KOVENAN KITA YANG DIPELIHARA ALLAH (BAGIAN DUA)

[OUR COVENANT-KEEPING GOD (PART TWO)]

 

Dr. W. A. Criswell

 

Wahyu 4:3

10-12-61

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, anda sedang bergabung dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah pada pukul sebelas pagi, khotbah yang berjudul: Kovenan Kita Yang Dipelihara Allah. Setelah bertahun-tahun berkhotbah melalui kitab-kitab di dalam Alkitab, kita telah tiba di kitab yang keenam puluh enam. Dan di dalam seri khotbah kita melalui kitab itu, yaitu Kitab Wahyu, kita telah sampai di pasal 4.

Kitab Wahyu dibagi ke dalam tiga bagian besar menurut garis besar Allah di dalam pasal 1 ayat 19. Yang pertama, penglihatan yang telah dilihat oleh Yohanes dan dia menuliskannya. Yang kedua, sebuah nubuatan, sebuah garis besar tentang prerkembangan sejarah jemaat-jemaat Kristus di bumi—hal-hal yang terjadi sekarang—dan Yohanes menuliskannya. Kemudian tibalah di bagian yang ketiga dari kitab ini yang mana Yohanes diberitahukan untuk melihat hal-hal yang akan dia lihat; hal-hal yang akan terjadi setelah jemaat-jemaat diangkat dari bumi ini. Kemudian Yohanes menuliskan hal itu. Apakah anda tahu, dimulai dari pasal empat hingga akhir dari kitab ini, merupakan gambaran dari klimaks yang besar tentang kesudahan zaman dan akhir zaman?

Sekarang, di dalam pasal empat, sebagaimana pasal itu dimulai, ada sebuah pintu yang terbuka di sorga dan sebuah suara yang nyaring mengundang Yohanes untuk naik. Dan ketika Yohanes berada di sorga, hal pertama yang dia lihat adalah takhta dan di atas takhta itu duduk Allah Yang Mahatinggi, yang berarti bahwa pusat dari seluruh alam semesta ini adalah kedaulatan dan kesanggupan serta pemerintahan Allah Yang Mahatinggi. Ketika Yohanes tetap melihat, dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu. Itu merupakan sebuah frasa yang akan anda temukan secara berulang-ulang di dalam Kitab Wahyu: guruh dan suara serta kilat. Hal itu merujuk kepada penghakiman dari murka Allah Yang Mahatinggi. Tetapi di dalam ayat itu, ketika Yohanes melihat takhta itu, dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh dan suara yang nyaring, dan ketika dia terus mengamati takhta itu, dia juga melihat sebuah iris, sebuah pelangi di sekitarnya.

Sebuah pelangi adalah sebuah tanda dari kovenan Allah. Itulah sebabnya Allah menempatkan busurNya yang indah dan agung di atas langit. Itu adalah sebuah tanda dari kovenan—janji Allah. Tuhan akan mengingat janjiNya. Sebelum hukuman dijatuhkan, sebelum Allah mengangkat tanganNya terhadap mahluk di bumi ini, yang pertama di sana ada tanda dan simbol dari pelangi Allah. Tuhan akan mengingat janjiNya. Allah akan berurusan dengan ciptaanNya di dalam kemurahan, di dalam pengampunan—pelangi dari kovenan kita yang dipelihara Allah. Kemudian hal itu memberikan saya kesempatan bagi saya untuk menyajikan khotbah ini, yang saya persiapkan dan khotbahkan terhadap akhir zaman itu yang mulai digambarkan di dalam Wahyu pasal empat. Kovenan Kita Yang Dipelihara Allah—pelangi yang melingkupi takhta itu. Sebelum hari penghukuman datang, Allah akan mengingat janjiNya, Allah akan setia memegang teguh kovenanNya. 

Kemudian, kovenan utama dari Allah, sebagaimana hal itu dibentangkan dan berkembang di dalam Alkitab ini, yaitu Kovenan Abraham. Dan khotbah minggu yang lalu adalah sebuah sajian tentang kovenan itu. Kemudian saya berkata bahwa bagian Alkitab selanjutnya tidak lain merupakan karya utama dan jangkauan dari janji Allah yang telah dibuat kepada Abraham. Dari hal itu, segala sesuatu yang anda baca di Alkitab merupakan sebuah bentangan dari kesetiaan janji yang dipegang teguh oleh Allah sebagaimana Dia telah menyampaikan perkataan itu kepada Abraham. 

Karena itu, pada pagi hari ini, secara cepat kita akan melihatnya melalui Alkitab in. Dan melalui pengalaman di dalam ibadah awal, saya tidak dapat membaca seluruh bagian-bagian ini, saya hanya akan menunjukkan sebagian di antaranya, dan saya akan membaca beberapa di antaranya. Dan anda tidak akan bisa secara cepat mengikuti saya melalui Alkitab anda karena, saya memiliki Alkitab yang sudah ditandai. Semua khotbah melalui kitab Wahyu telah disalin dan telah diketik, dan anda dapat memperolehnya di perpustakaan gereja. Semua khotbah ini sangat bernilai bagi saya. Saya telah mencurahkan jiwa saya keluar, dalam mempersiapkan khotbah-khotbah ini, dan hal yang dapat anda lakukan adalah pergi ke perpustakaan dan membayar untuk tinta dan kertas dan anda akan dapat memilikinya selamanya.

Sekarang, untuk sejenak, kita akan menyegarkan kembali pikiran kita tentang kovenan Abaraham. Kita akan melihat di dalam Kejadian pasal 12, ayat dua dan tiga: “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram....Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau…. dan engkau akan menjadi berkat…. dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” [Kejadian 12:1-3].  Kemudian Kejadian 12:7: “Dan Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.”  Lalu janji itu diteguhkan secara berulang-ulang dan saya akan membaca peneguhan dari janji itu. Di dalam Kejadian 17:7-8: “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.”  Sekali lagi dalam Kejadian 22:15-18: “Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kataNya: Aku bersumpah demi diriKu sendiri …, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut…..Oleh keturunanmulah …—Galatia 3:16: dari satu keturunan— Oleh keturunanmulah seluruh bangsa-bangsa di dunia akan mendapat berkat” [Kejadian 22:15-18].  Allah merujuk hal itu sebagai kovenan yang telah Dia buat, yang bersifat kekal antara Dia, Allah Yang Mahatinggi, dan Abraham serta keturunan Abraham. 

Ada tiga makna untuk kata “keturunan.”  Yang pertama, keturunan seperti yang didiskusikan Paulus di dalam Roma dan Galatia. Ada sebagai keturunan yang merujuk kepada Raja besar yang akan datang—dan itu akan menjadi khotbah saya minggu depan. Keturunan sebagai satu orang—hal itu merujuk kepada Mesias, Kristus, yang di dalamNya seluruh kamu di bumi akan mendapat berkat. Itu adalah keturunan perempauan yang akan meremukkan kepala ular. Itu adalah arti yang pertama dari keturunan.  Makna yang kedua dari kata keturunan merujuk kepada anak cucu Abraham: “Maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut” [Kejadian 22:17].  Jadi, makna yang kedua dari kata keturunan merujuk kepada Israel—anak  cucu Abraham. Kemudian, makna yang ketiga dari keturunan merujuk kepada anak-anak Abraham secara iman, yang banyak anda temukan dalam diskusi surat-surat Rasul Paulus. Kita adalah anak-anak Abraham berdasarkan iman. Kita semua yang percaya kepada Allah, yang telah diselamatkan adalah keturunan Abraham secara rohani.

Pada hari ini, kita akan mengambil bagian dari Kovenan Abraham itu. Kita akan mengikutinya melalui kesetiaan Allah berkaitan dengan negeri itu—bahwa negeri itu milik Israel. Kemudian yang kedua, kita akan melihat kesetiaan Allah terhadap keturunan anak cucu Abraham—mereka akan menjadi sebuah bangsa di hadapan Allah sampai selama-lamanya. Dan kemudian, yang ketiga kita akan mendiskusikan pertobatan yang pokok dari keturunan Abraham, dari Israel kepada Tuhan Allah. Kemudian, apakah khotbah ini selesai atau tidak. Minggu pagi berikutnya kita akan membahas keturunan yang di dalamnya seluruh kaum di bumi akan diberkati. Sekarang, secepat yang saya bisa lakukan, kita akan mengikuti ide ini, kepastian ini, pengakuan yang telah dibuat pengkhotbah pada hari minggu yang kemarin bahwa bagian selanjutnya dari Alkitab ini tidak lain selain dari pada bentangan dan karya yang kuat dari janji yang telah dibuat Allah kepada Abraham, yaitu kovenan  kita yang dipelihara Allah.

