Daftar isi

KRISTUS YANG TIDAK ADA BANDINGNYA

(THE INCOMPARABLE CHRIST)

 

W. A. Criswell

 

04-13-80

Yohanes 6:66-69

 

            Saya tidak berpikir bahwa malaikat di sorga dapat melakukannya sebaik itu. Saya juga tidak. Oh, kalian mengangkat jiwa-jiwa kami, anda semua mengagungkan Tuhan. Dan pada Minggu malam, satu minggu sekali, ketika kami datang kemari dan mendengarkan anda semua memuji Tuhan dengan simponi orkestra itu, rasanya sama seperti duduk dalam tempat sorgawi, kami sangat bangga terhadap anda semua, sangat berterima kasih bagi anda semua.

            Dan bukan hanya saya, tetapi  juga ribuan dan ribuan orang yang menghadiri gereja dan yang sedang mendengarkan melalui siaran radio dan yang menyaksikan melalui siaran televisi, memuji Allah bersama dengan kami karena anda semua. Dan anda sedang mendengarkan ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Ini adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul, Kristus Yang Tidak Ada Bandingnya.          

Ini adalah sebuah khotbah yang sedikit agak berbeda. Adalah benar dan sangat pantas bahwa kita menyembah Yesus sebagai Juruselamat kita. Dia telah menebus kita dari dosa-dosa kita. Dia adalah korban, dan anugrah yang menebus yang berasal dari Allah sehingga kita memiliki hidup yang kekal.

            Dan bagi kita, untuk mengkhotbahkan Yesus sebagai seorang Juruselamat, sebagai seorang Penebus, semuanya dilakukan dengan manis, penuh makna dan luar biasa dan karya yang mulia yang telah Dia lakukan bagi kita. Tetapi di sana ada segi yang lain dari kehidupan Tuhan kita yang tidak kurang indah dan luar biasa.

            Itulah sebabnya mengapa saya menyebut khotbah ini dengan Kristus yang tak Ada Bandingnya. Ini adalah Kristus yang mengajarakan tentang pelayanan, membimbing kita dalam cara bagaimana seharusnya kita hidup. Dan alasan saya menyebut hal itu.

            KRISTUS YANG TIDAK ADA BANDINGNYA, anda tidak dapat mendengarkan Kristus dan tidak terkejut dan heran akan doktrinNya.

            Hanya sebagai sebuah latar belakang teks, Kotbah di Bukit, Matius 5, 6, 7—Kotbah di Bukit, matius 7:28-29, ditutup dengan rasa takjub ini,

            "Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya—takjub akan doktrinNya. Doctrine , adalah bahasa Latin untuk kata mengajar—orang-orang takjub akan doktrinNya,

“Sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.”

            Rasa takjub dari orang-orang yang mendengar Yesus semasa Dia hidup dalam daging, sama takjubnya dengan kita yang mendengarkan Tuhan kita pada hari ini. Dia adalah Kristus yang terpisah, berbeda dan unik. Dia merupakan pribadi yang sangat luar biasa, yang memiliki ketidaksamaan yang besar, perbedaan yang luas, yang tidak ada bandingnya.

            Kita takjub terhadap Dia. Sekarang apa yang saya lakukan di dalam khotbah ini pada pagi hari ini, bahwa saya berdoa semoga Allah memberkatinya, dan saya akan mengambil dua diantaranya, dari banyak hal yang telah Dia ajarkan, yang dapat dipilih dari apa yang diajarkan Yesus kepada kita, yang membuat kita takjub.

            Saya hanya mengambil dua. Jika kita memiliki waktu yang cukup, saya dapat mengambil selusin. Mungkin di dunia yang akan datang, Allah akan memberikan saya sebuah planet kecil yang menjadi milik saya sendiri, dan saya akan menyusun kotak sabun saya yang kecil dan mengambil Alkitab dan memiliki waktu yang kekal untuk memuji kemuliaan Tuhan kita yang luar biasa.

            Bukankah itu sangat luar biasa? Dan jika setiap orang ingin datang dan mengunjungi saya dalam planet saya yang kecil itu, anda memiliki undangan sekarang untuk melakukan hal itu.

