KRISTUS, JALAN KEPADA ALLAH

(CHRIST, THE WAY TO GOD)

 

Dr. W. A. Criswell

Yohanes 14:5-6

04-04-85

 

Selamat datang ke dalam seri khotbah tentang keilahian dari Tuhan kita, menurut kesaksian Rasul Yohanes.  Pada hari Senin kita telah membahas : Kristus: Firman Allah. Hari Selasa : Kristus: Kuasa Allah. Pada hari Rabu : Kristus: Kasih Allah, Karunia Allah Dan Jumat besok kita akan membahas : Kristus: Korban, Tebusan Allah. Dan pada hari ini : Kristus: Jalan kepada Allah.

 “Kata Tomas kepadaNya: Tuhan kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagimana kami tahu jalan ke situ? Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14 : 5 - 6) dan artikel, definit artikel sangat jelas ditonjolkan dalam Firman Allah. 

“Akulah he hodos, jalan, kai he aletheia, kebenaran, kai he zoe, hidup.”  “Akulah jalan.”  Dia bukan “sebuah” jalan.  Dia adalah jalan kepada Allah dan jalan ke sorga.

Di dalam Alkitab yang saya pegang di tangan saya, tata nama dari “iman Kristen” tidak pernah digunakan. Di dalam Perjanjian Baru, iman kepada Tuhan kita disebut sebagai “jalan.” Dan jika anda membaca Alkitab dengan teliti, anda akan menemukan hal itu ditunjukkan oleh kata itu beberapa kali.

Paulus berkata, “Tetapi aku mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Allah nenek moyang kami dengan menganut jalan Tuhan” (Kisah Rasul 24 : 14). 

Dia juga berkata, “Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum” (Kisah Rasul 22:5).

Kemudian dia juga mengatakan. “Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut jalan Tuhan sampai mereka mati” (Kisah Rasul 22 : 4). Perjanjian Baru mendeskripsikan Iman Kristen sebagai jalan Tuhan. Jalan untuk hidup, jalan untuk mengasihi, jalan untuk melayani, jalan untuk mati, jalan untuk mengenal Allah.

Kristus, jalan ke sorga : ada beberapa hal yang menyebutkannya tentang itu. Yang pertama itu adalah sebuah jalan yang jelas, nyata.

Di dalam Kitab Yesaya pasal tiga puluh lima ayat delapan, berbicara tentang sebuah zaman yang akan kita tinggali, “Di situ akan ada sebuah jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya.”

Sangat jelas sehingga anak kecil dapat menemukannya, sangat jelas sehingga jiwa yang pandir tidak akan melewatkannya. Sebaliknya, saya tidak dapat menemukannya ketika saya masih seorang bocah yang berunur sepuluh tahun. Apakah itu cukup sulit, atau mustahil, atau berliku-liku sehingga banyak orang dapat kehilangannya. Tetapi jalan kepada Allah melalui Kristus selalu sederhana dan jelas.

Di dalam pengembalaan saya yang pertama di Chickasha, Oklohama, karena para petani datang dari seluruh Negara bagian untuk datang ke wilayah pusat kota itu, saya mengambil Alkitab saya dan pergi ke lapangan gedung pengadilan. Dan setiap hari Sabtu, saya berkhotbah di sana. Dan saya melakukannya selama tahun-tahun saya berada di sana.

Seorang pria yang bekerja di ibu kota, suatu hari datang kepada saya dan berkata, “Sesuatu hal yang tidak biasa terjadi minggu ini.”

Gubernur Robert Kerr, yang kemudian menjadi Senator Kerr, sebuah tokoh penggerak di bangunan yang besar dari the great Kerr-McGee Oil Company, telah ditemui oleh seseorang, seorang pria telah di bawa ke hadapannya dimana Badan Pengampunan merekomendasikan gubernur untuk memberikan grasi kepadanya. Dia adalah seorang tahanan di penjara Negara bagian McAlester, Oklahoma.

Jadi, dia memberitahukan hal itu kepada saya bahwa pria itu akan dibawa minggu ini, ke hadapan Gubernur atas desakan dari Badan Pengampunan yang berkata bahwa pria ini adalah seorang tahanan yang ideal dan seorang contoh dan dia boleh mendapat grasi. 

Kemudian Gubernur berkata, “Bagaimana anda dapat menjadi seorang tahanan yang menjadi contoh? Anda adalah seorang yang  sangat jahat, sangat keji, seorang penjahat yang penuh dengan kekerasan, seorang penjahat kelas berat. Bagaimana anda bisa menjadi seorang tahanan yang menjadi contoh?”

Dan pria itu menjawab, “Saya telah berada di tahanan utama di gedung pengadilan Chickasha, Oklahoma, yang sedang menunggu pemindahan ke penjara Negara bagian McAlester.” Dan dia berkata, “Ketika saya berada di sana di dalam sel keamanan, saya mulai mendengarkan seorang anak muda yang berada di halaman gedung pengadilan, sedang memberitakan Injil.”

Dia berkata, “Ketika saya dikurung dan dipenjarakan di sana, saya marah karena saya tidak dapat ditolong, tetapi tetap dapat mendengarnya. Dia berbicara sangat keras, bahkan ketika saya menutup telinga saya, saya tetap dapat mendengarnya.” “Tetapi,” katanya, “Sebagaimana dia melanjutkan khotbahnya, dan firman Tuhan mulai masuk ke dalam pikiran saya dan akhirnya ke dalam hati saya, dan saya menemukan bahwa diri saya sedang mendengarkannya.” “Kemudian, “ katanya lebih lanjut, “Saya menemukan bahwa diri saya berada di bawah sebuah keyakinan.”

Kemudian dia berkata, “Gubernur, di dalam penjara dengan keamanan yang ketat itu, saya berlutut pada hari itu dan memohon kepada Yesus untuk datang ke dalam hati saya. Dan saya meminta Dia untuk mengampuni dosa-dosa saya dan untuk memberikan kepada saya kehidupan yang baru dan sebuah hati yang baru.” Dan dia berkata, “Ketika saya masuk ke dalam Penjara Negara Bagian McAlester, saya masuk sebagai seorang Kristen.”

Sangat jelas, jalan untuk diselamatkan, bahkan seorang pandir, seorang penjahat, dapat dengan mudah menemukannya—sebuah jalan yang sangat jelas, jalan di dalam Kristus Yesus kepada Allah kita.

Hal kedua tentang itu: dia juga memiliki sebuah warna di dalamnya. Itu adalah sebuah jalan yang yang berwarna merah tua. Itu adalah sebuah jalan darah, yang bermandikan dengan darah. 

Salah satu dari anak muda ini, seorang diaken muda datang kepada saya di dalam gereja, dan dia membawa beberapa orang bersamanya. Dan dia berkata, “Pendeta, anda selalu mengeluh bahwa anda tidak memiliki waktu untuk menyelesaikan khotbah anda. Jadi pada malam penyambutan Tahun Baru ini,” dia berkata, “Tahun ini jatuh pada hari Minggu. Dan mengapa anda tidak, berusaha untuk memiliki sebuah ibadah malam, dan anda berkhotbah hingga tepat pada tengah malam?”

Dan mereka hanya menertawakan gagasan itu. “Bayangkan sebuah hal yang sulit,”.kata mereka. Tetapi hal itu jatuh ke dalam hati saya. Saya mulai berpaling ke dalam pikiran saya. 

Kemudian saya mengumumkan bahwa pada Malam Tahun Baru, yang jatuh pada hari Minggu, saya akan mulai berkhotbah, yang dimulai pada pukul tujuh malam. Saya akan mulai berkhotbah pada pukul tujuh lewat lima belas dan akan berlangsung hingga tengah malam. 

Jadi, ketika saya datang dan mulai berdiri di sini, tempat ini penuh sesak dan orang-orang berdiri di sekililing ruangan ini mulai dari lantai bawah dan lantai atas serta di atas balkon. Saya berpikir ketika saya akan tetap melanjutkan khotbah saya mereka akan berangsur-angsur surut dan pergi. 

Ketika saya akhirnya selesai berkhotbah, setelah tengah malam, mereka tetap berada di sini. Orang-orang yang berada memenuhi ruangan ini, baik yang berada dalam lantai bawah, lantai atas dan di atas balkon.

“Pendeta, apa yang telah anda khotbahkan?” Saya berkhotbah tentang jalan merah tua. Yang berjudul: Benang Merah Tua Sepanjang Alkitab, di mulai dari Kejadian dan berakhir di Wahyu. Jalan kepada Allah, sebuah jalan merah tua, sebuah jalan penderitaan dan pengorbanan, dan darah, yang dimulai dari Taman Eden, ketika hewan pertama dikorbankan dan dikuliti…untuk menutupi ketelanjangan orang tua pertama kita.

Kemudian persembahan anak domba oleh Habel, dan kemudian malam Paskah, dan darah yang dipercikkan di ambang batas pintu; kemudian Hari Penebusan, kemudian sistem ibadah di Bait Allah Yahudi, kemudian darah para nabi dan darah Yohanes Pembaptis, kemudian pengorbanan Tuhan, ketetapan Tuhan tentang Perjamuan Tuhan, di Getsemani ketika Dia menderita di hadapan Bapa Surgawi, kemudian akhirnya, bencana, tubuhnya yang mengendor, dan Dolorosa dengan tetesan-tetesan darahNya, dan kematian Tuhan kita di atas kayu salib, tusukan lembing di lambungnya, yang mengalirkan air dan darah, kemudian pengorbanan Stefanus dan rasul-rasul yang mati martir. 

Dan akhirnya, di dalam Wahyu, “Mereka adalah orang-orang yang telah membasuh jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba”—jalan merah tua dari Tuhan kita yang membuka pintu bagi kita untuk masuk ke dalam sorga.

 

Batu zaman yang teguh, tempatku bernaung

Yang menyembunyikan diriku di dalamMu

Biarkan darah dan air

Yang mengalir dari lukaMu

Karena dosa menjadi obat yang ganda

Yang menyelamatkanku dari murka dan membuatku suci

Akankah airmataku mengalir selamanya?

Akankan semangatku menjadi lesu,

Untuk dosa yang tak dapat kutebus ini

Engkau harus menyelamatkannya dan hanya Engkau

Di dalam tanganku tiada jasa kubawa

Hanya pada salibmu, aku memohon

 

 

Apa yang dapat membasuh dosa-dosaku.

Tiada yang lain selain darah Yesus

Yang mengalir dengan berharga

Yang membuatku putih seperti salju

Tiada lain yang dapat kutemukan

Selain darah Yesus.

 

Tercurah darah yang kudus

Di bukit golgota

Yang mau bertobat ditebus

Terhapus dosanya

Penyamun yang disisiNya

Diberi anugerah

Dan aku yang penuh cela

Dibasuh darahNya

(Nyanyian Pujian No. 186).

 

Itu adalah sebuah jalan merah tua. Itu adalah jalan yang penuh noda darah. Itu adalah jalan terbuka untuk sebuah pengakuan. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari orang mati maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10 : 9 - 10). 

Ada dua hal tentang hal itu: yang pertama, tidak ada seorang pun, yang pernah menerima Tuhan Yesus ke dalam hatinya dapat menyembunyikan hal itu. Hal itu akan bercahaya di dalam mata anda. Hal itu akan bercahaya di dalam wajah anda. Hal itu akan terbukti di dalam kata-kata yang anda gunakan, dalam jalan yang anda tapaki, di setiap tempat kemana anda pergi, di dalam cara anda berbicara. 

Yang lainnya: akan ada sesuatu yang berada di dalam hati anda yang membuat anda ingin berkata, “Saya telah memberikan jiwa saya dalam pengakuan, dan dalam iman, dan dalam kasih dan dalam pertobatan kepada Tuhan Yesus. Saya telah menjadi orang Kristen.” Anda akan melakukan hal itu. Anda akan menginginkan untuk melakukan hal itu. Ketika seseorang sungguh-sungguh bertobat, dia akan berkata di dalam hatinya, “Saya berharap pendeta itu akan menghentikan pembicaraannya sehingga saya dapat datang ke depan dan memberitahukan di hadapan umum bahwa saya menyerahkan hidup saya dan jiwa saya kepada Tuhan Yesus.”

