Daftar isi

KRISTUS DARI CIPTAAN

(THE CHRIST OF CREATION)

 

Dr. W. Criswell

 

12-16-79

 

Yohanes 1:3

 

Adalah sebuah hal yang menyenangkan bagi kami untuk menyambut anda semua, dari ribuan orang yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio KRLD, radio yang luar biasa yang terdapat di wilayah Tenggara dan melalui radio KCBI, stasion radio dari Pusat Studi Alkitab kami.

Kita akan membaca di dalam Injil Yohanes pasal pertama. Yohanes pasal pertama—yang merupakan Injil keempat—setelah Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes—di dalam Perjanjian Baru. Kita akan membaca pasal 1 dari lima ayat yang pertama. Kemudian kita akan membaca dalam ayat 14 hingga ayat 18.

Sekarang, mari kita baca bersama-sama—Injil Yohanes pasal satu dalam lima ayat yang pertama:

 

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan

Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia

Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

 

Sekarang kita akan membaca dari ayat 14 hingga ayat 18:

 

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."

Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;

Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

 

Dan teks kita diambil dari Yohanes 1 ayat 3: “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”

Rasul Paulus menggemakan sebuah penyingkapan yang identik dari penciptaan, yaitu Kristus yang membuat segala sesuatu, yang terdapat dalam Kolose 1 ayat 15 hingga 17:

Kristus yang adalah gambar—ikon, kesan yang tepat--dari Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala ciptaan.

Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi….segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Ia terlebih ada dari segala sesuatu—pre-eksistensi Kristus—dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

 

sunistemi, yang diterjemahkan di sini dengan “diperbuat,” yang memiliki arti “dikendalikan bersama-sama,” “melekat satu sama lain.”

Itu adalah hal yang luar biasa yang kita lihat dalam bentuk fisik dunia ini. Di sini Alkitab menyatakan tentang semua hal itu—keluasannya, ketidakterbatasannya dan integralnya, mikrokosmos—semuanya dibuat oleh Dia. Dia menciptakannya. Dan di dalam Dia semunya sunistemi.

Istemi adalah sebuah kata Yunani yang memiliki arti “untuk menempatkan,” dan sun adalah “bersama-sama.” Jadi dia menggunakan sunistemi di sini. Di dalam Dia semua hal dikendalikan bersama-sama, melekat satu sama lain. Penulis Ibrani menulisnya seperti ini—Ibrani 1:3: “…menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan….”

Ketika saya melihat ke alam semesta—dan, membicarakannya secara panjang lebar tetapi hanya menyinggungnya sedikit tentang hal itu—ketika saya berpikir tentang alam semesta dan bagaimana tangan yang tidak kelihatan yang menempatkannya semuanya pada tempatnya, yang mengendalikannya secara bersama-sama, ini adalah sebuah misteri dan tidak diketahui bagi kita pada hari ini sebagaimana hal itu terjadi pada permulaan. Dan saya pikir bahwa manusia tidak akan menemukan misteri yang pokok itu. Hal itu tersembunyi di dalam kemampuan dan ketidak terbatasan dari Allah Yang Mahakuasa. 

Lihat, ada sebuah kekuatan yang tidak terlihat di dalam alam semesata itu. Dan bumi ini—planet kecil yang kita diami dan yang kita tinggali ini—dan bumi ini akan berputar dengan matahari sebagai pusatnya, dan terus menerus berputar. Dan bumi akan berputar sepanjang 93,000,000 mil di dalam lintasannya. Dan ketika dia telah mencapai 93,000,000 dalam perputarannya, mengapa dia tidak berputar keluar dari lintasannya dan masuk ke dalam ruang angkasa yang tidak terbatas?

Mengapa tidak terjadi seperti itu? Ketika bumi berputar sepanjang 93,000,000 mil di dalam lintasannya, ada sebuah tangan yang tidak kelihatan dalam mengendalikannya. Bumi akan terus berputar kembali dan terus berputar kembali hingga bumi itu mencapai  93,000,000 mil di dalam lintasannya.

