Daftar Isi

 

PERBEDAAN ANTARA KERAJAAN DAN GEREJA

(THE DIFFERENCE BETWEEN KINGDOM AND CHURCH)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diadaptasi Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan pada kebaktian Minggu Malam,  25 April 1982

di First Baptist Church in Dallas

 

“Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak” (Matius 13:11).

 

Ketika Tuhan kita dan pengumuman tentang kerajaan-Nya dan kedatangan-Nya sebagai Raja dan Mesias menjumpai penolakan dan penentangan, kerajaan itu disampaikan dalam bentuk misteri kerajaan. Dan misteri kerajaan itu berbicara tentang zaman atau dispensasi ini yang akan berakhir di akhir dispensasi ini. Kita akan membuat pembedaan berhubungan tentang tiga entitas berikut ini, yaitu Kerajaan Allah, Kerajaan Sorga dan Gereja menurut Alkitab.

 

 

KERAJAAN ALLAH

 

Kerajaan Allah adalah bersifat universal dan kekal; dari awal sampai akhir, semuanya termasuk di dalamnya atau inklusif, kemarin, sekarang dan selama-lamanya. Kerajaan Allah meliputi segala sesuatu yang adalah milik Allah.   Semua yang telah diciptakan Allah menjadi bagian dari Kerajaan Allah. Mazmur 103 berbunyi,

 

“TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.

Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya….

Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya…

Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!” (Mazmur 103:19-22)

 

Itu adalah Kerajaan Allah, yang meliputi segala ciptaan dan segala waktu (bahasa manusia), atau kekal, karena dalam kekelan tidak ada waktu. Dalam 1 Korintus 15:24, Rasul Paulus berkata,

 

“Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut” (1 Korintus 15:24-26).

 

Segala sesuatu – bintang-bintang dalam orbitnya, matahari dan musim-musim, pergantian generasi, segala waktu, sejarah – bergerak menuju kepada kesudahan zaman ketika segala pemerintah, kekuasaan dan kekuatan dibinasakan dan dibawa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Seluruh ciptaan, seluruh sejarah, kerajaan sorga, gereja, kita, dan para malaikat, segala sesuatu nantinya akan ditaklukkan dan dijadikan bagian dari Kerjaaan Allah. 

 

Selanjutnya, kerajaan sorga adalah pemerintahan mediatorial Kristus di bumi, dan penggenapan misteri kerajaan ini terjadi pada generasi kita hari ini, pada disepansasi ini. Misteri Kerajaan Sorga adalah apa yang Anda sebut Kekristenan. Dimanapun pengaruh Kristus menjangkau, ia sekarang ada dalam Kerajaan Sorga. Semua yang anda telah lakukan dan semua usaha anda untuk memberitakan dan menyebarluaskan nama Kristus dan Juruselamat, kita menemukan Dia adalah bagian dari Kerajaan Sorga. Gereja adalah entitas atau kesatuan yang berbeda. Dengan begitu hati-hati Alkitab mengidentifikasikan dan memisahkan gereja dari semua entitas yang lain dalam karya dan pemeliharaan Allah. Gereja atau jemaat adalah tubuh Kristus. Ia ada di sini dalam bentuk yang kelihatan (visible) di dalam kita. Jemaat terpisah atau berbeda dari semua ciptaan Allah. Sebagai contoh, rasul Paulus menulis di dalam 1 Korintus 11:32 demikian,

 

“Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia” (1 Korintus 11:32).

 

Jadi di sini jelas sekali ada pemisahan atau perbedaan antara jemaat dan segala ciptaan Allah. Orang Yahudi dan non Yahudi dan Gereja adalah tiga kesatuan atau entitas yang luar biasa pada dispensasi – Yahudi, non Yahudi dan gereja.

 

Dalam Wahyu 19 ada kisah perjamuan kawin Anak Domba, “Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia” (Wahyu 19:6, 7). Betapa indah dan terhormatnya posisi  mempelai Kristus ini, yaitu Jemaat-Nya. Ini melampaui apa yang dapat kita bayangkan, bahwa jemaat ini dimuliakan, “Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus)” (Wahyu 19:8). Jemaat memiliki tempat terhormat di akhir zaman. Jemaat adalah mempelai Kristus dan yang akan diperkenalkan oleh Dia sebagai mempelai perempuan-Nya pada akhir zaman. Selanjutnya, ada juga orang-orang lain yang hadir dalam pesta kawin Anak Domba itu. Ayat berikutnya berkata, “Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang (kaleo) ke perjamuan kawin Anak Domba” ( Wahyu 19:9). Dalam Yohanes 2:2 dikatakan bahwa “Yesus dan murid-murid-Nya diundang (kaleo) juga ke perkawinan itu” dan dalam terjemahan Alkitab bahasa Indonesia untuk kaleo di sini lebih tepat yaitu “diundang.” Kata kaleo di sini adalah kata yang sama yang digunakan dalam Wahyu 19:9, “Berbahagialah mereka yang diundang (kaleo) ke perjamuan kawin Anak Domba” (Wahyu 19:9). Ketika Jemaat diperkenalkan oleh Tuhan kita dalam kemuliaannya, yaitu pengantin yang mengenakan pakaian putih bersih yang telah disucikan, di sana akan ada tamu di pesta Kawin Anak Domba itu. Yohanes Pembaptis berkata, “Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh” (Yohanes 3:29).   Yohanes bukan anggota Jemaat. Ia mati sebelum kematian Kristus di Kalvari. Jemaat akan dimuliakan dan ditempatkan di tempat terhormat sebagai mempelai perempuan Kristus, dan orang-orang kudus Perjanjian Lama akan diundang sebagai tamu. Abraham, Ishak, Yakub, para Patriakh, semua hamba Allah yang agung yang hidup sebelum zaman Yesus, mereka semua akan menjadi tamu dalam pesta kawin tersebut; namun mempelai perempuan yaitu Jemaat,  Tuhan akan menempatkan Jemaat pada posisi yang sangat terhormat.

 

Dalam Matius 13, Tuhan berkata kepada orang banyak, “maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai” (Matius 13:2). Dan ada empat perumpamaan yang Yesus ajarkan kepada orang banyak itu, yaitu tentang Kerajaan Sorga dalam bentuk lahiriahnya (outward), yaitu seperti yang dapat anda lihat dengan mata anda. Kemudian setelah mengajar orang banyak itu, Ia pulang bersama dengan murid-murid-Nya, dan Ia mengajar kepada mereka tentang empat perumpamaan tentang kerajaan sorga dari sudut pandang illahi, dari sudut pandang rohani (inward).  Jadi Kerjaan Sorga memiliki penampakan yang bersifat lahiriah (outward) dan juga memiliki pengertian rohani (inward), dan kita tidak akan dapat melihat keduanya hanya dalam beberapa menit atau pembahasan bab yang singkat ini.

 

 

KERAJAAN SORGA YANG BERSIFAT LAHIRIAH (OUTWARD)

 

Pertama, penampakan lahiriah (outward) dari Kerjaan Sorga. Perumpamaan pertama mengatakan bahwa

 

“Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat “ (Matius 13:3-8).

 

Itulah cara Kerajaan Sorga dan pemberitaan Injil diterima.  Beberapa orang mendengar dan mereka sungguh-sungguh mendengarnya dan mereka menerimanya dan bertobat serta diselamatkan dan menjadi anggot Kerajaan Sorga. Namun banyak juga orang yang tidak mendengar dan ada yang mendengar namun hanya sekilas saja. Itu adalah penolakan terhadap Kerajaan Sorga dan pemberitaan Injil pada hari kita ini. Ketika saya masih kanak-kanak, setiap pengkhotbah pernah mendengar postmillenialis. Saya tidak pernah mendengar yang lain selain ajaran postmillenialis. Mereka semua akan pergi memberitakan Injil Kerajaan Allah. Seluruh dunia akan diselamatkan dan dipertobatkan di bawah kuasa Injil. Ini sungguh merupakan ide yang luar biasa, namun itu bukanlah apa yang diajarkan oleh Alkitab. Itu bukanlah pengajaran Kitab Suci, dan sekarang itu menjadi doktrin yang mati karena hari ini saya tidak melihat lagi seorang pengkhotbah atau pengajar Alkitab yang mengkhotbahkan postmillennialism lagi hari ini – bahwa kita yang akan membangun Kerajaan Seribu Tahun dan baru setelah itu Kristus datang.  Alkitab dengan jelas mengajar kita bahwa ketika saya berkhotbah, akan ada orang yang mendengar Firman dan kemudian burung-burung datang mengambilnya. Sementara yang lain akan memperhatikannya dengan serius. Namun ada juga yang memperhatikan hanya sekilas saja, dan kemudian mereka tidak berakar, layu dan mati. Beberapa yang lain akan terhimpit oleh keduniawian, namun akan selalu ada yang memperhatikan dengan seksama. Inilah jaminan yang saya miliki dalam hati saya ketika saya dengan setia memberitakan Injil. Tidak setiap orang akan diselamatkan dan tidak setiap orang akan berespon, namun Allah akan selalu memberikan beberapa dari mereka untuk diselamatkan oleh Injil. Apakah anda tahu bahwa selama tiga puluh tahun saya menjadi gembala di First Baptist Church, dari mimbar ini tidak pernah tidak Allah memberikan tuaian kepada kita. Itu tidak pernah gagal. Kita memiliki tuaian yang begitu indah pada kebaktian pagi tadi pukul 08.15. Saya memiliki jaminan itu dari sorga. Jika saya setia, Allah akan memberikan beberapa orang – bukan setiap orang – namun Ia akan  memberikan beberapa orang untuk menerima Injil dan diselamatkan. Itu adalah Kerajaan Sorga yang dapat kita lihat di zaman ini.

