SMIRNA KOTA MARTIR

(THE MARTYR CITY OF SMYRNA)

 

Dr. W. A. Criswell

 

07-16-61

 

Wahyu 2:8-11

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio atau yang menyaksikannya melalui siaran televisi, anda sedang bergabung bersama dengan kami dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah dalam ibadah pukul delapan pagi, khotbah yang berasal dari Kitab Wahyu pasal dua, ayat delapan hingga sebelas, yang berjudul: Kota Martir Smirna.

Ini adalah jemaat yang kedua dari ketujuh jemaat di propinsi Asia Roma, yang kepada mereka Tuhan menyampaikan pesanNya. Dan ini adalah kata-kata yang disampaikan kepada jemaat Smirna: 

 

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali.

Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya—dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidaklah demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah iblis. Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang di antaramu ke dalam penjara supaya engkau dicobai dan dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.

—itu adalah bilangan numerik yang merujuk kepada intensitas—di dalam buku Fox’s Book of Martyrs, dia menyebutkan sepuluh penganiayaan besar terhadap gereja yang mengacu kepada era ini, kisah Smirna ini yang berada di dalam sejarah gereja, dari masa rasul-rasul hingga masa Konstantin—kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota

—sebuah upah, sebuah stephanos—kehidupan. 

Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.

Ada tiga tempat lain di dalam Perjanjian Baru, di mana anda akan menemukan kata smyrna.  Yang pertama terdapat di dalam Kitab Matius pasal dua: “Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan smyrna.” 

Contoh yang kedua terdapat di dalam Injil Markus pasal lima belas. Penginjil ini sedang menggambarkan penyaliban Juruselamat kita. Dan dia berkata bahwa ada seseorang yang datang dan menawarkan sebuah antiseptik bagi Tuhan kita yang menderita, anggur yang bercampur dengan smyrna

Tempat ketiga di mana anda menemukan kata itu adalah di dalam Injil Yohanes. Penulis kitab itu sedang menggambarkan kematian Tuhan kita dan penguburanNya. Dan dia berkata bahwa Nikodemus—yang datang waktu malam kepada Yesus—Nikodemus datang bersama dengan Yusuf Arimatea, dan mereka menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan. Dan Nikodemus membawa seratus pon minyak gaharu dan smyrna.  Dan ketika mereka mengapani tubuh Tuhan, mereka membubuhinya dengan rempah-rempah dan smyrna

Di dalam Alkitab versi King James, kata itu diterjemahkan dengan “myrrh (mur)”  Bahan itu digunakan untuk membubuhi orang mati. Bahan itu digunakan untuk bahan membakar ukupan, untuk aroma, untuk parfum. Dan beberapa orang kuno berkata bahwa hasil perdagangan yang terbesar di kota pelabuhan Asia, yaitu Smirna adalah mur, smyrna,  herbal aromatik dan menjadi nama bagi kota itu sendiri.

Dan di dalam pemeliharaan Allah, kata “Smyrna,”  itu, yang merupakan nama dari kota yang besar ini, adalah sebuah gambaran, sebuah tipe, penderitaan, penganiayaan dan kemartiran serta kematian, sebab jemaat ini mengalami kesusahan besar. Jemaat tersebut hidup dalam sebuah nyala api dan pencobaan yang mengerikan.

Jemaat Smirna merupakan satu-satunya jemaat dari ketujuh jemaat yang menjadi tujuan pesan Tuhan yang tidak mendapat kata-kata keluhan atau hukuman. Karena setiap jemaat dari ketujuh jemaat ini mendapat kata-kata kritikan dari Tuhan. Dia menemukan kesalahan dalam tiap-tiap jemaat itu, kecuali jemaat Smirna. Untuk jemaat ini, Dia hanya menyampaikan kata-kata dorongan dan pujian. Ini adalah jemaat yang mengalami kesusahan besar dan pencobaan yang luar biasa serta penganiayaan yang hebat. 

