WARNA MERAH INTERNASIONAL YANG SESUNGGUHNYA

(THE TRUE RED INTERNATIONAL)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Wahyu 7:9-17

06-17-62

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, dan yang menyaksikannya melalui siaran televisi, anda sedang bergabung dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah pada pukul sebelas pagi, khotbah yang berjudul, Warna Merah Internasional Yang Sesungguhnya. Bacaan teks kita diambil dari Wahyu 7:9-17. Ini bukanlah sebuah eksposisi. Ini bukanlah sebuah eksegesis. Ini juga bukan sebuah penjelasan tentang teks itu. Ini adalah sebuah subjek dari khotbah. Dan ini adalah bacaan dari teks kita—

Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"

Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"

Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"

Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."[ Wahyu 7:9-17]. 

 

Dan orang banyak yang telah dibasuh oleh darah itu, saya akan mengambilnya pada pagi hari ini sebagai sebuah gambaran, sebuah simbol, sebagai sebuah penyajian dramatik dari seluruh umat Allah yang telah dibasuh oleh darah, yang percaya kepada Kristus, orang-orang tebusan yang ada di sorga. Dan hal itu saya rujuk sebagai Benang Merah Internasional Yang Sesungguhnya. “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba,” sebuah benang merah yang istimewa, warna merah tua yang dicurahkan dari kehidupan Anak Domba. Pagi ini, saya telah memilih untuk mengikuti dengan singkat kisah dari tiga usaha yang berbeda untuk menundukkan dan menaklukkan dunia. Yang pertama kita akan menyebutkan tentang serangan militer. Yang kedua tentang hukuman melalui agama, atau keyakinan. Yang ketika tentang idealisme yang romantis. Dan yang terakhir berupa sebuah diskusi, sebuah perkataan yang singkat berkenaan dengan kerajaan-kerajaan—Warna Merah Internasional Yang Sesungguhnya, darah yang membawa kita menjadi keluarga Allah.

Kita akan menyebutkan hal pertama terlebih dahulu, usaha para pemimpin militer dan para pendiri imperium dalam menaklukkan dunia. Hal itu telah menjadi sebuah kisah yang hampir sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri. Terlihat bahwa sejak awal, telah ada orang-orang yang bangkit, yang berusaha untuk memaksakan kehendak mereka dan kekuasaan mereka atas dunia. Bukan karena hal itu telah terjadi sejak awal, akan tetapi kita hanya akan melihat mulai dari nabi yang melihatnya. Daniel, yang hidup pada tahun 500 B.C., Daniel melihat sebuah patung. Patung seorang manusia yang kepalanya terbuat dari emas, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagain dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat. Dan Roh menafsirkan kepada Daniel bahwa kepala itu adalah Nebukadnezar, dan kerajaan Babel, yang pada masanya berusaha untuk menaklukkan dunia. Dada dan lengan yang terbuat dari perak itu ditafsirkan oleh Roh sebagai Kerajaan Koresy, Darius, Xerses, Ahasyweros. Itu adalah kerajaan Media Persia dan berusaha untuk menaklukkan seluruh peradaban dunia dengan pasukan bersenjata dan pasukan militer. Dan penglihatan ketiga itu adalah perut dan pinggangnya terbuat dari tembaga. Allah berkata bahwa hal itu mewakili kerajaan Yunani, yang dibawah Aleksander Agung yang berusaha untuk menaklukkan dunia. Kemudian paha yang terbuat dari besi, mewakili salah satu kerajaan yang terkuat dan yang memiliki kemampuan yang hebat dan yang paling universal dari kerajaan-kerajaan masa lalu, yaitu kerajaan Roma. Dan hal itu dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah  Roma sebagai penakluk yang solid, kemudian terpecah menjadi dua. Dan di bagian Timur ibukotanya adalah Konstantinopel. Dan di bagian Barat, ibukotanya adalah Roma. Dan kemudian itu hancur menjadi bagian yang terpisah yaitu dari besi dan tanah liat di bagian kaki dan jari-jari, yang mewakili pengakuan Allah bahwa tidak akan ada lagi sebuah kerajaan yang akan mampu untuk menaklukkan seluruh dunia hingga kekuasaan Kristus Tuhan kita akan didirikan di dunia ini.

