SAHABAT-SAHABAT KITA DI PENGADILAN TERAKHIR
(OUR FRIENDS AT THE JUDGMENT)
Dr. W. A. Criswell
05-24-87
Yohanes 5:45
Ini adalah Pendeta yang sedang membawakan khotbah yang berjudul : Siapakah Sahabat-Sahabat Kita Di Pengadilan Terakhir? Di dalam seri Khotbah kita melalui Injil Yohanes, kita telah sampai pada pasal 5. Dan teks kita pada hari ini terdapat dalam tiga ayat terakhir dari pasal lima.
Tuhan kita berkata kepada orang-orang yang menolak Dia.
Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.
Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
Di dalam memperingati Hari Pahlawan, subjek ini termasuk ke dalam suatu krisis besar dan krisis akhir yang akan kita hadapi semua dalam hidup kita. Tidak ada satu pun dari kita yang akan menjadi pengecualian, yang pada suatu hari dan suatu tempat akan masuk ke dalam sebuah titik waktu antara sorga dan bumi dan antara kematian dan kehidupan.
Di atas sebuah tubuh prajurit Amerika, yang terbunuh dalam perang terakhir Vietnam, ada sebuah puisi, sebuah sajak, yang ditulis oleh prajurit muda itu. Dan mereka berkata bahwa kata-kata ini merupakan tulisan tangan dari prajurit Amerika yang telah gugur ini.
Lihat Allah, aku tidak pernah berbicara kepadaMu
Tetapi sekarang aku ingin berkata
“Bagaimana kabarMu?”
Engkau tahu Allah, mereka memberitahukan aku
Bahwa Engkau tidak nyata
Dan seperti sebuah kebodohan
Aku percaya akan semua hal ini.
Kemarin malam dari sebuah lubang perlindungan
Aku melihat langitMu
Kemudian terlukis bagiku
Mereka telah memberitahukan kepadaku sebuah kebohongan
Pernahkah aku mengambil waktu untuk melihat
Hal-hal yang telah Engkau jadikan
Yang tidak pernah kuketahui
Mereka tidak sedang memanggil
Berbicara dengan terus terang
Aku berharap ya Allah
Sudikah Engkau menjabat tanganku?
Entah bagaimana aku merasakan
Bahwa Engkau akan mengerti
Dengan aneh aku telah datang
Ke dalam neraka ini, tempat yang berlubang
Sebelum aku memiliki waktu
Untuk melihat wajahMu
Jadi, aku berharap di sana
Tidak ada hal lain untuk disampaikan
Tapi aku senang ya Allah
Aku bertemu denganMu hari ini
Aku berharap saat yang terakhir
Akan segera berada di sini
Tetapi aku tidak takut
Sejak aku mengetahui bahwa Engkau begitu dekat
Memberi isyarat
Jadi Tuhan, aku harus pergi
Aku sangat menyukaiMu
Hal inilah yang kuinginkan supaya Engkau mengetahuinya
Lihatlah sekarang, hal ini akan menjadi
Sebuah pertempuran yang mengerikan
Engkau tahu, aku akan datang
Ke rumahMu, malam ini.
Sekalipun aku tidak begitu bersahabat
KepadaMu sebelumnya
Aku berharap ya Allah,
Maukah Engkau membukakan pintuMu?
Lihatlah aku menangis.
Air mataku yang tumpah
Aku berharap aku mengenalMu
Dalam tahun-tahun belakangan ini
Aku harus pergi sekarang ya Allah.
Selamat tinggal.
Sungguh aneh, sejak aku bertemu denganMu
Aku tidak takut untuk mati.
Di suatu tempat, di suatu waktu, bagaimana pun juga, kita semua akan menemui krisis seperti itu. Betapa merupakan sebuah kebaikan yang tak terhingga, dan yang tidak terlukiskan untuk bertemu di hadapan Allah dan di dalam anugerah Allah.
Ketika kita berdiri di pengadilan terakhir, siapa yang akan berdiri bersama dengan kita? Siapa yang akan menjadi sahabat kita? Siapa yang akan menjadi sahabat kita dalam kasih dan anugerah dan yang akan membesarkan hati kita?
Teks ini adalah salah satu teks yang paling mengherankan serta menakjubkan dari apa yang pernah saya baca dalam Alkitab. Tuhan kita berkata: “Ketika kamu berdiri di depan pengadilah Allah yang Mahatinggi, kamu yang telah menolak dan menyangkal Aku—ketika kamu berdiri di sana, siapa yang akan mendakwa kamu? Kamu akan didakwa oleh orang yang kamu kasihi.”
Betapa merupakan sebuah hal yang mengherankan! Anda mengasihi dan menghormati serta mempercayai Musa. Ketika anda berdiri di hadapan Allah, yang akan mendakwa anda saat anda hidup dan mati adalah dia, yaitu orang yang anda percayai dan orang yang anda kasihi dan yang anda hormati—dia adalah orang yang akan mendakwa anda. Saya katakan bahwa hal itu adalah salah satu pernyataan yang mengherankan yang pernah saya pikirkan dalam semua Firman Allah yang Kudus.
Ketika kita berdiri di pengadilan akhir dan Allah menghakimi kita, siapa yang akan menjadi sahabat kita dan siapa yang akan mendakwa kita?
Ketika mereka berdiri di hadapan Allah yang Mahakuasa dan akan dihukum ke dalam tempat hukuman yang kekal yaitu neraka, apa yang akan anda katakan jika mereka memberi pengakuan,” Ayah, Ibu, alasan saya terhilang adalah karena kalian tidak pernah memenangkan saya kepada Kristus. Kalian tidak pernah memberitahukan tentang Yesus kepada saya. Kalian tidak pernah berdoa untuk jiwa saya. Kalian tidak pernah membawa saya Sekolah Minggu dan ke gereja. Dan sekarang saya akan menghadapai penghukuman yang kekal di neraka karena kalian.”
Hal ini terjadi lebih dari pada enam puluh tahun yang lalu ketika saya menjadi pendeta di sebuah gereja wilayah yang kecil. Di dalam kota wilayah itu mereka akan mengadakan hukuman gantung. Orang yang akan digantung adalah seorang pemuda. Dan ketika mereka melakukannya pada hari itu, mereka bertanya kepada pemuda itu, “Apakah engkau memiliki perkataan terakhir untuk disampaikan?”
Dan dia berkata, “Ya. Dapatkah saya menyampaikan sesuatu kepada ibu saya?”
Mereka membawa ibunya ke hadapan pemuda itu, yang sedang menghadapi saat terakhirnya. Dan dia berkata kepada ibunya, “Ibu, seandainya engkau mengajarkan saya tentang Yesus, dan seandainya engkau berdoa untuk jiwa saya, dan seandainya engkau membawa saya ke Sekolah Minggu dan ke gereja, saya tidak akan berada di sini, yang sedang sekarat pada hari ini.”
Siapa yang akan mendakwa anda pada pengadilan terakhir dari Allah yang Mahatinggi? Mereka adalah orang-orang yang anda kasihi yang menolak Kristus dan berdiri di hadapan Allah di dalam pengadilan itu.
Siapa yang akan mendakwa anda? Teman-teman karib anda yang berjalan bersama dengan anda. Kawan sebaya yang menyenangkan perasaan anda. Ikatan ini. Neraka akan menjadi pertemuan dari sahabat-sahabat baik.
Salah satu kalimat yang paling tidak biasa dalam kisah anak yang boros adalah hal ini: “Dia mengambil harta kekayaan ayahnya dan menghabiskannya. Dan ketika dia telah menghabiskan seluruhnya dengan hidup berfoya-foya, dia jatuh melarat hingga kelaparan, hingga ia menjadi penjaga babi bahkan ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makan babi itu.” Kemudian ada sebuah kalimat kecil di sana yang berkata: “Tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.”
Bukankah hal itu adalah sesuatu yang luar biasa? Ketika dia memiliki uang, dan ketika dia berada di atas puncak, dan ketika segala sesuatu berayun di dalam jalannya, setiap orang berada di dekatnya dan menginginkannya. Tetapi ketika dia membutuhkan dan sedang berada dalam keputusasaan, tidak seorang pun yang peduli kepadanya.
Itulah yang akan terjadi di pengadilan terakhir dari Allah yang Mahakuasa. Semua sahabat baik ini, yang anda kasihi saat anda berada dalam keindahan, yang memiliki saat-saat yang menyenangkan bersama anda ketika anda memiliki uang untuk dihambur-hamburkan, ketika anda berada di puncak dan di atas seluruh dunia. Tetapi ketika anda berada di ujung jalan anda, mereka meninggalkan anda dan mendakwa anda.
Siapakah yang akan mendakwa anda di pengadilan Allah yang Mahakuasa? Penjaga bar itu atau bartender itu. Betapa merupakan sebuah waktu yang baik yang anda miliki dan betapa dia mengasihi anda ketika anda memperoleh uang untuk anda hambur-hamburkan. Tetapi ketika anda tiba di ujung jalan anda, dia akan menjadi yang pertama yang akan mengusir anda.
