KEBAIKAN DAN KEJAHATAN DI DALAM JEMAAT-JEMAAT

(GOOD AND EVIL IN THE CHURCHES)

Dr. W. A. Criswell

 Wahyu 2, 3

06-11-61

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang bergabung di dalam  ibadah dari  Gereja First Baptist Dallas. Selama bertahun-tahun, saya telah berkhotbah melalui kitab-kitab di dalam Alkitab, dan sekarang kita telah sampai di dalam Kitab Wahyu. Setelah enam bulan pertama, kita telah menyelesaikan pasal satu dan sekarang kita sedang memulai pasal dua. Dan khotbah pada hari ini berjudul, Kebaikan Dan Kejahatan Di Dalam Jemaat-Jemaat, ini adalah sebuah khotbah yang meringkas seluruh masa gereja, periode dari jemaat-jemaat.

Di dalam surat yang ditujukan oleh Kristus kepada ketujuh jemaat Asia, kita memiliki sebuah gambaran yang jelas dan deskripsi dari jemaat-jemaat sepanjang masa. Dan surat yang pertama merupakan tipikal dari mereka semua. “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu” (Wahyu 2:1)—kemudian Dia memberi perintah kepada mereka. Selanjutnya di dalam ayat empat: “Namun demikian Aku mencela engkau” (Wahyu 2:4). Kemudian celaanNya—“Karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat….. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat” (Wahyu 2:7). Dan kalimat merupakan kalimat yang selalu diulang yang ditemukan dalam setiap penilaian yang diberikan oleh Tuhan kepada ketujuh jemaat itu. “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”  

Hal apakah yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat? Yang pertama adalah hal ini: bahwa seluruh jemaat-jemaat Tuhan kita, dan keadaan sejarah jemaat-jemaat di dalam pemerintahan dan era Allah yang berada dalam sebuah masyarakat campuran. Itu adalah sebuah percampuran antara kejahatan dan kebaikan. Enam dari ketujuh jemaat itu, dihakimi dan dicela serta memberikan beberapa peringatan. Hanya satu dari ketujuh jemaat itu yang tidak mendapat teguran dari Tuhan. Jemaat-jemaat yang lainnnya ditegur dan dihukum oleh Tuhan. Dan itu berkenaan dengan perjuangan mereka melawan sebuah latar belakang kegelapan dan kejahatan serta pelanggaran. Di dalam seluruh era dan periode perkembangan ketujuh jemaat-jemaat Kristus, ada sebuah percampuran antara kejahatan dan kebaikan. Ada sebuah pengorbanan yang besar dan ketaatan, di dalam jemaat yang jahat dan baik.   Ada kesesatan dan penyangkalan serta penghujatan. Di sana ada lalang dan gandum, kebaikan dan kejahatan, terang dan kegelapan; yang berjalan bersama-sama. Di dalam seluruh jemaat-jemaat dan di dalam seluruh era sejarah gereja dari permulaan hingga akhir.

Salah satu hal yang dapat dipikirkan dalam jemaat yang mula-mula itu, yang didirikan oleh para rasul sendiri dan digembalakan oleh mereka, orang-orang mungkin berpikir bahwa jemaat-jemaat tersebut dapat menjadi teladan dan model yang sempurna. Akan tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Jemaat-jemaat Perjanjian Baru, jemaat-jemaat yang didasarkan atas para rasul, jemaat mula-mula juga dipenuhi dengan kesesatan dan perpecahan dan nabi-nabi palsu dan segala jenis kejahatan yang ditimbulkan oleh iblis di bawah matahari. Dan seluruh sejarah gereja diwarnai oleh hal tersebut sepanjang masa. Sejarah-sejarah gereja di dunia ini penuh dengan sejarah penyesatan dan perpecahan serta sektarianisme dan keburukan dan kemurtadan dan penyangkalan serta nabi-nabi palsu. Kredo-kredo gereja bukanlah apa-apa selain dari pada pernyataan melawan perpecahan dan bidat-bidat yang merangkak ke dalam dan merampas iman yang sejati kepada Anak Allah. Itu adalah sebuah perkataan, “Berbahagialah bangsa yang sejarahnya sangat ringkas.” Hal itu karena bangsa yang memiliki sejarah yang ringkas tidak akan memiliki perang yang harus dihitung. Berbagialah gereja-gereja jika sejarah mereka sangat ringkas, tetapi sejarah mereka begitu panjang dan memiliki banyak bentuk karena kisah itu dipenuhi dengan keburukan dan kesesatan dan perpecahan dan penghujatan serta penyangkalan. Itu adalah gambaran dari jemaat-jemaat yang akan anda lihat di dalam penilaian Tuhan yang ditujukan kepada ketujuh jemaat Asia.