Jadi, dibalik penglihatan Daniel itu, usaha yang sama untuk menaklukan dunia ini berlangsung sepanjang masa. Di sana ada Jengis Khan dengan dua belas ribu pasukan Mongolianya dan Tamerlane empat belas ribu pasukan Mongolianya, yang kelihatannya ditakdirkan untuk menaklukkan seluruh peradaban dunia. Dan tentu saja, di masa modern, Napoleon Bonaparte dengan ambisi yang luar biasa untuk memiliki militer penakluk. Dan tentu saja Prusia dengan ambisi bagi tempat Jerman di matahari, dan di bawah Bismark dan dibawah Kaiser Wilhelm dan dibawah Hitler berusaha untuk menaklukkan seluruh peradaban dunia. Dan kemudian, yang terakhir, pada masa kita, yang paling memiliki, yang paling mengerikan dan yang paling menakutkan dari seluruh kemampuan militer di dunia ini. Dan saya telah memilikinya untuk menempatkannya dalam realm dari militer penakluk, dan itu adalah komunis. Sebab tidak ada bangsa dan tidak ada masyarakat yang secara sukarela menerima paham Marxisme.

Kendali dari komunisme modern merupakan sesuatu yang ganas dan merusak serta kendali militer. Dan tentu saja dia memiliki pusat intelektual. Dan tentu saja penguasa-penguasa yang mengikutinya secara dekat di belakangnya. Dan tentu saja, kelompok yang keras yang siap mengambil alih sebuah bangsa dan sebuah negeri dan sebuah masyarakat. Ketika sebuah bangsa jatuh ke dalam komunisme, hal itu dilakukan dengan agresi militer dan kekuasaan militer. Hal itu dilakukan dalam sebuah pemaksaan. Tidak ada sebuah bangsa yang akan memilih untuk menjadi sebuah Jerman Timur. Tidak ada sebuah bangsa yang akan memilih menjadi sebuah Kuba. Tidak ada sebuah bangsa yang akan memilih untuk menjadi sebuah Rumania, sebuah Estonia, sebuah Bulgaria, sebuah Lithuana, sebuah Latvia. Orang-orang ini tidak berdaya karena barisan polisi yang mengerikan yang akan menggilas mereka dan meremukkan mereka serta mengikatnya kepada kematian. Ini adalah ketakutan yang terbesar dan yang paling mengerikan dan yang paling menghancurkan kekuasaan universal dunia yang pernah dikenal.   

Beberapa hari yang lalu, di dalam pesawat saya duduk disamping seorang pria yang mewakili denominasinya. Dia berada di Amerika  untuk mencari calon misionaris luar negeri di dalam misi luar negeri. Dan dia mulai berbicara tentang pekerjaan mereka di Cina yang telah jatuh di dalam kekuasaan dan tekanan yang berat di bawah tangan militer komunis. Berbicara tentang kendali dari pasukan yang hebat itu dan penghancuran jemaat-jemaat mereka dan pembunuhan misionaris-misionaris  mereka dan pendeta-pendeta mereka dan pengkhotbah-pengkhotbah mereka, dia berkata, “Sangat mustahil untuk menggambarkan kerajaan yang bengis, dan kendali kerajaan komunis yang tanpa ampun, kecuali menyampaikan bahwa itu adalah sebuah pertunjukan kekuatan dari orang-orang kegelapan.” Di belakang dari semua kebenaran dan kemampuan yang terkandung di dalamnya adalah terror dan kekuasaan yang luas dari neraka itu sendiri. Hal-hal ini merupakan sebuah bagian dari lembaran-lembaran sejarah kita. Dan hal-hal inilah yang sedang kita hadapi pada hari ini.

