LEBIH DARI PARA PEMENANG
(MORE THAN CONQUERORS)
Dr. W. A. Criswell
Roma 8:29-39
10-24-54
Pada pasal delapan dari seri khotbah Kitab Roma, dalam beberapa minggu ini kita telah berada di akhir pasal delapan ini, dan ketika kita akan memulai pasal sembilan maka kita akan sungguh-sungguh telah beranjak kepada apa yang melampaui kepala kita. Kita akan beranjak untuk memperoleh kebijaksanaan yang tidak terduga dan kekayaan serta pilihan dari Allah yang Mahakuasa. Khotbah hari ini merupakan khotbah yang terakhir yang terambil dari pasal delapan Kitab Roma. Pagi ini kita akan berhenti pada ayat dua puluh delapan hingga ayat tiga puluh sembilan.
Jadi malam ini kita berada pada ayat-ayat terakhir pasal delapan. Dan sekarang pendeta akan membacanya. Dan kita mulai dari pasal dua puluh delapan hingga ayat yang terakhir dari pasal delapan.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Dan itu adalah bagian akhir dari bagian Kitab Roma. Pasal sembilan, sepuluh, dan sebelas berhubungan dengan orang Yahudi—Ketidak percayaan orang Israel. Dan pada pasal dua belas hingga akhir merupakan bagian yang berhubungan dengan praktikal, permohonan dan nasihat.
Saya telah memilih sebuah judul untuk khotbah kita pada malam ini yaitu: Lebih Dari Pada Pemenang. “Tetapi di dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”
Kepada orang-orang yang mana Paulus gunakan kata ini, adalah orang-orang yang sudah terbiasa dengan kata-kata ini. Pemenang, prajurit yang berjaya. Sebab surat ini di alamatkan ke ibukota Kerajaan Romawi. Dan saya berpikir bahwa tidak ada ibukota yang dalam sepanjang sejarah memiliki pengaruh yang sangat luas yang dimiliki oleh Roma selama berabad-abad sepanjang sejarah Imperium Romawi.
Sebuah kota yang luar biasa, sebuah kota yang dibangun oleh kekuatan militer. Semua kebesarannya merupakan usaha dari prestasi militer. Pasukan Romawi telah bergerak hingga daerah Afrika Utara, ke arah timur dan barat, dan ke bagian barat Spanyol hingga daerah utara Gaul, hingga ke Belgia dan Jerman. Bahkan sampai ke kepulauan Inggris. Dan kemanapun Pasukan Roma bergerak, entah bagaimana Allah di sorga memberikan kemenangan yang luar biasa bagi mereka. Mereka merupakan pemenang. Dan saya berpikir bahwa tidak ada sebuah bangsa di dunia yang pernah mencapai kesuksesan militer yang jenius seperti pasukan Roma yang memperoleh kemenangan di mana-mana. Tidak hanya satu pemimpin, tidak hanya dua, tetapi selama satu abad bahkan dari selama satu abad, mereka memiliki banyak pemimpin strategi militer, para jendral dan para komandan.
Sekarang Roma telah menjadi sebuah timbunan dari semua rampasan yang pernah mereka jarah di seluruh dunia. Sebagaimana mereka membawa kembali barang rampasan, jejak -jejak dari semuanya, gerobak, jalanan yang luas, sebagaimana mereka membawanya kembali, mereka selalu mengacu kepada kejayaan dari kejayaan seorang jendral Roma.
Apakah anda mengingat kematian Cleopatra? Ketika Oktavius Caesar yang kemudian menjadi Kaisar Agustus, ketika Kaisar Augustus menang atas Mesir, menaklukkan Mesir, dan memasukkan Mesir ke dalam Imperium Roma. Ratu dari Mesir adalah Cleopatra. Dan kemudian akhir dari kemenangan Oktavianus adalah ketika dia membawa Cleopatra ke Roma dan mempertontonkannya di depan umum di atas kereta perang di sepanjang jalan Roma, hal itu sangat memalukan bagi dia, dia sebelumnya telah mengadakan eksperimen tentang racun selama bertahun-tahun dengan budak-budaknya sebagai kelinci percobaan. Dan belajar tentang jalan kematian yang cepat tanpa kejang-kejang atau rasa sakit dari gigitan seekor ular kecil yang berbisa.