Hal itu tidak berbeda dengan hal yang disampaikan oleh Tuhan di dalam hal rahasia kerajaan yang terdapat di dalam Injil Matius pasal tiga belas. “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." [Matius 13:24-30].  Itu merupakan kisah dari Tuhan kita saat Dia menggambarkan zaman kita. Bahwa Setan akan selalu menabur benih di tempat dimana Tuhan menabur benih. Tidak akan pernah ada sebuah tanaman Tuhan yang di dalamnya tidak terdapat rumput dunia yang tumbuh dan bercampur di dalamnya.

Hal itu benar sejak semula, dari permulaan kisah dan pewahyuan Allah dan di dalam prediksi dan gambaran yang Dia berikan hingga akhir zaman. Di dalam kemuliaan, di dalam halaman sorgawi, Allah menanam benih yang baik, dan tuaianannya adalah Setan beserta dengan sepertiga malaikat yang mengikutinya. Allah telah menabur benih yang baik di Taman Firdaus Eden. Dan buah serta tuaian yang dihasilkan adalah rumput, dan lalang, semak belukar dan kematian. Di altar pertama dunia, muncullah orang kudus pertama yang terbunuh. Di hadapan air bah, Allah memiliki anak-anak, tetapi anak-nak iblis berbaur dan terhitung di antara anak-anak Allah. Dan jemaat serta sejarah gereja tidaklah berbeda. Dia memiliki pola yang sama dan bercampur dengan kejahatan sejak dari awal hingga akhir zaman. Tuhan kita telah memilih dua belas rasul dan salah satu dari antara mereka dia tetapkan sebagai iblis, yaitu Yudas Iskariot. Satu-satunya yang berasal dari Yudea, satu-satunya orang yang berbudi halus dan mengenal kepandaian berpidato dan mengetahui banyak hal dan merupakan seorang dalang dan seorang pelihat serta memiliki kemampuan; dan dia adalah menjadi bendahara dan bertanggung-jawab terhadap seluruh kelompok. Dan dari antara kedua belas murid itu, dia adalah seorang iblis.  Ketika Tuhan kita bangkit dari antara orang mati dan menampakkan diri di gunung Galilea, Paulus berkata bahwa lebih dari lima ratus orang melihat wajah dan bentuk dari Anak Allah, Matius berkata bahwa beberapa orang dari mereka memiliki keragu-raguan. Mereka sedang melihat Yesus namun mereka tidak percaya. Di dalam kisah dari jemaat mula-mula, anda mengetahui tentang Ananias dan Safira. Di dalam kebangunan rohani yang terjadi di Samaria dibawah pemberitaan injil yang dilakukan oleh penginjil Filipus, ada Simon  Magus yang berusaha untuk membeli jabatan di dalam rumah Allah. Dan kata simony yang anda miliki berasal dari Simon Magus, seorang petobat di Samaria yang berusaha untuk membeli karunia dari Allah. Demas dan Diotrefes adalah seorang pelayan yang Kristus yang hebat dan akhirnya dikutuk dalam Perjanjian Baru. Di mana ada Kristus, di situ ada antikristus. Di mana ada cahaya, di situ ada kegelapan; di mana ada gandum di situ ada lalang; di mana ada benih yang ditabur oleh Allah, di situ juga Setan menaburkan benih kejahatan; dan di mana ada kebaikan di situ ada keburukan. 

Mengapa? Mengapa Allah mengizinkan lalang disebarkan di antara gandum? Mengapa Allah tidak membuat institusinya yang kudus yang ada di dunia ini tetap murni dan terhindar dari kerusakan? Mengapa Allah tidak membuat jemaatnya tetap tidak tercemar? Satu-satunya hal yang kita tahu bahwa di sana ada sebuah pertanyaan yang tidak dapat dijawab tentang misteri kejahatan yang terdapat di alam semesta ini. Di dalam 2 Tesalonika 2:7, Paulus berbicara tentang “misteri kejahatan” dan tidak seorang pun yang dapat masuk ke dalamnya, dan tidak seorang pun yang dapat memahaminya—misteri kejahatan. Dan jemaat hanyalah sebuah lingkaran di dalam lingkaran besar yang berada di sekeliling kita. Kita hanyalah sebuah bagian dari misteri Allah yang terbentang dari kekekalan hingga kekekalan. Dan di dalam kekekalan itu, dan di dalam ciptaan Allah, ada sebuah misteri dan kemunculan kejahatan. Di dalam kumpulan jemaat, dalam kemuliaan surga, ada Setan yang ditempatkan Allah sebagai penghulu malaikat. Dan ada dosa yang ditemukan di dalam dirinya. Dan akhirnya dia dilemparkan ke dalam dunia. Dan ketika dia jatuh, sepertiga malaikat yang berada di dalam kemuliaan, memilih untuk mengikut Setan, dan merasa lebih baik untuk jatuh bersama dengan Setan dari pada mengikut Allah dan meninggikan Trinitas di dalam sorga. Dan hal itu sama dengan kumpulan jemaat Allah yang berada di dunia ini. Di sana ada kebobrokan dan perpecahan dan kesesatan dan penghujatan serta sifat-sifat duniawi dan segala sesuatu yang dikompromikan dengan kerajaan Allah.  

