PEPERANGAN DI SORGA

(WAR IN HEAVEN)

 

Dr. W. A. Criswell

Wahyu 12:7-9

11-11-62

 

            Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, anda sedang bergabung dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah pada pukul sebelas pagi yang berjudul, Maka Timbullah Peperangan di Sorga, yang berasal dari teks yang terdapat di dalam Wahyu 12:7. Di dalam seri khotbah kita melalui kitab-kitab di dalam Alkitab, kita telah tiba di kitab yang terakhir dan yang klimaks, yaitu Kitab Wahyu. Di dalam seri khotbah kita melalui Kitab Wahyu, kita telah sampai di pasal 12. Dan minggu yang lalu, kita telah meninggalkan ayat enam. Dan hari ini kita akan membahas ayat tujuh  sampai sembilan. Dan saya akan membaca seluruh konteks dari sembilan ayat pertama dalam Wahyu pasal dua belas ini.    

Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, Tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga (puji Tuhan). Dan naga besar itu—bahasa Yunani kuno, bahasa yang tidak dipakai lagi—si ular tua, yang kita ketahui, diperkenalkan kepada kita dalam permulaan—Dan naga besar itu, si ular tua yang disebut Iblis—ada begitu banyak iblis, dan ini adalah Iblis nomor satu—atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

 

            Minggu pagi berikutnya kita akan berbicara tentang pengusiran Setan. Dan pagi ini kita akan berbicara tentang peperangan yang hebat antara Mikhael dan Lucifer dan seluruh pasukan mereka, malaikat kemuliaan. Perang ini mempercepat Masa Kesusahan Besar yang puncak dan yang terakhir, tiga setengah tahun yang terakhir, empat puluh dua bulan yang terakhir, seribu dua ratus enam puluh hari yang terakhir, satu masa, dua masa dan setengah masa yang terakhir, periode terakhir dari minggu ketujuh Daniel. Pertarungan yang besar antara kebaikan dan kejahatan, antara Allah dan Setan, timbul untuk isu yang terakhir. Dan kekuatan-kekuatan ini yang berperang di dalam alam semesta yang terbelah ini dari permulaan penciptaan Allah tiba kepada puncaknya yang terakhir.

Maka timbullah peperangan di sorga. Dan Setan mengetahuinya, seperti yang disampaikan dalam ayat dua belas, Setan mengetahui bahwa sudah singkat. Ketika peperangan ini dilakukan, hal itu berlangsung di permulaan dari kesudahan zaman. Dan merupakan sebuah hal yang aneh bahwa sejak permulaan dari kesusahan besar ini telah terjadi konflik antara Mikhael dan Lucifer; dan akhir dari Masa Kesusahan Besar itu  berada di Harmageddon, yang dilakukan di bumi ini; dan di dalam campur tangan Allah di dalam sejarah manusia dan Kristus datang dalam kemuliaan dan kuasa. “Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya.”

            Konflik yang kejam ini, antara dua mahkluk sorgawi, yang terkemuka, pribadi yang luar biasa telah lama berlangsung dan berulang-ulang sepanjang millennium dan sepanjang abad. Kedua pribadi ini telah saling mengenal satu sama lain, dan telah saling berhadapan satu sama lain, sejak permulaan abad yang tak dapat disebutkan ketika Allah menciptakan mahluk sorgawi. Sebagai contoh, di dalam surat Yudas ayat sembilan, anda memiliki kedua antagonis yang sama. “Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis….tidak berani menghakimi iblis dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: Kiranya Tuhan menghardik engkau.” Ada pribadi yang sama, yang saling bermusuhan, yang disebutkan di dalam peperangan terakhir di sorga ini. Mikhael dan malaikat-malaikatnya melawan naga, melawan Lucifer dan para malaikatnya.

            Anda lihat Setan, di dalam Yesaya pasal empat belas, disebut Lucifer; dan di dalam Yehezkiel pasal dua puluh delapan, digambarkan sebagai “kerub yang berjaga”—itulah dia, dia ditetapkan, sebagai ciptaan Allah yang tertinggi; dia ditugaskan sebagai penjaga dari takhta kemuliaan itu sendiri. Dan di gunung kudus Allah itu, dalam kota kemuliaan, dia berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya, sempurna di dalam seluruh jalannya, hingga terdapat kecurangan padanya.

