Daftar isi

INVASI ILAHI

(THE DIVINE INVASION)

 

Dr. W. A. Criswell

 

07-13-86

 

John 1:14

 

Ini adalah Pendeta, yang sedang membawakan khotbah yang berjudul: Invansi Ilahi. Pada pagi hari ini, kita akan berkhotbah melalui Injil Yohanes. Kita telah memulai dari pasal satu. Dan kita masih tetap berada dalam pasal satu.

Dan teks kita terambil dari ayat empat belas dari Injil Yohanes pasal pertama. Jika anda membuka Alkitab anda, kita akan membacanya dengan nyaring dari ayat sebelas hingga ayat delapan belas, dari Injil Yohanes pasal yang pertama. Dan ketika anda sampai kepada ayat empat belas, anda akan membaca kalimat yang paling agung dari semua kalimat yang pernah ditulis sepanjang literatur.

Yohanes 1:11-18: Anda sudah mendapatkannya? Mari kita baca dengan nyaring secara bersama-sama:

 

Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."

Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;

Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

 

Dan ayat yang paling luar biasa: “Dan Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita.”

Khotbah akan diambil dari tulisan Rasul Yohanes di dalam Injil, di dalam ketiga suratnya dan di dalam kitab Wahyu: Invansi Ilahi, Allah yang telah menjadi manusia.

Mengapa Allah melakukan hal itu: menaklukkan diriNya ke dalam penderitaan yang tidak terbatas dan yang tidak terukur yang kita ketahui semua di dalam kehidupan manusia? Jawabannya—Nomor satu: Allah turun dari sorga dan menjadi anggota keluarga manusia agar Dia dapat menjadi salah satu dari kita.

Penulis kitab Ibrani menyatakannya seperti ini:

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka,

Sebab kepada tidak diberikan natur dari benih malaikat, melainkan Allah memberikan natur dari benih Abrahan.

Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

 

—bahwa Dia telah menjadi sama seperti kita.

Dalam sebuah kebesaran dan kumpulan yang luas, jutaan dan jutaan manusia bumi akan berkumpul di hadapan takhta Allah. Dan di sana duduk Hakim dari seluruh bumi.

Dan kumpulan orang banyak akan terlihat dengan nyata di hadapan Hakim yang Besar, orang-orang yang suka berkelahi, yang jahat dan yang suka mencela. Salah satu wanita, seorang yang berambut coklat gelap, menyentakkan punggungnya dan menunjukkan sebuah tato yang ada di tubuhnya yang diperolehnya dari kamp konsentrasi Nazi. Dan dengan mengepal tinjunya dia berkata, “Apa yang Allah ketahui tentang hal ini, tinggal di atas sana di dalam sorga dan semua keindahan firdaus. Apa yang akan Dia ketahui tentang semua hal ini?

Dan seorang pria hitam memperlihatkan kerahnya dan menunjukkan sebuah luka bakar yang sangat mengerikan, di mana dia telah dihukum mati tanpa sebuah alasan, hanya karena dia seorang kulit hitam. Dan mengacungkan tinjunya, serta berkata, “Apa yang Allah ketahui tentang hal ini?”

Dan melalui semua kumpulan orang banyak itu, ada orang-orang yang dicap haram, dan ada-orang yang telah menjadi budak dan orang-orang memiliki rasa sakit yang luar biasa dan hidup miskin sepanjang hidupnya. Dan mereka mengepal tangan mengacungkan tinjunya ke Allah yang Mahakuasa dan mereka berkata, ‘apa yang Engkau ketahui tentang kami, hidup di atas sana di sorga, dimana penderitaan tidak pernah ada dan kematian tidak pernah menunjukkan dirinya?”

Kumpulan orang banyak itu menunjuk sebuah komite, yang diambil dari setiap bagian manusia yang mengalami penderitaan. Dan mereka menunjukkan sebuah daftar tentang hal-hal yang Allah harus lakukan dan yang Allah alami, jika Dia akan menghakimi kita.

Dan daftar ini berjumlah sepuluh. Nomor satu: Jika Allah akan menjadi hakim seluruh bumi, biarkan Dia lahir sebagai seorang Yahudi yang dihina menjadi bagian dari penghuni kamp konsentrasi Nazi. Dan semua banyak orang itu berteriak setuju. 

Nomor dua: Biarkan kelahirannya yang resmi diragukan, bahwa tidak seorang pun yang tahu siapa ayahNya. Dan lagi, mereka berteriak menyatakan persetujuan.