Satu-satunya hal yang dapat  saya katakan tentang hal ini adalah: bahwa hal ini adalah sebuah bukti dari inspirasi Firman Allah yang kudus. Pikiran Allah  bukanlah pikiran kita dan jalan kita bukanlah jalan Allah. Alam semesta ini berada di dalam sebuah hal yang berbeda dengan hal yang dapat dibuat oleh hikmat manusia. Dan seandainya manusia telah memprediksi dan melihat serta bernubuat tentang dunia ini dan jemaat-jemaatnya, mereka akan berbicara tentang zaman keemasan yang akan kita wujudkan ke dalam kenyataan dengan pemberitaan injil dan menaburkan firman Allah. Itulah hal yang akan disampaikan oleh manusia. Tetapi Allah yang melihat sejak awal hingga akhir, berkata bahwa  hal itu akan menjadi sebuah masyarakat yang berbaur dan diikuti oleh pola yang bercampur hingga akhir. Dan hal itu merupakan campuran antara kebaikan dan kejahatan. 

Lalu, jika gereja dan pengaturan dan kuasa serta pekerjaan Allah tidak dapat mampu mengatasi kejahatan di dunia ini, dan jika pemberitaan injil tidak memiliki kejayaan, lalu bukankan kekristenan mengalami kegagalan? Dan bukankah pemberitaan Injil Anak Allah menjadi jatuh dan tidak memiliki efek? Bukankah hal itu telah gagal? Ya, hal itu telah gagal—seandainya. Seandainya Allah  berkata di dalam Alkitab bahwa tidak akan ada penambahan—seandainya tidak ada campuran tambahan ke dalam pesan injil yang murni. Ya, itu telah gagal—seandainya Allah berkata bahwa di dalam lingkaran jemaat-jemaat, tidak akan ada sebuah gangguan dari Setan. Ya, hal itu akan jatuh—seandainya Allah berkata bahwa injil yang murni yang berasal dari sorga tidak akan kotor dengan sentuhan dunia. Ya, hal itu telah gagal—seandainya Allah berkata bahwa kebenaran itu, aliran yang berasal dari jemaat-jemaat, kebenaran dari Injil Anak Allah sama seperti sungai kehidupan yang tanpa cela yang mengalir tanpa rintangan, tanpa dicemari dan ia akan bertumbuh besar serta berkembang hingga ia menjadi sebuah samudera yang menjadi sumber berkat dan akan menutupi seluruh bumi. Jika Allah menyampaikan hal-hal itu, maka kekristenan telah gagal dan pola teladan yang cerah akan menjadi hampa dan terkoyak saat ini sebagaimana hal itu tidak pernah ditantang serta diancam dalam sejarah dunia.  

Tetapi Allah tidak menyampaikan hal-hal yang seperti itu. Dan, tidak ada isyarat tentang segala  pra pertunjukan  yang pernah mengikuti pola teladan yang salah yang kelihatannnya cerah seperti itu. Setiap acuan di dalam Firman Allah adalah tentang pelajaran-pelajaran dari jemaat-jemaat ini dan sejarah dunia, setiap hal merujuk kepada keadaan dunia ini yang secara diametrik merupakan kebalikan dari hal itu. Ketika pelayanan Tuhan kita telah selesai, apakah yang tersisa? Sebuah kawanan domba yang kecil dari orang-orang yang percaya. Tetapi, kebanyakan masyarakat menolak Kristus, dan itu juga terjadi pada hari ini. Dan ketika Paulus memberitakan injil, Paulus berkata bahwa di dalam pekerjaannya yang keras itu, dimana dia mencurahkan seluruh hidupnya dan jiwanya ke dalam pelayan itu, sehingga dia dapat menyelamatkan “beberapa orang” (1 Korontus 9:22). Dari jumlah penduduk Roma yang begitu besar, hanya sedikit orang yang berpaling dan bertobat. Selalu saja bahwa itu merupakan sebuah pilihan, panggilan untuk keluar.  