Setan—Lucifer—adalah ciptaan yang tertinggi, pada hari-hari itu, kembali sebelum waktu diciptakan, di sana ada sebuah keangkuhan, kecongkakan yang lahir di dalam hati dari ciptaan Allah yang paling tinggi dari seluruh ciptaan untuk memiliki kekuasaan atas seluruh alam semesta ini, dan takhta Allah sendiri. Dan bahkan Mikhael, penghulu malaikat Allah, tidak dapat berdiri di dalam kekuatannya sendiri dan di dalam kuasanya sendiri, di hadapan kemampuan dan kemuliaan Lucifer. Bahkan Mikhael, penghulu malaikat hanya berkata, “Kiranya Tuhan menghardik engkau.”

            Anda memilikinya di sini di dalam pasal itu suatu pengertian yang mendalam ke dalam misteri Allah di dalam alam semesta ini. Yang pertama, kuasa Lucifer yang hebat, yang tidak terhingga dan tidak terlukiskan—bahkan Mikhael sendiri tidak berani menghakimi dia dengan kata-kata hujatan. Anda juga memiliki sebuah pengertian yang mendalam berkenaan dengan keangkuhan Setan yang diusahakan dengan sebuah kesuksesan yang luar biasa. Mengapa Setan berperang melawan Mikhael; dan pengharapan apa yang dia miliki untuk dapat menang melawan Allah? Karena di dalam keangkuhan masa lalunya dan ambisi yang tidak terukur, dia telah memiliki sukses awal dan sukses yang tidak terukur.

Di dalam Kejadian 1:1, Alkitab menetapkan: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”  Dan di dalam Kejadian 1:2, ayat berikutnya: “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya.”  Di antara kedua ayat itu—ayat satu dan ayat dua—penciptaan alam semesta ini oleh Allah—di antara kedua ayat itu terdapat pemberontakan dari serangan Setan di dalam sorga ketika dia berperang untuk merebut kekuasaan dan kedaulatan Allah atas seluruh alam semesta. Dan sukses, dia mencemplungkan seluruh ciptaan Allah ke dalam kesia-siaan dan kehampaan. Karena segala sesuatu yang diciptakan Allah bersifat sempurna, tanpa noda, tanpa cela. Tetapi Setan di dalam dosanya dan di dalam pemberontakannya; Setan meledakkan seluruh ciptaan Allah. Sukses? Kesuksesan yang sukar untuk dipercayai! 

Kemudian, ketika Allah menciptakan kembali dunia ini pada masa Taman Eden, Setan kembali lagi menyusup dan melalui kelihaiannya dan hujat serta dusta, dia menghancurkan Taman Eden Allah, dan dia menghancurkan orang tua kita yang pertama. Dan melalui kepiluan yang tidak terhingga dari millennium sebelumnya, Setan telah memimpin dunia ini di dalam air mata dan di dalam penderitaan dan di dalam tekanan dan di dalam perang dan di dalam pembunuhan dan di dalam kebinasaan, dan akhirnya, membuat dunia Allah itu sendiri menjadi tempat pekuburan yang luas. Itulah sebabnya Setan, di dalam kecongkakannya dan di dalam kesombongannya, karena sukses masa lalunya, meninggikan dirinya sendiri bahkan sekarang menentang takhta Allah dan Yang DiurapiNya.

            Anda memiliki hal lain di sini yang sangat tidak biasa. Kedua pribadi yang bermusuhan ini: Mikhael, penghulu malaikat, dan Lucifer (Putra Fajar, Bintang Timur); permusuhan mereka terletak di dalam sebuah hal yang telah menjadi tujuan Allah bagi umatNya sejak semula. Dan Mikhael berdiri bagi umat Allah dan takdir mereka dan tujuan elektif Tuhan bagi mereka. Dan Setan, Lucifer, berusaha untuk menghalangi dan untuk menghancurkan tujuan eletif Allah bagi umatNya. 