Hal yang mengecewakan bagi saya ketika menyampaikan khotbah dalam ibadah pukul 8:15, adalah bahwa saya hanya menyampaikan setengahnya. Dan saya tidak berharap bahwa saya akan dapat melakukannya dengan lebih baik pada pagi ini, sehubungan dengan waktu yang sangat singkat, maka kita hanya akan berbicara tentang latar belakangnya saja. 

Dan saya berharap bagi anda yang sedang bergabung dan mendengarkan khotbah pada pagi hari ini akan dapat mendengarkannnya pada hari Tuhan berikutnya, sebagaimana kita mengikuti pesan dari Allah sehubungan dengan dorongan dan penghargaan serta pujian bagi gereja yang sedang berada di dalam pencobaan, bagi gereja Smirna, dan tidak hanya itu tetapi juga mengacu kepada era itu, ketika gereja-gereja berada di dalam penganiayaan pemerintahan Roma. Dan juga gereja Smirna yang hidup pada hari ini di seberang lautan yang sedang berada di dalam kesusahan besar dan penderitaan. Ada tipikal dari gereja Smirna pada saat ini di Cina Merah. Ada tipikal dari gereja Smirna yang sedang mengalami kesusahan dan pencobaan di negara-negara yang menjadi bagian dari Imperium Rusia. Dan ada tipikal dari jemaat Smirna yang sedang berada di Republik Uni Soviet itu sendiri.

Hal itu memiliki sebuah pesan bagi kita pada hari ini. Dan selalu saja, bahwa itu merupakan  sebuah dorongan dan pujian serta permohonan. Tuhan kita berdiri di tengah-tengah tujuh kaki dia dan berjalan di antara jemaat-jemaatNya. Dan di mana Dia menemukan jemaat yang membayar harga, mengorbankan hidup mereka dan darah mereka sebagai kesaksian bagi Kristus, di sana Dia berhenti untuk berbicara tentang kasih dan penghormatan serta penghargaan. Ini adalah gereja Smirna.

Kota Smirna merupakan salah satu kota terbesar di dunia. Dalam sejarah masa lalu hingga kini ada sebuah kota besar di Smirna. Dan pada hari ini, kota Smirna tetap merupakan sebuah kota besar: kota terbesar Asia di negara Turki.

Kota terbesar di Asia kecil pada hari ini adalah Smirna. Kota itu memiliki populasi penduduk sekitar 275.000 orang, yang merupakan salah satu kota besar di belahan dunia.

Kota Smirna dibangun di teluk atas dari teluk Smirna, yang menjangkau hingga bagian pedalaman Asia Kecil, sekitar 35 mil. Beberapa waktu yang lampau, pelabuhan Miletus dan pelabuhan Efesus mengalami kemunduran. Kota-kota Miletus dan Efesus berhenti berkembang. Akan tetapi Smirna menjadi sebuah kota pelabuahan yang besar dan menjadi kota perdagangan dan kota persinggahan sejak ia berdiri hingga sekarang ini.

Pelabuhan yang ada di sana merupakan salah satu pelabuhan yang terbaik di dunia. Dan khususnya sangat bernilai pada zaman kuno karena dia dapat tertutup secara sempurna dalam masa peperangan. Smirna juga berlokasi di penghujung jalan yang terhubung hingga Sungai Hermas. Dan para pedagang yang berasal dari pedalaman datang ke kota itu, seperti pelarian Mediterania kuno yang datang untuk menukar barang-barang dari seluruh Imperium Roma.  

Smirna juga merupakan sebuah kota yang menjadi pusat politik. Smirna selalu memiliki peruntungan yang baik, mereka yang selalu berada disamping Roma dalam perang sipil. Dan orang-orang Roma tidak pernah lupa akan hal itu. Mereka memberi hadiah kepada Smirna dengan menetapkannya sebagai sebuah kota yang merdeka. Smirna memiliki pemerintahan sendiri dan tidak membayar pajak kepada Roma. Dan juga ada sebuah penjara yang terdapat di kota itu, pengadilan Roma dan hakim Roma juga memiliki kantor di Smirna.