Kemudian ada area lain dan kategori lain yang menantang saya untuk menjelaskan tentang penaklukan dunia. Hal yang kedua ini saya sebutkan sehubungan dengan hal-hal gerejawi, hal-hal keagamaan atau keyakinan. Seandainya tidak ada kemenangan bagi Charles Martel di Tours di Selatan Prancis pada tahun 732 A.D., maka seluruh peradaban dunia akan jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Dan  dengan seluruh abad-abad yang penuh dengan perlawanan dan pertempuran dan darah, pada tahun 732 Ottonam Turki di bawah panji Islam, akhirnya menaklukkan Konstantinopel. Dan seluruh bagian timur Mediterania jatuh ke tangan Islam. Mereka memiliki kendali yang hebat dalam abad-abad selanjutnya, dan berharap untuk menjadi salah satu agama terbesar di dunia. 

Kemudian, contoh lainnya, seluruh anak sekolah ini yang membaca sejarah tahu bahwa tentang kebangkitan penguasa zaman di Tiber, Roma. Dan di sana ada sebuah masa ketika gereja itu terlihat akan mendominasi seluruh bumi. Anda tidak memiliki sebuah contoh yang paling baik tentang kekuasaan Vatikan yang tidak terbatas selain dari pada kisah pada tahun 1077, di kota kecil dan Kastil Canossa di Italia Utara. Penguasa Roma, yaitu Henry IV berdiri di atas salju dengan kaki yang telanjang selama tiga hari di luar kastil dalam penyesalan—sedang memohon pengampunan dari Paus Gregory VII yang tidak senang dengan apa yang telah dia lakukan. Kekuasaan gereja mampu untuk mengangkat raja, memahkotai raja, memecat raja dan mengirim keluarga kerajaan ke penjara, untuk menghancurkan pemerintahan, untuk menjatuhkan keputusan hidup dan mati bagi seseorang, yang mereka tetapkan untuk mati atau untuk hidup.    

Dan kekuasaan-kekuasaan ini masih memerintah dan bergerak dengan kuat di dunia pada hari ini. Islam tetap hidup. Islam memiliki kuasa untuk mempertobatkan orang. Satu orang yang kita menangkan di Afrika hari ini, maka Islam akan memenangkan sepuluh orang. Masanya akan tiba ketika seluruh daratan Afrika seluruhnya secara praktis akan menjadi Islam yang kuat. Dan penyebaran Islam di dunia melampaui apa yang dibayangkan oleh orang-orang di Amerika. Dan hal itu dimulai dari pantai barat Afrika, yang meliputi daratan yang sangat luas. Islam telah menutupi seluruh daratan dan dunia Mediterania bagian timur. Dan meliputi seluruh Arab, termasuk Palestina dan Irak. Islam telah meliputi Pakistan, baik timur dan barat. Seluruh Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa, semuanya diliputi oleh Islam. Anda tidak dapat keluar dari wilayah Islam itu hingga akhirnya anda tiba di Filipina—bagian lain dari belahan bumi. Gerakan Islam tumbuh dengan subur dan terus berusaha keras pada hari ini sama seperti abad-abad sebelumnya.

Dan saya tidak perlu berbicara secara panjang lebar tentang ikatan Vatikan terhadap kekuasaan dunia dengan kedua kuncinya. Salah satu kunci itu mewakili kekuasaan rohani. Kunci yang lain merebut bagi dirinya sendiri seluruh keistimewaan politik. Dan di dalam negara-negara yang didominasi oleh agama itu, gereja-gereja kita ditutup, pelayan-pelayan kita dipenjarakan dan sejumlah orang mengadakan pertemuan secara rahasia, secara sembunyi-sembunyi dan rahasia. Mereka tidak dapat mempublikasikan rumah pertemuan mereka. Mereka tidak boleh memberi tanda. Mereka tidak boleh memperlihatkannya sebagai sebagai sebuah gereja. Mereka tidak boleh menerbitkan bahan bacaan. Mereka tidak boleh membuat pertobatan. Mereka tidak boleh mengundang orang ke dalam ibadah. Mereka tidak boleh berkhotbah secara terbuka. Mereka tidak boleh mengajar anak-anak mereka. Mereka tidak boleh menguburkan orang-orang mereka yang telah meninggal. Mereka tidak dapat menikahkan orang-orang muda mereka. Mereka merupakan warga negara kelas bawah. Dan jika menempatkan dirinya menjadi milik sebuah kelompok, dia tidak dapat memperoleh sebuah pekerjaan. Dia dibuang. Dia tidak memiliki kelompok sosial dan tidak diinginkan. Seperti yang disampaikan oleh salah satu diaken kita, “Selama bertahun-tahun mereka telah memburu kami dari kapel yang satu ke kapel yang lain, dari rumah ke rumah, dari ruangan ke ruangan, dari gua ke gua. Suatu hari mereka mungkin akan lelah dan berhenti, tetapi tidak dengan kami.” Ikatan yang kuat terhadap kekuasaan yang universal dan otoritas di dalam sistem ini masih tetap memerintah dan bergerak dengan kuat pada hari ini. 

Kemudian saya akan berbicara tentang hal lainnya. Yang saya sebut sebagai Idealisme Romatis. Hal itu diwakili di dalam optimisme yang luar biasa dari orang-orang yang percaya bahwa dunia di dalam usahanya dan pengorbanannya akan segera dibawa ke dalam zaman millennium emas yang dijelaskan oleh nabi-nabi pada masa lampau. Saya tidak dapat menemukan contoh terbaik dalam menyampaikan tentang idealisme romantis ini dan pengharapan yang mulia dan optimisme  selain dari pada yang kita temukan di awal abad kedua puluh. Pada tahun 1908, sebuah pertemuan misionari yang besar diadakan di Northfield, Massachusetts. Dan dua pembicara gereja yang luar biasa berbicara dalam pertemuan itu, yaitu Roberth Spear dan Charles Armont. Dan di belakang pembicara itu ada sebuah plakat yang sangat besar tentang penginjilan dunia di dalam generasi kita. Dan mereka menyajikan pengharapan dan prospek bahwa di dalam satu generasi, seluruh dunia akan dimenangkan menjadi orang Kristen. Dan di sana diumumkan, dalam keyakinan tentang kemuliaan dari masa keemasan itu.

Saya tidak dapat mengilustrasikan hal itu dengan lebih baik selain dengan apa yang telah terjadi di Aliansi Baptis Dunia kita di Philadelphia, pada tahun 1911. Ketika anda membaca pidato dari orang-orang ini, di dalam optimisme mereka yang luar biasa dan antusiaisme serta jaminan yang sempurna, mereka yakin bahwa masa millennium yang agung itu telah berada di tangan. Sebagai contoh,  Dr.  Russell H. Conwell, yang menulis  Acres of Diamonds, dan mengajarkannya—Dr.  Russell H. Conwell, gembala dari Gereja Temple Baptist di  Philadelphia—memberikan kata sambutan terhadap kelompok itu. Dan di pidatonya dia berkata, “Kita memilikinya di sini saudara yang terkasih dari Rusia, Allah memberkati tiap-tiap orang dari mereka, bahwa mereka memiliki Kristus yang senantiasa berada bersama mereka. Dan itu adalah dasar pembentukan iman Kristen di Rusia yang merupakan berkat dari Allah Yang Mahatinggi. Amin.”

Dan Dr. John Clifford, seorang pelayan Baptis yang terkemuka di London, Inggris adalah presiden  dari Aliansi Baptis Dunia saat itu berkata, “Anda memiliki referensi Dr. Augustus Strong, teolog kita yang luar biasa—anda memiliki referensi Dr. Strong untuk sahabat saya selama dua puluh tahun, David Lloyd George”—yang kemudian menjadi Perdana Menteri Inggris. “Allah telah membuat dia menjadi nabi negarawan. Bukankah itu harapan  kita yang cemerlang? Kebebasan yang kita miliki hari ini akan menjadi kebebasan setiap orang dan keadilan yang memerintah di negeri kita, akan memerintah di seluruh negeri. Amin.”

