Daftar isi

JIKA KAMU TIDAK MELIHAT TANDA DAN MUJIZAT

(EXCEPT YE SEE SIGNS AND WONDERS)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Yohanes 4:46-54

 

03/25/87

 

Ini adalah Gereja First Baptist Church di Dallas.  Dan ini adalah pendeta yang sedang membawakan khotbah. Dan khotbah ini memiliki judul yang sama dengan teks kita.

Di dalam Injil Yohanes pasal empat, di dalam ayat empat puluh delapan, merupakan sebuah jawaban yang paling tidak biasa dari Tuhan terhadap seorang pria yang memiliki penderitaan yang dalam. Anaknya sedang sakit dan hampir mati. Dan dia telah mengadakan perjalanan dari Kapernaum ke Kana, untuk meminta campur tangan dari Allah terhadap penyakit yang sedang diderita oleh anaknya. Dan Yesus menjawabnya, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.”

Ini adalah sebuah ujian bagi orang yang terhormat itu, seperti banyak orang lainnya. Dan itu adalah pesan bagi kita hari ini: sekalipun pada masa itu, atau kemarin atau hari ini—kita sering mengidentifikasikan Allah dan anugerahNya dan kemurahannya dengan hal yang tidak biasa dan dengan mujizat dan fenomena-fenomena.

Dan ayah yang malang itu menjawab, “Tuhan, saya tidak mencari fenomena, atau hal-hal mujizat yang ingin saya bicarakan atau untuk saya lihat. Anakku hampir mati.”

Dan tentu saja anda mengetahui akhir dari kisah itu. Tuhan di dalam kemurahanNya, dan anugerahNya serta belas kasihanNya menyembuhkan anak itu.

Sekarang, hal itu memimpin saya kepada salah satu gerakan yang tidak biasa di dalam iman Kristen. Sekali untuk sesaat hal itu muncul dalam sejarah Kristen. Tetapi hari ini, dan teristimewa di dalam Negara kita, hal itu telah memiliki porsi yang luar biasa.

Dan saya sedang berbicara tentang gerakan Kharismatik: Berbicara dalam bahasa lidah yang tidak dikenal, dan sebelum saya memulainya lebih lanjut—hampir di seluruh dunia ini, mereka telah membuat rekaman dari bahasa lidah yang tidak dikenal itu. Mereka telah mengirimnya ke pusat bahasa yang terkemuka di dunia. Dan di tempat itu, bahasa itu tidak pernah dapat diidentifikasikan sebagai sebuah bahasa. Itu adalah sesuatu yang seperti sebuah bualan, meracau—berbicara dalam bahasa lidah yang tidak dikenal.

Kemudian, yang kedua, sebuah penekanan kepada kesembuhan ilahi. Saudara yang terkasih! Betapa banyak hal itu telah dihadirkan di dalam gereja-gereja yang telah mengikuti pola ibadah yang seperti itu!

Oh, beberapa hari yang lalu, saya telah menerima sepucuk surat dari seorang pengkhotbah. Dan dia memulai dengan kalimat: “Criswell, mitraku yang terkasih”—saya tidak memiliki sebuah ide, dan tidak mengenal siapa orang ini—“Criswell, mitraku yang terkasih, minggu yang lalu Saudari Clark menunjukkan kepada saya pakaian yang memiliki mujizat baru yang telah saya berikan kepadanya tujuh hari sebelumnya. Di dalam tangannya yang lain ada  sebuah cek yang bernilai  $12,000 yang diberikan Allah sebagai berkat kepadanya.  Bagaimana, apakah anda ingin untuk memiliki $2,500 sebulan, mitraku Criswell? Itulah yang telah terjadi kepada Saudari Wanda. Dia masih memakai pakaian mujizat bagi itu atas umatnya.

            “Pendeta Criswell, pakaian yang saya tawarkan adalah salah satu pakaian yang memiliki mujizat yang baru untuk anda pakai. Dan saya minta kepada anda untuk memberikannya dalam amplop khusus dan penawaran dari sebuah pemberian kasih senilai $25.  Untuk porsi dari berkat yang ganda senilai $50.”

Kemudian begitu seterusnya, sebagaimana dia melanjutkan bahwa semua jenis penyakit akan hilang dan semua jenis mujizat akan datang jika kita memakai pakaian mujizat itu. Dan tidak hanya karunia berbicara dalam bahasa lidah, bahasa yang tidak dikenal—bahasa Yunani adalah sebuah bahasa—dan tidak hanya penyembuhan ilahi yang datang dari pakaian mujizat itu tetapi juga pertunjukan dari kuasa Allah di ibadah yang disertai dengan campur tangan yang ajaib dari Allah.

Saya telah berbicara dengan seorang pelayan. Dan orang ini berharap untuk menjadi orang yang jujur dan bukan seorang pembohong. Saya telah berbicara dengan seorang pelayan. Dan dia berkata, “Hanya dalam sebuah ibadah saya melihat tiga orang yang telah mati dibangkitkan dari kematian. Di dalam satu ibadah saya melihat tiga orang dari mereka dibangkitkan dari kematian.”

Anda tahu, semakin saya melihat TV dan gerakan modern dari kekristenan ini, saya mulai percaya bahwa kebanyakan pelayanan ini adalah bohong dan buruk. Hal itu sangat mengerikan.

Sekarang saya memiliki beberapa pertimbangan. Yang pertama: Bagaimana dengan orang yang tidak dibangkitkan itu? Apakah Setan telah memenangkan yang satu itu? Dan bagaimana dengan orang yang tidak disembuhkan? Apakah setan telah melarikan diri bersama dengan mereka? 

Saya pergi ke salah satu Kuil yang sangat terkenal di Los Angeles Kalifornia, ketika Aimee Semple McPherson merupakan pendeta yang sangat terkenal dari gereja itu. Saya duduk di sana selama satu jam, melihat ibadah penyembuhan itu.

Setiap orang yang dapat saya lihat benar-benar sakit, saya dapat memberitahukannya—kanker pada wajahnya atau di sebelah matanya dan di keningnya—ketika dia datang, dia juga pergi sama seperti ketika dia datang. Tetapi hal ini yang tidak dapat saya beritahukan, yaitu mereka berdiri setelah mereka dibenturkan dengan Roh dan dibaringkan seperti kayau yang keras di atas mimbar. Mereka semua bangkit dan berkata bahwa mereka telah disembuhkan.

Sekarang, jika penyembuhan adalah sebuah tanda dari kehadiran dan kuasa Allah, maka kemudian Setan memiliki sebuah pengaruh untuk memimpin dunia ini. Kebanyakan dari orang-orang kita sungguh-sungguh sakit dan kebanyakan dari mereka menghadapi sebuah konfontasi yang hebat. Dan akhirnya kita meninggal.

Dan tidak ada pengecualian untuk hal itu. Paulus tidak memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dengan tidak memilih-milih. Di dalam 2 Timotius, pada pasal yang terakhir ayat dua puluh dia berkata: “Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus.”

Mengapa Paulus tidak menyembuhkan dia? Itu adalah satu bagian yang paling sulit dapat hidup saya yang pernah saya baca dalam hidup saya—Jika Paulus memiliki kemampuan untuk menyembuhkan, mengapa dia tidak memakaikan pakaian mujizatnya  dan meletakkannya di atas Trofimus dan menyembuhkan dia? Mengapa dia tidak melakukannya? Mengapa dia justru meninggalkannya di sana?

Saudaraku, mujizat penyembuhan—atau setiap jenis mujizat—itu adalah sebuah peneguhan terhadap tugas seseorang. Jika hal itu dibutuhkan dari sorga di dalam kehidupan Tuhan kita dan para rasul kita, maka akan ada sebuah peneguhan melalui mujizat yang berasal dari sorga. Tetapi tujuan dari mujizat itu adalah sebuah peneguhan.

Ada sebuah hal yang kelihatannya halus, namun sangat berkuasa, tekanan yang dibuat untuk melihat mujizat penyembuhan  yang mana sebenarnya di sana tidak ada apa-apa. Di dalam gereja kami ada seorang pria yang berkata bahwa dia memiliki mujizat kesembuhan. Dan dia adalah orang yang setengah lumpuh. Dan bahasanya sangat parau. Ketika dia berkata bahwa Allah telah menyembuhkan dia, saya berkata di dalam hati saya, “Allah telah melakukan pekerjaan yang miskin atas anda.” 

Ada suatu hal yang tidak alkitabiah—sebuah dualisme—yang diciptakan ketika kita mencari mujizat dan hal-hal yang ajaib. Ada sebuah dikotomi yang disusun, dimana Allah bekerja di dalam hal-hal yang luar biasa dan supranatural dan dalam hal yang menakjubkan dan di dalam fenomena-fenomena. Tetapi Allah tidak bekerja di dalam hal-hal yang biasa dan secara alami serta setiap hari.

Anda tahu, baik di dalam hal-hal yang bersifat alami ataupun di dalam hal-hal supranatural, semua penyembuhan berasal dari Allah—semuanya, semua penyembuhan yang terjadi. Dokter dapat mendiagnosa—dan sebagian dari mereka berada di sini di depan saya. Dan ahli bedah dapat mengoperasi dan apoteker dapat memberikan sebuah resep. Tetapi tidak ada seorang pun yang dapat menyembuhkan kecuali Allah—hanya Allah sendiri.

Dan bagi kita, hal itu sama seperti membatasi Allah, di dalam kehadiran dan kuasaNya, kepada hal-hal yang supranatural dan fenomena-fenomena, dan yang tidak melihatnya di dalam hal-hal yang biasa dan dalam kehidupan sehari-hari adalah sama seperti membaca Allah diluar dari kehidupan kita. Allah hadir di dalam penyembuhan natural sama seperti di dalam penyembuhan yang bersifat supranatural.

Saya berpikir tentang mujizat dari penyembuhan sebuah luka. Jika saya memotong jari saya, maka luka itu akan segera tertutup. Mengapa luka itu tidak terus bertumbuh dan semakin bertambah hingga akhirnya terpotong beberapa inci dari jari-jari saya? Apa yang membuat luka itu berhenti hingga pada waktu tertentu dimana luka itu disembuhkan? Mengapa? Karena itu adalah sebuah mujizat. Itu adalah sebuah mujizat.

Berpikir tentang mujizat dari Penisilin. Saya telah berada di tanah di mana Kain dan Habel telah berdiri. Tepat pada hari dimana Penisilin ditemukan. Allah telah meletakkan mereka di sana sejak semula.

Berpikir tentang keajaiban dari pelayanan sekolah medis dan obat-obatan yang luar biasa ini. Hal yang menyenangkan Tuhan, di dalam penyembuhan, kita melakukan dua hal: yang pertama kita berdoa, dan yang kedua kita menggunakan maksudnya yaitu pengobatan dari medis.

Di dalam diri orang Samaria yang baik hati, yang menghampiri orang yang malang itu, yang telah dirampok habis-habisan hingga hampir mati, di situ dikatakan bahwa dia membawanya ke penginapan. Dan di sana, dia mengolesinya dengan minyak dan anggur—anggur, tentu saja, alkohol. Alkohol adalah salah satu solusi yang paling banyak digunakan dalam medis untuk penyembuhan. Di adalah Roh dari Tuhan. Dan memiliki banyak kegunaan. 

Hal yang sama terdapat di dalam pasal terakhir dari surat Yakobus: “Berdoa,” demikianlah yang dia sampaikan. “Berdoa untuk orang yang sakit dan mengurapinya dengan minyak dapat memberikan kontribusi, sekalipun sekolah medis dapat menemukan sumber penyakitnya, akan tetapi berdoalah dan gunakan apa yang dimaksudkan oleh Tuhan. Hal itu akan menyenangkan Allah. Kedua hal itu.

Kita tinggal dalam sebuah dunia mujizat. Tidak hanya kalau kita melihat mujizat, di dalam sebuah fenomena kebangkitan atau dalam sebuah fenomena kesembuhan. Kita tinggal dalam sebuah dunia yang penuh dengan mujizat.

Dapatkah seseorang yang hidup baik sekarang ini maupun pada masa yang lalu—dapatkah seseorang menjelaskan tentang gravitasi? Apakah gravitasi? Sekalipun anda tinggal di dalamnya, anda tidak dapat menjelaskan tentangnya. Jika saya melepaskan buku ini maka ia akan jatuh. apa yang membuatnya jatuh? Apa yang tetap membuat planet-planet ini berada di dalam orbitnya? Apakah gravitasi? Tidak seorang pun yang tahu. Tidak seorang pun yang tahu. Itu adalah sebuah keajaiban. Dan kita hidup di dalamnya setiap hari.

Benih yang berkecambah. Pikirkan tentang benih yang kecil itu yang terlihat seperti sebuah batu yang mati. Tetapi tanamlah, dan taruhlah di bawah sinar matahari yang hangat, dan siram sedikit air ke atasnya, maka ia akan bertumbuh. Pikirkanlah tentang hal itu.

Pikirkanlah tentang bunga yang anda lihat. Dari manakah mereka? Tumbuh begitu saja dari tanah. Sebuah mujizat dari Allah.

Anda semua yang datang kemari, ke gereja ini dan melihat saya menyerahkan bayi-bayi ini kepada Tuhan—akan ada sebuah waktu di mana saya melakukan hal itu bahwa saya berlutut dan merasa takjub akan kuasa dari Allah yang dapat membentuk kehidupan kecil seperti itu. Itu adalah sebuah mujizat dari Allah.

Setiap penyembuhan, saya berkata itu adalah sebuah mujizat dari Allah. Dan kita tinggal dalamnya, dalam sebuah dunia yang penuh mujizat di mana setiap saat ada di dalam hidup kita.

Ketika kita makan, asimilasi makanan—itu adalah sebuah mujizat. Anda lihat ke arah saya. Saya adalah sebuah monumen dari bawang putih dan hamburger dan bawang merah dan acar dan kacang serta kentang.

            “Pendeta bukan seperti itu.”

`           Baiklah, anda dapat mengambil semua tanaman ini dan lihat apa yang terjadi kepada saya. Itu adalah sebuah mujizat! Saya duduk di atas meja itu dan makan hal lembam, bahan-bahan yang mati. Dan hal itu tidak akan hidup di dalam saya. Itu adalah sebuah mujizat dari Allah! Kita tinggal di dalam jenis dunia yang seperti itu.

Saya memiliki penilaian lain terhadap orang-orang yang mencari fenomena tersebut, hal-hal ajaib yang sukar untuk dipercayai, seperti pikiran bahwa bagaimana Allah bekerja dan kita hanya menemukanNya di dalam hal itu. Yang kedua, saya akan berkata, kita akan membentuk  warga kerajaan kelas dua yaitu orang-orang yang tidak menerima yang disebut sebagai Baptisan Roh Kudus, orang-orang yang tidak berbicara dalam bahasa lidah, dan orang-orang yang tidak memiliki serta orang-orang yang tidak percaya akan karunia-karunia mujizat.

Saya, anda dan kita semua yang tidak memiliki dan tidak diperkenalkan ke dalam hal-hal itu  dan yang tidak mempercayai hal itu, maka kita akan menjadi warga kelas dua. Yaitu kita, orang-orang yang berada di bawah sini. Tetapi orang-orang yang menerima semua mujizat itu—mereka akan menjadi warga kelas satu di dalam kerajaan Allah, orang-orang yang memiliki karunia-karunia pelayanan yang mengherankan dan yang bekerja di dalam kuasa Allah.

Tetapi, di dalam semuanya itu, mereka memberikan  penilaian bahwa semua orang lain melakukannya dengan kekuatan mereka sendiri. Sedangkan mereka melakukannya dalam kekuatan Allah. Tanda dari hal itu adalah mereka berbicara dalam bahasa lidah dan semua hal-hal lain yang mereka harapkan ada di dalam pelayanan mereka. Tetapi bagi mereka, kita semua melakukannya di dalam kekuatan kita sendiri, bukan di dalam kekuatan Allah. 

Tetapi saya bertanya kepada anda—bagaimana dengan para pemimpin-pemimpin  gereja yang hebat? Apakah mereka berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal? Apakah mereka melakukan mujizat-mujizat, hal-hal fenomenal yang mereka klaim sebagai gerakan modern? 

Lihat ke dalam hal ini. Di dalam Injil Yohanes 10: Yohanes Pembaptis tidak melakukan mujizat, dia adalah seorang manusia Allah yang paling terkemuka.

Saya tidak menyatakan hal ini. Yesus berkata: “Diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.” Itu yang disampaikan tentang dia. Saya tidak pernah menyampaikan hal itu. Manusia yang terbesar yang pernah dilahirkan seperti yang disampaikan oleh Yesus adalah Yohanes Pembaptis. Tetapi Injil Yohanes berkata dalam pasal 10 ayat 41 bahwa Yohanes tidak pernah mengadakan mujizat.

Demikian juga dengan para pemimpin gereja yang hebat dan yang terkemuka. Tidak ada satupun dari antara mereka yang pernah berbicara dalam bahasa lidah. Tidak ada seorangpun yang dari mereka yang mengklaim bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengadakah mujizat penyembuhan.

Saya berbicara tentang Agustinus. Saya berbicara tentang Luther. Saya berbicara tentang Calvin. Saya berbicara tentang Edward. Saya berbicara tentang Spurgeon. Saya berbicara tentang Moody. Saya berbicara tentang Scarborough. Saya berbicara tentang Truett. Saya berbicara tentang Graham—Billy Graham, yang menjadi anggota gereja di sini. Saya berbicara tentang mereka semua. Tidak seorang pun dari antara mereka yang memilikinya.

Salah satu pria pada suatu kali memojokkan saya dan berkata, “Pengkhotbah, anda salah di sana, karena John Wesley berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal. John Wesley telah melakukannya.”

            “Baiklah,” saya berkata, “Saya telah membaca beberapa buku tentang kehidupan John Wesley, dan saya tidak pernah menemukan sebuah contoh bahwa dia pernah berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal.”

            “Jadi,” mereka berkata kepada saya, “Anda salah. John Wesley berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal.”

Di dalam kota Dallas, ada seorang penulis dari hidup John Wesley yang sangat berotoritas. Namanya adalah Dr. Albert Outler. Dia adalah salah satu Profesor di Southern Methodist University. 

Jadi saya pergi menemui Dr. Outler. Dan saya berkata, “Dr. Outler. Anda adalah seorang penulis yang memiliki otoritas terhadap hidup John Wesley. Apakah John Wesley pernah berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal?”

Dan Dr. Outler berkata, “Tidak pernah. Sama sekali tidak pernah.”

Tidak ada seorang pun dari pemimpin Kristen di dalam sejarah kekristenan yang pernah berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal—tidak ada satupun.

Ada hal lain yang berada di gereja. Dimana hal itu telah menciptakan sebuah kelaparan yang tidak semestinya setelah fenomena-fenomena dan mujizat-mujizat tersebut. Karunia-karunia Roh Kudus, sebagaimana mereka menyebutnya, kuasa dibalik semua latar belakang “buah roh.” Mereka sangat khusuk secara literal dengan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban dan menaklukkan setan dan mengusir iblis dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ibadah yang bersifat mujizat.  Tetapi mereka telah menghancurkan isu tentang kematian dan kehidupan yang dihadapi oleh gereja dan menyingkirkannya ke belakang. Kelaparan setelah hal-hal yang tidak biasa dan fenomena-fenomena—dan hal-hal yang kita hadapi sebagai seorang umat Allah yang sukar untuk ditujukan.  

Saya ingin menunjuk langsung, jika saya bisa. Di dalam pasal terakhir ini—di dalam pasal lima dari Kitab Galatia—Paulus menulis kepada jemaat-jemaat Galatia. Dan saya ingin anda melihat apa yang dia sampaikan. Lihat ke dalamnya, di dalam Galatia 5 ayat 16: “Berjalan di dalam Roh.” Di dalam Galatia 5:18: “dipimpin oleh Roh.” Di dalam Galatia 5:25: “Hidup di dalam Roh.” Dan di dalam Galatia 5:22: “Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri”—ada sembilan dari jumlah mereka semua.

Anda tidak akan menemukan di dalam kategori lain  seperti itu, tentang segala sesuatu yang hal yang bersifat fenomena. Hal-hal itu tidak berusaha untuk ditemukan, bukan tanda-tanda dan tidak bersifat ajaib.

Tetapi hal itu adalah sebuah keindahan dan hidup yang saleh, yang Allah cari diantara umatNya.

Saya berdoa supaya di dalam kebaikan dan anugerah Tuhan kita, supaya kita berlutut di hadapannya dan berkata, “Tuhan Allah di dalam sorga, saya tidak berusaha mencari hal-hal yang asing dan hal-hal yang jauh dan fenomena-fenomena serta mujizat-mujizat. Saya tinggal di dalam duniaMu yang penuh mujizat. Bahwa saya dilahirkan dalam sebuah mujizat. Segala sesuatu di sekeliling saya adalah mujizat. Hal itu semua berbicara dalam kehadiran Allah dan kebaikan serta anugerah dari Tuhan kita. Dan hal-hal yang indah dari Roh seperti kasih, sukacita dan damai sejahtera dan anugerah dan iman serta penguasaan diri—semua hal-hal ini—hal yang berharga, Tuhan, lipat gandakanlah mereka di dalam saya.

Dan jika saya berada di dalam jalan itu, saya akan berjalan di dalam jalan itu, dan jika saya berdoa dalam cara itu, lalu, ketika waktunya tiba bagi saya untuk menghadapi  kesukaran hidup—dan mereka akan datang—ketika saya menghadapi tragedi kehidupan dan trauma hidup—jika saya meninggal, hal itu tidak berarti bahwa Allah telah menarik kebaikanNya dari saya atau anugerahNya atau kasihNya atau bahwa orang-orang tidak memiliki kuasa di dalam doa—tidak, sama sekali tidak.  Roh Kudus dari Allah  yang telah membawa saya ke dalam dunia ini, yang telah membimbing saya selama bertahun-tahun dalam pengembaraan ini, adalah Roh Kudus yang sama dari Tuhan yang berdiri bersama dengan saya di dalam kesukaran dan di dalam trauma dan di dalam kedukaan dari kematian saya.

Saya tidak membutuhkan beberapa mujizat yang merupakan intervensi dari sorga—beberapa hal yang sukar untuk dipercayai, fenomena-fenomena yang lewat di dalam hidup saya—sebagai bukti  jaminan dari kasih dan kehadiran Allah—tidak sama sekali. Dia akan bersama dengan saya di dalam kelembutan dan dalam keheningan, sama baiknya dalam hal-hal yang luar biasa dan yang bersifat fenomenal.

Dan saya dapat tinggal di dalam hidup saya di dalam jaminan bahwa Tuhan beserta dengan saya di dalam hal-hal kecil itu, di dalam hal yang tenang itu, di dalam hal yang bernilai sama seperti bahwa saya tinggal di dalam hal-hal yang bersifat fenomenal, hal-hal yang ajaib yang sangat luar biasa diantara orang-orang yang berada di dalam gereja ini. Kasih Allah dan berkat Allah.

Dan di dalam jaminan yang hening itu bahwa ada Allah beserta dengan kita, tanganNya berada di atas kita. BerkatNya adalah milik kita yang harus kita bagi. Kita berjalan di dalam pengembaraan kita, melayani Tuhan kita, berjalan di dalam Roh, dipimpin oleh Roh, hidup di dalam Roh, dan menghasilkan buah-buah Roh.

Dan ketika waktunya tiba, dan saya dapat menghadapinya dengan mengagumkan, semua kesukaran yang ada di dalam hidup saya, jika Allah telah memilih saya untuk bangkit, dengan sangat indah! Dan hal itu tidak  menjadi indah lagi dibandingkan dengan ketika Tuhan telah membuka pintu sorga bagi saya, karena “baik saya hidup maupun mati, saya bersama dengan Tuhan.” 

Dan di dalam tanganNya yang mulia. Dia akan melakukan yang terbaik. Dan saya akan hidup dalam sebuah jaminan yang pasti bahwa Allah beserta dengan kita.

Dia bersama dengan anda di dalam dapur sama seperti bersama dengan bishop di katedral. Dia bersama dengan kita pada saat fajar menyingsing sama seperti Dia berada di saat senja. Dan dia ada bersama dengan kita saat kita sakit mau pun saat kita sehat.

Allah selalu bersama dengan kita dan selalu untuk kita. Dan itu adalah sebuah berkat—jaminan yang manis—untuk berjalan dalam kasihNya dan anugerahNya. Jadi, itu adalah beberapa hal yang kita lihat di dalam pengembaraan kita di dunia ini.

Sekarang kita akan berdoa. Dan kemudian dalam waktu selanjutnya kita akan berdiri.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.