            Kita akan melanjutkan khotbah kita—kita akan mulai dengan hal yang pertama, dan kemudian saya berdoa kepada Allah agar kita memiliki waktu untuk menjelaskan yang kedua. Dari pengajran yang banyak itu, yang saya katakan. Di dalam Khotbah di Bukit, yang pertama kita akan melihatnya dalam Matius pasal 5 ayat 41. 

            Matius 5:41.  Ini adalah yang pertama yang saya pilih keluar dari doktrin dan pengajaran Tuhan kita yang banyak itu, yang menimbulkan rasa takjub. Matius 5:41, “Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah dengan dia sejauh dua mil.”

            Maksud dari Tuhan kita dan nasehat dari Tuhan kita agak kabur bagi kita di dalam terjemahan ini, bukan berarti bahwa terjemahan ini tidak baik. Hanya teks ini tidak mengandung maksud yang sepenuhnya dari apa yang diajarkan Tuhan ketika Dia berkata, “Dan siapa pun yang aggareuo – yang diterjemahkan di sini dengan memaksa—siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah dengan dia sejauh dua mil.”    

            Aggareuo adalah sebuah kata dalam bahasa Persia. Itu bukan bahasa Yunani. Itu bukan bahasa Latin. Itu adalah sebuah kata dalam bahasa Persia.   Aggareuo adalah sebuah kata kerja yang digunakan untuk menggambarkan keharusan, memaksa warga untuk untuk masuk ke dalam  suatu pelayanan untuk pemerintah.

            Dan cara itu bekerja adalah pemerintah Persia mengirim utusannya aggareuo, aggareuo;  mereka akan menekan seorang warga untuk membawa pesan itu.

            Kemudian mereka akan memaksa seorang warga untuk membawa pesan itu selanjutnya, dan setiap pesan pemerintah itu dikirim melewati imperium atau wilayah atau bangsa, dan hal itu selalu dilakukan oleh aggareuo, dengan memaksa warga untuk membawa pesan itu kepada tujuannya; dan hal itu akan berlangsung secara beranting oleh orang selanjutnya yang telah menjadi aggareuo, yang dipaksa untuk melakukan pelayanan itu.   

            Kemudian orang Roma mengikuti praktek itu, dan mereka mengambil kata Persia itu dan menngunakannya dalam bahasa Yunani dan Roma.  Aggareuo menunjuk kepada pemaksaan, menekan, mengharuskan seseorang untuk membawa sebuah misi, sebuah perintah pemerintah, yang seringkali di lakukan oleh prajurit Roma.

            Anda memiliki sebuah contoh dari hal itu dalam Matius 27, dan kata aggareuo digunakan secara tepat, mereka aggareuo, mereka memaksa Simon dari Kirene—dia hanya seseorang yang kebetulan lewat—mereka memaksa Simon dari Kirene untuk membawa salib Yesus.

            Hal itu dimasukkan dalam hukum Roma dan pemerintahan Roma. Sekarang, apa yang terjadi di Yudea adalah seperti ini. Seorang prajurit Roma yang sedang mengadakan perjalanan akan membawa peralatan, hal-hal yang harus dibawa. Jadi, dia dapat menunjuk setiap penduduk Yudea, setiap orang yang berada di sana. Dia hanya perlu berkata, “Kemari.” 

            Dan prajurit Roma memiliki hak untuk memaksa seseorang untuk membawa barang-barangnya atau bebannya sejauh satu mil. Dan di akhir jarak satu mil itu, dia dapat  aggareuo, memaksa orang yang lain untuk mengangkat dan membawanya sejauh satu mil berikutnya.

            Anda tidak dapat membayangkannya. Sulit bagi kita untuk masuk ke dalam gejolak, kemarahan, dan kebencian orang Yahudi terhadap orang Roma. Orang Yahudi adalah anak Allah, keluarga Yehova yang telah dipilih, dan bagi mereka untuk diperbudak oleh kekuasaan asing merupakan sakit hati yang sangat dalam.