Lalu, konflik yang sama itu adalah konflik yang sama yang digambarkan di sini oleh firman Allah: “Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa tidak berani menghakimi iblis dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: Kiranya Tuhan menghardik engkau.” Apa yang diinginkan Iblis terhadap mayat Musa? “Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa …”

Saya memiliki sebuah penilaian dari diri saya sendiri untuk dibuat terhadap hal ini dan yang kedua, saya pikir ini adalah gambaran dari Firman Allah. Penilaian saya yang pertama adalah hal ini: Saya pikir Setan menginginkan tubuh Musa untuk digunakan sebagai sebuah alat pemujaan berhala. Bahkan ular tembaga yang dinaikkan Musa di sana digunakan sebagai sebuah alat pemujaan berhala hingga hal itu dihancurkan oleh raja Hizkia yang salaeh. Lalu, itu adalah hal yang sama dari sebuah bagian tentang penyembahan berhala yang dapat anda lihat sepanjang zaman, dan juga pada hari ini. Di  Red Square di Moskow ada sebuah kuburan yang luas. Dan di dalamnya, dalam sebuah peti kaca terdapat tubuh Lenin. Dan setiap tahun, ribuan dan ribuan orang dari penduduk Moskow dan Soviet dan Rusia dan orang asing dari tempat yang jauh melakukan penyembahan dan penghormatan serta untuk mengenang system Lenin. Itulah yang dia inginkan terhadap tubuh Musa—untuk satu hal, untuk menghancurkan ketaatan penyembahan monoteistik dari umat Allah—untuk membuat mereka menjadi penyembah berhala. 

            Tetapi saya pikir, inilah yang sesungguhnya digambarkan oleh Alkitab tentang hal itu—mengapa Setan menginginkan tubuh Musa. Musa merupakan sebuah perwakilan dari semua anak-anak pilihan Allah. Dan merupakan tujuan Allah untuk meninggikan dan memuliakan orang-orang kudusNya dan hal itu berkepentingan sebuah kebangkitan dari kematian. Merupakan tujuan Allah bahwa umatNya akan mewarisi bumi dan bahwa umatNya akan berkuasa di sorga. 

Dan jika Setan dapat berkelahi melawan Tuhan, memiliki kepemilikan atas orang-orang yang tertidur di dalam debu tanah, maka seluruh tujuan Allah akan dibawa kepada kehampaan. Sebab tidak hanya di dalam roh kita kita telah diregenerasikan dan ditebus; tetapi Allah telah menjanjikan kepada kita sebuah penebusan dari kepemilikan yang penuh; dan termasuk tubuh kita. Dan itu merupakan tujuan Allah bahwa tubuh Musa akan dibangkitkan, ditinggikan dan dimuliakan. Dan untuk menentang hal itu, Setan mengadakan perlawanan; dan itu merupakan hal yang sama dan identik yang mempercepat peperangan yang ada di dalam sorga ini.   

Sebab kita telah tiba di masa yang terakhir; dan merupakan tujuan Allah untuk membangkitkan orang yang tertidur di dalam debu tanah, orang-orang yang tertidur di bumi, yaitu orang-orang yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan. Merupakan tujuan Allah untuk meninggikan mereka ke sorga dan untuk memuliakan mereka di dalam kehidupan yang berbahagia yang telah disediakan Allah; dan menentang hal itu Setan mengadakan perlawanan, dan ini adalah pertempurannya yang terakhir.

            Pendeta, apa yang membuat anda yakin akan hal itu? Di dalam pasal-pasal Alkitab ini, yang telah anda baca, di dalam Kitab Daniel pasal dua belas, anda membaca di sana, di mana Allah berkata ketika Mikhael akan berdiri (atau seperti yang disampaikan oleh Paulus, ketika bunyi dari nafiri yang terakhir dari penghulu malaikat), ketika Mikhael berdiri. Itu adalah masa ketika orang-orang yang tidur di dalam debu tanah akan dibangkitkan. Itu adalah masa ketika nama-nama yang tertulis di dalam Kitab Kehidupan akan diberi upah. Dan itu adalah masa ketika anak-anak kudus Allah akan bersinar-sinar seperti cakrawala, dan seperti bintang-bintang sampai selama-lamanya. Dan ini adalah masa ketika Mikhael berdiri. Ini adalah bunyi dari peniupan sangkakala. Ini adalah masa dari kesudahan zaman, ketika Allah menggenapkan tujuanNya untuk meninggikan dan memuliakan orang-orang kudusNya.

