Daftar Isi

 

PENGHAKIMAN ALLAH

(SEBUAH PERMOHONAN UNTUK KEBANGUNAN ROHANI)

(THE JUDGMENTS OF GOD (A PLEA FOR REVIVAL)

 

Oleh Dr. W.A Criswell

Diterjemahkan Made Sutomo, M.A.

 

II Raja –Raja 23:36

12-30-84

 

Kepada segenap anggota paduan suara dan anggota orkestra saya mengucapkan terima kasih atas pelayanan Anda, dan kiranya Tuhan memberkati anda sekalian. Kita patut memberi pujian setinggi-tingginya kepada Allah bagi sejumlah besar mereka yang sedang mengikut acara radio dan di televisi bersama-sama kita di Gereja Baptist Pertama di Dallas.   Untuk saudara yang sedang mendengarkan lewat radio dan yang sedang berada di hadapan televisi, saya mau memperkenalkan diri saya, bahwa saya adalah gembala sidang, dan saat ini saya sedang membawakan pesan-pesan yang berjudul Penghakiman Allah, Sebuah Permohonan Untuk Kebangunan Rohani. Ini sebenarnya adalah bagian pertama dari dua khotbah saya, yakni, khotbah yang sekarang dan untuk hari Minggu depan.

Sebetulnya ini juga sebuah empat seri atau rangkaian khotbah saya. Hari Minggu depan khotbah saya adalah tentang Kondisi Gereja, yaitu khotbah tahunan para gembala sidang yang diadakan pada hari Minggu pertama setiap tahun. Kemudian hari Minggu berikutnya, adalah berita ketiga yaitu, Memenangkan Jiwa Orang Awam. Kemudian berita keempat adalah Memenangkan Jiwa Gereja, di mana saya akan menekankan usaha gereja di dalam memenangkan  jiwa. Dan pesan pertama dari keempat pesan tersebut adalah Penghakiman Allah: Sebuah Permohonan Untuk Kebangkitan Kembali, sebuah permohonan untuk campur tangan dari Surga.

 

Teks permulaan kita diambil dari Roma 2, mulai dari ayat dikatakan demikian:

 

Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?  ...

Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari di waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.  Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, Tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.  Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani... Sebab Allah tidak memandang bulu. (Roma 2:2-11).

 

Allah berkuasa menghakimi, tanpa memandang bulu, apakah mereka orang yang terpilih, apakah orang yang sudah atau belum diselamatkan, apakah laki-laki atau perempuan. Tuhan tidak pilih kasih dalam hal penghakiman.

Kita akan melihat kembali suatu sisi pandangan besar tentang kuasa Allah  melalui kehidupan manusia. Di dalamnya kita akan melihat 2 hal :

 

- Pertama adalah penghakiman Allah yang tak terhindarkan dan tak terlepaskan, atas suatu ketidakadilan.

- Kedua adalah campur tangan Allah  di dalam pertobatan, di dalam perasaan dosa yang mendalam serta di dalam pengakuan dosa.

 

1.       Penghakiman Allah  yang tak dapat ditawar-tawar dan tak terelakkan, atas suatu ketidakadilan

 

Di dalam kitab Kejadian diceritakan tentang dua malaikat tampan yang menjelma dan berbentuk seperti manusia, diturunkan oleh Allah dari sorga untuk mengunjungi orang-orang Sodom untuk melihat akan kejahatan mereka, apakah sama seperti yang telah sampai ke telinga Allah.  Ketika kedua malaikat tampan itu tiba di pintu gerbang kota, mereka bertemu dengan walikota yang sedang duduk di dekat pintu gerbang tersebut. Namanya adalah Lot. Dan dia pun menyambut kedua malaikat itu untuk memasuki kota Sodom. Mereka berjalan di sepanjang jalan kota Sodom dan akhirnya menjadi tamu di rumah Lot.

