Daftar isi

 

KENAIKAN YESUS KE SORGA

(Our Lord’s Entrance Into Heaven)

 

Oleh Dr. W.A. Criswell

Diadaptasi Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Khotbah ini disampaikan di First Baptist Church in Dallas, 28 Juni 981

 

 

“Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu” (Efesus 4:8-10).

 

Ada delapan peristiwa penting dalam kehidupan Juruselamat kita:

 

(1)    Pre-eksistensi kekal-Nya di Sorga

(2)    Ketika Ia turun ke dunia, yaitu kelahiran-Nya melalui anak dara

(3)    Pelayanan agung-Nya

(4)    Kematian-Nya di kayu salib untuk menebus dosa

(5)    Kebangkitan-Nya

(6)    Kenaikan-Nya ke sorga

(7)    Kedatangan-Nya kembali untuk memerintah dan menjadi raja

(8)    Pemerintahan kekal-Nya di sorga dan di bumi.

 

Dari delapan peristiwa penting ini, ketika Ia turun ke bumi dan kemudian naik ke sorga – itu adalah langit ketiga – sama seperti yang dilihat oleh Yakub berhubungan dengan tangga yang menuju ke sorga. Alkitab menyebut sorga atau langit (bahasa Inggris heaven): langit pertama adalah tempat di mana burung-burung berterbangan dan awan berada; langit kedua adalah ruang angkasa, di mana bintang-bintang berada; dan langit ketiga dalam bahasa Inggris disebut heaven of heavens, tempat di mana tahta Allah berdiri untuk selama-lamanya, itu lah sorga yang mana Yesus naik ke sorga.

 

Kita akan melihat peristiwa kenaikan Yesus dalam empat cara: (1) ketika kita memandangnya dari bumi, (2) ketika para malaikat memandangnya dari sorga, (3) ketika orang-orang kudus Perjanjian Lama menunggu janji, dan (4) ketika jemaat Perjanjian Baru, mempelai Kristus, menerima pesta perkawinannya.

 

 

KETIKA KITA MEMANDANG

KENAIKAN TUHAN KITA DARI BUMI

 

            Dalam 1 Petrus 1:20 dan Wahyu 13:8, Tuhan dideskripsikan sebagai Anak Domba yang akan disembelih sudah direncanakan sejak sebelum dasar bumi diletakkan. Dalam Ibrani 10, kita diberi gambaran tentang apa yang terjadi di zaman purbakala ketika Kristus, Panglima bala tentara sorgawi secara sukarela akan datang untuk menebus manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Dalam pengetahuan Allah ke depan (foreknowledge), Ia telah melihat bahwa Lucifer akan memberontak, kejatuhan manusia pertama, dan keputusasaan serta  kesia-siaan dari dunia ini. Sebagai hasil dari pemberontakan dan dosa Setan di sorga, dunia yang diciptakan Allah dengan begitu indahnya menjadi kosong dan kaca-balau. Dunia menjadi tempat untuk penguburan kematian kita.  Itu adalah hal yang sangat menyedihkan dan masih berlangsung sampai hari ini.

 

            Di tengah-tengah kejatuhan itu, protevangelium (janji Injil yang pertamakali sebelum Injil itu datang) diberikan kepada umat manusia yang telah jatuh itu.

 

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15).

 

Benih perempuan itu akan meremukkan kepala si Setan. Seluruh Alkitab memberikan kesaksian tentang kesetiaan Allah atas janji-Nya untuk mengirimkan sang penyelamat dan penebus.

 

            Juruselamat datang melalui garis keturunan Set, dan bukan Kain. Ia datang melalui garis keturunan Nuh dan Sem. Ia datang melalui garis keturunan Abrahan, Ishak dan Yakub, dan melalui keturunan Yehuda. Ia menjadi keturunan Daud, dan para nabi menubuatkan pemerintahan-Nya yang penuh kemuliaan.

 

            Sesuai dengan janji Allah, ketika tiba waktunya, Ia lahir dari seorang perawan. Kemudian diikuti pelayanan firman-Nya, kematian-Nya untuk menebus dosa, kebangkitan-Nya dari antara orang mati, dan kenaikan-Nya ke sorga.

 

“Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan [shekinah kemulian Allah] menutup-Nya dari pandangan mereka” (Kisah Rasul 1:9)

 

Itulah cara kita membaca kisah-Nya ketika kita memandang kenaikan Tuhan kita dari bumi.

 

 

KETIKA PARA MALAIKAT

MEMANDANGNYA DARI SORGA

 

 

            Ketika Lucifer memberontak, ia membawa bersamanya sepertiga malaikat sorgawi untuk menjadi pengikutnya (Wahyu 12:4), namun dua per tiga dari para malaikat sorgawi loyal dan setia kepada Raja mereka yang bertahta, yaitu pre-eksistensi Tuhan Yesus Kristus, pribadi kedua dari Trinitas, Allah yang kekal. Setelah pemberontakan itu dua per tiga malaikat di sorga berusaha memahami rencana penebusan Allah, namun mereka tidak dapat memahaminya.

 

            I Petrus 1:12 mengatakan bahwa malaikat-malaikat sorgawi ingin sekali mengetahui apa yang Allah sedang kerjakan. Itu sungguh mengejutkan mereka ketika mereka mengetahui Pangeran Kemuliaan mereka, yaitu pre-eksistensi Kristus, Allah Sendiri, datang ke dalam dunia melalui rahim perawan suci yang bernama Maria untuk lahir menjadi salah satu dari antara kita – menjadi manusia. Di sepanjang masa kehidupan Yesus, para malaikat tak pernah henti-hentinya kagum dengan apa yang mereka saksikan.

Paulus berkata,

 

“Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Allah, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan” (I Timotius 3:16).

 

            Para malaikat memperhatikan seluruh masa kehidupan dan pelayanan Yesus. Ketika Ia dilahirkan, mereka yang tak terhitung jumlahnya menyanyi, memuji dan memuliakan Tuhan. Dia datang untuk keselamatan umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa dan pembaharuan dunia yang telah rusak dan sia-sia. Para malaikat memuji Tuhan ketika Tuhan kita datang ke dalam dunia ini. Mereka hadir untuk menguatkan Tuhan kita ketika Dia mengalami pencobaan. Mereka menguatkan Dia ketika Yesus berdoa di Getsemani. Ketika Ia bangkit dari antara orang mati, malaikat berdiri di pintu kubur. Ketika Ia naik ke sorga dalam kemuliaan, para malaikat mengumumkan bahwa Dia akan datang kembali, dengan berkata kepada para rasul bahwa Yesus yang sama ini yang naik ke sorga dalam awan akan datang kembali dengan cara yang sama. Mereka mengamati Tuhan kita dan menerima-Nya kembali ke Sorga. Dapatkah Anda membayangkan ketika Pangeran mereka, Panglima Balatentara sorgawi mereka ini kembali ke sorga dengan kemenangan! Itu sungguh melampaui imajinasi kita.

 

            Dalam Mazmur 24, kita memiliki catatan tentang nubuatan ini:

 

“Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!” (ayat 7-8)

 

Berhubungan dengan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa yang berada di bawah kendali Setan yang menentang Kristus, Alkitab berkata:

 

“Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka” (Kolose 2:15).

 

Pada teks ayat kita dikatakan, “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan” (Efesus 4:8). Musuh yang menaklukkan kita yaitu Setan diikat oleh Dia.  Ia benar-benar telah meremukkan kepala si ular itu.

 

            Ketika Tuhan kembali ke sorga, Ia masuk seperti membawa penakluk yang telah menyesatkan para malaikat untuk memberontak kepada Allah, yang memperkenalkan dosa ke dalam ciptaan Allah yang suci dan menghancurkan alam semesta dan dunia kita, dan yang akhirnya menyebabkan kematian bagi orang tua kita yang pertama dan seluruh umat manusia. Ketika Tuhan masuk ke dalam sorga di tengah-tengah puji-pujian ribuan malaikat, kelihatannya seperti itulah situasinya!

 

            Ia dijadikan dosa karena kita agar kita memperoleh kebenaran Allah di dalam Dia. Ia masuk ke dalam kubur agar Ia memenangkan maut untuk kemenangan kekal kita. Beban dosa dan kematian telah Ia kalahkan dan Ia bangkit dari antara orang mati dan masuk ke dalam kerajaan Sorga, menjadi Pemenang dan Penakluk atas semua musuh yang kita kenal dalam hidup kita, yaitu dosa, kematian, kubur, dan seluruh eksistensi penderitaan dan dukacita dan Setan.  Dapatkah Anda membayangkan ketika para malaikat menerima kembalinya sang Raja, pre-eksistensi Kristus, Tuhan dan Panglima balatentara sorgawi dan Juruselamat terkasih kita  ke dalam kemuliaan!

 

 

KETIKA ORANG-ORANG KUDUS

PERJANJIAN LAMA MENUNGGU JANJI

 

            Dalam kisah pemuliaan Tuhan kita, kita membaca demikian:

 

“Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem” (Lukas 9:29-31).

 

Baik dalam terjemahan bahasa Inggris [maupun Indonesia], kita membaca bahwa tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya (exodus) yang akan digenapi-Nya (pleroo) nubuatan itu.

 

Apakah maksud semua itu? Musa mewakili orang-orang yang mati dan dikuburkan. Elia mewakili semua orang yang diangkat ke sorga, orang-orang yang diubah tubuhnya ke dalam tubuh kemuliaan, dan dalam sekejab mata diangkat ke sorga.

 

Baik Musa maupun Elia berbicara kepada Tuhan tentang exodus. Itu mengingatkan kita ketika Allah memanggil umat-Nya keluar dari perbudakan di Mesir. Kitab kedua dalam Alkitab Allah disebut Exodus (Keluaran), dan ini berbicara tentang exodus besar-besaran, penyelamatan umat dari perbudakan kematian dan kebobrokan ke dalam kemuliaan kebebasan bagi anak-anak Allah, yang mana Dia akan menggenapi (pleroo) semua nubuatan nabi Perjanjian Lama di Yerusalem.

 

Ketika orang-orang kudus Perjanjian Lama mati, Alkitab berkata bahwa mereka dikumpulkan bersama bapa leluhur mereka, yaitu Abraham, Ishak, Yakub dan Salomo – semua orang kudus Perjanjian Lama akan dikumpulkan bersama dengan bapa-bapa leluhur mereka, menantikan penebusan, kematian Juruselamat kita yang akan menebus dan membebaskan mereka.

 

Ketika Musa dan Elia berbicara dengan Tuhan kita, mereka berkata, “Yesus, kami ada di sorga menunggu penggenapan janji itu. Itu adalah karena kematian-Mu yang menebus menjadi pengharapan keselamatan kami, pengharapan akan pengampunan dosa, dan rumah yang penuh kemuliaan kami. Kehidupan dan masa depan kekal kami ada di dalam tangan-Mu. Tujuan penebusan itu harus Engkau genapi dalam kematian-Mu bagi kami di kayu salib di Yerusalem.”

 

Dapatkah anda membayangkan betapa bahagia dan kagumnya orang-orang kudus Perjanjian Lama bersama dengan Musa dan Elia ketika mereka menerima Tuhan kita pada waktu kenaikan-Nya ke sorga! Ia telah mati bagi dosa-dosa mereka; Ia telah menyelamatkan mereka dari penghakiman maut, dan Ia telah memungkinkan mereka masuk ke dalam kerajaan sorga. Ia telah menjadi Penakluk atas dosa, kematian dan kubur! Ia adalah Pemenang dan Penyelamat!

 

Orang-orang kudus Perjanjian Lama bangkit dalam kekaguman membesarkan Dia ketika Dia kembali ke sorga! Ada Habel dengan persembahannya yang benar. Ada Nuh dengan khotbahnya tentang pertobatan. Ada Abraham dengan hatinya untuk Tanah Perjanjian. Ada Daud dengan harpanya. Ada Elia dengan apinya. Ada Yesaya dengan nubuatannya yang menguatkan. Ada Yehezkiel dengan empat kerubinnya. Ada Daniel yang singa laparpun tidak mau menyentuhnya. Ada Zakharia dengan ketenangan dan keyakinannya. Ada Maleakhi yang menunduk di depan Putera Kebenaran yang datang membawa kesembuhan dalam sayap-Nya. Betapa mulianya hari itu, hari ketika orang-orang kudus Perjanjian Lama bangkit menerima keselamatan agung dan Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus!

 

 

KETIKA JEMAAT PERJANJIAN BARU

MENERIMA TUHAN MEREKA

 

 

            Ketika Anda membaca Kitab Wahyu, Anda akan melihat bagaimana kitab ini menjelaskan tentang Tuhan kita yang menerima kemuliaan. Ketika orang-orang yang ditebusnya, ketika dua puluh empat tua-tua (dua belas di antaranya adalah para leluhur Perjanjian Lama dan dua belas tua-tua lainnya adalah dua belas rasul Perjanjian Baru) menerima Tuhan mereka dan menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!” Ini sungguh melampaui bayangan atau deskripsi kita. Oh, betapa mulianya hari itu, tatkala Tuhan kembali ke dalam kemuliaan-Nya! Bagi Dia yang mengasihi kita dan menyucikan kita dari segala dosa di dalam darah-Nya sendiri. Bagi Dia kemuliaan dan hormat untuk selama-lamanya dan selama-lamanya! Haleluyah! Amin!”

 

            Rasul Paulus menulis tentang kemuliaan kekal Tuhan kita demikian:

 

“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:9-11)

 

            Segala sesuatu yang ada di sorga adalah milik Dia. Segala kuasa di bumi dan di sorga ada di tangan-Nya. Segala yang ada dalam jemaat-Nya – umat tebusannya, yaitu kita semua – adalah milik Dia. Segala mahkluk dan iblis pun, mereka semua juga akan mengakui Dia. Setiap lutut akan bertelut dan semua lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi Dia kemuliaan untuk selama-lamanya. Oh, betapa hari itu akan terjadi ketika semua orang kudus di sorga, jemaat yang telah ditebusnya, menyambut Juruselamat dan Tuhan mereka kembali ke sorga!

 

            Yesus adalah Tuhan. Yesus adalah raja. Yesus adalah sang Penakluk. Yesus adalah pre-eksistensi Allah. Ia adalah Allah yang menyatakan diri dalam daging. Ia adalah Allah, yang telah menang dan menaklukkan dosa, kubur, dan kematian. Ia adalah Tuhan kita yang memerintah di sebelah kanan yang Mahatinggi. Ia adalah Allah dan Juruselamat agung kita yang suatu hari nanti akan menyingkirkan kehadiran dosa. Ia adalah Tuhan kita yang kekal, yang akan menciptakan kembali dan memperbaharui dunia yang telah rusak ini.  Yesus adalah Tuhan!