Dan jika Setan gagal di sini maka dia akan gagal di mana-mana. Karena ini adalah pemutusan dari kerajaan kegelapannya. Ini adalah pengosongan kuburan. Ini adalah kehancuran dari kedaulatan kematian. Kematian adalah akhir dari kerajaan Setan.

Dan itulah sebabnya mengapa ada pertempuran yang besar dan perang yang terakhir: “Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, Tetapi mereka tidak dapat bertahan.” Karena Setan kalah di sini; jika dia melepaskan orang-orang kudus yang tidur itu, maka tidak akan ada orang yang tidur di dalam debu tanah itu, kerajaannya akan dihancurkan selamanya. Apakah anda mengingat bahwa Paulus berkata lagi, bahwa musuh terakhir yang akan dibinasakan adalah maut. Dan Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan Lucifer beserta dengan malaikat-malaikatnya—ini adalah akhir zaman.  

            Sekarang kita akan melihat kedua pribadi ini—dan kita akan membahas hal itu di dalam kesempatan yang kita miliki pada pagi hari ini. Mikhael: namanya berarti “seseorang yang seperti Allah.” Mikhael, bukankah itu sebuah nama yang indah? Mikhael (seseorang yang seperti Allah), kita diperkenalkan kepada dia di dalam Kitab Daniel. Dan di sini, dia digambarkan sebagai seseorang yang berdiri bagi umat dari nabi. Alasan bagi saya untuk menyuruh anda membaca pasal itu—karena sangat penting untuk memahami hal ini. Mikhael salah seorang pemimpin besar yang akan mendampingi anak-anak bangsamu—rakyat Daniel. Dia berdiri untuk bangsa Israel. Dia berdiri untuk takdir dari umat pilihan Allah.   

Dan di akhir masa ini, Allah akan menggenapi berdasarkan kedaulatan elektifNya, semua nubuatan yang tertulis di dalam Kitab Perjanjian Lama berkenaan dengan umat pilihanNya, dan bangsa yang terpilih itu; yang sekarang dibuang, diburu dan menjadi pengembara di bumi ini. Tetapi pada suatu hari, pada hari itu ketika Mikhael akan berdiri, Allah telah menyediakan tujuan bagi umatnya sebuah hal yang sangat hebat dan lura biasa! “ Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilannya.”

Seseorang mungkin membuat sebuah janji dan besoknya melupakan janji itu, tetapi tidak demikian dengan Allah. Allah mungkin telah membuat perjanjian itu ribuan tahun yang lalu, tetapi hari ini dia memiliki getaran dan tetap hidup serta berada di bawah perintah di hadapan Allah sama seperti pada hari ketika Allah membuatnya. Dia tidak berubah! Dia tidak berubah! Dan Mikhael adalah pemimpin besar yang berdiri mendampingi umat Allah. Dan tentu saja, hal itu termasuk ke dalam rumah tangga iman dari orang-orang kudus Allah. 

           Kemudian Lucifer: “Maka tampaklah suatu semeion (diterjemahkan di sini dengan “tanda”) yang lain di langit…” Kemudian Tuhan menggambarkan dia. Itu dalah sebuah tanda, bukan dari keberadaan itu sendiri—seperti sebuah tanda di depan toko dan bukan toko itu sendiri, itu merupakan sesuatu yang berbeda atau sebuah tanda di jalan yang menunjukkan jalan itu—tetapi hal itu sama sekali berbeda dengan poin itu sendiri.  

Lalu, gambaran yang ada di sini tentang Setan bukanlah gambaran tentang wujudnya itu sendiri; ini adalah gambaran simbolik Allah tentang Iblis. Jika anda ingin mengetahui apa yang Allah pikirkan tentang dia dan bagaimana Allah mempertimbangkan dia—ini adalah simbol garis besar Allah tentang Lucifer. Sebenarnya, wujud nyata dari Lucifer adalah terang benderang, seperti matahari dan cemerlang sama seperti Allah sendiri. Suatu kali Paulus memberi rujukan bahkan Iblis mengubah dirinya sendiri seperti malaikat terang: “Maka tampaklah suatu semeion (“tanda”) yang lain di langit.”  