Dan disaat Lot sedang menjamu kedua tamunya yang tampan dan menarik itu, orang-orang Sodom yang berkumpul di luar mengelilingi rumah Lot, mereka berteriak-teriak dengan suara keras : “Bawa keluar kedua orang yang tampan dan menarik itu, agar kami dapat memakai mereka.”

Namun Lot keluar rumah dan berkata kepada mereka.” Aku mempunyai dua anak perempuan yang belum pernah dijamah oleh laki-laki, ambillah dan perbuatlah kepada mereka sesuka hatimu, tapi jangan kau apa-apakan kedua tamuku yang datang dari surga.”  Orang-orang Sodom itu pun menjawab dengan marah : “Siapakah orang asing itu, Lot?  Dari mana mereka datang? Dan siapa yang membuat mereka untuk menjadi hakim atas kita?”  Selanjutnya mereka pun mendesak maju untuk mengepung dan menangkap Lot. Tetapi kedua malaikat yang berada di dalam rumah tersebut segera mengulurkan tangannya, dan menarik Lot masuk, lalu menutup pintu. Ketika orang-orang Sodom itu terus memaksakan untuk mendobrak pintu, maka mata mereka pun dibutakan oleh kedua malaikat  itu.

            Dari dalam rumah itu kedua malaikat itu berkata kepada Lot ,” Cari anggota keluargamu dan larilah menyelamatkan diri, karena Allah akan menurunkan hujan api dan batu belerang kepada orang-orang Sodom.”  Itulah penghakiman Allah yang menimpa kota Sodom dan Gomora.

            Ketika saya baca di surat kabar tentang 250.000 orang menyerupai orang sodom berparade di San Francisco, menurut anda apa kira-kira yang Allah akan lakukan untuk mereka?  Ketika saya membaca di harian surat kabar di Dallas, sejumlah orang seperti itu dalam jumlah yang lebih kecil dan yang juga sedang melakukan arak-arakan di kota Dallas, menurut anda apa kira-kira yang Allah akan lakukan? Apakah penghakiman Allah akan didatangkan?

            Saya kembali lagi ke ayat-ayat alkitab, dan diceritakan di sana tentang Israel, di bawah kuasa  Allah kerajaan terbagi dua.   Bagian pertama adalah sepuluh suku bangsa Israel di sebelah utara, yang ibukotanya disebut Samaria, dan mereka dinamakan “Israel.”  Bagian kedua adalah suku di sebelah selatan, yang mana dinamakan Yehuda.

            Jerobeam raja Israel pertama, membangun dua patung anak lembu emas. Dan dia berkata kepada orang-orangnya,  “Inilah dewa-dewa yang membawamu keluar dari tanah Mesir. Dewa-dewa inilah yang harus engkau sembah.”

Selanjutnya secara berturut-turut dari setiap raja mulai dari Jerobeam sampai yang terakhir, termasuk Ahab dan Izebel –adalah raja yang jahat. Di setiap tempat tinggi mereka membangun altar untuk menyembah dewa berhala. Setiap hari dan sepanjang tahun mereka tunduk menyembah dewi kesuburan melalui upacara tak bermoral, yang tak bisa kita bayangkan. Setiap raja dari mereka adalah raja yang keji dan jahat.

            Dan akhirnya tidak dapat dihindari dan  ditawar lagi,  dalam II Raja-raja, 17 mulai dari ayat 7 dikatakan:

Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan Allah mereka ... dan karena mereka telah menyembah allah lain dan telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel... Tuhan telah memperingatkan kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan  semua tukang tilik: Berbaliklah kamu dari pada jalan-jalanmu yang jahat itu dan tetaplah ikuti segala perintah dan ketetapanKu...Tetapi mereka tidak mau mendengarkan... Mereka telah meninggalkan segala perintah TUHAN, Allah mereka. Tambahan pula mereka mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api (kepada dewa Molok)... Sebab itu TUHAN sangat murka kepada Israel dan menjauhkan mereka dari hadapanNya;  tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja... Orang Israel diangkut dari tanahnya ke Asyur ke dalam pembuangan sampai hari ini.