Pada masa ketika saya menjadi pendeta di sebuah pedesaan di Kentucky, di sana ada sebuah anggota jemaat kami yang memiliki sikap yang sangat tajam serta sangat mengutuk perdagangan minuman keras yang pernah saya dengar di dalam hidup saya. Kami tinggal pada masa itu di sebuah bagian wilayah Kentucky, di mana di situ ada sebuah penyulingan minuman keras, dibalik setiap bukit dan tempat itu bersifat illegal; yang tersembunyi dibalik pohon-pohon hijau. Dan dia sangat gigih dalam melawan setiap pelanggaran itu.
Jadi pada suatu hari saya bertanya kepadanya, “Mengapa anda memiliki sikap yang sangat pedas dan tajam terhadap penyulingan itu?”
Dan, dia berkata, “Pada pagi hari, di tempat yang kecil, kota kecil, desa kecil—pada pagi hari saat subuh, saya sedang berjalan dan melihat seorang pria tergeletak di atas selokan. Hal itu terjadi di pertengahan musim dingin. Dan tubuh itu setengahnya ditutupi oleh salju.
Dia berkata, “Saya membongkarnya. Dan saya melihat pria itu ditutupi es dan wajahnya penuh lumpur serta sangat dekil—tubuh dari seorang pria.”
Dan dia berkata, “Saya bertanya dan menyelidiki, “Dari manakah asalnya? Dan mengapa dia ada di sana?”
Dan dia berkata, “Saya menemukan bahwa, pada malam sebelumnya, di minum di bar dan mabuk, dan setelah menghabiskan seluruh miliknya, penjaga bar mendorongnya keluar—mengunci pintu baginya. Dan dia berjalan sempoyongan, didalam kemabukannya, dia jatuh ke selokan dan membeku hingga mati.” Seorang pria, di dalam gambar Allah, dengan lumpur yang beku serta kotoran yang menyelimuti wajahnya dan di atas sosok tubuhnya.
Anda berpikir bahwa mereka akan berdiri bersama dengan anda? Anda berpikir bahwa mereka akan membela anda? Mereka justru akan mendakwa anda.
Siapa yang mendakwa anda ketika anda berdiri di hadapan pengadilan terakhir dari Allah yang Mahakuasa? Seseorang yang memiliki kenangan terhadap anda?
O, Tuhan! Apa yang dapat saya lakukan dan apa yang telah saya lakukan. Dan sekarang, saya berada di ujung jalan di pengadilan yang terakhir.
Saya berdiri dengan terhilang dan didakwa, sama seperti dongeng tentang seekor rajawali yang pernah saya dengar.
Seseorang menembakkan sebuah anak panah dan melukai jantungnya. Dan ketika rajawali itu jatuh ke tanah, rajawali itu melihat anak panah yang telah melukai jantungnya. Dan di ujung anak panah itu terdapat bulu rajawali, yang berasal dari bulunya sendiri. Dan rajawali itu berteriak saat ia jatuh ke tanah pada saat kematiannya: “Oh, apakah itu harus buluku sendiri, dari sayapku sendiri yang memandu panah itu bagi kematianku.”
Siapakah sahabat-sahabat kita pada hari penghakiman terakhir dari Tuhan? Yang menolak Kristus dan yang berkata tidak kepada anugerah yang berlimpah, orang-orang yang anda kasihi di dalam dunia ini akan bangkit untuk mendakwa anda dan untuk menghukum anda.
Siapakah sahabat kita di pengadilan terakhir ketika kita berdiri di hari yang akhir itu? Siapakah sahabat yang akan berdiri bersama dengan kita? Dia adalah orang yang telah mati untuk menggantikan kita: Yesus Tuhan dan Juruselamat kita. Dia akan berdiri bersama dengan kita. Dia telah memberikan hidupNya. Dan Dia akan memberi pengakuan bahwa saya adalah milikNya.
Ini, Dia berkata,
Adalah salah satu milikKu.
Dia adalah kepunyaanKu.
Dosa-dosanya telah dihapuskan.
Hidupnya tersembunyi bersamaKu di dalam Allah.
Dan dia adalah milikKu.
Jiwa yang didalam Yesus
Telah bersandar untuk berbaring
Aku tidak akan pernah, tidak, dan takkan pernah
Melarikan diri kepada musuhnya
Jiwa itu, yang dipikirkan oleh semua isi neraka
Seharusnya berusaha keras untuk melarikan diri
Aku tidak akan pernah, tidak, takkan pernah mengabaikannya
Yesus akan menjadi sahabat kita. Dia akan berdiri bersama dengan kita pada saat yang terakhir itu.
Salah satu hal yang paling tidak biasa di dalam kehidupan Kristus—ketika Dia kembali ke sorga, bersama dengan siapakah Dia kembali? Apakah Dia kembali bersama dengan seorang raja? Apakah Dia kembali dengan ditemani oleh penguasa yang hebat atau seorang perwira?
Bersama dengan siapakah Dia, saat Dia kembali ke sorga? Dia kembali ke sorga dengan bergandengan tangan bersama dengan seorang penyamun yang telah ditebus oleh darah dari Pribadi yang telah tersalib.
Semua pujian bagi Bapa,
Semua pujian bagi Putra,
Semua pujian bagi Roh
Tiga yang agung di dalam Satu
Diselamatkan oleh darah
Dari Satu Pribadi yang telah tersalib!
Ketika Yesus kembali ke sorga. Dia memasuki ruang kemuliaan dengan bergandengan tangan bersama dengan seorang penyamun—yang telah ditebus, dibeli dan diselamatkan. Dia adalah sahabat kita!
Siapakah sahabat-sahabat kita pada saat penghakiman, di hadapan Allah yang Mahatinggi? Siapakah? Para malaikat yang mengawasi kita.
Saya tidak berkata bahwa saya benar di dalam inisiatif ini, di dalam interpretasi dari Firman Allah. Tetapi ini adalah sesuatu yang saya percayai. Dan hal ini membuat hati saya merasa nyaman ketika saya berpikir tentang hal itu.
Yesus berkata bahwa, ketika bayi kita yang mungil lahir ke dalam dunia ini, ada seorang malaikat di hadapan Bapa, yang melihat ke wajah Allah yang Mahakuasa—ada seorang malaikat kecil yang mengawasi bayi itu.
Di dalam Kitab Lukas pasal sembilan belas, Yesus berkata bahwa seorang malaikat membawa jiwa kita kepada Allah ketika kita meninggal. Saya tidak berkata bahwa saya mutlak benar, tetapi anda tentunya tahu apa yang saya pikirkan? Saya berpikir bahwa malaikat yang sama yang ditunjuk oelh Allah untuk mengawasi kita pada saat kita masih bayi adalah malaikat yang sama yang membawa kita ke sorga pada saat kita meninggal. Dan dia memperkenalkan kita kepada kemuliaan.
Ini adalah anak yang telah saya awasi dan yang saya jaga dan saya kasihi serta yang telah saya layani semasa dia hidup dalam dunia. Dan sekarang dia akan tinggal bersama dengan kita di dalam sorga.
Saudara yang terkasih, ada ribuan kali saya dapat melihat dalam kehidupan orang-orang—anda dan saya, bahwa saya dapat melihat di mana seorang malaikat mengawasi mereka, dimana ada seorang malaikat yang menjaga, dimana ada seorang malaikat yang memperhatikan kita, yang melepaskan kita dari kecelakaan. Kadang-kadang seseorang akan berkata dengan berkelakar, “Ada seorang malaikat yang menunggangi bahunya.”
Saya dapat melihat hal itu. Seringkali di dalam kehidupan saya sendiri, saya memiliki perasaan bahwa seorang malaikat dari Allah yang mengawasi dan memperhatikan kita. Mereka ada untuk kita. Dan di dalam penghakiman terakhir itu, di hadapan Allah yang Mahakuasa, malaikat itu akan meneguhkan kita dan menjadi sahabat kita.
Siapakah yang akan berdiri bersama dengan kita di penghakiman terakhir dari Allah yang Mahakuasa? Orang-orang kudus yang ada di sorga. Dalam Kitab Lukas pasal sembilan belas, Tuhan berkata bahwa ada sukacita di hadapan para malaikat atas pertobatan orang-orang yang berdosa.
Siapakah mereka, yang memiliki hati, yang menaikkan pujian dan kemuliaan, yang berada di hadapan para malaikat Allah ketika anda memberikan hati anda bagi Yesus? Siapakan mereka? Mereka adalah orang-orang kudus yang berada di dalam sorga.
Sejak permulaan penciptaan, ketika seseorang—yaitu anda, yang menuruni tangga itu, yang datang menelusuri lorong itu, mereka bersukacita. Dan pada penghakiman terakhir, mereka akan memuji Allah dan menjadi sahabat anda.
