KEWAJIBAN SEKARANG: KETIKA MASIH DISEBUT HARI INI

(The Present Obligation: While it is Called Today)

 

Oleh Dr. W.A. Criswell

Diterjemahkan Made Sutomo, MA

 

Ibrani 3:7-13

04-26-59

 

 

            Ayat Firman Tuhan yang saya ambil sebagai bahan khotbah malam ini adalah Ibrani 3:7-13.  Dan pokok utama dalam teks ini adalah: “Sementara Masih Dapat Disebut Hari Ini.”  Mari kita membaca ayat-ayat tersebut:

 

Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus:  “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, jangalah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.  Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku.”  Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.  Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

 

            Ada satu kejadian yang paling terkenal dalam sejarah yang terjadi semasa kedaulatan dari Antiochus Epiphanes, yang menjadi raja di Kerajaan Yunani.  Beberapa ratus tahun yang lampau ada peperangan antara Ptolemis dari Mesir dan Seleucids dari Siria.  Pada waktu itu Siria mempunyai raja Antiochus Epiphanes yang sangat berambisi.  Ketika Ia telah menaklukan daerah sebelah kiri dan kanan dan telah memperluas kerajaannya dan penaklukannya, akhirnya ia melakukan perang dengan Ptolemies raja Mesir. 

            Dengan memakai strategi militer, ia membungkamkan pasukan tentara Ptolemies di kota Aleksadria.  Tetapi, ketika Antiochus Epiphanes mulai menaklukkan Mesir, itu pertama kalinya Negara Timur menyentuh Negara Barat, karena saat itu Mesir merupakan lumbung Kerajaan Romawai, dan jajahan Romawi sendiri masih belum luas atau masih berbentuk seperti sepatunya Itali.

            Ketika kelihatan bahwa Antiochus Epiphanes akan menaklukan Mesir dengan mengepung kota Aleksandria, Senat Romawi mengirim Gaius Papilius, satu anggota dari senat mereka untuk membawa berita kepada Antiochus Epiphanes.  Jadi, perwakilan dari Senat Romawi menemui Manarki Timur yang sedang mengepung kota Aleksandria.  Papilius menyampaikan berita dari Senat Romawi, yang isinya sebagai berikut: “Engkau harus mengangkat pasukanmu, menghentikan kampanye ini, dengan tentaramu, engkau kembali ke Antiokia atau engkau harus menghadapi perang dengan pemerintah Romawi.”

            Ketika Papilius menyampaikan berita tersebut kepada Antiochus, maka ia dengan berkeberatan ia berkata, “Aku tidak dapat mengambil keputusan sekarang.  Aku akan meneruskan hal ini terlebih dahulu kepada badan penasehat kami,”  Ketika Antiochus berkata demikian, Papilius membuat lingkaran disekitar monarki di pasir Mesir, dan kembali ke Antiochus lelu berkata, “Sebelum engkau meninggalkan lingkaran itu, engkau harus memberikan aku jawaban yang akan kubawa kembali ke Senat Romawi.”

            Sekarang, sisa cerita itu tidak begitu penting.  Antiochus kembali ke negaranya di Siria dan membawa kekecewaannya dari sana dan membawanya ke bangsa Yahudi di Yerusalem.

            Tetapi kejadian sejarah Romawi itu menonjol sekali dalam dipikiran saya. Saya melihat itu sebagai satu tipe dan satu gambaran apa yang ada dalam hati manusia ketika ia mendengar berita Injil dan bila seorang pengkhotbah memberi undangan kepada orang-orang terhilang untuk datang kepada Kristus: “Sebelum engkau meninggalkan tempat dudukmu, sebelum doa berkat dipanjatkan, sebelum engkau keluar pintu gereja, engkau harus memberi aku jawaban bahwa engkau akan kembali kepada Tuhan yang menciptakan  engkau dan yang memanggil engkau.”

            Sekarang, mengapa seseorang tidak mau datang dengan segera, ketika bait pertama dari lagu undangan dinyanyikan, mengapa ia tidak mau datang dengan segera untuk maju ke depan dan berkata, “Pak Pendeta, malam ini, menit ini, saat ini, saya memberikan hidup saya kepada Kristus.  Saya tidak mau tersesat dan mati sebagai orang yang tidak bertobat. Saya tahu saya seorang yang sedang mati dalam dosa dan belum memperoleh pengampunan dan akan menghadapi penghakiman dan murka Allah.”  Malam ini kita akan melihat iman yang mempercayai Yesus.  Mengapa ada orang-orang yang tidak melakukan hal itu?  Mari kita lihat alasannya dalam Alkitab.  Dalam Zakharia 3:1kita membaca, “Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yoshua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri disebelah kanannya untuk mendakwa dia.”  Menurut ayat ini seseorang tidak mau beriman kepada Yesus karena di sampingnya berdiri sang musuh yang besar yakni Iblis, dan ia berbisik ditelinga mereka dengan berkata, “Jangan malam ini, jangan sekarang.  Apa yang dikatakan oleh pengkhotbah mungkin benar, tetapi lebih baik lain kali saja, jangan sekarang, tunggu lain kali saja.  Jangan biarkan pendeta memaksa engkau.  Ia membuat engkau mengambil keputusan secara tergesa-gesa, tunggu dulu, lain kali saja.

