Come Back

SEKALI SELAMAT, TETAP SELAMAT

(ONCE SAVED, ALWAYS SAFE)

 

Oleh: Dr. W. A. Criswell

Diterjemahkan: Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Khotbah ini sebelumnya dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas

pada tanggal, 15 September 1987

 

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:27-30)

 

Jaminan kekal orang percaya: orang-orang yang telah menemukan tempat perlindungan di dalam Kristus, yang telah menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, telah dilahirbarukan untuk selama-lamanya. Mereka tetap selamat. Mereka akan ada di Sorga – Jika mereka masuk ke Neraka, itu artinya mereka belum diselamatkan. 

 

Ketika kita diselamatkan, kita memahami bahwa Allah akan memelihara kita sampai akhir. Dan kita akan menjawab ketika nama kita disebutkan di Sorga. Ketika kita bergabung dengan Kristus melalui iman, kita adalah anggota tubuhnya. Dan, tubuh Tuhan kita yang ada di Sorga tidak akan dirusak, atau kehilangan salah satu anggotanya atau murtad. Ia akan menjadi lengkap, dan kita akan menjadi lengkap di dalam Dia – bergabung dengan Kristus, bukan gereja, nama kita ada di dalam Buku Kehidupan – tidak perlu tercatat dalam daftar anggota gereja.

 

Mungkin ada dua hal yang berbeda. Nama Anda ada dalam daftar buku gereja mungkin sangat berbeda dengan nama Anda ada dalam Buku Kehidupan. Tetapi, jika Anda sudah diselamatkan, jika nama Anda ada di dalam Buku Kehidupan, jika Anda adalah anggota tubuh-Nya, Anda akan masuk Sorga. Itulah apa maksudnya arti diselamatkan.

 

 

FIRMAN DAN JANJI TUHAN

 

Kita memiliki jaminan hidup kekal karena Firman dan janji Tuhan. Jika Allah mengatakan itu, jika Tuhan menjanjikan itu, Tuhan akan memelihara Firman-Nya dan melaksanakan janji-Nya dengan setia sama seperti yang Ia telah firmankan. 

 

Salah satu ayat yang paling mengesankan dalam Alkitab adalah Bilangan 23, ayat 19: “Allah, Tuhan Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta.” Jika Ia mengatakan sesuatu, Ia akan melakukannya. Dan, jika Ia berjanji, Ia akan dengan setia melaksanakan apa yang dijanjikan-Nya.

 

Betapapun lemahnya kita, itu tidak akan membatalkan Firman dan janji Tuhan. Betapapun saya terguncang dan menjadi takut, itu tidak akan mengubah mandat Tuhan Allah di Sorga. Jika Ia berkata sesuatu, Ia akan melaksanakannya dengan setia menurut perkataan-Nya.

 

Saya kadang-kadang berpikir tentang malam yang gelap dan mengerikan di Mesir ketika Tuhan berkata, “Malaikat maut-Ku akan lewat. Apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.”

 

Saya dapat membayangkan peristiwa yang mengerikan ini. Malam yang sangat mengerikan melingkupi setiap rumah yang diolesi oleh darah itu. Salah satu dari mereka mungkin takut. Ada juga yang sangat ketakutan. Ada juga yang menggigil. Dan ada juga yang penuh dengan keraguan. Ada juga yang berpikir mungkinkah darah yang dipercikan membentuk tanda salib itu akan dapat menyelamatkan mereka dari datangnya dan kuasa maut. Saya hanya dapat membayangkan semua itu yang akan ada di dalam hati orang-orang yang berada di bawah tanda darah itu.

 

Namun, Tuhan Allah berfirman, “Ketika kamu menandai darah itu, Aku akan melewati kamu.” Dan selama mereka berada di bawah tanda darah itu, mereka diselamatkan. Mereka aman. Mereka dipelihara.

 

Ini sama halnya dengan keselamatan kita. Keselamatan kita tergantung sepenuhnya pada kesetiaan Allah akan janji-Nya. Dan jika Ia memelihara firman-Nya, jika Ia tidak menipu kita, maka Allah akan menyelamatkan kita ketika kita berada di bawah tanda darah itu, ketika kita percaya di dalam Dia, ketika kita memberikan jiwa kita dan hidup serta iman kita kepada Dia, ketika kita memandang Dia. Ini tidak tergantung pada kita. Ini sepenuhnya tergantung pada Allah. Allah-lah yang menyelamatkan kita dan bukan diri kita sendiri.

 

Suatu kali saya membaca tentang seorang pemburu yang ada di hutan Kanada selatan di musim dingin. Dan  ia secara kebetulan menemukan sungai yang telah membeku. Namun, sebagai orang baru atau pendatang di daerah itu, ia tidak tahu seberapa dalam atau tebal es di situ – apakah itu dapat menahan tubuhnya supaya tidak terjeblos atau tidak. Sehingga, ketika menyeberangi sungai ini, sang pemburu dengan hati-hati merangkak menyeberangi sungai yang menjadi beku itu.

 

Dan ketika ia sampai di tengah-tengah bekuan sungai itu, ia mendengar suatu suara gemuruh dari atas gunung. Dan ia melihat ke arah datangnya suara itu. Dan suatu gerbong kereta yang penuh dengan batangan kayu berat. Dan gerbong kereta itu terus meluncur turun dari lereng bukit itu dan menyeberangi sungai yang membeku itu dan berhasil melewati sungai itu.  Dan pemburu yang ragu-ragu menyeberangi sungai itu melihat kerata itu dengan beban yang berat itu berhasil melewati sungai itu.

 

Keduanya sama-sama aman: baik pemburu yang taku-takut dan ragu-ragu menyeberangi sungai itu sambil merangkak dan sopir yang mengendarai kereta gerbong yang penuh dengan muatan kayu berat itu. Keduanya sama-sama selamat. 

 

Persis seperti itulah umat Tuhan yang telah percaya di dalam Dia. Beberapa dari mereka memiliki iman yang kuat, komitmen yang sangat kokoh, jaminan penuh, dan beberapa orang begitu lemah dan takut.

 

Namun, baik yang kuat maupun yang lemah itu, mereka tetap selamat. Mereka tetap aman, karena firman dan janji Tuhan, dan bukan karena diri mereka sendiri. 

 

 

KESEMPURNAAN KARYA KRISTUS

 

Yang menjadi jaminan keselamatkan kita, yang pertama adalah firman dan janji Allah yang tidak pernah bohong, tidak pernah menipu kita – Ia memelihara apa yang Ia firmankan dengan setia. Dan yang kedua adalah karena kesempurnaan karya Kristus.

 

Menjelang kematian-Nya di kayu Salib, Ia berseru, katanya, “Sudah selesai.” Apa yang sudah selesai? Penebusan untuk dosa-dosa kita sudah lengkap dan sempurna. Kristus telah melakukan semuanya. Dan ini sudah penuh dan komplit di dalam Dia. Tidak ada sesuatu dari saya yang diperlukan untuk menambahinya.

 

Kristus telah mengerjakan karya keselamatan kita yang agung dengan sempurna. Ia telah membuat penebusan untuk dosa-dosa kita menjadi sempurna,. Tidak ada apapun yang perlu ditambahkan untuk anugerah penebusan dan pengorbanan dari Tuhan kita yang ajaib.

 

Kadang-kadang saya berpikir, seperti yang pernah saya lakukan, berdiri  di Dresden, di Jerman Timur, dan memperhatikan "Sistine Madonna" karya Raphael, salah satu lukisan yang paling indah di muka bumi ini. Apa yang  akan Anda pikirkan, jika saya mencoba untuk naik mendekati kanvas yang sangat lebar itu dan kemudian mencoba untuk menambahi sedikit sentuhan warna di sana? Itu justru akan merusak keindahannya. Lukisan itu tidak memerlukan tambahan apapun dari saya.

 

Saya pernah berdiri di Florence di Italia dan melihat patung “Raja Daud” karya Michelangelo. Di Roma, saya berdiri di St. Peter’s Cathedral. Apa yang Anda pikirkan jika saya mengambil palu dan pahat dan menambahkan sedikit sentuhan untuk patung itu dan memberikan penyempurnaan sedikit di sana? Ini tidak masuk akal.

 

Lebih tidak masuk akal lagi jika saya mau mencoba untuk menambahkan perbuatan baik saya untuk menyempurnakan karya penebusan Tuhan kita di atas kayu salib.  Ia telah membayar lunas penghukuman dosa-dosa kita secara komplit, sempurna, untuk selama-lamanya, dan ini bersifat kekal. Dan, tidak perlu tambahan apapun dari saya. Saya tidak dapat menambahkan apapun untuk anugerah penebusan Tuhan kita.

 

Keselamatan dari-Nya adalah anugerah untuk saya. Saya tidak membelinya. Saya sebenarnya tidak layak menerimanya. Saya tidak mengerjakannya. Efesus pasal 2, ayat 7 dan 8: “Sebab karena kasih karunia” – oleh kasih Allah, oleh kebaikan hati Allah – “sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman” – dengan iman, menerima itu dengan iman – “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman itu bukan hasil usahamu,” – bukan datang dari diri Anda – “tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” --  tidak ada orang yang berhak berkata, “Lihatlah apa yang telah saya lakukan. Saya telah melakukannya.”

 

Jika saya datang kepada Anda dan berkata, “Lihat, saya memiliki uang $ 5,000, dan saya mau memberikan uang ini kepada Anda,” dan Anda berkata, “Tidak, ijinkan saya menggantinya dengan uang lima puluh cent untuk itu, “ dan saya mengijinkan Anda untuk melakukannya, dan kemudian, Anda pergi dan mulai membual, “Lihat apa yang saya miliki. Saya memiliki uang $ 5,000 di tangan saya yang telah saya beli dengan lima puluh cent.” Itulah apa yang Anda lakukan ketika Anda dengan perbuatan baik Anda, berusaha menemukan keselamatan diri Anda sendiri dan pengampunan atas dosa-dosa Anda.

 

Ini adalah pemberian Allah. Kristus telah membayar lunas hukuman atas dosa-dosa kita, sempurna, komplit. Dan saya menerima itu dari tangan anugerah-Nya sebagai pemberian kasih-Nya.

 

Itulah sebabnya mengapa kita tidak memuji diri kita sendiri dan kita tidak menyanyi untuk kemuliaan dirinya sendiri. Itulah sebabnya mengapa kami memuji Yesus dan bernyanyi untuk kebaikan dan anugerah-Nya.

 

KONFIDENSI ATAU KEPERCAYAAN

YANG KITA MILIKI DI DALAM DIA

 

Jaminan keselamatan kita yang pertama adalah karena Firman, janji Allah; dan yang kedua adalah melalui penebusan Juruselamat kita di kayu Salib yang sempurna dan komplit dan jaminan keselamatan kita yang ketiga ditemukan dalam konfidensi atau kepercayaan yang kita dapat miliki di dalam Dia. 

 

Satu dari ayat-ayat yang berhubungan dengan ini di dalam Alkitab adalah 2 Timotius 1:12, kalimat bagian akhir: “karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah aku percayakan kepadaNya hingga pada hari Tuhan.” (KJV)

 

Ada tiga kali dalam separuh dari ayat ini dimana ia menekankan pujian dan kemuliaan kasih kepada Tuhan kita: “karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah aku dipercayakan kepada-Nya hingga pada hari Tuhan.”

 

            “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya.” Ini adalah pengakuan terang-terangan yang luar biasa. Keselamatan kita tidak didasarkan sesuatu yang tidak jelas atau abstrak. Ini bergantung pada Dia.

 

“Karena aku tahu kepada siapa aku percaya.” Ini merepresentasikan, ini bergantung pada seorang pribadi, yaitu Tuhan kita Yesus. Saya  tidak menjamin keselamatan saya dengan mengikuti suatu system atau upacara-upacara agamawi. Ini hanya bergantung pada Dia.

 

           “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya.”  Ini tidak berdasarkan hipotesa atau dalil atau proposisi. Ini sepenuhnya bergantung pada Dia. Ini berdasarkan Kristus, Tuhan yang hidup. 

 

           “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya.”  Bukan apa, tetapi siapa yang saya percaya – ini bukan kredo. Bukan “apa”, tetapi “siapa.”

 

Bukan apa yang saya percaya, tetapi siapa yang saya percaya. Kepada siapa saya berbagi beban berat ? Siapa yang menerangi semua jalan gelap? Siapa yang memanggil saya keluar dari kubur? Dia adalah Tuhan. Anda hidup: Bukan apa yang saya percaya, tetapi kepada siapa saya percaya. Bukan apa, tetapi siapa – Pribadi yang agung, Yehova, Allah, Yesus, Juruselamat saya!

 

Apakah Anda memperhatikan dogmatisme Paulus yang menulis: “Saya tahu… dan saya yakin.”  Kita hidup di zaman sinis yang meragukan segala sesuatu. Betapa berbedanya dogmatisme dari Rasul Paulus! “Saya tahu… dan saya yakin.” 

 

Dan kata yang dia gunakan di sini adalah: paratheke: “Aku yakin bahwa Dia berkuasa” – dan paratheke – “apa yang aku percayakan kepada-Nya.” Paratheke – secara literal, kata ini berarti “sebuah deposit,” sesuatu yang saya telah depositkan untuk disimpan dengan aman di dalam tangan Tuhan dan Allah saya. Paratheke: itu berarti bahwa saya telah berkomitmen – menyerahkan jiwa saya, hidup saya, masa depan saya, kekekalan saya, di dalam tangan Yesus, Tuhan saya. Dan Ia akan memeliharanya dengan setia apa yang telah saya serahkan atau percayakan kepada-Nya. 

 

Pada hari yang akan datang ketika saya tua, mati, dikuburkan, dalam gelap. Siapa yang berdiri bersama saya di sana?

 

 

 

Ia adalah satu-satunya pengharapan kita. Kita tidak memiliki pengharapan yang lain selain Tuhan Yesus. Siapakah yang dapat bersama kita melalui hari yang gelap dan suram ini? Siapa yang dapat berdiri bersama kita di kubur? Dan, siapa yang dapat membangkitkan kita dari kematian? Siapa yang dapat berbicara tentang kebangkitan dan kehidupan dari tubuh kita? Yesus. 

 

Yesus – pengharapan kita ada di dalam Dia: “karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan kepada-Nya hingga pada hari Tuhan.” [KJV] – Yesus.

 

Rasul Yohanes menulis dengan cara yang sangat manis: “Tak seorangpun dapat merebut aku -- temasuk Anda – dari tangan Bapa-Ku.” 

 

Karena Setan datang untuk membunuh kita dan menyerahkan kita kepada kutukan di Neraka. Ia pertama-tama harus membawa legium iblisnya – malaikat-malaikatnya – dan menyerang kita dalam hidup ini, di dunia ini. Kemudian, ia berusaha untuk mengulurkan tangannya dan merebut kita dari tangan Bapa. Ia melakukan itu karena ingin menyerahkan jiwa saya kepada kuasa dan sengatan api neraka.

 

Dapatkah ia melakukan itu? Ia tidak dapat: “Tak seorangpun dapat merebut mereka dari tangan Bapa-Ku” – alam di dalam genggaman Yesus! Betapa agungnya janji pemeliharaan keselamatan kita oleh Tuhan! 

 

 

APA YANG YESUS KERJAKAN HARI INI

 

Jaminan keselamatan kita yang keempat ada dalam apa yang Yesus lakukan hari ini. Roma 5, ayat 10: “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya.”

 

Apa yang ia maksudkan “oleh hidup-Nya?” Yang Ia maksudkan adalah oleh hidup Yesus di Sorga. Jika, ketika kita masih berdosa, Allah menerima kita karena Anak-Nya, dan mengampuni dosa-dosa kita dalam penebusan darah-Nya –terlebih lagi kita dapat menemukan jaminan oleh hidup Tuhan kita di Sorga.

 

Apa yang Ia lakukan di sana di Sorga? Ibrani 7:25, “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”

 

Apa yang Tuhan kita lakukan? Ia memimpin perjalanan musyafir kita di bumi ini. Ia sedang menjadi perantara bagi kita. Ia sedang berdoa untuk kita di Sorga. Dan, Ia melakukannya sampai kita berada di rumah akhir kita dalam kemuliaan. Ia dapat. Ia menjadi perantara. Ia senantiasa menyertai kita.

 

Betapa agungnya kata dalam Wahyu 1:17 dan 18,

 

Aku adalah Alpha dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

 

Ketika kita menghadapi hari akhir dan penghakiman Allah yang Mahatinggi, siapa yang berdiri dengan kita? Siapakah sahabat dan Juruselamat kita yang telah mati bagi kita di kayu salib? Dan, siapa yang menjadi perantara kita di Sorga? Itu adalah Yesus, Tuhan kita, partner doa kita, yang menyertai musafir kita, Juruselamat kita, Sahabat kita. Itulah yang Yesus sedang lakukan hari ini.

 

 

KESAKSIAN ROH KUDUS

DI DALAM HATI KITA

 

Jaminan dari keselamatan kita meliputi: Firman Allah, karya Kristus yang telah selesai, kepercayaan kita yang kita dapat miliki di dalam Dia. “Aku tahu siapa” – Dia adalah Tuhan kita, yang sedang melakukan bagi kita dalam kemuliaan, yang menjadi perantara bagi kita, yang sedang berdoa untuk kita, yang menggembalakan kita melalui hari-hari perjalanan musyafir kita. 

 

Dan yang terakhir adalah kesaksian Roh Allah di dalam hati kita. Setelah kita menerima Tuhan, setelah kita percaya kepada Tuhan, Tuhan menaruh kesaksian dalam hati kita – Roma 8, ayat 16: “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.”

 

Ketika Anda menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda, ketika Anda membuka hati anda untuk Tuhan pada saat itu Anda di selamatkan – anda telah bertobat, Anda telah lahir baru. Dan anda menjadi manusia baru. Roh Kudus telah masuk ke dalam hati Anda dan tinggal di dalam hati Anda. Dan Ia bersaksi kepada Anda di dalam hati Anda. Anda menjadi berbeda.

 

Saya pernah mendengar seorang petani di Louisiana menangkap seekor itik jantan liar. Dan, ia mengikat kaki itik jantan liar itu  di kolam. Dan selama musim dingin itik liar itu berenang di kolam itu bersama dengan bebek-bebek lokal yang berenang di kolam di Louisiana selatan itu.

 

Ketika musim semi tiba, itik-itik liar yang telah datang dari utara ke selatan di musim dingin itu mulai keluar dari sungai, kolam dan danau dan kembali terbang ke utara. Dan satu gerombol itik terbang di angkasa dan mereka melihat ke bawah dan melihat itik jantan yang diikat dan sedang berenang di danau kecil itu. Kemudian mereka membuat formasi terbang berputar-putar, membentuk lingkaran besar, dan memanggil dari angkasa agar itik yang terikat di kolam itu terbang mengikuti mereka kembali ke utara. Dan itik itu mulai melihat ke atas, mendongakkan kepalanya, dan mendengarkan panggilan teman-temannya dari angkasa itu, dan ia mulai mengepakkan sayapnya untuk terbang namun tali pengikatnya menariknya kembali ke kolam.

 

Bebek-bebek lokal yang ada di situ tetap berenang saja tanpa menghiraukan panggilan itik-itik di angkasa. Namun serombongan itik liar terbang lagi di atas mereka dan memanggil-manggil, dan itik liar yang terikat itu mulai mengepakan sayap untuk terbang bersama kawan-kawannya namun jatuh kembali karena tali pengikatnya menariknya kembali. 

 

Dan, ada lagi serombongan itik liar terbang di angkasa dan memanggil-manggil kawannya untuk kembali ke utara. Dan kemudian itik yang terikat itu mengepakkan sayap lagi untuk terbang dan bergabung dengan teman-temannya, dan pada saat itu putuslah tali pengikatnya dan ia mulai terbang ke angkasa bergabung dengan kawan-kawannya. 

 

Kita sama persis dengan itu. Orang-orang di dunia, mereka yang mengasihi dunia, harta mereka ada di dunia. Pengharapan dan tujuan dan visi dan hidup mereka ada di dunia. 

 

Tetapi, jika Anda telah diselamatkan, jika Anda telah dilahirkan kembali, jika Anda telah menerima Yesus sebagai Tuhan Anda, Anda akan merasakan dan mendengar panggilan Allah. Hanya Anda yang akan mendengarnya. Dan ketika waktu itu tiba, Anda akan berkata, “Tuhan aku telah siap. Aku telah siap. Kapan saja, setiap saat, Tuhan. Saya siap.”

 

Betapa mulianya hidup di dalam kasih dan anugerah Tuhan kita! Kita akan mendengar panggilan naik! Dan kita akan dikumpulkan dengan orang-orang kudus dan malaikat-malaikat Tuhan dan bersama dengan Kristus sendiri di Sorga! Itulah apa yang disebut dengan orang Kristen lahir baru, orang yang telah diselamatkan, dan memiliki jaminan keselamatan kekal di dalam hati Anda.