Kata Di dalam Kisah Rasula pasal lima belas—di dalam sidang Yerusalem—Yakobus yang merupakan gembala di Yerusalem, berkata bahwa itu merupakan tujuan Allah, untuk mengambil sebuah  masyarakat yang memuliakan namaNya yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Dan terhadap hal ini, Yakobus berkata bahwa seluruh nabi setuju akan hal itu. Dasar dari gereja, dari ekklesia, yang diterjemahkan dengan jemaat dari kata, ekklesiaekklesia, memiliki arti “sebuah panggilan untuk keluar,” itu adalah sebuah pilihan. Mayoritas besar dari penduduk dunia ini akan berpaling ke dalam sebuah ketidakpercayaan yang tetap. Tetapi beberpa diantaranya akan berpaling, yaitu orang-orang yang merupakan pilihan Allah. Dan hal itu ditemukan dalam sepanjang Alkitab. Alkita menggambarkan kita sebagai duta di dunia ini. Alkitab berkata bahwa di dunia ini kita adalah pendatang dan orang asing. Rumah kita adalah sorga. Alkitab berkata bahwa kita harus menjadi saksi bagi bangsa-bangsa di dunia ini dan Alkitab memberi pengakuan tentang akhir zaman, tentang kesudahan zaman yang akan sama seperti zaman Nuh ketika dunia dihancurkan oleh air bah. Dan Alkitab berkata bahwa di akhir zaman akan sama seperti zaman Lot ketika Allah menghancurkan dunia dengan api. Selalu ada gambaran dan prediksi di dalam Firman Allah, bahwa ada percampuran antara kebaikan dan kejahatan, antara lalang dengan gandum yang berlangsung hingga akhir  zaman.

Kalau demikian, bukankah pesan kekristenan telah gagal? Tidak lebih sama dengan hukum Musa. Orang-orang Yahudi berpaling ke dalam hukum Musa dan menghancurkannya dan merusaknya dan menyangkalnya dan menyesatkannya serta membelitnya dengan tradisi mereka.   Sekalipun begitu, janji Allah kepada umatNya selalu ya dan amin, dan hal itu selalu benar. Penodaan terhadap hal itu tidak mempengaruhi pemeliharaan dan pengaturan Allah, karena Tuhan Allah telah membawa umatnya keluar dari hukum Musa itu, Dia membawa umatNya di dasarkan atas namaNya. Dan Kristus datang dan disekitarnya berkumpullah orang-orang Yahudi yang terpilih, yang mula-mula dipanggil sebagai rasul-rasul dan penginjil-penginjil serta misionaris-misionaris dan mendirikan jemaat-jemaat Kristus di dunia ini. Pelaksanaan itu tidak pernah gagal. Bahwa kehendak Allah tidak gagal di dalam hal itu. Sekalipun dunia terbentang di dalam kegelapan, di dalam penolakan dan penyangkalan dan menjadi sebuah ketakutan dan kegelapan serta bahaya yang mengancam dan prasangka yang berlalu setiap menit, akan tetapi pengaturan dan anugerah dan pemeliharaan serta pilihan elektif Allah tidak akan jatuh terhempas ke tanah sehubungan dengan jemaat-jemaatNya. Hal itu akan digenapi  dengan membangkitkannya serta mengutusnya.

Paulus berkata bahwa jemaat-jemaat, orang-orang  di era ini dan dispensasi ini, termasuk juga anda, Paulus berkata bahwa ketika ranting dari hukum Musa yang lama telah dipatahkan, pada pohon yang sama itu, di dahan yang sama itu, Allah mencangkokkan hal yang baru, yaitu jemaat-jemaat Kristus. Ketika Allah memotong cabang yang asli, tujuanNya tidaklah gagal. Dan jika Allah tidak menyayangkan cabang yang asli, jika jemaat menjadi seperti Laodekia maka Allah akan memuntahkannya dari mulutNya, dan hal itu tidak akan menggagalkan tujuan Allah. Akan ada sebuah sisa, akan ada sebuah pilihan, yang akan diselamatkan, orang-orang  yang bertobat dan percaya. Dan itu adalah janji Allah di dunia. Satu-satunya hal yang dijanjikan Allah adalah hal ini, bahwa di dalam setiap masa, setiap zaman, setiap dispensasi, setiap tahun di sepanjang masa, Allah akan memiliki orang-orang yang menjadi umatNya. Allah akan memiliki para pengkhotbahNya, Allah akan memiliki orang-orang pilihanNya yang mewakili dunia dan pesan dari injil yang menyelamatkan akan selalu diberitakan di dunia ini. Selama bumi ini tetap berdiri, Allah akan tetap memiliki saksiNya. Itulah yang telah dijanjikan oleh Allah.

