PERANG HARMAGEDON

(THE BATTLE OF ARMAGEDDON)

Dr. W. A. Criswell

Wahyu 19:11-21

10-03-63

 

            Tahun ini dan tahun berikutnya, usaha terbesar, transfigurasi rohani terbesar yang pernah kita ketahui atau yang pernah kita baca. Tuhan menjamin hal itu, Tuhan memberikan jaminan atas hal itu.

            Sekarang, di dalam tahun-tahun belakangan ini, di dalam seri khotbah kita melalui kitab-kitab dalam Alkitab, kita telah tiba di kitab yang terakhir, kitab yang klimaks yaitu Kitab Wahyu, setelah lebih dari dua tahun kita telah tiba di bagian yang terakhir dari pasal sembilan belas dari kitab Wahyu. Minggu yang lalu, kita telah meninggalkan ayat sepuluh. Minggu ini kita akan mulai dari ayat sebelas. Dan agar anda dapat mengikuti khotbah ini dengan mudah, silahkan buka Alkitab anda di bagian itu. Wahyu 19, dimulai dari ayat 11:

Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN DI ATAS SEGALA TUAN.” Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar, supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar." Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya. Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang. Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.

 

            Betapa merupakan sebuah bencana yang sukar untuk dibayangkan. Dan peristiwa ini menutup sejarah manusia. Dan judul dari khotbah ini adalah, Perang Harmagedon.

            Perang Harmagedon merupakan peristiwa di mana Allah dan Juruselamat Kristus Yesus akan menampakkan diri dan campur tangan dalam sejarah manusia. Kita telah membaca di dalam pasal sembilan belas tentang perjamuan kawin Anak Domba, yang didahului oleh pernikahan Anak Allah kepada pengantinNya, yang dirinya telah siap sedia. Dan segera sesudahnya, setelah pernikahan Anak Domba dan setelah jamuan perkawinan, segera saja gerbang sorga terbuka dan penghuni sorgawi berhamburan keluar. Seperti yang Yudas sampaikan dalam ayat 14 dan 15: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudusNya, hendak menghakimi semua orang di bumi.” Dan segera saja setelah perjamuan kawin itu, gerbang sorga terbuka dan Tuhan kita menampakkan diri di dalam kemuliaan bersama dengan pasukan malaikatNya dan bersama dengan orang-orang kudusNya. Dan Dia turun tangan dalam bencana yang mengerikan ini, yang kita sebut sebagai Perang Harmagedon. Saya ingin anda mencatat bahwa hal-hal itu tidak terjadi secara diam-diam dan secara berangsur-angsur lalu bergabung ke dalam Kerajaan Mesias kita. Tetapi hal-hal ini datang dalam bencana yang besar, mereka datang dalam pertumpahan darah, mereka datang dalam amukan, seluruh bumi terbenam di dalam penghukuman dari Allah Yang Mahatinggi.  

            Lalu, peristiwa ini digambarkan, di dalam pasal sembilan belas yang telah dinubuatkan sebelumnya. Hal itu telah disampaikan sebelumnya sepanjang Kitab ini. Kitab Wahyu ini merupakan sebuah penyingkapan, gambaran dari Yesus Kristus. Dan dinubuatkan dalam masa lampau dan dinubuatkan dalam Perjanjian Baru, tanpa pengecualian, semua berkata bahwa akhir dari dunia ini berada dalam sebuah kehancuran yang sangat luas, sebuah konflik yang sukar untuk digambarkan. Hal itu berakhir dalam perang dan pertumpahan darah serta kebinasaan.

            Dan perang besar ini disebut Harmagedon, dan beberapa kali disebutkan dalam Kitab Wahyu. Sebagai contoh di dalam pasal sebelas, ayat lima belas, dalam tiupan sangkakala yang ketujuh, “Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: ‘Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.’”  Kemudian bagian selanjutnya menggambarkan bagaimana Dia berkuasa:

 

Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah, Sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja. Dan semua bangsa telah marah….(karena masanya telah datang ketika Allah akan)  membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi.

 

  Itu adalah sebuah referensi terhadap pertempuran besar yang terakhir. Lalu, anda akan menemukan hal itu kembali di dalam pasal 14. pasal 14, dimulai dari ayat 18, hingga ayat terakhir:

Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak.” Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

 

            Anda lihat, buah anggur merupakan sebuah gambaran. Ketika ia dikilang dalam murka dan hukuman Allah, darah mengalir keluar. “Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.”  Jauhnya sekitar dua ratus mil. Darah memercik hingga kekang kuda! Itu merupakan sebuah hal yang sukar untuk dibayangkan. Dunia tidak pernah membacanya, tidak pernah dibayangkan, tidak pernah terlihat sesuatu yang dapat dibandingkan dengan perang besar ini yang akan menghancurkan manusia yang sesat ini.

            Lalu, ada referensi lainnya, di dalam Kitab Wahyu pasal enam belas, dimulai dari ayat dua belas—bagian ini kembali membahas tentang perang Harmagedon:

Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur. Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa….Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.

            Di Kitab Wahyu pasal sembilan, menggambarkan tentang raja yang datang dari timur:

Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.  (Dua ratus juta—hal itu sukar untuk dipercayai, sukar untuk dibayangkan!)…. mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon (gunung Megido, lembah Esdraelon).

            Kemudian, tentu saja, pasal sembilan belas ini menggambarkan hasil akhirnya. Lalu, saya telah berusaha pada ibadah pukul 8:15, untuk merujuk ke dalam pasal-pasal ini. Dan setelah berbicara selama 45 menit, saya tetap tidak dapat menyelesaikannya. Jadi, saya tidak memiliki waktu untuk membaca pasal-pasal ini. Saya hanya menunjukkannya kepada anda.

            Perang Harmagedon ini, konflik besar yang terakhir yang memecahkan sejarah manusia dan membawa sebuah akhir bagi kisah manusia, pada saat ketika Kristus akan turun tangan, datang dari sorga di dalam kemuliaan dan kuasa yang besar, bahwa perang Harmagedon itu dirujuk secara berulang-ulang di dalam nubuatan Perjanjian Lama. Nabi-nabi lama melihatnya dan mereka menggambarkan dan menjelasannya. Sebagai contoh di dalam Kitab Yesaya pasal enam puluh tiga:  “Siapa dia yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju yang merah, dia yang bersemarak dengan pakaiannya, yang melangkah dengan kekuatannya yang besar?”

            Kemudian Yesaya melihatnya, dan dia dipenuhi dengan noda darah. “Akulah yang menjanjikan keadilan dan yang berkuasa untuk menyelamatkan!’ Mengapakah pakaian-Mu semerah itu, dan baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?”  Dicelup dalam warna merah!

            Kemudian dia membalas, “Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan....semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar….Aku meminjak-minjak bangsa-bangsa dalam murkaKu, menghancurkan mereka dalam kehangatan amarahKu dan membuat semburan darah mereka mengalir ke tanah.”

            Meremukkannya hingga ke tanah. Ada sebuah pertempuran dari hari besar Allah Yang Mahatinggi. Di Yehezkiel, pasal tiga puluh delapan dan pasal tiga puluh sembilan, anda memiliki kehancuran yang sama luas. Dalam Daniel pasal 2, pasal 7, pasal 9 dan pasal 11, merujuk kepada bencana besar yang sama. Anda juga memiliki hal yang sama di dalam Kitab Yoel pasal yang ketiga:

 

Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!" Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya Tuhan, pahlawan-pahlawanMu. Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat…Matahari dan bulan menjadi gelap menghilangkan cahayanya….dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umatNya.

 

            Kemudian, tentu saja, di dalam Kitab Zakharia pasal empat belas, anda melihat rujukan dari hal itu:

Sesungguhnya akan datang hari yang ditetapkan Tuhan…..Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk berperang….Pada waktu itu kakiNya akan berjejak di bukit Zaitun, yang terbelah dua di hadapanNya dan Tuhan Allahku akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama dengan Dia (sebuah rujukan terhadap pertempuran besar dari hari penghukuman Allah).

 

            Saya dapat meringkaskan hal-hal ini bersama-sama: Pasukan-pasukan yang ada di bumi ini, dan kita akan berbicara tentang hal itu untuk sesaat, para pasukan di bumi ini berkumpul di Palestina, dari satu ujung bumi hingga ujung bumi lainnya. Raja dari utara yang akan datang adalah Rusia. Raja-raja yang datang dari timur adalah para pemimpin dari bangsa-bangsa konfederasi Eropa, di mana kita menjadi sebuah bagian dari mereka. Bangsa-bangsa ini bergabung dalam NATO yang diidentifikasikan bersama dengan kita di dalam perang atau pertahanan atau penyerangan, NATO ini perserikatan yang dibentuk secara kebetulan. Hal ini berdasarkan kepada penyiingkapan Firman Allah. Dan Amerika Serikat menjadi anggota dari Federasi Barat. Kita selalu diidentifikasikan dengan Eropa. Tuhan berkata bahwa bangsa barat akan menjadi sebuah perkumpulan, sebuah imperium. Dan kita menjadi anggotanya. Kemudian raja-raja dari timur akan datang. Dan jumlah salah satu pasukannya sekitar dua juta orang. Kemudian dia merujuk raja selatan yang akan datang. Itu adalah Afrika dan daratan gelap yang sangat luas itu. Mereka akan terpusat di Palestina. Dan itu akan menjadi sebuah perang untuk membasmi Israel dan itu akan menjadi sebuah perang melawan satu sama lain. Dan itu akan menjadi sebuah perang melawan Allah.   

            Dan pertemuan besar, kumpulan besar dari pasukan yang besar itu akan berada di Megido. Itu adalah medan pertempuran dunia, Megido. Di sanalah Barak dan Debora mengalahkan Sisera. Itu merupakan lembah yang sama ketika Gideon mengalahkan Midian. Itu adalah lembah yang sama tempat Saul dan anaknya dibunuh oleh orang Filistin. Dan itu adalah lembah yang sama tempat Yehu membunuh Ahas, raja Yehuda dan cucu Izebel. Itu adalah lembah yang sama dimana Yosia yang mengambil sepasukan kecil untuk menahan serangan Firaun Nekho dan orang-orang Mesir—dan Yosia terbunuh.   Itu adalah lembah yang sama dimana ratapan Yeremia dan orang Israel terdengar sampai di Hadad Rimon di Lembah Megido. Dan di lembah itu juga sering terjadi pertempuran—Druses, Turki, bahkan pasukan Napoleon, sepanjang zaman, tiap-tiap mereka merupakan sebuah pertanda hari yang besar dari peperangan Allah Yang Mahatinggi. 

            Dan saya ingin menunjukkan kepada anda satu hal tentang hal itu. “Karena mereka adalah roh-roh. Dan untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.”  Di dalam Wahyu 16:14, kata yang digunakan merupakan kata “pertempuran”—polemos, polemos, kata itu adalah “perang.”  Kita tidak akan berpikir bahwa hal itu hanyalah merupakan sebuah pertempuran kecil yang terisolasi. Seluruh dunia jatuh ke dalam sebuah ekspansi militer yang sangat luas. Dan di sana ada roh dan barisan pasukan dan pembantaian yang mengerikan, pembunuhan, pertumpahan darah dan kekerasan di bumi. Polemos yang besar di hari Allah Yang Mahatinggi, peperangan, akan memiliki banyak  segi, banyak bagian dan seluruh dunia akan terlibat di dalamnya. Itulah sebabnya seseorang yang membaca Alkitab dan melihat dunia pada hari ini dan melihat persiapan yang sangat besar untuk perang, tidakkah anda akan berpikir mengapa kita menghabiskan jutaan dolar supaya manusia sampai ke bulan, hanya untuk sebuah kegembiraan untuk berada di atas sana? Tidak. Kita menghabiskan milyaran dolar dan hampir membuat bangkrut kekayaan Amerika Serikat yang sangat besar, agar seseorang mencapai bulan untuk sebuah alasan yang sederhana, sebab jika kita tidak melakukannya maka kita akan bergantung kepada orang-orang yang mampu menjelajah angkasa dan mengirim sebuah pesawat kepada kita yang jaraknya sekitar ribuan mil di angkasa dan menjatuhkan sebuah bom pada titik tertentu. Jadi itu adalah sebuah pertahanan diri; itu berkenaan dengan sebuah ketahanan. 

            Seluruh dunia ini sedang bersiap-siap untuk perang, itulah sebabnya mengapa kita menghabiskan banyak uang untuk menghasilkan prestasi dalam ruang angkasa. Itu adalah usaha untuk sebuah pertahanan. Dan itulah sebabnya mengapa Prancis berusaha untuk membangun sebuah penangkis nuklir mandiri, sebagai mana mereka menyebutnya—alat penangkis.

            Saudara, tidak ada sebuah negara yang memiliki pasukan dan tidak menggunakannya. Hal itu tidak pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi. Kapan saja anda membangun sebuah tank, anda akan menggunakannya pada suatu hari. Kapan saja anda menemukan sebuah senjata, anda akan menembakkannya pada suatu hari. Dan kapan saja anda menyempurnakan hal ini—ketika para ilmuwan berusaha untuk menggabungkan atom untuk menemukan fisi atom, nubuatan telah dibuat jika hal itu telah dihasilkan, hal itu pertama kali akan digunakan di dalam sebuah bom atom. Apakah itu digunakan untuk menghasilkan listrik? Benarkah? Apakah fisi atom digunakan untuk tujuan damai? Tidak. Ia digunakan dalam perang. Dan seluruh dunia sedang bersiap-siap untuk bencana besar itu. Itulah sebabnya mengapa saya berkata bahwa ketika seseorang membaca Firman Allah, dan mereka melihat surat kabar, kita gemetar di hadapan Allah Yang Mahatinggi.

            Sekarang, mari kita melihat teks itu dengan lebih dekat. Yang pertama, di tengah-tengah bencana besar yang mengerikan itu, tiba-tiba langit terbuka dan di sana muncullah Anak Allah. Dan Dia digambarkan: “Dan mata-Nya bagaikan nyala api,” nyala api, menembus ke dalam ruang yang paling gelap dalam jiwa setiap manusia. “Di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota,” dan anda dapat menyampaikan sebuah khotbah tentang mahkota yang luar biasa yang terpasang di kening Anak Allah. 

            “Dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.”  Hal itu merujuk kepada esensi keilahianNya, yang tidak dapat dihubungkan, yang tidak dapat diucapkan, nama Allah yang tidak diketahui. Tidak seorang pun yang dapat mengenal Allah. Kita adalah mahluk yang terbatas, dan esensi keilahaian dari Allah merupakan sesuatu yang manusia tidak dapat masuk ke dalamnya, tetapi itu adalah Tuhan Allah yang sedang datang. Saya telah berusaha menyampaikan hal ini di dalam ibadah awal, bahwa anda tidak akan melihat tiga Allah di dalam sorga. Dan jangan pernah meyakinkan diri anda bahwa di sana anda akan melihat Allah nomor satu dan Allah nomor dua dan Allah nomor tiga. Tidak. Tidak. Hanya ada satu Tuhan Allah. Kita mengenalnya sebagai Bapa kita. Kita mengenalNya sebagai Juruselamat kita. Kita mengenalNya sebagai Roh Kudus di dalam hati kita.

            Tetapi hanya satu Allah. Dan ketika di dalam Perjanjian Lama, Allah ini disebut Yehova, saat berinkarnasi, disebut Yesus dalam Perjanjian Baru, ketika Allah datang, ia adalah Tuhan Allah Sendiri yang datang, yang akan dilihat oleh mata kita.  “Dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia.”  Itulah Allah. Itu adalah Yesus Kristus Tuhan kita.  “Dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri …  Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah (itu adalah darah dari musuh-musuhNya) … dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.”  Darah dari musuh-musuhNya!

“Dan nama-Nya ialah …”  Ini adalah nama yang tidak dapat diucapkan, ini adalah nama yang tidak dapat dikomunikasikan, ini adalah nama yang olehnya kita mengenal Dia.  “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”  Dan Dia berinkarnasi, “dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran,” dan itu adalah Firman Allah, Tuhan Yesus Kristus. 

            “Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa.”  Dia tidak perlu untuk memukul. Dia berbicara dan hal-hal itu terjadi. Sebagai contoh, bahkan pada masa kemanusiaanNya, pada masa ketika Dia dihukum dan ditolak manusia. Mereka datang untuk menangkap Dia, dan Tuhan berkata, “Siapakah yang engkau cari?” Dan mereka berkata, “Yesus dari Nazaret.” Dan Dia berkata, “Akulah Dia.” Dan mereka tersungkur ke tanah, tentara Romawi dan Sanhedrin dan pengawal Bait Suci bahkan tidak dapat berdiri di hadapanNya. Bahkan pada masa kemanusiaanNya. Lalu bayangkanlah hal itu, ketika Dia datang dalam kemuliaan dan di dalam kuasa bersama dengan bala tentara sorgawi bersama dengan Dia. Sebuah pemandangan yang sukar untuk dilukiskan!

            “Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.”  This is the day of judgment.  “Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: ‘RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN DI ATAS SEGALA TUAN.”’  Tidakkah anda suka untuk berhenti dan menyampaikan sebuah khotbah di sana?  “RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN DI ATAS SEGALA TUAN.”  Ketika orang Majus datang dari timur, mereka berkata, “Di manakah Dia, seorang raja yang baru lahir itu?” Dan ketika Pilatus menyalibkan Dia dan memaku Dia, dia menulis sebuah tulisan di atasnya yang berbunyi, “Inilah Yesus dari Nazaret, seorang Raja.” Dan saya ingin anda tahu, sekalipun Dia lahir di dalam sebuah kandang, atau sekalipun Dia di salibkan di atas sepotong kayu, atau sekalipun Dia datang di atas awan-awan, Dia adalah seorang raja. Dia adalah seorang raja.  “Di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota.”

            Kemudian, kita memiliki gambaran dari orang-orang kudus yang datang bersama dengan Dia.  “Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.”  Kita telah diperkenalkan kepada mereka. Mereka adalah orang-orang benar, dengan pakaian putih yang mereka kenakan, yang disebutkan di dalam ayat 8 ini. Kebenaran dari orang-orang kudus. Orang-orang pilihan Allah, dan umat yang setia yang men gikuti Tuhan mereka dari sorga. 

            Lalu, bagaimana mereka dapat berada di sana? Hal itu akan ditunjukkan ketika anda menafsirkan Alkitab ini dengan benar, setiap detail peristiwa kecil akan cocok. Anda lihat di dalam Kitab Wahyu pasal empat, Jemaat, orang-orang Kudus Allah, akan diangkat ke dalam kemuliaan. Dan di sini, di dalam pasal sembilan belas, ketika Yesus datang, orang-orang yang mulia ini, mereka datang berasama dengan Tuhan mereka, yang telah berada di sana bersama dengan Dia dan telah menikah dengan Dia. Di sini mereka datang dari pintu sorga yang terbuka. 

            Kemudian kita memiliki oposisi, orang-orang yang berperang melawan Dia. Dan ini merupakan sebuah hal yang sukar untuk dipercayai di bumi ini. Orang-orang yang menentang Allah dan yang menentang KristusNya dan yang menentang jemaatNya dan yang menentang kebenaranNya, siapakah mereka?  “Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka dan nabi palsu.”

Mereka memimpin oposisi yang menghujat Tuhan Allah—binatang yang ada di sini, dengarkanlah kehebatannya, dengarkanlah terhadap keabadiannya. Dia memiliki luka mematikan yang telah disembuhkan.  “Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"

            Kita memiliki seorang pemimpin yang tidak terkalahkan dan yang abadi. Lihatlah dia, Führer kita yang agung.  Il Duce yang agung.  Panglima kita yang agung. Lihatlah dia, lihatlah dia! Dan seluruh dunia takjub terhadap dia dan menyembah dia. Anda pernah merasakan sedikit tentang hal itu di dalam sejarah. Pikirkanlah orang-orang yang memuja seorang pembunuh seperti Hitler. Pikirkanlah itu. Pikirkanlah orang-orang yang memuja seorang bajingan seperti Mussolini. Pikirkanlah orang-orang yang melakukan sebuah revolusi untuk menggulingkan kekuasaan militer dari seorang tiran yang haus darah seperti Stalin. Semua hal ini merupakan sebuah tipe yang kecil, mereka adalah pertanda kecil, mereka adalah gambaran dari tiran terbesar yang akan datang dan akan berkata: “Aku dapat membebaskan dunia. Lihatlah aku! Lihatlah aku!” Dan mereka mengikuti dia.

            Dan di sampingnya adalah nabi palsu ini. Dia mengetahui segala sesuatu. Dia memiliki semua jawaban. Dia tidak dapat salah. Dan di sanalah mereka. Mereka adalah sebuah produk dari pemerintahan tanpa Allah. Mereka adalah sebuah produk dari sebuah agama tanpa Allah. Dan di sana mereka berdiri. Anda hanya perlu meletakkan hal ini sebagai sebuah aksioma dalam sejarah manusia: Ketika sebuah masyarakat, ketika sebuah bangsa, berpaling dari kebenaran, dan ketika mereka berpaling dari Allah, ketika mereka berpaling dari ketaatan terhadap mandat Allah, anda hanya perlu meletakkan hal ini sebagai sebuah aksioma di dalam sejarah; mereka berpaling ke dalam ketidakbenaran yang luar biasa, yang dapat dipikirkan manusia. Mereka tidak bertobat kepada Allah dan wahyu Allah dan Firman Allah dan Kristus yang mulia, mereka tidak berbalik kepada Allah ke dalam kebenaran yang lain dan ke dalam wahyu yang lain dan moral yang lain dan ketaatan rohani, tetapi mereka berpaling ke dalam hukuman dan ke dalam pemberontakan dan ke dalam neraka dan ke dalam hal-hal yang jahat dan buruk serta mengerikan. Tidak ada pengecualian terhadap hal itu di dalam sejarah manusia.

            Dan anda sedang melihat atas hal itu pada hari ini. Di mana saja anda menemukan sebuah pemerintahan yang menolak Allah dan sebuah masyarakat yang berkata “tidak” kepada Tuhan kita, anda lihatlah pemerintahan itu dan anda lihatlah masyarakat itu. Mereka berada di dalam rawa dan di dalam racun kesengsaraan. Dan dari sanalah asal dimulainya revolusi dan perang. Dan anda tidak akan memiliki masalah dengan sebuah bangsa Kristen atau masyarakat yang saleh. Hal-hal ini datang dari roh-roh jahat yang menemukan tempat di dalam hati manusia yang menolak Allah. Dan itu adalah binatang ini dan nabi palsu ini.  

            Lalau, bagaimanakah dunia akan mengumpulkan orang-orang untuk berada di tempat itu? Anda tidak akan menemukan dengan mudah, kumpulan orang-orang banyak itu berkumpul di Palestina. Anda tidak akan dapat melakukannya. Tidak ada unsur manusia di dalamnya. Bagaimanakah mereka dapat berada di sana?  “Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa. Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.”  Hal itu tidak akan terjadi secara biasa. Tetapi ketika manusia memberikan diri mereka kepada kebusukan, hal-hal yang hina, dan kotor dan penolakan dan penghujatan dan ateisme, ketika manusia memberikan diri kepada hal itu, kemudian mereka membuka hati mereka kepada roh-roh jahat dan rasa dengki yang diletakkan oleh iblis. Itulah sebabnya saya meminta Dr. O. D. Martin memimpin anda dalam pembacaan Kitab Suci pada pagi hari ini: “Allah mendatangkan kesesatan atas mereka (orang-orang yang menolak Allah, Allah akan mendatangkan sebuah kesesatan) sehingga mereka akan percaya terhadap akan dusta.” Dan bagi mereka sebuah dusta lebih benar dari pada kebenaran itu sendiri dan ateisme lebih nyata dari pada Allah sendiri. Dan roh-roh jahat ini akan mengumpulkan jutaan orang yang tidak terhitung jumlahnya bersama-sama pada hari penghukuman dari Allah yang Mahatinggi.

            Sekarang di dalam sedikit waktu yang masih tersisa, mari kita berbicara tentang prajurit Kristus dan kemenanganNya yang penuh kejayaan. Persis sama seperti hal itu. Bukankah itu merupakan sebuah hal yang aneh? Anda tidak akan membayangkan seluruh orang-orang ini, kuasa apa yang mereka miliki dan bangsa-bangsa yang hebat ini, kuasa apa yang mereka miliki; pasukan yang besar ini, kuasa apa yang mereka miliki? Hanya satu malaikat memiliki kuasa yang sangat besar, lalu bagaimana dengan banyak malaikat? Salah satu malaikat datang dari Allah dan pergi ke perkemahan Asyur yang berada di bawah pimpinan Sanherib sedang berkemah di sana untuk memerangi umat Allah dan raja Hizkia menundukkan wajahnya dan berlutut serta berseru kepada Allah memohon pertolongan. Tuhan melihat ke bawah dan berkata: “Aku telah melihat air matamu jatuh ke lantai Bait Suci. Dan Aku telah mendengar doa-doamu.”

            Dan Allah mengirimkan seorang malaikat, hanya satu. Dan ketika Sanherib bangun pada keesokan paginya, sejauh matanya memandang, dia melihat ribuan mayat tentaranya. Hanya satu malaikat. Jangan pernah merasa yakin bahwa Allah yang tinggal di sorga dan melihat ke bawah bumi, jangan pernah merasa yakin bahwa Dia tidak akan bertindak. “Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka.”  Tembikar tukang periuk yang kecil ini yang berkata hal-hal yang hebat menentang Allah.  “Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka.”

            Sekarang, lihatlah, bagaimana pertempuran itu berlangsung: “Maka tertangkaplah binatang itu.” Allah hanya turun ke sana dan merengutnya, Dia hanya perlu merengutnya! Dia melakukannya sama seperti seekor kucing besar dengan seekot tikus. Hanya menggoyangkan cahaya hidup keluar dari Dia! Tuhan telah melakukannya. Hanya dengan merengutnya. Itulah yang di sampaikan di sini. “Maka tertangkaplah binatang itu, dan nabi palsu itu,” dengan seluruh kemampauannya dan seluruh jawabannya, dia diambil. Allah menangkapnya. Dan dia melemparkan mereka ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang dan seribu tahun kemudian, di dalam Kitab Wahyu pasal dua puluh satu mereka tetap hidup di dalam lautan api dan belerang itu. Itulah hal yang akan dilakukan oleh Allah.

           Lalu, ketika wanita itu jatuh. Dia berbicara kepadanya. Apakah anda mengingatnya? Hawa, Allah berbicara kepadanya. Kemudian Dia berpaling kepada laki-laki itu dan Dia berbicara kepada laki-laki itu.  Bukankah begitu? Akan tetapi, Dia tidak pernah menanyakan apa-apa kepada ular itu? Dia tidak pernah menyampaikan apa-apa kecuali mengutuknya. Tidak ada kondisi yang meringankan dan tidak ada detail-detail yang mengurangi penghukumannya. Ketika seseoarng murtad di hadirat Allah yang Mahatinggi, maka tidak ada hal yang perlu disampaikan. Semuanya telah berlangsung seperti itu. Hal itu merupakan putusan akhir.

            Lalu, Yohanes tidak melihat pertempuran itu. Yohanes tidak melihatnya. Dia tidak melihat pernikahan Anak Domba. Dia tidak melihat pertempuran itu di sini. Dia hanya melihat malaikat yang berdiri di matahari, menempatkan dirinya dalam kemuliaan, dan dia memanggil  semua burung yang terbang di langit. Dan hanya itu yang dilihat Yohanes. Peristiwa perang itu dan bagaimana pertempuran itu berlangsung, tidak dilihatnya. Tetapi dia melihat malaikat itu dengan pengumumannya yang mengerikan: burung-burung di bumi berdatangan. Dan bumi bermandikan darah. Dan burung hering, anda tahu hanya tiga tempat di dalam Alkitab, di mana kata itu diterjemahkan dengan “burung” Di dalam Wahyu 18:2, dan dua kali di sini, yang pertama di ayat 17 dan yang satunya lagi di ayat 21. Itulah satu-satunya tempat anda akan menemukan kata itu. Saya menduga kata itu merujuk kepada burung hering, panggilan kepada burung pemakan bangkai yang ada di bumi untuk datang. Dan di sana ada orang-orang besar, yang berpikir bahwa mereka lebih tahu dari Allah. Dan di sana ada orang-orang murtad yang menolak ide yang mendasar tentang Allah. Dan mereka berada di sana sebagai makanan untuk  makanan burung nasar, bangkai untuk burung hering. Oh, akhir yang mengerikan bagi orang-orang yang menolak Tuhan kita Yang Mahabesar!

Saya akan menutupnya dengan Mazmur ini. Mazmur 2 adalah sebuah lukisan dari apa yang sedang kita bicarakan pada hari ini. Mazmur pasal 2. “Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan yang diurapi-Nya.”  Apakah kata untuk “diurapi” dalam bahasa Ibrani? “Mesias!”  Apakah arti dari kata itu ketika anda menerjemahkannya ke dalam bahasa Yunani? Kata itu adalah “Kristus!” orang-orang yang murtad ini, mereka berkumpul bersama-sama menentang Tuhan dan menentang KristusNya dan berkata, “Mari kita menyingkirkan mereka.”

            Saya telah melihat—pada hari ketika hal itu diterbitkan—saya melihat sebuah kartun di sebuah koran di Rusia. Di bawah sini, semua gereja-gereja dihancurkan, semuanya telah dimusnahkan. Dan ada sebuah tangga yang besar di dalam kartun itu, tangga sangat tinggi dan bersandar ke awan. Dan di puncak awan itu, di atas tangga, ada seorang pekerja, seorang pekerja Rusia, dan dia memiliki sebuah martil di tangannya. Dan martil itu diangkat dan di hadapannya, di atas awan ada Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Dan tulisan di bawahnya dalam bahasa Rusia berbunyi, “Sebagaimana kita telah menghancurkan Allah yang di bumi dengan martil ini, sekarang kita akan menghancurkan Allah yang di sorga.”

           Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan yang diurapi-Nya dan berkata, ‘Mari kita mengusir mereka. Mari kita mengusir mereka.”  “Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka.”  Akan tertawa. “Tuhan akan mengolok-olok mereka.”

            Saudara, itu akan menjadi sebuah hal yang mengerikan untuk dikhotbahkan, jika seseorang berkhotbah atas humor Allah, Allah yang tertawa! “Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya … Akulah yang melantik rajaKu di Sion, gunungKu yang kudus.” Kristus akan berkuasa atas seluruh dunia ini dan atas seluruh penghuni sorgawi.  “Kemudian akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”

            Kemudian Dia membuat seruan, dan itu adalah seruan saya dan saya harus menghentikan khotbah saya ini.  “Oleh sebab itu, hai raja-raja (dengarkanlah para penguasa bumi), bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!”

            Bukan merupakan sebuah hal yang mencerahkan ketika seseorang berkata “tidak” kepada Allah. Itu bukan sebuah hal yang remeh, ketika seseorang menghadapi penghukuman dari Allah Yang Mahatinggi. Ya, anda para hakim dan para raja dan jiwa-jiwa yang berada di bumi, ciumlah kakiNya, bersujud di hadapanNya, mengasihi Tuhan Yesus, percaya di dalam Dia. Berbahagialah mereka semua yang melekatkan takdir mereka kepada Kristus Tuhan.

            Dan itu adalah seruan kami bagi hati anda pada hari ini, seseorang dari anda, katakanlah: “Hari ini, dalam cara terbaik yang saya ketahui, saya menyerahkan hati dan hidup saya dalam perlindungan dan pemeliharaan Yesus yang mulia. Dan saya datang segera. Pendeta, ini istri saya dan ini anak-anak kami. Kami semua datang pada hari ini.”

            Sseorang dari anda, sebuah pasangan dari anda, yang berada di atas balkon, ada sebuah tangga di bagian depan dan belakang dan pada kedua sisinya, turunlah melalui salah satu tangga itu. Dan bagi anda semua yang berada di lantai bawah ini, ada sebuah lorong bagi setiap orang dari kita. Telusurilah salah satu lorong bangku itu dan majulah ke depan: “Pendeta, saya memberikan tangan saya kepada anda. Hari ini, saya menyerahkan hati saya dan hidup saya serta takdir saya selama-lamanya kepada Tuhan Allah. Saya sungguh-sungguh percaya di dalam Yesus, yang mampu untuk menyelamatkan saya sampai selama-lamanya. Saya segera datang dan inilah saya!” Bagaimanapun Roh Allah akan membuka pintu, akan menuntun anda di jalan itu, lakukanlah hal itu sekarang. Buatlah keputusan itu sekarang! Lakukanlah, saat kita berdiri dan menyanyikan lagu.

 

Alih Bahasa: Wisma Pandia, Th.M.