DUA SAKSI ALLAH

(GOD’S TWO WITNESSES)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Wahyu 11:11

30-09-62

 

           Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, anda sedang bergabung dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah pada pukul sebelas pagi dari Kitab Wahyu, pasal 11, dimulai dari ayat tiga yang berjudul. “Dua Saksi Allah.” Seperti yang anda tahu, kita telah memiliki ibadah awal pada pukul 8:15 pagi. Dan sejak kita membahas Kitab Wahyu, karena ekspresi dari keinginan jemaat kita untuk mendengarkan eksposisi dari Kitab Penyingkapan ini, saya telah berusaha untuk menyampaikan khotbah yang sama dalam kedua ibadah kita. Dan yang mengecewakan saya, adalah saya menyadari bahwa saya hanya dapat menyimpulkan setengah dari khotbah yang telah saya persiapkan. Jadi saya tidak akan berusaha untuk membahasnya lebih dalam pada jam ini. Jadi kita tidak memiliki waktu yang cukup. Jadi khotbah pada pagi hari ini adalah sebuah pengantar. Setengah eksposisi dari yang ingin saya sampaikan dalam bagian ini. Dan yang setengahnya lagi akan saya sampaikan minggu pagi berikutnya. Saya berusaha untuk mempercepat khotbah saya melalui seri kitab-kitab dalam Alkitab, yang telah kita lakukan selama tujuh belas tahun hingga sekarang. Dan kelihatannnya kita berpikir bahwa Allah akan segera datang untuk kita atau kita semua akan diubah ke sorga sebelum saya menyelesaikan seri khotbah kita melalui Kitab Wahyu.  

            Ketika anda pergi ke Kapel Sistine di Vatikan, langit-langitnya dilukis oleh Michael Angelo. Ketika dia memulainya, sosok yang ditampilkan sangat kecil. Namun ketika dia semakin berkembang dalam melukis langit-langit itu dalam waktu yang lama, ketika hampir selesai sosok yang digambarkan makin besar. Dan setiap kali dia melukis, sosok yang ditampilkan, makin besar dan terus membesar hingga akhirnya mencapai porsi yang sangat besar. Hal itu persis seperti yang saya lakukan dalam seri khotbah kita melalui kitab-kitab yang ada di dalam Alkitab. Saya telah berkhotbah melalui Kitab Kejadian selama sebulan. Dan ketika sampai di Yesaya, saya menghabiskan waktu dua bulan. Ketika saya membahas Matius saya menghabiskan waktu satu tahun. Dan saya telah berkhotbah dalam satu tahun yang penuh seperti yang saya lakukan sekarang di dalam pasal sembilan Kitab Ibrani. Dan kita telah berada di dalam Kitab Wahyu selama sisa hidup kita ini. Saya telah bergumul dan bergumul untuk memadatkan apa yang hendak saya sampaikan ketika membaca pasal-pasal yang ada di dalamnya.

            Sekarang mari kita membaca bagian dari sisa pasal-pasalnya. Kita telah berada di pasal sebelas, dan hari ini kita akan membaca Wahyu pasal sebelas dari ayat 3 hingga 13:

 

Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.

Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.

Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.

Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.

Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.

Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.

Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.

Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga.

 

            Bagian pertama dari khotbah ini berkenaan dengan keheranan, kehebatan dan keagungan dari gambaran kedua saksi ini. Yang pertama, tidak ada yang seperti itu di dalam catatan sekuler atau  di dunia. Tidak pernah ada dua orang saksi seperti kedua orang ini. Mereka memiliki sebuah kapasitas dan sebuah kemapuan melampaui apa yang pernah dilihat oleh dunia. Dan Allah melaukan sesuatu bersama dengan mereka apa yang tidak pernah Dia lakukan bersama dengan nabi-nabi lain atau pembicara atau pengkhotbah di dalam seluruh catatan sejarah yang ada di dunia ini. Hanya kedua orang ini yang memiliki kemapuan seperti itu, hingga kesaksian mereka berakhir dan hingga waktunya datang bagi mereka untuk menjadi martir, satu-satunya yang mampu untuk berdiri menghadapi penyiksaan dan penganiayaan dan kekejaman yang mengerikan dari binatang itu. Hanya mereka sendiri yang memiliki karunia yang tidak biasa dan kuasa untuk melawan musuh-musuh mereka dan melakukannya di dalam kemenangan dan kejayaan. Dari semua nabi-nabi dan rasul-rasul dan saksi-saksi, yang tercatat di dalam sejarah, tidak ada yang seperti ini. Tidak ada satu pun!

