merupakan sesuatu yang mengerankan, agama nabi palsu dan agama dari gereja palsu memandang semua doktrin lama ini sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman. Dan mereka mengeluarkan dari kehidupan mereka kegunaan dari iman lama. Dan mereka berkembang di dalam pencerahan ilmu pengetahuan dimana mereka membutuhkan sebuah teologi yang baru dan sebuah filsafat yang baru dan sebuah pencerahan yang baru. Dan itu meruopakan sesuatu yang hebat bagaimana mereka menyajikan hal itu dan bagaimana mereka mengajarkannya, doktrin yang palsu dan agama yang palsu dari jemaat yang palsu itu. 

Pertama sekali mereka mengaplikasikan seluruhnya ke dalam Kitab itu sendiri—ke dalam Alkitab itu sendiri. Karena tidak ada seorang pun di dalam masa ilmu pengetahuan dan zaman pencerahan ini yang dapat mempercayai mukjijat-mukjijat yang ada di dalam Alkitab. Tidak ada seorang pun pada masa kita ini dan pada masa generasi kita ini dapat melihat dengan mata yang lain di dalam Alkitab kecuali sebagai sesuatu yang antic dalam melihatnya. Pada waktu yang lampau mereka menulis Dongeng Aesop. Dan orang yang melihat Dongeng Aesop, dia memiliki pikiran dan mereka memiliki sikap ini melalui Dongeng Aesop. Dan kemudian, beberapa waktu yang lampau, Homer menulis  Iliad dan Odyssey, dan segala sesuatu tentang Yunani dan mitologi mereka dan legenda-legenda mereka. Dan dia mengambil Alkitab dan berpikir bahwa ini adalah sebuah mitos dan legenda-legenda itu. Dan dia membaca Alkitab sama seperti dia membaca tentang Jason dan Bulu Domba Emasnya. Dan dia mengosongkan Alkitab dari segala sesuatu yang bersifat supranatural dan semua kuasa mukjijatnya. Dan dia melihat agama sebagai sebuah hal yang berkembang sama seperti yang dia bayangkan tentang evolusi ras manusia. Bahwa kita semua berasal dari organisme yang berbentuk berudu dan buih hijau dan berkembang seluruhnya hingga menjadi asal nenek moyang kita yang bergantung pada ekornya dan akhirnya berjalan tegak. Dan dia menjadi manusia, dan lihatlah, inilah kita. Dan itu adalah cara mereka memandang agama. Pada masa lampau di Zaman Batu. Dan kemudian berkembang secara menyeluruh hingga akhirnya kita memiliki apa yang kita miliki pada hari ini. Dan hal itu, bagi mereka, itu adalah agama Alkitab, dan Allah Alkitab. Dan mereka memilikinya dengan hal itu—mereka memilikinya dengan ide yang baru dan modern berdasarkan gaya lama dan sikap hormat dan kekaguman dan rasa takut terhadap Allah yang diajarkan kepada kita dalam Alkitab yang mana olehnya manusia harus berjalan dengan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Mahabesar, Penciptanya. Tetapi segal hal ini telah berlalu dan kita memiliki aturan-aturan yang baru dan kita hidup dalam sebuah hari yang baru. Kita telah bebas dari perbudakan yang lama tentang sebuah moralitas dan tatanan abad pertengahan dan takhyul serta agama yang ditemukan di dalam Alkitab. Ini adalah sebuah hari yang baru dan kita memiliki aturan-aturan baru yang kita jalani.

Minggu yang lalu, seorang ibu yang keluarganya tidak menjadi anggota jemaat ini datang kepada saya. Anak gadisnya yang masih belum begitu dewasa akan menjadi seorang ibu yang hamil di luar nikah. Dan kemudian, ibunya di di dalam tekanan dan rasa sakit berkata, “Saya membawa anak gadis saya itu dan anak laki-laki itu ke gereja mereka dan pelayan mereka. Dan pria yang berjubah ini berpaling kepada kedua anak itu dan berkata kepada anak gadis itu, ‘Kamu, ini merupakan kesalahanmu. Kamu harus melindungi diri kamu sendiri. Ini bukan salah anak laki-laki itu. Dia hanya menuruti pengalaman pra-nikah, dan alasan bagi kondisi yang sedang kamu alami adalah karena kamu tidak melindungi diri kamu sendiri. Anak laki-laki ini tidak boleh disalahkan sama sekali.”’ Ini adalah sebuahhari yang baru, ini adalah sebuah teologi yang baru.  Ini adalah sebuah moralitas yang baru ketika anda mengosongkan Alkitab dari Allahnya. Dan ketika anda mengosongkan pesan injil dari karakter moral yang supranatural itu—Yesus sama benarnya seperti orang yang lainnya. Karena moralitas, secara mendasar  bersandar kepada karakter dari Allah Yang Mahatinggi. Ketika kita tiba di falsafah yang baru dan pencerahan yang baru dan zaman yang baru dan aturan yang baru, maka pelayan yang berjubah itu benar. Itu adalah kesalahan anak gadis itu. Dia harus melindungi dirinya sendiri. Karena anak laki-laki itu hanya menjalnkannya secara sah dan di dalam pengalaman pra-nikahnya. Ini adalah agama dari nabi palsu itu. Itu adalah agama dari gereja palsu itu. Ini adalah agama dari sang Naga itu. 