Smirna merupakan salah satu kota kebanggaan dari seluruh kota-kota yang berada di Asia. Kota itu diakui sebagai kota kemuliaan Asia. Kota yang paling indah di Asia. Smirna diakui sebagai kota yang paling utama dari seluruh kota di Asia, dan menjadi pusat dari penyembahan Kaisar bagi orang-orang yang berada di Timur. Dan kota itu juga merupakan tempat kelahiran dari salah satu penyair yang terkenal yaitu Homer.

Kota itu diagungkan dalam kebijakan duniawi dan kebaikannya. Tuhan mungkin berkata bahwa Dia adalah “yang awal dan yang akhir.” Tetapi bagi Smirna, “yang awal dan yang akhir,” merupakan hal-hal yang menjadi kebesaran dan kemuliaan dunia. Dan hal itu memimpin ke dalam karakteristik yang terakhir dari kota kuno itu: kota itu sangat megah dan luar biasa indah. Ketika seseorang datang ke dalam Teluk, kota itu tegak berdiri di hadapannnya. Dari tingkatan laut, hingga ke tingkatan yang atas dari bukit yang berada di belakangnya, berdirilah Gunung Pagos.

Dan kota itu sangat terkenal pada masa kuno, jauh hingga peradaban dunia. Sekitar tahun 1000 B.C., bangsa Yunani, Ionia menaklukkannya dan menjadikannya sebagai sebuah kota besar. Dan menjadi bagian dari Perserikatan Ionia. 

Dan sekitar tahun 650 B.C., bangsa yang disebut Yunani sebagai “orang barbar” menaklukkannya. Dan sekitar 300 tahun berikutnya kota itu tidak lagi dikenal sebagai kota Yunani. Akan tetapi ketika Aleksander Agung dari Makedonia menaklukkan dunia, dia memiliki ide untuk membangun kembali kota Smirna dan memperbaharuinya sebagai sebuah kota Yunani yang besar dan indah. Dan dia melakukannya sebagai sebuah model bagi seluruh dunia.

Dan apa yang telah dimulai oleh Aleksander Agung dilanjutkan oleh para jendralnya, yaitu Antigonus dan Lysimacus. Dan Smirna dibangun sebagai sebuah model bagi kota-kota Yunani di seluruh dunia, sama seperti ketika anda akan pergi ke Salt Lake City dan di sana anda melihat sebuah tata ruang yang sangat indah. Sejak awal ia telah dijadikan sebagai sebuah kota metropolis yang megah. Jadi, Aleksander dan Antigonus serta Lysimachus melakukan hal itu terhadap Smirna.

Kota itu didirikan di antara lautan dan Guning Pagos. Dan sebuah jalan yang besar dan lebar diaspal dengan indah dan membentuk sudut sembilan puluh derajat yang menghubungkan seluruh kota itu. Jalan itu sangat terkenal dan merupakan salah satu keindahan dunia pada masa lalu, dan jalan itu diberi nama “Jalan Emas.” Yang terhubungan antara lautan dan melewati danau kota itu hingga Akropolis yang berada di Gunung Pagos. Di baian awal, yaitu di ujung samudera, ada sebuah kuil untuk Cybil. Kemudian setelah berjalan sedikit, ada sebuah kuil Apolo yang sangat indah. Selanjutnaya ada kuil Aesculapius, dewa kesembuhan. Selanjutnya kuil Aphodite, dewi cinta. Dan kemudian selanjutnya adalah sebuah monumen yang diperuntukkan bagi Homer, yang lahir di Smirna. Dan kemudian di ujung jalan yang menuju Akropolis terdapat kuil Zeus atau Jupiter.

Tiang-tiang yang indah yang berjajar di sepanjang jalan itu terbuat dari marmer putih, yang dipahat berdasarkan seni arsitektur berdasarkan inspirasi orang Yunnai. Itu adalah salah satu permata di dunia kuno.

Di sisi bagian timur dari kota itu, antara sebuah bukit di bagian timur laut dan Gunung Pagos di bagian tenggara, ada jalan Efesus yang terhubung hingga gerbang Efesus, di bagain kanan gerbang itu merupakan Gimnasium. Kemudian selanjutnya lebih jauh ke bagain selatan melalui Gunung Pagos ada sebuah stadium yang sangat besar. Dan di celah utara Akropolis ada sebuah teater yang memiliki kapasitas tempat duduk bagi lebih dari 20. 000 orang penonton. 

Smirna merupakan sebuah kota Yunani yang sangat indah dan mulia, yang merupakan pusat dari seluruh kehidupan dan drama serta warna budaya Yunani, kehidupan Yunani, pertandingan Yunani, perayaan Yunani dan penyembahan Yunani. Kota itu diwarnai dan dimahkotai dengan kemampuan dari orang Yunani yang jenius, baik di dalam kontruksinya, bangunannya dan keindahan kota itu. 

Dan di tempat itu terletak alasan mengapa jemaat kecil di Smirna hidup dalam resiko yang berkesinambungan serta bahaya hidup yang berkelanjutan. Sebab anda dapat lihat bahwa ada beberapa karakteristik tentang Smirna yang menimbulkan kesulitan bagi setiap orang Kristen. 

Setiap tempat di dalam Imperium Roma—dimulai dari era ini, zaman ini—bagi seseorang yang menjadi orang Kristen, memiliki resiko yang tinggi terhadap nyawanya. Dan hal itu sepuluh kali lebih beresiko bagi orang Kristen yang tinggal di kota Smirna.

Dan ada beberapa alasan terhadap hal itu. Alasan yang pertama: Jemaat Smirna yang kecil—dan sukar untuk dibandingkan dengan hal-hal ini, karena tempat pertemuan mereka sangat sederhana. Di sebuah tempat kecil yang ada di sana atau di rumah yang sederhana, atau di dalam sebuah pondok kecil atau di sebuah gubuk, di tempat-tempat itulah jemaat ini mengadakan pertemuan.

Dan mereka kelihatannya sangat remeh dibandingkan dengan Akropolis yang besar, kuil-kuil Yunani yang sangat megah yang merupakan pemberhalaan dan dunia berhala; perayaan-perayaan besar dan pemujaan terhadap dewa-dewi. Dan seandainya orang Kristen berkeinginan untuk mengambil Allah mereka dan membawa sekte mereka dan meletakkan Yesus di dalam Pantheon dengan dewa-dewa lainnnya, maka tidak ada hal yang perlu untuk disampaikan.

Orang-orang Smirna memiliki dewa yang berlimpah. Mereka memilikinya di sepanjang jalan. Mereka memiliki patung-patung dewa di setiap rumah mereka. Mereka mengantungnya di atas setiap dinding mereka. Mereka menempatkannya dalam setiap kereta perang mereka. Mereka memiliki dewa-dewi yang sangat berlimpah. Seandainya orang Kristen membuat patung Yesus dan meletakkanNya di Parthenon atau meletakkanNya di atas dinding atau di atas kereta perang, maka orang Smirna akan menyambut ilah yang baru ini.

Tetapi hal itu tidak dapat dilakukan oleh orang Kristen. Yang pertama, mereka tidak boleh membuat sebuah patung dari Allahnya dan tidak dapat menyembah di hadapan sebuah patung dari dewa-dewa lain. Itu adalah hal pertama yang tidak akan dilakukan oleh orang Kristen.

Dan hal yang kedua: seluruh kehidupan sosial dan perdagangan serta pekerjaan diorganisasikan dalam serikat kerja. Dan serikat-serikat kerja itu memiliki dewa-dewa pelindung. Dan setiap orang yang bekerja harus menjadi anggota serikat kerja. Akan tetapi, menjadi anggota serikat kerja berarti menyembah dewa, bersujud di hadapan patung, membeli patung kecil dan meletakkannya di dalam rumahnya atau keretanya atau di atas dindingnya. Dan ketika orang Kristen menolah, dia berdiri terpisah dari kehidupan masyarakat dan ibadah mereka serta kuil-kuil mereka. Akibatnya orang Kristen adalah orang-orang yang memiliki tanda tersendiri.  

Hal selanjutnya: Smirna membanggakan dirinya sendiri sebagai pemuja Kaisar. Dan anda tidak akan memiliki ide tentang latar belakang Wahyu, jika anda tidak mengetahui apa maksudnya ketika Imperium Roma masuk ke dalam penyembahan terhadap Kaisar. Dan anda juga tidak akan memiliki sebuah gagasan tentang pencobaan dan penganiayaan yang dihadapi orang-orang Kriten pada abad pertama itu. Jadi, kita akan membahas tentang penyembahan terhadap kaisar itu. Mengapa hal itu menjadi sebuah pencobaan yang besar terhadap kehidupan sehari-hari dan keberadaan jemaat Kristus?

Itu terjadi karena hal ini: Imperium Roma telah menguasai seluruh peradaban dunia. Dan wilayah jajahannnya terdiri dari berbagai kota dan bangsa dan bahasa yang beragam. Dan Roma sungguh-sungguh membutuhkan sebuah kekuatan yang seragam yang dapat menyatukan seluruh imperium itu, sebuah cara untuk mengikat seluruh masyarakat. Dan agama merupakan sesuatu yang bersifat universal. Dan ide itu digunakan oleh Roma dan mencipatakan semangat yang disebut dengan: Dia Roma, dewa-dewa Roma. 

Anda lihat, kita memiliki sebuah ide yang salah tentang propinsi-propinsi yang menjadi daerah taklukan Roma, karena pelajaran kita tentang Imperium Roma hanya didasarkan di dalam kehidupan orang Yudea dan Palestina. Dan senadainya jika bukan untuk Perjanjian Baru, ketertarikan kita terhadap Imperium Roma tidak lebih dibandingkan dengan ketertarikan kita terhadap Imperium Asyur, Imperium Babel atau Dinasti Mesir. Tetapi karena Perjanjian Baru berasal dari abad pertama dimana Imperium Roma berkuasa, maka kita berusaha menyelidikinya siang dan malam, untuk mengetahui latar belakang jemaat mula-mula dan pelayanan para rasul ini.

Di Yudea, anda mendapati sebuah kebencian yang sengit terhadap Roma. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi kebanyakan propinsi Roma. Karena, anda lihat bahwa propinsi-propinsi itu mendapat berkat yang tidak terbatas dari kekuatan dan kekuasaan pemerintahan Roma. Lebih dari satu orang raja yang menyerahkan kerajaan mereka untuk dimiliki oleh pemerintahan Roma.

Kota yang akan kita bahas selanjutnya adalah Pergamus. Dan raja Pergamus secara sukarela menyerahkan kerajaannya kepada pemerintah Roma. Roma menempatkan mereka ke dalam sebuah bentuk yang mereka sebut sebagai Pax Romana, kedamaian univerasal, Roma yang damai. Dan kehidupan seseorang yang dahulu hidup dalam bahaya dan resiko sekarang dapat hidup dengan indah. Dan hidup berlangsung dengan damai. Roma membangun jalan-jalan yang besar di seluruh Imperiumnya. Dan mereka membuat jalan-jalan itu bebas dari para pencuri dan para perampok serta para penyamun.  Dan Roma membersihkan lautan dari para bajak laut. Dan Roma membuat seseorang dapat melakukan perdagangan di seluruh tempat di Roma. Dia dapat mendukung keluarganya. Dia dapat membangun sebuah keberuntungan. Dia dapat mengadakan perjalanan dengan aman. Dia dapat melakukan perdagangan di setiap tempat dengan mudah. Dan keseluruhan hidup manusia yang merupakan pedagang dan banker dan petualangan dan persinggahan merupakan sebuah kebahagian dan kemakmuran serta kekayaan.

Hal lainnya: Orang-orang sering digunakan sebagai subjek bagi raja-raja lokal dan raja yang lalim serta diktator yang tidak bertanggungjawab terhadap siapa pun. Tetapi sekarang, seluruh peradaban dunia yang berada di bawah Roma diperintah oleh hukum Roma dan pengadilan Roma yang tidak memandang rupa. Dan kode hukum yang terbesar di dunia sejak saat itu yang pernah dikenal oleh dunia adalah hukum Roma. Sebagaimana kita belajar filsafat kita dan prinsipnya dari orang-orang Yunani, kita mempelajari pemerintahan kota dan hukum kita dan minat kita terhadap hukum dan pengadilan dari Imperium Roma. 

Sekarang, orang-orang yang tinggal di propinsi-propinsi, mendapat berkat dengan sebuah kemungkinan bahwa seseorang dapat hidup dengan damai dan melakukan bisnis di mana saja, serta mereka tidak akan dilupakan. Dan hal itu berlangsung dengan mudah pada masa itu, karena semangat Roma adalah untuk didewakan dan kuil-kuil ditegakkan untuk Roma.

Selanjutnya semangat Roma itu telah menjadi samar, dan tidak terukur. Sebagaimana zaman terus berlalu, penghargaan yang diberikan oleh peradaban dunia terhadap Roma yang semakin lebih dan lebih, telah membuat mereka mempersonalisasikan hal itu di dalam diri seseorang. Dan orang itu adalah penguasa Roma. Dan sebagaimana masa terus berlalu, mereka mulai mengilahikan penguasa Roma.

Pada mulanya, penguasa Roma melaihat hal tersebut dalam ketakutan. Mereka memprotes gerakan yang mengarah kepada hal itu. Dan mereka menolak hal itu. Tetapi sebagaimana hari terus berlalu dan abad-bad yang terus berlalu, mendewakan penguasa Roma merupakan sebuah tindakan resmi. Dan secara resmi dia menjadi seorang dewa. Dia adalah wakil dan inkarnasi serta personalisasi dari seluruh maksud Roma.

Kemudian pada masa Rasul Yohanes, pada saat penulisan Kitab Wahyu, pada masa itu, langkah yang terakhir telah diambil. Dalam masa-masa sebelumnya dan tahun-tahun sebelumnya, penyembahan terhadap Dia Roma, dan terhadap kaisar dilakukan secara sukarela. Hal itu merupakan sikap spontan. Dan setiap orang yang melakukannya dan setiap kota yang mendirikan sebuah kuil, dan setiap orang yang mau bersujud melakukannnya berdasarkan kehendak bebasnya. Tetapi selanjutnya, dalam kekristenan abad pertama, pada masa Rasul Yohanes, pada masa kekuasaan Domitian, pada masa itu langkah terakhir telah diambil, dan hal itu telah menjadi kewajiban.

Hal itu telah menjadi sebuah materi hukum Roma dan sebuah ketentuan di Roma, sekali setahun seluruh penduduk Roma harus menyembah dan mengakui bahwa Kaisar adalah tuhan. Dan jika seseorang tidak melakukannnya, maka dia akan dianggap sebagai musuh negara, seorang musuh bagi Roma, seorang pemperontak pemerintah. Jadi, sekali setahun, seluruh penduduk Roma harus mengambil sebuah dupa dan membakarnya di altar yang paling tinggi dan bersujud serta mengakui Kuriae Kaisar: “Kaisar adalah Tuhan.”

Saya telah memiliki dua salinan dokumen dari dunia kuno, yang tertulis pada masa penulisan Kitab Wahyu. Salah satunya adalah sebuah permintaan bahwa mereka telah bersujud dan menyembah kaisar. Dan yang lainnya adalah sertifikat kecil itu sendiri. Dan setiap orang harus memiliki sertifikat kecil itu.

Ini adalah permintaan seseorang itu: “Kepada orang yang telah ditunjuk untuk memimpin atas korban persembahan: Dari Inares Akeus, dari desa Theoxenis, bersama-sama dengan anak-anaknya, Aias dan Hera, yang berdiam di desa Theadelphia. Kami selalu mempersembahkan korban kepada Allah dan sekarang di hadapan anda, berdasarkan pertauran kami telah memberikan korban dan persembahan dan mencicipi hal-hal yang suci, dan kami meminta sertifikat kepada anda bahwa kami telah melakukan hal itu. Semoga anda selamat selalu.”  

Sertifikat itu sendiri berisi: “Kami, perwakilan dari Kaisar, Seneros dan Hermas, telah melihat korban persembahan anda.” Kemudian diikuti oleh tanggal.   

Kemudian Roma sangat toleran. Ini bukanlah ujian terhadap orthodoksi seseorang. Jika dia mengambil sebuah dupa dan membakarnya di hadapan kaisar dan mengakui kaisar adalah dewa, dia dapat menyembah setiap dewa yang berkenan kepadanya. Dia dapat menyembah sertiap dewi-dewi yang diingininya. Hanya berjalan di sepanjang Jalan Emas dan bersujud di hadapan salah satu dewa itu. Atau mengambil sebuah patung kecil dari dewa atau dewi dan membawanya ke rumah serta bersujud di hadapannya. Atau meletakkannya di atas kapal atau sebuah baki atau  sebuah ruangan. Hal itu tidak menjadi masalah bagi Roma. Itu bukanlah sebuah ujian bagi orthodoksi seseorang.

Tetapi itu adalah sebuah ujian bagi loyalitas politik seseorang. Jika seseorang menolak untuk membakar dupa dan mengakui kaisar adalah Tuhan dan tidak memiliki sertifikat, maka orang itu dianggap melanggar hukum dan dianggap seperti seorang pemberontak dan seorang musuh Roma dan seorang penghujat dewa. Dan dia dipandang sebagai seseorang yang pantas dicurigai.

Dan di dalam sebuah kerajaan yang besar seperti Imperium Roma, mereka tidak dapat menginjinkan setiap pertemuan kecil dari warga negara yang dianggap tidak setia. Mereka dapat menjadi pusat badai dari pemberontakan dan oposisi. Jadi pada masa Domitian, masa dari Rasul Yohanes, Roma menetapkan sebuah hukum bahwa setiap warga negara wajib bersujud dan memberi pengakuan bahwa kaisar adalah Tuhan dan itu adalah sebuah ujian bagi loyalitas politik. 

Dan itu adalah sebuah hal, orang Kriten tidak mau melakukan hal itu: Mereka tidak mau bersujud. Mereka sama seperti Mesakh, Sadrakh dan Abednego.  Pada bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan berbagai bunyi-bunyian, setiap orang yang mrenjadi taklukan Nebukadnezar harus bersujud di hadapan patung emas. Dan jika seseorang tidak bersujud maka akan dicampakkan seketika itu juga kedalam perapian yang bernyala-nyala yang dipanaskan tujuh kali lebih panas. Ketika seluruh alat musik itu diperdengarkan, seluruh penduduk kerajaan bersujud kecuali ketiga pemuda itu. Mereka tetap berdiri tegak dan dimahkotai dengan kemuliaan sorga.

Hal yang sama: Hanya membakar sebuah dupa—dan mereka didorong untuk melakukan hal itu—hanya bersujud dan berkata Kuriae Kaisar.  Kami akan memberikan kepadamu sertifikat. Lakukanlah, lalu sembahlah Yesus dan dewa-dewi lainnnya yang engkau suka.

Tetapi orang-orang Kriten berkata,  “Kuriae Kaisar, tidak,  tapi  Kuriae Jesus”: Yesus adalah Tuhan. Dan karena alasan itu, mereka dimasukkan ke dalam penjara. Mereka dibakar di tiang api. Mereka dijadikan makanan singa. Mereka dihancurkan oleh binatang buas. Untuk alasan itu, Yesus memberi dorongan kepada mereka: “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”

Itu adalah jemaat Smirna: Sekarang saya akan menyampaikan sebuah kalimat sebelum saya menutup tentang Smirna itu sendiri: Anda harus menyadari bahwa hal ini menjadi tipikal dari seluruh Imperium Roma. Mr Cox menemui saya setelah ibadah yang pertama telah selesai dan berkata, “Pendeta, apakah anda maksudkan bahwa hal ini berlaku hanya bagi jemaat Smirna saja?”

Tidak, tetapi hal itu berlaku di seluruh Imperium Roma. Tetapi hal ini mengalami peningkatan di Smirna karena Smirna membanggakan dirinya sebagai penyembah Kaisar. Pada permulaan tahun 196 B.C., Smirna adalah kota pertama di Imperium Roma yang mendirikan sebuah kuil bagi  Dia Roma, dewa-dewa Roma. Pada tahun 26 A.D., ada enam kota besar di Asia yang berkompetisi untuk mendapatkan hak dan keistimewaan untuk mendirikan sebuah kuil bagi Tiberias, kaisar Roma yang berikutnya. Dan dari keenam kota itu, Smirna memperoleh hak dan keistimewaan itu. 

Ngat loyal kepada Kaisar. Hal Smirna membanggakan dirinya sebagai kota yang warga negaranya sangat loyal kepada kaisar. Hal itu juga terjadi di seluruh kota-kota yang ada di Imperium Roma, tetapi Smirna memiliki kekhususan sendiri. Karena setiap orang yang menjadi orang Kristen di seluruh Imperium Roma antara tahun 64 A.D. hingga 310 A.D., memiliki resiko yang tinggi terhadap nyawanya, dan resiko itu lebih besar di kota Smirna. Dan di sana nyala api penganiayaan berkobar. Dan gembala dari jemaat itu sendiri mengalami mati martir.

Dan di awal khotbah minggu depan, kita akan membahas kisah tentang orang-orang Kristen yang mengorbankan nyawa mereka di dalam loyalitas dan ketaatan kepada Tuhan Yesus Kritus di kota Smirna. Dan Tuhan melihat hal itu, dan melihat tanah yang meminum darah mereka, melihat binatang liar yang merobek jemaat dengan taring mereka, melihat nyala api yang membakar habis mereka, melihat keganasan dari pencobaan dan penganiayaan itu. Dia berkata, “Hendaklah engkau setia sampai mati, sebab rumahmu bukan di sini dan upahmu bukan di sini dan hidupmu tidak tersembunyi di dunia ini. Tetapi tersembunyi bersama denganKu, di dalam Allah. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”

Hal ng tidak terbatas dari anak-anakNya. Dan Tuhan dimuliakan dengan pengorbanan sampai mati. Itu merupakan sebuah hal yang aneh: Injil ini. Karena ia berbicara tentang emas yang dicelupkan, ya. Ia berbicara tentang kemenyan—doa dan permohonan serta meditasi, ya. Tetapi ia juga berbicara tentang smyrna, mur pengorbanan dan kesukaran serta kesetiaan sampai mati. Itu adalah iman Kristen.

Pada Karang, ketika kita menyanyikan lagu permohonan kita: Jika ada seseorang dari anda yang ingin menyerahkan hidup anda untuk percaya kepada Yesus, seseorang yang ingin bergabung ke dalam jemaat ini. Seseorang yang ingin berkata, “Pendeta, inilah saya. Ini istri saya dan seluruh keluarga saya”—anda boleh datang ke depan.

Jika anda berada di atas balkon, ada tangga yang berada di bagian depan dan bagian belakang serta di kedua bagian sisi balkon, mari datanglah.

Dan jika anda berada di lantai bawah, yang duduk di antara kumpulan orang banyak ini datanglah dan majulah ke depan serta katakanlah, “Pendeta, saya menyerahkan tangan ini kepada anda. Saya menyerahkan hati saya kepada Allah dan inilah saya.”

Ketika Roh menuntun anda di jalan anda dan membuat undangan yang mulia ke dalam hati anda, datanglah pada saat kita menyanyikan bait yang pertama dan baris yang pertama. Mari datanglah, saat kita berdiri dan menyanyikan lagu kita. 

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.