Nomor tiga: Biarkah Dia memenangkan sebuah kasus, tetapi yang sangat radikal, yang akan menyebabkan dia sangat dibenci, dihukum dan mendapat pengucilan dari setiap tradisi umum dan setiap kekuasaan. Dan kembali lagi mereka menyatakan persetujuan.

Yang keempat” Biarkan Dia menjadi objek dari sebab utama dari penghinaan, diludahi, orang yang dituduh kerasaukan setan dan orang gila. Dan mereka berteriak  memberikan penegasan.

Nomor lima: Biarkah Dia berusaha untuk menggambarkan apa yang tidak pernah dilihat, disentuh atau didengar oleh manusia. Biarkan Dia berusaha untuk berkomunikasi dengan Allah yang Mahabesar. Dan mereka bersorak memberikan persetuan.

Nomor enam: Biarkan Dia dikhianati oleh sahabat terdekatNya.

Nomor tujuh: Biarkan Dia didakwa dalam sebuah tuduhan yang salah, di depan sebuah prasangka, dan dihukum oleh pengadilan orang banyak.

Nomor delapan: Biarkan Dia mengalami apa itu sebuah kengerian yang sendirian dan melengkapi hukuman yang sempurna dari setiap keberadaan yang hidup.

Nomor sembilan: Biarkan Dia disiksa dan biarkan Dia mati. Biarkan Dia di hukum mati dalam kematian yang paling tidak manusiawi. Biarkan mati bersama dengan para penjahat dalam sebuah salib.

Yang terakhir: Biarkan namaNya tetap hidup sehingga dengan hal itu, selama berabad-abad, hal itu akan digunakan sebagai sebuah kata-kata kutukan pada saat kemarahan.

Dan tiba-tiba, sebuah keheningan jatuh ke dalam kumpulan orang banyak itu. Tidak ada yang mengucapkan suara, karena mereka tiba-tiba menyadari bahwa Allah telah mengalami hal itu: Allah yang telah menjadi manusia, menderita dalam semua kedukaan dan semua rasa sakit yang dikenal dalam kehidupan manusia. Allah adalah Tuhan kita. Suatu hari akan menjadi Hakim kita.

Mengapa Dia telah menjadi manusia? Alasan yang kedua: Sang rasul menulis, agar kita dapat mengetahui hati Bapa. Dia menulis dalam ayat delapan belas: “Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya,” menyingkapkanNya.

Seperti apakah Allah? “Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah.” Seperti apakah Allah? Yohanes berkata bahwa inkarnasi Kristus menyingkapkan Dia, menyatakan Dia, membuat Dia dikenal. Allah adalah seperti itu.

Tangisan dari Ayub: “Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.”

Filipus berkata kepada Tuhan, “Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami dan hal itu akan memuaskan kami.”

Seperti apakah Allah? Semua penyingkapan Allah di dalam Perjanjian Lama hanyalah sebagian, tidak masalah bagaimanapun mereka. Sekalipun di dalam semak yang menyala, di mana Dia berkata, “NamaKu adalah AKU,” itu hanya sebuah tipe dan sosok. Sekalipun hal itu dalam di dalam kilat di Gunung Sinai, itu hanyalah sebuah bagian dari penyingkapan Allah. Sekalipun di dalam Shekinah yang terlihat di tempat mahakudus, itu hanyalah sebuah bagian dari Allah yang Mahabesar—hanya sebuah tipe dan tanda dalam Perjanjian Lama.

Tetapi seperti apakah Allah sesungguhnya dalam semua KeindahanNya yang sempurna kejaibanNya yang sempurna serta kepribadianNya yang sempurna? Seperti apakah Allah. Allah adalah seperti Yesus. Ketika anda melihat Dia, anda melihat Tuhan Allah—lemah lembut, penuh belas kasihan, dan penuh kemurahan. Dia datang sebagai manusia untuk menyingkapkan kepada kita, penyingkapan yang penuh, seperti apakah Allah yang sesungguhnya.

Mengapa Dia berinkarnasi—“Firman yang telah menjadi manusia?” Dia datang sehingga Dia dapat menghapus dosa dunia: “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata, Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Untuk tujuan ini, dia menulis di dalam Suratnya yang pertama: “Untuk tujuan ini, Anak Allah telah dinyatakan, Sehingga Ia dapat menghapus semua dosa kita, dan sehingga Dia dapat menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis.”  