            Bila pengkhotbah berusaha agar Anda mengambil keputusan dengan segera, ia punya alasan. Tragedi yang akan membuat hidup Anda berdukacita, bahkan lebih buruk dari kematian yang Anda hadapi malam ini, yakni tragedi tidak ada persiapan dalam hidup ini dan hidup tanpa Kristus.  Sang Iblis senantiasa berbisik di telinga Anda, “Tunggu, tunggu, pengkhotbah akan membuat engkau mengambil keputusan secara tergesa-gesa.”  Saudara, bila Anda tinggal di satu lembah, di sana ada sebuah bendungan air yang besar, dan bendungan itu akan terbongkar dan akan menimpa rumah Anda, lalu ada orang memperingatkan Anda,  apakah Anda akan berkata kepadanya, “Engkau hanya membuat saya tergesa-gesa.”

            Jika Anda berada di kapal yang akan tenggelam dan saya berkata kepada Anda ambil pelampung penyelamat, “Apakah dalam hal itu saya membuat Anda melakukan tindakan yang tergesa-gesa?”  Bila kita berada dalam keadaan perang, dan pemerintah berkata, “Ada bom atom yang akan dijatuhkan di kota Anda, dan Anda di perintahkan untuk meninggalkan kota tersebut dengan segera, apakah Anda akan berkata, “Pemerintah hanya membuat saya tergesa-gesa?”

            Berdiri di dekat bendungan yang akan terbongkar, berada di kota yang akan dijatuhi bom, berada di tempat tragedi yang mengerikan, merupakan peristiwa yang akan membuat Anda mengambil tindakan dengan segera untuk menyelamatkan hidup Anda.  Bukankah anak muda mati, orang tua mati, dan setiap dari kita dapat mati dan setelah itu akan berhadapan dengan Allah.  Dan itu bisa terjadi kapan saja, tinggal tunggu waktu saja.

            Hati-hati, Iblis akan berbisik kepada Anda, “Tunggu. Pendeta itu mencoba untuk membuat engkau mengambil keputusan dengan tergesa-gesa.”  Tetapi Allah berkata, “selama masih dapat dikatakan “hari ini” jangalah ada di antara kamu yang mengeraskan hatinya.”

            Kalau demikian, mengapa orang-orang tidak mau maju ke depan dan memberikan hati mereka kepada Yesus?  Mengapa?  Karena Setan berdiri disampingnya dan mendakwa orang tersebut, dengan berkata, “Tunggu.  Tunggu dulu.  Engkau tidak mengerti semuanya itu.”

            Saudaraku, saya juga tidak mengerti.  Saya tidak mengerti semua rahasia yang Allah miliki dalam rencanaNya yang indah untuk keselamatan kita. Saya telah belajar dan membaca, dan saya menyadari bahwa tidak seorang pun dapat mengerti semuanya itu.  Anda pun tidak akan mengertinya.  Di tangan saya ada Alkitab.  Satu hal yang paling sederhana yang saya tahu adalah menjatuhkan Alkitab ini.  Akan tetapi, mengapa Alkitab ini tidak jatuh ke arah sini atau ke sana, melainkan ke bawah?

            Anda akan berkata bahwa hal itu terjadi karena grafitasi.  Jadi, satu alasan Alkitab itu jatuh ke bawah karena gaya tarik bumu atau grafitasi.  Ya benar.  Grafitasi membuat Alkitab kita jatuh seperti ke bawah.   Itu adalah bentuk jawaban yang pernah Anda temukan tentang sesuatu.  Kita tidak memiliki jawaban akhir dari segala sesuatu. 

            Mengapa lembu hitam makan rumput hijau dan mengeluarkan susu berwarna putih, dan dari susu putih itu Anda memperoleh keju yang berwarna kuning? Tidak seorang pun yang tahu dan tidak seorang pun mengerti mengapa demikian?

