KETUJUH MALAIKAT DARI KETUJUH JEMAAT
(THE SEVEN ANGELS OF THE SEVEN CHURCHES)
Dr. W. A. Criswell
Revelation 1:20; 2:1
05-28-61
Di dalam seri khotbah kita melalui kitab per kitab di dalam Alkitab, kita telah berada di dalam Kitab Wahyu. Dan setelah lima bulan berkhotbah secara penuh di dalam pasal pertama, kita telah sampai kepada pesan yang terakhir, dan kita akan mulai ke dalam pengantar khotbah dari pasal kedua dan pasal ketiga. Wahyu pasal 1 ayat 20; dan pasal 2 ayat 1. Dan judul khotbah kita kali ini adalah Ketujuh Malaikat Dari Ketujuh Jemaat.Wahyu 1:16: “Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang,” Wahyu 1:20: “Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kau lihat pada tangan kananKu dan ketujuh kaki dian itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu adalah ketujuh jemaat.” Kemudian bagian awal dari pasal 2: “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus…Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna… Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus… Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira…di Sardis…di Laodekia...” [Wahyu 2:1, 8, 12, 18; 3:1, 7, 14].
“Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kau lihat pada tangan kananKu” (Wahyu 1:20). Ketujuh bintang itu adalah angeloi, diterjemahkan di sini dengan “malaikat” dari ketujuh jemaat. “Bintang” angelos, aster adalah angelos. Bintang adalah malaikat. Karena itu malaikat bukankah sebuah simbol. Karena bintang adalah simbol, dan simbol untuk menjadi simbol akan mereduksikan Wahyu ke dalam teka-teki yang membingungkan. Anda tidak akan pernah menemukan jalan anda melalui hal itu. Itu akan menenggelamkan seluruh persamaan dari alasan dan rasionalitas. Karena itu aster merujuk kepada seseorang yang memimpin jemaat di Efesus, di Smirna dan ketujuh jemaat.
Sekarang masalah itu terletak dalam terjemahan kata itu. “Ketujuh bintang adalah angeloi, ketujuh malaikat dari ketujuh jemaat.” Dan segera saja, bagi kita kata malaikat membawa ke dalam pikiran kita tentang mimpi abad pertengahan dan bayangan tentang makhluk sorgawi yang memiliki sayap lingkaran bulat di atas kepalanya dan memancarkan cahaya, dan hal itu tidak ada di dalam firman Allah. Anda tidak akan menemukan di dalam Alkitab tentang seorang angelos yang memiliki sayap atau lingkaran kepala dan lain sebagainya. Untuk anda lihat, kata Ibarani untuk menggambarkan orang-orang ini sama seperti kata yang ada di bahasa Yunani dalam menjelaskan orang yang sama. Dalam bahasa Ibrani adalah malak. Di dalam bahasa Yunani, adalah angelos. Dan kedua kata itu memiliki makna seorang “pembawa pesan” seseorang yang telah ditetapkan untuk menyampaikan pesan. Sekarang, pembawa berita, malak, angelos, dapat berasal dari sorga—seorang pelayan Allah dari kumpulan malaikat yang diutus dengan sebuah pemberitahuan yang penting dari Allah—atau sering kali seseorang yang telah ditugaskan Allah untuk menyampaikan sebuah pesan dari Allah Yehova. Aster, bintang adalah seorang pembawa berita; seorang angelos, seorang malak yang dari Allah dengan sebuah pesan ilahi. Dia adalah seorang nabi—seorang penyambung lidah dari Allah. Dia adalah seorang apostolos, “seseorang yang diutus dari Allah.”