Allah telah berkata bahwa dampak dari pemberitaan injil akan menghasilkan orang-orang yang dipanggil keluar. Dia akan mengambil beberapa orang pilihan dari kumpulan manusia yang berada di ndunia ini dan beberapa orang dari mereka akan diselamatkan. Tidak masalahnya betapa pun gelapnya waktu, tidak masalah betapa mengecewakannya prospek itu, tidak masalah betapa gelapnya hari yang jatuh di atas kita, Allah akan tetap memiliki umatNya. Allah akan selalu memiliki orang-orang yang akan memberitakan injilNya dan Allah akan memanggil orang-orang pilihan yang menjadi milikNya. Dan tidak pernah ada suatu masa atau sebuah waktu di mana Allah tidak memiliki saksiNya di dunia ini. Allah memiliki Henokh dan Nuh bahkan Lot di Sodom dan Gomora, Allah selalu memiliki umatNya. Allah selalu memiliki pemberita injilNya. Allah selalu memiliki saksiNya. Allah selalu memiliki jemaat-jemaatNya. Dan Allah selalu memiliki orang-orang yang berpaling, bertobat, orang-orang yang diselamatkan. Sebuah pilihan yang selalu berada di dalam tujuan dan suara serta kehendak Allah.

Saya tidak dapat memberitahukan anda, tentang sesuatu yang tidak terbatas, yang sukar untuk dilukiskan, dan kenyamanan yang tidak terukur serta dorongan yang ada di dalam hati saya. Ketika saya bekerja dengan orang-orang di kota ini, tidak semua orang berpaling dan diselamatkan, tetapi hanya beberapa orang diantaranya. Sebagaimana kita berkumpul di sini pada pagi hari ini, ada ribuan orang dari kita yang berada di Gereja First Baptist ini pada jam ini. Dalam ibadah yang dilakukan pada pukul 8.15, kita memiliki sebuah jemaat yang penuh sesak. Dan gereja ini hampir penuh kembali pada ibadah pukul 10: 50 pagi ini. Ada ribuan orang yang berada di kota Dallas ini yang tetap berada di atas tempat tidur mereka. Beberapa orang di antara mereka sedang memancing di sungai. Beberapa orang dari mereka ada berada di luar sana untuk beberapa alasan. Dan anak-anak mereka tidak berpakaian, bermain di jalanan, beberapa dari antaranya tidak bertobat dan diselamatkan, tanpa kepedulian, tanpa perhatian, tanpa pertobatan, tanpa beban, dan terhilang. Tetapi di tengah-tengah ribuan orang itu yang berkata tidak terhadap undangan dari injil Anak Allah, ada orang-orang pilihan yang sedang berada di sini. Ada orang-orang yang berpaling dan diselamatkan. Ada orang-orang yang akan membuka hati mereka terhadap pemberitaan injil Anak Allah dan itu terjadi di segala tempat, dan di sepanjang hidup saya. Saya tidak memiliki kemampuan untuk memenangkan semua orang yang kepada mereka saya telah bersaksi. Saya tidak dapat memenangkan semua orang kepada Kristus, orang-orang yang pintunya telah saya ketok. Saya tidak memiliki kemampuan untuk melihat orang-orang yang menelusuri lorong ini di dalam sukacita dan kebahagiaan yang kepada mereka saya telah menawarkan injil Kristus dan sebuah undangan dari Allah, tetapi beberapa orang dari mereka melakukannya. Beberapa orang dari anda.  Saya telah membaptiskan sejumlah orang dari anda di hadapan Allah pada hari ini yang dahulunya terhilang. Anda dulunya adalah orang-orang yang menolak dan menghujat Allah serta tidak percaya, dan sekarang anda telah diselamatkan. Allah memiliki orang-orang pilihanNya dan umatNya. Dan Allah memiliki umatNya dalam setiap generasi dan di dalam setiap dispensasi serta di setiap zaman. Dan Allah memilikinya pada hari ini. Dan Dia akan tetap memilikinya hingga akhir zaman. Beberapa orang akan percaya. Beberapa orang akan bertobat. Beberapa orang akan diselamatkan. Beberapa orang akan dipanggil dan mendengarkan suara Allah serta mengikut Kristus. Dan satu hal yang sangat menakjubkan, satu hal yang paling mulia yang dapat dibayangkan oleh manusia, yaitu bahwa hal yang telah dilakukan Allah di dunia ini adalah akan selalu ada orang-orang pilihan. Dan anda tidak perlu kecewa. Anda tidak perlu gentar. Anda tidak perlu takut. Allah tidak pernah berjanji bahwa mereka semua akan diselamatkan di dalam suatu waktu dan suatu dispensasi dan suatu generasi. Tetapi Allah tetap memberikan kepada kita beberapa orang.