Jadi ketika dia kehilangan kerajaannya dan menjadi taklukan dari Kaisar Oktavius dan melihat bahwa dia telah menjadi kejayaan bagi Roma, maka dia mengambil tabungnya yang berisi ular kecil itu dan membuat ular itu menggigitnya sampai mati. Itu merupakan cara dia mengakhiri hidupnya. Semua jendral Roma yang besar ketika mereka kembali, mereka akan mengadakan parade di sepanjang jalan hingga ke pusat kota di atas kereta perang mereka. Maka gemanya akan sampai ke seluruh kota sehingga seluruh penduduk bersorak-sorak dengan barisan prajurit dan legion yang berbaris di depan seluruh masyarakat, dan sebuah kereta yang membawa para jendral dipenuhi dengan bunga yang diletakkan oleh masyarakat sepanjang dia menyelusuri jalanan.
Ketika anda pergi ke Roma anda akan melihat beberapa jejak-jejak tersebut. Salah satunya adalah Titus, yang menggambarkan penaklukannya terhadap bangsa Yahudi. Dan ketika anda berjalan di sepanjang relief yang menggambarkan Titus, di atas lukisan dinding, sebagaimana mereka sering melakukannya, anda akan melihat gambar dari penghancuran bait Allah. Hanya itu gambar yang dapat anda lihat di seluruh dunia yang menggambarkan tujuh kandil, meja persembahan dan penaklukan bangsa Yahudi.
Dan di sebelah kanannya, sebagaimana anda menjelajahi lukisan tersebut, di sana terdapat lukisan Titus yang sedang menaiki kereta perangnya, dan memegang kekang kudanya. Dan di sebelah kanannya terdapat lukisan seorang wanita yang mengenakan pakaian yang sangat indah dari bangsawan Roma yang sedang memegang rangkaian bunga di atas kepalanya. Dan dibelakang terdapat barisan para pasukan legion. Dan juga menggambarkan dia yang mengendarai kereta di sepanjang jalan kota Roma.
Mereka telah terbiasa dengan sebuah kejayaan, sebuah kemenangan, dan menjadi pemenang. Dan Paulus menggunakan kata itu: tetapi di dalam semuanya itu kita adalah huper nikao, nike, kata ini yang digunakan dalam bahasa Yunani untuk sebuah kemenangan.
Kita adalah huper nikao. Atau dalam terjemahan bahasa Latin, kata itu adalah super vinco. Tetapi di dalam semuanya itu kita adalah super vinco, huper nikao. Di atas semua ini kita melebihi dari orang-orang yang telah menang. “Kita berkelimpahan, sangat mulia, dan berjaya oleh Dia yang telah mengasihi kita.”
Kita Lebih Dari pada Pemenang. Untuk menjadi kurang dari seorang pemenang adalah menjadi tawanan—untuk dikalahkan. Untuk dirantai di kereta perang Setan. Dan sedikit kemenangan bukanlah sebuah prestasi yang sungguh-sungguh. Dalam sebuah keberuntungan kecil yang akan mengubah sebuah grafik naik turun—untuk menang tipis, untuk menangkap kemenangan secara cepat dari sebuah kekangan, hanya sedikit untuk melakukannya.
Di dalam musim tahun ini, ketika kita bermain football, untuk menang dengan skor tiga puluh lima dan tiga puluh empat, hanya dengan hal yang sepele dapat mengubah hal itu. Hanya dengan menang tipis. Tetapi bukan itu yang dimaksudkan oleh Paulus di sini. Paulus berkata, dengan menjadi anak-anak Allah, dengan menjadi orang Kristus, kita memperoleh kemenangan yang belimpah-limpah. Kita memperoleh kemenangan dengan jaya.