Sekarang, pada pagi hari ini, kita akan berbicara tentang ayat ini. Saya akan melakukannya dengan sangat cepat, dan biarkan saya berpaling terhadap hal itu, untuk melihatnya dalam Alkitab. Di dalam Hagai 1:13: “Maka berkatalah Hagai,” malak Tuhan, angelos—diterjemahkan di sini, di dalam alkitab Versi King James dengan “utusan Tuhan.” “Maka berkatalah Hagai, utusan Tuhan itu, menurut pesan Tuhan kepada bangsa itu” (Hagai 1:13). Dan lihat, kata itu adalah angelos, itu dalah cara yang digunakan oleh Septaguinta bahasa Yunani dalam menerjemahkannya, kata malak di dalam bahasa Ibrani, atau “utusan” dalam terjemahan Alkitab versi King James. Di dalam Maleakhi pasal tiga, saya mendapatkan makna yang sama—Malak, “utusan,” Malaki, “utusanku.” Tanpa ragu itu adalah nama seseorang. Kita tidak tahu siapakah orang itu. dia hanya ditetapkan sebagai “utusanKu, malaikatKu.” Sekarang di dalam Maleakhi pasal dua ayat tujuh: “Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengetahuan dari mulutnya, sebab dialah angelos, dia adalah malak—utusan Tuhan semesta alam” [Maleakhi 2:7]. Ketika saya berpaling ke pasal tiga, “Lihat Aku menyuruh angelos Ku, malak Ku, utusanKu, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu”—berbicara tentang Yohanes Pembaptis—“Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke baitNya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya Ia datang, firman Tuhan” (Maleakhi 3:1). Saya pikir di sini memiliki sebuah terjemahan yang indah dalam menerjemahkan “Malaikat Perjanjian,” dan Alkitab sering kali merujuk kepada hal itu—yang mengacu kepada Yesus Kristus. Ketika saya berpaling ke dalam Kitab Lukas pasal 7, juga berbicara tentang hal yang sama. “Setelah suruhan, angeloi, Yohanes itu pergi, mulailah Yesus berkata…” [Lukas 7:24]. Dan dia berkata: “Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah Aku menyuruh angelosKu mendahului Engkau” (Lukas 7:27). Contoh lainnya. Pendeta dari jemaat Yerusalem, Yakobus di dalam suratnya pasal dua ayat dua puluh lima menulis: “Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang angeloi—suruhan—di dalam rumahnya lalu menolong mereka?” (Yakobus 2:25). Karena itu, ketika saya berpaling ke dalam Kitab Wahyu, saya tahu secara tepat dari Alkitab apa yang dimaksud dengan malaikat itu. Ketujuh bintang asteroi, adalah angeloi, tutusan—pelayan yang telah ditetapkan Allah di dalam setiap jemaat ini.
Saya tahu bahwa malaikat-malaikat ini adalah manusia. Mereka adalah para gembala. Mereka adalah nabi-nabi Allah. Mereka adalah penyambung lidah Allah. Saya tahu karena satu hal bahwa tidak ada pemberitahuan di dalam Alkitab bahwa jemaat-jemaat itu berada di bawah pengaturan atau penguasan makhluk sorgawi.di dalam kitab Daniel, ada bangsa-bangsa yang berada di bawah pengawasan para malaikat penjaga. Tetapi tidak ada sebuah penjelasan di dalam Alkitab berkenaan dengan jemaat-jemaatNya. Jemaat-jemaat Allah berada di bawah pengawasan dan di bawah instruksi dan pengaturan utusan-utusan Allah—nabi-nabi Allah, para penyambung lidah Allah, para pengkhotbah Allah, malaikat-malaikat Allah, utusan-utusan Allah.
Saya tahu hal lainnya. Ketika saya melihat bagian itu dan membacanya, ah, apa yang disampaikan Roh Allah kepada utusan-utusan ini, malaikat-malaikat ini, anda telah menerjemahkannya—Dia memotong sayap mereka, jika mereka memiliki sayap; dia membakar mereka, jika mereka mudah terbakar. Sekarang ini adalah kata-kata hardikan dan pencelaan, sebagai contoh, berpalinglah kepada apa yang disampaikan Yesus kepada malaikat jemaat di Laodekia. Bukankah itu menjadi sesuatu yang mustahil untuk membayangkan para mahluk sorgawi itu yang melayani Allah di dalam kemuliaan, mahluk sorgawi yang suci dan sempurna itu yang meninggikan Allah siang malam, dan mereka dicela dan dihardik dan didakwa oleh Yesus lakukan terhadap malaikat yang menjadi pemimpin-peminpin dari jemaat-jemaat Asia ini. Itu adalah sesuatu yang mustahil untuk membayangkannya. Mereka adalah manusia, sama seperti manusia-manusia yang menentukan tujuan dari jemaat-jemaat Allah pada hari ini. Mereka adalah para gembala. Mereka adalah nabi-nabiNya dan pengkhotbah-pengkhotbahNya serta utusan-utusanNya. Dan apa yang Tuhan sampaikan kepada mereka kadang-kadang bersifat penghargaan, sering kali bersifat sebuah pujian dan dorongan, tetapi kadang-kadang juga merupakan celaan dan hukuman dan peringatan serta dakwaan. Jadi, mereka adalah manusia. Mereka disebut sebagai bintang-bintang karena mereka adalah orang-orang yang diiluminasikan. Dipenuhi dengan Roh Kudus Allah, mereka memberitakan Firman Allah di dalam terang dan kemuliaan kepada umat Allah. Dan mereka disebut angeloi, utusan karena mereka membawa pesan dari sorga. Seperti yang Paulus katakan: “Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami minta kepadamu; berilah dirimu didamaikan dengan Allah” [2 Korintus 5:20]. Atau seperti yang dia sampaikan: “Demikianlah hendaknya orang memandang kami; sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah” [1 Korintus 4:1].