Sikap yang sama diekspresikan terhadap doktrin yang utama dari iman. Ini adalah masa pencerahan, yang mengusahakan pendengaran, yang membudayakan iman, yang secara estetika alami akan bereaksi terhadap sebuah agama berhubungan dengan darah—darah penebusan? Dan ketika merujuk hal itu sebagai sebuah agama dari penyembelihan. Ini adalah agama yang tidak bertuan. Ini adalah agama dari toko pengepakan daging. Saya telah berkhotbah di gereja-gereja, di mana setiap himne yang berhubungan dengan darah telah dihapuskan.  Itu merupakan sebuah penyerangan terhadap natur estetika kita dan itu merupakan kekerasan bagi budaya hati nurani kita—gama tentang darah ini. Tetapi melalui seluruh firman Allah, kisah tentang darah penebusan sama seperti sebuah benang merah di daalam Alkitab. Dan perbedaan antara agama yang paling pokok adalah hal ini. Seperti yang Allah sampaikan di tanah Mesir, Percikkanlah darah pada kedua tiang pintu dan pada ambang batas dengan bentuk salib, sehingga ada perbedaan antara umatKu dan dunia (Keluaran 12:1-14). 

Anda dapat dengan mudah mengklasifikasikan seluruh agama menjadi dua—di dalam kedua bentuk, yang pertama, agama perbuatan—sekalipun itu Islam di Afrika dan Indonesia, sekali pun itu adalah Romanisme, sekalipun itu adalah humanisme, sekalipun itu adalah Shinto atau Budha—semua agama itu didasarkan atas perbuatan. Kemudian agama yang terpisah dan unik yaitu Injil Anak Allah—adalah agama dari darah: “Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari padamu” (Keluaran 12:13). “Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba” (Wahyu 7:14). Dan humanisme serta agama palsu membenci agama yang berkenaan dengan darah.  

Sikap mereka yang sama diekspresikan terhadap wahyu Allah berkaitan dengan penghukuman dan neraka serta penghakiman dari Allah yang Mahatinggi: mereka tidak percaya akan hal-hal yang seperti itu—tidak bagi agama palsu itu, bagi nabi palsu itu—tidak ada suatu hal seperti penghakiman Allah. Tidak ada sebuah hal seperti penghukuman dan api neraka serta hukuman kekal. Karena semua hal ini merupakan takhyul. Semuanya itu adalah seperti perasaan yang sakit sewaktu bangun karena meminum minuman keras terlalu banyak dalam sejarah masa lampau dan takhyul masa lampau. Dan kita harus menjadi positif dalam pendekatan kita pada hari ini. Jika anda tidak pernah mengajar anak anda tentang dosa—mereka tidak akan pernah berdosa. Mari kita bersikap positif terhadap hal itu. Itu merupakan sebuah hal yang menggelikan, tiap-tiap hukum dari sepuluh hukum merupakan sesuatu yang berpikir dari sudut negatif. “Janganlah engkau,” kata Tuhan Allah. Anda tidak pernah mendengar sesutu tentang hal yang seperti itu di dalam falsafah baru ini yang memiliki sebuah pendekatan positif. Mereka tidak perlu untuk menyebutkan dosa dan mereka tidak akan berdosa. Jangan pernah mengajar anak-anak anda tengtang penghakiman Allah dan mereka tidak akan pernah jatuh ke dalam penyimpangan. Akan tetapi Alkitab berkata bahwa kita dilahirkan dalam dosa dan di kandung dalam kesalahan dan memiliki tetes darah kejatuhan di dalam pembuluh kita. Kita dilahirkan dalam suatu jenis penghukuman seperti itu. Tetapi doktrin itu tidak dapat diterima bagi falsafah dan telinga modern. Gereja yang palsu dan agama yang palsu, allah mereka adalah orang yang mereka sembah dan doktrin mereka adalah humanisme; dan firdaus mereka serta Eden mereka adalah kemakmuran negara sosialis mereka. Itulah gereja palsu. Itulah nabi palsu. Itulah agama palsu.