Bolehkan saya mengambil dua contoh dari dua orang pengkhotbah Jerman yang sangat fasih? Bolehkah saya membaca tentang pandangan mereka? Dengarkanlah apa yang disampaikan oleh mereka. Yang pertama adalah Martin Luther. Martir Luther dalam salah satu khotbahnya:

Hal ini tidaklah benar dan merupakan sebuah muslihat dari iblis yang mendorong orang-orang untuk percaya bahwa seluruh dunia akan menjadi Kristen. Ini adalah pekerjaan yang dilakukan iblis untuk menggelapkan suara dari doktrin yang benar dan untuk mencegahnya agar tidak dapat dipahami oleh orang-orang. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengakui bahwa seluruh dunia dan seluruh umat manusia akan percaya kepada Kristus. Karenanya kita secara terus menerus harus memikul salib yang suci dari mayoritas mereka yang telah menganiaya orang-orang kudus. 

Pandangan itu berasal dari sebuah khotbah yang sangat jelas yang disampaikan oleh Martin Luther.

Anda juga boleh memperhatikan salah satu khotbah lainnya, bagian dari khotbah itu, yang penah saya baca di dalam hidup saya, yang berasal dari Conrad Grebel di dalam khotbahnya di “Augsburg Confession.”  Dengarkanlah apa yang disampaikannya dalam khotbahnya itu:

Ide tentang sebuah zaman keemasan yang terjadi sebelum kebangkitan orang mati, sebelum kedatangan Tuhan kita  merupakan sebuah hal yang dekat dengan fanatisme. Yang tidak hanya bertentangan dengan seluruh isi kitab suci tetapi juga secara khusus bertentangan dengan nubuatan yang sangat jelas yang disampaikan oleh Tuhan Yesus Kristus dan kepercayaan dari rasul-rasulNya, ketika mereka berbicara tentang hari penghakiman yang akan datang segera.

 

Kemudian pengkhotbah yang fasih ini mengutip Matius 24:13, 1 Timotius 4:1-2, 2 Timotius 3:1-2, 2 Petrus 3:3, dan kemudian dia melanjutkan, “Tidak ada apapun ada di sana dikatakan tentang suatu zaman keemasan, tetapi hanya kesengsaraan dan salib yang menyentuh semua keluarga di dunia ini.” Dengarkanlah apa yang disampaikan oleh pengkhotbah yang fasih ini:   

Berkenaan dengan peristiwa-peristiwa gerejawi, telah diprediksikan sebelumnya bahwa di akhir zaman, akan banyak kristus-kristus dan nabi-nabi palsu yang akan muncul, dan akan melakukan tanda-tanda yang hebat dan sekiranya mungkin mereka juga akan menyesatkan orang-orang pilihan. Berkenaan dengan bidat-bidat, telah diperkirakan sebelumnya bahwa kasih akan pudar, di hati manusia dan iman akan menyusut sehingga Kristus sendiri berkata: Jika Anak Manusia datang, adakah Ia mendapati iman di bumi? Akankah ada sebuah zaman keemasan?  Berkenaan dengan berbagai keadaan, telah diperkirakan bahwa orang-orang jahat akan membunuh mereka dan akan ada perang dan  desas-desus tentang perang, bangsa-bangsa akan bangkit melawan bangsa-bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akanlah ada sebuah zaman keemasan? Berkenaan dengan keluarga, telah diperkirakan sebelumnya bahwa anak laki-laki akan melawan ayahnya dan anak-anak perempuan akan melawan ibunya. Dan musuh seseorang adalah seluruh anggota keluarganya. Akankah ada sebuah zaman keemasan? Berdasarkan kehidupan secara umum, telah diperkirakan sebelumnya bahwa akan ada kesusahan di antara umat manusia dan akan takut serta gentar terhadap hal-hal yang menimpa bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan ada lagi. Mungkinkah ada sebuah zaman keemasan? Apa yang akan terjadi di bumi adalah di kahir zaman, bahwa gereja akan berada dalam gereja yang militan dan bukan gereja yang mengalami kemenangan.

 

Bukankah sangat luar biasa jika kita memperoleh semuanya itu di dalam kepala kita? Di sini, di dunia ini, kita menjadi gereja yang militan. Kita berada di garis depan. Anda adalah seorang prajurit. Anda ada sedang berada di dalam barisan. Anda sedang melakukan pertempuran. Anda berhadapan dengan Iblis. Anda berhadapan dengan malaikat-malaikatnya. Anda berhadapan dengan neraka. Anda berhadapan dengan kejahatan. Anda berhadapan dengan penghujatan. Anda berhadapan dengan bidat-bidat. Anda berhadapan dengan sekularisme. Anda berhadapan dengan obat-obat terlarang. Anda berhadapan dengan dunia yang menentang anda. Pengkhotbah yang fasih ini berkata, “Kita berada dalam gereja yang militan,” dan itu berarti kita harus memikul salib kita, menanggung kesukaran dan pencobaan dan kerja keras serta usaha keras. Dan itu akan terus berlangsung hingga Yesus datang. Kita berada dalam gereja yang militan dan menanggung kesengsaraan seturut dengan kehendak Allah—“Menunggu dengan sabar atas zaman keemasan yang sesungguhnya dan kerajaan Trinitas yang tidak berada di dunia ini tetapi di dalam kerajaan masa depan di dalam kemuliaan dan berkat yang kekal.”