Lalu seperti apakah dia? Dia seperti seekor naga, seekor ular: ganas, buruk, berbisa dan mengerikan. Dia berwarna merah—kata Yunaninya purrhos.  Kata Yunani untuk api adalah pur, p-u-r—red— purrhos—merah menyala, seperti api. Dia berwarna merah, merah menyala! Dia adalah seorang pembunuh sejak semula. Seluruh jalurnya melangkah di dalam darah dan dalam kematian. Dia memiliki tujuh kepala—hanya ada satu roh Allah—tetapi disebut dengan tujuh. Bilangan tujuh merujuk kepada kepenuhan—sepuluh, seperti sepuluh tulah—menggambarkan kesempurnaan. Dan masing-masing kepalanya memiliki sebuah mahkota.

Dan gambaran yang ada di sini bersifat tetap dengan bagian lain di sepanjang Firman Allah. Dia selalu digambarkan sebagai sebuah monarki yang memiliki mahkota. Di dalam Kitab Matius pasal dua belas, Tuhan kita merujuk Setan sebagai seorang raja dengan sebuah kerajaan. Tiga kali di dalam Kitab Yohanes, Tuhan kita merujuk setan sebagai “penguasa dunia ini.” Dua Korintus pasal empat Paulus merujuk Setan sebagai allah dunia ini. Di dalam Efesus dua, dia dirujuk dia sebagai raja, penguasa-penguasa angkasa—dari kerajaan angkasa. Di dalam pencobaan Tuhan kita, Setan membawa Yesus ke sebuah gunung yang sangat tinggi dan menunjukkan semua kerajaan dunia ini dengan kemegahannya, dan berkata, “Semuanya itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Di dalam pasal terakhir, yaitu pasal kelima dari 1 Yohanes, Yohanes berkata bahwa seluruh dunia ini berada di bawah kuasa si jahat.

            Kerajaan dunia ini, pemerintahan dunia ini, tidak akan menjadi pemerintahan Tuhan kita dan Yang DiurapiNya hingga bunyi sangkakala ketujuh; hingga hari ini, hingga Kitab Wahyu pasal sebelas. Tanpa kecuali, dalam seluruh Firman Allah, Lucifer digambarkan sebagai allah dunia ini. Dia membuatnya menjadi sebuah dunia yang penuh dengan air mata, dan kematian dan maut serta penderitaan. Dia memiliki tujuh kepala, setiap kepala memiliki sebuah mahkota. Dia adalah raja kepenuhan dan kuasa yang luar biasa. 

            “Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.”  Lucifer adalah bintang itu sendiri—Lucifer, “bintang fajar.” Dan malaikat sorgawi Allah disebut “bintang-bintang,” ketika mereka bernyanyi bersama-sama di dalam Ayub pasal tiga puluh delapan. Dan ketika Lucifer jatuh, dan kejahatan ditemukan di dalam dia, dan memiliki keangkuhan di dalam hatinya dan meninggikan dirinya sendiri, di dalam kesombongan, dia berusaha untuk menjadi penguasa dari ciptaan Allah itu sendiri; ketika Lucifer melakukan hal itu, dia menarik bersama dengan dia sepertiga malaikat Allah. Anda memiliki sebuah tensis di sini, yang sangat luar biasa. “Dan ekornya, súrei,  menarik (present indikatif aktif, sekarang, sekarang ini, kemudian, sekarang, dan ekornya menarik) sepertiga bintang-bintang di langit.”

Kemudian di dalam kata kerja teks ini merupakan sebuah indikatif kedua, suatu tindakan masa lampau ebalen, “dan telah mengusir mereka ke bawah,” dan melemparkan mereka keluar. Hal itu terjadi di masa lampau. Merupakan sesuatu yang luar biasa bagaimana kata kerja Yunani akan menyampaikan sebuah hal. Hal ini—ketika Setan jatuh—hal itu terjadi pada masa yang sangat lampau. Dan ketika sepertiga malaikat itu jatuh, itu merupakan salah satu keputusan kejatuhan yang sangat hebat: sebuah sambaran, satu kejadian yang mengerikan pada masa lampau. Tetapi dalam abad-abad selanjutnya, sepertiga malaikat itu jatuh di dalam jalur itu, di dalam kendaraan Setan selamanya—Lucifer dan sepertiga malaikat.

