Daftar isi

PENANGGUNG DOSA DUNIA

(THE WORLD'S SIN-BEARER)

 

 Dr. W. A. Criswell

 

Yohanes 1:29

 

08-10-86

 

 

            Ini adalah Pendeta dari Gereja First Baptist Church di Dallas.  Dan dalam seri khotbah kita melalui Kitab Yohanes  kita telah berada di pasal satu ayat 29.

            Dan kami saya ingin anda membuka Alkitab mengambil Alkitab anda, membukanya dan membacanya dengan nyaring bersama-sama dari ayat 29 sampai ayat 34.

            Dan teks kita adalah : “”Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa Dunia.” Dan judul khotbah kita adalah : Penanggung Dosa Dunia.

Sekarang, apakah anda sudah mendapatkannya? Yohanes pasal satu ayat duapuluh sembilan sampai ayat 34.

Sekarang di hadapan Allah, bolehkah kita berdiri bersama-sama? Dan mari kita membaca firman Allah, membacanya dengan nyaring, di mulai dari ayat 29 sampai ayat 34, secara bersama-sama:  

 

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.

Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."

Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.

Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.

Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

Amin.

 

Sekarang anda boleh duduk.

            Dan teks kita: “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.”

            Yohanes telah dikirim dari sorga, seorang pria untuk menyampaikan satu kalimat. Jika anda adalah seseorang yang telah ditetapkan oleh Allah, kalimat apakah yang akan anda sampaikan?

Dapat saja kalimat yang seperti ini: “Lihat Manusia itu yang dapat membangkitkan orang mati?” Betapa melegakannya hal itu bagi jutaan orang yang tidak terhitung, yang meratap atas kehilangan mereka terhadap orang-orang yang mereka kasihi! Manusia ini dapat membangkitkan orang mati!

            Akankah anda mengatakan berkata, “Lihatlah seorang manusia, yang dapat menyembuhkan orang sakit?” Pikirkanlah tentang penderitaan dan kelumpuhan serta dunia yang terluka. Manusia ini dapat menyembuhkan orang sakit.

            Akankan anda berkata, “Ini Orang yang dapat memberi makan 5000 dengan sedikit roti dan sedikit ikan?”  Pikirkan tentang jutaan orang yang kelaparan. Ini adalah orang yang dapat menyembuhkan dan memberi makan orang yang kelaparan di seluruh wilayah dunia ini.

            Akankah anda berkata, “Orang ini dapat menghardik angin dan berjalan di atas air?” Dia dapat mengontrol semua kekuatan alam. Pikirkan tentang rasa sakit yang datang dari kekeringan, tornado dan air bah. Dan Orang ini dapat mengontrol semua kekuatan alam. 

            Akankah anda berkata, “Lihatlah Orang ini yang dapat memerintahkan 12 Legion malaikat?” Satu malaikat dapat membunuh 185,000 dari tentera Sanherib dari Asyur.

Dan manusia ini memiliki dapat memerintahkan 72,000 malaikat. Tidak butuh alat perang atau angkatan bersenjata. Pikirkanlah tentang orang yang seperti itu.

            Tetapi, berbeda dengan hal itu semua, Yohanes mengangkat suaranya dan berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.”

            Dia melihat masalah hati dan kebutuhan semua umat manusia: dosa dunia. Saya mengingat saat saya membaca kehidupan dari David Livingstone. Yang selama bertahun-tahun telah mengamati rasa sakit yang luar biasa dan drama dari perbudakan di Afrika, dan pada saat dia meninggal, dia menangis dan berkata, “Semoga berkat dari sorga melimpah dalam diri seseorang, baik dia orang Amerika, orang Inggris atau orang Turki—yang akan menolong untuk menyembuhkan luka yang terbuka dari dunia ini.”             Itu sama seperti dosa yang ada dalam kehidupan manusia. Dosa adalah sebuah kutukan bagi seluruh alam semesta.  