Saudara, itu adalah khotbah yang sejati. Dan betapa kita membutuhkan pengkhotbah yang seperti itu dan seperti Martin Luther. Orang-orang yang merefleksikan wahyu yang agung serta ramalan Allah yang dapat melihat dari awal hingga akhir. Dan hal itu dilakukan Allah supaya kita tidak kecewa. Supaya anda tidak berpikir bahwa Khrushchev yang akan menguburkan kita, dia harus meminta izin Allah untuk melakukan hal itu. Saya tidak menyangkal bahwa dia memiliki rakyat yang berada di bawah tangan besi dari palu dan arit. Saya tidak menyangkal bahwa hal-hal itu tampak sangat menakutkan dan mengerikan. Saya tidak menyangkal bahwa dunia akan tetap berlangsung dan penuh dengan peperangan dan desas-desus perang. Dan hati manusia akan genetar terhadap hal yang akan menimpa bumi. Saya hanya mengakui bahwa Allah memiliki orang-orang pilihanNya dan tujuanNya tidak akan gagal. Akan selalu ada orang-orang yang akan memberitakan pesan Allah, dan umat Allah. Dan Allah memiliki sebuah pelajaran yang penuh kemenangan. Dan berkenaan dengan misteri kejahatan itu, saya tidak dapat secara penuh untuk masuk ke dalamnya. Tetapi itu  adalah milik Allah. Menjadi bagian Allah.  Dan kita di sini sebagai saksi Allah dan para prajurit serta para pekerja dan pelayan-pelayan yang didedikasikan untuk Allah selama kita hidup dan selama anak-anak anda masih hidup, dan sampai tiba masanya di mana Allah akan berkata cukup dan mengirim para penuai untuk memisahkan lalang dengan gandum. Itu adalah jalan yang sudah ditentukan Allah—sebuah jalan untuk memikul salib dan kesukaran dan pencobaab dan dedikasi serta pekerjaan kita sampai Yesus akan datang kembali.

Sekarang bolehkah saya menyimpulkan khotbah ini? Allah akan selalu memiliki kepunyaanNya di dunia ini. Allah akan selalu memiliki umatNya. Allah akan selalu memiliki saksiNya. Dan ada banyak tempat dan masa ketika kegelapan berlalulalang dan kompromi dan kerusakan serta kejahatan dan penyesatan yang kosong muncul. Tetapi  di tempat yang lain, sejak semula, akan ada cahaya dan kemuliaan dan kebangunan rohani dan penginjilan serta kuasa dari Roh Kudus Allah. Dan hal itu akan selalu berlangsung secara terus menerus, termasuk pada hari ini.

Ketika gereja Antiokhia telah mengalami penyususutan. Gereja Milan sedang mengalami berkat rohani yang besar dari sorga. Ketika gereja-gereja Aleksandria dan Karthago jatuh ke dalam ritual seremonial yang kosong, gereja-gereja Gaul sedang bertempur dengan penguasa Imperium Roma yang jahat dan  telah menobatkan orang-orang barbar yang kejam dan kasar. Ketika gereja Roma jatuh ke dalam kehampaan dan ritual-ritual dan penghujatan terhadap Allah, Irlandia sedang berpaling kepada Kristus di dalam keindahan dan kemuliaan, menyembah Yang Kudus dari Israel. Ketika Muhammad menjadi tangan pembalasan dendam Allah terhadap orang-orang Kristen pemuja berhala, ketika Mumammad mengangkat pedang terhadap gereja-gereja di Mesir dan Siria serta Asia kecil, pada saat itu, sarjana-sarjana Iona, sebuah pulau kecil di Inggris sedang mempelajari Firman Allah dan mereka sedang memberitakan injil kepada orang-orang Anglo-Saxon dan menjadi bapa-bapa leluhur anda yang telah bertobat yang menjadi milik saya juga. Ketika kepausan di Avignon Prancis jatuh ke dalam perzinahan dan kejahataan serta menodai agama, pada saat yang sama orang-orang yang berada di kota-kota Teutonic di Jerman sedang menulis dan memberitakan injil serta melakukan pernbuatan yang memuliakan Kristus Yesus. Ketika ladang-ladang di Italia mengalami panen yang buruk, ladang-ladang di Bohemia sedang mengalami panen yang luar biasa. Ketika Prancis jatuh ke dalam kesewenang-wenangan dan takyul yang gelap, bintang reformasi sedang terbit di Inggris.  Ketika Unitarian menyebabkan kerusakan kepada gereja-gereja di Inggris dan Amerika dan memiliki pemahaman yang tidak jelas tentang Alkitab dan seluruh isi dari pesan Kristus, para pengkhotbah pioneer sedang melintasi daerah Allegenies. Mereka sedang memberitakan injil di padang liar Kentucky dan Tennesse. Dan mereka bergerak ke arah seluruh pantai barat dan Amerika tengah dan akhirnya tiba ke kota tempat saya dibesarkan dan terus bergerak ke arah pantai emas samudera Pasifik. Para pendiri gereja kita, yang menimbulkan kebangunan rohani, membawa hati manusia ke dalam kerajaan sorga.   