Di dalam Yudas, dan di dalam 2 Petrus pasal dua, berbicara tentang para malaikat yang dipenjarakan, yang dikurung hingga hari penghukuman. Saya tidak memahami hal ini. Beberapa dari malaikat ini berada di dalam penjara, menunggu hari Penghukuman Allah Yang Mahatinggi; tetapi Lucifer tidak; dan sepertiga malaikat ini tidak, dan bebas untuk masuk ke dalam Taman Eden. Dan di dalam Kitab Ayub, dia memiliki akses ke hadirat Allah itu sendiri. Dan di sini, mereka berada di dalam sorga, berperang melawan Mikhael dan malaikat-malaikatnya. Saya tidak dapat memahami hal itu. Ini adalah sebuah misteri Allah yang tidak disingkapkan; beberapa dari mereka ada di penjara, dibelenggu; mereka akan dilepaskan untuk berperang melawan tujuan Allah. Tetapi ini adalah sebuah gambaran tentang Setan—penjelasan Allah tentang dia.

“Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.”  Setan—sejak semula—Setan berada di sana dan mendengarkan ketika Allah berkata, “Dan keturunan perempuan ini akan meremukkan kepalamu.” Suatu hari! Suatu hari: “Dan keturunan perempuan itu akan meremukkan kepalamu.”

Dan sejak saat itu, di dalam abad-abad yang tidak diketahui dari masa lampu di Taman Eden, Setan telah berusaha untuk menghancurkan janji tentang keturunan itu selamanya. Dia menggerakkan Kain untuk membunuh Habel. Dia menaburkan kejahatan di dunia sehingga zaman air bah itu dihancurkan dalam banjir yang mengerikan. Tetapi ketika Set dilahirkan bagi Adam dan Hawa, maka Nuh mendapat kasih karunia di mata Allah. Dan Setan telah melakukan hal yang sama lagi di dalam rumah tangga Ishak ketika dia menghasut Esau untuk berkata, “Aku akan membunuh saudaraku Yakub.” Tetapi Allah melepaskan Israel. Dan dalam usaha yang sama dari Setan untuk menghancurkan janji tentang keturunan itu, dia menggerakkan Firaun di negeri Mesir untuk menghamcurkan seluruh anak laki-laki dalam keluarga orang Ibrani. Dan dia memiliki tujuan dari darah merah yang sama itu sampai selamanya; untuk menghancurkan benih yang terpilih itu. 

Dia menaburkan pengkhianatan, dan pembunuhan serta pembantain di antara anak-anak Daud. Dan ketika Yosafat meninggal, Yoram, anaknya, membunuh semua keturunan raja—tetapi Yoram memiliki anak. Dan ketika Arab datang dan dalam serangan mereka, menghancurkan seluruh anak-anak Yoram; salah satu dari mereka tetap hidup, yaitu Ahazia. Dan ketika Yehu membunuh Ahazia, Atalya, ibu ratu, merebut takhta (dia adalah putri dari Ahab dan Izebel), dia membunuh seluruh keturunan raja. Tetapi Yoseba, saudara perempuan Ahazia, istri dari imam besar Yodaya, mengambil Yoas, yang masih bayi dan menyembunyikannya. Dan selama enam tahun seluruh tujuan Allah tentang janji keturunan itu berada di dalam kehidupan anak kecil itu. Dan pada zaman Ester, Setan menggerakkan Raja Ahasweros untuk memutuskan dan membinasakan seluruh keturunan umat pilihan Allah. Tetapi seorang raja yang resah pada saat malam mempertahankan mereka dalam pemeliharaan Allah.

