TUJUAN TERBESAR DARI ANUGERAH ALLAH

(GOD’S GREATER PURPOSE OF GRACE)

 

Dr. W. A. Criswell

 

07-24-88

 

Yohanes 14:2

 

Ini adalah Gereja First Baptist Dallas. Dan ini adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah. Kita telah masuk kedalam hal yang paling kudus di dalam seluruh Firman Allah yang suci, yaitu di dalam pasal empat belas, lima belas, enam belas dan tujuh belas dari Injil Yohanes. Dan khotbah hari ini berhubungan dengan kemenangan Tuhan kita pada kesudahan zaman, kembalinya Kristus, dan kedatangan yang kedua kali dari Juruselamat kita. Dan khotbah ini dapat diberi judul: Tujuan Terbesar Dari Anugerah Allah Kepada Kita.

Injil Yohanes pasal empat belas dimulai dengan kalimat:

 

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal…. Aku pergi ke situ untuk menyediakan topos (tempat) bagimu.

 

Anda tinggal dalam sebuah topos.  Itu adalah sebuah tempat yang nyata. Dia menyiapkan sebuah tempat yang nyata bagi kita di sorga, sebuah rumah.

 

Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

 

Itulah cara bagian itu dimulai.  

Di dalam pasal enam belas dari kata-kata yang luar biasa itu, Dia menutupnya dengan ayat 33:

 

Semuanya itu Kukatakan kepadamu—supaya kamu tidak gelisah—supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.

 

Khotbah ini muncul dari roh yang menang, sikap kemenangan dari Tuhan kita, ketika Dia menghadapi penderitaanNya dan kematian. Kata-kata yang baru saya bicarakan disampaikan oleh Yesus pada malam ketika Dia dikhianati dan dicobai dan pada jam sembilan pagi berikutnya, Dia disalibkan.

Tetapi, setiap pengajaranNya merupakan kejayaan dan kemenangan, Allah memiliki tujuan di dalam kematianNya, sebuah hal yang mulia bagi kita. Dan ketika kita memikirkan tentang kemuliaan dari Tuhan kita di tengah-tengah kisah penciptaan yang panjang, saya berpikir tentang pelayanan dari Tuhan kita: Allah di dalam Kristus. “Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang dijadikan.”  

Dan saya berpikir tentang Tuhan kita di awal pelayananNya dan pekerjaanNya di dunia ini. “Pada mulanya.” Kemudian saya berpikir tentang akhir dari itu, puncak dari keseluruhan yaitu, kesudahan zaman. Dan ketika saya membaca tentang apa yang dilakukan oleh Allah di dalam Kristus pada permulaan dan ketika saya membaca apa yang akan dilakukan Allah di dalam Kristus di bagian akhir, saya menemukan di dalam permulaan, tiga kondisi perubahan besar, konfrontasi, yang didalam tiap bagiannya Allah menyediakan beberapa hal yang luar biasa bagi kita. Kemudian, ketika sampai ke bagian akhir, tiga klimaks utama merupakan peristiwa penyelesaian dari tujuan kebaikan anugerah Allah kepada kita.  

Jadi, kita akan melihatnya. Tiga peristiwa yang merupakan bencana besar di dalam permulaan, dari tujuan Allah untuk menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita. Yang pertama adalah: Penciptaan seluruh dunia, alam semesta dan kejatuhannya, karena dosa dan ketidaktaatan; ini terjadi di dalam kehidupan penghulu malaikat Allah yang pertama yaitu Lucifer.

Alkitab dimulai dengan Kejadian 1:1: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Jika Allah melakukannya, maka Dia melakukannya dengan sangat mulia, sangat indah dan sempurna. Merupakan sesuatu yang sukar untuk dipikirkan dan dibayangkan dari apa yang telah Allah lakukan, jika Dia melakukannya di dalam kekacauan dan ketidaksempurnaan.

“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Dan itu semua indah dan sempurna. Kemudian sesuatu terjadi.

Ayat kedua: “Dan bumi menjadi hayah tohu,” tanpa bentuk, dan kosong, hancur, gelap gulita.” Apa yang terjadi?

Di dalam Kitab Yesaya pasal empat belas—dan saya ingin untuk membaca bagian itu, akan tetapi saya tidak memiliki cukup waktu—dan diulang kembali dalam Kitab Yehezkiel pasal dua puluh delapan—di sana kita diberitahukan bahwa di antara seluruh ciptaan Allah, ada seorang penghulu malaikat yang sangat hebat yang Allah tempatkan atas sorga dan dunia. Segala sesuatu, bahkan malaikat, dan seluruh ciptaan yang kelihatan—semua itu dipimpin dan bertanggung-jawab terhadap dia.

Dan karena keindahannya, karena kuasanya dan karena tempatnya yang hebat, Alkitab berkata bahwa hatinya dipenuhi dengan kesombongan dan pemberontakan. Dan dosa masuk ke dalam seluruh alam semesta karena Lucifer, melalui Setan. Dan kemanapun dosa masuk, di sana ada kehancuran, penodaan dan kematian. Dan itulah yang terjadi kepada alam semesta. Dan dunia “menjadi  hayah tohu, kacau balau, tanpa bentuk, dan kegelapan menyelimuti permukaannya dengan gelap gulita.”

Tetapi, tujuan Allah adalah menyediakan sesuatu yang baik bagi kita, sesuatu yang lebih besar bagi kita. Itulah kata-kata yang terdapat dalam Ibrani 11:40: “Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita.”  Dan dari kekacauan dan kegelapan, Kitab Wahyu berkata bahwa Allah akan membuat sebuah langit yang baru dan sebuah bumi yang baru. Itu akan menjadi sempurna dan murni serta kudus. Tidak akan ada lagi bintang mati. Dan tidak akan ada lagi planet-planet yang hampa. Tetapi segala sesuatu akan mulia. Itulah tujuan dari anugerah Allah bagi kita yang berdiam di alam semesta ini.

Bencana besar yang kedua yang terjadi di dalam permulaan adalah: Kutukan terhadap bumi, yang terjadi di dalam penciptaan kembali, dan kutukan terhadap Adam serta seluruh ras manusia.

Pasal pertama dari Kitab Kejadian menjelaskan penciptaan kembali dari planet bumi ini. Allah mengambilnya, ketika ia jatuh di dalam kekacauan dan kegelapan, dan Tuhan Allah membuatnya sangat indah, Edenik.

Rabu malam kemarin saya berbicara tentang langit yang Allah tempatkan atas bumi. Itu adalah sebuah rumah hijau. Itu adalah tempat yang indah, semuanya itu. Bahkan hari ini, ketika anda menggali tanah, di Artik, di Antartika, di sana anda akan menemukan tumbuhan dan hewan dari suhu tropikal.

Seluruh dunia sangat indah. Itu adalah Eden. Tempat yang sangat mulia. Dan Allah menempatkan manusia di dalamnya. Dan di luar gerbang Taman Eden ada ancaman yang sama dari ular.

Dan, dia masuk ke dalam gerbang dan menemui manusia dan istrinya. Dan di dalam pencobaan dan penipuan, mereka jatuh ke dalam ketidaktaatan dan kematian. Tetapi dari tragedi dan kutukan atas bumi dan putusnya persekutuan dengan Allah serta kematian Adam dan Hawa, dari hal itu Allah bertujuan menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita.

Dia meninggikan manusia dan ras manusia di atas para malaikat.  Roma 8 berkata bahwa kita sekarang adalah “ahli waris bersama dengan Kristus.” Dialah Tuhan Allah, yang menjadikan segala sesuatu. Kita sekarang adalah ahli waris bersama dengan Kristus, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Dia.

Dan Ibrani 1:14 berkata bahwa para malaikat sendiri sekarang “Adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Kita diangkat melampau pemimpin para malaikat di dalam kemuliaan: seraphim, kerubim, penghulu malaikat. Mereka melayani roh-roh kita. Dapatkah anda bayangkan di sorga, di dalam rumah kita yang besar, berkata kepada Gabriel: “Gabriel, bawakan sandal saya? Dapatkah anda bayangkan untuk berkata kepada Mikhael: “Mikhael, siapkan kereta emas saya? Dapatkah anda bayangkan untuk berkata kepada Rapael: “Rapael, ambilkan saya Koran pagi?”