Sekarang, ketika saya membaca di dalam Kitab Wahyu ini adalah sebuah hal yang luar biasa yang dapat anda temukan. Salah satu contoh, pesan yang disampaikan kepada malaikat ini adalah sebuah firman dari sorga bagi semua orang yang ada di dalam jemaat-jemaat. Setiap pesan dari ketujuh pesan ini, diakhiri dengan cara yang sama: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat” [Wahyu 2:7, 11, 17, 29; 3:6, 13, 22]. Sekalipun hal itu disampaikan kepada malaikat, pemberita Allah, akan tetapi pesan itu ditujukan kepada jemaat-jemaat. “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat” [Wahyu 2:7, 11, 17, 29; 3:6, 13, 22]. Kemudian, malaikat adalah sebuah media komunikasi antara pengadilan sorga dan kehendak Allah dan orang-orang yang membuatNya kudus dan menyelamatkan serta memberkati jemaat-jemaat.
Tetapi saya tahu satu hal lainnya dari hal itu. Saya tahu lebih lanjut, bahwa di sana ada sebuah pelayan jemaat yang ditahbiskan, bahwa Allah di dalam ekonomi anugerahNya dan di dalam kebijaksaan yang tidak terbatas dari jiwaNya, telah menyediakan bangunan dari jemaat-jemaatNya dan untuk memimpin jiwa-jiwa ke dalam hidup yang kekal. Kemudian, lebih lanjut, di sana ada sebuah pelayanan jemaat yang telah ditahbiskan Allah untuk pengembalaan ini, untuk pemeliharaan umatNya.
Beberapa musim panas yang lalu, untuk pertama kalinya di dalam hidup saya dan satu kali dalam hidup saya—saya tidak memiliki kesempatan selanjutnya—di negara bagian Pennsylvania, saya menghadiri sebuah ibadah. Jemaat ini di bawah William Penn telah mendirikan koloni itu dan membuatnya menjadi sebuah negara bagian yang besar. Pertama kalinya saya pernah berada di dalam sebuah ibadah dari gereja itu. Mereka tidak percaya di dalam pelayan-pelayan gereja. Mereka tidak percaya aturan-aturan gereja. Dan ketika kami pergi ke gereja itu dan kami duduk di sana dalam keheningan selama ibadah. Dan di akhir ibadah itu dan dalam keheningan, seorang pria menjabat tangan istrinya. Dan orang lain juga menjabat tangan istrinya. Dan kawan yang lain mengulurkan tangannya mengulurkan tangannya dan menjabat tangan saya. Dan itu adalah tanda bahwa ibadah telah selesai. “Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh karena pembodohan pemberitaan injil” [1 Korintus 1:21]. Merupakan peraturan Allah bahwa jiwa-jiwa harus dipimpin ke dalam hidup yang kekal melalui pemberitaan firman Allah. Bintang-bintang ini adalah para pelayan, dipanggil dan ditetapkan oleh Allah, untuk menyampaikan pesan Allah kepada umatNya. Dan dengan demikian bahwa di dalam rumah Tuhan, ketika hal itu diatur berdasarkan pikiran Allah, anda akan menemukan di dalam jemaat, seorang pelayan Kristus, seorang pelayan injil Anak Allah. Dan tuliskanlah ini kepada malaikat, kepada angeloi, jemaat di Efesus dan Smirna, demikianlah yang dikatakan oleh Allah.