            Dan akhirnya, ketika anak itu lahir dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Dan ketika anak itu lahir, Setan menggerakkan Herodes untuk membunuh seluruh bayi di Betlehem, berharap untuk menghancurkan anak perjanjian itu. Ketika dia gagal dalam hal itu dia berusaha untuk menghancurkan Tuhan saat dia mencobai Tuhan agar Dia menjatuhkan diriNya dari atas bubungan Bait Allah. Dan dia berusaha untuk menghancurkan Tuhan ketika dia menggerakkan orang-orang Nazaret untuk melemparkan Dia dari atas bukit di mana kota itu berdiri. Dan dia berusaha untuk menghancurkan Tuhan di dalam sikap permusuhan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi yang mengambil batu untuk membunuhnya. Tetapi Dia berjalan dari tengah-tengah mereka. Dan dia berusaha untuk menghancurkan keturunan yang dijanjikan itu, ketika di Taman Getsemani dia hampir membunuh Tuhan di dalam doa yang penuh penderitaan itu.

Dan akhirnya, pada jumat siang, pada jam tiga, satu hari sebelum hari Tuhan,  hari Sabat Paskah, dia membunuh Anak Allah, keturunan yang dijanjikan, dan melihat Dia bangkit dalam kematian, dan di dalam darah yang tercurah di bawah langit. Betapa merupakan sebuah kejayaan bagi Setan ketika dia melihat tubuh Anak Allah terbungkus dengan kafan dan ditaburi rempah dan dimateraikan dalam sebuah kubur batu, tempat di mana manusia fana tidak dapat menyentuhNya.

Tetapi Allah tidak pernah berubah di dalam tujuanNya. Dia memiliki tujuan bahwa Anak-Manusia ini akan memerintah dunia dengan gada besi. Dan Tuhan tiba-tiba mengangkat Anak itu ke takhta-Nya di dalam kemuliaan, menunggu hingga musuh-musuhNya menjadi ganjal kakiNya. Dan ketika Setan melihat kebangkitan dan penobatan Kristus, dan tujuan Allah untuk meninggikan dan menobatkan seluruh umatNya, Setan murka dan marah. Dan orang-orang yang memberitakan injil Anak Allah—duta-duta Kristus dan rasul-rasul dan misionaris-misionaris dan penginjil-penginjil—Setan berusaha menyalibkan mereka, menggergaji mereka, membunuh mereka dengan pedang, dan menjadikan mereka umpan bagi gladiator dan binatang buas, dan penguasa menyaksikan hal itu dan menjadikannya olahraga. Dan keputusan demi keputusan dibuat oleh pemerintahan Roma yang dikirim ke berbagai penjuru dunia untuk melenyapkan orang-orang ini dari muka bumi.

Dan ketika penyembahan berhala digantikan oleh otoritas Paus, dan jubah imam Yunani telah ditukar untuk jubah pendeta dan tanda-tanda gereja Kristen diganti oleh tanda-tanda Bakkus dan Bakkanalianya—itu merupakan kisah yang sama. Itu adalah kisah dari inkuisisi dan penghukuman. Dan diperkirakan bahwa lebih dari lima puluh juta orang yang mengakui Allah, menyerahkan hidup mereka di dalam api dan darah di hadapan inkuisi yang mengerikan dari kepausan Roma—murka dari naga itu terhadap umat Tuhan. 

Dan hari ini, murka yang sama tetap dimanifestasikan. Kadangkala anda melihatnya di dalam pembinasaan yang halus, penghancuran intelektual, menghancurkan dan menguraikan Firman Allah dari mimbar-mimbar negeri ini ketika seseorang mengosongkan Firman Allah dari maknanya serta pesannya—menyangkal kehadiran, kepribadian dan realitas Lucifer itu sendiri dan mengolok-ngolok keajaiban supranatural pemeliharaan dari Allah Yang Mahatinggi. Kadang-kadang dia menyerang dalam usaha dalam membujuk manusia untuk mempercayai sebuah dusta dan menyangkal inspirasi dari Firman dan wahyu Allah itu sendiri. 