 

            Itulah hari ketika penulis kitab II Raja-Raja menulisnya, dan hari dimana kita tinggal.  Dalam ayat 18 dikatakan “tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda.”  Sampai hari ini orang Israel adalah sepuluh suku yang tinggal di utara dan disebut “sepuluh suku yang hilang”.  Mereka selamanya terpencar-pencar di muka bumi ini, serta bangsa dan ibukota mereka rusak dan hancur. Itulah penghakiman-penghakiman Allah.

            Di tahun 722 S.M, dengan cepat dan singkat bangsa Asyur datang menghancurkan Israel di kerajaan bagian utara.

            Apakah anda perhatikan ayat bacaan tadi yang berbunyi “ Tetapi hanya suku Yehuda yang tertinggal.”   Tuhan menghancurkan mereka dan memindahkan mereka, kecuali suku Yehuda.  Bangsa Yehuda dengan ibu kotanya Yerusalem berdiri, dan mereka menyembah Allah. Tetapi bagaimana cara mereka menyembahNya?

            Di bagian lain ada raja-raja yang mempunyai semangat reformasi dan kebangkitan seperti raja Hizkia dan raja Yosia. Tetapi lebih dari sekali mereka juga terbawa ke dalam kehidupan yang mewah dan sangat berlebihan sebagai kaum raja.

            Kemudian kalau kita membaca kembali di II Raja-Raja 23, kita menemukan bahwa Tuhan tidak beralih dari murkaNya yang sangat bernyala-nyala itu yang telah bangkit dari Yehuda. Lalu berfirmanlah Tuhan : “Juga orang Yehuda akan  Kujauhkan dari hadapanKu, Seperti Aku menjauhkan orang Israel, dan aku akan membuang kota yang kupilih ini, yakni Yerusalem...” (II Raja-Raja 23:27)

            Dan ayat pertama dari pasal 24 di awali, “Dalam zamannya majulah berperang  Nebukadnezar,  raja Babel...”    Sesuai dengan firman Tuhan yang diucapkanNya dan dengan perantaraan para hambanya, yaitu para nabi. Sungguh hal itu terjadi kepada Yehuda sesuai dengan titah Tuhan untuk menjauhkan  mereka dari hadapanNya oleh karena dosa-dosa Manasye. Sebab ia telah membuat Yerusalem penuh dengan darah orang yang tak bersalah, dan Tuhan tidak mau mengampuninya.

            Seperti dalam kata-kata ratapan nabi Yeremia,  ia mengangkat suaranya dan berseru kepada orang-orang :”Bertobatlah, dan kembalilah kepada Tuhan.”

            Di tahun 605 SM Nebukadnezar datang, mengambil beberapa tawanan untuk dijadikan sida-sida di istananya di Babilonia. Satu di antara mereka bernama Daniel, seorang yang diberi karuani untuk menafsirkan mimpi oleh Allah.  Dan nabi Yeremia masih terus menangis dan berseru kepada orang-orangnya : “Bertobatlah, dan kembalilah kepada Tuhan”

            Nebukadnezar datang kembali di tahun 597 SM, dan kali ini dia mengambil semua keluarga kerajaan, para ahli, dan para pemimpin tentara serta 10.000 orang, diantaranya adalah Yehezkiel, seorang pendeta nabi.

Yeremia tetap tinggal di Yerusalem dan terus berseru-seru: “Bertobatlah, dan kembalilah kepada Tuhan”

Di tahun 586 SM, kali ini Nebukadnezar datang menghancurkan kota itu, dan membawa keluar bangsa itu untuk dijadikan budak bagi bangsa Mesopotamia di Babilonia.  Dan Yeremia mengangkat suaranya dan menangis : “ Oh kepalaku basah dan mataku telah dipenuhi air mata karena penderitaan putri bangsaku. Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga. Tidak adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana? Mengapakah belum datang juga kesembuhan luka putri bangsaku?  Itulah penghakiman Allah yang maha kuasa.