Kemudian, saya mengetahui hal lainnya ketika saya membaca bagian itu. Saya tahu lebih lanjut, bahwa pelayan dan petugas dari malaikat yang sejati, pelayan Allah yang sejati, mereka harus seperti apa, apa panggilan mereka, definisi dari tugas dan tanggung jawabnya. Apa yang harus mereka lakukan atas warisan Allah? Apakah dia akan menjadi seorang diktator? Apakah dia akan menjadi seorang yang egois? Tidak, dia adalah pelayan Allah untuk umat Allah. Dan dia menerima firman bukan berdasarkan perintah manusia, tetapi dari Allah. Dan saya tahu bahwa malaikat jemaat, pelayan Allah diutus kepada jemaat, saya tahu bahwa dia mendengar Firman Allah. Biarlah dia mendengar. Biarlah dia diam dan mendengar. Saya tahu bahwa dia harus menerima pesan Allah untuk umat Allah. Kemudian biarkanlah dia membuka jiwanya dan hatinya dan dipenuhi oleh Roh Kudus Allah. Dan kemudian biarkanlah dia memberikan jawaban kepada jemaat. Menyampaikan firman Allah dan pesan Allah bagi umatNya, ini adalah tanggung jawab yang besar dari pelayan Allah atas jemaat. Dia harus menjadi seorang gembala. Dia harus menjadi seorang penjaga. Dia harus menjadi seorang pengawas.
Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! --dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu. Jikalau seorang yang benar berbalik dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di hadapannya, ia akan mati. Oleh karena engkau tidak memperingatkan dia, ia akan mati dalam dosanya dan perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak akan diingat-ingat, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. [Yehezekiel 3:17-20].
Kemudian saya tahu bahwa rasa dari kehidupan bagi hidup dan kematian bagi kematian berada di tangan pengkhotbah Allah, malaikat jemaat, jurubicara Allah. Dan ketika kita mendengarkan juru bicara itu, kita mendengarkan Allah, jika dia benar dan setia dalam menyampaikan firman Allah. Dan jika kita menolak jurubicara itu, kita menolak Allah, jika dia sedang menyampaikan firman Yang Mahatinggi. Sekarang saya mengetahui hal itu dari Tuhan Allah sendiri.
Bolehkah saya memberikan penjelasan di sini untuk sejenak? Di dalam Kitab Matius di dalam pasal enam belas ayat sembilan belas: “Kepadamu akan ku berikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Matius 16:19). Dan kemudian ada seseorang ikut-ikutan seperti sebuah denominasi tertentu dan berkata, “Kami percaya bahwa hanya Simon Petrus sendiri yang diberikan kunci itu,” kemudian seseorang berkata bahwa di dalam Kitab Matius pasal delapan belas ayat delapan belas, di situ dikatakan, “Aku berkata kepadamu: sesungguhnya,” dan kemudian Tuhan berkata kepada seluruh pengkhotbahNya—kepada mereka semua, semua murid-muridNya, para rasul: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Matius 18:18). Hal itu terlihat sebagai sebuah kesepakatan perbedaan besar yang anda lihat di dalam bahasa Inggris ketika anda melihat ini dalam bahasa Yunani. Di dalam bahasa Yunani ada perifrastik futur perfeks: “Apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Yaitu ketika seorang manusia Allah berdiri di dalam kuasa Roh Kudus dan menyampaikan firman Allah, setiap hal yang dia lakukan telah ditetapkan dalam sorga. Dan hal-hal yang tidak dia lakukan adalah hal-hal yang tidak ditetapkan di sorga. “Apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga”—Allah telah menetapkan hal itu kepada malaikat-malaikatNya, kepada utusan-utusanNya.
Saya melihat hal yang sama ketika Tuhan kita di dalam Yohanes pasal dua puluh ayat 22 dan 23, setelah Dia menampakkan diri kepada murid-muridNya, Dia menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus—ruach kudus, pneuma kudus” [Yohanes 20:22]. "Terimalah Roh Kudus, nafas, kehidupan dari Allah”; dan “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." [Yohanes 20:22, 23]. Tepat seperti itu, Allah di dalam kebijaksanaanNya telah membuat ketetapan untuk memelihara nabi-nabiNya, angeloiNya, utusan-utusanNya. Allah telah menetapkan mereka untuk menyelamatkan jiwa-jiwa manusia. Dan tidak seorang pun dapat diselamatkan terpisah dari pemberitahuan dan pemberitaan serta proklamasi Injil Anak Allah. Tetapi para penyembah berhala berkata bahwa dia tidak pernah mendengar Injil Kristus. DarahNya, berada di dalam tangan kita. Dan amanat agung kita dan kuasa dan mandat adalah memberitakan Injil kepadanya, dan jika dia berpaling, dia dapat diselamatkan. Sebab pintu sorga yang dibukakan bagi dia berada di atas tangan angeloi Allah, utusan-utusan Allah.
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" [Roma 10:13-15].
Dan kita menolong Allah untuk melakukannya. Oh, para malaikat ini, bintang-bintang ini telah ditetapkan Allah untuk keselamatan dunia, proklamasi Injil Anak Allah.
