Daftar isi

 

TUHAN YANG MENJAWAB DOA

(THE GOD WHO ANSWERS PRAYER)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Alih bahasa oleh Bong Sak Tet, S.Th.

Editor Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Roman 15:30

02-06-55b

 

Bukalah Alkitab Anda sekarang dalam Surat Roma 15, dan kita akan mulai membaca dari ayat ke-20 sampai ayat terakhir dari pasal 15 ini. “Ya, sungguh adalah sebuah kehormatan untuk memberitakan Injil. Namun aku tidak melakukannya di mana nama Kristus sudah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar yang telah diletakkan orang lain.”

Bukankah suara ini adalah suara Petrus yang ada di dalam Kitab Roma? Paulus berkata, aku tidak memberitakan Injil di mana orang lain telah melakukannya. Tetapi sesuai dengan yang ada tertulis, “mereka yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka yang belum pernah mendengarnya akan mengertinya”.

 

Karena alasan inilah, aku selalu terhalang untuk mengunjungi kamu, tetapi sekarang, karena aku tidak lagi mempunyai tempat kerja di daerah ini dan aku telah beberapa tahun lamanya ingin mengunjungi kamu. Aku berharap dalam perjalananku ke Spanyol, aku dapat singgah ke tempatmu dan bertemu dengan kamu, sehingga kamu dapat mengantarkan aku ke sana, setelah aku seketika menikmati pertemuan dengan kamu. Tetapi sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus. Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem. Itu adalah kewajiban mereka, sebab jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa itu melayani bangsa Yahudi dengan harta duniawi mereka. Apabila aku sudah menunaikan tugas itu dan sudah menyerahkan hasil usaha bangsa-bangsa lain itu kepada mereka, aku akan berangkat ke Spanyol melalui kota kamu. Dan aku tahu bahwa jika aku datang mengunjungi kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus.” 

 

Tetapi sekarang, demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasehatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku, supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea dan supaya pelayananku untuk Yerusalem di sambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana, agar aku yang dengan sukacita datang kepadamu oleh kehendak Allah, beroleh kesegaran bersama-sama dengan kamu. Allah sumber damai sejahtera menyertai kamu sekalian. Amin !

            Ini adalah penutup dari pasal 15. Inilah teks yang akan saya bicarakan.

 

“Tetapi sekarang, demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasehatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama dgn aku dalam doa kepada Allah ntuk aku, supaya aku terpelihara dari org-org yg tidak taat di Yudea dan supaya pelayananku utk Yerusalem di sambut dgn baik oleh org-org kudus di sana, agar aku yg dgn sukacita dating kepadamu oleh kehendak Allah, beroleh kesegaran bersama-sama dgn kamu”.

 

            Sekarang saya akan berbicara tentang permohonan doa. Saudara-saudara, sebagaimana Paulus katakan dalam pasal terakhir kepada jemaat di Tesalonika: “Saudara-saudara, berdoalah untuk kami.” Di sini kita tahu ada beban roh dan kesedihan hati Paulus yang mengetahui betapa banyaknya beban dan betapa banyaknya kesedihan, ketika ia menuliskan suratnya  kepada orang yang tidak pernah ia temui sebelumnya. Banyak orang yang menindasnya.  Ia menulis suratnya kepada mereka dan menyampaikan permohonan doa bagi mereka. “Saya memohon kepadamu, saudara-saudara demi Yesus Kristus Tuhan kita, dan demi kasih Roh.  Dasar dari sebuah permohonan memiliki pengorbanan. Karena itu, demi Tuhan kita Yesus Kristus dan demi kasih Roh, aku menasehatkan kamu untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Tuhan untuk aku.” Saya kira, ini adalah cara yang Tuhan buat untuk kita. Tetapi ketika roh kita tertekan dan berbeban, saya kira itulah cara yang Tuhan buat bagi kita, sehingga kita melihat dan bersimpati terhadap yang lain dan mengingat mereka dalam doa.  

            Cara itulah yang dilakukan oleh Tuhan kita.. Di taman Getsmani, ketika Ia kembali kepada murid-muridNya, mereka sedang tidur. Maka keluarlah sebuah pernyataan kekecewaan, ketika Tuhan berkata, “Tidakkah kalian dapat berjaga-jaga dengan Aku satu jam saja?” Hanya satu jam saja! saya pikir itulah cara yang sering kita lakukan. Sebuah beban yang anda pikul sendiri tidak dapat ditolelir. Karena itu, Juruselamat meminta, “Tetaplah di sini, berjaga-jagalah dan berdoalah.” Lalu Ia maju sedikit, dan sujud serta berdoa. Kemudian Ia kembali lagi kepada muri-muridNya dan murid-muridNya sedang tidur dengan lelapnya.  

             Mereka tidak memikirkan tentang Dia. Mereka tidak mencemas Dia. Mereka tertidur dengan lelapnya. Mereka membiarkan Dia memikulnya sendiri. Karena itu, Tuhan berkata: “Tidakkah anda bisa berjaga-jaga dengan saya satu jam saja?” Setiap waktu ketika seorang anak Tuhan menghadapi masa depan yang tidak menentu dan sakit penyakit dalam sebuah operasi, satu hal yang di dalamnya memiliki unsur yang menyakitkan hati, jika anda adalah anak Tuhan, maka  satu hal yang harus anda perbuat adalah menaikkan permohonan kepada Tuhan. Pertama-tama berdoalah bagi orang kudus dan juga bedoalah untuk aku, kata Paulus. Atau seperti Spurgeon yang fasih berbicara, suatu hari ia berkata, “Sobat, ketika anda memiliki telinga seorang raja yang agung, apakah anda akan memanggil namaku?” Inilah, demi TuhanYesus Kristus dan demi kasih Roh, bergumullah dengan aku dalam  doa kepada Allah untuk aku. Paulus membuka hatinya dan menyampaikan permohonan doanya. Untuk siapa, ia melakukan itu? Paulus berkata, aku tidak pernah mengenal orang-orang itu. Mereka tidak ku kenal. Tetapi Paulus menyampaikan permohonan untuk mengingat mereka dalam doa. Apakah anda pernah mendengar nama  orang-orang ini----Epaenetus. Saya tidak pernah mendengar tentang Epaenetus. Saya pernah mendengar tentang Maria Magdalena, ibu Tuhan Yesus, namun apakah Maria ini ada dalam kitab Roma? Saya tidak berpikir demikian. Dan siapakah Andronicus, Junia, Amplias, Urbane, Stachys, Apelles, Herodion, Tryphena, Tryphosa, Persis, Rufus, Philologus, Nereus dan Olympas. Saya tidak pernah mendengar tentang mereka. Tidak ada seorang pun yang pernah mengdengar tentang mereka.      

            Mereka adalah orang-orang yang sederhana, yang rendah hati, yang tidak dikenal. Dan seorang Rasul besar, terbeban untuk menyampaikan permohonan doa untuk orang-orang kudus, yang rendah hati bersama-sama di hadapan Allah dalam doa baginya. Apakah yang anda pikirkan tentang itu? Apakah yang anda pikirkan tentang itu? Saya sedang berkhotbah di sini, di Palace Theater. Dan itu adalah hari yang sangat-sangat indah di musim semi itu. Hari itu seperti orang tua yang  keluar dari rumah untuk berjemur di bawah matahari. Ketika mereka tetap tinggal di rumah, mereka akan sakit dan tidak berdaya. Hari itu adalah hari yang sangat indah seperti suatu hari dimana orang tua keluar dari rumah mereka untuk berjemur.

            Dan setelah saya selesai berkhotbah di sana, di Palace Theater. Saya berjalan keluar dari pintu depan, sebab ada sesuatu yang akan saya lakukan. Saya keluar dari sisi pintu yang paling besar. Saya keluar dari depan pintu theater itu, di sana ada seorang wanita tua yg bertubuh kecil, yang memakai pakaian serba hitam. Ia memakai topi, sepatu, pakaian, semuanya serba hitam. Dia adalah seorang wanita tua bongkok yang bertubuh kecil. Lalu ia datang ke saya dan berkata, “Pak Pendeta, ini adalah kali pertama saya melihatm Anda. Saya sama sekali tidak berdaya dan saya hanya mendengar siaran dari radio. Tetapi saya adalah anggota gereja ini. Lalu dia memberitahukan kepadaku suatu angka tahun. Dan ia berkata, hari ini sepertinya hari yang sangat indah, seorang tetangga membawa saya turun ke theater ini, sehingga saya bisa memandang wajah Anda dan melihat anda.” Dia berkata, “Maafkan saya Pak Pendeta, karena tidak ada sesuatu yang dapat saya lakukan untuk membantu Anda dalam pelayanan. Saya miskin dan tidak mempunyai uang dan saya sudah tua dan tidak dapat datang lagi ke gereja.” Dia berkata, “Pak pendeta, yang dapat saya lakukan hanya berdoa untuk Anda.” Dari cara ia berkata kepada saya, dia sudah mulai pikun. Hal ini terjadi pada tahun pertama saya datang ke sini. Dia seorang yang pandai membela diri. Anda bisa lihat sendiri, ia berkata, “Saya miskin, saya tidak mempunyai uang, saya  sudah tua dan saya tidak dapat lagi datang ke gereja. Yang dapat saya lakukan adalah berdoa.” Berbahagialah ibu tua ini. Dia sudah berada dalam kemuliaanNya. Saya berpikir tidak ada sebuah kisah yang lebih mulia dari gereja ini dan gereja kita. Di negara-negara  lain, di tempat yang jauh, di mana anda tidak pernah bermimpi bahwa setiap orang akan mengenal kita atau mendengarkan kita. Mereka akan mengenal secara intim tentang kita, apabila mereka melihat apa yang kita lakukan di sini. Ketika kisah tersebut ditulis, dan halaman Buku Kehidupan Tuhan terbuka, maka kita akan melihatnya. Di sana akan ada satu alasan bagi berkat Allah atas orang-orang dan atas jemaat-jemaat dan atas pelayanan kita. Dan anda akan menemukan orang-orang yang rendah hati, orang-orang yang tidak dikenal yang saya tidak pernah dengar dan yang anda tidak kenal. Tetapi nama-nama mereka ada di sini. Dan mereka adalah jiwa-jiwa yg berharga. Mereka ingat untuk berdoa.

            Sekarang, saya ingin kita melihat teks kita. Di sini ada sebuah kata yang ia gunakan, yakni kata bergumul. Demi Tuhan kita Yesus Kristus dan demi kasih Roh, aku menasehatkan kamu saudara-saudara untuk bergumul dengan aku bersama-sama dalam doa kepada Allah untuk aku. Kata bergumul di terjemahkan, Strive. Dalam bahasa Yunani dipakai kata agonidzo, sedangkan dalam bahasa Inggris digunakan kata agonize. Bahwa kamu agonidzo (bergumul). Agar kamu berusaha (Strive), agar kamu berjuang (Stuggle), agar kamu agonize bersama dengan saya dalam doa kepada Allah untuk aku.

Anda juga akan menemukan kata ini dalam Kolose 4:12; “Epafras, salah satu di antara kamu---dia adalah seorang bukan Yahudi, yang ada di gereja Kolose. Epafras, salah satu di antara kamu, hamba Yesus Kristus, yg selalu bergumul. Di sini mereka menterjemahkannya sebagai suatu pekerjaan yang dilakukan dengan semangat untuk kamu dalam doa. Kata agonidzo kembali muncul di sini. Agonizing (bergumul) untuk kamu di dalam doa, agar engkau berdiri teguh sebagai orang-orang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.  

             Mari kita kembali ke teks kita, “Demi Tuhan Yesus Kristus dan demi kasih Roh, kamu bergumullah dengan aku bersama-sama dalam doa kepada Tuhan bagi aku. Bergumulah untuk aku.” Mengapa doa harus menjadi sebuah perjuangan? Mengapa harus menjadi sebuah pergumulan? Mengapa harus menjadi sesuatu yang susah dan sulit? Demi Tuhan dan demi kasih Roh bergumullah bersama dengan aku dalam doa-doamu. Mengapa harus demikian? Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang berbelas kasihan. Dia tidak pernah menahan kasih karuniaNya, sebaliknya sulit bagi Dia untuk tidak menganugrahkan berkat Nya bagi mereka.

Tuhan kita adalah pribadi yang tidak mudah untuk memberikan suatu pekerjaan dan anda harus berjuang dan bergumul di hadapanNya, sebelum neraka menjawab doa-doa kita. Apakah itu karena salah satu jenis sifat Allah? Tidak! Dalam surat Yakobus, pasal pertama, Yakobus berkata, “Karena Tuhan memberi kepada semua orang menurut kerelaanNya dan bukan dengan paksaan. Dan lagi dalam Injil Lukas 11, Tuhan Yesus sendiri berkata demikian, “Mintalah, maka kamu akan menerima. Dan carilah, maka kamu akan mendapat, dan ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Lalu Ia mengilustrasikannya seperti berikut:  “bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta roti daripadanya, akan memberikan batu kepadanya sebagai ganti roti? Atau jika ia meminta ikan, akan memberinya ular atau jika ia meminta telur, akan memberinya kalajengking?” Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga, Ia akan memberikan hal-hal yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.”   

Saya mengatakan kebenaran ini dari pengalaman kami sendiri, yang berusaha bergumul bersama-sama di dalam doa. Berjuang dalam doa, bergumul bersama-sama di dalam doa. Mengapa demikian? Mengapa seperti itu? Baik, inilah alasannya.

 

I. Pertama, karena setan melawan kehidupan doamu. Setan akan selalu bertujuan untuk mematikan kehidupan doamu. Setan akan selalu berusaha menggunakan  segala cara untuk melawan kita. Setan akan melakukannya. Dalam Efesus 6, Rasul Paulus berkata: “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Setan ingin melawan kita. Berdoa dan sunguh-sungguh berdoa adalah sebuah perjuangan. Itu adalah sebuah perjuangan. Itu adalah sesuatu yang sulit dan susah. Mengapa seperti demikian?

 

2. Alasan lain, yang kedua adalah karena hawa napsu dan kedagingan kita. Tubuh yang kita hidupi ini adalah tubuh yang telah mati karena dosa. Dalam Kitab Roma 8, Paulus berkata: “Sebab keinginan daging kita adalah perseteruan dengan Allah.” Dalam Surat Galatia 5, Paulus berkata, “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging – karena keduanya saling bertentangan – sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” Hawa nafsu  dan kedagingan tubuh kita menghalangi doa kita. Sulit dan sukar untuk berdoa. Inilah usaha dan pergumulan kita terhadap doa.

            Ada orang yang menulis artikel membahas Kitab Kejadian 32, dan berkata bahwa Yakub bergulat dengan Allah. Sebenarnya tidaklah demikian. Allah tidak bergulat dengan Yakub. Coba anda lihat dan baca, apakah Allah bergulat dengan Yakub. Malaikat yang begulat dengan Yakub. Mengapa? Karena Yakub seorang yang rendah dan keji. Oleh karena, dia adalah seorang penipu, dan seorang pencuri. Dia melakukan banyak kesalahan, dan jahat serta melawan Allah. Dan malaikat itu bergulat dengan Yakub sepanjang malam dan ia kalah. Pada waktu fajar mulai bersinar, malaikat menjamah pangkal paha Yakub, menjamah lekukan pahanya, sehingga ia menjadi pincang. Terakhir, ia menyimpulkan: “Saya tahu banyak orang menghadapi hal seperti itu. Mereka tidak pernah sungguh melayani TUHAN, sampai terjadi tragedi pada mereka. Mereka tidak pernah melayani Allah, sampai sesuatu yang menakutkan datang pada mereka. Seperti orang-orang yang memakai cara seperti itu, maka Tuhan harus menghancurkan mereka. Harus meremukkan hati mereka. Harus menjamah tubuh mereka untuk membuat mereka kudus, menjadi umat Allah dan berbuah bagi kemuliaan Allah. Itulah yang terjadi. Yakub bergulat dengan Allah dan Tuhan menjamah lekukkan panggkal pahanya. Ketika ia melihat ia sudah pincang, terluka, dan rohnya dihancurkan. Dan ketika malaikat itu ingin meninggalkannya, maka ia memeluk erat malaikat itu dan berkata, “Saya tidak akan membiarkan engkau pergi, sebelum engkau memberkati aku. Dan ketika dia pergi menemui Esau, dia menjadi pincang seumur hidupnya. Itulah alasannya mengapa anda harus bergumul. Karena kedagingan kita. Karena hawa nafsu kita yang berseteru dengan Allah.

 

3. Ada lagi alasan yang lain, yang ketiga: Mengapa anda harus bergumul dalam doa? Mengapa sulit bagi kita untuk berdoa? Karena derasnya arus dunia ini. Mengapa orang harus mengambil waktu untuk berdoa? Siapa yang menyediakan waktu untuk berdoa? Apakah anda sibuk. Saya sedang sibuk, tidak bisa berhenti dari pekerjaan saya. Lain waktu saja, lain jam saja. Tidak untuk sekarang. Saya tidak bisa sekarang. Saya harus melakukan hal ini, semua ini karena kesibukan dan arus dunia yang terlalu deras. Dalam berita pagi di Dallas, sebuah surat kabar minggu ini, yang terbit setiap Minggu, di sisi halaman depan yang selalu memuat sebuah artikel kecil: “Kata-kata bijaksana untuk hidup.” Anda bisa membacanya untuk hari itu juga.  Pada kata, “Doa” maka itu ditutup dengan kalimat seperti ini: Pengarang novel yang paling terkenal berkata bahwa ia bertumbuh menjadi seorang anak laki-laki di sebuah desa kecil di Inggris, yang mana ada seorang pria tua yang selalu masuk ke gereja dan hanya duduk dan diam saja di sana. Lalu suatu hari ia datang kepadanya dan berkata, “Kamu tahu, kamu sangat lucu dan sangat aneh. Anda hanya duduk di sini. Anda tidak bertelut untuk berdoa. Dan anda  juga tidak mengucapkan kata-kata  dan doa-doa yang baik.” Lalu pengarang novel itu berkata, “Saya tidak akan pernah lupa jawaban yang indah dari orang tua yang suci itu. Dengan rendah hati ia berkata, ‘Tuhan ada di sini dan saya juga ada di sini dan itu sudah cukup bagi ku.’” Hanya berdiam diri di hadapan  Tuhan. “Berdiam dirilah, sebab Akulah Tuhan,” itulah  kata Pemazmur. Apa yang anda ketahui? Mengapa saya tidak dapat mengingatnya? Mengapa saya tidak mengerti? kita melakukannya dua kali lebih banyak dan dua kali lebih jauh. Jika kita bisa atau boleh meniadakan bagian dari kegiatan-kegiatan gereja ini, maka saya akan membawa jemaat kita ke kapel tersebut hanya utk berdiam diri dihadapan Allah dan melihat Allah. Tetapi saya tidak bisa melakukannya, saya sendiri tidak bisa. Saya terlalu sibuk. Jika kita terlalu sibuk, maka kita akan mendekat pada dunia. Dan itulah alasan mengapa saya harus berdoa: Itu adalah sebuah usaha bagi doa. Sebuah pergumulan untuk doa. Itu adalah sesuatu yang sulit dan suatu perjuangan untuk doa.

Sekarang saya  harus mengakhiri teks saya. Untuk apa dia (Paulus) berdoa? Paulus mengatakan, “Supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, yakni orang-orang Yahudi yang membenci aku.” Supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana.”  Orang-orang Yudaisme yang tidak suka kepadanya, karena ia lebih berhasil daripada mereka. “Dan supaya aku dapat datang kepadamu dengan sukacita oleh kehendak Allah.”  Karena itu, ia berkata: “Aku ingin kamu berdoa kepada Allah untuk aku.” Baik, bagaimana Tuhan menjawab doa-doa mereka, karena saya percaya mereka pasti berdoa. Diberkatilah semua orang kudus, siapapun dia. Entah itu Epaenetus yang mendapat surat itu dan mendengarnya, ia akan berlutut dan berkata, “Oh, Tuhan, ketika Paulus pergi ke Yerusalem, Tuhan biarlah dia diterima di gereja dan diterima dan disambut di Yudea dan utuslah dia ke kota Roma. Demikian juga Amplias, Tryphena dan Tryphosa, mereka semua berdoa untuk Paulus. Baik, bagaimana Tuhan menjawab doa-doa mereka. Ketika Paulus sampai di Yerusalem, mereka memukuli dia sampai setengah mati. Itulah hal pertama yang terjadi padanya. Mereka memukulinya sampai setengah mati. Di sana ada Lucius, mereka membunuhnya di kuil, memukuli dia sampai mati.

Baiklah, bagaimana Tuhan menjawab doa-doanya. Ketika mereka memukulinya sampai setengah mati, mereka memasukkannya dalam penjara. Dia tinggal di penjara di Kaisarea selama dua tahun penuh. Hanya tinggal di Kaisarea. Dan mereka berdoa suapaya ia datang kepada mereka dengan sukacita oleh kehendak Allah. Kapan  dia sampai di Roma? Bagaimana ia bisa sampai di Roma? Ia sampai di Roma, dengan cara  dibawa oleh para tentara yang merantainya. Dia datang ke kota Roma sebagai seorang tawanan. Demikianlah Tuhan menjawab doa-doanya. Demikianlah ia menjawab doa-doanya. Paulus memohon, “Berdoalah untuk saya, supaya saya terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, agar aku dapat datang kepadamu dengan sukacita oleh kehendak Allah, sehingga beroleh kesegaran bersama-sama dengan kamu.” Setalah ia dipukuli bertubi-tubi, lalu dimasukkan ke dalam penjara dengan kedua belah tangannya dirantai. Itulah jawaban doa dari Tuhan. Baiklah, lalu bagaimana pada waktu Tuhan tidak menjawab doa. Dia tidak memelihara kita dari tangan orang-orang yang membenci kita dan dari orang-orang yang mencelakai kita di penjara dan dari orang-orang yang merantai kita. Lalu apakah Tuhan tidak menjawab doa? Mungkin anda tidak tahu. Anda tidak mengerti jalan-jalannya Tuhan. Anda tidak memiliki hikmat dalam Yesus. Bagaimana Tuhan menjawab doa? Anda akan melihat bagaimana Dia menjawab doa. “Berdoalah supaya saya dapat datang kepadamu.” Ketika ia datang ke kota Roma, inilah caranya Tuhan menjawab doanya. Dia dirantai oleh tentara Roma yang berbeda setiap delapan jam  dan dalam perjalanan ke penjara, ia dapat berkomunikasi dengan setiap tentara di tempat penjagaan Pengadilan negeri kota Roma. Setiap orang akan mengangkat topi terhadap tentara elit yang menjadi penjaga pribadi Kaisar. Paulus di rantai dengan salah satu diantara mereka. Apakah ada di dunia ini, seorang pengkhorbah Gereja Baptis yang memberitakan Injil kepada orang-orang elit dari Roma yang menjaga Pengadilan Negeri kota Roma?