Gereja palsu tidak hanya menyampaikan apa yang ingin didengar oleh dunia, tidak hanya mengajarkan apa yang dipikirkan oleh dunia, tetapi gereja palsu dan agama palsu menikmati apa yang dinikmati oleh dunia. Ada banyak kota-kota besar di Amerika di mana anggota dewan praja yang dipilih, tidak berkuasa dan tidak berdaya di hadapan kemunculan permainan judi karena Gereja mendapat sumber penghasilan yang besar dari perjudian. Dan kota tidak berkuasa di hadapan para pemeras dan dunia bawah yang gelap yang mengikutinya, dimana perjudian memiliki kuasa untuk memerintah. Dan bangsa Amerika yang besar ini akan jatuh ke dalam ketergantungan alkohol seperti Prancis, karena persetujuan dari gereja yang palsu dan agama yang palsu. Semakin banyak rakyat Amerika kita yang berada dalam sebuah kereta yang meluncur turun dengan deras. Keluarga-keluarga dihancurkan oleh hal itu, rumah-rumah dihancurkan oleh hal itu—dan rombongan ikatan perkawinan putus karena hal itu, anak-anak menjadi yatim piatu karena hal itu; kehidupan seseorang dihancurkan oleh hal itu. Kelemahan dari sebuah bangsa berada di dalam perlindungan dan persetujuan dan pujian dari sebuah gereja palsu.  

Minggu ini, Dr. Fowler dan saya duduk berdampingan dalam sebuah rumah duka, yang sedang menanti permulaan ibadah. Ketika kami berada duduk di sana, seorang pria yang besar datang dan berdiri di depan kami dan memanggil nama saya, kemudian dia tidak dapat berbicara untuk sejenak. Kemudian dia berkata, ‘Saya hanya ingin berterima kasih kepada anda atas khotbah anda minggu malam yang lalu. Saya mendengarnya melalui nradio dan memberikan saya pengharapan. Khotbah anda memberikan saya pengharapan. Karena anda lihat,” katanya, “anak saya dan menantu saya, kedua-duanya kecandual alkohol.” Apa yang dia maksudkan adalah sesuatu yang saya sampaikan pada minggu malam sebelumnya, ketika saya berbicara tentang seorang pria yang duduk di sebelah saya dalam sebuah pesawat di dalam sebuah negara bagian yang jauh. Dan ketika saya bertanya kepadanya kemana tujuannya, rupanya dia pergi ke kota yang sama dengan tujuan saya. Lalu saya berkata, “Saya akan pergi ke sana, bagaimana dengan anda?” Dia berkata, “Saya pergi ke sana untuk mendengar anda berkhotbah.” Saya memang sedang pergi ke sana untuk berkhotbah di konferensi penginjilan negara bagian. Saya berkata, “Oh, itu sesuatu yang tidak biasa. Mengapa anda pergi ke sana untuk mendengar saya berkhotbah?” Lalu, dia berkata, “Saya memiliki sebuah serangkaian toko dan jaringan toko serta rumah yang indah. Dan saya kehilangan toko-toko saya dan rumah saya karena minuman keras. Dan,” dia berkata, “Saya kehilangan hari-hari saya ketika saya terusir, saya tidak dapat pergi ke rumah, saya tidak diijinkan—saya kehilangan segala sesuatu. Kemudian saya pergi ke sebuah ibadah dan mendengar anda berkhotbah, dan saya menyerahkan hati saya kepada Allah. Dan saya kembali pulang serta istri saya menerima saya kembali ke dalam hatinya dan ke dalam rumah kembali.” Dan sekarang, katanya, “saya memiliki toko lebih banyak dari sebelumnya, dan saya memiliki sebuah jaringan yang lebih besar.” Dan dia berkata, “Saya seorang diaken di gereja saya. Dan saya bendahara di gereja saya. Dan saya kepala penyambut tamu di gereja saya. Dan Allah memberkati saya. Di mana saja anda berada di bagian dunia ini, jika saya dapat pergi ke sana, saya akan selalu pergi untuk mendengar anda berkhotbah.” Itulah hal ringkas yang saya sampaikan minggu sebelumnya. Dan kemudian sang ayah itu berkata, “Saya hanya ingin berterima kasih. Hal itu memberi saya harapan. Hal itu memberi saya harapan untuk anak saya dan menantu perempuan saya.” Ah, jika seseorang di dunia ini berdiri dan berkata bahwa merupakan sebuah bisnis yang legal untuk menghancurkan rumah-rumah dan untuk menghancurkan kehidupan dan untuk menghancurkan anak-anak yatim piatu dan untuk menghancurkan jiwa-jiwa manusia, orang itu adalah seseorang yang palsu; saya tidak peduli siapakah dia atau siapa pun namanya.