Sekarang, bolehkah saya berbicara singkat tentang latar belakang semua hal itu yang digambarkan kepada umat Allah? Dimanakah bintang-bintang, dan dimanakah lampu-lampu dian? Ketika ada malam dan kegelapan serta gelap gulita; seharusnya di sana ada bintang-bintang yang bersinar dan kaki dian yang menyala-nyala, demikianlah tugas pendeta dalam berkhotbah dan jemaat yang harus bersinar.
Jadi, apakah hal itu benar? Bahwa pekerjaan pendeta dan jemaat bertentangan dengan latar belakang kegelapan dan malam yang gelap gulita. Oh, jika benar, betapa tragisnya hal itu. Sebab dunia ini berada dalam sebuah malam dan sebuah kegelapan. Tidak ada alasan bagi pendeta dan jemaat untuk tidak berkarya, sebab dunia ini merupakan sebuah kuburan luas yang membutuhkan kuasa dari Dia yang dapat membangkitkan setiap hidup manusia dan takdir dari setiap orang. Kemarin, kita telah menguburkan salah satu diaken kita yang sangat saleh. Dan hari ini, saat saya datang ke mimbar ini, saya memegang sebuah catatan kecil yang telah diberikan kepada saya setelah saya menguburkan salah satu diaken kita yang saleh itu, tepat seperti beberapa saat yang lalu ketika saudari perempuannya berada di Sekolah minggu ini dan istrinya meninggal dunia, yaitu Nyonya Sam Smith:
Kematian sedang mengetuk pintu, dan datang ke dalam setiap rumah. Dunia ini adalah sebuah kuburan yang luas. Dan tempat kita, jika dia tinggal maka dia telah digambari dan dibaringkan serta dikenal Allah. Kegelapan dunia ini dan kegelapan hidup ini tidak hanya ditemukan dalam kendali penunggang kuda yang bermuka pucat, tetapi hal itu juga terlihat dalam kemuliaan manusia dan kejayaan serta kuasa dari bangsa-bangsa. Hal itu terlihat dalam orang-orang biadab, orang-orang brutal yang berada di bawahnya. Di dalam masa hidup saya, sebanyak dua kali dalam hidup saya, saya merasa takut dan terkejut dalam keheranan kepada kejatuhan yang mengerikan, kebiadaban, kekejaman umat manusia. Saya membacanya di dalam surat kabar dan di dalam beberapa contoh lain, di Timur dan di Barat. Saya telah melihatnya ke dalam diri saya sendiri—budaya, kepintaran dan pelatihan, semuanya ditangkap untuk kegelapan dan malam. Kerusakan total dari hati manusia dan kekejaman dari tangan manusia.
Alkitab berkata itulah dunia, latar belakang dimana bintang-bintang harus bersinar dan lampu-lampu jemaat harus menyala.
Anda memiliki gambaran tentang hal itu ketika injil diberitakan kepada dunia. Anda dapat membacanya dalam Roma pasal pertama. Itu adalah sebuah gambaran yang sederhana dari kehidupan imperium Roma. Pada masa itu, pada hari-hari itu, utusan-utusan Allah datang, mengumumkan dan memberitakan kebenaran dari terang dan hidup Anak Allah. Dan bagaimanakah mereka diterima? Anda dapat membacanya dalam Ibrani pasal sebelas. Mereka digergaji hingga remuk. Mereka disiksa, dilempari, dibunuh dengan pedang, mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan—“dunia ini tidak layak bagi mereka” (Ibrani 11:8). Dan bahkan anak Allah sendiri disalibkan oleh dunia ini dan mereka meninggikan Dia antara langit dan bumi. Dan murid-muridNya menjadi mati martir dalam darah mereka sendiri. Dunia ini adalah sebuah malam. Dan gerhana akan semakin menyesakkan dan menakutkan serta mengerikan dengan setiap penemuan ilmu pengetahuan.
Lalu, kemudian, mengapa bintang-bintang dan mengapa kaki dian?” “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus….” (Wahyu 2:1). “Rahasia dari ketujuh bintang …di tangan kananKu adalah angeloi, para pengkhotbah dari jemaat-jemaat” (Wahyu 1:20). Lalu mengapa pengkhotbah dan mengapa jemaat? Jika malam begitu menyesakkan dan gelap? Karena, karena di mana saja seorang pengkotbah berdiri untuk mengkhotbahkan kebenaran Anak Allah, dan dimana saja jemaat didirikan, di sana ada sebuah nyala api bagi Kristus, di sana anda akan menemukan seseorang yang berpaling kepada terang pengetahuan Injil, tentang kemuliaan Allah di dalam iman kepada Yesus Kristus. Di Afrika, ada beberapa orang yang datang kepada nyala api itu. Di Asia ada beberapa orang yang semakin dekat ke dalam terang. Di Amerika, beberapa orang berpaling untuk bersujud dengan pertobatan dan iman di bawah kaki Yesus Kristus. Dan di sana mereka berada bersama-sama. Terang dan kegelapan. Gandum dan lalang. Kristus dan antiKristus. Kebaikan dan kejahatan. Di dalam sebuah perang yang semakin meningkat, hingga masa penuaian akan tiba dan Dia akan mengirimkan para penuainya untuk memisahkan yang satu dari yang lainnya. Dan hingga hari yang kudus itu, hingga kesudahan zaman itu datang, Tuhan tetap akan memiliki umatNya, manusia Allah, yang menyampaikan pesan Allah. Dan Dia akan memiliki sebuah kumpulan orang di sekelilingNya yang telah berpaling kepada iman dan keyakinan kepada Injil Anak Allah.
Saya akan menutup khotbah ini dengan sebuah syair yang saya temukan yang didedikasikan kepada para malaikat, para utusan dan pengkhotbah dari jemaat-jemaat Allah.
Makin dekatlah dengan kami bersama dengan tatapan suluh mataMu
Yang tetap ada di dalam jemaatMu, dan Engkau tetap menampakkan diri,
Dan biarkan kaki dian kami seperti emas.
Tetap memegang bintang-bintang di dalam tangan kananMu
Dan meletakkannya dalam kilau cahayaMu
Terang dari sebuah negeri yang suram
Di bawah para malaikat jemaatMu
Berikan mereka sebuah telinga untuk mendengar firmanMu;
Engkau berbicara kepada jemaat-jemaat sekarang ini
Dan biarlah setiap lidah mengakui Tuhan mereka
Dan biarlah setiap lutut bersujud kepada Yesus.
[Charles Wesley, “Draw Near, O Son of God, Draw Near”]
“Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus…Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna… .” Sebab inilah firman Allah kepada umatNya: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Betapa mulianya bahwa Allah menempatkan kita dalam jam yang kudus ini. Di dalam rumah yang kudus ini. Umat Allah yang kudus berkumpul di sekitar firman Allah yang disampaikan dari sorga, yang memimpin kita ke dalam hidup yang kekal, untuk diselamatkan dalam iman kepada Kristus, sebuah pengetahuan tentang Dia yang mengetahui hidup pada saat ini dan hidup yang akan datang.
Dan itu adalah undangan kami bagi hati anda, di dalam sabat yang kudus ini. Bagi anda yang berada di atas balkon, ada sebuah tangga yang berada di samping, di bagian depan dan di bagian belakang. Bagi anda semua yang ada di lantai bawah, ada sebuah lorong yang berada di dekat anda. Turunlah melalui salah satu tangga itu, dan berjalanlah ke depan melalui salah satu lorong bangku itu, seseorang dari anda, dua orang dari anda atau sebuah keluarga. Ketika Roh Kudus, memimpin anda di jalan anda, buatlah keputusan itu sekarang. Pada pukul 8.15, Allah memberikan kita sebuah tuaian yang besar, yang datang dengan baptisan, yang datang dengan surat pernyataan. Semoga Allah melakukannya lagi pada pagi hari ini. Bagi anda yang masih mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, jika anda belum pernah memberikan hati anda kepada Yesus, hentikanlah kendaraan anda dan menepilah, dan tundukkan kepada anda di atas stir mobil dan katakan: “Tuhan, hari ini, aku akan menerima Engkau sebagai Juruselamat pribadiku, untuk hidup dan mati dalam di dalam pengharapan yang mulia dari Yesus.” Atau bagi anda yang sedang berada di rumah, di ruang tamu, atau di kamar, berlututlah di samping tempat tidur anda, atau di sampir kursi anda, dan katakan, “Tuhan, aku menyerahkan hidupku dan jiwaku, serta takdirku kepadaMu. Inilah aku, kiranya Allah menyelamatkan dan memeliharaku selamanya.” Atau bagi anda semua yang berada di rumah Allah pada pagi hari ini, mari datanglah kepada Kristus. Datanglah kepada kami, saat kita berdiri dan menyanyikan lagu permohonan kita.
Alih Bahasa: Wisma Pandia, Th.M.