 

Kedua, Kerajaan Sorga yang bersifat lahiriah atau dapat kita lihat dijelaskan dalam perumpamaan tentang gandum dan ilalang.

 

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya [Setan] menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.” (Matius 13:24-25).

 

Itu adalah Kerajaan Sorga yang dapat kita lihat dengan menggunakan mata alami kita. Dalam Kerajaan Sorga ini ada hal yang tidak baik. Setan menaburkan benih yang tidak baik, atau ilalang (Matius 13:24-39). Saya mendengarkan ratapan suatu keluarga minggu lalu oleh karena anak mereka, yang sekarang sudah menjadi pemuda. Mereka telah mendidik anak itu dengan baik, namun kini anak itu telah membuat hati mereka hancur. Setan telah menaburkan benih yang tidak baik.

 

Di tangan saya saya memiliki facsimile dari  United States News and World Report. Di sini ada gambar Karl Marx, dan ada judul pada halaman paling depan dari United States News and World Report, yaitu “Marxism in United States Classrooms.” Dan dalam artikel ini dikatakan bahwa di universitas-universitas kita dan perguruan-perguruan tinggi yang kita miliki ada lebih dari dua belas ribu dosen dan professor yang adalah Komunis Marxis.  Dan di sini juga dikatakan bahwa mereka memimpin kita untuk meninggalkan pendekatan atau peninggalkan berharga dari para pemimpin Amerika masa lalu kepada sejarah Amerika masa depan, suatu kesuksesan Amerika. Itu adalah benih yang ditaburkan oleh Setan. Saya tidak dapat memahami keradikalan para professor Kominis ini: Mengapa kalian tidak pergi saja ke Rusia? Mengapa kalian tidak membawa orang-orang yang kalian dapat pengaruhi ke Rusia? Pintu terbuka bagi kalian untuk meninggalkan Amerika dan pergi ke Rusia. Tak seorangpun mau pergi. Siapa yang mau pergi? Namun jika anda membuka pintu masuk bagi orang Rusia untuk masuk ke Amerika Serikat, anda akan melihat berjuta-juta orang Rusia ingin masuk ke Amerika, itu akan seperti banjir besar di bumi. Begitu juga dengan Cuba. Begitu juga dengan semua negara Komunis. Mengapa tembok Berlin dibangun. Jerman Timur kemasukan berjuta-juta orang yang melarikan diri dari socialism radikal dari Komunis di Jerman Barat. Namun para professor ini menginginkan kita menjadi negara Komunis. Tidak ada Komunis di dunia yang dapat memberi makan bagi dirinya sendiri. Dari mana datangnya semua itu? Itu adalah benih yang ditabur oleh Setan. Anda memberikan hidup anda, sama seperti para pendahulu Amerika, untuk membangun kebebasan, namun Setan menaburkan benih untuk membinasakannya. Itulah Kerajaan Sorga pada generasi kita ini.

 

Ketiga, perumpamaan tentang Kerajaan Sorga yang ketiga adalah perumpamaan tentang biji sesawi. Biji sesawi itu bertumbuh dan menjadi pohon yang besar, dan pada pohon itu banyak burung hinggap dan bersarang pada cabang-cabangnya (Matius 13:31, 32). Itu adalah pertumbuhan yang tidak wajar. Itu adalah menunjukkan pertumbuhan kekristenan yang luar biasa bahkan menjadi jutaan atau bahkan milyaran, namun banyak burung jahat dan kotor yang bertengger di atasnya. Itulah yang kita lihat tentang Kerajaan Sorga ini. Seperti itulah Kekristenan yang kita lihat sekarang ini. Anda semua harus membaca sejarah gereja dan lihatlah, bahkan di dalam sejarah gereja, berapa banyak kejahatan dan korupsi dan kekerasan dan penumpahan darah dan kematian serta penganiayaan yang telah mengkharakteristik gereja. Itulah apa yang Yesus telah katakan. Kita tidak kaget melihat semua itu. 

 

Keempat, adalah perumpamaan tentang ragi. “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya” (Matius 13:33). Ketika orang Yahudi merayakan Paskah, ia akan menggosok atau membersihkan setiap bagian rumahnya dari ragi, dan ini bukan hanya dapurnya saja, tetapi setiap bagian dari rumahnya, dan kemudian menengadah kepada Allah dan berkata, “Oh Tuhan, Engkau adalah saksiku, jika ada ragi di rumahku, aku tidak tahu itu. Aku telah memeriksa dan membersihkan seluruh rumah.” Ragi adalah type atau lambang dari sesuatu yang jahat. Itu adalah type dosa, dan seperti itulah Kerajaan Sorga. Dalam setiap bagiannya, tidak akan ada yang bebas dari semua itu. Anda akan menemukan kejahatan itu merembes ke dalam gereja, sekolah, ladang misi, di mana-mana anda akan menemukan kelemahan manusiawi dan kejahatan yang ditabur oleh Setan.

 

 

KERAJAAN SORGA YANG BERSIFAT ROHANI (INWARD)

 

Kemudian secara khusus Tuhan mengajar para murid-Nya tentang rahasia rohani (the inner secrets) tentang Kerajaan Sorga, itu adalah:

 

Pertama, perumpamaan tentang harta terpendam di ladang, “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu” (Matius 13:44). Itu adalah Israel. Dikubur atau dipendam di antara bangsa-bangsa di dunia yang dipilih menjadi umat pilihan Allah. Harta kesayangan-Nya ini dipendam dalam bangsa-bangsa di dunia. Yang paling tidak mungkin bagi saya adalah untuk memahami sepenuhnya dari semua ayat dalam Alkitab adalah Roma 11:26: “Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan.” Apa maksudnya ini? Saya tidak tahu. Saya telah mempelajari ayat ini selama lima puluh tahun. Namun sampai sekarang saya juga belum sepenuhnya memahami maksud ayat ini, “Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan.” Saya tidak tahu apa maksudnya ini. Yang saya fahami, sesuai Firman Tuhan, Tuhan tidak pernah melupakan Israel di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan, hingga akhirnyaseluruh Israel akan diselamatkan”, apapun artinya ini.  

 

Yang kita lihat saat ini adalah bahwa Israel hanyalah negara kecil. Lebar wilayahnya hanya tujuh mil. Israel tidak seluas Metroplex, dan penduduknya tidak sebanyak penduduk Metroplex. Sebesar itulah kira-kira ukuran negara ini dan jumlah penduduknya. Namun berita tentang negara kecil ini tidak pernah tidak tampil di halaman depan surat kabar di  Peking, di Afghanistan, di Iran, di Mesir, di London, di New York, di Dallas, di Moscow, dan di seluruh dunia. Segala sesuatu yang terjadi di sana selalu menjadi artikel utama dalam surat kabar di seluruh dunia.  Apakah Anda pernah melihat berita tentang Metroplex kita di surat kabar di Peking, atau di Afghanistan, atau di Johannesburg, atau di Sidney? Pernahkah? Mereka mungkin bahkan tidak tahu apakah Metroplex itu ada atau tidak; atau mereka tidak peduli itu. Namun Israel ada dalam pikiran Allah, dan Israel ada dalam pikiran dunia, dan Anda tidak dapat mengubahnya. Bukankah ini luar biasa? Bukankah ini merupakan salah satu penggenapan nubuatan dari Tuhan? Itulah Israel, harta yang dipendam di ladang. Allah memiliki rancana yang besar bagi Israel.

 

Kedua, rahasia atau misteri kedua tentang Kerajaan Sorga yang diajarkan kepada kita secara khusus adalah, “Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu” (Matius 13:45-46). Itu adalah gereja. Seringkali saya mendengar seorang pengkhotbah yang belum mempelajari Alkitab berdiri di mimbar untuk berkhotbah dengan seolah-olah ia telah mempelajari Alkitab, dan di sana ia berdiri untuk berbicara tentang mutiara yang berharga ini dan mengatakan bahwa ini adalah keselamatan kita, bahwa kita harus menjual segala milik kita untuk membelinya. Saudaraku, kita tidak membeli keselamatan kita. Kita tidak membeli penebusan kita. Yesus yang telah melakukan semua itu. Kita menerima keselamatan kita sebagai pemberian cuma-cuma dari tangan Allah yang penuh rahmat. Ia yang telah melakukannya. Ia yang telah membelinya. Ia yang telah membayar harganya, dan “karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8). Itu adalah sesuatu yang telah Yesus lakukan bagi saya. Saya tidak dapat menyelamatkan diri saya sendiri; sekayapun orang itu tidak mungkin dapat membeli keselamatan; seberapa baiknya seseorang, kebajikannya tidak dapat diperkenan Allah untuk memperoleh keselamatan. Keselamatan adalah rahmat dan anugerah Allah. Itulah maksud perumpamaan ini, yaitu Yesus membeli kita, dalam pemandangan-Nya kita adalah mutiara yang berharga yang untuknya Ia menyerahkan segala sesuatu yang menjadi milik-Nya. Dan apakah Anda ingat Wahyu 21? Di sana ada dua belas pintu gerbang yang begitu indah bagi Yerusalem baru di sorga. Dan setiap pintu gerbang ini, Yohanes berkata, bahwa itu terbuat dari mutiara. Mutiara adalah satu-satunya permata yang terbuat atau berasal dari makluk hidup. Dan proses pembuatannya melalui proses hukum alam. Mutiara dibuat atau berasal dari makhluk hidup melaui luka dan trauma. Seperti itulah cara kita masuk ke sorga, yaitu di dalam luka batin, penderitaan, air mata, jeritan hati, dan di dalam pencurahan darah Juruselamat kita. Itulah arti dari perumpamaan ini. Kita adalah mutiara berharga, dan kita masuk sorga melalui anugerah penebusan-Nya.

 

Ketiga, perumpamaan ketiga adalah perumpamaan tentang pukat; “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang” (Matius 13:47, 48). Akan ada pemisahan besar-besaran. Akan ada penghakiman agung. Hari ini kita hidup bersama – bersama keluarga anda, tetangga-tetangga Anda – kita semua bersama-sama, namun pada suatu hari nanti akan datang pemisahan.

 

Ketika saya masih muda saya pernah berada di Indiana, dan saya pergi ke Baptist association, dan di sana ada pengkhotbah tua yang mengkhotbahkan perumpamaan ini. Saya tidak akan pernah melupakan orang itu. Kepalanya tertutup oleh rambut putih – putih seperti salju. Dan teologi pendeta itu setelah saya belajar Alkitab, saya tahu teologi pendeta itu tidak sepenuhnya benar; namun semangat dan hatinya benar. Ia berkata, “Dalam pelayanan peringatan dan penguburan yang saya pimpin, ada istri yang mendekati peti mati suaminya dan memandang suaminya dengan seksama dan kemudian mengucapkan, ‘Selamat tinggal suamiku. Selamat tinggal.’ Atau seorang suami mengucapkan itu untuk istrinya yang meninggal, ‘Selamat tinggal.’ Atau untuk orang tua, atau untuk anak-anak, atau untuk teman-teman, ‘Selamat tinggal’.” Ia berkata, “Itu bukan selamat tinggal. Itu bukan selamat tinggal.” Ia berkata, “Selamat tinggal adalah untuk hari penghakiman agung Allah yang mahakuasa, yaitu ketika Allah memisahkan orang yang telah diselamatkan dan belum diselamatkan. Pada waktu itu barulah suami mengucapkan selamat tinggal kepada istrinya, ‘Selamat tinggal istriku. Kita tidak akan pernah berjumpa lagi.’ Atau istrinya yang berkata, ‘Selamat tinggal suamiku. Kita tidak akan berjumpa lagi.’ Atau untuk orang tua, untuk anak, untuk teman, ‘Selamat tinggal.’ 

 

Teologi ini tidak sesuai dengan Firman Tuhan, karena saya yakin bahwa kita tidak akan berada dalam penghakiman yang sama; namun semangat orang itu atau motivasi hatinya benar.  Ada pemisahan antara yang ada di pangkuan Abraham dan yang mendongakkan kepalanya ke atas dari penyiksaan di neraka. Itulah maksud dari perumpamaan itu. Kita hidup bersama di bumi ini, namun akan datang hari pemisahan besar-besaran. Tuhan, ketika hari itu tiba, kiranya Engkau dan aku dan orang-orang yang saya kasihi, dan Anda semua akan bersama untuk masuk ke dalam kerajaan sorga.

 

 

JEMAAT ADALAH TUBUH KRISTUS

 

Jemaat adalah tubuh Kristus, mempelai Kristus. Ia adalah umat pilihan. Ia adalah ekklesia. Ia adalah “yang dipanggil keluar” (ekkaleo) dari dunia ini. Ia adalah kekasih Tuhan. Kristus mengasihi jemaat dan menyerahkan Diri-Nya sendiri bagi jemaat. Jemaat sangat berharga di mata Tuhan. Apakah Anda tahu bahwa bila saya hidup seribu generasi, saya masih tidak akan bisa mengerti bila ada orang yang berkata, “Sekarang, saya ingin diselamatkan dan saya ingin masuk sorga, namun saya tidak ingin menjadi anggota jemaat manapun.” Itu sungguh tidak dapat saya mengerti. Ketika kita ada di sorga, kita akan bersama dengan Yesus; dan kita akan bersama dengan saudara-saudara seiman kita; dan kita akan menyanyikan lagu Zion, lagu pujian Musa dan Anak Domba; dan kita akan memuji Tuhan; dan kita akan bersukacita bersama atas kebaikan Tuhan yang begitu mulia. Kita akan melakukan itu. Jika sekarang Anda tidak mau bergabung dengan jemaat, bagaimana mungkin Anda ingin ke sorga bersama umat Allah dan memuji Tuhan dan memuliakan Yesus? Anda pasti tidak suka itu sama seperti Anda juga tidak suka itu di sini. Jadi saya tidak bisa memahami itu. Bagaimana Anda ingin ada di sana bersama kita, namun Anda tidak peduli dengan kita di sini?

 

 

JEMAAT ADALAH SUATU KOINONIA

 

Jemaat adalah kekasih Tuhan, tubuh Kristus, dan kita adalah koinonia, suatu Die Gemeinde. Bukankah itu adalah hal yang paling tidak umum di dunia ini? Ketika saya mengambil program Ph.D., saya harus lulus mata kuliah bahasa Jerman. Dan ketika saya membaca Alkitab bahasa Jerman, yang membuat saya terkesan adalah bahwa Martin Luther tidak pernah menggunakan kata Kirche, atau church. Anda tidak akan menemukan kata itu dalam Alkitab bahasa Jerman. Anda tidak akan menemukan kata “church” dalam Alkitab bahasa Jerman. Apa yang Anda akan temukan adalah kata Die Gemeinde – he koinonia, seperti yang tertulis dalam Perjanjian Baru. Itu berarti “communion”; itu berarti “fellowship”; itu berarti “participation”; itu berarti “sharing”; itu berarti “being together.”  

 

Saya pernah menjelaskan itu kepada Anda ketika saya membahas tema Perjamuan Tuhan – Saya juga pernah menjelaskan kepada Anda kebaktian yang sangat menyedihkan di Baptist Church in Munich yang pernah saya hadiri tidak lama setelah Perang Dunia II.  Kota itu telah runtuh. Bom-bom telah menghancurkan kota itu, juga menghancurkan bangunan-bangunan gereja. Dan setelah perang berakhir jemaat dari gereja Baptis kecil itu berkumpul. Pendeta gereja itu ada di sana pada waktu perang itu terjadi. Dan ia terluka parah. Ia pincang dan sulit untuk berjalan. Setelah mengadakan kebaktian, mereka mengadakan Perjamuan Tuhan, di reruntuhan bangunan itu dan mereka bersama-sama menyanyikan lagu, “Blest Be the Tie That Binds” Dan inilah bunyi syair ketiga dari lagu yang menyayat hati itu:

 

Beban berat ringan,

Bersama ditanggung;

Prihatin terhadap kawan

Yang lagi berkabung.

[John Fawcett, “Blest Be the Tie”/ “Indahlah Ikatan”, Nyanyian Pujian, No. 169]. 

 

Dan saya berpikir bahwa, “Itu adalah Die Gemeinde. Itu adalah koinonia. Itu adalah persekutuan.” Jika kita memiliki keluarga yang beriman, kita saling mempedulikan satu dengan yang lain, saling mengasihi dan saling melayani. Dan jika ada yang memerlukan bantuan, kita harus ada di sana untuk membantunya.

 

Saya akan senang berbikir bahwa gereja kita adalah seperti itu. Saya pernah berbicara kepada seseorang yang pernah datang ke gereja kami pada suatu malam. Ia tinggal kira-kira empat puluh mil dari gereja kami. Dan ia berkata, “Pendeta, Ketika saya tinggal di Oklahoma, saya mengemudi empat puluh mil untuk pergi ke gereja; saya mengasihi gereja itu.” Ia berkata, “Apakah Anda tahu Minggu lalu, ketika kami menghadiri kebaktian di gereja Anda, saya merasa telah kembali? Ini sama seperti gereja saya yang dulu di Oklahoma yang mana jarak dari tempat tinggal kami ke gereja adalah sekitar empat puluh mil.” Kita  semua adalah orang berdosa yang telah diselamatkan oleh anugerah dan kasih Kristus, kasih kepada umat-Nya. Itu adalah Die Gemeinde. Itu adalah koinonia. Itu adalah persekutuan umat Allah.

 

Tugas kita tentu saja adalah apa yang kita telah kenal sebagai Amanat Agung. Kita harus memberitakan Injil kepada segala mahkluk. Kita harus memenangkan jiwa bagi Kristus. Kita harus membaptis mereka dalam nama Allah Tritunggal, dan kita harus mengajar mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan Allah. Rasul Petrus melakukan itu. Para hamba Tuhan telah melakukan itu dan membaptis orang-orang yang telah dipertobatkannya. Diaken Filipus telah melakukan itu, dan membaptis orang yang telah dipertobatkannya, itu adalah sida-sida dari Etiopia. Kita harus melakukan itu, memenangkan jiwa dan membaptis mereka.

 

 

TUJUAN AKHIR JEMAAT KITA

 

Dan yang terakhir, adalah tujuan akhir dari jemaat kita. Jemaat akan diangkat. Jemaat akan diangkat dalam kemuliaan. Ia tidak memberitahukan kepada kita kapan tepatnya itu akan terjadi, namun Ia menegaskan dalam Firman Allah bahwa itu pasti akan terjadi. Bagian Alkitab yang luar biasa ada dalam 1 Tesalonika 4:

 

Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal” (1 Tesalonika 4:15).  

 

Paulus menegaskan fakta ini, “Aku mengatakan ini bukan berasal dari diri saya sendiri; saya mengatakan ini berasal dari Yesus.”

 

Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan” – dengan janji Tuhan – “kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1 Tesalonika 4:15-17).

 

Dan bagian Alkitab yang luar biasa lainnya ada dalam 1 Korintus 15:

 

“Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa” (1 Korintus 15:50).

 

Selama aku mengenakan tubuh ini, aku tidak dapat berjumpa dengan Yesus muka dengan muka. Namun,

 

“Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu musterion – rahasia di dalam hati Allah: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah” (1 Korintus 15:51).

 

Tidak semua kita akan mati. Akan ada generasi yang tidak akan pernah mengalami kematian:

 

“Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” (1 Korintus 15: 51, 52).

 

Oh, Tuhan, bolehkah kemuliaan itu terjadi pada generasi ini? Tipe dari peristiwa ini adalah apa yang terjadi pada diri Henokh, yang telah lama bergaul dengan Tuhan, dan tiba-tiba “ia tidak ada lagi, karena Tuhan telah mengangkat dia” (Kejadian 5:24). Tipe lain untuk peristiwa ini adalah Elia; ketika ia menyeberangi Sungai Yordan, angin badai dan kereta berapi Allah telah mengangkatnya ke sorga (2 Raja-Raja 2:1-11). Akan ada generasi yang seperti itu. Jemaat akan diangkat. Itu akan diangkat dari bumi ini. Dan oh, betapa agungnya di bema Kristus, ada mahkota yang telah Allah sediakan bagi mereka yang mengasihi Dia.