Daftar Isi

 

MISTERI JEMAAT

(Mystery of the Church)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diadaptasi Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan pada kebaktian Minggu Malam, 31 Januari 1982

di First Baptist Church in Dallas

 

 

Surat Efesus adalah surat umum walaupun di dalam Textus Receptus tertulis bahwa surat ini dialamatkan kepada jemaat di Efesus namun pada kenyataannya ini ditulis dan ditujukan untuk semua gereja-gereja dan bahkan bagi kita.

 

“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia [musterion] ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat” (Efesus 5:25-32).

 

Bagi kita kata “rahasia” menandakan sesuatu yang masih bersifat rahasia, sesuatu yanhg masih belum dapat dibuktikan atau sesuatu yang tidak dapat kita ketahui atau mengerti, sesuatu yang menjadi teka-teki. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dijelaskan. Tetapi bagi orang Yunani kata musterion yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris “mystery” atau dalam Alkitab bahasa Indonesia “rahasia” tidak memiliki konotasi seperti itu. Nampaknya ini lebih berhubungan dengan misteri-misteri religi, sama seperti misteri-misteri dalam Elysian. Tidak seorangpun mengerti misteri-misteri tersebut, yakni ritus-ritus penyucian, kecuali orang-orang yang menginisiasikan dirinya sendiri ke dalam agama tersebut.

 

Para penulis Perjanjian Baru menggunakan kata musterion untuk menjelaskan tujuan khusus Allah yang mana rahasia ini disimpan di dalam hati Allah sampai Ia menyatakannya kepada rasul-rasul-Nya yang kudus. Sebagai contoh Paulus menulis di dalam 1 Korintus:

 

“Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah” (1 Kor. 4:1).

 

Yesus menggunakan kata itu ketika Ia berbicara kepada rasul-rasulNya di dalam Injil Matius.

 

“Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak” (Matius 13:11).

 

Ketika orang Yahudi menolak Kristus, akhirnya kerajaan yang dijanjikan itu ditunda dan kerajaan itu mengambil bentuk menjadi misteri di dalam hati manusia. Tidak ada seorangpun yang pernah memikirkan atau membayangkan hal itu. Itu adalah rahasia yang tersimpan di dalam hati Allah sampai kemudian Ia menyatakannya.

 

Ada beberapa referensi yang mengacu kepada misteri Allah di dalam Alkitab. Inkarnasi adalah salah satunya. Paulus menulis tentang ini kepada Timotius.

 

Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Allah [dalam KJV bukan “He” tetapi “God”], yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan” (1 Timotius 3:16).

 

Siapa yang pernah dapat berpikir tentang Allah yang mengambil rupa menjadi manusia? Namun Ia menyatakan diri-Nya sendiri di dalam daging. Dan itu adalah misteri.

 

Paulus berbicara tentang misteri pengangkatan jemaat atau rapture yang sungguh ajaib.

 

“Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah” (1 Kor. 15:50-51).

 

Bukankah itu sesuatu yang mulia dan ajaib! Tidak ada seorangpun yang pernah mengetahui misteri yang tersimpan di dalam hati Allah ini, sampai suatu hari ketika Allah menyatakannya kepada rasul-rasul-Nya yang kudus.

 

Selanjutnya kata misteri ini digunakan untuk menjelaskan tentang jemaat. Jemaat yang adalah ciptaan baru. Jemaat pernah memiliki bentuk dan substansi serta signifikansi yang tak seorangpun dapat pernah ketahui atau pahami melalui suatu penelitian. Jemaat tidak ada di dalam Perjanjian Lama. Yesaya, Yehezkiel dan Daniel tidak pernah melihat itu. Jika anda menyamakan jemaat dengan Israel, maka anda akan menemukan bahwa Firman Allah begitu banyak mengandung teka-teki yang tak dapat dipahami dan yang melampaui pemahaman yang akhirnya anda hanya akan memandang Firman Allah sebagai peninggalan literatur kuno atau relic-relic antik dari suku purba. Alkitab menjadi tidak memiliki arti dan anda tidak dapat memahaminya kecuali anda melihat kebenaran dispensasional dari Allah. Kita melihat bahwa ketika Paulus menulis di dalam Efesus:

 

“Yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat. Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus” (Efesus 3:3-5).

 

Sekarang apakah maksud misteri atau rahasia yang Paulus jelaskan di sini? Ini adalah misteri tentang ciptaan baru yang dikerjakan oleh Tuhan yaitu jemaat.

 

“Yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus” (Efesus 3:6).

 

Allah telah memilih bangsa Yahudi sebagai umat pilihan-Nya. Tetapi musterion ini atau rahasia Allah ini tersimpan di dalam hatinya sampai kemudian Ia menyatakannya, yaitu bahwa ada tubuh yang baru, ciptaan baru, umat pilihan yang baru. Dan ciptaan baru itu disebut jemaat.

 

Paulus menulis bahwa jemaat diberikan kepada kita.

 

“Dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Efesus 3:9-11).

 

Ini adalah sesuatu yang baru yang mulia dan ajaib yang Allah telah kerjakan. Di dalam ciptaan baru ini, yaitu jemaat, terdiri dari baik orang Yahudi maupun orang Yunani, laki-laki maupun perempuan, budak ataupun orang merdeka, orang kaya ataupun miskin, orang tua maupun muda, orang berpendidikan maupun tidak berpendidikan. Semuanya di satukan di dalam tubuh Kristus yang membentuk suatu persekutuan yang mulia di dalam Tuhan yang disebut jemaat.

 

 

PEWAHYUAN LEBIH LANJUT BERHUBUNGAN DENGAN

MISTERI JEMAAT

 

Paulus menulis tentang jemaat dengan cara yang tidak seperti biasanya di dalam ayat kita ini. Ia berbicara tentang asal-usul jemaat (the origin of church).

 

“Karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat” (Efesus 5:30-32).

 

Dalam menjelaskan musterion ini – ciptaan baru ini – Paulus menghubungkan dengan Kejadian 2:21-24.

 

“Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Kejadian 2:21-24).

 

Kita melihat referensi ini lagi ketika Paulus menulis di dalam Efesus.

 

“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat” (Efesus 5:31-35).

 

Rasul berkata bahwa Hawa diambil dari tulang rusuk Adam, demikian pula jemaat diambil dari tulang rusuk Tuhan kita. Kita lahir dari peluh dan air mata-Nya, beban penderitaan dan kesedihan-Nya yang mendalam, darah dan penderitaan yang tercurah dari lambung Tuhan kita yang menyerahkan hidup-Nya. Kita lahir dari penderitaan Juruselamat kita. Siapa yang pernah berpikir bahwa jemaat Yesus Kristus akan lahir dari penghukuman atau eksekusi yang dilaksanakan oleh pemerintahan Roma yang brutal terhadap seseorang yaitu Juruselamat kita. Ini adalah musterion atau rahasia yang tersimpan di dalam hati Allah, sampai suatu hari Ia menyatakannya kepada rasul-rasul-Nya, kepada dunia dan kepada kita.

 

Ini adalah hal yang begitu ajaib dan mulia. Ini adalah tanda atau symbol yang sungguh agung, yaitu di dalam penciptaan Hawa yang diambil dari tulang rusuk Adam yang merupakan antitype dari penciptaan jemaat yang lahir dari penderitaan, air mata dan Tuhan kita yang disalibkan. Kita diambil dari tulang rusuk, dari bagian yang dekat dengan hati-Nya.

 

Paulus menyatakan bahwa Kristus mengasihi jemaat. Jika anda seorang ibu anda dapat memahami konsep tentang kasih melampaui apa yang beberapa dari kita yang adalah seorang ayah pernah dapat pahami. Di dalam kesusahan dan sakit bersalin memimpin seorang ibu akhirnya sangat mengasihi anak-anaknya yang tak seorang laki-lakupun yang dapat atau bisa pernah mengalaminya lebih dari pengalaman kasih seorang ibu. Seorang ibu telah melalui masa-masa yang sulit dan menderita ketika mengandung dan akhirnya melahirkan seorang anak dan itulah yang membuat seorang ibu mengasihi anaknya dengan cara yang unik dan sangat dalam.

 

Demikian juga dengan Kristus yang mengasihi jemaat-Nya melalui penderitaan dan kematian-Nya bagi kita, yaitu dengan mencurahkan, menyerahkan hidup-Nya sendiri bagi kita, dan itulah yang membuat Ia begitu mengasihi kita dengan cara yang lebih mendalam. Kristus mengasihi jemaat dan menyerahkan diri-Nya sendiri untuk jemaat. Ia tidak pernah berkata, “Istri-Ku.” Ia tidak pernah berkata, “Anak-Ku.” Tetapi Ia berkata, “Jemaat-Ku.” Kristus mengasihi jemaat dan menyerahkan diri-Nya sendiri untuk menjadi korban bagi jemaat.

 

“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging” (Efesus 5:31).

 

Ketika kita disatukan dengan Kristus dalam satu tubuh untuk selama-lamanya, kita akan tetap menjadi satu bersama Tuhan kita. Kita tidak akan pernah dipisahkan dari-Nya. Kita telah disalibkan bersama dengan Dia, kita telah dikuburkan bersama dengan Dia, kita telah bangkit bersama dengan Dia, kita akan naik ke Sorga bersama dengan Dia, dan kita akan berada di Sorga bersama dengan Dia. Ia adalah kepala kita dan kita disatukan di dalam tubuh Kristus. Ia bersama dengan kita di bumi ini. Kita adalah tubuh-Nya. Kita adalah suara Kristus untuk memberitakan Injil keselamatan. Kita adalah hati Kristus di dalam kasih dan belas-kasihan di antara kita. Di dalam Alkitab anda tidak akan pernah dapat menemukan Tuhan berkata, “Singkirkanlah orang-orang kusta itu, orang-orang lumpuh ini, orang-orang buta ini dan orang-orang miskin ini.” Namun Ia selalu berkata, “Bawalah mereka kepada-Ku.” Ia menyembuhkan mereka semua. Kita adalah kaki-Nya untuk pergi dan memberitakan berita keselamatan. Kita adalah tangan-Nya untuk menolong dan melayani sesama.

 

Kapanpun anda menguraikan firman Tuhan dengan setia dan benar, maka setiap bagian dari firman Tuhan itu saling melengkapi satu dengan yang lain dan menjadi satu kesatuan yang begitu indah. Namun jika anda tidak menguraikan firman Tuhan dengan benar, maka akan ada bagian-bagian dari firman Tuhan itu yang tidak sinkron atau tidak cocok atau saling bertentangan. Ijinkan saya memberikan kepada anda suatu ilustrasi tentang ini.

 

Salah satu doktrin dari Alkitab adalah doktrin tentang pemilihan, predestinasi, atau jaminan kekal keselamatan orang-orang percaya. Di Sorga Allah memiliki sebuah buku yang mana di sana Ia telah menuliskan nama-nama orang yang telah diselamatkan. Setiap orang yang tertulis namanya dalam kitab itu akan memberi jawaban ketika pada hari akhir nanti Allah membacakan dan memanggil setiap nama yang tertulis di dalamnya. Tak seorangpun yang akan terhilang.

 

“Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yohanes 10:28).

 

Ketika anda mengkhotbahkan doktrin pemilihan atau predestinasi ini dengan setia maka anda sedang menyatakan bahwa kemahakuasaan untuk memilih dan kuasa Allah adalah untuk orang-orang yang menemukan tempat perlindungan di dalam Dia untuk diselamatkan dan akan tetap diselamatkan untuk selama-lamanya. Setiap bagian dari Alkitab akan selalu sinkron atau tidak bertentangan dengan yang lain dan ini membuat firman Tuhan begitu indah dan akurat dan sempurna. Di sini ada sesuatu yang berhubungan dengan itu.

 

“Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya” (1 Kor. 12:27).

 

Paulus dengan terus terang mengatakan bahwa semuanya dari kita adalah anggota tubuh Kristus yang telah dibaptiskan ke dalam tubuh-Nya oleh Roh Kudus.

 

“Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh” (1 Kor. 12:13).

 

Selanjutnya Paulus membicarakan tentang anggota-anggota tubuh itu dengan cara yang berbeda. Ia menghubungkannya dengan  tangan, kaki, mata dan telinga. Ketika anda berkhotbah tentang doktrin jaminan kekal dari umat Allah, itu akan menjadi doktrin aneh dan asing bagi Alkitab jika kemudian anda berkata bahwa Allah yang telah menambahkan satu orang diselamatkan dan menjadi tangan bagi jemaat namun kemudian Allah memotongnya lagi dari tubuh itu. Jika seseorang telah diselamatkan namun kemudian bisa terhilang lagi sama dengan tangan yang sudah disambungkan pada tubuh namun kemudian dipotong lagi. Ketika Allah menambahkan kaki ataupun tangan ataupun mata bagi tubuh-Nya, itu ditambahkan untuk selama-lamanya dan tidak akan pernah dipotong atau dibuang lagi.

 

Kita mungkin saja pernah jatuh, kita mungkin pernah tidak menghargai anugerah dan kasih Allah, tetapi sekali kita diselamatkan kita tidak akan pernah dibuang-Nya. Ketika seseorang ditambahkan kepada tubuh Kristus, ada sesuatu di dalam hatinya yang tidak pernah sama lagi karena ia menjadi ciptaan baru di dalam Kristus Yesus dan ia tidak pernah dapat lari dari itu, melupakan itu atau meninggalkan itu untuk menjadi bagian di dalam tubuh Kristus, kita harus diselamatkan di dalam Dia. Selama kepala seseorang masih ada di atas air anda tidak akan dapat menenggelamkan kakinya, selama Kristus, yang adalah kepala kita ada di Sorga anda tidak dapat menenggelamkan kaki-Nya. Saya diselamatkan dan akan tetap selamat dan akan dipelihara di dalam Dia untuk selama-lamanya.

 

MISTERI ILAHI TENTANG PENYUCIAN DAN PENGUDUSAN

 

“…. sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya [loutron, berarti “bejana pembasuhan”, tempat di mana para imam membasuh tubuhnya atau menyucikan diri sebelum mereka masuk ke dalam rumah Tuhan] dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela” (Efesus 5:25-26).

 

Hanya sekali kata loutron ini digunakan di tempat lain di dalam Perjanjian Baru, yaitu,

 

“Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian [louthron] kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus” (Titus 3:5).

 

 Paulus menggunakan kata itu di dalam bagian ayat ini untuk menjelaskan berhubungan dengan jemaat.

 

Efek dari Firman Allah adalah sesuatu yang dapat dijelaskan. Ketika seorang pengkhotbah memberitakan Firman, jemaat akan bersemi. Ketika saya pergi untuk menjadi pionir di Amerika Barat, saya berdiri di suatu auditorium suatu sekolah dan memberitakan Injil selama dua Minggu. Kami mengumpulkan orang-orang yang telah bertobat dan membaptiskan mereka di suatu kolam dan mereka langsung berkata “Kami ingin membentuk suatu jemaat,” dan saya yang telah memimpin organisasi jemaat ini. Ketika anda memberitakan firman, itu akan menghasilkan buah.

 

Khotbah dari firman Allah yang sama akan menyucikan atau menguduskan jemaat dari doktrin-doktrin yang salah dan memeliharanya tetap di dalam kebenaran, kekudusan dalam pemandangan Tuhan. Melalui khotbah dari firman Allah jemaat diorganisir menurut Alkitab. Jemaat memiliki ordinansi dan jabatan-jabatan gereja menurut Alkitab. Itu adalah doktrin yang agung yang sesuai dengan Alkitab. Ketika firman Allah dikhotbahkan, Roh Allah menyucikan jemaat dari semua pengajaran yang salah dan doktrin yang menyimpang.

 

Ijinkan saya memberikan ilustrasi ini. Saya pernah memimpin suatu pelayanan kebangunan rohani di suatu auditorium sebuah sekolah di Maine utara. Daerah ini adalah belahan dunia yang sangat dekat dengan Rusia dan di sana ada pangkalan Angkatan Udara Amerika di dekat Caribou, Maine. Ketika saya ada di sana kepala caplain dari Angkatan Udara Amerika ini adalah seorang pendeta dari Northern Baptist. Saya datang untuk berkunjung dan berkenalan dengan hamba Tuhan ini lebih dalam. Suatu hari ia berkata kepada saya, “Ada sesuatu yang saya tidak dapat mengerti tentang orang-orang dari Southern Baptist seperti anda. Anda tidak mengajarkan pengajaran-pengajaran doktrinal kepada jemaat anda. Baru-baru ini ada keluarga dari Southern Baptist yang datang mengunjungi saya di sini. Mereka membawa bayi mereka yang baru lahir dan meminta saya untuk membaptis bayi itu, karena mereka takut bahwa jikalau saya tidak membaptiskannya maka jiwa bayi itu akan dihukum di Neraka untuk selama-lamanya.”

 

Keluarga ini tentara angkatan udara ini berpikir bahwa bayi yang baru dilahirkan harus dibaptiskan, agar jikalau dia mati, dia tidak akan dihukum di dalam Neraka untuk selama-lamanya. Di manapun juga, ketika seorang hamba Tuhan, atau guru Sekolah Minggu atau pejabat di gereja, gagal mengajarkan doktrin yang murni akan membuat pasangan-pasangan muda salah memahami tentang baptisan.

 

Setiap bayi yang dilahirkan dan sebelum ia akil balig, ia ada di dalam penebusan Kristus. Namun ketika anak itu telah mencapai akil balig dan jika ia memilih untuk melakukan yang salah, jika ia tidak mau mengakui dosa-dosanya, bertobat dan meminta Allah untuk mengampuni dia dari dosa-dosanya, maka ia akan terhilang, tetapi ia tidak pernah terhilang karena dosa-dosa ayah dan ibunya atau nenek moyangnya atau bahkan dosa-dosa Adam. “Seperti di dalam Adam semua orang harus mati namun di dalam Kristus semua orang memiliki hidup.” Penebusan Kristus mencakup bayi-bayi itu juga. Ketika saya berdosa, saya diperhitungkan oleh Allah dan saya harus bertobat dan meminta agar Allah menyelamatkan saya dari penghakiman atas dosa-dosa saya. Tetapi anak-anak kecil yang belum akil-balig diselamatkan di bawah darah, di bawah anugerah penebusan Tuhan kita.

 

MISTERI TENTANG KOMITMEN

 

“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya… Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat” (Efesus 5:25, 31-32)

 

Ketika anda menikah ada komitmen hidup yang dalam di dalamnya. Ketika anda mengasihi istri anda dan istri anda mengasihi anda, ada komitmen yang dalam di dalam jiwa anda. Paulus berkata, “Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.” Di dalam perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan ada komitmen yang besar dan anda juga akan menemukan itu di dalam jemaat yang mengasihi Yesus dan melayani Tuhan.

 

Ada banyak tempat gelap di dunia ini, di mana semua manusia berada di dalam keadaan yang tidak memiliki pengharapan dan tanpa pertolongan. Saya telah melihat itu semua di dunia ini. Namun anda juga akan menemukan ada satu jemaat yang mengasihi dan memuji Tuhan Yesus yang senantiasa mengajak jemaatnya untuk berharap dan meminta pertolongan di dalam Dia.

 

Di tengah hutan Amazon ada orang-orang Indian yang hidup sebagai pembunuh sepanjang hidupnya dan saling membunuh satu dengan yang lain dan saya pernah melihat satu gereja ada di sana yang memimpin orang-orang bengis ini untuk percaya kepada Yesus. Bahkan beberapa dari mereka yang sudah diselamatkan pernah bersaksi di mimbar First Baptist Church of Dallas ini, yaitu mereka yang dulunya adalah orang-orang yang tangannya berlumuran darah para misionari yang pernah memberitakan Injil Tuhan Yesus Kristus.

 

Saya pernah ada di Afrika dan pernah melihat orang-orang kusta yang dibuang ke hutan dan mereka dikumpulkan oleh tangan-tangan yang penuh kasih yang mau melayani mereka dan menolong mereka di tengah-tengah penyakit kusta yang menyerangnya. Mereka dapat menemukan gereja yang mengasihi dan memimpin mereka untuk mengasihi dan menerima anugerah Yesus.

 

Saya begitu bahagia memiliki keluarga Allah yang telah disucikan di dalam darah-Nya, dikuduskan di dalam darah-Nya. Tuhan betapa Engkau baik. Engkau telah melakukan pekerjaan atau sesuatu yang baik bagiku ketika Engkau menuliskan namaku di dalam buku kehidupan dan menempatkanku di dalam tubuh Kristus.