Ada matahari-matahari yang gelap dan bintang-bintang yang mati serta planet yang meledak dan lubang hitam. Dan dunia yang kita tinggali amat panas dan rusak dengan padang gurun dan lapisan es. Seluruh alam semesta telah jatuh. Semuanya—seluruh alam telah dikutuk oleh dosa.

            Tumbuh-tumbuhan—bunga-bunga yang indah—menjadi layu, kisut dan mati. hewan-hewan—binatang-binatang yang beterbangan dan yang berlarian—juga akan mati. lahan- lahan di dunia tidak menghasilkan dengan maksimal—takluk terhadap banjir dan kekeringan serta kegagalan. Seluruh dunia berada dibawah kutukan.

Dan luka yang terbesar dari semua: Kejahatan dan kesalahan yang dilakukan terhadap semua orang yang tidak bersalah. Saya berpikir tentang permulaan. Habel—apa yang telah dilakukan oleh Habel selain mengasihi Allah dan menyembah Tuhan? Tetapi saudaranya Kain, dalam kecemburuannya telah membunuh dia. Dan adalah darah saudaranya yang telah berteriak kepada Allah dari dalam tanah. Itulah Dosa!

Saya berpikir tentang Uria orang Het, seorang prajurit yang penuh pengabdian kepada raja, seorang berprestasi dalam pasukan Allah. Dan Daud berkata kepada Yoab, panglima dari tentara, “Tempatkan dia di tembok yang paling depan, kemudian tariklah pasukan mundur untuk meninggalkan dia dan biarkan dia mati.” Betapa merupakan sebuah tragedi: kutukan dari dosa.

Atau, bahkan Yohanes Pembaptis sendiri: Kepalanya dibawa dalam sebuah nampan sebagai sebuah hadiah yang dipersembahkan kepada Herodias, sang ratu, sebagai hadiah atas tarian anak gadisnya. Kutukan dari dosa!

Dan tidak seorangpun yang dapat melepaskan diri dari hal itu. Kita telah menjadi milik sebuah keluarga yang telah jatuh. Itu adalah bawaan dari lahir. Kita dilahirkan kedalamnya.

Daud menangis di dalam penyesalannya dalam Mazmur pasal lima puluh satu: “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Tangan yang kelihatan telah membentuk aku, membentuk kejatuhanku.

            Saya sangat terkejut akan isi sebuah artikel yang saya baca dalam the United States News and World Report.  Itu adalah sebuah kutipan dari Hakim Agung Tertinggi, William G. Long, dari Seattle, Washington.  Dan hakim yang terkenal itu menulis—berkata dalam sebuah keputusan—kata-kata ini. Dia mengutip dari Minnesota Crime Commission.  Saya tidak percaya akan pandangan mata saya ketika saya membaca penilaiannya terhadap kemanusiaan ini: “Apa yang kita sebut sebagai kebiasaan jahat adalah sama tuanya dan sama umurnya dengan manusia itu sendiri. Itu bukanlah sesuatu yang di dalamnya hanya ada sebuah kejahatan atau segmen kebodohan dari umat manusia, berbeda dari ketenangan kita, tetapi merupakan sesuatu yang sudah melekat.

“Hal itu harus disebut ulang bahwa tidak ada anak kecil yang dilahirkan sebagai sebuah produk akhir. Sebaliknya setiap bayi memulai kehidupannya sebagai penjahat kecil, , yang lengkap diantara semua hal lainnya, dengan organ-organ dan tulang-tulang yang mana dia tidak memiliki control terhadapnya, dengan sebuah dorongan bagi kepentingan dirinya sendiri, dengan kendali yang agresif dan emosi seperti kemarahan, rasa takut dan dicintai, atau yang serupa dengan hal itu, dimana dia tidak memiliki kendali atasnya. 