Dan di sini, di kota ini, mungkin ada seremoni terasa kosong dan hampa di dalam hati manusia, akan tetapi di tengah-tengah jemaat ini ada roh penyembahan dan kesalehan serta memenangkan jiwa serta kebangunan rohani. Dan itu adalah cara yang dilakukan Allah sepanjang zaman hingga akhir. Bahwa tidak semua orang akan bertobat. Tidak semua orang yang akan diselamatkan. Tidak semua orang yang akan mengasihi Kristus. Akan ada lalang yang ditabur oleh Iblis, di tempat di mana kebenaran Kristus disampaikan. Tetapi akan selalu ada orang-orang pilihan Allah. Juga akan selalu ada orang-orang yang mengasihi Yesus. Juga akan selalu ada pengkhotbah-pengkhotbah yang sejati. Ada ada sebuah jemaat yang berkumpul di sekitar orang-orang yang mengasihi firman Allah, inspirasi Allah, nafas Allah yang datang dengan memecahkan roti kehidupan. Akan selalu ada orang-orang yang berpaling dan diselamatkan. Sama seperti nabi tua yang mengangkat suaranya untuk berkata, bertobatlah, bertobatlah  kamu. “Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannnya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari ghidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?” (Yehezkiel 33:11). Dan beberapa orang akan bertobat. Dan beberapa orang akan diselamatkan. Seperti yang disampaikan oleh Paulus kepada orang-orang Korintus: belajar, bekerja keras, berdoa, menderita untuk meneguhkan panggilan dan pilihanmu.  

Oh, Tuhan, semoga Allah mengingat aku; bahwa Tuhan akan meletakkan namaku di dalam kitab Kehidupan; bahwa Allah akan menyentuh hatiku; bahwa Allah akan berbicara ke dalam jiwaku; bahwa Allah akan membuka pintu bagiku. Oh Tuhan, di dalam panggilan Allah dan pilihan Allah yang mengikutsertakan aku. Bagaimana aku dapat mengucap syukur dengan sepenuhnya? Bagaimana aku dapat membalasNya? Apa yang harus aku katakan dan bagaimanakah aku dapat datang ke hadapan Allah Yang Mahatinggi? Bahwa Dia akan memberkati kita dan memanggil kita, berbicara kepada kita dan meminta kita untuk datang. Ah, terberkatilah hari-hari dan masa-masa yang anda hidupi.

Lihatlah ke dalam diri anda. Di Amerika, tempat di mana pintu gereja terbuka dengan lebar. Di Amerika, di mana injil diberitakan. Di dalam gereja yang penuh berkat ini, tidak ada hal lain selain dari pada membuka Alkitab dan membaca lembaran-lembaran kudus dan membuat permohonan di dalam nama Yesus. Dan anda berada di sini. Allah telah mengirim anda ke sini dan Dia telah memanggil anda, dan Dia telah mengundang anda dan menyambut anda. Datanglah! Bagi anda yang berada di atas balkon yang mau datang. Ada tangga yang berada di sana dan di sini lainnya. Ada sebuah tangga yang berada di sini dan di sisi yang lainnya. Mari, datanglah! Dan bagi anda semua yang berada di lantai bawah. Allah telah mengirim anda ke tempat ini. Ini adalah waktu anda. Ini adalah waktu Allah bagi anda. Mari, datanglah! Katakanlah, “Pendeta, inilah saya. Saya memngulurkan tangan ini bagi anda. Saya menyerahkan hati ini kepada Allah. Saya datang dan saya berdiri di sini. Datanglah, seluruh keluarga anda, boleh datang ke depan dan katakanlah, “Pendeta, ini istri saya dan anak-anak saya. Kami semua datang ke gereja.”  Sebagaimana Allah telah menyampaikan firmanNya, membuka pintu dan memberikan undangan, lakukanlah sekarang, membuat keputusan bagi Allah. Lakukan dan datanglah saat kita menyanyikan lagu ini dalam bait pertama serta baris yang pertama, ketika kita berdiri dan menyanyikan lagu undangan kita.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.