            Hal itu itu berlipat ganda di Yudea karena prajurit Roma dan kudanya juga harus diberi tumpangan. Mereka dapat memilih sebuah keluarga yang melintas di dalam pikiran mereka dan memaksa mereka serta mereka diberi kuasa untuk memelihara prajurit Roma, memberi makan dia dan memberi tempat menginap serta memberi makan kudanya.   Orang Yahudi membenci Roma karena mereka dibawah perlindungan semua dewa-dewa mitologi. Mereka berbaris dibawah panji dari bendera Poseidon atau Neptunus atau Juvo atau Venus atau dewa-dewa yang merupakan sponsor dari legion itu.  Dan mereka telah membangun Menara Antonio di atas tempat yang paling suci di bumi, yang masih berada di Yudea, di atas area Bait Allah. Dan di sana para prajurit Roma di dalam penyembahan berhala mereka melihat ke bawah, ke arah ibadah suci terhadap Tuhan.

            Ada sebuah partai, anda tahu, di Yudea yang disebut dengan Zealots.  Salah satu anggotanya adalah seorang rasul, Simon Zelot, Simon orang Zelot. Mereka menimbulkan perang pada tahun 66 A.D., dan mencapai pubncaknya pada tahun 70 A.D., di bawah Jendral Titus, orang Roma menghancurkan kota itu dan Bait Allah dan membubarkan bangsa itu.

            Orang Yahudi membenci Roma dengan kebencian yang sangat dalam melebihi apapun. Jadi, ketika prajurit berjalan melintasi kota dia akan memanggil seorang Yahudi dan berkata, “Kemari” -- aggareuo, memaksa dia untuk membawa bebannya, peralatannya, perisainya, tombaknya, pedangnya, apapun yang dia inginkan sejauh satu mil menurut ukuran orang Roma. Dan seseorang lain akan aggareuo, dipaksa untuk membawanya untuk satu mil berikutnya.

            Berkenaan dengan hal itu, apa yang disampaikan oleh Tuhan? Tuhan berkata dalam sebuah kata yang sangat mengherankan, Dia berkata, “Ketika kamu aggareuo, ketika kamu dipaksa untuk membawa barang-barang orang Roma itu, dan seluruh peralatannya, pedangnya dan apapun, kamu aggareuo, dipaksa untuk membawanya sejauh satu mil, janganlah berjalan disampingnya dengan membawa beban dengan amarah, dengan  hati yang mendendam dan kebencian yang mendalam.”

            "Kiranya Allah menghukum prajurit itu dan negaranya dan kotanya serta segala sesuatu yang berhubungan dengannya.”

            Jangan berjalan disampingnya dan mengutuknya dengan segenap jiwamu. Tetapi Yesus berkata, “Aggareuo, dipaksa untuk membawa beban sejauh satu mil? Berjalanlah di sisinya, berbicaralah dengan dia,

            "Siapakah nama anda? Dari manakah asal anda? Apakah anda memiliki sebuah keluarga? Apakah anda memiliki anak? Sipakah nama-nama mereka?’  `

            "Berbicaralah kepadanya. Beritahukan dia tentang satu-satunya Allah yang benar. Dan ketika anda sudah sampai pada batas satu mil, sebagai ganti dari hujatan dan kebencian ketika meletakkan beban itu ke atas kakinya, katakanlah, “Saya senang berjalan dengan anda. Saya senang berbicara dengan anda. Saya senang dapat mengetahui tentang istri anda dan rumah anda dan anak-anak anda dan orang-orang anda dan negara anda. Bolehkah saya membawa beban itu lagi, untuk satu mil berikutnya?”’

            Dapatkah anda bayangkan dampak yang akan terjadi atas seorang prajurit Roma? Saya tidak membesar-besarkan ketika saya berkata bahwa hal itu bukanlah sebuah hal yang asing ketika saya membaca di dalam sejarah bahwa iman Kristen selama tiga abad secara luas diberitakan oleh prajurit Roma.