Di hadapan salah satu anggota komite badan pembuat undang-undang kita, ditunjuk oleh badan hukum, mendengarkan diskusi tentang rancangan minuman keras, bishop berdiri dan berbicara tentang kebebasan dan hak seseorang untuk minum. Dan ketika bishop itu selesai berbicara di hadapan komite pembuat undang-undang, seorang pria sederahan yang tidak disebutkan namanya berdiri dan dia berkata, “Istri saya dan saya memiliki satu-satunya anak laki-laki dan dia jtuh ke dalam kecanduan alkohol yang sangat mengerikan. Dan kami memenangkannya, dengan kasih dan kelembutan anak kami itu hiduip kembali. Dan ketika anak kami itu telah pulih dan kemurahan Allah berada di atasnya, dia diundang oleh sebuah perkumpulan sosial dan di perkumpulan sosial itu, seorang pelayan berjubah berdiri dengan segelas minuman keras di tangannya dan berkata, ‘Ini adalah hak setiap orang,’ dan dia minum serta mendorong orang lain untuk minum. Dan anak laki-laki saya berada di sana dan melihat orang yang berjubah itu memimpin cara itu, dan dia mengikutinya kemudian. Dan akhirnya anak laki-laki kami berada di atas kereta yang meluncur turun dan meninggal dalam gelap mata. Dan tuan-tuan,” kata orang itu, “orang berjubah yang melakukan dorongan terhadap hal itu pada malam itu kepada anak saya adalah orang yang memakai jubah sama seperti anda.”

Ketika Amandemen Delapan belas dihancurkan, William E. Borah Senat dari Amerika Serikat berkata, “Allah akan menghukum Amerika karena membawa kembali perdagangan minuman keras yang legal.” Sejak saat itu hingga hari ini. Amerika tersandung ke dalam krisis yang tragis satu sama lain. Dan apa yang disampaikan oleh William E. Borah tentang bangsa Amerika, Allah Yang Mahatinggi yang sama yang menghukum Amerika adalah Allah yang sama yang akan menghukum gereja palsu. Seseorang berkata kepada saya, ‘Pendeta, adakah perkataan di dalam Alkitab yang berbicara tentang minuman keras?” Jiwaku, di dalam seluruh bahasa literature di dunia tidak ada sebuah tulisan yang paling menyakitkan dan mengerikan yang dapat anda temukan selain di dalam Firman Allah. Dengarkanlah perkataan manusia yang paling bijaksana yang pernah hidup: “Siapa mengaduh? Siapa mengeluh? Siapa bertengkar? Siapa berkeluh kesah? Siapa mendapat cidera tanpa sebab? Siapa merah matanya? Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran. Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak.” [Amsal 23:29-32]. Siapa pun yang mempermainkan hal itu, dia mempermainkan kematian. Ia membahayakan kehidupan anak-anaknya dan anak-anak lainnya. Jangan pernah meyakinkan diri anda bahwa jika seseorang berada di dalam selokan, dia akan roboh dan runtuh, ia akan menjadi sebuah pencobaan bagi seorang muda yang baik yang berdiri dengan tegak lurus.  Ia melihat orang itu di dalam muntahannya dan di dalam keburukannya dan di dalam selokannya dan itu merupakan serangan bagi dia dan dia melewatkannya. Tidakkah anda berpikir bahwa dia adalah salah satu orang yang menghancurkan anak itu. Orang yang menghancurkan anak laki-laki itu adalah seorang pemimpin besar di atas kursinya yang terukir indah dan kantor yang indah. Dan dia minum-minuman keras dan hal itu terlihat baik, dan seorang muda berdiri dan melihatnya dan mengikutinya. Dan anak itu dihancurkan. Satu dari sembilan orang yang menjadi pecandu nminuman keras tidak dapat menolong diri mereka sendiri. Dan orang itu memimpin orang-orang muda ke dalam pesta pora ke dalam keruntuhan dan ke dalam penghukuman yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah. Dan gereja yang mendukung hal itu adalah sebuah gereja palsu. Ini adalah agama dari nabi palsu itu. Dia mendorong untuk menikmati apa yang dinikmati oleh dunia. Terberkatilah anda, saya tidak menghadiri hal itu, tetapi anda dapat pergi ke perkumpulan sosial di kota ini, dan di mana saja, pesta pora dan kekerasan dan pesta minuman keras yang dilakukan dunia, di sana anda akan melihat pelayan dan di sana anda akan melihat pengunjung tetap gereja—mereka semua bersukacita, mabuk bersama-sama dan mengadakan pesta gila-gilaan yang sama. itu adalah gereja palsu. Itu adalah agama palsu. Itu merupakan sesuatu yang mustahil dan sukar untuk dibayangkan bagi anak-anak Allah dan nabi Allah yang sejati. 