Yang pertama—negeri itu. Allah berkata kepada Abraham bahwa “seluruh negeri yang kau lihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu sampai selama-lamanya” [Kejadian 12:7].  “Seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya” [Kejadian 17:8].  Kemudian, sepanjang sisa dari Alkitab, hal itu sungguh-sungguh dipenuhi. Hal itu ditegaskan dalam sorga dan disajikan dalam dunia. Kitab Kejadian ditutup dengan ayat terakhir yang merupakan perkataan dari Yusuf kepada saudara-saudaranya di Mesir: “Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub." Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.” [Kejadian 50:24, 25].  Dan kembali dari negeri Mesir dan kembali ke negeri Israel, di sanakah engkau akan menguburkan tulang-tulangku. Kembali ke negri yang telah dijanjikan Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Dan di dalam Kitab Ulangan pasal tiga puluh satu ayat 7 dan 8, dan di dalam Kitab Ulangan pasal tiga puluh empat ayat 4: “Kemudian Musa naik ke gunung Nebo dan Tuhan menunjukkan seluruh negeri itu kepadanya dan Tuhan berkata kepadanya, “Inilah negeri yang Ku janjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian; Kepada keturunanmulah  akan kuberikan negeri itu” [Ulangan 34:4].  Sekarang di dalam ingatan Alkitab, kovenan yang hebat itu selamanya berada di dalam pikiran dan hati Allah.

Di dalam Yesaya 14:1: “Sebab Tuhan akan menyayangi Yakub dan akan memilih Isreal sekali lagi dan akan membiarkan mereka tinggal di tanah mereka” [Yesaya 14:1].  Allah tidak memiliki perkataan apa pun tentang Lembah Missisipi. Dan Allah tidak memiliki perkataan apa pun untuk disampaikan tentang Lembah Amazon atau Nil. Tetapi Allah memiliki sesuatu untuk disampaikan tentang timbunan batu karang yang berada di sana yang kita sebut Palestina. Gambaran itu selamanya berada di dalam tujuan elektif Allah. Yeremia 16:14, 15: “Sebab itu, demikianlah firman Tuhan, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa tidak dikatakan orang lagi: Demi Tuhan yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir, melainkan: Demi Tuhan yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah menceraiberaikan mereka! Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka.”  Yehezkiel 11, ayat 13: “Lalu aku sujud dan berseru dengan suara nyaring, kataku: "Aduh, Tuhan Allah, apakah Engkau menghabiskan sisa Israel?"  Kemudian datanglah firman Tuhan kepadaku:  "Hai anak manusia, penduduk-penduduk Yerusalem berkata tentang semua saudara-saudaramu, tentang kaum kerabatmu dan segenap kaum Israel dalam keseluruhannya: Mereka telah jauh dari Tuhan, kepada kami tanah ini diberikan menjadi milik kami.” [Yehezkiel 11:13-15].  “Kami memilikinya.” Itulah yang disampaikan oleh orang Amori. Itulah yang disampaikan oleh orang Het. Itulah yang disampaikan oleh orang Arab pada hari ini: Pergilah dari sana. Kepada kamilah telah diberikan kepemilikan dari tanah ini. Kami memilikinya. “Oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan Allah: Walaupun Aku membawa mereka jauh-jauh di antara bangsa-bangsa dan menyerakkan mereka di negeri-negeri itu dan Aku menjadi tempat kudus yang sedikit artinya bagi mereka di negeri-negeri di mana mereka datang, oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan Allah: Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel” [Yehezkiel 11:16, 17].   Dan hal itu tidak pernah berubah. Yehezkiel  [28], ayat 25, 26:  “Beginilah firman Tuhan Allah: Pada saat Aku mengumpulkan kaum Israel dari tengah suku-suku bangsa, di mana mereka berserak dan Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepada mereka di hadapan bangsa-bangsa, maka mereka akan diam di tanah mereka yang telah Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub. Mereka akan diam di sana dengan aman tenteram, mereka akan membangun rumah dan membuat kebun anggur. Ya, mereka akan diam dengan aman tenteram….” [Yehezkiel 28:25, 26].  Di dalam Kitab Amos pasal sembilan, Amos menutup nubuatannya dengan kata-kata berikutnya: “Aku akan memulihkan kembali umatKu Israel; mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun buah-buahan dan makan buahnya. Maka aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,’ firman Tuhan Allahmu.” [Amos 9:14, 15].   “Aku telah menyerahkannya kepada mereka,” Dia berkata kepada Abaraham, “sampai selama-lamanya.” Dan sepanjang sisa Alkitab, hal itu dipenuhi dan ditegaskan kembali, tentang janji itu. “Dan pada suatu hari, Aku akan menempatkan mereka di sana, ketika pada akhirnya Aku akan mengumpulkan mereka bersama-sama. Mereka tidak akan terusir lagi dari tanah yang telah Kuberikan itu kepada mereka.” 