Lalu, mengapa bumi tidak berputar keluar dan masuk ke dalam ruang angkasa yang tidak terbatas? Ada sebuah tangan yang tidak kelihatan yang menjangkaunya dan mendorongnya kembali. Dan bumi tetap berputar di dalam orbitnya 93,000,000 mil di dalam lintasannya sehingga dia tetap berputar dan berputar dengan matahari sebagai pusatnya, tetap berada di dalam orbitnya oleh sebuah tangan yang tidak kelihatan.  

Ketika anda berkata, “Apakah itu?” Mereka berkata, “Itu adalah daya tarik gravitasi.”

Itu hanya sebuah nama. Itu adalah sebuah misteri. Itu adalah tangan Allah yang menopang segala sesuatu dengan firmanNya. “Dan di dalam Dia segala sesuatu melekat pada tempatnya,” dikendalikan secara bersama-sama, hidup.

Seseorang berkata pada suatu ketika, “Anda tahu bahwa semua hal-hal yang anda khotbahkan, hanya seperti sebuah minuman keras yang dibuat secara gelap.”—dengan sebuah gerakan tangan yang menghina: “Hanya sebuah minuman keras yang dibuat secara gelap.”

Dan seseorang menjawab, “Apakah anda pernah berada di Newfoundland?  Apakah anda pernah berada di Panama? Saya pernah berada di kedua tempat itu dan melihat ke arah hal itu.

            Saya telah berdiri di pinggir laut Panama dan Samudera Pasifik dan airnya akan datang dan naik dan terus naik hingga 19 kaki, seluruh Samudera Pasifik. Saya telah berdiri di  Newfoundland. Dan saya telah berdiri di sana dan melihat samudera Atlantik. Dan mereka akan naik dan terus naik hingga terus naik. Dan di dalam  Newfoundland, di Teluk Pantai Fundy, mereka akan naik setinggi 35 sampai 40 kaki.”

Pikirkan tentang hal itu.  Samudera Pasifik di dorong setinggi 19 kaki di pantai Panama; seluruh Samudera Atlantik didorong setinggi 40 kaki ke dalam  Teluk Fundy. Apakah itu sebuah minuman keras yang dibuat secara gelap? Itu adalah daya tarik bulan, gravitasi, kekuatan yang tidak terlihat yang menopangnya secara bersama-sama.

Itu adalah sebuah mukjizat yang kita tinggali di dalam sebuah dunia. Kita tinggal di dalam sebuah mukjizat dari kemampuan dan kebesaran serta ketidakterbatasan dari Allah yang Mahakuasa dan Yesus, Juruselamat Tuhan kita. Jadi teks kita: 

 

Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan

Dan di dalam Dia, segala sesuatu sunistemi

 

—yang tetap melekat pada tempatnya. Mereka memiliki tempatnya sendiri. Mereka dikendalikan secara bersama-sama.

Dan kembali kepada ciptaan Allah di sana ada sebuah tujuan yang indah dan mulia serta kudus: Allah membuatnya untuk kemuliaanNya. Dan Allah telah membuatnya bagi kemuliaanNya. Dan Allah membuatnya bagi kita untuk berbagi dengan Dia untuk berbagi bersama dengan Dia dalam keindahanNya dan di dalam kesempurnaanNya selama-lamanya.

Tidak mengherankan jika Pemazmur, seseorang yang bernyanyi di dalam Mazmur 19:

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya.

 

—Seperti sebuah wanita yang trampil menenun—Dan, langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya—semua hal-hal yang luar biasa itu melampaui imajinasi kita di dalam cakrawala yang berada di sekitar kita.

 

Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam

Tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi

 

Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar

Betapa hal itu merupakan sebuah pakaian kebesaran yang mulia dari pujian dan penyembahan serta pujaan kepada Allah yang Mahakuasa, Tuhan Yesus Kristus, Pencipta dari langit dan bumi! Seluruh alam semesta menyatakan kemuliaannya.

Atau dari Mazmur delapan:  

 

Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:

Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

 

Oh, kemuliaan dari pekerjaan Kristus, dan—dan yang paling berharga dari semua—bahwa Dia peduli bagi kita!

Ini adalah ayat yang paling tidak biasa di dalam Alkitab, ketika anda melihat tentang pekerjaan kreatif dari Tuhan Yesus Kristus, dan Dia telah datang ke dalam dunia ini, dan Dia berkunjung bersama dengan kita dan Dia telah tinggal bersama dengan kita dan Dia berjalan dengan kita. Dan tidakkah anda berpikir tentang itu, yang menjadikan kita dan menciptakan kita, bahwa seluruh dunia akan berlutut di bawah kakinya di dalam kasih dan sambutan yang hangat?

Oh, betapa mulia! Malaikat mengumumkan kelahiranNya dan paduan suara malaikat bernyayi pada saat kedatanganNya! Roh Kudus menaungi Dia yang lahir dari Roh Kudus Allah, diciptakan dalam kandungan seorang perawan, seorang Yahudi, dengan kemahakuaasaan dan karya dari tangan Roh Kudus, Dia datang kepada milik kepunyaanNya.

Dan ayat ini dalam Yohanes 1:11: “Tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya”—“Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya,” Dia menjadikan dunia ini—Dia membuat segala sesuatu yang berada di dalamnya: lengkungan langit yang diatas, pegunungan, lautan, padang rumput yang luas, daratan, bukit-bukit, sungai-sungai dan bumi yang indah menghijau—Dia menciptakan semua itu. Dan ketika Dia datang dan lahir di kota kecil Betlehem, dan malaikat bernyanyi, bagaimana, bukankah kedatanganNya seharusnya diterima dan bukankah hal itu merupakan karunia yang harus disambut? 

 

Kita telah menyerahkannya kembali

Kepada Allah pada titik puncaknya

Dari tombak seorang Roma

Pencipta dari seluruh alam semesta

Seperti seorang manusia bagi manusia demikianlah Dia, telah dibuat menjadi sebuah kutukan

Semua tuntutan dari hukum yang telah Dia buat

Dia lunaskan sepenuhnya

JariNya yang kudus

Membuat cabang

Yang ditumbuhi oleh duri-duri

Dimana duri yang tumbuh telah dimahkotai ke atas keningNya

Paku-paku yang menusuk tanganNya

Yang telah dirancang olehNya dari tempat yang suci

Dia telah menjadikan hutan sebagi sumber

Pohon yang menjadi tempat tubuhNya tergantung

Dia mati di atas sebuah kayu salib

Bahkan menjadikan bukit sebagai tempat kayu itu dipancangkan

Langit yang gelap menaungi kepalaNya

Yang oleh Dia seluruh bumi telah dibentangkan

Matahari memalingkan wajahnya dariNya

Yang oleh ketetapanNya, Dia telah membuat langit menjadi seimbang

Tombak yang telah menumpahkan darahNya yang mulia

Telah ditempa dalam nyala api Allah

Kubur tempat tubuhNya dibaringkan

Telah diwarnai dalam batu buatan tanganNya

Takhta tempat sekarang Dia menampakkan diriNya

Telah menjadi milikNya dari tahun-tahun kekekalan

Tetapi sebuah kemuliaan yang baru telah memahkotai keningNya

Dan setiap lutut akan bersujud kepadaNya.

 

Pencipta yang agung dari langit dan bumi dan Pembuat dari jiwa kita sendiri: Di mana Dia telah menerima kita dan telah mati bagi kita dan menunggu kita di dalam sorga, hingga Dia menciptakan sebuah dunia yang baru, sebuah bumi yang baru dan langit yang baru.

Dan ini adalah pengakuan saya yang kedua. Dia masih melakukan pekerjaan penciptaan. Bukan materi, atau substansi tetapi sebuah misteri lain yang luar biasa.

Semua materi hingga bentuk yang terkcil dari atom telah diciptakan pada permulaan penciptaan. Pada permulaan penciptaan, Tuhan Yesus telah menciptakan seluruh alam semesta dan semuanya telah termasuk di dalamnya. Dan sejak waktu itu, tidak ada sebuah atom yang ditambahkan kedalamnya ataupun  tidak ada sebuah atom yang telah dihancurkan dari dalamnya. Keseluruhan substansi dari materi itu telah dibuat pada saat Allah menciptakan seluruh alam semesta ini.

Tetapi materi-materi itu dapat berubah—seperti air yang dapat diubah ke dalam bentuk cair, ke dalam bentuk uap atau ke dalam bentuk padat dan es. Tetapi kita tidak menambahkan sesuatu ke dalam materi. Dan kita tidak dapat menghilangkannya. Tidak ada yang dapat ditambahkan ke dalamnya dan tidak ada yang dapat dimusnahkan dari hal itu. Allah tidak melanjutkan penciptaanNya terhadap penambahan substansi materi dari dalam dunia ini.

Tetapi Tuhan kita masih tetap melakukan pekerjaan penciptaan. KekuatanNya yang besar masih tetap terlihat. Dia masih tetap Pencipta yang Agung. Dia menciptakan dan membentuk kehidupan yang datang ke dalam dunia. Dia melakukan hal itu. Dia membentuk setiap bagian-bagian kecil yang membuat tubuh yang kecil itu. Dan Dia menciptakan jiwa yang berdiam di dalam bingkai yang kecil itu. Dia tetap melakukanNya.

Tidak ada manusia jenius ataupun ilmuwan yang sekarang memiliki kemajuan atau pernah memiliki kemampuan untuk menciptakan sebuah roh manusia. Kelahiran pertama adalah sebuah mukjizat Allah. Jika anda ingin membicarakan atau melihat apa yang Allah lakukan pada hari ini, anda dapat pergi ke Rumah Sakit Baylor—atau salah satu rumah sakit—dan lihat melalui jendela kaca itu, sebuah kehidupan kecil itu, seorang bayi yang berharga, saat mereka berbaring di sana yang baru saja dilahirkan ke dalam dunia ini. Adalah Allah yang menghembuskan kehidupan ke dalam lubang nafas mereka dan nafas hidup mereka. Dan mereka menjadi jiwa-jiwa yang hidup, sebuah ciptaan dari Allah. Allah masih melakukan pekerjaan penciptaan.

Dan kelahiran lain yang tidak kalah indah dan tidak kalah luar biasanya adalah kelahiran yang kedua. Itu adalah sebuah mukjizat dari Allah. Tidak hanya kelahiran pertama ketika roh diciptakan dan bayi kecil itu lahir ke dalam dunia, tetapi kelahiran kedua adalah sebuah misteri dan merupakan hal yang luar biasa dan mulia sama seperti kelahiran pertama.

Ini adalah sebuah pekerjaan dari karya yang ajaib,  pekerjaan tangan yang kreatif dari Tuhan Yesus Kristus. Kita diciptakan kembali oleh Dia. Kita dilahirkan oleh tanganNya yang Mahakuasa. Kadang-kadang kelahiran itu adalah hal yang luar biasa, melampaui dari apa yang dapat kita pikirkan dan yang dapat kita gambarkan.

Rasul Paulus menulis dalam Kitab Galatia pasal pertama dalam ayat yang terakhir: “Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.”

Apakah anda pernah melihat manusia seperti itu: Bertobat dengan luar biasa, diubahkan dengan sangat indah? Tetapi hal itu adalah sebuah perubahan yang luar biasa seperti yang ada di dalam kehidupan Rasul Paulus atau jika seseorang yang sederhana menerima hal seperti seorang anak kecil, itu adalah sebuah mukjizat dari Allah. Kelahiran kedua: Dia masih tetap melakukan pekerjaan penciptaan. Dia masih tetap menjadikan. Dia masih tetap membentuk dengan tanganNya yang Mahakuasa.

Dan yang tidak kurang indah adalah pekerjaan kreatif Allah yang terlihat dalam keindahan, dan kemuliaan roh yang Dia berikan,  yang mempererat umatNya secara bersama-sama: “Demikianlah hendaknya setiap orang mengetahui bahwa kamu adalah murid-muridKu; bahwa kamu saling mengasihi satu sama lain.” “anak-anakku,” kata Rasul Yohanes, “Hendaklah kamu saling mengasihi seseorang dengan yang lain.”

Saya tidak tahu apa yang akan terjadi seandainya Yesus tidak datang ke dalam dunia. Akan ada di sana bangsa-bangsa yang memiliki alat-alat penghancur dan peperangan seperti yang  kita miliki pada hari ini, dan mereka memilikinya dalam sebuah budaya dan peradaban yang tanpa Kristus, dan saya tidak tahu terror apa dan kengerian yang bagaimana yang akan menimpa dunia. Itu adalah sebuah ketakutan yang sangat mengerikan, sama seperti yang dialami oleh sebagian orang pada hari ini. Apa yang akan terjadi pada dunia ini seandainya tidak ada Kristus, saya tidak dapat membayangkannya.

“Sebab kasih kepada Kristus mendesak kita untuk mengasihi orang lain.” Dan di sana, di dalam kehadiranNya selalu ada kelembutan, roh yang berbelas kasihan dan kemurahan, perhatian dan kepedulian, doa, kebaikan, kehendak baik dan segala sesuatu yang membuat hidup lebih indah dan lebih bermakna. 

Anda memiliki sebuah contoh yang luar biasa di dalam musim Natal ini. Ketika anda berpikir tentang Natal, anda tidak hanya berpikir tentang puji-pujian dan sukacita, tetapi anda akan berpikir bahwa itu adalah sebuah waktu untuk mengingat orang lain. Anda mengingat keluarga anda dalam kasih dan hadiah-hadiah. Anda akan mengingat orang-orang miskin. Berpa banyak pemberian yang diberikan pada saat Natal bagi orang-orang yang kurang beruntung dalam hidup mereka. Dan berapa dari kita yang pada saat Natal, berusaha untuk mengingat Tuhan kita dalam memberikan sesuatu kepada institusi-institusi kita, untuk misi luar negeri, untuk pekerjaan gereja, untuk nama Allah yang diberitakan hingga ujung dunia! Itu adalah sebuah mukjizat dari Allah: Roh yang penuh kasih dan anugerah serta kemurahan yang telah Dia curahkan atas kita dan menarik kita bersama-sama di dalam kasih persaudaraan.  

Dalam tahun-tahun yang telah berlalu, pada saat Natal, kita berusaha untuk mengadakan program Natal Putih. Saya memulainya pada masa Depresi yang besar. Sebelum saya datang ke Dallas, pada masa Depresi Besar (Resesi Besar), saya berusaha memperkenalkan kepada jemaat beberapa kebaikan yang dapat dilakukan dalam sebuah program Natal yang indah.

Dan kami menyebutnya sebagai sebuah program Natal Putih. Dan setiap orang diminta untuk membawa sesuatu dalam bungkusan putih: bahan-bahan pokok, pakaian yang tidak lagi mereka inginkan, bahan-bahan makanan. Dan pada liburan musim dingin, kami akan memberikannya kepada orang-orang miskin. 