 

            Ada satu cerita tentang seorang penipu kota yang sangat pandai, dan ia sedang mengendarai mobil di daerah pedesaan di Arkansas Ozarks.  Kemudian ia tersesat.  Di sana ada seorang anak muda dusun yang sedang ada di ladang sedang mencangkul di kebunnya.  Dan penipu kota ini menatap dia dengan sikap menghina dan berkata, “Kamu hampir kelihatan bodoh sekali, bukankah demikian?” Anak desa itu berkata, “Tidak, Tuan. Hanya kurang dua kaki.”  Sang penipu berkata lagi, “Anak muda, kamu sama sekali bodoh.”  Anak desa itu menjawab, “Itu mungkin benar Tuan, tapi saya tidak tersesat.”

            Tidak ada seorang pun dari kita yang bijak, bagaimana pun tingginya pendidikan kita, bagaimana pun hebatnya kita, itu mungkin jawaban akhir dari segala sesuatu. Di mana-mana kita terbentur dengan misteri.  Dunia yang kecil di bawah kita, alam semesta di atas kita, di mana-mana ada misteri yang tidak dapat dijelaskan karena hal itu diluar kemampuan manusia untuk dapat mempelajari dan menggambarkannya.

            Ketika saya ada di Boston, saya pergi ke Musium Agasi yang sangat hebat di Harvard.  Saya telah membaca banyak tentang Musium itu.  Di musium itu ada koleksi bunga dari kaca yang luarbiasa yang tidak dapat dibandingkan yang Anda dapat bayangkan.  Bunga kaca itu sungguh-sungguh kelihatan asli.  Selain bunga-bungan dari kaca, juga terdapat segala macam tumbuhan yang berasal dari selururuh dunia: dari dasar laut, dari puncak-puncak gunung, dari satu benua ke benua lainnya  Dan ruangan demi ruangan di tampilkan bunga dari kaca.  Semuanya kelihatan asli, seperti akarnya, batangnya, rantingnya, daunnya, bunganya, putiknya, benang sarinya, dan lain-lainnya.

            Akan tetapi walaupun bunga-bunga dan tumbuh-tumbuhan itu kelihatan begitu hebat dan asli, tenyata ada kekurangan satu hal: tidak ada satu pun dari bunga ini memiliki kehidupan.  Para penyelidik alam dan para ilmuwan di dunia menaruh contoh-contoh tersebut, namun tidak satu pun dari mereka dapat menaruh kehidupan di dalamnya.  Namun demikian, di halaman belakang rumah saya ada rumput liar yang sederhana.  Dan tumbuhan liar yang sederhana itu ada rahasia tentang kehidupan di dalamnya benihnya.  Siapa yang mengajarnya?  Di mana ia belajar?  Itu adalah misteri yang tidak dapat diukur di dunia sekitar kita.

            Apakah Anda pernah berjalan di tepi pantai, di mana Anda akan menemukan kerang kecil?  Bila Anda menyelam di laut, maka di dasar laut itu Anda akan menemukan binatang laut kecil.  Ia memilih rumah kecil, dan ia membangun kulit kerang di sekitar dirinya.  Bagaimana kerang kecil itu tahu perbedaan antara satu molekul kapur, satu molekul magnisium, satu molekul yodium, satu molekul silikon, dan satu molekul garam?  Dan secara luar biasa di lautan yang begitu luas itu binatang kecil itu memilih seluruh molekul-molekul itu, dan dari molekul-molekul itu ia membangun rumahnya sebagai tempat tinggal.  Siapa yang memberi ia pengetahuan untuk memilih semua molekul itu?

            Di situ, kembali kita menemukan misteri yang tidak terbatas disekitar kita.  Di mana-mana kita membentur misteri-misteri dan kita sering tidak mau menerimanya.  Saya juga menemukan misteri yang luar biasa dalam Alkitab.  Saya tidak mengerti mengapa Allah mengasihi manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, yang telah memberontak kepadaNya, dan kemudian mengingkarnasikan Dirinya seperti salah satu dari kita, untuk mati mengantikan kita, mati untuk menanggung dosa-dosa dunia.  Secara jujur, saya tidak bisa mengerti mengapa Allah yang Maha mulia itu mau melakukan hal itu.

            Saya tahu itu telah terlaksana, telah terjadi. Saya tahu itu seperti itu.  Dalam satu pohon, bila ada pucuk maka satu saat akan muncul kembang bunga. Saya tahu bahwa Allah hidup dan saya menemukan bahwa di seluruh alam semesta ini tanganNya yang tidak terbatas itu yang secara aktif dan ajaib yang membuatnya.  Saya menemukan dalam Alkitab bahwa kasih Allah dapat menjangkau hingga ke dalam jiwa saya yang paling dalam.