Kita sedang berbicara tentang nabi palsu yang kelihatan seperti seekor anak domba. Dia lembut, manis dan menarik. Dan dia menasehatkan orang-orangnya dan dia berbicara tentang kedasaran hati nurani mereka dan jiwa mereka, tetapi sesungguhnya dia adalah tuan kedua yang paling berbahaya—karena hatinya dan kepemimpinannya adalah berasal dari sang Naga. Saya berbicara tentang karakteristik yang terakhir—saya telah berbicara tentang gereja palsu yang menyampaikan hal yang ingin di dengar dunia. Mengajar dunia dengan apa yang ingin dipikirkan oleh dunia. Menikmati apa yang dinikmati oleh dunia. Dan saya ingin menyampaikan karakteristik seperti yang disampaikan Firman Allah. Mereka menawarkan sebuah institusi keselamatan. Gereja palsu, agama palsu dan nabi palsu—menawarkan sebuah isntitusi keselamatan. Yaitu, “Kamu pergi bersama dengan kami dan kami akan membawa kamu ke sorga dengan nilai-nilai kebajikan dari fakta bahwa kami adalah gereja Allah.”

Bolehkah saya menyampaikannya dengan singkat, dan saya membutuhkan sedikit waktu lagi di sini—bolehkan saya menyampaikannya dengan singkat dalam dua cara? Mereka menawarkan sebuah keselamatan bangsa dengan organisasi institusi mereka—gereja palsu. Dunia suka untuk memiliki satu agama sehingga ia dapat ditawar, sehingga dapat menulis konkordansi dengan hal itu, sehingga dapat membuat perjanjian dengan hal itu, sehingga hal itu dapat digunakan. Hal itu sangat menyenangkan dunia untuk memiliki satu gereja dan satu agama. Kemudian mereka dapat melakukan dan dapat mendiskusikan hal-hal yang sederhana. Apapun kebenaran Allah itu, bagaimana pun ketaatan terhadap Yang Mahatinggi, jika mereka bisa memiliki sebuah agama di dalam gereja palsu—dan hal itu sangat memudahkan dunia. Itulah yang mereka inginkan. Anda tidak perlu khawatir terhadap apa yang disampaikan Allah. Anda tidak perlu khawatir tentang kehendak Yang Mahatinggi. Ini adalah agama dan kita dapat menanganinya—dan gunakanlah hal itu dan tawar menawar dengan hal itu dan membentuknya dan memplesternya dan berkompromi dengannya dan membuat hukum berdasarkan hal itu dan menulis perjanjian dengan hal itu. Melakukan segala sesuatu yang kita inginkan. Lupakanlah tentang Allah. Lupakanlah tentang kehendak sorga. Ini adalah agama di sini. Dan kehidupan bangsa dibingkai berdasarkan organisasi agama dalam gereja palsu dan nabi palsu.

Kemudian yang terakhir, mereka menwarkan institusi keselamatan kepada hati individual, gereja palsu dan agama palsu. Anda akan menjadi anggota gereja induk dan gereja induk akan membawa anda ke sorga. Dan di luar dari gereja induk adalah hukuman dan neraka. Dan di dalam hal yang menakutkan itu mereka menahan kepala mereka atas umat mereka. Mereka hidup dalam kepanikan dan rasa takut dalam pemikiran akan terpisah dari gereja—karena di luar dari institusi itu tidak ada keselamatan—tidak ada apa-apa selain dari penghukuman dan neraka. Dan mereka hidup dalam kegentaran dan ketakutan.

