KETERGANTUNGAN KITA PADA KRISTUS

(OUR DEPENDENCE UPON CHRIST)

 

W. A. Criswell

 

11-06-88

Yohanes 15:5

 

            Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua. Anda sekarang menjadi sebuah bagian dari Gereja Baptist Dallas. Dan ini adalah pendeta yang  sedang menyampaikan khotbah yang berjudul: KETERGANTUNGAN KITA ATAS KRISTUS.

            Ini adalah sebuah eksposisi dari sebuah perkataan yang luar biasa dari Tuhan kita di dalam Injil Yohanes pasal 15 ayat satu hingga delapan. Di dalam seri khotbah kita melalui Injil Yohanes, kita telah berada di bagian yang paling kudus, yaitu pasal 14 hingga 17.

            Dan di dalam pasal 15 Tuhan kita berkata, "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.

Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

            Dan yang menjadi teks kita adalah, “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Tanpa Kristus, kita tidak berdaya. Tetapi, di dalam Dia, segala sesuatu adalah mungkin. “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”  

            Ketika saya berada di universitas, ada delapan orang dari kami yang membuat sebuah perjalanan ke North Carolina, ke Ridgecrest ke Persekutuan Southern Baptist kita yang berada di sana.

            Dan pada perjalanan ke North Carolina kami berhenti di Tuskegee, Alabama, dan mengunjungi George Washington Carver di Tuskegee Institute. 

            Dia adalah seorang tua yang berkulit hitam. Dia dalah seorang ahli kimia yang pernah dihasilkan oleh Amerika. Lahir sebagai seorang budak dan ditukar dengan seekor kuda. Kami berdiri di laboratorium kimia itu dan melihat hal-hal luar biasa yang telah dia hasilkan, dari tanah liat Alabama dan kacang tanah Alabama.

            Itu merupakan mujijat, hal-hal yang dia ciptakan dari dua substansi umum itu. 

            Dan setelah dia memberikan kuliah dan penjelasan, kami berkumpul mengelilingi pria tua hitam yang berambut putih yang ahli kimia itu dan bertanya, “Bagaimanakah anda memiliki kemampuan untuk melakukan mujijat-mujijat ini?”

            Dan negro tua itu mengangkat tangannya dan menunjuk kepada Allah di sorga dan mengutip teks ini: “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

            Ini adalah inti keseluruhan dari sebuah penjelasan yang luar biasa dari Tuhan kita. hal itu mencakup persekutuan kita yang kekal bersama dengan Kristus, kesatuan kita bersama dengan Dia. Ini adalah gambaran hidup rohani kita dengan Allah Bapa kita sebagai pengusahanya. Dan Yesus sebagai pokok anggur dan kita semua yang merupakan cabang-cabangnya.

            Ada sebuah kesatuan yang kita miliki bersama dengan kita yang tidak dipisahkan dalam kualitas dan karakter. Terpisah dengan Dia maka kita tidak berarti apa-apa. Kita akan menjadi kering dan mati. Tetapi di dalam Dia, semua kekuatan dan berkat mengalir dengan penuh kelimpahan ke dalam jiwa kita.

            Itu adalah sebuah hal yang luar biasa, hal yang indah, yaitu kesatuan kita bersama Kristus. Bukan gabungan yang semusim atau sewaktu-waktu, tidak bersama dengan Kristus pada hari minggu dan di luar Kristus pada hari-hari lainnya dalam seminggu. Tidak bersama dengan Kristus saat Perjamuan Tuhan saja atau ketika kita bersekutu bersama dengan Dia pada jam tujuh malam seperti ini.

            Tidak hanya bersama dengan Tuhan hanya pada saat perjamuan Tuhan, tetapi juga di dunia kerja, bergabung dengan Dia dalam setiap area dan setiap segi dari peruntungan hidup ini. Kita merupakan satu tumbuhan di dalam Yesus.

            Sekalipun berada di bawah hingga akar atau sekalipun menjadi cabang hingga puncak. Sekalipun orang kudus pada masa Pantekosta atau orang kudus akhir zaman, kita semua satu di dalam Dia.

            Sekalipun itu adalah kumpulan para martir atau rasul-rasul atau anak-anak Allah yang menderita kesusahan di akhir zaman. Kita merupakan sebuah bagian dari persekutuan umum dan gereja dari orang pertama yang namanya tertulis di sorga.

            Sepanjang abad dan generasi, kita semuanya satu di dalam Dia. Dan tujuannnya adalah supaya kita menghasilkan buah. Kita berharga bagi Tuhan kita sama seperti Dia bagi kita. buah tidak dihasilkan di atas batang. Buah dihasilkan dari ranting-ranting.

            Dan jika tidak berbuah maka Dia akan menyingkirkan kita. Kita menjadi kering dan mati.

            Dan Dia berkata, “Kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.’  

            Pikirkanlah tentang kumpulan para pelayan, para pendeta, para pengkhotbah yang dibakar di dalam api. Pikirkanlah tentang diaken, kumpulan diaken yang akan dibakar dalam api.

            Pikirkanlah tentang anggota gereja, kumpulan anggota gereja yang dibakar di dalam api. Mereka tidak berguna. Mereka dipisahkan dari Allah.

            Oh, akan tetapi, betapa indahnya karena  Dia akan berkata, “Kami menghasilkan buah.” Dan dia akan berkata, “Kami menghasilkan buah yang lebih.”

            Kemudian pada akhirnya dia akan berkata, “Kami menghasilkan banyak buah.” Kami memuliakan Allah dengan membawa pelayanan yang penuh dari pekerjaan yang luar biasa bagi Dia. 

            Apakah anda memperhatikan kata “berbuat”?

            Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Itu adalah sebuah kata dalam bahasa Yunani Perjanjian baru yang seringkali anda temui. Bentuk infinitif dari  poiein.  Untuk bekerja, untuk melengkapi, untuk menghasilkan, untuk melakukan.

            Di dalam Kisah Rasul pasal sepuluh, Simon Petrus meringkaskan pelayanan Tuhan kita dengan kata itu. Dia pergi untuk melakukan pekerjaan yang baik.                         

            Di dalam pasal 14 dari bagian yang indah ini, di dalam ayat 12 Tuhan kita berkata, “Sesungguhnya barangsiapa yang percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”

            Saya sering berpikir, Tuhan Allah di sorga, seperti pelayanan yang luar biasa dari Juruselamat kami, benarkah itu bahwa kami dapat melakukan pekerjaan yang lebih besar dari Dia? Karena Dia telah pergi dan kami berada di sini. 

            Apakah anda mengingat perkataan Rasul Paulus di dalam Filipi 4:13: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Melakukan, bekerja, menghasilkan untuk Tuhan.

            Hal itu termasuk terhadap orang-orang yang menelusuri salah satu lorong ini dan kita menangkan kepada Tuhan. Hal itu termasuk kepada misi menjangkau keluar, memberitakan injil Kristus kepada bangsa-bangsa di dunia.

            Kita mengirim mereka keluar. Mereka memberitakan injil atas nama kita, sebuah pekerjaan yang besar. Melakukannya untuk Allah. Hal itu termasuk program penatalayan kita yang hebat, yang semakin kita tingkatkan. Melakukan sebuah pekerjaan besar untuk Yesus. 

            Anda tahu, jika saya bekerja untuk seseorang dan dia memberikan seratus dolar kepada saya untuk hari itu, seratus dolar itu merepresentasikan satu hari dari hidup saya. Dan jika saya membawa seratus dolar itu dan memberikannya kepada Allah, itu merepresentasikan satu hari dari hidup saya yang saya dedikasikan kepadaNya.

            Dan ketika kita datang ke rumah Tuhan dengan kekayaan hidup kita, kekayaan hari-hari kita, kekayaan kekuatan dan semangat kita dan memberikannya kepada Allah, itu berarti kita mendedikasikan hidup kita kepada Dia. Melakukannya untuk Tuhan. 

            Anda tahu, itu adalah sebuah hal yang besar untuk dirasakan. Saya di sini sedang bekerja dan saya bekerja untuk menyokong diri saya sendiri. Tetapi saya juga sedang bekerja untuk Allah. Saya melakukan hal ini untuk Dia juga. Itu adalah pengudusan dan penyucian dari pekerjaan tangan kita. Melakukannya untuk Allah. 

            Kitab Ibrani berkata, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita.” Pada hari Tuhan. Di rumah Allah ini, kita mengajar anak-anak yang anda lihat itu di dalam nama Tuhan. Di dalam jalan Kristus.

            Kita mendorong pemuda-pemudi kita. Dan kita menyanyikan lagu pujian. Allah berkenan dengan hal itu.

            Di Kitab ini, diluar dari apa yang saya khotbahkan, ada seratus lima puluh lagu yang diinspirasikan Allah dalam memuji namaNya yang mulia. Hal itu adalah hal yang menyenangkan Allah dari kita, untuk berdoa, untuk membaca KitabNya, untuk mendorong satu sama lain di dalam iman. Melakukannya bagi Allah.

            Dan ketika kita memikirkannya dalam terminologi tanpa melakukan apa-apa, pemikiran itu adalah penghinaan bagi kita dan betapa lebih lagi hal itu bagi Tuhan yang berada di sorga. Tidak melakukan apa-apa.

            Salah satu hal yang paling dramatis yang saya baca di dalam Alkitab terdapat dalam Kita Keluaran, ketika Allah membawa umatNya keluar dari perbudakan Mesir. Dan akhirnya mereka sampai ke Laut Merah. 

            Apa yang akan mereka lakukan? Mereka sekarang sedang menghadapi tekanan dari laut itu sendiri. Dan berdiri di sana tanpa melakukan apa-apa.

            Dan Musa berteriak kepada Allah. Dan apakah anda mengingat firmanNya?     

            Dan Allah berfirman kepada musa, “Mengapa engkau berseru kepadaKu? Berbicaralah kepada anak-anak Israel agar mereka berbaris.” Mereka harus maju ke depan. Lakukanlah.

            Tetapi, Allah, ada sebuah lautan di depan kami. Apakah artinya laut bagi Allah?

            Ketika Tuhan berkata, “Bergeraklah.”

            Ketika Tuhan berkata, “Pergilah.”

            Ketika Tuhan berkata, “Lakukan.” Laut atau bukan laut. 

            Dan ketika mereka menjejakkan kaki mereka ke dalam air, Kitab Allah berkata, “Laut terbelah. Terbagi menjadi dua bagian.” Melakukannya untuk Allah. Tentu saja, begitu banyak dari kita yang familiar dengan kekurangan kita dari kekuatan di hadapan kesempatan yang luar biasa yang Allah bentangkan di hadapan kita.

            Itulah sebabnya teks ini berkata: “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Kita membutuhkan Tuhan kita. Saya tidak dapat membayangkan sebuah kata lebih dari itu. Tanpa Kristus. Tanpa Dia. Kekristenan tanpa Kristus.

            Berapa banyak pengkhotbah yang masuk ke dalam mimbar tanpa Kristus. Khotbah yang mereka sampaikan dalam sebuah rumah Tuhan sama dengan yang disampaikan di mesjid Muhammad.

            Hal itu dapat disampaikan dalam sebuah universitas kafir di dalam kelas ekonomi sekulere, sama baiknya saat mereka menyampaikannya di atas mimbar.

            Yang tanpa Kristus. Mungkin dengan intelektual yang tinggi. Mungkin masalah social yang sensitif. Mungkin disampaikan dengan nyaman dan baik. Tetapi Allah tidak ada di dalamnya. Tidak ada Kristus di dalamnya.

            Betapa kita sungguh-sungguh membutuhkan Tuhan Allah di dalam apa yang kita lakukan dalam mengajar di kelas Sekolah Minggu, di kehidupan organisasi gereja, membawa pekerjaan Tuhan kita. Kita membutuhkan Dia.

            Saya tidak dapat memikirkan hal yang lebih mulia atau yang paling berharga atau hal yang paling disukai di dunia ini selain dari pada mengundang Kristus ke dalam pekerjaan anda. Tuhan, mimbar ini adalah milikMu. Engkau berdiri di sini. Engkau berdiri di sini Tuhan. Engkau memimpin jemaat ini di dalam kasih dan anugerah.

            Tuhan, datanglah ke mimbar ini. Lakukanlah Tuhan. Semoga kami peka dan merasakan kehadiranMu. Datanglah ke dalam kelas Sekolah Minggu kami. Datanglah ke dalam setiap usaha dari jemaat kami. Beserta dengan kamilah Tuhan di bangku-bangku ini.

            Engkau berada di sana. Engkau datang menelusuri lorong ini. Engkau bernyanyi di dalam paduan suara ini. Engkau menguduskan dan menyucikan orkestra ini. Engkau berada di sini Tuhan.

            Oh, Allah, Juruselamat dan raja kami yang absolut, Guru yang tanpa salah. Allah kami yang hebat dan yang berdiam di atas takhta. Tuhan, Engkau beserta dengan kami.

            Kehidupan organisasi kita dan usaha-usaha kita tidak berarti apa-apa tanpa Dia. Kekuatan dan kuasa tidak terdapat di dalam senjata. Tetapi berada di tangan yang menguasainya. Jadi, Tuhan, kami tidak berarti apa-apa tanpa Engkau. “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

            Betapa banyak tekanan itu atas hati kita di dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani dan di dunia yang akan datang? Dosaku. Apa yang harus  aku lakukan dengan sosaku, dengan kesalahan yang aku sengaja dalam hidup? Siapakah yang dapat menghapuskannya? Betapa aku membutuhkan Kristus.

 

Apa yang dapat membasuh dosa-dosaku.

Tiada yang lain selain darah Yesus

Yang mengalir dengan berharga

Yang membuatku putih seperti salju

Tiada lain yang dapat kutemukan

Selain darah Yesus

 

            Saudara yang terkasih, di dalam pembelajaran saya dan seperti yang anda tahu, saya belajar sepanjang waktu. Di dalam pembelajaran saya, saya melintas di dalam hidup Cyprian. Cyprian adalah seorang pengkhotbah yang luar biasa.

            Dia adalah gembala dari jemaat di Kartago Afrika Utara, ketika seluruh Afrika Utara memeluk agama Kristen. Dan Kartago, seperti yang anda tahu merupakan saingan Roma.

            Apakah anda mengingat Cato setiap kali dia berdiri untuk berbicara di Senat Roma, dia menutup pidatonya dengan perkataan: “Karthago harus dihancurkan.” Yang pada akhirnya, tentu saja mereka melakukannya. 

            Karthago merupakan sebuah kota seperti Roma. Dan gembala dari gereja yang di sana adalah Cyprian, seorang pengkhotbah yang agung. Seperti yang anda tahu, dia menjadi martir pada tahun 258 A.D. di bawah penganiayaan Valerian.

            Di dalam masa hidup dan pelayanan ada penganiaayaan dari Decian. Dan dibawah penganiayaan Decian, orang-orang Kristen yang dianiaya dibawa ke pertambangan.

            Dan Cyprian menulis surat kepada budak-budak itu. Mereka adalah orang-orang Kristen yang dijual ke dalam perbudakan, untuk bekerja di pertambangan. Dan ini adalah bunyi surat yang ditulis kepada mereka.

           

            "Di dalam tambang tubuh tetap segar, bukan oleh kasur dan bantal, tetapi oleh kenyamanan dan sukacita dari Kristus. Anggota tubuhmu lelah dengan pekerjaan, berbaring di atas bumi, tetapi itu bukanlah penghukumam untuk berbaring di sana bersama dengan Kristus. Rotimu, hanya sedikit, hal itu akan mengingatkan kita bahwa kita hidup tidak hanya dari roti saja tetapi oleh Firman Kristus. Kamu menginginkan pakaian untuk melindungi kamu dari rasa dingin, tetapi dia yang telah meletakkan diri di dalam Kristus telah memakai pakaian dan hiasan dari sorga. Saudaraku, bahkan kamu tidak dapat merayakan persekutuan dari Perjamuan Tuhan, iman kamu membutuhkan perasaank ingin. Kemenangan apa yang terdapat di dalam hatimu, dimana kamu dapat berjalan di dalam tambang tubuhmu yang diperbudak tetapi hatimu sadar akan kejayaan. Ketika engkau tahu bahwa Kristus bersama dengan engkau, engkau sedang berjalan di jejak kakiNya ke dalam Kerajaan Kekekalan.”

           

Jiwaku, bagaimana kamu dapat mengalahkan seseorang seperti itu? Budak yang bekerja di pertambangan, tetapi berjalan bersama dengan Yesus. Berbaring bersama dengan Tuhan, diangkat di dalam kasihNya dan anugerahNya. Dan melihat ke depan untuk menjadi bagian dari kerajaanNya yang kekal.

            Bolehkah saya menutup khotbah ini? Itu adalah sebuah sukacita dan sebuah kelegaan di atas bagian kita untuk memberikan Kristus semua pujian dan kemuliaan. Jika kita melakukannya, pujian akan menjadi milik kita. Kemuliaan akan menjadi milik kita. Itu akan menjadi hak penuh bagi kita.           

            Saya mengampuni dosa saya dan membasuhnya keluar dari dalam hati saya. Saya melakukannya. Saya membangkitkan diri saya dari kematian. Saya bergumul dengan musuh-musuh saya. Dan saya menang atas dia. Saya melakukannya.

            Dan saya membuka gerbang sorga dan masuk dengan penuh kemenangan. Saya yang melakukannya. Semua pujian dan kemuliaan bagi saya. 

            Betapa senangnya, betapa mulianya, Oh Allah, apakah kami memberikan pujian dan kemuliaan bagi Engkau?

            Engkau, Tuhan, yang telah membasuh noda dari jiwaku. Engkau Tuhan, yang berdiri bersamaku pada waktu kematianku. Engkau Tuhan, yang membangkitkanku dari kuburan. Engkau Tuhan, yang membukakan pintu sorga bagiku. 

            Bukankah itu yang menjadi teks dalam Kitab Wahyu: "Bagi Dia yang telah mengasihi kita dan memberikan diriNya bagi kita dan menyucikan kita dari segala dosa-dosa kita do dalam darahNya sendiri. Dan yang telah membuat kita menjadi raja dan imam bagi Allah dan BapaNya. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.”

            Dan lagi, didalam penyingkapan besar yang sama: "Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"

Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

            Apakah anda seperti Yohanes Pembaptis? Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki.

            Tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat Dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Semua pujian bagi Tuhan Yesus. 

Semua kuasa menyambut

Dalam nama Yesus

Biarkan malaikat bersujud

Membawa mahkota kerajaan

Dan memahkotai Dia, Tuhan dari semua

Engkau yang terpilih dari ras Israel

Engkau yang telah ditebus dari kejatuhan

Sambutlah Dia yang telah menyelamatkan engkau

Dengan anugerahNya

Dan mahkotailah Dia sebagai Tuhan atas semua

 

Yesus, Juselamat kita yang mulia, sahabat kekal kita dan pengharapan sorgawi kita.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.