ANDREAS: PEMENANG JIWA YANG PERTAMA BAGI YESUS
(ANDREW: JESUS' FIRST SOUL WINNER)
Dr. W. A. Criswell
04-05-81
Yohanes 1:35-42
Kami mengucapkan terima kasih kepada anda, para anggota paduan suara dan orkestra, karena anda semua selalu melakukannya dengan sangat indah. Dan kami berhutang selamanya kepada anda semua.
Dan adalah sebuah kegembiraan bagi kami yang berada di Gereja First Baptis Dallas untuk berbagi bersama dengan anda pada jam ibadah ini, melalui dua siaran radio yang menyiarkannya. Ini adalah Gembala dari Gereja First Baptist yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul: Andreas, Pemenang Jiwa yang Pertama Bagi Yesus.
Dan di dalam teks kita, kita berpaling ke dalam Injil Yohanes—dan kita akan membacanya dengan nyaring secara bersama-sama. Injil Yohanes pasal satu dan kita akan mulai membacanya dari ayat 35 sampai ayat 42. Mari kita membacanya, Yohanes pasal 1 ayat 35 hingga 42.
Dan jika anda sedang mendengarkan melalui siaran radio, bukalah Alkitab anda dan bacalah dengan nyaring bersama-sama dengan kami, Yohanes pasal satu yang dimulai dari ayat 35 hingga ayat 42. Sekarang mari kita dengan nyaring secara bersama-sama,
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
Anda dapat melihat melalui bacaan ini, di dalam membaca bagian ini, bahwa Yohanes menulis dalam waktu yang sudah lama sesudah injil diberitakan keluar dari Yudea dan keluar dari Tanah Suci dan sekarang telah menyebar ke seluruh Imperium Roma. Dia harus menerjemahkan “Rabbi.” Setiap orang Yahudi pasti tahu apa itu rabbi, tetapi dia menerjemahkannya, karena dia menulis kepada dunia, kepada bangsa non Yahudi. Dan setiap orang tahu apa itu Kefas, tetapi dia menulis kepada bangsa non Yahudi. Yang diterjemahkan dengan petros, Petrus yang dalam bahasa kita artinya “sebuah batu karang.”
Di dalam menggambarkan pesan injil dari Kristus, rasul Yohanes memulainya dengan seorang pribadi, pemenang jiwa, seorang murid yang memiliki dedikasi kepada Tuhan. Disebutkan dalam bagian ini bahwa ada dua orang yang mendengar Yohanes Pembaptis berkata tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah, sang Mesias, dimana Rasul Yohanes menerjemahkan kata “Mesias,” itu. Setiap orang Yahudi tahu apa Mesias, tetapi bagi orang non Yahudi, kata itu harus diterjemahkan. Di dalam bahasa Yunani kata itu adalah Christos, “seseorang yang diurapi”—di dalam bahasa kita itu artinya, “Kristus.”
Kedua orang yang sedang mendengarkan Yohanes Pembaptis, yang seorang bernama Andreas dan yang seorang lagi namanya tidak disebutkan—tentu saja orang itu adalah Yohanes sendiri. Andreas digambarkan dalam sebuah cahaya yang luar biasa di dalam kisah Injil. Dimana pun dia berada, dia selalu berusaha membawa seseorang kepada Tuhan. Dia selalu memperkenalkan seseorang kepada Yesus Kristus.
Dia memiliki nama seorang Yunani: Andreas, di dalam bahasa Yunani. Hanya dua orang murid dari para rasul yang memiliki nama Yunani. Yang seorang lagi adalah Filipus. Philip adalah sebuah nama Yunani. Andreas adalah nama seorang Yunani. Philip berarti “seorang pecinta kuda.” Andreas memiliki arti “berani, gagah.”
Dan dari kedua orang itu, Yohanes berkata bahwa hal yang pertama yang dilakukan oleh Andreas adalah menemui saudaranya sendiri yaitu Petrus dan membawanya kepada Yesus. Dan karakterisktik dari Andreas sangatlah indah dan merupakan sebuah dorongan untuk dilihat.
Dia lahir di Betsaida, sebuah kota yang mana Sungai Yordan mengalir ke Galilea. Dan kemudian, sebagaimana waktu berlalu, saudaranya Simon menikah dan pindah ke Kapernaum—Kapernaum berada di sebelah barat di atas Danau Galilea. Dan Andreas saudaranya, pindah ke sana bersama Simon, anak Yunus, yang kemudian dipanggil dengan Petrus yang artinya sebuah batu.
Dan kedua saudara itu bersahabat dengan anak-anak Zebedeus, yaitu Yakobus dan Yohanes. Dan keempat nelayan itu membentuk sebuah usaha di sana, menyediakan makanan bagi semua orang yang membeli ikan mereka, keberuntungan dan pengalaman.
Mereka adalah nelayan. Dan sebagaimana waktu berlalu, Yesus memanggil mereka untuk menjadi penjala ikan. Dan Petrus, Yakobus dan Yohanes merupakan lingkaran yang terdekat di sekitar Yesus. Tetapi di dalam penaamaan para rasul, Andreas selalu berada di urutan keempat. Meskipun dia tidak sedekat Petrus dan Yohanes kepada Tuhan, tetapi dia adalah urutan berikutnya.
Dia pastilah seorang yang luar biasa. Dia telah dipanggil menjadi seorang rasul. Dan sebagai seorang pengikut dan murid Tuhan Yesus, Andreas adalah orang yang membawa seorang anak kecil yang memiliki makan siang ke hadapan Juruselamat. Dan Yesus mengambil biskuit kecil itu—yang disebut dengan “roti” di dalam Alkitab dan menggandakannya serta ikan kecil yang dimiliki oleh anak kecil itu di dalam makan siangnya—dan melipatgandakannya serta memberi makan 5000 orang. Itu adalah pekerjaan Andreas.
Ketika orang-orang Yunani datang untuk mencari Yesus pada saat festival di Yerusalem, hal itu cukup menimbulkan sebuah konfrontasi di dalam hati mereka. Apa yang harus mereka lakukan dengan orang-orang non Yahudi ini yang sedang mencari Yesus? Dan adalah Andreas, bersama dengan Filipus yang membawa pertanyaan itu kepada Yesus: “Apa yang harus dilakukan dengan orang-orang non Yahudi ini, orang-orang Yunani ini, orang-orang penyembah berhala ini, yang mau mendengarkan Firman Allah?”
Itulah saat Tuhan menjawab: “Dan Aku, Jika Aku ditinggikan, Aku akan menarik semua orang kepadaKu,’ dalam menjelaskan bagaimana Dia akan mati—ditinggikan—dan bahwa injil adalah untuk seluruh dunia: Orang-orang Yunani sama seperti Orang-orang Yahudi.
Ada begitu banyak tradisi tentang Andreas. Tradisi mengatakan bahwa dia pergi ke Skytia dan menjadi martir di sana. Dan karena hal itu, Skytia, menjadi bagian selatanRusia—nama kuno dari bagian barat Rusia, Andreas menjadi orang kudus pelindung orang Rusia.
Tradisi menyebutkan bahwa dia pergi ke Akhaya—Athena adalah ibukota propinsi Akhaya, dan dia menjadi martir di sana. Dan di dalam setiap peristiwa, Andreas menjadi pelindung suci dari orang-orang Yunani: Santo Andreas.
Tradisi menyebutkan bahwa sebagian tubuhnya telah di bawa ke Skotlandia. Sebab itu Skotlandia menganggap Andreas sebagai orang suci pelindung mereka. St Andreas. Ketika Anderas disalibkan dalam sebuah salib yang berbentuk X dan salib yang bebrbentuk X itu sepanjang sejarah Kristen di kenal sebagai salib Santo Andreas.
Dia memiliki sebuah kehidupan yang indah. Dia memiliki kesaksian yang luar biasa. Dan seperti yang saya katakan, dia selalu digambarkan dalam injil sebagai seorang pemenang jiwa, yang memperkenalkan seseorang kepada Tuhan Yesus, seperti yang dia lakukan kepada saudaranya dan dia membawanya kepada Yesus.
Ada sebuah apokrifa dari perbuatan Andreas, yang ditulis oleh seseorang pada waktu yang lalu, pada abad pertama. Kita tidak tahu siapa. Kita tidak tahu apakah itu benar, tetapi hal itu gambaran dari kesan yang diberikan oleh orang yang luar biasa ini terhadap orang yang mengenalnya dan mengasihi dia.
Itu memberikan sebuah kesempatan bagi saya untuk berbicara tentang iman Kristen, baik pada permulaannya maupun khususnya pada hari ini. Selalu dan tanpa pengecualian, bahwa iman Kristen ditemukan dalam kesaksian pribadi kita, dalam hal kita memenangkan orang lain bagi Tuhan Yesus.
Saya berharap bahwa Iman Kristen dapat digambarkan kepada dunia moneter. Akan mudah untuk membeli pertobatan. Kita hanya membawa uang yang cukup dan kita akan memenangkan setiap orang kepada Yesus.
Saya berharap seandainya mungkin bahwa dunia dapat dimenangkan dengan penginjilan massal.
Kemudian kita hanya berusaha memperoleh seorang pengkhotbah yang besar dan dalam sebuah stadium, berkumpul seluruh penduduk kota dan kita akan memenangkan mereka semua kepada Yesus.
Saya bahkan berharap bahwa khotbah dapat memenangkan dunia bagi Kristus. Dan semua hal yang kita butuhkan adalah untuk mencari seorang pembicara yang penuh karunia dan membiarkan dia berdiri di depan jemaat, dan setiap orang akan dimenangkan kepada Tuhan Yesus.
Tetapi hal itu tidak selalu bekerja dengan cara itu. Selalu saja bahwa orang-orang dimenangkan kepada Kristus secara pribadi, oleh seseorang yang suka bersaksi, yang berdoa dengan sungguh-sungguh.
Demikian juga dengan iman Kristen yang mula-mula. Dimulai dengan hal yang seperti itu. Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus, bersaksi tentan Tuhan Yesus. Dan dua orang murid Yohanes, Rasul Yohanes dan Andreas, keduanya adalah pengikut Yohanes dan dimenangkan secara pribadi kepada Tuhan Yesus. Tuhan berbicara kepada mereka pada waktu pagi, dan ketika hari berlalu, Yesus telah memiliki dua orang muridNya yang pertama. Mereka dimenangkan secara pribadi kepada Tuhan Yesus.
Kemudian, sebagaimana kisahnya berlanjut dalam Injil, seseorang digerakkan dalam sebuah hubungan secara pribadi, Yohanes tentu saja memenangkan saudaranya Yakobus, dan Andreas memenangkan saudaranya Simon, ketika Filipus dipanggil, kemudian Filipus membawa Natanael kepada Tuhan. Dan selanjutnya demikianlah kerajaan Allah dimulai.
Itu adalah satu hal yang menakjubkan bagi saya, ketika kita mempelajari dan membaca serta mengikuti pelayanan dari Juruselamat kita, bagaimana hal itu digerakkan dalam sebuah hubungan pribadi dengan Yesus dan antara seseorang dengan yang laiannya. Hal itu juga yang terjadi dengan Yesus dan Nikodemus. Hal yang sama juga terjadi antara Yesus dengan wanita Samaria yang berasal dari Sikhar. Hal itu juga yang terjadi ketika Yesus masuk ke kota Yerikho dimana seorang pemungut cukai hidup dan berusaha melihat Yesus dari atas pohon saat Yesus berjalan masuk ke dalam kota Yerikho. Dan Dia berkata kepada Zakheus, “Zakheus segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”
Pernahkah anda berpikir bahwa khotbah terbesar yang pernah dikhotbahkan Yesus tentang kelahiran baru dikhotbahkan oleh Yesus hanya kepada seorang pendengar? Pernahkah anda mempertimbangkan bahwa khotbah terbesar mengenai penyembahan kepada Allah dikhotbahkan oleh Yesus hanya kepada seorang anggota jemaat—dan dia adalah seorang yang hina, wanita Samaria yang ditolak?
Bukankah hal itu adalah suatu hal yang sangat menakjubkan? Seseorang, dimana saja adalah seorang anggota jemaat yang harus dikhotbahkan, seseorang yang hrus diberitakan tentang Tuhan, untuk mengundangnya kepada Yesus.
Tidakkah anda tahu, suatu kali saya membaca sebuah pengumuman, dan pengkhotbah berkata, “Kita tidak akan lama lagi mengadakan sebuah ibadah pada sore hari, sebab tidak pantas bagi saya untuk mempersiapkan khotbah hanya untuk jemaat yang jumlahnya kurang dari seratus orang.” Jadi dia menghentikan khotbah yang dilakukan pada malam hari.
Mengapa saudaraku, jika hanya ada seseorang di sana, itu adalah sebuah jemaat yang baik untuk menyampaikan khotbah. Jika ada dua orang di sana maka dia bernilai ganda. Jika ada sepuluh orang di sana, maka itu sepuluh kali lebih baik. Jika seratus orang ada di sana, maka seratus kali hal itu lebih baik. Jika seribu orang disana, bayangkan betapa merupakan sebuah jemaat yang luar biasa untuk dikhotbahkan! Nyalakan lampu-lampu. Buka setiap pintu. Mainkan musik. Nyanyikan sebuah lagu. Baca Alkitab. Sampaikan kabar baik tentang Tuhan Yesus secara pribadi, satu demi satu.
Ketika kita mengikuti kisah injil, seperti pencurahan Roh Kudus di atas bumi, seperti riak-riak yang ada dalam air saat sebuah batu dijatuhkan kedalam sebuah kolam—ketika kita mengikuti injil sebagaimana dia mengalir, itu adalah sebuah cara dia bergerak. Selalu digerakkan secara pribadi.
Di dalam Kisah Rasul pasal delapan tentang salah satu pekerjaan Roh Kudus yang menakjubkan bagi pikiran saya. Orang ini, yaitu Filipus, seorang awam, seorang diaken, dan selanjutnya dipanggil sebagai penginjil karena kesaksiannya yang sungguh-sungguh kepada Kristus, Filipus adalah seseorang yang mengadakan kebangunan rohani di Samaria.
Dan ketika dia berada di tengah-tengah kebangunan rohani yang berlangsung di Samaria—setiap orang dari seluruh penduduk kota berpaling kepada Tuhan—ketika dia berada di tengah-tengah kebangunan rohani itu, malaikat Tuhan berbicara kepadanya dan mengirim dia ke padang gurun. Dan berdiri di sana di tepi jalan raya, dan berpikir mengapa malaikat Tuhan mengirim dia ke dalam padang gurun, namun di sana ada seorang bendahara bangsa Etopia yang sedang melalui jalan itu.
Lalu kata Roh kepada Filipus: ‘Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” Dan kemudian dia memenangkan orang itu ke dalam iman, sida-sida, bendahara ratu Kandake, ratu negeri Etopia. Itulah pekerjaan Alah, meski hanya satu orang. Itu adalah iman Kristen.
Ketika saya membaca pelayanan Rasul Paulus yang luar biasa di Efesus, salah satu orang Kristen terkemuka dalam sepanjang sejarah Kristen yang sangat menekankan pertobatan—ketika saya membacanya, saya sangat heran, bagaimana Paulus menggambarkan pekerjaannya dalam mempertobatkan orang dan pelayanannya dalam memenangkan jiwa. Dia berkata dalam menggambarkan pelayanannya kepada penatua di Efesus, dia berkata:
Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata….
….Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
—yang meskipun tinggal di dalam rumah—
Dari rumah ke rumah,
Bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
Saya tidak tahu seberapa sering, saya mendengar—saya tidak dapat menghitung seberapa sering saya mendengar seseorang berkata merujuk kepada “seorang pengkhotbah yang terkemuka setelah Rasul Paulus.” Saya tahu secara tepat apa maksud mereka berkata demikian. Hal itu membangkitkan sebuah bayangan dari kehadiran yang sangat megah sekali dan suara yang nyaring dan luar biasa, oratorikal, memiliki kata-kata yang beraturan. Saya dapat melihat dengan mudah dalam pikiran seseorang yang memperkenalkan pengkhotbah yang hebat ini setelah Rasul Paulus.
Bukankah itu merupakan sebuah hal yang indah jika orang melihat Alkitab dan apa yang disampaikan oleh firman Allah? Jika anda melakukannya, anda akan menemukan apa yang mereka sampaikan tentang Rasul Paulus. Di dalam Surat 2 Korintus pasal sepuluh, Paulus mengutip apa yang orang katakan tentang dia. Apakah anda mengingatnya?
“Tetapi bila berhadapan muka dengan dia sikapnya lemah dan perkataan-perkataannya tidak berarti. Itu yang mereka katakan tentang dia. Ketika mereka melihat ke arah Rasul Paulus, dan mendengarkan dia berkhotbah, dia sangat lemah sikapnya bila berhadapan muka dan perkataannya tidak berarti. Itu yang mereka katakana.
Jadi, bagaimana rasul itu melakukan pekerjaan yang luar biasa, sebagaimana yang digambarkan oleh pertobatan seluruh Provinsi Roma, tujuh sokoguru jemaat di Asia, yang kepada mereka Kitab Wahyu ditujukan, dan seluruh kota berpaling kepada Tuhan. Bagaimana dia melakukan hal itu?
Dia menggambarkannya:
Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
Saya hanya dapat melihat bahwa hasil yang luar biasa itu, yang datang dari manusia Allah itu, Rasul Paulus, ialah melalui kunjungan dari rumah ke rumah, dan bersaksi tentang anugerah Yesus Kristus di dalam hidupnya.
Jadi, apakah itu benar? Apakah itu cara Allah dalam memberikan berkat?
Saya ingat ketika saya menjadi seorang gembala di Oakland. Di tempat itu datanglah sebuah komite dari Jackson's Grove ke gereja. Dan mereka berkata kepada saya, “Kami telah menutup gereja kami. Pintunya telah dipaku, tetapi di sana banyak anak-anak muda di dalam komunitas kami. Maukah anda datang? Ketika anda datang ke Oakland untuk berkhotbah, maukah anda datang pada Minggu sore dan berkhotbah untuk kami? Kami memiliki begitu banyak orang yang membutuhkan Tuhan.”
Dan saya berkata iya. Jadi, ketika saya pergi ke gereja di Oakland, pada Minggu sore saya pergi ke Jackson's Grove, dan saya berkhotbah di sana. Kami membuka pintu gereja. Dan kami membersihkan gereja. Kami memotong pepohonan yang tinggi yang menghalangi gereja kecil yang berwarna putih itu.
Dan saya mengumumkan sebuah kebaktian kebangunan rohani. Dan ini adalah hal yang saya lakukan. Saya pergi ke rumah salah satu keluarga dalam komunitas itu dan saya berkata, “Saya ingin meminjam bocah yang tinggi ini.” Dia berusia sekitar 16 atau 17 tahun, dengan tinggi enam kaki dan lima inci.
Saya berkata, “Saya ingin meminjam bocah ini dan saya ingin dia pergi dengan saya. Dan kami memulainya dari gereja dan pergi menelusuri setiap jalan di tempat itu dan berhenti di setiap rumah. Dan ketika kami mengunjungi setiap rumah, saya menginginkan pemuda itu untuk memperkenalkan saya dan memberitahukan mereka bahwa saya akan berkhotbah di sana dalam sebuah kebaktian kebangunan rohani.”
Saya ingin bocah itu pergi dengan saya dan memperkenalkan saya karena saya tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Knob Country Kentuckians itu—yang mungkin akan menembak saya jika mereka masih berada di kebun belakang atau di suatu tempat. Jadi saya berusaha melindungi diri saya dengan sebuah cara yang mungkin tidak dimaksudkan oleh Tuhan.
Jadi saya membawa bocah itu bersama dengan saya. Dan saya berkata, “Sekarang, saya ingin kamu melakukan hal ini, ketika saya berlutut, saya ingin kamu berlutut di samping saya.” Dan saya berkata, “Saya akan pergi ke setiap rumah dan kita mungkin akan mengetuk setiap rumah, dan saya ingin engkau memperkenalkan saya. Dan kemudian saya akan berkata, “Apakah anda adalah orang Kristen?”
“Dan jika mereka berkata, Ya, saya akan berkata kepada mereka, “Bolehkah saya masuk ke dalam dan membaca Firman Allah bagi anda dan berdoa bagi anda?”
“Tetapi jika mereka berkata, ‘kami bukan orang Kristen di sini,’ lalu saya akan berkata, ‘Bolehkah saya masuk dan menunjukkan kepada anda bagaimana anda diselamatkan dan berdoa bagi jiwa anda?”’
Kemudian, pemuda itu berkata, “Saya akan sangat senang untuk melakukannya.” Jadi, kami memulainya dari gereja dan menelusuri jalan yang pertama dari wilayah itu. Setelah kami mengetuk pintu yang pertama, pemuda itu kemudian memperkenalkan saya, “Ini adalah seorang pengkhotbah. Dan dia akan mengadakan sebuah kebaktian rohani di gereja sana dan dia ingin datang untuk melihat anda.”
Kemudian saya berkata kepada mereka, “Saya senang bertemu dengan anda. Apakah keluarga ini orang Kristen?”
Dan kemudian kalimat saya yang kecil jika mereka berkata ya, “Bolehkah saya membacakan Alkitab untuk anda dan berdoa bersama dengan anda?”
Kemudian saya masuk ke dalam rumah yang pertama. Dan saya ingat, ketika saya berlutut untuk berdoa, bocah yang tinggi itu tidak berlutut lalu saya menarik dia untuk berlutut. Dia seperti sebuah pisau lipat yang berdiri dengan tegak. Dia terlipat di sana di samping saya.
Dan saya tidak perlu untuk memberitahukan anda apa yang telah terjadi. Anda tidak dapat masuk ke dalam gereja itu. Anda tidak dapat masuk ke halaman gereja itu. Mereka semua berada di sana, dari seluruh komunitas Knob itu. Mereka mendengarkan injil.
Dan di dalam kebaktian kebangunan rohani itu, pemuda itu diselamatkan. ayahnya serta ibunya beserta dengan seorang pamannya yang sudah tua, mereka semua diselamatkan.
Terlihat oleh saya bahwa seluruh komunitas itu diselamatkan seluruhnya. Dan kami memiliki baptisan yang terbanyak di Barren River yang pernah ada di Bowling Green, bahkan di sepanjang Barren County. Kami memiliki kebangunan rohani yang terbesar yang pernah ada di wilayah itu.
Setiap orang dapat melakukan hal itu: dari rumah ke rumah, bersaksi tentang pertobatan kepada Allah dan iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. Itu adalah sebuah hal yang luar biasa bagi saya, bagaimana orang akan merespon kepada seorang pribadi, kunjungan yang penuh kasih: “Kami peduli terhadap anda.”
Kerajaan Allah berkembang melalui kesaksian pribadi itu. Ada sebuah hal yang menarik bagi saya—suatu ketika, saya pergi ke Pertemuan Para Koboy di Texas Barat, dimana Dr. Truett berkhotbah di sana dalam tahun-tahun pelayannya. Setiap musim panas dia pergi keluar.
Jadi, suatu ketika saya pergi ke sana. Dan saya berkhotbah di Bumi Perkemahan Paisano Baptist Encampment. Dan saya sedang berjalan disekitar wilayah itu. Saya melihat sebuah batu yang besar, dengan sebuat plakat yang terbuat dari perunggu. Saya menghampirinya. Saya berdiri di depannya dan mambacanya. Dan inilah kata-kata yang tertulis diatas plakat perunggu itu: “Di bawah sebuah pohon ek yang besar di tempat ini, George W. Truett memenangkan seorang peternak kepada Kristus, seseorang yang memiliki tanah ini untuk dijadikan menjadi bumi perkemahan ini.”
Saya berpikir, ‘itu adalah sesuatu yang sangat indah, sangat luar biasa. Itu adalah Kerajaan Allah.”
Dan itu adalah kita semua yang senang untuk menyembah Tuhan.
Saya memiliki sebuah observasi. Di dalam pikiran saya yang sederhana, di dalam penilaian saya dan di dalam pengalaman saya, tidak ada kesaksian pribadi yang pernah Allah biarkan jatuh dengan sia-sia—tidak pernah sama sekali. Ketika seseorang bersaksi tentang anugerah Allah, Tuhan sedang melakukan sesuatu. Anda mungkin tidak melihatnya. Anda mungkin tidak mengetahuinya. Hal itu mungkin tidak kelihatan berbuah, hingga anda akan melihatnya di dalam sorga. Tetapi, kapan saja, di mana saja, seseorang bersaksi tentang anugerah Tuhan, Roh Kudus memberkatinya dan membawakan ke atasnya sayap kasih kepada orang-orang yang telah memberikan kesaksian itu.
Hal itu dapat seperti ini. Apakah anda mengingat ketika kami pergi ke Moody Coliseum untuk sebuah kebaktian kebangunan rohani yang besar yang dilakukan di sana? Kebanyakan dari anda—hal itu sudah berlangsung sangat lama—kebanyakan dari anda, saya yakin belum berada di tempat ini. Tetapi kami telah melakukan hal itu. Kami pergi ke Moody Coliseum dan mengadakan sebuah kebaktian kebangunan rohani.
Satu malam. Kami memiliki pengkhotbah yang lain. Buckner Fanning merupakan pengkhotbah pada malam itu. Dan saya berdiri di depan ketika undangan disampaikan. Satu malam, sebagaimana saya berdiri di depan stadion besar itu dengan orang-orang yang berkumpul dengan penuh sesak—satu malam ketika saya berdiri selama undangan diberikan, seorang pemuda datang ke depan. Dia terlihat seperti berusia, 25 atau 26 atau 27 tahun.
Seorang pemuda datang ke depan dan menelusuri lorong dan menghampiri saya. Dan di sampingnya ada seorang gadis. Yang masih kecil dan manis, terlihat berusia sekitar 12 atau 13 tahun. Saya berpikir bahwa pemuda dan gadis kecil itu bersaudara.
Jadi ketika mereka datang ke hadapan saya, pertama kali saya berbicara kepada pemuda itu. Dan saya berkata kepadanya, “Ini pastilah saudari perempuan anda.”
Dan dia berkata, “Bukan. Bukan Pendeta.” Dia berkata, “Saya tidak mengenalnya. Dia hanya meminta saya untuk maju ke depan bersama dengan dia, dan kemudian saya maju ke depan bersama dengan dia.”
Dan kemudian dia berlalu dan meninggalkan saya dengan anak itu, gadis kecil itu yang berusia sekitar 12 atau 13 tahun. Dan kemudian saya berkata kepada gadis itu, “Apakah anda mengenal anak muda itu?”
Dia berkata, “Tidak, saya tidak mengenal dia.”
Jadi, saya berkata, “Apakah benar bahwa anda yang meminta dia untuk datang ke depan ini untuk menemani anda—anda meminta dia untuk maju datang bersama anda?”
Dia berkata, “Ya.”
Saya berkata, “Ini adalah sebuah hal yang aneh. Mengapakah anda meminta pemuda itu yang tidak anda kenal untuk berjalan menelusuri lorong itu bersama dengan anda?”
Dan gadis itu berkata, saya berada di atas balkon, di salah satu tempat duduk yang terbuka di satdion itu. Saya sedang berada di sana mendengarkan ibadah, dan duduk saja di sana, disebelah seorang pemuda, yang tidak saya kenal. Dan dia berada di sana dengan seorang sahabatnya. Dan ketika undangan diberikan, dan kami berdiri untuk menyanyikan lagu seruan, dan pemuda itu berpaling kepada sahabatnya dan memohon kepada sahabatnya itu untuk datang kepada Yesus, menjelaskan kepada dia tentang cara untuk diselamatkan dan memohon kepadanya untuk datang kepada Tuhan.”
Dan gadis itu berkata kepada saya, “Sahabatnya itu menolaknya. Dia tidak merespon. Tetapi pembicaraan orang muda itu tentang cara untuk diselamatkan dan permohonan yang dia ajukan jatuh ke dalam hati saya, dan saya menerima Tuhan sebagai Juruselamat saya, yang sedang mendengarkan dia yang bersaksi kepada sahabatnya.”
Kemudian gadis itu berkata, “Saya kemudian meeminta kepadanya, ‘Saya takut dan malu, tetapi saya ingin maju ke depan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat saya. Maukah anda pergi bersama dengan saya?”’
Hingga hari ini, saya berpikir bahwa orang itu itu berpikir bahwa kesaksiannya itu jatuh keatas telingan yang tuli. Sahabatnya tidak mau merespon. Tetapi Roh Kudus mengambilnya dan membuatnya berbuah serta hidup di dalam hati seorang gadis kecil yang mendengar permohonannya itu.
Allah tidak pernah membiarkannya jatuh ke tanah, setiap kesaksian pribadi yang kita sampaikan kepada Dia. Dia memberkatinya. Jadi kita harus menabur di waktu pagi, menabur di waktu siang dan menabur pada waktu sore. Dan di dalam yang turun embun pada waktu malam, akan tumbuh dan berhasil serta “Kita akan bersukacita sambil membawa pulang berkas-berkasnya.” Itu adalah cara kerja Allah. Itu cara kerja Kerajaan Kristus. Dan itu adalah pekerjaan Roh dari Tuhan kita Yesus.
Kami perduli terhadap anda. Dan kami mengasihi anda. Dan demi Yesus, pintu itu terbuka ke dalam kerajaan Tuhan kita. Datanglah. Datanglah. Datang dan lihatlah. “Dan dia membawanya kepada Yesus.”
Sekarang, dapatkah kita berdiri bersama-sama?
Tuhan kami yang ajaib, kami memberi pengakuan kepadamu tentang kesalahan kami. Begitu sering kami melewatkan kesempatan untuk menyampaikan kata-kata yang baik tentang Yesus. Ada begitu banyak orang yang kami lewati, yang datang ke dalam hidup kami. Tolong kami Tuhan, untuk menjadi sensitif terhadap mereka dan mereka membutuhkan Engkau. Kami semua membutuhkan Juruselamat kami, kami semua, dan betapa Dia merupakan Juruselamat kami yang ajaib. Ah, sehingga kami dapat berbagi dengan Dia dan anugerahNya yang tidak terbatas, kasihNya yang mengampuni, kematianNya yang menebus, janjiNya tentang sorga—bahwa kami dapat berbagai semua itu dengan setiap orang yang dapat kami temui; dengan orang-orang yang bekerja bersama kami, bersama orang-orang ini yang hidup bersama dengan kami di dalam komunitas kami. O, Tuhan, buatlah kami menjadi pribadi yang memenangkan jiwa.
Dan di dalam ibadah ini pada malam hari ini, ada beberapa orang anda yang kepadanya anda telah membuat permohonan secara pribadi. Datanglah kepada Tuhan. Datanglah kedalam persekutuan jemaat yang terkasih ini, dan semoga Allah memberkati undangan itu di dalam hati anda. Sebuah keluarga, sebuah pasangan, atau seseorang dari anda, katakanlah: “Malam ini, saya membuat keputusan untuk Kristus.”
Lakukanlah. Dan dalam sebuah kesempatan, ketika kita menyanyikan permohonan kita, ambilah langkah pertama itu. Semoga malaikat mengikuti anda di jalan yang sedang anda jalani. Dan saya akan berdiri di sini di sebelah meja persekutuan itu. Datanglah.
Dan Tuhan kami, kami bersyukur kepadaMu untuk hadiah yang manis dan tuaian yang berharga pada malam hari ini. Di dalam namaMu yang menyelamatkan, Amin.
Sekarang, ketika jemaat ini sedang menyanyikan himne, dan saat kami berdoa untuk anda, turunilah salah satu tangga itu atau telusurilah salah satu lorong itu, dan katakan: “Pendeta, saya di sini, dan saya segera datang.”
Kami menyambut anda semua. Amin.
Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.