            Hal lainnya yang sangat luar biasa tentang hal itu: Di dalam Kitab Wahyu ini, setiap penglihatan dilihat oleh Rasul Yohanes. Dan dia menuliskan tentang apa yang dia lihat. Dan dia menuliskan apa yang dia dengar, kecuali hal ini. Yohanes tidak melihat kedua saksi ini. Mereka hanya dibicarakan. Mereka digambarkan oleh malaikat perkasa yang turun dari langit pada pasal sepuluh, yang mengangkat tangannya dan dalam nama Kristus Tuhan dia mengklaim seluruh alam semesta kepada Allah. Malaikat yang menjadi wakil Kristus itulah yang menggambarkan kedua saksi ini. Yohanes tidak melihat mereka.

            Hal lain yang luar biasa dan yang tidak biasa: Mereka hidup di dalam zaman, masa, waktu dan dispensasi yang sangat berbeda dengan kita. Tidak ada sesuatu di dalam sikap mereka dan pelayanan mereka seperti yang diajarkan masa Kekristenan yaitu tentang anugerah, kasih, kemurahan dan pengampunan. Anda bisa lihat ke dalam pasal itu.  Dan jikalau ada orang yang, thelohendak,” “berhasrat,” “ingin”—Jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Kedua saksi ini disebutkan di dalam ayat sepuluh, menjadi siksaan bagi orang-orang yang menolak Kristus di  bumi. Betapa merupakan perbedaan yang luar biasa dengan contoh yang telah diberikan Tuhan kepada kita dan yang telah diajarkan kepada kita di dalam masa ini, dan di dalam dispensasi ini, dan dengan setia dan penuh kesungguhan diikuti oleh rasul-rasulNya dan murid-muridNya

            Itulah sebabnya saya telah meminta anda untuk membaca Khotbah Di Bukit pada pagi ini yang terdapat di dalam Injil Matius. Tuhan kita berkata, “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.”  Dan Rasul Paulus menyatakan lagi dan mengulangi serta menggemakan semangat dari kasih dan anugerah yang sama terhadap orang-orang yang merupakan musuh kita. “Saudara-saudara, hendaklah hidupmu penuh dengan kasih,” katanya, “janganlah memberi dirimu ke dalam pembalasan dendam, tetapi berilah tempat kepada kemurkaan. Jika musuhmu lapar, berilah dia makan, jika dia haus berilah dia minum.”

            Dan itu menjadi sebuah tindakan yang nyata di dalam pelayanan Tuhan kita dan rasul-rasulNya. Tuhan kita berkata, “Aku memiliki tujuh puluh pasukan malaikat yang berada di bawah perintahKu,” tetapi Dia menolak untuk menggunakan mereka, dan tanpa perlawanan, Ia menundukkan kepalaNya di hadapan pukulan yang mengerikan dari orang-orang yang hendak membinasakanNya. Karena Dia berkata, “Aku datang bukan untuk membinasakan hidup manusia tetapi untuk menyelamatkan mereka.” Ketika Stefanus dirajam dengan batu sampai meninggal, ia berdoa untuk musuh-musuhnya. Yakobus dipenggal dengan pedang; dan Paulus serta Silas ditempatkan dalam penjara yang gelap dan Polikarpus dibakar di atas tiang api; Antipas dibinasakan dan menjadi mati martir bagi Kristus; tidak ada satu pun dari mereka yang mengadakan sebuah perlawanan. Tetapi kedua saksi Allah ini, jika setiap musuh hendak menyakiti mereka, berhasrat untuk menyiksa mereka, “keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka.” 

            Hal ini sama dengan sebuah hal yang dapat anda lihat di dalam teokarasi masa lalu. Ketika Yerobeam I membangun berhala dari dua anak lembu emas di Betel dan di Dan, datanglah seorang nabi Allah yang tidak disebutkan namanya datang dari Yehuda yang mencela penyembahan berhala itu. Dan ketika dia sedang mencelanya, raja Yerobeam mengulurkan tangan kanannya untuk menangkap nabi itu. Dan ketika dia melakukannya, tangan kanannya itu menjadi kejang dan tidak dapat ditariknya kembali.

            Hal yang sama juga terjadi pada masa Elia orang Tisbe. Ahazia, putra Ahab dan Izebel, menjadi pengganti raja. Dan dia memberi perintah untuk menangkap Elia, manusia Allah. Dan ketika dia mengirim seorang perwira dengan kelima puluh anak buahnya untuk mengambil Elia, Elia memerintahkan api turun dari sorga dan membakar perwira itu beserta dengan kelima puluh anak buahnya. Dan hal yang sama terjadi kembali. Itu adalah sebuah dunia yang berbeda, masa yang berbeda. Dan itulah jenis dispensasi yang di dalamnya dua saksi Allah ini mewakili Allah.

           Lalu, ketika anda secara hati-hati mempelajari Alkitab, anda akan menemui kedua hal ini di dalam pelayanan Kristus. Anda akan menemukan kedua hal ini sebagai  sebagai sesuatu yang berkaitan, sesuatu yang  beriringan yang tidak dapat dihindari, dan memiliki sebab akibat dari pelayanan Tuhan kita. Dua pasal yang agung di dalam Mazmur yang menggambarkan penderitaan dan penyaliban Tuhan kita adalam mazmur 22 dan 69. Dan kedua pasal di dalam Mazmur itu dibingkai dengan pesis sama. Bagian yang pertama dari kedua pasal itu menggambarkan tentang penderitaan Tuhan. Kemudian dimulai dengan ayat yang identik, dimulai dari ayat 22 dari kedua Mazmur itu, di sana digambarkan tentang hasil dari penderitaan Tuhan kita, satu-satunya hasil yang terbalik secara diametrik. Di dalam Mazmur 22, yang merupakan Mazmur yang dikutip oleh penulis Injil ketika mereka menggambarkan tentang penyaliban Yesus, di dalam Mazmur 22, setelah gambaran dari penyaliban Tuhan Yesus, kemudian dari ayat 22, diikuti oleh gambaran dari kebaikan dan anugerah dan kasih karunia serta pengampunan. Kemudian berkat dan pujian yang mengalir dari luka-luka Tuhan kita—orang-orang diselamatkan; memuji Allah dan memberitakan Injil ke seluruh bumi. Dan mereka akan menyatakan kebenaran kepada seseorang yang akan lain, bahwa Yesus telah melakukan hal ini.” Betapa merupakan hal yang indah dan luar biasa serta mulia, karunia yang mengalir dari luka-luka dan air mata serta darah Yesus! 

            Lalu ketika anda berpaling ke dalam Mazmur 69, dimulai dari ayat 22, ah, itu adalah gambaran dari penghukuman dan pembalasan serta penghitungan murka Allah terhadap orang-orang yang telah menolak Anak Allah, dan yang telah melukai Tuhan yang telah diurapi dan yang telah menghancurkan Kristus, Allah Mesias. Oh, itu adalah sebuah kebalikan yang tepat. Sekarang di dalam pasal 69 yang telah selesai, gambaran yang terakhir dari Tuhan kita, dalam ayat  22, “Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.”  Bagian pertama dari hal itu menggambarkan penderitaan Kristus dan ayat itu dikutip dalam Injil-Injil. Kemudian anda lihat ke dalam ayat  23 yang ada di sini. “Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi jerat, dan selamatan mereka menjadi perangkap.”  Ayat 24: “Biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat; buatlah pinggang mereka goyah senantiasa!”  Ayat 25: “Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka, dan biarlah murka-Mu yang menyala-nyala menimpa mereka.”  Ayat 28: “Tambahkanlah salah kepada salah mereka, dan janganlah sampai Engkau membenarkan mereka.”  Ayat 29: “Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar.”  Dan seterusnya dan seterusnya.

            Kita melihat bahwa selalu ada kesimpulan ganda yang mengikuti pemberitaan Injil Anak Allah. Dan hal itu mengikuti apa yang telah Yesus lakukan di bumi ini. Pada masaNya, dalam zamanNya, hal itu penuh dengan anugerah dan undangan dan kasih karunia serta pengampunan. “Datanglah, datanglah kepada Yesus.” Dan jika seseorang berkata, “Tidak, aku menolak Tuhan.” Dan, “Tidak, Aku tidak akan memberikan kepadaNya ketaatan dari hatiku dan kasih dari jiwaku,” dia dapat keluar dari pintu itu atau dia dapat keluar dari pintu ini tanpa mendapat penghukuman. Tidak akan ada hukuman kepadanya. Tidak ada murka. Tidak akan ada api yang membakar atau menghanguskannya. Dia dapat berjalan keluar dari pintu itu dan berjalan di jalanan tanpa menderita luka dan tanpa gangguan. Dan itu berlaku saat ini. Itu adalah masa anugerah yang sekarang kita tinggali. Ini adalah masa dari kasih dan kemurahan Tuhan.

            Tetapi, akan datang sebuah hari yang lain. Akan datang masa yang lain. Akan datang dispensasi yang lain. Dan pada masa itu dan waktu itu dan dispensasi itu, murka dan hukuman Allah Yang Mahatinggi akan menimpa orang-orang berdosa yang menolak Kristus. Itulah yang anda lihat di sini pada masa kedua saksi itu. Ini adalah waktu penghukuman. Ini adalah hari pemurnian dan pembersihan bumi oleh Allah. Dan ini adalah sebuah waktu ketika seseorang akan menghadapi  hari dari murka Allah Yang Mahatinggi. Oh, betapa jiwa kita sangat gemetar ketika kita membaca hal-hal ini. Oh Tuhan, orang-orang ini yang berkata tidak kepada pengkhotbah, yang berkata tidak kepada undangan, yang berkata tidak kepada roh anugerah, yang menginjak-injak darah perjanjian yang olehnya dia dapat disucikan dari hal yang tidak kudus, yang menolak seluruh hal yang telah dilakukan oleh Allah untuk meraih kita yang berdosa dan jiwa yang terhilang, maka penghukuman akan terbentang dihadapannya. Jiwa kita gemetar di hadapan Allah. Itulah masanya. Itulah waktunya. Itulah dispensasinya. Inilah murka dan penghukuman dari Allah Yang Mahatinggi.

            Kemudian hal lainnya yang mengejutkan dan yang tidak biasa serta luar biasa dari kedua saksi ini: Dengan segala sesuatu yang disampaikan tentang mereka, tidak sama dengan yang lain yang pernah dibangkitkan Allah di dalam sejarah dan buku tahunan sejarah, bahkan mereka tidak disebutkan namanya. Kita tidak tahu siapakah mereka dan bagaimana para penafsir dan eskpositor Alkitab berusaha untuk mengidentifikasikan mereka. Seringkali para penafsir berkata bahwa kedua saksi ini adalah Henokh dan Elia. Dan mereka mendasarkan identifikasi itu atas satu ayat. Di dalam Ibrani  9:27, pasal sembilan dari khotbah yang telah saya sampaikan cukup lama, ditutup dengan kalimat ini: “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.”  “Jadi Kristus akan datang,” dan kalimat penutup: “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja.” Jadi para penafsir ini melihat di sepanjang Alkitab dan kedua orang ini tidak pernah mati, Henokh dan Elia. Mereka diangkat dan diubah ke sorga tanpa kematian. Dan kedua saksi ini dibunuh oleh binatang itu. Jadi mereka menyimpulkan bahwa kedua saksi ini adalah Henokh dan Elia, yang dikirim kembali ke bumi, yang telah dibunuh dan hal itu akan mengenapi Kitab Suci bahwa semua manusia harus mati. Tetapi itu merupakan sebuah identifikasi yang sangat lemah karena semua manusia tidak akan mati. Itu adalah sebuah generalisasi. Semua manusia sebagaimana mereka menghidupi kehidupan mereka, akan masuk ke dalam kuburan. Hal itu sangat benar. Tetapi akan ada sebuah generasi yang tidak akan merasakan kematian. Kita yang masih hidup dan yang masih tinggal pada saat kedatangan Tuhan akan diangkat bersama-sama dengan orang-orang yang telah dibangkitkan di dalam awan untuk bersama-sama dengan Tuhan. Atau seperti yang kembali disampaikan oleh Paulus di dalam 1 Korintus 15:51 dan 52: “Kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah. Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.”  Jadi kita semua tidak akan mati. Dan untuk mendasarkan sebuah penafsiran atas Kitab Suci ketika mengidemtifikasikan kedua saksi ini dengan Henokh dan Elia, tidak cukup berdasarkan Firman Tuhan, bagi saya.

            Dan hal yang lainnya tentang mereka: Mujijat-mujijat mereka berdasarkan atas kuasa Musa dan Elia. “Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.” Kesannya sama seperti Elia. “Dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.” Kesannya sama seperti Musa.