Betapa merupakan sebuah perwujudan yang mengherankan: Bahwa semua kedukaan kita, air mata kita, hati yang luka dan kematian kita, lebih dirasakan di dalam sorga dari pada yang kita rasakan di sini!

Tidak ada tangisan orang yang tidak Dia rasakan, tidak ada hati yang luka dari seseorang yang tidak Dia rasakan, tidak ada penderitaan orang yang tidak Dia derita.

Dia datang ke dalam dunia ini untuk menjawab tangisan dari jiwa kemanusiaan kita. Dan Dia adalah anugerah kita, pendamai kita, penebus, dan pemberi kelegaan, Juruselamat, penjaga, pembimbing, pengharapan dan kekekalan kita, Tuhan kita dan Allah kita!

Allah yang telah menjadi manusia: Dia telah dinyatakan, bahwa dia memiliki sebuah keberadaan sebelumnya. Dia datang dari sorga—pre-eksistensi dan Firman Allah yang kekal.”

Dia telah datang dan telah dinyatakan. Dan Dia datang untuk luo.  Tidak ada mahasiswa yang masih muda di dalam seminari atau di sekolah Alkitab yang mempelajari bahasa Yunani yang tidak mengenal paradigma ini. Dan setiap suku kata di dalam setiap kelas, perubahan dari kata kerja akan memiliki paradigma kata kerja luo, luo—luo, lueis, luei, luomen, luete, luousi.  Paradigma, perubahan dari kata kerja Yunani luo.

Apakah artinya? Itu artinya “untuk melepaskan.” Itu berarti untuk ‘menghancurkan.” Itu berarti “untuk membinasakan.” 

Apa yang telah Allah lakukan di dalam kemanusiaanNya: Dia datang untuk menghancurkan, untuk mematahkan, kekuatan universal yang membuat dunia berada dalam kegelapan dan keputusasaan—untuk mematahkannya: kendali Setan yang berada di atas seluruh umat manusia dan semua kehidupan—untuk menghancurkan kungkungan Setan, penghukumannya atas jiwa dan menghancurkan hidup.

Kristus tidak datang hanya untuk melayani terhadap dampak dari dosa, hanya menghilangkan semua rasa sakit kita, seperti melayani jerawat dalam daging, pada permukaan kulit. Tetapi dia datang untuk menyerahkan diriNya bagi akar dan sebab-sebab penghukuman kita. Dan di dalam hak preogratif Allah yang Mahakuasa adalah untuk melepaskan umatNya dari hukumam pemberontakan dan dosa serta semua penderitaan dan keputusasaan. Dia datang untuk melepaskan kita dari hukuman semua dosa-dosa kita. Tidak hanya itu, Dia juga datang untuk menghancurkan pekerjaan-pekerjaan si jahat.

Betapa hebatnya kuasa universal Setan yang telah berada di dunia ini dan atas kehidupan kita! Alkitab menggambarkannya dengan sangat jelas. Dia adalah seorang pembunuh sejak semula. Dan dia berbicara dusta. Dia adalah seorang pendusta dan bapa dari segala dusta. Seluruh dunia ini berada di bawah pengawasannya. Dan dia adalah seorang pembunuh untuk membinasakan semua manusia Allah.

Anda mendengar sebuah demostrasi, bagian darinya, di sini dari Zig Ziglar: pembunuhan dari anak-anak tidak bersalah bahkan sebelum mereka lahir sebanyak 4,557 setiap hari. Tetapi hal itu adalah bagian dari kekerasan, dari semua pembunuhan yang terjadi di bumi ini. Dia menyebarkan perpecahan dan kematian—anda, saya dan kita semua. Dia membunuh kita semua. Dia membinasakan kita semua.

Seperti yang anda tahu, sebelum setiap anak-anak yang datang ke depan ini di dalam gereja, saya telah menyuruh ayah dan ibunya untuk membawa orang muda itu kepada saya. Dan saya telah berbicara dengan mereka.

Hal itu akan mengejutkan anda. Anda akan heran betapa awalnya seorang anak mengetahui dasar teologi tentang keyakinan iman, dan memahaminya.

Biarkan saya memberikan sebuah contoh, sebuah bagian kecil dari sebuah kunjungan terhadap anak-anak kecil. Saya akan bertanya kepada anak itu, “Apakah dosa?”

Dan dia akan menjawab, “Ketidakpatuhan terhadap Allah.”

“Dan siapa yang telah berdosa?”

“Kita semua telah berdosa,” dia akan berkata seperti itu.

Dan kemudian saya berkata, “Apakah penghukuman? Apakah hukuman yang telah diberikan Allah di dalam kita, dan kedua hal itu selalu bersamaan?”

Dan sang anak akan selalu menjawab, “Itu adalah kematian. Kematian. Tubuh saya akan mati. Saya akan terbunuh. Dan jiwa saya telah mati dan terpisah dari Allah. Alkitab menyebutkan hal itu sebagai kematian yang kedua.” Ini adalah jawaban dari seorang anak yang telah berbicara dengan saya.

Kemudian saya akan bertanya kepada orang muda itu, “Apakah kamu pernah melihat sebuah kuburan?”

Dan sang anak akan menjawab, “Ya.”

“Jadi, untuk apakah kuburan itu?” 

Dan anak itu akan menjawab, “Di sanalah kita akan dimakamkan.”

Seluruh dunia ini tidak lebih dari sebuah kuburan yang luas tempat kita dimakamkan. Dia adalah seorang pembunuh sejak semula. Dia membunuh semua umat Allah dan semua manusia. Dia adalah seorang pendusta dan bapa dari segala dusta.

Dia adalah seorang penipu yang hebat. Dia berkata: “Apakah Allah berkata bahwa jika kamu makan buah dari pohon terlarang ini, jika kamu memberontak, maka kamu akan mati?”

            “Ya.”

            “Apakah Allah mengatakan hal itu? Apakah Allah mengatakan, jika kamu tidak percaya kepada Tuhan Yesus Kristus maka kamu akan terhilang selama-lamanya?’ Apakah Allah berkata seperti itu? Apakah Allah berkata bahwa pada suatu hari kamu akan menghadap pengadilan di hadapan Yang Mahatinggi? Apakah Allah berkata seperti itu?

            “Ya.” 

 “Apakah Allah berkata seperti itu?”

Kemudian dia memalsukan perkataan Tuhan: “Kamu tidak akan mati.”

Dia adalah seorang pendusta dan bapa dari segala dusta.

Dia mengubah tanda jalan ke arah kota perlindungan. Dia menghalangi pengharapan kita di dalam Kristus Yesus. Dia berdiri antara anda dan takhta anugerah serta gerbang kemuliaan. Dia melakukannya. 

Dia alah pendosa terbesar dan asal mula dari dosa. Dan dia disebut dengan diabolos, yang diterjemahkan sebagai “Iblis” di dalam Alkitab. Diabolos—dia adalah seorang penipu yang hebat. Kritus telah datang untuk melepaskan kita dari jerat dan dari penghukuman dan dari kematian serta pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh musuh terbesar kita.

Dan bolehkah saya menyebutkan satu lagi? Mengapa Kristus datang ke dunia ini?

Apa yang Yohanes katakan: “Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita.” Mengapa Allah melakukan hal itu? Agar kita dapat berbagi dalam kemenangan akhir yang luar biasa.

Di dalam kitab Wahyu pasal dua belas, Yohanes menggambarkan sebuah pemandangan yang dramatik:

 

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

Tetapi mereka tidak dapat bertahan;

Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

 

Kemudian kata-kata kemenangan dari Rasul Yohanes:

 

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

 

 “Mereka telah mengalahkan dia oleh darah Anak Domba.” 

Dia datang ke dunia untuk mati bagi dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci.

Setiap pemberontakan yang telah menyebabkan kita bersalah dan setiap dosa yang telah kita lakukan telah ditebus oleh darah yang telah mengalir dari penyaliban Tuhan kita. Semua dosa kita telah dihapus.

 

Apakah yang dapat membasuh semua dosaku?

Tiada lain selain darah Yesus?

Apakah yang dapat membuatku suci kembali?

Tiada lain selain darah Yesus.

 

 “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba dan oleh perkataan kesaksian mereka.” Tanpa rasa malu, di depan umum, secara terbuka, mengakui iman kita di dalam Kristus Yesus yang penuh berkat, inilah saya dan di sini saya berdiri. Itu adalah kemenangan yang telah diberikan oleh Allah kepada kita, yang hidup di dalam dunia kematian dan yang penuh dosa ini.