Dan perwakilan dari Jerman yang merespon hal itu, Reverend J. G. Lehmann, said, “Sekarang Revverand J.G. Laymen dari Jerman. Jerman melaporkan: “Laporan tidak hanya datang dari Jerman tetapi juga dari Bohemia—(anda tahu hari ini tempat itu dikenal dengan Chekoslovakia, yang ibukotanya adalah Prague—“laporan tidak hanya dari Jerman tetapi dari Bohemia—(dari Chekoslovakia—dari Bulgaria dan Estonia, Lithuania,  Rusia serta Rumania. Bukankah hal itu sangat tidak biasa? Di sana tidak ada lagi Estonia atau Lithuana, mereka telah dihancurkan oleh kekuasaan militer dari pasukan komunis.) “Dan Polandia,”  katanya, “dan Rumania,” katanya—mereka telah dihancurkan dan ditempatkan di balik sebuah tirai, yang tidak dapat kita tembus. Dan Bohemia yang sekarang menjadi Chekoslovakia, di dalam era tragis yang sama mengalami pendudukan dan kelaparan. Tetapi pada tahun 1911, dia melaporkan “dari negara-negara ini terjadi pengebaran injil ke bangsa-bangsa sekitarnya. Itu  sesuatu yang luar biasa dalam pandangan mata saya dan saudara saya yang berasal dari Jerman ini telah berada di sini untuk menemukan betapa banyak berkat yang mengalir ke seluruh dunia. Amin.”

Dan yang mewakili Jepang dalam memberikan laporan adalah, Reverend A. U. Kawaguchi—dia berkata, “Beberapa hari yang lalu menteri Jepang di Washington berkata “Di sana telah terjadi Perang Mawar.” Tetapi menunjuk kepada bintang-bintang dan garis-garis dari bendera Amerika dan kepada bendera matahari Jepang dia berkata,” Tetapi di sana tidak pernah terjadi perang antara bintang-bintang dan matahari. Tidak akan pernah terjadi perang antara bendera matahari Jepang dan bendera nasional yang digambarkan di sini. Jepang yang merupakan Negara yang telah mengherankan dunia karena sebuah kemajuan yang baru di mana telah terjadi kebangkitan sipil dan kebebasan. Amin.” Hal-hal ini disampaikan pada tahun 1911.

Tiga tahun kemudian—kurang dari tiga tahun kemudian, dunia jatuh ke dalam Perang Dunia I, pertumpahan darah yang luar biasa. Dan pada tanggal 11 Januari 1917, David Lloyd George, Perdana Menteri Inggris Raya berkata, “Setelah perang ini berakhir dunia akan mampu untuk hadir dalam setiap urusannya dalam damai. Dan tidak akan ada lagi isu tentang perang untuk mengganggu dan memecah belah.” Dan pada tanggal 2 April 1917—adalah hari Amerika Serikat terlibat ke dalam perang—Woodrow Wilson, dalam pidatonya ke Kongres berkata,

Merupakan sebuah hal yang menakutkan untuk memimpin kelompok masyarakat yang besar ini ke dalam perang. Tetapi hak jauh lebih berharga dar pada kedamaian, dan kita akan berjuang karena sebab yang telah selalu kita jaga di dalam hati kita yang penuh kasih, yaitu demokrasi, untuk hak dari orang-orang tunduk terhadap otoritas untuk memiliki sebuah suara di dalam pemerintahan mereka sendiri, untuk hak dari kemerdekaan bangsa-bangsa kecil, dan sebuah hak kekuasaan universal oleh sebuah kebersamaan dari orang-orang yang bebas yang akan membawa kedamaian dan keamanan kepada seluruh bangsa-bangsa dan membuat dunia itu sendiri bebas untuk demokrasi.