Itulah yang dikatakan Allah dari tragedi yang mengerikan itu, Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita, ditinggikan melampaui para malaikat.

Bencana besar yang ketiga di dalam permulaan adalah kematian, kutukan kematian. Pasal ketika diakhiri dengan kalimat ini: Allah mengambil pohon kehidupan—dan Kitab Wahyu menyingkapkannya kepada kita bahwa akhirnya Dia menempatkan pohon kehidupan di sorga, yang tumbuh di sekitar Sungai Kehidupan—dan Allah menempatkan kerubim untuk menjaganya agar manusia tidak dapat mengulurkan tangannya dajn mengambil pohon kehidupan dan hidup selamanya. Allah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita, bahwa kita tidak akan mendiami tubuh kematian ini sampai selama-lamanya. Tetapi kita akan memiliki suatu tubuh yang baru dan sebuah tubuh yang lebih baik, tubuh kebangkitan, sebuah tubuh yang diubahkan, tubuh yang kekal, sama seperti Tuhan Yesus Kristus.  

Salah satu pasal yang mulia di dalam Alkitab terdapat di dalam 1 Korintus pasal 15, yang berbicara tentang kematian dan kehidupan baru yang kita miliki, keberadaan baru yang akan kita miliki di dalam Kristus Yesus. Tubuh ini  akan dikuburkan dalam kebinasaan dan dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Dikuburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Dikuburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Tubuh ini akan dibangkitakan dalam sebuah tubuh alamiah, tubuh rohaniah seperti Tuhan kita.

Saya berpikir tentang ibu saya yang manis saat dia berusia tujuh puluh sembilan tahun, dan sekarang saya berada dalam usia yang sama. Pada saat dia berusia tujuh puluh sembilan tahun, dia mengalami kelumpuhan akibat stroke. Dan selama enam tahun setengah, ketika saya pergi menjenguk dia, hati saya dipenuhi dengan kesedihan yang sukar untuk dilukiskan—tubuhnya menyusut, hancur, pikirannya menghilang.

Pikirkanlah seandainya dia terikat dan berdiam di dalam tubuh itu selamanya. Kematian adalah pintu yang terbuka ke dalam sebuah tubuh yang baru, rumah yang baru yang sangat indah dan luar biasa. Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita. 

Saya berpikir tentang anak kecil yang manis, Joni yang bersaksi kepada kita dengan sangat indah. Pikirkanlah seandainya dia terikat dan berdiam dalam tubuh itu selama-lamanya. 

Sekarang kita sampai di bagian akhir: Tiga peristiwa besar di akhir zaman—Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi.

Yang pertama; Di tengah-tengah dari tragedi masa kesusahan besar, Yesus datang untuk kepunyaanNya. Oh, Allah bagaimana hal itu dapat terjadi? 

Alkitab menyingkapkan bahwa bangsa-bangsa bergerak melalui Armageddon, melalui Timur Tengah, melalui Megido, Har-Megiddon, gunung Megido. Dan bagaimanapun kita akan berpaling lagi dan lagi ke dalam sejarah, kita akan dibawa kembali ke Timur Tengah.

Dan di dalam masa yang mengerikan itu, Alkitab menyebutnya kesukaran yang mengerikan, pembukaan tujuh materai, peniupan tujuh sangkakala, dan pencurahan cawan murka, tujuh cawan murka. Di tengah-tengah peristiwa itu, Yesus datang untuk kepunyaanNya.

Apapun yang anda mungkin anda pikirkan dan apapun yang anda duga atau harapkan, Alkitab berkata bahwa kita sedang menghadapi sebuah konfrontasi yang mengerikan di dunia ini. Pernahkah anda berpikir tentang Hadiah Nobel? Ketika Nobel menemukan dinamit dan TNT, dia berkata, “Kemampuannya dalam menghancurkan sangat mengerikan, manusia tidak akan pernah menggunakannya untuk melawan satu sama lain dan kita akan memiliki kedamaian yang universal.” Kemudian dia mendirikan institusi yang memberikan Hadiah Nobel Perdamaian.

Saudaraku yang terkasih, ketika TNT dan dinamit pertamakali digunakan, mereka digunakan dalam pertempuran, untuk saling membunuh antara satu dengan yang lainnya. Pertama kali saya mendengar tentang bom atom adalah ketika ia dijatuhkan di Hirosima. Saya tidak pernah tahu bahwa kita memiliki sesuatu yang seperti itu dan digunakan dalam perang.

Tidakkah anda pernah meyakinkan diri anda sendiri bahwa bangsa-bangsa ini menimbun misil-misil ini dan bom-bom hidrogen ini dan mereka tidak akan digunakan pada suatu hari, di dalam konfrontasi akhir sejarah umat manusia. Semuanya akan digunakan pada hari yang mengerikan ketika Yesus datang, yang pertama, secara tersembunyi, secara rahasia, tanpa menjejakkan kaki, yang datang untuk milik kepunyaannya.   

Di dalam pasal yang indah, yang anda baca dalam 1 Tesalonika: “Diangkat untuk bertemu dengan Yesus di angkasa.” Itu adalah pengangkatan dari orang-orang kudus Allah. Kemudian, di tengah-tengah pertempuran Armageddon, Dia datang secara terbuka dan di hadapan orang banyak. Seluruh bumi akan melihatNya dan mereka yang telah menyalibkan Dia. Yesus, Tuhan atas sorga dan dunia, dan kita akan berkuasa sampai selama-lamanya bersama-sama dengan Dia, Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita.

Peristiwa besar yang kedua terjadi pada akhir zaman: Setan, setelah millennium—ketika dia dirantai selama seribu tahun—Setan akan dilepaskan untuk sementara waktu, untuk pergi dan untuk mencobai dan untuk menipu bangsa-bangsa sekali lagi.

Mengapa Tuhan? Engkau telah mengikat dia dan menempatkannya dalam sebuah jurang. Dan kami telah memiliki millennium, kami telah memiliki kedamaian di bumi. Mengapa engkau melepaskan dia?

Jawabannya sangat jelas. Dia dilepaskan untuk mencobai orang-orang yang telah memandang Tuhan dan yang berusaha mengikuti Dia. Tidak ada seorang pun dari anak Allah yang tidak dicobai selamanya, yang tidak digoda dan dicobai. Anda akan menemukan hal itu di dalam hidup anda. Kita semuanya akan menemukannya di dalam hidup kita.

Dan orang-orang ini yang dilahirkan pada seribu tahun millennium itu, mereka akan digoda dan dicobai. Betapa merupakan sebuah penderitaan bagi kebanyakan orang dari mereka yang akan menyangkal Tuhan kita dan mengikuti setan. Oh, Allah, semoga Dia akan mendapatkan kita tetap setia di dalam hari pencobaan kita. 

Sekarang yang terakhir: Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita. Dan di akhir hukuman yang mengerikan itu, pengadilan terakhir, yang dijelaskan dalam Kitab Wahyu pasal dua puluh satu.

Di akhir dari pengadilan, semua rasa sakit dan kehancuran akan diangkat dari dunia. Dan kemudian, akan turun dari sorga Yerusalem baru, kota Allah, rumah kita yang kekal.

Itu adalah tujuan dari anugerah Allah. Dan itu adalah klimaks dan puncak dari kebaikan Allah terhadap umatNya, rumah kita di dalam sorga.

Yesus berada di atas sana, mempersiapkan tempat itu, topos, tempat bagi kita. Di sanalah Dia berada sekarang: di sorga itu, sedang mempersiapkan rumah kita.

Dan ketika tempat itu selesai, ketika tempat itu sempurna, Allah akan menurunkannnya ke dunia, sebuah kota yang indah, Yerusalem Baru: Yang jalanannya terbuat dari emas, gerbang permata, rumah dari Tuhan kita dan rumah anda dan saya. Saudara yang terkasih, betapa mulianya hal itu!

 

Rumahku di dalam sorga

Sangat cemerlang dan gemilang

Aku merasa seperti sedang berjalan ke sana

Tiada kejahatan dan kematian

Yang dapat masuk kesana

Dan aku merasa sedang berjalan ke sana

Oh, Tuhan telah begitu baik kepadaku

Aku merasa seperti sedang berjalan ke sana

Hingga rumah besar itu

Dapat kulihat

Aku merasa seperti sedang berjalan ke sana.

 

Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita: Kebaikan dari anugerahNya.

Bolehkah kita berdoa?

 

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.