            Bagaimana anda akan melupakan hal itu? Itulah Yesus dan bagaimana Dia mengajar kita. Mereka takjub akan doktrinNya. Dan kita juga kurang lebih sama dengan mereka dan hal itu bersifat universal, bukan hanya orang Yahudi dan orang Roma tetapi seluruh umat manusia.

            Saya telah mendengarkan sebuah keluarga misionaris dari Southern Baptist dan berbicara dengan mereka. Mereka berada di Cina sebeluim perang Dunia Kedua,  dan anda ingat bahwa hal itu didahului oleh invasi ke Cina oleh pasukan Jepang.

            Hal itu berlangsung dengan menakutkan dan disertai perampokan yang mengerikan serta penjarahan. Nanking—penjarahan Nanking menjadi sebuah pepatah yang menjadi buah bibir dalam tahun-tahun yang penuh tekanan itu. Jadi, keluarga misionari Baptis ini sedang berada di atas sebuah kereta sebelum pasukan Jepang bergerak maju dengan cepat.

            Dan yang menakutkan mereka, pasukan Jepang ini mengepung kereta dan banyak prajurit yang masuk ke dalamnya. Dan hal mengerikan yang selanjutnya bagi mereka adalah, salah satu tentara Jepang itu datang dan duduk. Dan sebagaimana bentuk dari kereta asing mereka membuat kursi yang saliyang mereka buat, mereka membuat kursinya dengan saling berhadapan, dan tentara itu duduk persis di hadapan mereka.

            Dan terror itu tidak hanya cukup sampai disitu, tentara Jepang itu, ketika dia duduk di sana dan melihat keluarga misionaris itu, dia mengulurkan tangannya dan meletakkannmya ke atas gadis kecil yang merupakan putri dari keluarga misionaris itu.    Dari pada tersinggung karena hal itu, misionari itu memulai pembicaraan kepada tentara Jepang itu.

            “Siapakah nama anda? Dimanakah anda tinggal? Apakah anda memiliki sebuah kelurga?

            Dan alasan bagi dia mengulurkan tangannya dan meletakkannya di atas anak gadis itu adalah karena dia juga memiliki anak gadis yang sebaya dengan gadis itu, dia berkata, “Saya memiliki seorang gadis kecil yang seumur itu di rumah.”

            Dan misionari itu mulai berbicara kepada prajurit itu tentang Tuhan. Itulah Yesus. Mereka takjub akan pengajaranNya, dan demikian juga dengan kita, “Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dengan dia sejauh dua mil.”

            Di dalam kasih dan keramahan dan kebaikan dan rasa hormat, dan perhatian serta doa yang sungguh-sungguh, betapa merupakan sebuah doktrin yang menakjubkan, pengajaran yang berasal dari Tuhan Yesus ini.

            Baiklah. Sekarang bagian yang kedua. Tuhan tetap melakukannya dengan cara yang sama. Matius 5:43-48, “Kamu telah mendengar firman: kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.’

            "Tetapi Aku berkata kepadamu, kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

            "Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

“Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

“Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?

“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

            Betapa merupakan sebuah doktrin yang luar biasa, “Karena itu haruslah kamu teleios; sama seperti Bapamu di sorga adalah teleios." 

            Teleios memiliki dua makna, dan keduanya ada di sini. Salah satu maknanya jarang digunakan. Hal itu mengacu kepada kesempurnaan, kemuliaan yang sempurna yang terdapat di dalam sorga. Ketika kita telah mencapai akhir dari perwujudan kita.

            Kata  teleios untuk banyak bagian dgunakan untuk pertumbuhan, sesuatu yang telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan Allah terhadap hal itu. Sebagai contoh, seorang pria dewasa adalah sebuah teleios dari seorang bocah laki-laki. Itulah tujuan Allah bagi anak muda itu, bahwa dia bertumbuh untuk menjadi seorang pria dewasa, sebuah teleios

            Sebuah pohon ek yang besar adalah sebuah  teleios dari sebuah biji pohon ek. Itu adalah tujuan Allah bagi biji pohon ek, bahwa biji itu tumbuh  di dalam sebuah teleios, menjadi sebuah pohon Ek. Demikian juga dengan tujuan Allah bagi kita bahwa kita bertumbuh dalam karakter Kristen menjadi gambar Allah yang indah di dalam Kristus Yesus.

            Sekarang bagaimana anda melakukannya? Itu adalah sebuah hal yang menakjubkan di dalam ajaran Tuhan kita. Dia berkata bahwa yang di atas harus turun. Seperti drama yang terkenal dari Oliver Goldsmith, “ Dia mengalah untuk menang.” Yang di atas harus mengalah.

            Yesus mengatakan bahwa yang menjadi pertama harus menjadi yang terkemudian. Yesus mengatakan bahwa cara untuk hidup adalah dengan memberikan nyawa kita. Demikian juga di sini, cara untuk menjadi bebas adalah dengan mengampuni dan memberkati bahkan mengasihi orang-orang yang membenci anda dan yang menganiaya serta memusuhi anda.

            Yesus berkata bahwa seseorang yang terkurung, dan yang terpenjara adalah jika dia dipenuhi dengan dendam, dan kebencian dan penuh dengan tuduhan. Tetapi seseorang itu akan merdeka, kata Tuhan Yesus, jika dia adalah seorang yang pemaaf. 

            Jangan menjalankan hidup itu di depan mata dan pikiran yang dipenuhi oleh kepahitan dan kebencian. Maafkanlah dan anda akan bebas. Ah, Tuhan, orang Kristen memiliki hak, tetapi salah satu hal yang haruis dilakukan oleh orang Kristen itu adalah dengan memberikan hak yang dia miliki.

            Di luar sini di jalan raya, pada tiga hari yang lalu? Atau apakah empat hari yang lalu? Di luar sini di jalan raya, seseorang memotong jalur seorang pengendara yang lain, dan membuat orang itu marah. Dan dia membunyikan klakson kepada orang yang memotongnya dan mengejarnya, akhirnya kedua orang itu menepikan mobil mereka di sisi jalan.

            Dan dalam argument yang sengit, seseorang akhirnya membunuh yang lainnya. Saya percaya bahwa dia memiliki hak, tetapi hak orang Kristen adalah untuk memberikan hak yang dia miliki? Anda ingin memotong di depan saya? Saya akan mempersilahkannya.

            Anda akan dipersilahkan dengan baik. Salah seorang pelayan musik saya, yang duduk di sini seperti malaikat, dia membuat pengakuan di sini, di atas mimbar ini. Dia berkata bahwa dia sedang mengendarai mobil ke gereja, dan tiba-tiba ada seseorang yang memotong di depan dia.

            Dia berkata bahwa hal itu membuatnya marah, dan dia membunyikan klakson terhadap orang itu. Dia melihat dengan lebih dekat, dan orang itu adalah seorang pendeta. Akhirnya dia tidak lagi membunyikan klaksonnya. Tetapi saya berkata kepada pelayan musik itu, bahwa dia harus melakukan hal itu kepada setiap orang, bukan hanya kepada pendeta, tetapi kepada setiap orang.

            Anda ingin memotong di depan saya? Tidak masalah. Saya akan memberikan hak saya kepada anda. Itulah Yesus. Dan anda bebas. Anda merdeka. Tanpa amarah, tanpa gejolak, tanpa kebencian. Anda bebas. Anda harus memberikan hak yang anda miliki.           Seperti yang diketahui oleh banyak orang dari anda, selama sepuluh tahun, saya berda di sebuah kabupaten. Saya telah menjadi seorang pengkhotbah di wilayah kabupaten selama sepuluh tahun, dan saya sangat mengenal baik akan jemaat yang ada di situ. Saya masih seorang lajang pada waktu itu dan tinggal bersama dengan mereka.          Ada dua keluarga di komunitas wilayah kecil itu yang berada dibawah pengembalaan saya, dan mereka saling membenci satu sama lain, dan mereka mengajarkan anak-anak mereka untuk salaing membenci. Mereka bertengkar atas sebuah garis batas, batas tanah antara dua bagian.  

            Pria ini, di satu sisi berkata, “Batasnya adalah sungai.”