 

Pada tanggal 1 Mei 1917, perdana menteri Prancis berkata dalam pidato yang disampaikan di hadapan Senat Amerika Serikat, “Kita sekarang melihat seluruh Amerika bangkit dan mengasah senjatanya untuk sebuah pertempuran umum. Bersama-sama kita berjuang dalam pertempuran itu; dan ketika, dengan kekuatan, kita telah mendapatkan kemenangan militer, usaha-usaha kita tidak akan berakhir. Kita akan menghancurkan senjata militer kita; kita akan memberikan jaminan atas perdamaian dan kita akan melihat penaklukan dan militerisme akan lenyap dari panggung dunia.” Dan di atas kematian seorang prajuri Australia, yang tubuhnya dimutilasi hingga sukar dikenali ditemukan sebuah potongan kertas, prajurit Australia yang dimutilasi dan yang tidak dikenal itu menulis kata-kata ini:  

Engkau yang memiliki iman untuk hidup dengan mata tanpa rasa gentar

Dibalik tragedi dari sebuah dunia yang penuh perselisihan

Dan tahu bahwa dari kematian dan malam

Akan muncul fajar hidup yang lebih besar

Bersukacitalah, bersukacitalah sekalipun kesedihan mendiami hati

Karena Allah telah memberikan engkau sebuah mas kawin yang tidak ternilai

Untuk hidup dalam masa yang besar ini dan memiliki bagianmu

Di dalam mahkota kebebasan

Sehingga engkau dapat memberitahukan anak-anakmu, yang melihat cahaya

Tinggi di atas sorga, warisan mereka untuk diambil,

Aku melihat kuasa-kuasa  kegelapan terusir

Aku telah melihat pagi yang merekah

 [penulis tidak dikenal]

 

Dan di dalam konflik yang sama itu, seorang prajurit Amerika yang masih muda sedang terbaring sekarang di pangkuan seorang pendeta tentara, dan pendeta itu berkata kepada orang muda itu, “Pesan sudah tiba, istrimu melahirkan seorang anak.” Dan prajurit itu memandang wajah pendetanya dan berkata, “Oh, pendeta, jika dia seorang anak laki-laki, pikirkanlah bahwa dia tidak akan melakukan hal yang telah aku lakukan. Karena ini adalah perang yang terakhir dari seluruh peperangan.” Dan pendeta itu membalas dengan penuh ketulusan, “Ya, ya. Jika dia seorang anak laki-laki, dia tidak perlu menanggung pedang  yang telah kau lahirkan, karena ini adalah perang terakhir dari seluruh peperangan.” Dan pemuda Amerika itu mati dalam damai. Dua puluh satu tahun kemudian, anak itu, yang lahir menjadi seorang anak laki-laki, mengenakan seragam, menjadi anggota pasukan di medan perang yang sama, yaitu Prancis.

Hal-hal apakah yang telah dituliskan Allah bagi dunia kita? Hal itu sangat jelas dan sederhana: Dunia ini adalah sebuah tempat konflik. Dunia ini adalah sebuah tempat yang  mengerikan dan tantangan yang menakutkan. Dunia ini adalah sebuah panggilan untuk berbaris dan akan tetap seperti itu hingga Tuhan datang kembali. Ini adalah sebuah waktu, ini adalah sebuah masa, di masa setiap zaman merupakan revolusi yang luar biasa. Bapa-bapa leluhur berjuang di dalamnya, kita berada di dalamnya, berjuang dan mati, untuk kebenaran yang hebat itu dan prinsip yang mereka pegang dalam hatinya. Kita, anak-anak mereka, berada di dalam penaklukan yang sama. Dan sama seperti para nabi yang menyerahkan hidup mereka kepada Allah dan kepada kebenaran, dan sama seperti rasul-rasul Allah dan misionaris-misionaris Allah dan penginjil-penginjil Allah menyerahkan nyawa mereka untuk kebenaran, demikianlah seharusnya umat Allah di dunia ini yang berani untuk hidup, yang berani untuk menyerahkan hati mereka untuk kehendak dan panggilan Allah, mereka juga harus memiliki tantangan yang sama dari sorga, dan komitmen yang sama untuk membuat panggilan Allah di dalam Kristus Yesus. inilah dunia kita. Ini adalah dunia yang akan tetap sama hingga mata kita tertutup dalam kematian, sebuah dunia yang penuh tantangan, dunia yang penuh darah, sebuah dunia yang memanggil umat Allah untuk hidup dengan mulia dan standar yang tinggi dan mengadakan perlawanan. Karena tantangan telah dibuat dalam nama ketidakbenaran dan kejahatan dan kegelapan.   Dan mencurahkan hidup itu kepada hari itu, masa itu dan panggilan itu ketika Allah berbicara kepada kita, untuk berdiri dalam hitungan, untuk didedikasikan kepada Dia dan Injil kasihNya dan kemerdekaan dan keselamatan dan kebebasan yang mengalir di dalam hidup kita.