Dan akhirnya, pada masa kita, dan pada zaman kita, telah tiba serangan yang paling gelap dan yang paling mengerikan serta luar biasa dari semua serangan yang pernah dibuat melawan umat Tuhan. Bahkan orang Yunani kuno bertanya kepada Peramal Delphi sebelum dia membuat keputusan besar. Dan tidak ada jenderal Roma yang akan pergi berperang sebelum dia menyenangkan para dewa. Tetapi hari ini, untuk pertama kalinya di dunia, ada bangsa-bangsa di dunia ini yang secara terbuka, menghujat dan menyangkal Allah. Kemarahan dari Naga itu—dan kita menghadapi sebuah pemusnahan pada beberapa waktu. Beberapa waktu dalam pilihan mereka, akan datang murka dari sang naga. “Maka timbullah peperangan di sorga.” Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga, dan naga melawan bersama dengan malaikat-malaikatnya.”

            Tetapi syukur bagi Allah:

Sekalipun kisahnya berada di Eden atau di keluarga Nuh;

Sekalipun kisahnya berada di Israel atau perbudakan yang gelap di Mesir;

Sekalipun kisahnya di dalam pembunuhan dari keluarga Daud atau masa-masa yang gelap dari raja-raja Persia;

Sekalipun kisahnya berada di dalam pembantaian di Betlehem dan kisah penyerahan nyawa dari kehidupan para rasul;

Sekalipun berada di dalam kisah inkuisisi dari orang-orang kudus;

Atau sekalipun berada di dalam kisah misionaris-misionaris kita yang binasa pada hari ini, yang menghadapi sebuah lawan yang tidak dapat didamaikan.

Akan tetapi di sana ada perkataan dan janji Allah yang sama! “Mereka (Iblis) tidak dapat bertahan.”

Api tidak dapat menghanguskan tujuan elektif Allah; dan darah dan kematian dan penganiayaan tidak dapat menghancurkan pilihan Allah—yang telah ditetapkan sejak awal penciptaan—bahwa orang-orang yang percaya kepadanya akan memerintah bersama dengan Dia. Allah akan membagi takhtanya bersama dengan mereka. Mereka akan menjadi umatNya. Allah akan menjadi Allah mereka. Mereka akan menjadi ahli waris bersama dengan Anak Kemuliaan ketika Dia akan datang untuk memerintah di bumi. Hal-hal ini tidak berubah! “Dan mereka tidak dapat bertahan!” Khotbah minggu berikutnya, kita akan membahas tentang pengusiran Setan dari sorga. Ah, Tuhan memberkati jemaat kita saat kita menemukan perlindungan kita dan kekuatan kita dan keyakinan kita di dalam Dia.

            Sekarang, ketika kita menyanyikan lagu seruan kita, seseorang dari anda, yang ingin menyerahkan hatinya kepada Yesus. Yang ingin meletakkan hidupnya bersama dengan kami di dalam persekutuan jemaat ini. Ketika Roh Allah akan menyampaikan firman dan membuka pintu, datanglah dan berdiri di dekat saya. “Pendeta, Saya memberikan tangan saya kepada anda sebagai tanda bahwa saya menyerahkan hati saya kepada Allah” atau “Pendeta, ini istri saya dan ini anak-anak kami, kami semua datang pada hari ini.”

Atau seseorang dari anda dengan pernyataan: “Saya telah diselamatkan, saya telah dibaptis. Tetapi saya bahkan tidak tahu di mana surat saya itu.” Itu hanyalah sebuah potongan kertas. Kami lebih tertarik kepada anda. Atau anda mungkin ingin datang dengan sebuah surat jaminan oleh jemaat di mana anda pernah menjadi anggota mereka. Datanglah. Atau bagi anda yang ingin dibaptis. “Pendeta, saya tidak pernah dibaptis seperti yang disampaikan oleh Alkitab, dikuburkan bersama dengan Tuhan kita, dibangkitkan bersama dengan Tuhan kita. Saya datang untuk dibaptis, untuk mengikut Tuhan yang dibaptis di Sungai Yordan.”

Dan beberapa dari anda: “Pendeta, saya telah mengambil keputusan bagi Kristus. Ketika langit terbakar dan unsu-unsur dunia ini hancur, saya percaya kepada Allah. Pengharapan saya berada di dalam Kristus Tuhan!” Datanglah! Datanglah! Datanglah! Ketika kita berdiri dan menyanyikan lagu.

 

Alih basaha: Wisma Pandia, Th.M.