            Dan pria yang berada di sisi yang lainnya berkata, “Garis batasnya berada di sisi lain dari sungai kecil, dan baik sungai itu dan yang berada di pinggirnya adalah milikku.”           Dan mereka bertengkar dan saling membenci serta berkelahi, dan anak-anak mereka turut serta di dalam kebencian itu. Akhirnya pria yang berada di sisi yang lain menjual pertaniannya dan pergi, tetapi dia menjual tanah pertaniannya itu kepada seseorang yang saleh, yang bernama Mr. Cheney.

            Dan Mr. Cheney telah membeli tanah pertanian itu, dan pria yang berada disebelahnya melintasi sungai kecil itu dan menemui dia serta berkata, “Jadi anda telah membeli tanah ini? Nama anda adalah Cheney?”

            "Ya." 

            "Baiklah, saya ingin anda tahu bahwa garis batasnya berda di sebelah sana.”      Dan Mr. Cheney berkata, “Oh, tetangga. Anda, tidak seharusnya seperti itu—untuk menjadi takut atau—gentar. Kita akan menyerahkannya kepada notaris, dan kita akan menemui seorang notaris dan dia akan memberitahu kita di mana garis batasnya.” "Notaris? Tidak. Notaris? Saya memberitahu anda bahwa garis batas berada di sebelah sana. Itu adalah tanah pertanian saya.”

            Dan Mr. Cheney berkata, “Oh, tidak tetanggaku.” Dia berkata, “Kita akan bertemu dengan seorang notaris, dan dia akan memberitahu kita di mana garis batasnya, dan notaris itu akan berada di pihak anda. Anda beritahukan saja di mana batasnya, dan itu akan menjadi garis batas. Apa pun yang akan anda katakan.”

            Anda tahu, tetangganya itu pergi ke rumah dan berbicara dengan istrinya, dan dia berkata, “Istriku, saya tidak pernah bertemu dengan seseorang seperti itu, bahkan saya tidak pernah berbicara dengan seseorang yang seramah  dan sebaik itu di dalam hidupku.”

            Dan dia berkata, “Istriku, aku akan memberitahumu apa yang harus kita lakukan. Mari kita meletakkan batas tanah itu di sungai kecil itu, dan di sebelah sungai kecil itu adalah tanahnya dan di sisi lain dari sungai itu adalah tanah kita dan kita akan hidup dalam kasih dan menjadi tetangga yang baik dengan Mr. Cheney.”

            Di situlah seharusnya yang menjadi batas tanah yang sesungguhnya. Saudara, hal itu sangat luar biasa. Itulah Yesus. Dia adalah seorang guru yang tidak ada bandingnya. Dia adalah master dari guru. Dia mengajar bagaimana seharusnya kita hidup, untuk berjalan dan untuk menjadi bagaimana kita seharusnya. Sangat luar biasa.

            Bolehkah saya menunjukkan sesuatu? Ada sebuah kuasa di dalam hukum dan hak-hak. Itu benar. Ada kuasa di dalamnya, tetapi ada kuasa yang lebih besar. Ada sebuah kuasa yang lebih besar di dalam kasih dan pengampunan serta kebaikan. Itulah kuasa yang menaklukkan dan menumbangkan seluruh dunia.

            Ketika saya masih anak-anak, saya membaca karya Viktor Hugo yang berjudul Les Miserables, dan di sana ada sebuah tokoh. Dia adalah tokoh utama di sepanjang novel itu. Namanya jika di dalam bahasa Inggris adalah Jean Valjean.

            Dan sampah masyarakat yang sebenarnya itu, salah satu dari "les miserables," salah satu dari orang miskin itu masuk ke rumah bishop dan dia disambut dan diterima dengan baik. Dan ketika dia mencuri di rumah bishop itu, dia mencuri tempat lilin yang terbuat dari perak dan melarikannya.

            Polisi menangkap dia dan membawa dia ke pengadilan serta menghukumnya dan tentu saja, di dalam masa-masa yang sulit itu dia akan hidup selamanya di dalam tahanan. Tetapi ketika Jean valjean membawa bersama dengan dia tempat lilin yang terbuat dari perak itu, sang bishop berkata kepada pengadilan dan polisi—sang bishop berkata, “Oh, tidak. Dia tidak mencurinya. Saya memberikannya kepadanya. Ini adalah miliknya. Dia hanya mengambil apa yang menjadi miliknya. Dia tidak mencurinya.”

            Dan akhir dari cerita itu adalah kisah pertobatan dan keluhuran dari orang itu, Jean Valjean. Anda tidak dapat menyingkiran sebuah kuasa dari kebaikan. Yang lebih besar dari hukum, yang lebih hebat dari pemaksaan, yang lebih besar dari pembalasan dendam adalah kuasa dari kasih yang penuh perhatian dan kebaikan yang mengampuni; dan itulah Yesus.

            Takjub akan Dia? Oh, Tuhan, betapa merupakan sebuah hal yang indah untuk duduk di kakiMu dan untuk menjadi salah satu anggota di dalam sekolahMu dan untuk belajar tentang Engkau. Itulah hidup. Itulah sukacita. Itulah kemenangan. Itulah kejayaan. Itulah kelegaan. Itulah sorga. Bahwa segala sesuatu sangat indah. Itulah Yesus.

            Sekarang, bolehkah kita berdiri bersama-sama?   

            Tuhan kami, tidak heran nabi Yesaya berkata, “Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”

            Ketika Dia datang, tidak akan ada lagi perang, tidak akan ada lagi kebencian. Bahkan di dalam rumah kita, tidak akan ada argumen yang membuat perasaan yang lain menjadi kecil atau terhina. Tuhan, Tuhan, kami akan mengkomitmenkan jalan kami kepada Engkau.

            Tuhan akan menjadi pertahanan kita dan tempat perlindungan kita. Kita tidak perlu lagi untuk mempertahankan diri kita. Kita tidak perlu lagi berdiri dan menggunakan hak kita. Tuhan akan menjadi pertahanan kita dan tempat perlindungan. Oh, semoga kami dapat belajar untuk percaya di dalam Engkau.

            Betapa Engkau telah menjadikan rumah kami sebagi sorga. Betapa terberkatinya hidup kami. Begitu manis, sederhana, sangat indah, penuh doa, penuh kasih, dan sungguh lembut mengikut Tuhan Yesus, menjadi baik sama seperti Dia.

            O Tuhan, untuk menjadi sama seperti Engkau. Di dalam kesempatan ini, ketika kita berdiri, dan menunggu serta berdoa, dan di dalam kesempatan yang lain ketika kita menyanyikan lagu permohonan kita, sebuah keluarga dari anda, sebuah pasangan dari anda, atau hanya seorang dari anda. Beranjaklah dari sekitar balkon itu dan turunilah satu tangga ini, dan dengan menelusuri salah satu lorong ini, majulah ke depan.

            "Pendeta, hari ini, kami telah memutuskan untuk mengikut Yesus, dan di sinilah kami berada." 

            Seseorang dari anda mungkin akan meletakkan hidup anda atau surat di dalam jemaat. Beberpa orang dari anda mungkin mau datang untuk dibaptiskan. Beberapa orang dari anda mungkin mau menjawab panggilan Roh Kudus yang ada di dalam hati anda. Buatlah keputusan itu sekarang di dalam hati anda, dan dalam sebuah kesempatan, majulah ke depan. Kami dan para malaikat menerima anda dengan penuh sukacita dan kebahagian.

            Tuhan, berkatilah permohonan ini dan buatlah menjadi indah dan berharga serta membahagiakan dalam mengikut Engkau. Di dalam keselamatan yang telah Engkau berikan dan namaMu yang memelihara kami. Amin.

            Ketika kita menyanyikan nyanyian kita, anda boleh datang. Buatlah keputusan itu sekarang, saat kita berdoa dan bernyanyi.

            "Inilah saya pendeta. Dan saya ada di sini.”  

            Telusurilah salah satu lorong itu. Turunlah melalui salah satu tangga itu.

            "Inilah saya pendeta. Saya memilih Tuhan dan saya datang sekarang.”

            Kami menunggu anda, saat kita menyanyikan lagu ini.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.