Di dalam Kitab Lukas pasal dua puluh satu, Tuhan kita berkata, “Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu” (Lukas 21:24). Sampai sekarang, tempat itu masih dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Tetapi pada suatu hari ketika tujuan elektif Allah dipenuhi di antara bangsa-bangsa lain, maka Allah akan mengembalikan Israel ke rumah mereka dan negeri mereka. Di dalam Kitab Wahyu pasal sebelas, di tengah-tengah pasal itu, di sana digambarkan tentang sebuah kota, yaitu dalam Wahyu 11:8, dan kota itu secara rohani disebut Sodom dan Gomora. Tetapi itu adalah sebuah tempat di mana Tuhan kita disalibkan. Jadi sangat jelas hingga akhir waktu, anda sedang berbicara tentang negeri kecil itu dan anda sedang berbicara tentang janji itu; dan anda sedang berbicara tentang kovenan itu dan Tuhan akan setia memelihara perkataan yang Dia sampaikan. Suatu hari, tanah itu dan negeri itu, akan dikumpulkan kembali, umat kovenan Allah.

Baiklah—sekarang yang kedua, Hal kedua yang kita diskusikan pada pagi hari ini adalah: bahwa Israel akan menjadi sebuah bangsa di hadapan Allah selamanya. Saya tidak mengetahui apa-apa tentang masa depan Britania Raya, Allah tidak menyampaikan apa-apa tentang hal bangsa itu. Saya tidak mengetahui apa pun tentang masa depan Amerika Serikat, Allah tidak menyampaikan apa pun tentangnya. Saya tidak mengetahui apa pun tentang Cina, Allah tidak menyampaikan apa pun tentangnya. Dia memiliki sebuah tujuan bagi kita semua, tetapi saya hanya mengetahui hal ini, bahwa ada sebuah bangsa yang telah Dia pilih, yang di dalamnya namaNya dimuliakan, dan bangsa itu adalah rakyat kecil dan kerajaan Israel. Saya ingin menunjukkan kepada anda bahkan di dalam pikiran kita sehari-hari, kita tidak melihat Israel sebagai bangsa-bangsa lain dan masyarakat yang lain. Mereka terpisah dan berbeda—tepat seperti yang disampaikan Allah di dalam KitabNya. Minggu pagi yang kemarin, pada jam ini, jika anda di sini, pemimpin lagu kita yang penuh bakat dan karunia, Mr.  Leroy Till memulai ibadah dengan nyanyian solo. Apakah anda mengingatnya? Jika anda berada di sini, anda akan terkesan dengan terjemahan dari lagu itu. Baiklah—dengarkanlah syairnya. lagu itu berjudul, “Janganlah Engkau Takut, Wahai Israel.”  Anda telah seringkali mendengar lagu itu. Saya telah meminta kepadanya lirik dari lagu itu. Liriknya diambil dari Alkitab.

 

Sesungguhnya, akan ada sebuah hari,

Bahwa pelihat di atas puncak gunung akan berseru dengan nyaring:
Bangkitlah engkau, bangkitlah engkau,

Naiklah ke atas Bukit Sion,

Kepada Tuhan Allahmu,

Demikianlah firman Tuhan,

Jangan takut wahai Israel, dan juga jangan cemas.

Refrain suaramu dari ratapan

Dan matamu dari air mata,

Sebab Aku Tuhan bersama dengan engkau. Aku akan menyelamatkan engkau.

Aku telah mengasihimu dengan kasih yang kekal

Dan Aku telah menebus engkau.

Mengapa engkau menangis dalam penderitaanmu?

Mengapa engkau berkabung dalam penglihatan malam?

Aku telah menebus engkau,

Demikianlah firman Tuhan, bernyanyilah engkau dengan sukacita.

Pagimu telah berubah menjadi sukacita. Aku telah menebus engkau.

Berbahagialah, berbahagialah dan bersukacita. Penderitaanmu telah berakhir.

Jangan takut wahai Israel. Juga janganlah engkau cemas,

Sebab Aku telah menebus engkau.