Jadi, pendeta, menyuruh kami seperti itu? Maksud anda dalam konflik yang berlangsung selamanya ini? Perselisihan yang mengerikan ini? Tantangan yang menakutkan ini? Darah dan asap ini? Sampai selama-lamanya? Apakah ini kehendak Allah untuk dunia ini? Tidak. Karena saya memiliki sebuah persamaan hidup. “Kemudian dari pada itu”—materai pertama adalah gambaran dari kebangkitan antikristus yang menang. Dan materai yang kedua adalah kuda merah bersama dengan kematian, darah dan peperangan. Dan yang ketiga adalah kuda hitam bersama dengan kelaparan dan yang keempat adalah kuda hijau kuning bersama dengan kematian dan maut yang mengikutinya. 

Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta…. dan dan menyembah Allah, sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"

Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"

Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar ” [Wahyu 7:9-14]. 

 

Mereka telah mengakhiri pertandingan yang baik, mereka telah mencapai garis akhir, mereka telah memelihara iman [2 Timotius 4:7].  Mereka memiliki nilai yang sejati.  “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” [Wahyu 7:14]—Benang Merah Internasional Yang Sesungguhnya. 

Dan mengapa kita menggambarkannya sebagai sebuah benang merah internasional? Yang pertama, karena hal itu meliputi kehidupan dan kematian. Jemaat Tesalonika jatuh ke dalam kedukaan yang besar. Mereka sedang menantikan dan berdoa dan mengharapkan kerajaan Allah. Dan Tuhan belum datang juga. Dan beberapa dari orang-orang yang mereka kasihi telah meninggal. Dan mereka mengirim surat kepada Rasul Paulus dan berkata: “Apakah hal ini, karena kami telah menunggu, kami telah berdoa, kami telah berharap, dan kami telah menanti dan kami telah bekerja. Kerajaan itu tidak datang dan beberapa orang ini telah meninggal. Bagaimana dengan mereka?” Dan Paulus menulis kembali kata-kata yang luar biasa, yang mulia dan menghiburkan: “Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit”—Mereka yang akan pertama kali bertemu dengan Tuhan—“sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” [1 Tesalonika 4:15-17]—selama-lamanya bersama dengan Juruselamat kita—Benang Merah Internasional Yang Sesungguhnya.

Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. [1 Korintus 15:50-54]. 

 

Kerajaan itu akan mencakup kita semua, yang masih hidup dan orang-orang terkasih kita yang telah meninggal. 