 

            Dalam Matius 23, Tuhan berkata atas Yerusalem. “ Celakalah kamu,  hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi”  “Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.”  Kemudian dalam Matius 24 kita membaca: Maka datanglah murid-muridNya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Dan Ia berkata : “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada satu batupun di sini akan dibiarkan terletak diatas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan.”

            Dalam waktu singkat datanglah pasukan Roma di bawah kaisar Vespasia, kelanjutan dari Titus, masuk ke Israel. Mereka menghancurkan kota itu dan menjadikan orang Israel sebagai tawanan. Itulah penghakiman Allah yang Maha Kuasa.

 

Dan di sepanjang tahun dari abad ke abad hingga hari ini, Tuhan tidak pernah berubah. Dia adalah Hakim yang adil dan Maha Kuasa bagi semua bangsa untuk selama-lamanya.  Penghakiman Tuhan tetap berlaku hingga sekarang.  Beberapa bulan setelah perang dunia II, saya pergi ke Jerman melalui selatan ke utara dan mulai dari timur ke barat.   Kerusakan besar yang tidak tanggung-tanggung yang disebabkan oleh hujan  bom dari kekuatan tentara sekutu, dapat dikatakan sebagai gambaran kekuatan penghakiman dari Allah yang Maha Kuasa.

            Ketika saya berdiri di tengah-tengah kota Hamburg, kota sebesar kota Chicag, saya melihat bahwa sejauh mata memandang dari ufuk barat ke ufuk timur, tidak ada satupun bangunan yang tegak berdiri. Seluruh bangunan tidak berdaya, hancur lebur, terbakar, rusak dan dengan demikian, saat itu bangsa itu berada dalam penderitaan yang amat sangat.  Sementara saya berdiri di tengah-tengah kehancuran yang tak terbayangkan itu, saya percaya masih banyak orang teringat akan perlakuan Hitler ketika memenjarakan orang-orang Yahudi dan menyiksa dan menghabisi jutaan dari mereka. Kejahatan yang dilakukan terhadap kehidupan alam dan hak asasi manusia, sungguh dahsyat. Itullah penghakiman-penghakiman dari Allah yang Maha Kuasa.

 

Sewaktu saya masih seorang anak kecil, saya masih teringat akan peristiwa saat  revolusi Bolshevik di Rusia, Rasputins atau para pendeta menggunakan gereja untuk proses mengakhiri kejahatan dan kekejian. Kemudian Tuhan Allah dari surga berkata : “ Itu cukup.”  Dan terjadilah konfrontasi di seluruh bangsa. Tapi dari kejadian itu timbul sesuatu hal yang tidak memuliakan Tuhan. Bukannya mereka sadar dan mengakui dosa serta datang kepada Tuhan, tetapi mereka justru menjadi orang-orang yang tidak bertuhan dan menjadi komunis.

 

Dan cerita seperti ini terus berlanjut  hingga saat ini, seperti pelanggaran di Afghanistan, di Amerika tengah, yakni tentang teror dan kejahatan.  Dalam kitab  Yehezkiel pasal 38 dan 39, dikatakan akan datang penghakiman yang dahsyat terhadap Rusia dan ajaran komunisnya.   Namun demikian, meskipun di dalam Alkitab dikatakan tentang sifat dan karakter Allah selaku Hakim atas segala alam, juga dikatakan bahwa kasih karunia dan pengampunan Allah akan diberikan kepada mereka yang bertobat dan mengaku dosa serta datang menyembahNya.

            Ada sebuah ilustrasi lain dari kehidupan orang Niniwe pada masa kerajaan Asyur.  Nabi Yunus masuk ke kota tersebut dan berseru : “ Dalam masa 40 hari Niniwe akan ditunggangbalikkan.”  Ketika raja Asyur mendengar berita itu, ia segera meninggalkan tahtanya dan duduk di atas abu serta menutup dirinya dengan kain kabung. Dia juga memerintahkan orang-orangnya untuk berbuat yang sama seperti dia seraya mengaku dosa dan bertobat kepada Tuhan.  Dan akhirnya Tuhan Allah pun mengampuni mereka.  Demikian juga apabila manusia mau bertobat dan mengaku dosa maka Allah akan mengampuni, siapa pun mereka. Itulah Allah yang berkuasa atas bumi, langit dan seisinya.

            Ilustrasi lainnya tentang pengampunan Tuhan adalah, ketika tentara Asyur menghancurkan kota Samaria, peristiwa itu sama dengan ketika tentara Asyur menghancurkan kota Yerusalem dan Yudea.  Pada masa itu di Yudea ada seorang raja yang saleh bernama Hizkia. Ketika Sanherib and tentara Asyur akan datang ke Yerusalem, dikirimnyalah sebuah surat kepada Hizkia melalui panglima Rabshake.

Didalam surat itu dikatakan bahwa mereka akan melakukan tindakan asusila, pemerkosaan dan perbudakan. Maka raja Hizkia segera pergi ke rumah Tuhan, dan membaca surat itu dihadapanNYa sambil berdoa dan menangis. Dia bertobat dan mengaku dosa serta mohon pertolongan dan keselamatan dari Allah untuknya.

Maka Tuhan Allah mengirim nabi Yesaya untuk menyampaikan pesanNya kepada Hizkia : “ Peperangan ini adalah milikKu, Aku yang akan maju bereperang.”  Pada malam itu keluarlah TUHAN, lalu dibunuhNyalah 185.000 orang dalam perkemahan asyur.  Keesokan harinya pagipagi tampaklah, tampaklah semuanya bangkai  orang-orang mati belaka!” (II Raja-Raja 19:35). 

Dalam cerita tersebut kita bisa melihat apa yang Tuhan Allah akan lakukan terhadap manusia yang memohon, berdoa dan mengaku dosa serta bertobat.  Cerita tentang pengampunan Allah terus berlanjut melebihi halaman buku di alkitab. Antiokia adalah kota besar ketiga di zaman kekaisaran Romawi. Kota terbesar adalah  Roma dan kota  besar kedua adalah Alexandria.  Pada tahun 390 sesudah masehi, kaisar Romawi yakni Theodosius dalam perjalanan menuju kota Antiokia bersama pasukan tentara Romawi untuk menghancurkan dan membakar, serta akan mengambil orang-orangnya untuk dijadikan tawanan dan budak. Mereka melakukan pemberontakan, membangkang kepada pemerintah, melakukan huru-hara dan pelanggaran asusila. Hal itu sengaja dilakukan oleh kaisar Theodosius kepada orang-orang Antiokia untuk dijadikan tontonan bagi seluruh dunia yang beradab.

            Pada masa itu adalah seorang nabi bernama John Chrysostom yang juga dijuluki dengan nama “ si mulut emas”.  Dia adalah seorang pengkotbah besar seperti halnya Savanarola dari Florence, dari Itali, berkotbah dengan semangat yang menyala-nyala, mengajak orang orang Antiokia untuk bertobat, beriman, mengaku dosa, berdoa, tunduk dan mohon ampunan kepada Allah yang maha kuasa.

            Dan ketika kaisar Theodosius tiba di kota Antiokia, dia mendapati orang-orang yang sedang berkumpul untuk mengadakan kebaktian kebangunan rohani. Kekuatan roh Allah tercurah terhadap orang-orang Antiokia, dan Tuhan pun menyelamatkan mereka dan kota tersebut. Dan Theodosius pun ikut tunduk dan menyembah Allah. Itulah kebangunan rohani yang dilakukan Allah bagi umatNya.

            Tak ada dari bagian sebuah sejarah yang tidak menceritakan tentang darah manusia seperti pada masa revolusi Perancis. Dibawah pemerintahan Robespierre, ribuan orang dibunuh dan kepala mereka dipenggal.  Secara harafiah dapat disebut Paris berdarah. Jalanan dan batu bulat untuk membuat jalan, basah dengan darah manusia. Kalau pada masa itu Tuhan datang dan menghakimi Perancis atas perbuatannya yang keji dan tak adil itu, maka pada masa yang sama Tuhan juga melihat ke Inggris.

            Apa yang Tuhan lihat di Inggris? Apa yang akan saya gambarkan disini adalah hanya sebagian dari imajinasi saya. Dan ini adalah sebuah keputusan sejarah. Inggris diselamatkan karena ketika Tuhan datang melawat, Ia melihat sebuah kebangunan rohani besar, roh Allah dicurahkan atas Inggris.  Di  Inggris ada kebangunan rohani di bawah pelayanan John dan Charles Wesley.  Di Amerika disebut Kebangunan rohani besar di bawah pelayan George Whitefield.        

Namun demikian, mereka tidak dizinkan berkhotbah di gereja-gereja. Mereka diremehkan karena cara berkhotbah yang mereka lakukan.  Mereka pun berkhotbah di tempat-tempat umum dan di mana saja orang dapat mendengarnya. Mereka keluar masuk desa dan kota di Inggris, untuk mengajarkan ajaran Tuhan Yesus, mengajak orang-orang untuk bertobat dan mengaku dosa. Dan akhirnya seluruh Inggris tunduk menyembah Tuhan. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu Charles Wesley.  Saya bisa bayangkan bahwa pada saat yang sama itu, Tuhan sedang menghakimi bangsa Perancis dan bangsa Inggris.

            Saya juga bayangkan malaikat Gabriel berkata kepada Tuhan : “ Tuhan, datang kemari, lihatlah dan dengarlah orang-orang ini.”  Dan Tuhan melihat ke bawah sambil mendengarkan John Wesley dan orang-orangnya sedang bernyanyi ,

 

 

Yesus yang mencintai jiwaku - Jesus, lover of my soul,

Biarlah aku berada di pangkuanMu - Let me to Thy bosom fly,

Sementara air yang dekat bergelora - While the near waters roll

Sementara badai masih tinggi - While the tempest still is high.

Sembunyikan aku, O Juruselamatku, sembunyikan aku - Hide me, O my savior, hide,

Hingga badai kehidupan berlalu - Till the storm of life is past,

Tuntun aku sampai selamat ke sorga - Safe unto thy haven guide,

O terimalah jiwaku pada akhirnya - O receive my soul at last.

 

            Dan Gabriel berkata kepada Tuhan,  “Apa pendapat Engkau tentang itu Tuhan? Dengarlah orang-orang itu bernyanyi.  Dan Mikael prajurit Allah dan juga sebagai tangan Tuhan untuk penghakiman, datang dan berkata :  “Tuhan datanglah kemari, lihatlah. Apa yang Kau lihat?  Tuhan apa yang Kau dengar?

            Dan Tuhan melihat dan mendengar dari surga,

 

Walaupun seribu lidah menyanyi - O, for a thousand tongues to sing

Pujian Penebusku yang Agung - My great Redeemer’s praise,

Kemuliaan AllahKu dan Rajaku - The glories of my God and King

Kemenangan dari anugerahNya - The triumphs of His grace.

 

            Saya membayangkan malaikat Mikael berkata kepada Tuhan,  “Apa pendapat Engkau tentang Charles Wesley dan orang- orang yang sedang bernyanyi itu Tuhan?  Saya juga membayangkan Raphael malaikat Tuhan yang lain berkata : “ Kemari Tuhan, datang bersamaku, lihat dan dengar.  Apa yang mereka sedang nyanyikan.

 

Para malikat sorga menyanyi - Hark, hark, the angels sing,

“Mulia bagi Raja yang baru lahir!” - “Glory to the newborn King!”

 

            “ Apa yang Engkau dengar Tuhan?  Dengarlah mereka sedang bernyanyi!”

 

Lihatlah Ia datang turun diserta awan awan - Lo! He comes with clouds descending,

Sekali untuk orang-orang berdosa tersayang dibunuh - Once for favored sinners slain,

Ratudan ribu orang kudus menghadiri - Thousands thousands saints attending,

Barisan kemenanganNya yang besar - Swell the triumph of His train,

Haleluya!  Halaluya! - Hallelujah! Hallelujah!

Allah turun ke dunai untuk memerintah - God comes down on earth to reign,

 

            “Apa pendapatMu tentang itu Tuhan? Apa pendapatMu?

Dan Tuhan dari surga berkata,” Demi namaKU, demi namaKu, aku akan menyelamatkan orang orang Inggris.”

            Dan negara Inggris tidak pernah mengalami pengalaman dan peristiwa seperti apa yang terjadi di masa revolusi Perancis. Menurut sejarah dan tidak hanya dari hasil observasi saya, bahwa Inggris diselamatkan karena kebangunan rohani besar di bahwa pelayanan John dan Charles Wesley.

            Pengumuman itupun segera saya buat di kota kecil dimana saya melayani,” Ketika harinya datang dan waktunya tiba bagi orang-orang untuk menerobos tembok Jerman, dan menyeberang Terowongan di Normandy, kita bertemu di gereja dan berdoa.   Sebuah gereja di Muskogee, Oklahoma, dimana saya melayani, hanya dibangun sebesar balkoni ini dan berbentuk seperti tapal kuda.

            Pukul 1:45 pagi telepon berdering : “ Tentara-tentara Amerika sedang menyerbu pertahanan Hitler.  Saya hanya berpakaian seadanya, dan segera pergi ke gereja, tapi sangat sulit untuk masuk ke dalam. Pukul 2.00 pagi gedung gereja itu penuh sesak oleh orang yang sedang berdoa, minta pengampunan dan pertolongan Tuhan atas orang orang yang sedang berperang untuk kemerdekaan kita, pemerintahan, bangsa, keluarga, gereja-gereja dan anak-anak.  Dan Tuhan akhirnya menyelamatkan bangsa kita, dan memberikan kemenangan besar kepada tentara-tentara kita. Tuhan maha besar atas langit dan bumi.

 

            Kita hidup dibawah kuasa Allah yang maha tinggi dan tak dapat diperhitungkan, apakah Dia mengatakan “ya”atau “tidak”.  Dia akan menghakimi sesuai dengan pengakuan dosa dan pertobatan serta komitmen dan iman orang-orangNya.

 

Allah bapa leluhur kami, dikenal di masa lampau - God of our fathers, known of old,

Tuhan pembebas barisan peperangan kaim - Lord of our far-flung battle line,

Di bawah tangan yang dahsyat kami berpegang - Beneath whose awful Hand we hold,

Kekuasaan atas telapak tangan dan merana - Dominion over palm and pine-

Tuhan Allah Semesta alam, sertailah kami - Lord God of Hosts, be with us yet,

Kalau-kalau kami melupakan! - Lest we forget-lest we forget!

Huru-hara dan teriakan mati - The tumult and shouting dies,

Para Kapen dan Raja-Raja meninggalkan - The Captains and the Kings depart,

{masih tetap tegak korban purbaMu - {still stands Thine ancient sacrifice,

Kerendahan hati dan penyesalan hati yang dalam - And humble and contrite heart,

Tuhan Allah Semesta Alam, sertai kami - Lord God of Host, be with us yet,

Kalau-kalau kami melupakan! - Lest we forget-lest we forget!