Jika diibaratkan dengan sebuah skor pertandingan, dalam permainan football, kita menang telak dengan skor dua ratus sembilan puluh dan sementara lawan hanya memperoleh skor nol. Itulah cara kita memperoleh kemenangan. Ibarat sebuah pertandingan bola basket, kita memperoleh skor enam puluh sementara lawan hanya mendapat nol dalam babak pertama. Ya, tepat seperti itu. Atau dalam sebuah perlombaan pacuan kuda, bukan untuk memperoleh uang, di mana kuda kita telah menyelesaikan semua putaran sementara kuda lawan belum mencapai rintangan yang pertama. Itulah caranya kita menang. Sebuah kemenangan yang jaya. Menjadi pemenang yang luar biasa. Tanpa sebuah keraguan. Itulah yang dikatakan Paulus tentang kita
Sekarang kita akan melihat, alasan dia mengatakan hal itu kepada kita dalam bagian yang telah saya baca. Kita akan melihat tiga alasan mengapa dia mengatakan hal itu.
Yang pertama adalah hal ini: bahwa kita akan menjadi pemenang. Kita akan memiliki kejayaan. Kita akan melakukannya dengan sangat luar bisa. Mengapa? Karena tidak ada hal, bahkan kematian, ataupun malaikat atau kekuatan lain yang mampu memisahkan kita dari kasih Allah yang berada di dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Saudara, Yesus telah menyelamatkan kita! Paulus berkata: Allah di pihak kita. Allah di pihak anda. Dan tidak ada satupun yang berada di antara anda dan Allah. Tidak ada satupun. Semua hal dapat berusaha untuk mencoba, segala hal dapat datang, banyak hal dapat berusaha untuk masuk. Tetapi tidak ada satupun yang dapat memisahkan kita dengan Allah. Manusia yang telah menjadi milik Allah dan manusia yang memiliki Allah, di dalamnya ada sebuah kesatuan, sebuah patri, sebuah rantai baja yang tidak dapat dihancurkan oleh apapun.
Dan itu merupakan alasannya yang pertama. Dapatkah saya menambahkan beberapa kalimat lagi sebelum kita melanjutkannya: tanpa sebuah keraguan saya ingin mengatakannya malam ini, anda tidak perlu takut akan hal ini. Seringkali kita berbicara tentang pemeliharaan Allah, tentang penjagaan Allah dan tentang predestinasi Allah serta pemilihan Allah. Apakah kita dapat memberikan sebuah pembelaan terhadap hal itu tanpa harus menyebutkannya.
Oh saudaraku, sahabatku di dalam Kristus. Alkitab tidak menjelaskan seperti itu. Tanpa sebuah keraguan, hal itu keluar dari Allah, dan hal ini berhubungan dengan pilihan Allah dan pemeliharaan Allah. Alkitab, berbunyi dengan jelas tentang hal itu. Seperti bunyi terompet. Ini merupakan jaminan yang penuh berkat, bahwa Allah yang senantiasa menjaga kita dan adalah Allah yang tetap memelihara kita hingga akhir.
Di dalam pasal sepuluh Injil Yohanes, bagi kita semua yang mengasihi Alkitab ini, kita semua harus membaca kalimat yang penuh berkat ini. Tuhan berkata, “Domba-dombaKu yang menjadi milikKu, mendengar suaraKu, dan Aku mengenal mereka, dan Aku memanggil mereka masing-masing menurut namanya.”
Allah berkata,”Aku akan memanggil mereka berdasarkan namanya.” Dia mengenal anda! Dia memiliki nama anda. Dia memanggil anda berdasarkan nama anda!
Dan Aku akan memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, tidak seorangpun akan dapat merebut mereka dari tanganKu. BapaKu yang memberikan mereka kepadaKu lebih besar dari siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Lebih dari pada pemenang, karena kasih Allah di dalam Kristus Yesus, tidak ada yang dapat memisahkan kita.
Kata yang kedua di sini: Ketika kita lebih dari pada pemenang, mengapa kita meninggalkan seluruh lapangan? Karena Kristus yang berada di sebelah kanan Allah Bapa juga membuat seorang perantara bagi kita! Kita memiliki seorang pengacara, sama seperti manusia yang sedang menghadapai sebuah kasus mereka akan berusaha untuk memiliki seorang pengacara yang hebat dan memiliki kemampuan yang luar biasa. dan kebenara berada di sisinya. Dan ketika seorang pengacara yang terkemuka, yang sangat hebat, dan memiliki kemampuan yang luar biasa berdiri di depan pengadilan, dan di dalam jiwanya dan di dalam hatinya ada sebuah kobaran untuk mengadakan pembelaan.
Anda memiliki seorang pengacara, anda memiliki seorang sahabat, dan Dia berada di sebelah kanan Allah Bapa. Dan di dalam pemeliharaan Allah, di dalam penentuan Allah. Dia menentukan untuk berkenan dalam mendengarkan seorang pengantara. Itu merupakan satu hal tentang Tuhan. Itu merupakan bagian dari Allah. itu merupakan salah satu karakter Allah. Dia menentukan seorang pengantara yang menyampaikan permohonan kita. Ketika Musa menjadi pengantara bagi orang Israel, Allah mendengarkan dia dan mengidahkan orang Israel.
Ketika Daud menjadi pengantara bagi rakyatnya, Allah mendengarkannya dan menyelamatkan rakyatnya. Ketika Ayub menjadi pengantara bagi sahabat-sahabatnya, Allah mendengarkan dan menyelamatkan sahabat-sahabatnya. Allah selalu menetapkan seorang pengantara dan berkenaan untuk mendengar pengantaranya yang merupakan seorang manusia yang fana. Terlebih-lebih Allah yang Mahakuasa, Allah Bapa akan mendengarkan ketika Yesus berkata “Tetapi mereka adalah anak-anakKu, Dia adalah anakKu, Dia telah kutebus dengan darahKu, Di telah dibenarkan oleh iman. Dia berlindung di bawah naunganKu!”
Apa yang anda pikirkan ketika Yesus membela kasus anda? Dalam sorga, ingat dalam kemuliaan, di sebelah kanan Allah, anda memiliki seorang pengacara, anda memiliki seorang pengacara sebagai pengantara anda. Itulah alasan dari Kitab Ibrani dalam pasal 7:25 yang berkata bahwa, “…Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”
Sekarang bagian yang ketiga: Dan saudaraku, ini adalah sesuatu. Kita lebih dari pada pemenang, saya mengatakannya karena tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Kita lebih dari pada pemenang karena Paulus berkata, “…di sebelah kanan Allah, berdiri seorang Pembela yang yang mengadakan pembelaan bagi kita dan yang mengambil alih setiap kasus kita.”
Baiklah sekarang bagian ketika yang pertama: Paalus mengatakan bahwa kita lebih dari pada pemenang karena, kita telah dipredestinasikan dari kekal, dipilih dalam kekekalan, dalam pemilihan kekal Allah. Itulah sebabnya mengapa kita tidak akan pernah jatuh. Kita tidak dapat jatuh. Kita tidak dapat terhilang. Jika kita terhilang kembali, maka seluruh firman Allah akan gagal seluruhnya.
Bagi mereka yang telah dikenal Allah dari mulanya, Dia telah mempredestinasikan…dan bagi mereka yang telah ditetapkan, mereka telah Dia panggil, dan bagi mereka yang telah Dia panggil, Allah membenarkan mereka, dan bagi mereka yang telah dibenarkan oleh Allah maka mereka akan dimuliakan.
Hanya bagian kecil dari hal itu, tetapi kita akan mengerti suatu saat nanti secara keseluruhan: “Yah, tetapi Pendeta, saya tidak percaya hal itu.” Baiklah, saya tidak dapat menjelaskannya secara detail,dan saya tidak dapat memahaminya, tetapi Kitab Allah mengatakan hal itu dan saya bersyukur kepada Allah untuk itu, sekalipun saya mengerti atau tidak.
Apakah pemilihan? Pemilihan adalah seperti ini, “Saya akan menjelaskannya berdasarkan Alkitab dan saya akan mengatakannya dalam bahasa saya sendiri: Allah yang telah mengetahui dari kekekalan, Tuhan Allah telah melihat dari permulaan hingga akhir waktu dan melihat kita dan bapa-bapa kita dan anak-anak kita sepanjang generasi. Dengan pengetahuan Allah yang kekal, Allah melihat hingga zaman berakhir, dan mereka yang telah Allah ketahui sejak dahulu, Allah tetapkan, dan pada masa mereka, Allah memanggilnya. “
Saya merasakan panggilan itu. Bukankah anda juga merasakannya dalam hari-hari yang anda jalani? Tidakkah anda merasakannya? Sesuatu yang berada di dalam jiwa anda dan di dalam hati anda?
Anda merasakannya di dalam hidup anda. Ada sebuah hari, ketika hal itu mengetuk jiwa anda. “Mereka yang telah dikenal sejak semula, mereka telah Dia tetapkan, dan mereka yang telah dipilih dari semula, Dia panggil dan mereka yang telah Dia panggil, Allah membenarkannya.” Apa arti dari kata “dibenarkan”? Itu merupakan sebuah terminologi yang resmi dan itu berarti anda dinyatakan benar. Anda bukan seorang yang benar, pembenaran berarti anda dipulihkan, anda diterima dengan menyatakan anda benar.
“Dan mereka yang telah dipanggilNya, dibenarkan oleh Allah” Di menyatakan mereka benar oleh darah Kristus, “Dan mereka yang telah dibenarkan juga dimuliakan oleh Dia.” Hal itu juga berarti memuliakan tubuh kita yang fana sebagaimana pembaharuan yang terjadi di dalam roh kita.
Sekarang, saya menyampaikannya dalam kalimat saya. Ini adalah kalimat saya. Apakah pemilihan itu? Pemilihan adalah seperti ini: Di dalam pandangan dari pengetahuan kekal Allah, apa yang Allah lihat dan apa yang Allah ketahui. Allah menulisnya di dalam Buku KehidupanNya nama-nama mereka yang telah ditetapkan untuk memiliki hidup yang kekal. Di menuliskan nama-nama itu di dalam Kitab Kehidupan! Dan semua kejahatan di dalam neraka, dan semua kuasa-kuasa yang berada dui angkasa, dan semua penguasa-penguasa di bumi beserta dengan Setan dan malaikat-malaikatnya dan semua ciptaan Allah yang tidak menang dan yang dilempar keluar serta menodai nama Allah telah tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba.
Satu-satunya hal yang harus anda lakukan adalah seperti yang Paulus sampaikan “Membuat supaya panggilan dan pilihanmu tetap teguh.” Hanya itu. Tuhan, apakah namaku tertulis di sana? Pemilihan adalah pilihan Allah. Di dalam pengetahuan kekal yang Mahakuasa yang melihat sepanjang sejarah hidup manusia selama berabad-abad. Dia menuliskannya di dalam Kitab Kehidupan, nama-nama dari mereka yang akan diselamatkan dan anda tidak mungkin terhilang lagi! Allah tidak akan membiarkannya. Bukankah hal itu sangat melegakan perasaan?
Manusia yang hidup! Ketika kejahatan berad di depan anda dan dia merengkuh anda. Ketika semua hal dapat terjadi di dalam dunia ini dan mungkin terjadi, anda tidak perlu takut, anda tidak perlu gemetar, karena Tuhan berkata,” Aku tetap menyertai engkau, Aku akan tetap memelihara engkau, Aku telah memberikan hidup yang kekal kepadamu. Dan engkau tidak akan binasa sampai selama-lamanya.”
Perhatikan apa yang disampaikan Paulus di sini, “Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah?”
Siapakah yang akan melakukannya? Dan ketika dia menyatakan hal itu, dia berseru kepada kepada langit dan bumi,” Sipakah yang akan mengulurkan tangan terhadap orang-orang pilihan Allah?”
Kemudian dia berteriak kepada seluruh penghuni neraka: “Siapakah dari penghuni neraka yang dapat menempatkan sesuatu terhadap orang-orang pilihan Allah?”
Oh dan dia berteriak kepada seluruh dunia: “Siapakah yang ada di dunia ini yang dapat menempatkan sesuatu di hadapan orang-oramg pilihan Allah?” Siapa? Siapa yang akan berdiri dan menghadapi Allah yang Mahakuasa serta menghukum dan menggugat pemilihan kita? Siapa yang akan melakukannya?
Adalah Allah yang telah membenarkannya. Adalah allah yang telah menyatakan kita benar? Adalah Allah! Siapa yang akan Dia hukum? Siapa yang dapat berkata sesuatu kepada Allah? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang berani berdiri dan berkata sesuatu terhadap Allah?
Bukankah anda merasa sangat lega karena Allah berada di sebelah anda? Dan bagiamana jika Allah yang menggugat kita? Bagaimana jika Tuhan Yesus yang akan menggugat kita? Bagaimana jika Kitab yang menggugat kita? Bagiamana jika seluruh kesaksian dan pengadilan surga yang menggugat kita? Bukankah anda merasa lega, karena Dia berada di sebelah anda untuk membuat pembelaan? Bukankah anda merasa sangat lega karena anda adalah keluargaNya, seorang anak yang telah diadopsi di didalam rumah tangga iman. Bahwa Allah di pihak anda? Bahwa anda merasakan panggilan itu di dalam jiwa anda dan anda menjadi milikNya, bukankan anda merasa sangat lega?
Sekarang, saya ingin menyampaikan sebuah kalimat tentang pilihan? Dan kemudian saya akan berhenti karena kita tidak dapat hanya bertahan di sekitar itu pada malam ini. Saya ingin mengatakan sebuah kalimat tentang tujuan pemilihan Allah. Saya seorang pilihan. Bukan saya yang membuatnya, saya hanya seorang pengkhotbah. Saya hanya membacanya dari Alkitab. Saya hanya gemanya. Hanya itu. Hanya menyampaikan kepada anda apa yang tertulis di dalam Alkitab. Alkitab ini menulis tentang tujuan pemilihan Allah. Allah yang telah memilih Set. Allah yang telah memilih Abraham. Dia yang memilih Esau. Bukan, Dia dapat melakukannya.
Tetapi Dia berkata, “Aku telah memilih Yakub. Aku telah memilih Israel.” Dia telah memilih Israel. Dia telah memilih Yehuda. Dia telah memilih Daud. Dia telah memilih Maria. Dan memberikannya kepada Yusuf sehingga dia memiliki seseorang yang mejaga dia serta merawat dia. Dia telah memilih Simon Petrus. Dia telah memilih Yudas. Dia telah memilih rasul Paulus. Allah telah memilih dan catatan dari pilihan itu serta perkembangan dan jangkauan dari hal itu dan kesimpulan serta arti dari semua itu ada di dalam Kitab ini.
Dan Tuhan berkata, “Dan hal itu yang seharusnya terjadi.”
Dan kadang-kadang Dia akan berkata: “Hal itu telah ditetapkan selama ribuan tahun sebelumnya.” Tetapi Dia mengatakan hal itu dan mungkinkah hal itu tidak akan dilakukan olehNya? Dan Dia telah menetapkannya dan mungkinkah hal itu tidak akan terjadi kemudian? Mungkinkah hal itu tidak akan terjadi sementara Allah telah menyatakannya dan Dia telah menyampaikannya selama ratusan tahun sebelumnya dan hal itu terjadi. Hal itu pasti akan datang. Ini adalah sebuah catatan dari pemilihan Allah. Di dalam dunianya dan Dia melakukanNya.
Baiklah, mari kita mengambil sebuah contoh dari Alkitab. Tuhan berkata kepada Abraham: “Abraham, keturunanmu, anak-anakmu akan mendiami tanah ini. Untuk keturunanmu dan untuk keturunan dari keturunanmu dan untuk anak dari anak-anakmu, tanah ini akan diberikan.”
Dan dimanakah keturunannya dan dimanakah anak-anaknya? Mereka berada di tanah Mesir, anak-anak Abraham. Tetapi Allah telah berkata, “Mereka akan mendiami tanah ini. Mereka akan memiliki tanah ini.”
Dan pada suatu hari, atas penentuan Allah yang Mahakuasa, pada suatu hari, Allah berkata kepada Firaun: “Biarkan umatku pergi!”
Dan Firaun berkata, “Tidak bisa!”
Tetapi Allah berkata, “Biarkan umatKu pergi!”
Dan orang Israel berbaris keluar dari dataran tinggi Gosyen dengan sebuah tangan teracung. Mereka melintasi Laut merah. Dan di depan mereka ada sebuah lautan dan di belakang mereka ada pasukan Mesir. Tetapi Allah telah menetapkan keturunan Abraham harus mendiami tanah Perjanjian. Dan laut tidak dapat meanahan dirinya untuk tidak terbelah, bahkan Firaun tidak dapat menyelamatkan dirinya. Mereka berbaris dengan penuh kejayaan. Dan sekarang mereka berada di padang gurun. Mereka akan kelaparan di padang gurun. Tidak, Allah memberikan mereka manna sebagai makanan mereka yang berasal dari sorga.
Allah berkata bahwa mereka akan mendiami tanah itu, keturunan dari Abraham. Tetapi mereka akan mati kehausan. Mataharai yang panas akan membakar dan menghanguskan mereka. Tidak demikian. Sebuah gunung batu mengikuti mereka dan dari gunung batu itu keluar aliran air. Yah, tetapi dalam tanah yang mengerikan, ular tedung dapat menggigit mereka. Tetapi di tengah-tengah perkemahan mereka ada ular tembaga dan barangsiapa yang memandangnya akan tetap hidup.
Dan di dalam padang gurun yang mengerikan itu, orang-orang Amelek akan menyerang dan menghancurkan mereka. Tidak demikian! Karena tangan Musa diangkat dan ditopang oleh Hur dan Yosua sehingga mereka menang.
Dan di dalam padang yang mengerikan itu, Sihon raja orang Amori dan Og raja dari Basan berusaha untuk menghancurkan mereka. Tidak juga! Allah akan menyerahkan ke dalam tangan mereka yaitu Sihon dan Og, raja orang Amori dan raja Basan.
Dan mereka tiba di sungai Yordan. Dan sungai itu sangat dalam sehingga mereka harus tetap bertahan. Tidak juga, karena Allah telah berfirman, “Mereka akan mendiami tanah Perjanjian itu.” Dan ketika mereka lewat, maka berhentilah air itu mengalir, air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan dan umat Allah berbaris melewati sungai itu, mengikuti imam-imam yang mengangkut Tabut Perjanjian.
Dan anda telah mengetahui tentang kisah penaklukan tanah Perjanjian. Allah telah mengatakan hal itu. Allah telah menetapkan hal itu. Dan hal itu terjadi tepat seperti yang telah disampaiakan oleh Allah. Dan di dalam pasal sembilan dan sepuluh dari kitab Roma mengatakan bahwa orang-orang Yahudi akan kembali ke Palestina. Bahwa mereka akan mendiami tanah yang telah dijanjikan kepada Abraham, bapa mereka. Dan di dalam tanah itu. Tuhan Yesus akan mendirikan sebuah Kerajaan dan Dia akan menjadi Penguasa di dalam langit yang baru serta bumi yang baru ini. Allah telah menyatakan hal itu. Hal itu telah ditetapkan oleh pengadilan yang mulia. Dan Allah akan membawanya dari masa lampau. Pendeta, bagaimana hal itu mempengaruhi saya? Setiap cara. Setiap jalan.
Ketika saya merasakan panggilan Allah di dalam jiwa saya, Tuhan, saya di sini. Di sinilah aku Tuhan. Oh Tuhan, tolong saya untuk mengatakan iya. Tolong saya Tuhan untuk memberikan respon. Ya Allah, dari sudut pandangku, bukan dari dari sudut pandang Dia. Engkau melihat awal dan akhir, tetapi dari sudut pandangku, tempatkan aku dalam bilangan itu.
Ya Allah, dari sudut pandangku, karena aku tidak tahu. Dari sudut pandangku, karena aku terbatas. Oh Tuhan, bermurah hatilah untukku. Tulislah namaku di dalam Kitab itu. Bagaimana hal itu mempengaruhi aku?
Ini adalah cara lainnya: Tuhan, jika Engkau untukku dan jika Engkau telah memanggilku, dan jika Engkau telah memilihku, maka Tuhan. Aku tidak akan takut. Aku akan membuatnya Tuhan, dengan pertolonganMu dan dengan kuasaMu. Aku akan membuatnya. Aku akan berada di sana. Ketika gulungan itu dibuka, ketika orang-orang yang mulia berkumpul. Aku akan masuk di dalamnya. Dan tidak ada sesuatu apapun yang dapat menggugat aku, tidak ada yang mampu. Karena Allah tidak mengijinkannya. Allah menjaga kita, Allah memelihara kita. Dan keselamatanku tidak berdasarkan atas kekuatanku. Tetapi bergantung kepada Allah. Saya hanya membiarkannya dalam perlindunganNya. Saya hanya mempercayakannya kepadaNya. Hanya melihat ke arah Dia.
Dia yang memanggil. Yang menetapkan dan yang menyelamatkan, dan memelihara dan membenarkan serta memuliakan, Ya Allah, ke dalam pemeliharaanMu, aku menyerahkan seluruh jiwaku dan seluruh hidupku serta seluruh takdirku sampai selama-lamanya hingga masa itu datang.
Dan kemudian anda tenang, bukan di dalam kekuatan anda, tetapi memiliki ketenangan di dalam Yesus, di dalam janji Allah. Dia telah mengatakannya. Saya percaya. Dan tinggal tetap di atasnya. Haleluya. Muliakanlah namaNya! Pujilah Dia selama-lamanya. Allah memberkati dunia tanpa akhir. Pujilah Dia yang mulia, kepada kebaikanNya yang tidak terbatas bagi anda dan saya. Sekarang kita akan menyanyikan lagu kita. Sementara kita menyanyikan lagu ini, jika Allah berkata kepada anda: “Ini adalah malammu, Aku memanggil engkau.”
Maukah anda menjawab, “Inilah aku Tuhan, dan aku datang.” Apakah anda telah memberikan hati anda dan hidup anda kepada Allah? Apakah anda telah sungguh-sungguh mempercayai Dia sebagai Juruselamat anda? Apakah anda telah mengikuti Dia dalam baptisan? Ke dalam persekutuan jemaat yang penuh berkat ini. Maukah anda datang? Sebagaimana Allah berfirman dan membuat seruan, dalam pengakuan iman, dengan baptisan, dengan surat, dengan ketetapan, dengan surat perjanjian, sebuah keluarga atau hanya seseorang. Maukah anda datang?
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.