Yang kedua, hal itu termasuk kepada yang terdekat dan yang terjauh. Mereka akada datang dari timur dan barat dan utara serta selatan. Dan akan duduk doi dalam kerajaan Allah bersama dengan Abaraham, Ishak dan Yakub. Dan yang ketiga dan yang terakhir, juga termasuk pemenang dan yang ditaklukkan. Pendeta, itu merupakan sebuah hal yang lucu untuk disampaikan. Saya menyampaikan hal itu karena beberapa hal yang telah saya alami di dalam kehidupan saya. Pertama kali saya di Munich, saya berkhotbah dalam sebuah bangsal yang sempit dimana sekelompok orang berkumpul dalam gereja yang telah dibom. Saya berbicara dalam bahasa Inggris. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, kemudian ke dalam bahasa Rusia dan kemudian ke dalam bahasa Ukraina. Orang-orang ini adalah saudara-saudara Baptis kita; yang telah hidup melalui perang terakhir yang mengerikan itu—sebuah kelompok kecil dari mereka berkumpul di sana, di sebuah gereja yang telah terkena bom di Munich. Dan waktu selanjutnya ketika saya ke Munich, mereka telah membangun sebuah gereja yang baru dan sedang mengadakan kebaktian di dalamnya dan telah memanggil seorang pendeta Jerman. Ketika dia datang ke atas mimbar, dia berjalan terpincang-pincang, dia lumpuh. Saya telah lupa bahasa Jerman saya. Saya  pernah lulus dalam bahasa itu ketika saya unjian untuk mengambil gelar doktor. Tetapi saya tidak pernah menggunakannya dan saya tidak pernah mnengikuti lanjutannya, dan saya tidak dapat mendengarkan khotbah itu dengan sebuah pemahaman. Tetapi saya merasakan roh dari pengkhotbah itu dan roh dari jemaat itu, saat manusia Allah itu menyampaikan Firman yang hidup. Dan setelah ibadah, setelah khotbah mereka mengadakan Perjamuan Tuhan. Dan itulah pertama kalinya sebuah konggregasi, setelah memecahkan roti, berdiri dan bergandengan tangan dan menyanyikan lagu yang mengikat umat internasional Allah secara bersama-sama.

Diberkatilah ikatan yang mengikat

Hati kita dalam kasih orang Kristen

 

Ketika saya kembali dari perjalanan itu, anda tentu ingat saya berkata bahwa mulai dari sekarang ini kita akan melakukan hal itu di dalam gereja kita. Yaitu ketika kita     telah melaksanakan Perjamuan Tuhan, mari kita bergandengan tangan dan bernyanyi: “Diberkatilah ikatan yang mengikat.” Jadi setelah ibadah itu selesai, saya bertanya kepada salah pria di jemaat itu yang mengenal saya, saya berkata, “Saya melihat bahwa gembala anda sangat pincang. Bagaimana dia dapat menjadi pincang?” Dan pria itu menjawab, “Dia dahulunya adalah seorang prajurit di pasukan Jerman dalam perang terakhir ini dan Allah memberikan dan mempertahankan hidupnya ketika dia ditembak dalam sebuah tempat perlindungan.” Siapa yang menembak tempat perlindungan itu? Siapa yang mengarahkan senjata itu? Ketika saya duduk di sana dan mendengarkan dia dan mendengarkan penjelasannya,saya berpikir inilah musuh saya dahulu. Pria yang berusaha kita hancurkan. Pria yang di dalam tubuhnya memiliki tanda dari peperangan kita yang mengerikan. Dan saya merasakan sentakan Roh Allah dan kasih pemeliharaanNya ketika saya duduk di sana, tanpa memahami khotbah, hanya merasakah roh dari manusia Allah itu. Itulah yang saya maksudkan ketika saya berkata: “Dan di dalam kerajaan itu akan termasuk para pemenang dan orang-orang yang ditaklukkan.”  Mereka ini adalah orang-orang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba—Benang Merah Internasional Yang Sesungguhnya—Kerajaan Allah yang pokok dan yang terakhir.  “Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa .… Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”—Benang Merah Internasional Allah. 

Sekarang kita akan berdiri dan menyanyikan lagu undangan kita. Dan ketika kita menyanyikannya, jika ada seseorang dari anda atau sebuah keluarga yang ingin menyerahkan hatinya kepada Yesus atau ingin menggabungkan diri dengan jemaat ini, anda diundang untuk maju kedepan. Buatlah keputusan itu pada pagi hari ini. Lakukanlah sekarang. Jika anda ada di atas balkon, ada sebuah tangga di bagain depan dan bagian belakang serta kedua sisinya. Jika anda berada di lantai bawah ini, telusurilah salah satu lorong bangku ini dan majulah ke depan. Katakan, “Pendeta, hari ini bsaya datang. Saya menyerahkan hati saya kepada Yesus. Dan saya memberikan tangan saya kepada anda.” Maukah anda melakukannya? Maukah anda membuat keputusan itu sekarang? Pada pagi hari ini, dalam waktu yang kudus ini, ketika kita berdiri dan menyanyikan lagu undangan kita.

 

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM