BERKAT BAGI ORANG PERCAYA

(THE BELIEVER'S BEATITUDE)


Dr. W. A. Criswell

 

06-10-73
Yohanes 20:29
Transkrip Khotbah

 

Kami mengucapkan selamat datang bagi anda semua, juga bagi anda yang sedang bergabung melalui siaran radio di dalam ibadah dari Gereja First Baptist Dallas. Dan saya adalah pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul Berkat bagi Orang Percaya, sebuah berkat bagi kita yang percaya.

Khotbah ini didasarkan dari sebuah teks yang terdapat dalam Injil Yohanes pasal 20. Mari kita semua membuka Alkitab kita, dan membacanya secara bersama-sama. Yohanes pasal 20, dimulai dari ayat 24 hingga ayat 29. Dan berkat itu ditemukan dalam ayat 29. Mari kita semua membuka Alkitab kita.

Dan bagi anda yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio Dallas, silahkan membuka Alkitab anda di dalam Injil Yohanes pasal 20, dimulai dari ayat 24 hingga ayat 29. Sekarang mari kita membacanya secara bersama-sama.

"Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.

Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

Dan pada hari Minggu berikutnya, murid-muridNya sedang berkumpul bersama-sama. Dan kali ini, Tomas bersama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka, dan berkata, “(Shalom) damai sejahtera bagimu” 

Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.

Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"

Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya

Dan itu adalah sebuah berkat istimewa yang ditujukan kepada kita, “Karena engkau (Tomas) telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah-- makarios, happy, felicitous -- mereka yang tidak melihat, namun percaya”

Dan khotbah pada malam hari ini adalah sebuah pengakuan terhadap empat hal yang kita percayai tentang Yesus sekalipun kita belum pernah melihatNya dengan mata telanjang.

Yang pertama, kita percaya bahwa Dia adalah Anak Allah. “Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat dan tua-tua mengolok-ngolokkan Dia dan mereka berkata, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi Dia sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepadaNya. Ia menaruh harapanNya pada Allah, baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepadaNya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah.”

Kita memang percaya bahwa Dia adalah Anak Allah. Mencemooh dan mengejek Dia karena Dia berkata, “Aku adalah Anak Allah.” Kita percaya terhadap perkataanNya itu.

" Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”  

Kita percaya kepada apa yang Dia katakan bahwa Dia adalah Anak Allah.

Suatu ketika, beberapa orang dengan sikap mencemooh dan menghina memberi penilaian jika seorang gadis datang kepada anda dan berkata, “Saya adalah seorang perawan dan anak ini dikandung oleh Allah, oleh Roh Allah,” Maukah anda percaya terhadap hal itu? Itulah yang disampaikan di dalam sikap mencemooh dan menolak serta mencela. Maukah anda mempercayai hal itu? 

Dan jawaban dari manusia Allah yang taat dan sederhana adalah hal ini, “Ya, saya akan percaya jika Anak itu telah dinubuatkan selama ratusan tahun. Jika gambaran itu telah diumumkan oleh Malaikat dari sorga. “Jika ketika Anak itu lahir, para malaikat datang dan mengumumkan kepada dunia bahwa Juruselamat iu akan ditemukan di Betlehen dan dibungkus dengan kain lampin, ya, saya akan mempercayainya.

"Jika ketika Dia telah dewasa Dia menyampaikan perkataan-perkataan yang tidak pernah disampaikan oleh seorang manusia dan melakukan mujizat-mujizat yang tidak pernah dilakukan oleh seorang manusia mana pun, ya, saya akan mempercayainya. Jika ketika Dia telah disalibkan, dan pada hari yang ketiga Dia telah dibangkitkan dari kematian, ya, saya akan mempercayainya.”

Kita percaya bahwa Dia adalah Anak Allah. Karena Dia berkata, “Aku adalah Anak Allah.”

Yang kedua, kita percaya bahwa Dia adalah korban tebusan bagi doa-doa kita. Dia yang tidak berdosa telah dibuat Allah menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Subjek dari penghukuman itu adalah Allah. “Dia yang tidak berdosa telah dibuat Allah menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah—dibenarkan oleh Allah.” Inilah sesuatu yang telah dilakukan Allah kepada kita melalui Yesus Kristus. Allah yang melakukannya.  

Di Taman Eden, ketika orang tua kita yang pertama jatuh ke dalam dosa, Allah menumpahkan darah itu. Allah menyembelih binatang yang tidak berdosa. Allah membuat pakaian dari kulit binatang itu untuk menutupi ketelanjangan orang tua kita yang pertama. Allah yang telah melakukannya.

Pada malam Paskah, ketika malaikat maut melewati tanah Mesir, maka semua orang yang bernaung di bawah darah anak domba akan selamat, itu adalah sesuatu yang dilakukan oleh Allah. Allahlah yang melakukannya.

Di Gunung Moria, ketika Ishak bertanya kepada ayahnya Abraham, “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi dimanakah anak domba yang menjadi korban bakaran itu?” Abraham yang merupakan bapa leluhur orang beriman berkata kepada Ishak yang masih muda, “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagiNya.” Allah yang akan melakukannya.

Di dalam kitab Keluaran pasal 32, Musa menawarkan diriNya untuk menjadi korban bagi rakyatnya. Di dalam Kitab Roma pasal 9, Paulus menawarkan diriNya untuk menjadi korban bagi bangsanya. “Bahkan aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.”

Akan tetapi tidak ada seorang pun yang layak, yang mampu melepaskan kita dari dosa-dosa kita selain Anak Allah. Itu adalah makna yang dramatis dari Wahyu pasal 5, “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

“Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"’

“Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

“Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak….

“Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

“Maka aku melihat…. Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah.”

Kita percaya kepadaNya sebagai korban penebus bagi dosa-dosa kita. Dan tidak ada keselamatan lain di dalam siapa pun juga.

"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

"Dia yang tidak berdosa, telah dibuat Allah menjadi dosa karena kita supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Itu adalah sesuatu yang dilakukan Allah bagi kita yang percaya kepadaNya.

Yang ketiga, kita percaya bahwa Dia adalah terang hidup dan pengharapan dunia. “Sebab terang yang diperintahkan oleh Allah untuk menerangi kegelapan telah bersinar di dalam hati kita, untuk memberikan terang pengetahuan tentang kemuliaan Allah di dalam wajah Yesus Kristus.”

Dari Dia keluar sebuah warna warni, sebuah kemuliaan, sebuah cahaya yang menerangi hidup dan seluruh dunia. Di mana pun Injil diberitakan, di sana anda akan menemukan kehadiran yang dermawan, keramahan, kekudusan dan nuansa sorgawi. Di sana anda akan menemukan keselamatan dari Roh Yesus, Terang hidup.

Saya telah berkeliling dunia sebanyak dua kali. Saya telah memberitakan injil secara luas di dalam bangsa-bangsa penyembah berhala. Saya tidak pernah pergi ke sebuah tempat di mana injil diberitakan tetapi tidak menemukan gereja yang menunjuk kepada sorga. Sebaliknya, saya pergi ke tempat di mana injil diberitakan saya akan menemukan sekolah-sekolah. Saya akan menemukan rumah sakit. Saya akan menemukan rumah yatim piatu.

Saya menemukan perkumpulan orang Kristen. Saya menemukan orang tua dan anak-anak Kristen. Dimana saja pesan Kristus diberitakan, di sana anda akan menemukan pengharapan dan berkat bagi hati, hidup dan jiwa manusia.

Suatu kali, setelah saya selesai berkhotbah bagi sekelompok penderita kusta di Afrika, saya kemudian melangkah dari mimbar mereka yang terbuat dari Lumpur. Itu adalah sebuah gereja yang dibangun oleh para penderita kusta dengan tangan mereka sendiri. Mereka membangunnya dari lumpur yang keras. Bangku-bangku mereka terbuat dari lumpur. Mimbarnya terbuat dari lumpur. Gerejanya terbuat dari lumpur. Semuanya mereka buat dengan tangan mereka sendiri.

Dan setelah saya selesai berkhotbah, saya melangkah turun dari mimbar Lumpur itu. Dan seorang misionaris berdiri dan berkata, “Kembalilah ke mimbar. Orang-orang yang sakit kusta ini ingin menyanyikan sebuah lagu bagi anda.”

Kemudian, saya kembali ke mimbar dan berdiri di sana, semua orang yang sakit kusta itu berdiri dan mereka menyanyikan sebuah lagu. Anda tahu apa yang mereka nyanyikan? Inilah syair yang mereka nyanyikan itu.

 

Tabib Agung sekarang telah dekat

Yesus yang penuh simpati

Suaranya menetes ke dalam hati untuk tersenyum

Oh, dengarlah suara Yesus.

Catatan yang manis dalam nyanyian serafim,

Nama yang termanis dalam lidah yang abadi.

Nyanyian natal termanis yang pernah dinyanyikan

Yesus, Yesus yang mulia.

 

Kita percaya bahwa Dia adalah Terang hidup.

Kita percaya bahwa Dia adalah jawaban untuk setiap kebutuhan jiwa kita. “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadaMu.”

"Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”

"Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan.”

"Marilah kepadaKu—pikullah kuk yang Kupasang…jiwamu akan mendapat ketenangan.”

Tidak ada kebutuhan manusia yang tidak mendapat jawaban yang pokok di dalam Yesus yang mulia. Lihat, jika popularitas adalah tujuan saya, maka jika saya ditolak dan diusir adalah kesengsaraan. Jika kesuksesan adalah tujuan saya, maka jika saya gagal adalah sebuah kesengsaraan.

Jika ketenaran adalah tujuan saya, menjadi tidak terkenal adalah kesengsaraan. Jika uang adalah tujuan saya maka menjadi miskin adalah kesengsaraan. Jika kesehatan adalah tujuan saya maka menjadi sakit adalah kesengsaraan. Jika kebebasan adalah tujuan saya maka menjadi terpenjara adalah kesengsaraan. Jika kuasa adalah tujuan saya, maka kelemahan adalah kesengsaraan.

Tetapi jika Kristus adalah tujuan saya, menjadi miskin, sakit atau tidak dikenal atau dilupakan atau dipenjarakan tidaklah membuat perbedaan yang besar bagi bagi, sebab saya dapat bersukacita di dalam Dia.

"Pikullah kuk yang Kupasang, maka kamu akan mendapat ketenangan di bagi jiwamu.”

Anda semua, anak-anak kecil, ketika saya seusia anda—ketika saya berusia sepuluh tahun. Ketika saya seusia anda, di seberang sudut rumah di mana kami tinggal adalah Marshal kota. Kami memiliki satu kantor dan Mr. Hunt adalah orang yang tinggal berseberangan dari sudut rumah kami.

Dia memiliki seorang istri yang sangat dia kasihi. Dia memiliki seorang anak laki-laki. Dan dia segera berharap bahwa dia akan mendapat anaknya yang kedua. Pada suatu malam yang gelap, ada beberapa orang yang menghancurkan salah satu toko di kota kecil itu. Dan Marshal memergoki mereka sedang menghancurkan dan merampok Toko itu. Dan para perampok itu menembaknya.

Dan keesokan paginya, ketika seluruh penduduk kota itu terbangun, mereka melihat di jalan depan toko itu, tubuh Marshal yang terbaring mati dengan berlumuran darah. Keluarga Marsal itu adalah anggota Gereja Baptis kami yang saleh.

Dan Rabu malam setelah ibadah pemakaman kami memakamkan Marshal itu di sebuah kuburan, dan saya duduk di bangku yang berdampingan dengan Ibu Kristen itu beserta dengan anak laki-lakinya. 

Dan pada saat bersaksi, anda dapat membayangkan dampak sebuah kesaksian yang disampaikan kepada saya yang masih anak-anak pada saat itu.

Ibu yang manis itu berdiri didampingi oleh anak laki-lakinya, dan dia juga akan menjadi ibu dari anaknya yang kedua. Dia berdiri dan berkata, “Seandainya tidak ada Yesus, saya tidak akan tahu apa yang harus saya lakukan. Tetapi Dia telah memberikan ketenangan dan kekuatan dan pertolongan bagi saya. Dan di dalam kasih karunia dan anugerahNya, saya akan tetap kuat walau apa pun yang akan terjadi esok hari.”

Sebagaimana seorang anak kecil yang sedang mendengarkan kesaksian dari Ibu muda itu, saya juga merasakan bahwa Yesus melebihi apa pun di dunia ini bagi diri saya juga.

Dia adalah jawaban bagi setiap hati manusia, dalam setiap pencobaan, dalam setiap masalah, dalam sukacita, dalam kedukaan yang menimpa kita, atau pengaruh serta kekayaan yang kita miliki, atau apa pun yang terjadi dalam hidup kita, apapun yang menjadi kondisi kita, bagi saya Yesus adalah segalanya.

Oh, seandainya Dia juga seperti itu bagi anda. Dia adalah Juruselamat saya. Dia adalah sahabat saya, Dia adalah penolong saya, bagi Dialah saya berdoa. Dan Dia selalu memperhatikan saya.

Di dalam sebuah kesempatan saat kita menyanyikan lagu permohonan kita. Bagi anda yang berada di sekitar balkon atau yang berada di lantai bawah ini, mungkin sebuah keluarga dari anda semua, atau hanya anda saja, ketika Allah menekankan seruan itu di dalam hati anda, buatlah keputusan itu sekarang di dalam hati anda untuk Kristus.

Dan saat kita menyanyikan baris pertama dari lagu ini, mari datanglah. Dan katakanlah, “Saya telah membuat keputusan untuk Yesus, dan inilah saya. Allah telah berbicara ke dalam hati saya dan saya akan menjawabnya dengan seluruh hidup saya. Inilah kehendak Tuhan bagi saya dan kepunyaan saya, dan saya datang segera.” Lakukanlah sekarang. Buatlah keputusan itu sekarang. Marilah, datang ke depan, saat kita berdiri dan menyanyikan lagu permohonan kita.

Diedit oleh: David Brooks

Criswell College

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM