SEPERTI APAKAH RASANYA DIBASUH DALAM DARAH ANAK DOMBA
(WHAT IT IS LIKE TO BE WASHED IN THE BLOOD OF THE LAMB)
Dr. W. A. Criswell
Wahyu 7:9-17
03-24-89
Dan saya seperti anda, kami sangat bersyukur kepada Tuhan atas kasih dan persahabatan dari tamu-tamu yang terkemuka ini yang berada di sini pada siang hari ini. Walikota terdahulu Jack Evans, sahabat yang terkasih di dunia ini. Dan Walikota Annete Strauss. Saya sudah menganggap dia sama seperti keluarga saya sendiri, demikian juga dia merasa saya seperti keluarganya sendiri. Saya sangat mengasihi dan menghormati dia, demikian juga dengan ribuan orang lainnya di tengah-tengah kota Dallas ini. Ingat bahwa ini adalah waktu makan siang anda yang sibuk dan jika di tengah-tengah sebuah kalimat atau suku kata, anda harus pergi, kami dapat memahami hal itu. Anda tidak akan mengganggu saya demikian juga dengan orang lain.
Tema utama kita pada tahun ini adalah: Wahyu Allah.
Pada hari senin: Apa Maksudnya Menjadi Terhilang.
Selasa: Apa Maksudnya Diselamatkan.
Rabu: Apa Maksudnya Jatuh Ke Dalam Neraka.
Kamin, yaitu kemarin: Apa Maksudnya Untuk Tinggal Dalam Sorga.
Dan hari ini: Apa Maksudnya Untuk Dibasuh Dalam Darah Anak Domba.
Ini adalah hari dari minggu ketika Tuhan kita disalibkan. Dan saya akan membaca teks Alkitab kita dari Wahyu pasal 7 dimulai dari ayat 9:
Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.
Di dalam kitab terakhir dari kovenan baru ini, di akhir pasal 3, orang-orang kudus Allah diangkat ke sorga. Orang-orang percaya yang masih hidup diubah dalam sekejap mata. Dan orang-orang yang telah meninggal dalam Yesus akan dibangkitkan dari kematian. Dan mereka berada di dalam sorga. Yohanes diangkat dalam bagian awal dari pasal berikutnya, yaitu pasal 4. Dan di sorga, dia melihat orang-orang kudus Tuhan itu. Dia melihat di dalam sebuah simbol, dua puluh empat tua-tua, dua belas dari kovenan lama dan dua belas dari kovenan baru. Dan mereka duduk di atas takhta dan memakai mahkota emas.
Tetapi ketika Yohanes melihat kumpulan orang banyak yang telah diselamatkan oleh Yehovah, dia sangat terkejut melihat kumpulan orang banyak yang masuk ke dalam kota kudus itu, Yerusalem Baru. Dan mereka tidak tahu siapakah mereka. Dia bingung. Mereka bukanlah jemaat. Seandainya mereka adalah jemaat, dia akan mengenali beberapa orang dari mereka. Mereka berada dalam bentuk yang berbeda dengan orang-orang yang telah diangkat. Orang-orang kudus Allah, dua puluh empat tua-tua ini yang mewakili umat Tuhan di sorga, mereka duduk di atas takhta dan memakai mahkota emas. Dan orang-orang yang datang sekarang ini tidak memiliki takhta dan tidak memakai mahkota. Dan orang-orang yang telah diangkat, orang-orang kudus Allah, jemaat Tuhan kita dan orang-orang kudus Perjanjian Lama, mereka duduk di atas takhta. Sedangkan kumpulan orang banyak ini berdiri.
Jadi ketika Yohanes berada dalam kebingungannya terhadap kumpulan orang banyak ini, yang datang ke dalam kota kudus, salah seorang tua-tua itu bertanya kepadanya: “Apakah engkau tahu, siapakah mereka ini?”
Dan Yohanes menjawab: “Aku belum pernah melihat mereka. Aku tidak mengenal mereka. Bahkan aku tidak tahu dari manakah mereka datang.”
Dan salah seorang tua-tua itu menjawab: Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari—(erchomenoi, present tense)—mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba.”
Ada beberapa hal yang dapat dibuat penilaian tentang mereka. Yang pertama: Mereka adalah orang-orang yang telah tertinggal, ketika Allah berbicara tentang firman yang hidup dan membangkitkan bentuk yang hidup di dunia, dan dalam sebuah transformasi yang indah dari hidup dan tubuh, serta membangkitkan orang-orang yang telah meninggal dan yang berada di kuburan dan pemakaman kita. Ketika masa pengangkatan orang-orang kudus Allah itu datang, kumpulan orang banyak ini ditinggalkan. Seperti yang disampaikan oleh Tuhan kita:
Pada waktu itu kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan;
Dan dari banyak orang yang tertinggal itu, kumpulan orang banyak ini sekarang masuk ke dalam sorga yang telah mengubah hati mereka dan jiwa mereka kepada Tuhan kita. Pada suatu masa, mereka berbeda. Mereka telah memiliki rasa ketertarikan yang dalam kepada Juruselamat. Dalam suatu masa mereka lebih tertarik kepada filsafat dan melihat dengan penuh hinaan terhadap Dia. Sekarang mereka mendengarkan dengan rasa tertarik yang mendalam terhadap injil keselamatan. Pada suatu waktu mereka memandang pengkikut Tuhan kita sebagai orang-orang fanatik. Sekarang mereka terhitung di antara orang-orang yang telah mengikuti jejakNya. Suatu waktu mereka disebut sebagai musuh Allah; sekarang mereka adalah sahabat-sahabatNya. Mereka telah mengakui dosa mereka dan telah menemukan perlindungan di dalam Tuhan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang telah keluar dari Kesusahan Besar dan telah dibuat menjadi putih dalam darah Anak Domba.
Apakah anda memperhatikan lagi, mereka adalah orang-orang yang keluar dari sebuah kegelapan yang mengerikan dan ketidakberdayaan hidup, yang disebut Kesusahan Besar? Apakah anda tahu ketika anda membaca melalui Firman Allah, tidak pernah ada sebuah penghukuman yang universal di dunia ini. Tidak pernah! Ada sebuah hukuman yang universal di dalam neraka tetapi tidak pernah ada sebuah penghukuman universal di dunia ini. Selalu saja, Allah memiliki umat kepunyaanNya. Ketika dunia dipenuhi dengan kekerasan dan kejahatan, Noah dan keluarganya hidup saleh di hadapan Tuhan. Di dalam masa pembuangan di Babel, Daniel dan sahabat-sahabatnya hidup benar di hadapan Allah Yehova. Dan pada masa kemunafikan orang-orang Farisi, Tuhan kita membawa kepada kita jalan hidup. Tidak pernah ada sebuah penghukuman yang universal di dunia ini. Allah selalu memiliki umat yang menjadi milikNya. Di sana selalu ada orang-orang yang mengasihi Tuhan dan mengikuti jalannya dengan sangat dekat.
Di kota Dallas ini, sebelum anak-anak muda ini lahir, pada masa usia dewasa saya, di Dallas bagian timur muncullah kekerasan yang hebat, orang-orang yang melanggar hukum. Dan hal itu dilambangkan oleh Clyde Barrow dan Bonnie Parker dan Raymond Hamilton dan Flyod Hamilton. Seperti yang anda tahu, Clyde Barrow dan Bonnie Parker terbunuh oleh polisi di dalam sebuah penyergapan di Lousiana. Raymond Hamilton dieksekusi dengan kursi listrik di Huntsville, Teksas. Dan saudari yang terkasih, Hattie Rankin Moore datang kepada saya dan berkata: “Flyod Hamilton berada di dalam sebuah kurungan dalam sebuah penjara Federal di Alcatraz, di Teluk San Franscisco. Maukah anda pergi dan berbicara kepada dia tentang Tuhan?”
Saya berkata, “Ya.” Saya akan pergi ke San Francisco. Kemudian dengan sebuah feri, saya pergi ke pulau karang itu yang berada di tengah-tengah teluk, pengawas penjara menyambut saya dengan sangat ramah dan mengantarkan saya ke penjaga penjara. Dan dia mengantarkan saya melalui sebuah gerbang besi dan salah satu yang sangat tertutup rapat. Dan di tengah-tengah penjara itu, dia meninggalkan saya bersama dengan Floyd Hamilton dalam sebuah kurungan besi dalam sebuah sel baja. Saya berbicara kepadanya tentang Tuhan Yesus, tentang Hattie Ranking Moore dan kasihnya bagi keluarga. Dan saya berbicara kepada dia untuk memberikan hatinya kepada Tuhan, dan meminta dia untuk berlutut bersama dengan saya. Dan setelah saya berdoa, saya merentangkan tangan saya dan berkata, “Floyd, jika kamu memberikan hatimu kepada Tuhan, hidupmu kepadaNya, peganglah tangan saya ini.” Dan dia memegang erat tangan saya, dan dia berkata kepada saya, “Pendeta, saya pikir, saya tidak akan pernah keluar dari penjara. Tetapi, jika saya dapat, hal pertama yang akan saya lakukan adalah, saya akan berjalan melalui lorong bangku gereja anda. Dan mengakui iman saya kepadaTuhan Yesus. Dan saya akan dibaptis dan menjadi seorang pengikut Kristus.”
Di dalam kebaikan Allah yang mulia, dia dipindahkan dari Alcatraz ke penjara Laevenworth, Kansas. Dan setelah bertahun-tahun di Leavenworth, Kansas, dia diampuni. Dan sesuai dengan janjinya, ketika dia dibebaskan, hal pertama yang dia lakukan adalah menelusuri lorong bangku itu, berdiri di depan jemaat ini, dan mengakui imannya kepada Yesus. Dan saya membaptiskan dia di ruangan baptisan itu. Dan di dalam tahun-tahun sesudahnya, dia menyerahkan dirinya menjadi pembicara bagi pemuda-pemuda di klub dan sekolah-sekolah—menggambarkan kepada mereka terror karena melayani Setan.
Saudara yang terkasih, di dalam kasih dan kemurahan Allah tidak ada sesuatu yang sangat jahat, sangat buruk atau sangat terhilang. Dari sebuah dunia yang gelap, orang-orang banyak ini datang dan telah dibasuh dalam darah Anak Domba. Mereka berada di sorga. Seratus empat puluh empat ribu orang yang telah dimateraikan dari dua belas suku Israel berada di bumi dan sedang bersaksi. Tetapi orang-orang ini berada di sorga. Seratus empat puluh empat orang ini dimateraikan supaya mereka dapat terlindungi. Sedangkan kumpulan orang banyak ini tidak dimateraikan. Mereka berada di dalam kemuliaan. Tidak dibutuhkan sebuah materai di kening mereka. Dan mereka berada di sana bersama dengan Tuhan kita. Dan mereka berada di sana bersama dengan malaikat-malaikat. Dan mereka berada di sana dengan orang-orang kudus Allah. Dan mereka menyembah Dia dalam pujian yang dinaikkan siang dan malam. Dan mereka telah dibasuh dalam darah Anak Domba.
Tiga kali dalam bagian yang singkat itu, disebutkan bahwa pakaian mereka telah dibuat menjadi putih. Wahyu merupakan sebuah sajian terakhir dari seluruh Firman Allah. Ia menemukan puncaknya di dalam kesimpulan dari pasal-pasal ini. Bapa-bapa leluhur, Israel, Musa, hukum-hukum, ciptaan lama, ciptaan baru, dunia yang sekarang, semuanya disimpulkan secara ringkas dalam Kitab Wahyu. Dan melalui semuanya itu, Tuhan kita yang mulia disajikan sebagai korban bagi dosa-dosa kita. Dan Dia disembah sebagai Penebus kita yang hidup.
Di dalam pasal sebelumnya, mereka menyanyikan sebuah nyanyian baru yang berkata: “Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telas menebus kami bagi Allah. Dan semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.” Dan ini adalah dasar dari sukacita kita yang kekal dan kebahagaiaan kita yang abadi.
Apakah anda mengingat di dalam pembacaan pasal kita yang berkata: “Mereka memegang daun-daun palem di tangan mereka”? Itu adalah refleksi dari hari raya pondok daun, ketika Israel bersukacita di dalam pelepasan mereka perbudakan Mesir. Hal ini sama seperti mereka yang memegang daun-daun palem di tangan mereka, memuji Allah atas pembebasan mereka dari penghakiman dan hukuman atas dosa.
Dan apakah anda memperhatikan ketika disebutkan: “Dan mereka melayani Dia siang dan malam.’ Di dalam keyakinan saya yang sederhana, ketika Alkitab berkata bahwa Allah menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru, hal itu tidak berarti menghapuskan ciptaan yang sekarang ini. Saya tidak berpikir bahwa segala sesuatu yang pernah diciptakan Allah akan dihapuskan sampai selama-lamanya. Maksudnya adalah bahwa di sana akan ada sebuah renovasi, di sana ada sebuah pemnbaharuan kembali, kelahiran kembali dari karya Allah yang luas ini, Allah akan memperbaharui kembali seluruh ciptaan ini. Semuanya. Cakrawala yang berada di atas dan bumi yang ada di bawah. Dan Allah akan memberikan kita kuasa untuk memerintah, pelaksana dari seluruh pekerjaan tangan Allah yang baru.
Bayangkanlah—bagaimanakah anda akan beranjak dari satu tempat ke tempat lain? Itu akan menjadi sebuah pengejaran bagi kita bahkan dari tempat ini hingga ke bulan. Saya membayangkan pada masa itu, di dalam tubuh kita yang telah dibangkitkan, kita akan memiliki kemampuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu planet ke planet lain dan dari satu alam semesta ke alam semesta lainnya dan dari satu tata surya ke tata surya lainnya, sama seperti ketika anda bergerak di dalam pikiran anda. Sekarang saya berada di London, berjalan di jalanannya. Saya sekarang berada di Rio, saya sekarang berada di Hongkong. Saya membayangkan bahwa kita akan menjadi seperti itu ketika kita tiba di dalam kebangkitan hidup yang indah itu ketika Allah mengubah kita untuk memerintah atas seluruh alam semesta ini. Oh, hal itu melampaui imajinasi kita, apa yang telah disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang mengasihi Dia.
Dan yang terakhir dikatakan bahwa Anak Domba akan berada di tengah-tengah kita dan Dia akan menuntun kita sama seperti seorang gembala dan memberi makan kita seperti sebuah kawanan domba. Oh, hari yang mulia, momen yang berjaya ketika kita disambut ke dalam Raja kita yang besar, Juruselamat kita! Amin.
Sekarang mari kita bersujud di dalam doa: Tuhan kami, sungguh bahwa Allah telah menciptakan kami untuk beberapa tujuan yang menakjubkan. Tidak untuk menjadi debu tanah atau terhilang di kuburan, tetapi Allah telah membuat kita untuk menjadi raja dan imam di dalam kerajaanNya sampai selama-lamanya. Dan Tuhan kami, ketika kami bersiap-siap dan memandang hari yang mulia itu, semoga Engkau akan tetap menemukan kami setia sampai mati. Berkatilah orang banyak ini, seluruhnya dan juga anak-anak kami, persekutuan orang kudus dan tamu-tamu kami yang telah memilih untuk menyembah Allah bersama dengan kami—Di dalam namaMu yang mulia dan kudus dan yang menyelamatkan. Amin.
Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM