Daftar Isi

DINYATAKAN SEBAGAI ANAK ALLAH

(Declared the Son of God)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Alih bahasa Wisma Pandia, Th.M.

Editor Dr. Eddy Peter Purwanto

 

6-7-92

 

Roma 1:4

 

Kami menyambut anda semua yang sedang bergabung dengan kami baik melalui siaran radio maupun televisi.  Anda sekarang menjadi bagian dari gereja First Baptist Dallas, dan ini adalah pendeta senior W.A. Criswell, yang akan membawakan khotbah yang berjudul Membuat Garis Batas: Penyataan Tentang Anak Allah.

Di dalam seri khotbah kita dari Kitab Roma, ini adalah khotbah tekstual dari pasal pertama ayat yang pertama hingga keempat. Dan bunyi konteksnya adalah:

 

Dari Palus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah,

Injil itu telah dijanjikanNya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabiNya dalam kitab-kitab suci,

Tentang anakNya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,

Dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

 

Dan teks yang berbunyi: “yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,” diterjemahkan disini “dinyatakan” berasal dari kata horizo. Garis batas pandang bumi yang membatasinya dengan langit biru disebut sebagai horizon. Kata itu berasal dari horizo, horizon—“dinyatakan sebagai Anak Allah oleh kuasa, oleh kekudusan dan oleh kebangkitan.”

 

DALAM RUPA MANUSIA

DINYATAKAN SEBAGAI ANAK ALLAH

 

 “Dinyatakan—penyataan, menggambarkan penunjukan sebagai Anak Allah oleh kuasa….” Dan teks tersebut tidak merujuk kepada kemahakuasaanNya dalam surga: Raja yang Mulia, Tuhan dari semua kumpulan malaikat. Tetapi bagian itu menunjuk kepada keberadaanNya yang dinyatakan, menunjukkan penyataanNya sebagai Anak Allah pada hari Dia mengambil rupa manusia: kuasa dari Tuhan Allah berada di atas Dia, dalam kehidupan dan pelayananNya di bumi.

Dan itu merupakan hal yang sangat menentukan dalam kehidupan Tuhan Yesus yang penuh berkat: Ditunjuk, dinyatakan sebagai Anak Allah. Demikian juga pada waktu kelahiranNya: Bintang-bintang di langit bergerak, terutama satu bintang itu. “Dinyatakan sebagai Anak Allah”: kemuliaan yang hadir dalam paduan suara para malaikat, dan terutama satu malaikat yaitu Gabriel. “Dinyatakan sebagai Anak Allah”: pujian dari orang-orang yang sederhana, seperti dari para gembala, dan orang-orang kaya serta terpelajar, seperti orang-orang majus dan orang-orang bijaksana. Dan bahkan ketika Dia berumur dua belas tahun, mereka sangat heran atas kecerdasanNya dalam merespon semua pernyataan yang ada dalam Kitab Suci.

 “Dinyatakan sebagai Anak Allah”: dalam perkenalanNya yang luar biasa, KehadiranNya dan kuasaNya diberitakan oleh Yohanes Pembaptis, dan melalui PelayananNya sendiri Ia merupakan seorang wakil dan seorang utusan dari Allah sendiri, baik dalam kata-kataNya dan dalam perbuatanNya.

 “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Anda ingat siapa yang menyatakan hal itu? Ketika Sanhedrin mengirim petugas Bait Allah untuk menangkap Dia, mereka kembali tanpa Dia. Dan dengan marah imam besar dan para pengikutnya berkata, “Mengapa kamu tidak membawaNya?”

Inilah jawaban mereka: “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Mereka terkagum-kagum atas kehadiranNya.

 “Ataupun tidak ada orang Israel yang pernah ada sebelumnya seperti orang ini,” demikian bunyi Yohanes pasal tujuh. Dalam perintahNya, semua kuasa Allah baik di surga maupun di bumi ada padaNya; angin dan gelombang serta air, kekuatan alam, penyakit, orang buta, lepra—semua berada dalam perintahNya.

Bahkan dalam kematianNya, anda ingat apa yang Dia sampaikan: “Jika Aku minta, dua belas pasukan malaikat akan berada di sini untuk membelaKu dan membantuKu serta menyelamatkanKu.”

Ketika saya membaca tentang Sanherib pada masa raja Hizkia, apakah anda mengingat tentang satu malaikat—satu malaikat yang membinasakan 185.000 pasukan Siria? Apakah anda mengingat hal itu? Dan Dia berkata, “Dalam perintahKu, 72.000—enam pasukan malaikat”—“ditandai dengan kuasa.”

Dan hal itu tidak berkurang hari ini. Secara tepat saya masih mengingat, sebuah undangan untuk melakukan sebuah kebangunan rohani di sebuah Negara Bagian di daerah Barat, di sebuah tempat dimana tidak ada gereja, dan kuasa Allah bekerja bersama kami dalam kebangunan rohani itu, sekalipun saat itu saya masih muda. Ada begitu banyak orang yang digerakkan oleh Roh Kudus, pengumuman telah dibuat melalui komunitas dan semua bagian dalam wilayah itu. Lalu mereka membangun sebuah pavilium dansa di sana, di bagian seberang tempat di mana saya berkhotbah—tepat di sebelah kanannya, mereka menyewa sebuah band yang keras, memainkankan band dan orang-orang mulai berdansa sementara di sisi yang lain di jalan itu saya berusaha untuk mulai berkhotbah.

Lalu saya beranjak kearah seorang wanita yang sedang berdoa dalam di sana dan sambil menangis, “Ya Allah, apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus saya lakukan?” Bagaimana saya dapat menyelesaikan khotbah tentang Injil, dengan sebuah panggung dansa di sebelah sana serta permainan band yang sangat mengganggu?

Wanita itu berkata kepada saya, “Jangan gentar. Jangan takut. Janganlah anda ragu.”

Dan ketika kebangunan rohani yang berlangsung selama dua minggu itu telah berakhir, kami mendapatkan orang-orang yang memberi diri dibaptis dengan jumlah yang besar di daerah yang kering itu. Dan saya mengorganisasikan sebuah gereja baptis dan masih bersinar hingga saat ini. “dinyatakan sebagai anak Allah” oleh kuasa Allah sendiri.

 

DINYATAKAN MENURUT ROH KEKUDUSAN

 “Ditetapkan, ditunjuk, dinyatakan sebagai Anak Allah oleh Roh kekudusan.” Saya percaya tentang doktrin kerusakan total (total depravity). Saya tidak melihat alasan mengapa orang menyangkal doktrin itu. Doktrin kerusakan total adalah seperti ini: bahwa dosa, kelemahan, kesalahan, kegagalan telah masuk ke dalam seluruh panca indra kita dan di dalam seluruh keberadaan dan perbuatan kita.

Tidak ada satu hal pun yang dapat kita lakukan dengan sempurna. Karakteristik yang tidak sempurna (cacat) dalam semua usaha kita. Bahkan ketika imam besar memohon di dalam ruangan mahakudus, dia harus memercikkan darah ke atas altar persembahan.

Tetapi tidak ada kesalahan di dalam diriNya. Bukankah Pilatus berkata? “Aku tidak mendapati kesalahan apapun dari orang ini.” Tuhan kita berjalan melalui lumpur dan saluran pembuangan dan selokan serta kekotoran dunia ini dan dia tetap murni. Kuasa Allah dinyatakan keluar—kuasa kekudusan. Dan kuasa yang sama yang menakjubkan itu masih berada di atas kita hari ini.

Tidak ada kisah yang paling menghanyutkan dalam Alkitab lebih dari pada ketiga orang ini yaitu—Sadrakh, Mesakh, Abednego, yang berjalan-jalan dalam nyala api. Dan sebagaimana Nebukadnezar melihat, dia berkata,”Tetapi ada empat orang yang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu, mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti Anak Allah.”

Kuasa dari Anak Allah tetap diberikan kepada kita hari ini. Sebagaimana yang anda tahu, saya lahir di Oklohoma, yang datang kemari dari Oklohoma. Dan beberapa waktu yang lampau tempat itu disebut sebagai Indian Terittory (Wilayah Indian).

Ke dalam tempat yang tidak ditinggali itu, yang terletak di belahan Negara Amerika, akhirnya ada yang pindah ke sana, yaitu seorang Kaukasia, sebuah keluarga Anglo, yang berkulit putih. Dan suaminya membangun sebuah pondok, kemudian istri dan anaknya memiliki sebuah kebun.

Dan pada suatu hari ketika suaminya tidak ada, mereka kedatangan empat orang liar, yaitu empat orang Indian, yang menghampiri pintu mereka dan mulai mengetuk. Ketika sang istri melihat keluar melalui sebuah jendela kecil, dia melihat empat orang liar berada di pekarangannya dan salah satu dari antara mereka mengetuk pintu.

Dia merasa sangat ngeri, dan dipenuhi dengan rasa takut. Jika dia tidak menjawab, mereka mungkin akan membakar pondok itu, dia dan putrinya yang masih kecil sedang berada di dalamnya. Jika dia mengambil senapan, dia dapat membunuh salah satu dari mereka, tetapi bagaimana dengan yang tiga orang lagi? Dia merasa sangat takut.

Tanpa suara akhirnya dia membuka pintu. Dan orang Indian yang mengetuk pintu itu tersenyum dan berkata,”Kami menyambut kedatangan anda untuk berada di tengah-tengah kami.” Lalu dia memperkenalkan namanya kepada perempuan itu dan juga memperkenalkan tiga orang Indian lainnya, lalu menambahkan, “Kami datang untuk mengundang anda dan anak anda untuk mengunjungi gereja Baptis kecil kami.”

Mereka adalah tiga orang Cherokee. Dan sebagaimana anda tahu, ketika pemerintahan Amerika memindahkan mereka ke Carolina Utara ke sebuah tempat yang mereka sebut sebagai Wilayah Indian, mereka membawa bersama mereka Persekutuan Baptis mereka, 125 tahun yang lalu.

Saya telah berkhotbah kepada orang Cherokee itu berulang kali. Asosiasi Indian terbesar yang saya tahu di dunia adalah Cherokee Baptis Association. Mereka memiliki pengunjung tetap sekitar 3000 orang.

Jika saya dapat mengambil satu bagian, saya akan menyediakan dana—Saya akan mengumpulkan uang dan membangun 3000 perkemahan empat mil dari Tahlequah timur, sehingga mereka dapat mengadakan pertemuan asosiasi mereka pada bulan Oktober.

Ketika Southern Baptist Convention mengadakan pertemuan di kota Oklohama sekitar tahun 1943. WMU datang dari Virginia. Tidak ada hal yang dapat saya lakukan kecuali berkhotbah. Baiklah, saya berkata, “Jim Pickup yang akan berkhotbah.” Bukan, saya berkhotbah dan Jim Pickup yang akan menerjemahkannya ke dalam bahasa Cherooke.

Jadi, saya telah berkeliling dunia, sebagaimana yang anda tahu yaitu untuk berkotbah, dan sepanjang hidup saya, saya tidak pernah berkhotbah seperti saat itu. Biasanya saya berkotbah di setiap tempat di dunia, saya akan mengucapkan dua atau tiga kalimat kemudian menunggu penterjemah untuk menerjemahkannya. Jadi ketika saya berdiri untuk berkhotbah di daerah Cherokee, saya mengucapkan dua tau tiga kalimat dan berhenti supaya Jim Pickup menerjemahkannya.

Tetapi dia berpaling kepada saya dan berkata,”Ada apa dengan anda?”

Saya berkata,”Jim Pickup, saya menunggu anda untuk menerjemahkannya.”

Dia menjawab, “Anda tidak perlu berhenti untuk menunggu saya dalam menterjemahkannya. Anda sampaikan saja seluruh khotbah anda, dan saya akan menterjemahkan seluruhnya kedalam bahasa Cherokee.”

Saya tidak pernah mendengar hal itu sebelumnya dalam hidup saya. Jadi, saya berdiri di sana dan menyampaikan seluruh khotbah saya, dan ketika hal itu berlangsung, Jim Pickup menerjemahkan seluruh khotbah saya ke dalam bahasa Cherokee. Saya tidak mengerti satu katapun dari apa yang dia sampaikan, tetapi saya tahu dia sedang menyampaikan khotbah saya, karena saat itu saya sedang mengupas khotbah dengan habis-habisan di atas mimbar. Dan pada saat itu dia juga sedang mengupas khotbah habis-habisan. Ketika saya berhenti, dia juga berhenti. Ketika saya berteriak dengan keras, dia juga berteriak dengan keras. Anda tidak akan pernah melihat hal itu dalam hidup anda.

Dan itu merupakan kuasa Allah. Kekuatan Allah yang dinyatakan sebagai Anak Allah dengan kuasa, dan dengan kekudusan dengan mengubah hidup.

 

 

DINYATAKAN OLEH KEBANGKITAN-NYA

 

Dan yang selanjutnya, dinyatakan, horizo, untuk menjadi Anak Allah, dengan kuasa, dengan kekudusan, dan dengan kebangkitanNya dari antara orang mati. Salah satu persamaan umum dari semua manusia adalah kehadiran kematian, sesuatu yang universal.

Anda anak muda—saya telah banyak menguburkan orang-orang muda. Pemuda dalam kekuatannya, menghadapi kematian. Orang kaya dalam kekayaannya, menghadapi kematian. Raja dan ratu dalam kemuliaan mereka, menghadapi kematian. Kemegahan dari kuasa, dan semua orang kaya dapat memberikannya, tetapi jalan kemuliaan manusia hanya memimpin kepada kematian.

Sebuah penyataan, dinyatakan sebagai Anak Allah dengan dibangkitkan dari antara orang mati—dia telah bangkit. Dia hanya berdiri di dalam kemuliaan dan kuasa Allah. Dan seorang malaikat turun dan menggulingkan batu, dan duduk diatasnya—sebagaimana yang disampaikan bahwa kuburan dan batu dapat mendatangkan kemuliaan dan kuasa dan kehidupan dari Anak Allah, dinyatakan dengan membangkitkanNya dari kematian.

Suatu ketika saya membaca tulisan seorang kafir tentang kebangkitan Tuhan kita, yang mengatakan bahwa Dia hanya pingsan dan para murid menyadarkannya, atau Dia telah terluka dan telah disembuhkan oleh orang-orang yang melayaniNya. Betapa konyolnya pernyataan itu, para prajurit Roma menusukkan tombak ke dalam lambungnya, dan darah kehidupan mengalir keluar. Dia telah mati. Betapa mulianya, dinyatakan dengan kebangkitan dari kematian.

Hal itu yang telah Dia sampaikan: “Runtuhkanlah Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya kembali,” Dia berbicara tentang “bait” dari tubuhNya.

 “Tetapi jawab-Nya kepada mereka: ‘Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam dan kemudian akan dibangkitkan dari antara orang mati.” Ditandai, horizo, sebagai Anak Allah dengan kebangkitanNya dari antara orang mati. Dan itu adalah kuasa, kemuliaan dan kebangkitan yang juga diberikan kepada kita.

Saudara yang terkasih, bagaimana hal itu dapat terjadi? Anda tahu, di dalam pembacaan kemarin malam, pasal keenam dari Kitab Yohanes, ada empat kali di dalam pasal itu, Yesus berbicara kepada kita: “Aku akan membangkitkan mereka dari kematian”—membangkitkan kita dari kematian. “Setiap orang yang percaya kepadaKu akan memiliki hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia dari kematian.” “Barangsiapa yang datang kepadaKu tidak akan Kubuang, dan Aku akan membangkitkan dia dari kematian.” Empat kali di dalam satu pasal: “Aku akan membangkitkan Dia dari kematian.” Betapa mulianya, betapa agungnya, janji yang diberikan kepada kita.

Sekitar dua minggu saya berdiri di Westminster Abbey. Dan ketika saya berdiri di sana, saya akan mengenang kembali, Edward sang Pengaku Iman, seorang yang baik, raja yang baik, raja Edward, yang mereka panggil sebagi “sang Pengaku Iman,” yang dimasukkan dalam kanon orang kudus Roma Katolik. Dia adalah Santo Raja Edward. Dia membangun Westminster Abbey. Dia melakukannya pada tahun 1000 A.D., dan dikuburkan di sana di Westminster Abbey.

Anda dapat berdiri di sana dan memandang ke arah makamnya. Tetapi, hal yang mengesankan bagi saya adalah orang-orang yang dimakamkan di sebelahnya di Westminster Abbey, mereka adalah orang-orang yang berbaris dan berada di dekatnya selama dia hidup. Dan mereka dimakamkan di sana, di dekat dia sedapat mungkin.

Anda tahu alasannya mengapa? Mereka berkata, “Ketika dia akan dibangkitkan dari kematian, kami ingin berada di dekatnya. Dan ketika dia berdiri di hadapan Allah, saat dibangkitkan, kami juga ingin berada di sebelahnya saat dibangkitkan.” Itu merupakan pengharapan dan iman  yang terbesar di dalam hati dan jiwa manusia: “Saya akan dibangkitkan dari kematian.”

Pergilah ke seluruh tempat di dunia ini, seperti yang saya katakan, lihat ke makam para misionaris. Saya tidak pernah melihat, di sekitar mereka, dimana tidak ada makam dari orang-orang kudus, Anak-anak Allah. Jiwa-jiwa berharga yang mereka menangkan kepada Yesus ingin dimakamkan dekat para misionaris itu, dan pada hari kebangkitan, mereka berdiri di dekat orang yang telah memimpin mereka kepada Yesus—dinyatakan, ditunjukkan, sebagaimana Anak Allah yang dibangkitkan dari kematian.

Oh betapa iman yang luar biasa, betapa mulianya serta betapa menjanjikannya untuk memberikan hati anda dan hidup anda kepada Tuhan Yesus. Dan itu adalah permohonan kami bagi anda dalam waktu yang berharga ini: untuk membuka hati anda bagi Dia, untuk menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, berjalan dalam jalan kita yang indah dan berharga, dalam Kemuliaan raja, dan suatu hari kita akan dibangkitkan, dan berdiri dihadapanNya.

Dan dalam kesempatan ini, sementara kita menyanyikan pujian permohonan kita, berikan hati anda kepada Tuhan Yesus, untuk menjawab panggilan Roh yang ada dalam hidup anda, untuk datang ke dalam persekutuan jemaat, untuk bersama dengan kami pada hari kebangkitan. Mari dan datanglah, sementara kami bernyanyi dan menyanyikan sebuah lagu. Teguhkanlah dalam diri anda, “Ini merupakan waktu Tuhan bagi saya dan saya akan datang.”