Oh, kekuatan mengerikan yang terletak di dalam pelayan yang memakai jubah, di antara orang-orang yang yang percaya di dalam institusinya, di dalam organisasinya, di dalam jemaatnya yang merupakan seluruh keselamatan. Dan apa yang dia sampaikan merupakan aturan hidup saya dan jiwa saya. Dan demikianlah yang dia sampaikan, maka seluruh hidup anda berada di dalam perzinahan—anda semua. Jika anda dinikahkan oleh pelayan Baptis maka anda hidup dalam perzinahan, seluruh anda tidak sah. Karena anda dinikahkan oleh pelayan Baptis. Dan anda berada di dalam dosa kekal. Anda berada di dalam gereja Baptis dan anda mendengarkan seorang pelayan Baptis. Dan semuanya merupakan hal yang menakutkan yang oleh hal itu mereka mengatur rakyatnya dan membuatnya mustahil bagi seseorang untuk keluar dari hal itu, karena bagi mereka, dengan meninggalkannya maka pasti akan dihukum. Untuk menikah di luar dari hal itu merupakan perzinahan dan membawa anak-anak anda menjadi tidak sah. Inilah gereja palsu, sebuah agama palsu, ajaran dari nabi palsu—dan hal itu menyenangkan dunia untuk memilikinya.

Saya harus menutup khotbah ini. Saya seperti yang saya mohonkan kepada seorang anak gadis kemarin malam—yang membangun rumahnya. Saya berkata, “Dengarlah anak manis, pergilah kepada Allah untuk dirimu sendiri. Berdoalah untuk Allah bagi dirimu sendiri. Jangan mengakui dosa-dosamu kepada seeorang—jangan pernah. Akuilah dosa-dosamu kepada Allah. Dia adalah Imam Besar yang “dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya” [Ibrani 4:15, 16]. Datanglah bagi dirimu sendiri.  Mintalah untuk dirimu sendiri. Berdoalah untuk dirimu sendiri. Akuilah kebutuhanmu kepada Allah bagi dirimu sendiri. Dan dengarkanlah suara Tuhan yang akan menjawa doa dengan kuasa, yang akan menjawab doa dengan firman, yang akan menjawab dengan kekuatan dan dengan kemapuan dan dengan kuasa, yang akan menjawab dari sorga. Pergilah kepada Allah untuk dirimu sendiri. Mintalah Dia untuk dirimu sendiri. Berdoalah kepadaNya untuk dirimu sendiri. Pandanglah Allah untuk dirimu sendiri. “Marilah,” kata Tuhan, ‘datanglah.” Ini adalah agama yang benar, inilah gereja yang benar. Dan inilah nabi Allah yang benar. “Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barang siapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” dan barang siapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barang siapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma” [Wahyu 22:17].  Datanglah untuk dirimu sendiri. Biarkan Allah berbicara kepadamu dari hati-ke hati, muka dengan muka, dan temukan hidup dan jaminan dan keselamatan dan kebenaran di dalam nama yang mulia dari Penebus kita yang luar biasa. Datanglah. Allah akan mengikat kita untuk menemukan pertolongan dari tanganNya yang mulia dan penuh kemurahan.

Kita harus menutup khotbah ini. Ketika kita menyanyikan himne kita, seseorang dari anda, berikanlah hati anda kepada Tuhan, datanglah dan berdiri di dekat saya. Seseorang yang ingin bergabung ke dalam jemaat ini, datanglah dan berdiri di dekat saya. “Pendeta, hari ini, saya menyerahkan hati saya kepada Allah. Saya memberikan tangan saya kepada Allah. Saya menyerahkan hidup saya ke dalam kepercayaan kepada Yesus.” Datanglah sebagaimana adanya anda. Biarkan Allah berperang di sisi anda. Berperang dalam jalan itu bersama dengan anda. Kita memiliki sebuah pengembaraan yang masih tersisa dan kita butuh untuk dibantu untuk dipimpin, untuk di dorong dan dikuatkan oleh Yesus yang mulia. Datanglah, datanglah. Katakan, “Tuhan, aku membawa hidupku padaMu. Segala persoalan yang aku miliki. Keluarga yang aku hidupi. Rumah yang aku dirikan. Anak-anak yang telah diberikan Allah kepada kami. Pendeta, saya akan datang segera, dan menyerahkan hidup saya kepada Allah. Aku akan melakukannya sekarang.” Lakukanlah, saat kita berdiri dan menyanyikan lagu.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.