Dan orang-orang kudus tebusan Allah, umat Allah sekarang ini—mereka tidak memandang buku tahunan. Mereka tidak meraih bintang-bintang. Apa yang sedang mereka lakukan adalah,  dengan pinggang yang terikat, dan dengan lampu yang menyala, dan dengan ibadah harian, mengangkat wajah kita. Saat penyelamatan kita sudah dekat.

Angkatlah wajah anda. Wajah kita diangkat dalam harapan dan doa dan dalam penantian terhadap kemuliaan dan kemenangan yang final.

Itulah sebabnya mengapa Dia datang ke dalam dunia: untuk memberikan kemangan akhir bagi kita. Tidak ada kabar baik di dalam dunia ini yang dapat dibayangkan atau diterima dari pada kemuliaan dan kejayaan serta kemenangan dari iman kepada Yesus Kristus, yang memberkati hati kita dan keluarga, dan kehidupan kita, rumah kita dan masyarakat kita, dan adalah kemuliaan yang besar yang bersinar dari sebuah keajaiban dan hari esok yang luar biasa. 

Dan itu adalah pesan yang mulia yang telah Allah kirim untuk dikhotbahkan kepada anda, seseorang dari anda, pada hari ini: “Ini adalah hari Tuhan bagi saya dan saya membuka hati saya, terhadap kehendak sorga dan kehendak Kristus, dan mengundang Yesus ke dalam hidup saya.” Atau sebuah keluarga, seluruh keluarga datang ke dalam persekutuan jemaat Allah yang terkasih, atau menjawab sebuah panggilan dari Roh Kudus di dalam hati anda: “Ini adalah hari Allah, suara Allah, waktu Allah bagi saya. Dan di sini saya berdiri Pendeta.” 

Di dalam balkon, ada masa untuk luang. Turunlah melalui salah satu tangga ini dan orang-orang yang berada di lantai bawah, telusurilah salah satu lorong ini.

“Pendeta, ini adalah hari yang paling mulia bagi saya. Dan di sini saya berdiri. Dan saya datang di sini.  

Buatlah sekarang. Buatlah keputusan di dalam hati anda, saat ini. Dan saya adalah seorang nabi ketika saya menyerukan kepada anda bahwa jika anda menuruni tangga itu atau menelusuri lorong ini, hal itu akan menjadi sesuatu yang penuh makna dan penuh nilai yang pernah anda lakukan di dalam hidup anda. Anda rasakan kehadiran Allah di dalam jiwa anda. Dan anda rasakan kehadiran para malaikat yang mengundang anda untuk datang. Itu adalah Allah. Dia tidak pernah menolak kita. Lakukanlah. Dan, semoga Allah berbicara kepada anda di jalanNya.

Sekarang, sebelum kita bernyanyi saya ingin berdoa bagi anda.

Tuhan kami di dalam sorga, akan banyak orang pada jam ini akan membuat keputusan akhir yang pokok. Tuhan Allah di dalam sorga, cukup sudah mereka menghadapi hukuman dosa dan kematian, biarlah mereka lebih lanjut berdiri di sisi Tuhan, melihat hari akhir dari kemenangan dan kejayaan—semoga mereka menerima Yesus sebagai sahabat dan Juruselamat mereka.

Betapa merupakan sebuah berkat untuk memiliki Dia di dalam hati kita dan tempat tinggal kita dalam pengembaraan kehidupan ini! Betapa sebuah kelegaan untuk memiliki Yesus yang berdiri bersama kita pada saat kematian kita! Dan betapa manisnya pengharapan karena mengetahui hal itu, ketika kita berdiri di hadapan hakim dari seluruh bumi, Dia akan menjadi pengacara kita! Dia akan membela setiap kasus kita!

Tuhan kami, semoga hari ini menjadi sebuah hari keselamatan. Dan di dalam momen ini, Juruselamat kami, ketika kami berdiri dan menyanyikan permohonan kami, mungkin keluarga kami datang kepadaMu, supaya ditebus olehMu. Terimakasih Tuhan, untuk doa dan tuaian terbaik yang Engkau berikan, di dalam keselamatan yang dari Engkau dan di dalam pemeliharanmu terhadapku, Amin.

Sekarang, pada, momen ini, ketika kita menyanyikan permohonan kita, dari mana saja di dalam auditorium ini, bagi anda, telusurilah salah satu lorong ini atau tangga ini, katakana: “Pendeta, ini adalah hari Tuhan bagi saya dan saya segera datang.” Kami menyambuat anda semua, ketika kita berdiri dan menyanyikan lagu.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.