Anda akan melakukan itu. Itu adalah jalan yang memiliki pengaruh dalam hati manusia dan kehidupan manusia. Saya ingin menyampaikan sesuatu yang baik kepada Tuhan. Saya ingin membuat pengakuan di dalam Dia. Saya ingin orang lain untuk mengetahui bahwa mereka harus memperolehNya sebagai Juruselamat. Itu adalah sebuah kepercayaan yang luar biasa dan berkuasa di dalam kehidupan manusia.

Di dalam sebuah kebangunan rohani yang diadakan di gereja First Baptist di Wichita Falls, ada seorang pengusaha minyak di sana, yang datang ke depan dan menyatakan imannya di dalam Tuhan Yesus. Dan pendeta memperkenalkannya, dan dia berlutut di depan sana.

Dan yang membuat saya sangat terkesan, ketika pendeta memperkenalkan pengusaha minyak itu, di sana ada seorang diaken yang dihormati yang rambutnya sudah memutih berdiri di gereja itu, ketika pendeta sedang memperkenalkan orang itu.

Dia berdiri dan berkata, “Pendeta, tunggu.”

Dia berkata, “Orang ini, pengusaha minyak ini, dimana saya telah menjadi rekannya selama puluhan tahun dan saya telah berdoa untuknya selama dua puluh enam tahun.”

Dia berkata, “Kami telah bersama-sama dalam tekanan, di dalam kemasyuran, di dalam kesuksesan, di dalam kegagalan, dan di dalam kejatuhan usaha kami. Kami selalu bersama-sama. Dia telah berdiri bersama saya dan saya telah berdiri bersama dengan dia.”

Dan dia berkata, “Pendeta, hal itu telah terlihat bagi saya bahwa sekarang dia berdiri di sini di depan jemaat untuk mengakui imannya di dalam Tuhan Yesus, dan saya berpikir bahwa saya harus berdiri di sampingnya. Dan Pendeta, jika anda tidak keberatan, bolehkah saya datang dan berdiri di sebelahnya sebagaimana dia memberi pengakuan tentang imannya di dalam Tuhan Yesus?” 

Itu adalah ketegasan di dalam hati setiap orang Kristen. Saya suka untuk berdiri bersama orang yang mengasihi Tuhan, untuk memuji Allah dengan orang yang memuji Allah, untuk melayani Allah bersama dengan orang yang melayani Allah, untuk memberi pengakuan atas kasih saya dan juga iman saya di dalam Kristus Yesus. Itu adalah jalan yang terbuka untuk sebuah pengakuan.

Bolehkah saya menyampaikan sebuah kalimat sebelum saya menutup khotbah ini? Itu adalah sebuah jalan yang tidak terbatas untuk kebahagiaan, sukacita dan kelegaan. Tidak ada jalan di dunia ini yang dipenuhi dengan kekayaan karunia dan ucapan syukur kepada sorga seperti jalan kehidupan orang Kristen. Tidak ada yang dapat membandingkannya.

Itu sama seperti Sida-sida Etopia, ketika Filipus memulai dari Yesaya pasal 53, dan memberitakan kepadanya tentang Yesus.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: “Lihat di situ ada air; apakah halangannya jika aku dibaptis?”

Sahut Filipus: Jika tuan percaya dengan segenap hati boleh.” Jawabnya: “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”

Lalu orang Etopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.

Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalannya dengan sukacita. (Kisah Rasul 8 : 36 - 39).

 

Itu adalah bagaimana menjadi orang Kristen. Tidak dapat terelakkan, bersifat kekal, dan dia menuju ke jalannya dengan bersukacita. 

 

Cahaya sorgawi, cahaya sorgawi

Meluapkan jiwaku dengan kemuliaan sorgawi

Haleluya! Aku bersukacita.

Bernyanyi memuji Dia. Yesus milikku.

 

Itu adalah sebuah kemuliaan, sesuatu yang menakjubkan, kejayaan, kemenangan, kebahagiaan, jalan yang penuh kelegaan untuk dihidupi. Dan Tuhan dimuliakan bahwa Dia berhenti dan membuka pintu keselamatan yang mulia bagi kita.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.