            Lalu, dibalik dari identifikasi tentang Henokh dan Elia atau Musa dan Elia, ada begitu banyak kesimpang siuran dari keyakinan dan sugesti dan hipotesis dan teori serta identifikasi tanpa akhir! Sebagai contoh, jika anda adalah seorang yang beraliran alegoris, anda akan membaca bagian itu dan anda akan berkata bahwa dua saksi ini adalah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dan jika adalah penafsir historikal dari Wahyu ini, anda akan berusaha untuk berkata bahwa kedua saksi ini adalah Waldensis dan Albigensis. Atau mungkin anda akan berkata mereka adalah John Hus dan Yerome dari Prague. Dan begitu seterusnya dan bayangan kita mungkin akan menjadi kacau balau. Tidak ada seorang pun yang tahu siapakah kedua saksi ini. Kita tidak tahu dan kita tidak akan pernah tahu hingga kita melihat mereka, hingga mereka datang ke dunia ini.

            Saya hanya memiliki satu keyakinan untuk membuat identifikasi terhadap mereka. Dari setiap suku kata yang tertulis di dalam Firman, mereka adalah manusia. Mereka adalah pribadi-pribadi. Sebagai contoh, “Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksiKu.” Kata untuk saksi adalah martyr (martus).  Dan orang-orang yang seringkali bersaksi kepada Allah seringkali memateraikan kesaksian mereka dengan darah, hingga  akhirnya, kata itu memiliki makna di dalam bahasa Inggris adalah seseorang yang dibunuh untuk Allah, yang berdiri untuk bersaksi kepada Tuhan. Seorang martir. Tetapi di dalam bahasa Yunani, kata martyr, (martus) merujuk kepada seseorang yang bersaksi kepada Allah, seseorang yang berdiri untuk memberi kesaksian bagi Tuhan. Lalu, kata itu digunakan sebanyak sepuluh kali di dalam Perjanjian baru dan kata Ibrani menggunakannya sebanyak lima belas kali di dalam Perjanjian lama. Dan setiap contoh dari hal itu merujuk kepada seorang pribadi. Dia adalah seorang  martyr, (martus), seorang saksi. Setiap kali kata itu adalah untuk pribadi.

            Hal yang sama tentang kata propheteuo:  “Dan mereka akan propheteuo selama dua ratus enam puluh hari lamanya.” Mereka akan bernubuat. Kata yang digunakan terdapat lebih dari seratus kali di dalam Alkitab, dan tanpa pengecualian, setiap kali (kecuali di dalam sebuah  metonomy), setiap kali kata itu merujuk kepada seorang pribadi. Seseorang yang bernubuat. Dan hal yang lain dalam ayat yang sama: Mereka mengenakan kain kabung. Hal itu akan sulit untuk melihat sesuatu yang non-pribadi atau instrument seperti sebuah Alkitab mengenakan kain kabung. Tanpa ragu mereka adalah seorang pribadi. Mereka adalah saksi-saksi Allah. Dan kita tidak mengetahui siapakah mereka. Kita harus menunggu dan melihat.

            Baiklah, hal lain yang sangat mengherankan dan hal yang luar biasa tentang mereka: Kebangkitan mereka dan kenaikan mereka dilihat oleh semua orang yang diam di atas bumi. Bukanlah sesuatu yang luar biasa bahwa mereka dibangkitkan dari kematian. Tuhan kita telah dibangkitkan dari kematian. Orang-orang kudus Perjanjian Lama yang dikuburkan di sekitar Yerusalem, mereka telah dibangkitkan setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Dan pada suatu hari, kita semua akan dibangkitkan dari kematian. Itu bukan Sesuatu yang luar biasa, tidak jika berdasarkan Firman Allah. Tetapi yang menjadi luar biasa dan yang tidak biasa adalah hal ini: Ini adalah satu-satunya contoh dimana hal itu diperlihatkan di dalam hal yang fana, yaitu di hadapan mata manusia, di mana para musuh dan orang-orang melihat hal itu. 

            Ketika Tuhan kita dibangkitkan dari kematian, tidak ada mata yang fana melihatNya. Tidak ada seorang pun yang melihat Yesus muncul dari kuburan. Dan ketika Tuhan kita naik ke dalam kemuliaan, hanya sejumlah murid yang melihatNya, tetapi musuh-musuhNya tidak pernah melihatNya. Tidak ada isyarat bahwa orang-orang akan melihat saat kita diubahkan. Ketika kita diangkat ke dalam kemuliaan. Ketika kita diangkat ke angkasa, tidak ada penjelasan lain di dalam Alkitab selain dari pada bahwa hal itu akan dilakukan secara rahasia. Tuhan datang seperti pencuri untuk mencuri mutiaraNya yang berharga, permataNya di dunia, kita yang sinar dan kemilau dari mahkotaNya. Dua orang yang sedang bekerja di penggilingan, satu orang akan diangkat. Dan yang lain ditinggalkan. Dua orang sedang tidur di tempat tidur; satu akan diangkat dan yang lain akan ditinggalkan. Dua orang yang sedang bekerja di ladang, satu orang akan diangkat dan yang lain akan ditinggalkan, hal itu dilakukan dengan sekejab mata, secara tiba-tiba, secara rahasia, secara sembunyi-sembunyi dan dengan diam-diam. Hal itu dilakuakn dengan cepat, lebih cepat dari pengamatan oleh mata. Tetapi di sini, dilakukan secara terbuka sangat jelas dan empatik. Di dalam ayat dua belas disebutkan: “ Lalu naiklah mereka ke langit…disaksikan oleh musuh-musuh mereka.”

            Dan satu hal lainnya yang tidak biasa di sini. Anda memiliki terjemahan yang berkata “Lalu naiklah mereka ke langit diselubungi awan.” Hal itu sangat empatik. Lalu mereka naik ke langit [en te nephele] diselubungi awan (sebuah sarana angkutan yang ditetapkan Allah).” Tuhan mengirim kereta emasnya untuk mereka, Shekinah sorga, dan mereka diangkat dihadapan pandangan manusia, sebuah hal yang mengherankan dan menakjubkan. 

Kemudian, yang lainnya, dan saya harus berhenti sebelum waktu kita selesai. Kemudian garis besar dari penglihatan—semuanya ini merupakan proleptic( sebelum waktunya). “Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.” Binatang itu tidak muncul hingga pasal tiga belas dalam Kitab Wahyu. Dan kita sekarang berada di dalam permulaan pasal sebelas. Poin ini merupakan prioritas pertama, tidak biasa serta luar biasa, dan kepentingan Allah yang menakjubkan, bahwa Dia mengelilingi kesaksian dari dua pelayan Allah yang tanpa nama ini. Dan kesaksian mereka akan meliputi seluruh Masa Kesusahan Besar, tiga setengah tahun. Dan lalu, bahkan kita belum sampai kepada masa itu. Tuhan mengambil keluar dari hukuman terakhir Allah atas dunia ini, Tuhan mengambil keluar kisah dari kesaksian dari kedua pelayan itu. Dan Dia menulisnya terlebih dahulu. Dan Dia mengikuti keseluruhan periode bersama dengan mereka. Dan Dia telah menetapkan mereka. Bukankah itu sebuah kehidupan mulia yang menakjubkan dan pengurapan serta kuasa di depan pandangan dunia.

            Dan apakah maksud dari hal itu? Itu akan menjadi khotbah pada hari minggu pagi berikutnya. Dan semoga Tuhan memberkati kita ketika kita menyelidiki Firman yang Kudus, ketika kita membaca lembaran-lembaran Kitab Suci ini dan ketika Allah akan berbicara ke dalam hati kita bagi kita bagi masa kita, bagi waktu kita, dan apa yang kita harapkan ketika dia menyibak tirai masa depan.

            Oh, Tuhan semoga kami siap sedia, jiwa kami telah dipersiapkan, sekalipun hari ini atau tahun ini, sekalipun pada fajar pagi hari, atau sekalipun di penghujung hidup, sekali pun sekarang atau seribu tahun dari sekarang. Sebagaimana Allah mengetahui hatiku, Tuhan, datanglah segera. Amin.

            Dan itu adalah undangan kami di dalam nama Kristus, di dalam anugerahNya dan kasihNya bagi anda pada hari ini. Jika ada seseorang dari anda yang ingin menyerahkan hati anda kepada Yesus, atau yang ingin meletakkan hidup anda ke dalam persekutuan jemaat ini. Atau sebuah keluarga dari anda, mari datanglah dan katakan, “Pendeta, ini istri saya dan anak-anak saya. Kami semua datang pada hari ini.” Atau sebuah pasangan dari anda, atau hanya seseorang, ketika Allah menyampaikan firman, dan membuka pintu serta menuntun di jalan anda, buatlah keputusan itu saat kita menyanyikan lagu ini. Mari, datanglah, saat kita berdiri dan menyanyikan lagu.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.