            Setan mungkin berkta kepada Anda, “Tunggu dulu. Kamu tidak mengerti.”  Tapi Allah berkata kepada Anda, “Hari ini, ketika Roh Kudus berkata hari ini, jangan keraskan hatimu.”  Mengapa orang-orang tidak mau datang ke depan?  Alkitab berkata, karena Setan berdiri disamping mereka untuk mendakwa mereka.  Ia berkata, “Tunggu.  Tunggu. Kamu tidak punya masalah, kamu orang baik. Masalah keselamatan adalah satu proses. Kamu tidak perlu meresponi malam ini.”  Tetapi, Roh Kudus akan berkata, “Sekarang waktu keselamatan itu di mulai. Dan permulaan itu tidak pernah bertahap.   Jadi Anda harus mengambil keputusan sekarang. Anda akan diperhadapkan dengan dua pilihan: Anda akan berkata kepada diri Anda, “Apakah saya harus lakukan atau tidak, saya taati atau tidak, saya menerima atau menolak. Sebelum saya meninggalkan lingkaran ini, saya akan membuat keputusan.  Saya akan atau tidak. Saya meresponi atau tidak.” Jadi Anda harus memilih salah satu.

            Tidak ada misteri tentang kehendak dan panggilan Allah.  Anda harus berkata  kepada Tuhan, “Saya akan memandang kepada Yesus dengan iman dan saya akan melakukannya malam ini.  Saya berada di bawah mandat itu.  Saya berada di bawah perintah itu.  Tuhan mengundang saudara, “Datanglah, sementara masih dapat dikatakat  hari ini.”

            Jika Anda seorang anak remaja, Anda mungkin sedang diliputi rasa marah, sebagaimana kita semua pernah seperti itu.  Anda mungkin marah kepada ayah dan ibu lalu membanting pintu.  Bila Anda memiliki ayah dan ibu yang baik, dan mereka mengasihimu, mereka pasti akan memanggilmu kembali.  Mereka mungkin akan berkata, “Kamu jangan seperti itu.  Kamu jangan membanting pintu, itu tidak baik. Kalau engkau masuk kamar, janganlah membanting pintu, tapi tutuplah pintu dengan halus. 

            Kalau demikian, apa yang harus Anda lakukan?  Apakah Anda akan berkata, “Saya akan mempertimbangkan dulu.  Saya akan mempelajari dulu.  Saya akan mengambil kursus dulu.  Saya akan mencari dalam Alkitab tentang hal itu.  Saya akan coba pergi ke gereja dulu.  Saya akan berdoa dan mendiskusikan masalah itu.”

            Jadi, memang Anda punya pilihan.  Anda mau lakukan atau tidak, itu terserah Anda.  Hanya, masalahnya adalah bahwa perintah telah dibuat dan mandat telah disampaikan: tutuplah pintu dengan halus dan masuklah ke kamar dengan diam-diam.  Dan Anda mau melakukan atau tidak. Anda mau taat atau tidak. Anda harus memilihnya.

            Hal itu sama seperti menjadi seorang Kristen.  Apakah saya mau melakukan atau tidak.  Caranya memang sangat sederhana: Saya menerima atau menolak.  Saya datang atau tidak.  Tetapi untuk menanggapi undangan Tuhan, tidak ada yang harus dipertimbangkan. Tidak ada yang harus dipelajari.  Tidak ada yang harus didoakan.  Tidak ada yang harus dibaca. Anda berada di bawah mandat, dan perintah Allah, dan Anda harus memandang kepada Yesus dengan iman, memberikan hati Anda kepadaNya, menyerahkan roh Anda kepada Allah.  Dan semua sisanya dapat direnungkan, didoakan, dibaca, dipelajari di dalam waktu-waktu selanjutnya ketika kita mengikut Dia.  Tetapi untuk percaya kepada Yesus, Anda harus lakukan saat ini juga, “Hari ini, selama masih bisa dikatakan hari ini, janganlah keraskan hatimu.”

            Anda mungkin berkata, “Pendeta, Anda tidak mengerti. Saya tidak harus membuat keputusan seperti itu.  Saya bisa keluar pintu dan mencuci tangan saya dari hal itu.”  Saya tahu seseorang mencoba melakukan seperti itu.  Dia itu adalah Pilatus. Ia berkata,  “Saya tidak akan  memahkotai Yesus.  Saya tidak menyalibkan Tuhan.  Bawakan kepadaku satu baskom air.”  Dan Pilatus mencuci tangannya. 

            Banyak dari Anda pernah pergi ke Lucerne, Switzerland.  Di seberang Lucerne ada bukit yang mereka sebut Bukit Pilatus.  Tradisi mengatakan bahwa ketika Pilatus bunuh diri, mereka membuang tubuhnya ke danau itu. Dan orang-orang di desa tua itu megatakan bahwa ketika senja, mereka bisa melihat tubuhnya muncul kepermukaan danau itu lalu mencuci tangannya.

            Apakah Anda mau mencuci tangan Anda seperti Pilatus.  Anda memang mempunyai pilihan. Anda percaya kepada Yesus atau menentang Dia.  Anda mau keluar dari pintu gereja atau tinggal dan menjadi bagian dari gereja ini.  Apakah Anda mau dibaptis atau tidak mau dibaptis.  Anda mau mengaku percaya kepada Yesus atau tidak mau percaya kepadaNya.   Iblis akan berkata, “Engau harus menunggu.”  Tetapi Tuhan Yesus berkata, “Hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, jangalah keraskan hatimu.”

 

            Bolehkah saya menyampaikan alasan-alasan lain yang dipakai oleh Setan?  Kita sering bertanya, mengapa orang-orang tidak mau maju ke depan ketika diundang?  Kita sudah membaca bahwa Setan berada di samping sebelah kanan mereka untuk mendakwa.  Ketika berdiri di samping mereka, Ia akan berkata, “Tunggu, tunggu dulu. Dengarkan aku.  Ada banyak hal yang perlu engkau lakuan, seperti: menjadi orang baik, menjadi anggota perkumpulan, menjadi seorang patriot, menjadi anggota klub-klub, untuk pergi ke mana-mana melakukan hal-hal yang baik.  Hal-hal itu sama baiknya dengan maju ke depan untuk menyerahkan hidupmu kepada Yesus.  Jadi, engkau tidak perlu maju ke depan, engkau tidak perlu menyerahkan hidupmu.  Engkau tidak perlu di baptis dan tidak perlu bergabung di gereja ini, karena ada banyak hal-hal yang baik yang engkau bisa lakukan.”

            Setan setuju dengan apa saja terkecuali satu hal.  Ia akan berusaha keras agar kita tidak memberikan hati kita kepada Yesus.  Ia tidak keberatan bila kita terlibat dengan berbagai kegiatan kemanusiaan, kegiatan sosial.  Kita bisa mencurahkan seluruh tenaga bahkan hidup kita untuk kegiatan lembaga pemerintahan, klub-klub, kegiatan-kegiatan sosial, dan Setan sama sekali tidak keberatan terkecuali bila kita memberi hati kita kepada Yesus.  Dalam 1 Korintus 13 kita membaca:

 

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak memiliki kasih (tidak memiliki Kristus), aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.  Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak memiliki kasih (tidak memiliki Kristus) aku sama sekali tidak berguna.  Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih (tidak memiliki Kristus) sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” (1 Korintus 13:1-3).

 

Firman Tuhan berkata, “Pada hari ini, jika kamu mendengarkan suaranya, jangan keraskan hatimu” (Ibrani 3:7). 

            Allah mau agar Anda memberi hatimu kepada Yesus, setelah itu Anda keluar pintu untuk melakukan hal-hal yang baik.  Berikan hatimu kepada Allah dan setelah itu pergi ke kota, ke desa-desa, ke segala suku bangsa, untuk tugas kemanusiaan.  Berikan hatimu kepada Yesus dan sesudah itu pergi ke sekolah dan belajar.  Berikan hatimu kepada Yesus, sesudah itu Anda pergi ke kantor maka Anda akan menjadi pekerja yang baik.  Berikan hatimu kepada Yesus, dan ketika Anda bangun pada pagi hari, Ia akan memberikan kepadamu kekuatan dan hikmat untuk melakukan tugas pada hari itu.

            Apa saja panggilan Allah untuk kita lakukan, pertama-tama, “selama masih dapat dikatakan hari ini, berikan hatimu kepada Yesus.  Datanglah! Datanglah sekarang juga.  Sementara kita menyanyikan lagu undangan, maukah Anda maju ke depan?  Katakan kepada Yesus, “hari ini, saat ini aku memberikan hati dan hidupku kepadaMu.”

            Apakah ada pria dan wanita, anak-anak, Anda diberikan kesempatan untuk maju ke depan.  Apakah Anda mau menyerahkan hidup kepada Yesus?  Sementara pujian dinyanyikan, datanglah ke depan dan berdirilah di sini, dan berikanlah hati dan hidupmu kepada Tuhan Yesus.