Siapakah mereka, yang akan menjadi sahabat kita di pengadilan terakhir? Orang-orang kudus Allah yang hidup dan melayani di dalam dunia ini dan di dalam gereja yang terkasih ini. Pendeta kita, pengkhotbah kita. Ketika anda menuruni lorong itu, dan berlutut di hadapan Allah dan memberikan hati dan hidup anda kepada Dia, dia dipenuhi dengan air mata sukacita. Berjuang terhadap hal itu, menangis dan berbahagia, dan memuliakan Tuhan, atas seseorang dari anda yang telah datang kepada Kristus, yang datang kepada Juruselamat, dan diselamatkan.
Semua diaken ini, orang-orang saleh ini, paduan suara yang mennyanyikan himne seruan bagi anda ketika anda menuruni salah satu lorong ini, mereka bersukacita dan berbahagia.
Dan orang-orang kudus Allah yang duduk di atas bangku, mulai dari bagian depan hingga bagian ujung, dibangku, dan diseluruh ruangan ini: Seluruh jemaat Allah. Mereka bersukacita dan berbahagia ketika anda memberikan hati anda bagi Tuhan. Dan pada pengadilan terakhir, mereka akan menjadi sabahat-sahabat anda.
Siapakah yang bersukacita atas kedatangan anda? Dan siapakah, di pengadilan dan penghakiman terakhir, yang menyambut anda ke dalam kemuliaan? Mereka adalah orang-orang yang anda kasihi dan yang berdoa bagi anda, seorang ibu yang saleh atau seorang ayah yang saleh atau seorang sahabat yang terkasih, atau orang-orang yang memiliki ikatan dengan anda—mereka akan bersukacita dan menjadi sahabat anda, yang menyambut anda pada hari yang mulia itu.
Saudara yang terkasih, salah satu ibadah yang paling mengesankan di dalam hidup saya adalah ketika saya menjadi seorang mahasiswa di universitas. Lee Scarborough, seorang manusia Allah yang luar biasa sedang mengadakan kebaktian kebangun rohani. Di universitas itu ada seorang pemuda yang suka melawan dan membangkang, tetapi memiliki bakat yang luar biasa: dia terlahir sebagi pemimpin. Dan di universitas itu, dari awal tahun dia telah menjadi pemimpin sebuah kelompok dan hidup penuh dengan keduniawian.
Saudara yang terkasih, pada malam itu, dalam kebaktian kebangunan rohani itu, dia menelusuri lorong bangku, mengakui imannya di dalam Tuhan Yesus. Dan dia meminta kepada Dr. Scarborough agar dia dapat menyampaikan sesuatu. Orang muda itu datang ke mimbar dan menyampaikan beberapa kata. Dan kata-kata itu adalah seperti ini.
Orang muda itu berkata, “Ibu saya merupakan orang Kristen yang saleh. Dan dia telah meninggal sebelum saya datang ke universitas. Tetapi ibu saya memegang tangan saya tepat sebelum dia meninggal dan memohon kepada saya dan berkata, ‘Nak, maukah engkau memberikan hatimu kepada Yesus? Dan tidakkah engkau mau bertemu dengan saya di sorga?”’
Kemudian anak muda itu mengangkat wajahnya dan lengannya serta tangannya ke atas dan berkata, “Ibu, saya telah datang kepada Tuhan. Dan Ibu, saya akan bertemu dengan engkau di dalam sorga.”
Beberapa waktu yang lalu, anak muda itu telah meninggal. Dan ketika saya mendengar tentang kematiannya, betapa manisnya pertemuan itu ketika dia bertemu dengan ibunya di sorga.
Mereka adalah sahabat-sahabat kita, orang-orang yang mengasihi kita, yang berdoa untuk kita serta berdiri bersama dengan kita. Mengapa saya harus memilih orang-orang yang menolak Tuhan dan yang menjauhkan saya dari anugerahNya dan dari kasih karuniaNya dan yang pada akhirnya akan meninggalkan saya serta mendakwa saya?
Tuhan biarkanlah saya mengambil tangan saya dan berdiri bersama dengan Juruselamat kita, Tuhan kita Yesus, Kristus saya dan orang-orang yang mengasihi saya dan orang-orang yang bersukacita atas kedatangan saya dan di dalam dedikasi saya serta pengabdian diri saya! Tuhan biarkan saya berdiri bersamaMu dan hidup dengan keberadaan saya!
Dan itu adalah undangan kami bagi anda pada hari Sabat Kudus ini.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.