[“Janganlah Engkau Takut, Wahai Israel,” Dudley Buck]

 

Dan ketika dia menyanyikan lagu itu, setiap orang yang berada di luar sana berkata, “Amin.” Itulah Allah. Amin. Itulah Tuhan. Anda meletakkan Amerika di sana dan setiap orang akan tertawa di luar sana. Kenapa, karena itu akan merupakan hal menggelikan yang pernah saya dengar dalam hidup saya. Atau anda letakkan Cina di sana atau anda letakkan Britania Raya di sana, anda dapat meletakkan apa saja di sana, tetapi ketika anda meletakkan Israel di sana, setiap orang dari anda yang duduk di sana akan berkata, “Luar biasa!” Itu adalah refleksi dari Roh Allah dan itu adalah refleksi dari inspirasi Kitab Suci. Mengapa? Karena Allah telah menetapkan belas kasihanNya atas Israel. Mereka adalah sebuah bangsa yang terpisah dan berbeda. Dan ketika anda berdiri di sini dan bernyanyi seperti itu, segera saja hati dari seluruh anak-anak Allah tahu bahwa kita sedang menyanyikan tentang kovenan pemeliharaan Allah.

Baiklah. Sekarang, mari kita melihat Alkitab secepat yang kita bisa dan kita akan melihat bahwa keseluruhan bagian Kitab Suci tidak lain adalah hasil dari janji Tuhan ini. Nubuatan dari hal itu—di dalam Kitab Imamat, ratusan tahun sebuah adanya sebuah pembuangan. Dia berbicara tentang penyebaran bangsa Israel ke bangsa-bangsa lain, yaitu dalam Imamat 26:42-46: 

Maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan Yakub; juga perjanjian dengan Ishak dan perjanjian-Ku dengan Abrahampun akan Kuingat dan negeri itu akan Kuingat juga. Jadi tanah itu akan ditinggalkan mereka dan akan pulih dari akibat tahun-tahun sabat yang dilalaikan selama tanah itu tandus, oleh karena ditinggalkan mereka, dan mereka akan membayar pulih kesalahan mereka, tak lain dan tak bukan karena mereka menolak peraturan-Ku dan hati mereka muak mendengarkan ketetapan-Ku. Namun demikian, apabila mereka ada di negeri musuh mereka, Aku tidak akan menolak mereka dan tidak akan muak melihat mereka, sehingga Aku membinasakan mereka dan membatalkan perjanjian-Ku dengan mereka, sebab Akulah Tuhan, Allah mereka.

Seorang manusia mungkin tidak memegang janjinya, dan seseorang mungkin melupakan kovenannya, tetapi Aku tidak akan melupakannya kata Allah. Akulah Tuhan. Dan,  “Untuk keselamatan mereka Aku akan mengingat perjanjian dengan orang-orang dahulu yang Kubawa keluar dari tanah Mesir di depan mata bangsa-bangsa lain, supaya Aku menjadi Allah mereka; Akulah Tuhan.”  Kita mungkin melakukan sesuatu yang lain, tetapi tidak dengan Allah. Dan ketika Allah membuat sebuah perjanjian tanpa syarat di sana, Dia akan setia memegangnya sampai selama-lamanya. Bagaimana pun mereka menyanyikan hal itu di Minggu malam, yaitu sampai selama-lamanya, itu adalah cara yang ditulis Allah dalam KitabNya. Tepat seperti itu—sampai selama-lamanya.

Kemudian, di dalam Yesaya pasal sebelas ayat 11: “Pada waktu itu Tuhan akan mengangkat pula tanganNya untuk menebus sisa-sisa umatNya” [Yesaya 11:11]. Pertama kali mereka pergi ke dalam pembuangan adalah di dalam pembuangan Babel. Kemudian mereka kembali. Kemudian tanah itu dihancurkan oleh pasukan Titus pada tahun 70 A.D. Tetapi akan ada waktu yang kedua. Akan ada pengumpulan kembali bagi Isreal. “Maka hari itu akan digenapi untuk mengumpulkan sisa-sisa umatNya. Dia akan menetapkan sebuah panji bagi bangsa-bangsa.” Mereka akan dikumpulkan ke Yehuda dari keempat penjuru bumi. Kemudian di dalam Yesaya  61, ayat 8 dan 9: “Sebab Aku, Tuhan, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu. Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan” [Yesaya 61:8, 9].  Dan di dalam Yeremia pasal tiga puluh satu ayat tiga puluh lima dan tiga puluh tujuh: “Beginilah firman Tuhan, yang memberi matahari untuk menerangi siang, yang menetapkan bulan dan bintang-bintang untuk menerangi malam, yang mengharu biru laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, --kata: Tuhan semesta alam nama-Nya: "Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu” [Yeremia 31:35, 36].  Jika matahari berlalu dan tidak bersinar lagi, maka Aku akan melupakan kovenan perjanjianKu dengan Israel.  “Beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, seperti langit di atas tidak terukur dan dasar-dasar bumi di bawah tidak terselidiki, demikianlah juga Aku tidak akan menolak segala keturunan Israel, karena segala apa yang dilakukan mereka, demikianlah firman Tuhan” [Yeremia 31:37].  Tidak masalah terhadap yang telah mereka lakukan kata Tuhan Allah, Aku tetap mengingat kovenan perjanjian, yang telah Kubuat dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. Dan sama seperti Aku menetapkan matahari di langit untuk bersinar, dan meletakkan bumi, dasar bagi seseorang untuk melangkah di atasnya, Tuhan Allah yang sama berkata: Aku telah membuat kovenan ini. Bahwa Israel akan menjadi sebuah bangsa di hadapanKu sampai selama-lamanya dan Aku tetap akan mengingat ini, kata Tuhan. Kemudian di dalam Yeremia 32:37-42: “Sesungguhnya, Aku mengumpulkan mereka dari segala negeri, ke mana Aku menceraiberaikan mereka … Maka mereka akan menjadi umat-Ku… Aku akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepada-Ku sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian. Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka … Sebab beginilah firman Tuhan: Seperti Aku mendatangkan kepada bangsa ini segenap malapetaka yang hebat ini, demikianlah Aku mendatangkan ke atas mereka keberuntungan yang Kujanjikan kepada mereka.”  Dan di dalam Yeremia 50:4, 5, dan di dalam Yehezkiel 11, dimulai dari ayat 13 hingga 17:

Lalu aku sujud dan berseru dengan suara nyaring, kataku: "Aduh, Tuhan Allah, apakah Engkau menghabiskan sisa Israel?"  Kemudian datanglah firman Tuhan kepadaku:  "Hai anak manusia, penduduk-penduduk Yerusalem berkata tentang semua saudara-saudaramu, tentang kaum kerabatmu dan segenap kaum Israel dalam keseluruhannya: Mereka telah jauh dari Tuhan, kepada kami tanah ini diberikan menjadi milik. Oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan Allah: Walaupun Aku membawa mereka jauh-jauh di antara bangsa-bangsa dan menyerakkan mereka di negeri-negeri itu dan Aku menjadi tempat kudus yang sedikit artinya bagi mereka di negeri-negeri di mana mereka datang, oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan Allah: Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel.[Yehezkiel 11:13-17]. 

 

Di dalam Yehezkiel 40:23-29, Hosea 2:10-11, dalam Zefanya, ayat yang terakhir dan di dalam Zakharia pasal 8 ayat 7 dan 8. Dan di dalam Matius 24 ayat 34, Tuhan kita berkata, “Sesungguhnya angkatan ini, generasi ini, genera ini, tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi” [Matius 24:34].  Spesies ini, ras ini, Israel akan berada di sini ketika Aku datang kembali, kata Tuhan Allah. Apakah anda pernah melihat orang Edom? Apakah anda pernah melihat orang lain yang melihat orang Edom? Apakah anda pernah melihat orang lain yang pernah melihat orang lain yang lainnya melihat orang Edom? Atau suku-suku lain dalam Alkitab itu? Tetapi jika anda pergi bersama saya di jalanan kota Dallas ini setiap hari, saya akan menunjukkan kepada anda orang-orang Yahudi. Allah berkata bahwa mereka akan berada di sini, hingga Aku datang kembali.

Lalu, saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk membahas khotbah ini seluruhnya pada pagi hari ini. Saya tidak dapat menyelesaikan seluruhnya. Saya tidak dapat melakukannya. Karena itu saya akan mengerjakannya dan mencetaknya sehingga anda dapat memilikinya secara lengkap.

Sekarang, saya ingin menutup khotbah ini dengan pertobatan Israel—pertobatan Israel yang paling pokok. Di dalam Yeremia pasal 30 ayat 10:

Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, demikianlah firman Tuhan, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan. Sebab Aku menyertai engkau, demikianlah firman Tuhan, untuk menyelamatkan engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuserahkan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. [Yeremia 30:10, 11]. 

 

Amerika mungkin tidak akan ada lagi. Britania Raya mungkin tidak akan ada lagi. Mungkin tidak akan ada lagi Cina, tetapi Israel akan tetap ada.

Dalam Zakharia pasal 3, “Dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari” [Zakharia 3:9]—dalam satu hari. Zakharia 12:10: “Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga. Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang yang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.  Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di Lembah Megido.” [Zakharia 12:9, 10].  Dan “Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran…. Dan apabila ada orang bertanya kepadanya: Bekas luka apakah yang ada pada badanmu ini? Lalu ia akan menjawab: Itulah luka yang kudapat di rumah sahabat-sahabatku!” [Zakharia 13:1-6].  “Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur…. Lalu Tuhan, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia…. Maka Tuhan akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu Tuhan adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya,” dan seterusnya dan seterusnya [Zakharia 14:4-9]. 

Sekarang di dalam Matius 23 ayat 39, Matius pasal dua puluh tiga merupakan bagian yang paling pahit dan tajam dalam literatur: “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, (orang-orang munafik)!—celakalah kamu,” ketika Dia mencela ketidakpercayaan mereka, yaitu bangsa Israel. Tetapi bagaimana hal itu akan berakhir?    “Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan” [Matius 23:13-39].  Israel akan hidup dalam ketidakpercayaan, disebar di antara bangsa-bangsa, hingga akhir waktu ketika Tuhan Allah akan datang dan Israel akan memandang Dia yang telah mereka tikam dan kejahatan dari negeri itu akan dimurnikan dalam sehari; dan mereka akan menerima Mesias mereka seperti yang anda lakukan dalam iman; dan pada suatu hari mereka akan berkata, “Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.”  Dan Rasul Paulus secara panjang lebar menjelaskan hal itu dalam Kitab Roma pasal sebelas ayat 25 hingga 29: “Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini, musterion ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk” [Roma 11:25].  Dan ketika hari itu datang, ketika orang yang terakhir yang telah diselamatkan masuk ke dalam, datang menelusuri lorong bangku ini—dan hal itu diketahui Allah, sama seperti hari kematian anda diketahui Allah dan hari penghakiman takhta Kristus diketahui Allah. Ada sebuah hari yang diketahui Allah ketika orang terakhir yang telah diselamatkan telah masuk ke dalam; dan ketika hari itu datang, maka seluruh Israel akan diselamatkan. Allah akan melakukan sesuatu dengan bangsa itu.  Seperti ada tertulis: dari Sion akan datang Penebus, ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjianKu dengan mereka, apabila Aku akan menghapuskan dosa mereka. Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilanNya” [Roma 11:26-29].  Seseorang mungkin berkata sesuatu pada suatu hari dan kemuadian akan menjadi hal yang lain di hari yang lain. Seseorang mungkin sebuah janji dan dia mungkin melupakannya. Tetapi panggilan dan tujuan elektif Allah hingga selama-lamanya. Dan Allah telah membuat janji pada masa lalu ketika Dia bersumpah oleh diriNya sendiri, karena tidak ada yang lebiuh tinggi dari Dia, ketika Dia bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.

Baiklah, bagaimana hal itu akan terjadi? Anda memiliki gambaran dari hal itu di dalam 1 Korintus pasal lima belas ayat delapan. Paulus berkata:

Saudara-saudara, aku mau ngingatkan kamu kepada Injil …

Bagaamana Kristus telah mati bagi dosa-dosa kita menurut Kitab Suci….. 

Pada hari yang ketiga Dia bangkit dari kematian dan Dia menampakkan diri kepada murid-muridNya dan kemudian Dia menampakkan diri kepada Simon, kemudian Dia menampakkan diri kepada dua belas murid.

Kemudian Dia menampakkan diri kepada lima ratus orang.

Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus. Dan kemudian seluruh rasul-rasul melihat Dia dan yang terakhir dari semua dia juga menampakkan diri kepadaku—hosperei to ectromate, hosperei,—h-o-s-p-e-r-e-i—hosperei, hosperei, hosperei—sama seperti—hosperei, sama seperti, ectromate, ectrauma, trauma [1 Korintus 15:1-8]. 

 

Bagi seorang dokter, sebuah trauma adalah sebuah luka yang timbul—sebuah trauma, seringkali oleh kekerasan. Hal itu tepat dalam bahasa Yunani seperti yang anda miliki dalam kamus kedokteran.  Sebuah trauma, t-r-a-u-m-a, sebuah luka yang timbul. Selanjutnya kata ectromate dalam bahasa Yunani merujuk kepada membuka dada seorang wanita dan mengambil bayi itu keluar sebelum waktunya—ectrauma.  Hal itu telah ditetapkan di sini—to ectraumatei.  Yang terakhir dari semua, Dia juga menampakkan diri kepadaku—hosperei, sama seperti, ectromate, ectrauma.  Dia menampakkan diri juga kepadaku, sebelum waktunya, sebelum waktu yang alami, sebelum tujuan elektif Allah. Seperti anda melakukan sebuah aborsi. Lalu, apakah makna dari perkataan itu? Makna dari perkataan itu ialah bahwa Paulus merefleksikan kovenan pemeliharaan Allah sepanjang masa. Sebab akan datang sebuah masa di dalam penggenapan waktu ketika Tuhan Allah Mesias akan menampakkan diri kepada umatNya Israel, dan mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam dan mereka akan berkata: Dari manakah Engkau mendapat luka di tanganMu itu? Dan Dia akan berkata: Luka ini disebabkan oleh umatKu sendiri, umatKu sendiri yang telah menolak Aku, menyalibkan Aku dan memakukan Alu di atas kayu salib. Kemudian Alkitab berkata, akan ada ratapan di rumah Daud, dan sebuah ratapan besar di Yerusalem, dan akan terbuka di dalam Kristus Tuhan itu, sebuah sumber yang akan menyucikan kejahatan dan pemberontakan dan ketidakpercayaan umat Allah; dan bangsa itu akan bertobat dalam satu hari. Tetapi sebelum penampakan itu kepada Israel, Paulus berkata, Tuhan menampakkan diri kepadaku sebelum waktunya. Dan sama seperti Tuhan menampakkan diri kepada Paulus, demikian juga, pada suatu hari Tuhan akan menampakkan diri di negeri Palestina—setelah mereka berkumpul di negeri Palestina—dan di sana mereka akan menerima Mesias mereka, dan kemudian akan ada millenium di bumi ini. Oh, sungguh menyakitkan hati saya untuk menyampaikan hal ini dengan sangat singkat, tetapi saya tidak dapat meletakkan semuanya dalam waktu empat puluh lima menit yang sangat singkat seperti khotbah yang saya sampaikan pada pagi hari ini. 

Hari minggu berikutnya, kita akan berbicara tentang Raja itu—Raja yang akan datang itu. Dan jangan pernah meyakinkan diri anda bahwa Allah telah selesai dengan dunia ini, bahwa orang-orang aneh ini yang menganggap diri mereka sebagai Napoleon berikutnya, yang mengacungkan tangan mereka di hadapan wajah Yang Mahatinggi, yang menutup gereja-gereja dan memenjarakan para pengkhotbah dan yang membunuh orang-orang kudus Allah serta yang berkata: “Kita akan mengubernya ke seluruh dunia,” jangan pernah meyakinkan diri anda bahwa Allah telah selesai. Dia yang menentukan seluruh takdir dari bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan di bumi ini bagi orang-orang yang  berjuang naik dan turun di permukaan bola dunia Tuhan ini. Tuhan adalah Raja di Sion dan Dia yang duduk di takhta sorga akan tertawa dan mengolok-ngolok mereka. Ah, Tuhan akan membawa kemenangan oleh tanganNya sendiri. Dan Tuhan akan mendirikan kerajaan oleh kekuatanNya sendiri. Hal pertama yang di lihat Yohanes di dalam sorga adalah sebuah takhta Allah Yang Mahatinggi. Penghakiman akan datang, tetapi dari hal itu, Allah akan menyelamatkan umatNya. Ada seorang Israel, mereka akan diselamatkan—itulah Israel. Dan ada keturunan Abraham secara rohani, kita akan diselamatkan. Kita akan diselamatkan. Ah, betapa merupakan sebuah hari yang mulia, yang penuh kemenangan dari Apa yang telah disediakan Allah bagi umatNya.  “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” [1 Korintus 2:9]. 

Dan itu adalah seruan bagi hati anda di dalam lagu undangan ini, untuk datang ke dalam kerajaan Yesus yang mulia. Marilah, datanglah. Seseorang memperoleh masuk ke dalam kerajaan Yesus itu dengan berjalan ke dalamnya. Sama seperti anda akan berjalan di dalam pintu itu. Seseorang dapat dekat kepada Allah dengan mendekatinya. Marilah, datanglah. Marilah kepadaKu hai kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, marilah. Barangsiapa mau hendaklah ia datang. Itu adalah undangan Allah bagi dunia, bagi pulau-pulau, bagi ujung-ujung bumi. Marilah. Dan kita berjalan ke dalam kerajaan Yesus dengan iman. Tuhan inilah aku. Aku menyerahkan hatiku dan hidupku dan takdirku selamanya dan aku memberikan tanganku kepada pendeta sebagai tanda dari hal itu semua. Marilah, datang. Dan letakkanlah hidup anda bersama dengan kami di dalam persekutuan jemaat ini. Anda atau keluarga anda atau anda semua; ketika Roh Allah akan membuat seruan dan akan menyampaikan jalan, lakukanlah sekarang, saat kita berdiri dan saat kita bernyanyi. 

 

Alih Bahasa: Wisma Pandia, Th.M.