Hal ini telah berlangsung dalam masa-masa Depresi, ketika saya memulainya dalam  pelayanan saya sendiri. Orang-orang yang terluka dan yang kedinginan serta orang-orang yang kelaparan yang saya lihat diantara keluarga-keluarga yang membutuhkan yang ada di dalam hati saya. Lalu kami melakukan hal itu, untuk membuat sebuah program Natal Putih. Yang pertama sekali saya miliki adalah sebuah bungkusan yang saya beli dari gaji yang saya peroleh dari gereja.

Kemudian, ketika saya datang ke Dallas ini, kami melakukan hal yang sama. Kami memiliki program Natal Putih selama beberapa tahun dan kami akan membawa bungkusan yang yang dibungkus dengan warna putih. Dan mereka akan memajangnya di depan Auditorium yang besar ini. Dan kemudian kami akan memberikannya dalam misi kami pada libur musim dingin kepada orang-orang miskin yaitu pakaian dan makanan.

Tidakkan anda tahu bahwa pada salah satu musim Natal mereka telah mengadakan sebuah pertunjukan di sini yang didasarkan atas sebuah puisi yang ditulis oleh Edwin Markham.  Orang ini adalah seorang penyair Amerika. Dan dia adalah seorang nabi—dia terlihat seperti seorang nabi dan menulis seperti seorang nabi—seorang penyair Amerika yang sangat terkemuka.

Dan mereka telah membuat sebuah pertunjukan, dan tentu saja didasarkan atas sebuah kisah yang besar; tentang seorang tamu agung yang akan datang. Dan apakah anda masih mengingatnya?

Seorang tukang sepatu: seorang tukang sepatu yang sederhana yang bernama Conrad. Pada malam sebelum Natal, dia bermimpi dalam sebuah mimpi yang terlihat nyata bahwa Yesus datang ke tokonya pada Hari Natal. Besok pagi, Tuhan Yesus akan mengunjungi dia di dalam tokonya.

Kemudian, pagi-pagi sekali, dia bangun dan pergi ke hutan untuk mengumpulkan ranting-ranting dan menghias tokonya itu untuk menyambut tamu yang terkenal itu. Kemudian dia mempersiapkan sebuah makan malam. Dan hari ini, pada Hari Natal, Yesus datang untuk mengunjungi dia di dalam tokonya. Kemudian setelah dia mengatur tokonya dengan hiasan yang indah—dan kami melakukannya juga di dalam depan auditorium ini—dan setelah dia mempersiapkan sebuah makan malam—dan kami juga telah menyebarkannya dalam di depan auditorium ini—tukang sepatu itu menunggu tamunya yang Agung. Yesus akan datang pada hari ini. 

Ketika dia sedang menunggu, seorang pria tua lewat dan dia berhenti di depan toko tukang sepatu. Dan pria tua itu terlihat kedinginan. Dan sepatunya terlihat sobek dan bolong. Dan tukang sepatu itu mengudangnya masuk ke dalam tokonya. Dan dia beramah tamah dengannya dan melihat ke arah sepatu dan kaki pria tua itu, sepatunya terlihat sangat usang, akhirnya dia memberikan sepasang sepatu kepada pria tua itu dan mempersilahkan dia melanjutkan perjalannya, dengan hati yang dipenuhi kasih dan ucapan syukur.

Tetapi dia tetap menunggu tamunya, dan pada saat dia sedang menunggu tamu agungnya yang telah menampakkan diri pada malam sebelumnya dan berkata, “Besok Aku akan mengunjungi tokomu,”. Pada saat sedang menunggu, lewatlah seorang wanita tua, dengan memikul kayu bakar yang terlihat sangat berat. Wanita itu terlihat letih dan lelah, tukang sepatu itu mengundangnya masuk dari udara yang dingin itu. Dan ketika wanita tua itu duduk di sana, dia memberikannya makanan yang telah dia persiapkan sebelumnya bagi tamunya yang agung. Dan setelah wanita tua itu merasa hangat dan setelah selesai makan, dia melanjutkan perjalanannya dengan gembira dan penuh sukacita.

Tetapi tukang sepatu yang tua itu tidak dapat mengerti. Dan pembacaan puisi berlanjut:

 

Dia hidup dalam semua momen, lagi dan lagi

Ketika Tuhan

Akan masuk melalui pintu yang sederhana

Ketukan, akan memanggil

Palang pintu akan di dorong

Wajah yang bercahaya, menawarkan sebuah cawan

Dia akan membasuh kaki

Dimana sepatu yang besar telah tersedia

Dia akan mencium tangan

Ketika ajakan masuk ditawarkan

Dan kemudian pada akhirnya

Akan duduk bersamaNya

Dan memecahkan roti

Saat hari semakin memudar.

Tetapi sebaliknya, seperti hari  yang semakin berlalu,

Tidak ada tamu yang datang.

Dan di sore hari

Seorang anak kecil berada di pinggir jalan

Di luar pintunya sedang menangis

Dengan berhati-hati dia bertanya kepada sang anak

Si kecil telah tersesat

Yang entah bagaimana telah pergi keluyuran

Jauh dari ayah dan ibunya

Dan bertanya kepada anak itu dengan tepat

Di manakah si kecil itu tinggal

Dia tinggal di bagian lain dari kota itu

Dia ragu untuk meninggalkan tokonya

Sebab hari telah berlalu dengan sia-sia

Dan jika dia tinggalkan

Tamunya yang agung mungkin datang

Dan dia telah pergi

Tetapi anak kecil itu menangis

Jadi dia memutuskan untuk membawanya

Membawa si kecil ke bagian lain dari kota itu

Dan ketika dia melakukannya

Dan menempatkan anak kecil itu

Di atas lengan dari ayah dan ibunya

Mereka memberinya hadiah

Dengan air mata sukacita dan ucapan syukur

Kemudia dia kembali

Ke tokonya yang kecil

 Dan siang hari  berganti menjadi senjakala

Dan senjakala beranjak menuju malam

Dimanakah tamunya?

Lalu dia bertanya:

Mengapa Tuhan,

Kakimu sangat lambat?

Apakah Engkau melupakannya

Melupakan hari ini?

Kemudian datanglah suara dari sorgawi

Dalam keheningan yang lembut

Sebuah suara dia dengar

Angkatlah hatimu

Aku telah memegang perkataanKu

Tiga kali Aku telah datang

Ke dalam pintumu yang bersahabat

Telah tiga kali bayanganKu

Telah berada di lantaimu

Aku adalah pengemis

Dengan kaki yang telanjang

Aku adalah wanita tua

Yang telah engkau berikan makanan

Aku adalah anak kecil

Yang tersesat di jalanan.

 

Demikianlah, Tuhan kita di dalam keindahan dan keajaiban, berbicara dan tinggal bersama dengan kita pada hari ini di dalam hati kita dan di dalam roh yang kita miliki, yang menghembuskan kasih dan pujian kepada Tuhan kita dan kepada sesama kita.

Saya sangat takjub, sama seperti anda, di dalam Injil Matius pasal dua puluh lima, ketika Tuhan berkata bahwa Dia akan datang dalam kemuliaanNya dan di hadapanNya akan berkumpul semua bangsa-bangsa di bumi. Dan Dia mengatakan hal ini kepada mereka yang berada di sebelah kananNya:

 

Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?

Dan Tuhan akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

 

Ini adalah Tuhan Yesus Kristus, yang tetap tinggal di tengah-tengah kita pada hari ini masih tetap menciptakan pria yang baru, wanita baru, anak-anak yang baru, hati yang baru, hidup yang baru, pengharapan yang baru, pandangan yang baru.

Ini adalah Tuhan kita Yesus Kristus, “Yang tetap sama baik kemarin, hari ini dan samapai selama-lamanya,” yang tetap sanggup untuk menyelamatkan mereka yang datang kepada Allah melalui Dia.

Sekarang, bolehkah kita berdiri?

 

  Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.