            “Dia egois dengan sempurna dan berpusat kepada dirinya sendiri. Dia menginginkan apa yang dia inginkan ketika dia menginginkannya—botolnya, perhatian ibunya, mainannya, perhatian pamannya.

            “Dan menyangkal mereka yang menginginkan dan darahnya mendidih dengan kemarahan dan kegusaran, yang mana dapat menjadi pembunuh, saat dimana dia merasa tidak berdaya. Dia kotor. Dia tidak memiliki moral, tidak memiliki pengetahuan, dan tidak memiliki keahlian.

            “Apa maksud dari ini, tentu saja bahwa semua anak-anak, tidak hanya anak-anak yang tertentu, semuanya dilahirkan dalam kejahatan. Dan jika diijinkan untuk berlanjut dalam dunia yang berpusat kepada dirinya sendiri dari masa pertumbuhannya, hal itu akan memberikan kekuasaan yang bebas bagi tindakannya dalam memuaskan keinginannya, maka setiap anak akan tumbuh menjadi seorang penjahat, seorang pencuri, seorang pembunuh, seorang pemerkosa.

            “Dan di dalam proses pertumbuhannya, adalah wajar bagi setiap anak untuk kotor, untuk berkelahi, untuk merebut, untuk mencuri, untuk menangisi sesuatu, untuk berbohong, untuk tidak taat, untuk mangkir. Setiap anak telah bertumbuh dalam kebiasaan jahat.”

            Saya tidak pernah membaca hal seperti itu dalam hidup saya. Dan saya tidak pernah membaca sesuatu yang sangat nyata seperti hal itu.

Kita dilahirkan dalam kejahatan. Kita dilahirkan dalam sebuah keluarga yang telah jatuh. Kita telah menjadi bagian dalam ras orang berdosa.

Saya sangat mengingat Dr. Lee R. Scarborough, yang merupakan Presiden dari Southwestern Seminary, yang adalah seorang penginjil yang sangat luar biasa. Saya mengingat penjelasannya terhadap seorang anak yang maju ke depan dalam sebuah kebangunan rohani, seorang bocah yang masih kecil. Dan Dr. Scarborough duduk di samping bocah itu untuk membimbing dia ke dalam iman dan Juruselamat yaitu Tuhan Yesus.

Dan ketika dia duduk disamping anak muda itu, seorang guru Sekolah Minggu duduk disamping bocah itu di sisi yang lain. Jadi, Dr. Scarborough berkata saat dia memulai pembicaraannya dengan bocah itu dan berkata, “Nak, apakah kamu menyadari. Apakah kamu menyadari bahwa kamu adalah seorang yang berdosa, bahwa kamu telah terhilang dan kamu akan menghadapi hukuman Allah dan hukuman neraka? Apakah kamu menyadari hal itu?”

Dan Guru Sekolah Minggu itu menyela dan berkata, “Dr. Scarborough, ini adalah bocah terbaik di dalam kelas Sekolah Minggu saya. Anda tidak perlu menyangsikannya.”

            Tanpa memberi perhatian kepada Guru Sekolah Minggu itu, pengkhotbah yang besar itu mulai berbicara kembali dengan anak muda itu: “Apakah kamu menyadari bahwa kamu adalah orang yang terhilang, bahwa kamu akan menghadapi hukuman Allah dan penghukuman di neraka? Apakah kamu menyadari bahwa kamu membutuhkan seorang Juruselamat?”

            Dan Guru Sekolah Minggu itu menyela kembali dan berkata, “Dr. Scarborough, anda orang asing di sini. Dan anda tidak mengenal gereja kami, dan anda tidak mengenal keluarga dari bocah ini—salah satu keluarga yang terbaik di gereja kami dan salah satu bocah yang terbaik di kelas Sekolah Minggu saya.”   

            Dr. Scarborough berkata dan menyuruh bocah itu berdiri dan pindah ke sisi yang lain, kemudian dia duduk diantara bocah itu dan guru Sekolah Minggu itu. Kemudian dia mulai berbicara kembali dengan bocah itu, “Nak, apakah kamu menyadari—apakah kamu menyadari bahwa kamu telah terhilang, bahwa kamu adalah seorang pendosa, bahwa kamu akan menghadapi hukuman dari Allah? Apakah kamu menyadari hal itu? Apakah keyakinan dari Roh Kudus membuat kamu menyadari bahwa kamu adalah seorang pendosa dan terhilang dan akan menghadapi kematian dan penghukuman? Apakah kamu menyadarinya?”

            Dan tanpa selang waktu, pengkhotbah itu berkata, dia telah mendapatkan bocah itu masuk ke dalam kerajaan. Disitulah penebusan dimulai. Hal itu dimulai dari keterhilangan kita.

            Saya seorang pendosa yang terhilang. Saya menghadapi kematian yang mengerikan. Saya akan berdiri di hadapan Allah dan akan dihakimi pada suatu hari, dan kemudian apakah yang akan terjadi kepada saya? Siapa yang akan berdiri di samping saya? Siapa yang akan menjadi Penasehat dan sahabat saya?

            Apa yang harus saya lakukan dengan dosa-dosa saya dan pemberontakan-pemberontakan saya? Saya dilahirkan ke dalam mereka. Saya telah bersalah karena mereka. Saya tidak dapat menyangkal mereka.

            Bagaimanapun juga, semua penderitaan dan airmata serta keputusasaan dan trauma kehidupan disebabkan oleh dosa-dosa kita—dari semua hal. Anda dapat menambahkan dosa ke dalam segala sesuatu.

            Bagaimanapun indahnya atau berharganya hal itu, tambahkanlah dosa ke dalamnya dan hal itu akan menjadi sebuah tragedi. Hal yang paling manis di dunia ini, yaitu kasih—tambahkan dosa kedalamnya maka hal itu akan menjadi nafsu, pornografi dan prostitusi.

Hal yang paling manis, pengalaman yang paling manis di dalam kehidupan manusia—tambahkan dosa ke dalamnya dan hal itu akan menjadi kegelapan dan penderitaan. Sebuah rumah—rumah yang sangat indah, rumah yang sangat berharga—tambahkan dosa ke dalamnya dan hal itu akan dipenuhi dengan kecemburuan dan konfrontasi, persaingan dan kepahitan.

Uang, yang dapat digunakan dengan sangat mulia untuk kerjaan Allah—Dr. McLaughlin, kami memulai 200 gereja tahun yang lalu dengan pemberian uang—tambahkan dosa ke dalamnya dan hal itu akan menjadi sebuah ketamakan—pembunuhan, pembunuh bayaran, terjadi karena dosa.

            Tambahkan dosa ke dalam sesuatu—sebuah senjata ditambah dosa, sebuah film ditambah dosa—dan mereka akan menjadi cabul. TV ditambah dosa, sebuah buku—syair ditambah dosa—segala sesuatu. Dosa membawa penghukuman. Dosa membawa ke dalam hati manusia dan kedalam keluarga manusia serta kedalam kehidupan manusia semua air mata, kesengsaraan dan penderitaan yang kita ketahui di dalam keberadaan mereka.

            Dosa dari dunia—dimanakah kesembuhannya dan dimanakah pelepasannya? Siapa yang dapat menyelamatkan kita keluar dari hal itu?

Ada sebuah himne Kristen yang luar biasa: “Apakah yang dapat menghapus semua dosaku? Apakah anda mengingat pemandangan yang traumatik dalam MacBeth—dalam Shakespeare’s MacBeth?  Dia telah terlibat dalam sebuah pembunuhan—dia telah membunuh Duncan, Raja Scotlandia, yang menjadi tamu di rumahnya.

Dan orang itu melihat darah raja yang berlumuran di tangannya. Dan dia berteriak, “Dapatkah seluruh samudera Neptunus membasuh seluruh darah yang ada ditanganku ini? Tidak. Bahkan tanganku ini akan membanjiri dan mengubah seluruh lautan, membuat hijau laut menjadi merah.”

            Semua dosa-dosa kita sama seperti itu. Apakah yang dapat menghapus semua dosaku? Siapakah yang dapat membuatku bersih dan murni kembali? Siapakah yang dapat?

            Dunia menunjukkan pertanyaan itu kepada dirinya sendiri—sifat yang tidak dapat dielakkan, sesuatu yang pasti jadi. Tetapi dunia mengalamatkan kepada dirinya sendiri kepada jerawat yang ada di permukaan kulit, ketika persoalan yang sesungguhnya telah  menjadi sebuah aliran darah di dalam hatinya.

Ambillah sebuah senjata dari seorang pembunuh; dan di dalam hatinya dia tetap seorang pembunuh. Ambillah botol minuman keras dari seorang pemabuk, dan di dalam hatinya dia tetap seorang pemabuk. Singkirkan obat-obatan dari para pengguna narkoba, dan di dalam hatinya dia tetap seorang pecandu. Singkirkan para hidung belang dari para pelacur, dan di dalam hatinya dia tetap seorang pelacur.

            Siapakah yang dapat mengubah kecendrungan dari jiwa, yang dapat memalingkan kehidupan manusia, kejatuhan dari sifat alami kita? Sipakah yang dapat?

Di dalam mengatasi problem yang tragis itu di di dalam kehidupan manusia, masyarakat membangun penjara dan rumah tahanan serta sekolah pemulihan. Jika anda membaca surat kabar seluruhnya, anda akan menyadari bahwa badan pembuat hukum dari Texas berjuang siang dan malam dengan masalah bagaimana untuk membangun penjara yang lebih besar dan rumah tahanan yang lebih banyak serta menyewa lebih banyak penjaga. Semua yang dapat mereka laukan adalah  untuk menciptakan sekolah-sekolah bagi penjahat yang lebih berat—dengan pemikiran bahwa penjara atau rumah tahanan dapat mengubah hati manusia dan kehidupan manusia.

            Pertentangan dari umat manusia dengan dosa dunia sejak permulaan telah menjadi pengajaran moral filsafat. Mereka sama tuanya dengan ras manusia itu sendiri. 

Tidak ada seorang bocah yang pergi ke sekolah yang tidak diperkenalkan dengan Kode Hammurabbi yang berasal dari ribuan tahun yang lamapu. Dan seluruh dunia mengenal sepuluh Hukum Musa. Dan apa yang dapat kita katakan tentang pengajar moral seperti Plato atau dari Neo-Platonis atau moral aformisme dari Seneka yang berasal dari Roma atau Markus Aurelius, atau ribuan pengajar lainnya yang pernah hidup di dunia—dengan sebuah pemikiran bahwa ajaran moral dapat mengubah hati manusia kita.

           Di atas dasar ini telah duduk seorang yang terkemuka dan penuh karunia yaitu Presiden dari  Dallas Baptist University. Tidakkah anda berharap bahwa kita dapat mengatasi dosa dunia dengan mengirim pemuda-pemuda kita  ke universitas—dan mereka akan lulus  dan menjadi murni, suci dan saleh? Tidakkah anda berharap bahwa hidup dapat diubah dengan instruksi-instruksi dan dengan pengajaran-pengajaran?  

Seorang gelandangan berjalan melalui sebuah rel yang terbuka ke dalam sebuah kereta barang untuk mencuri sekaleng tomat karena dia lapar. Ambillah gelandangan yang sama itu dan kirim dia ke universitas Harvard dan dia akan mencuri seluruh sistem jalan kereta api dan melarikannya.

            Jika anda pernah membaca atau peka terhadap beberapa hal yang terjadi dalam beberapa dekade belakangan ini, tidak pernah ada sebuah bangsa atau masyarakat yang memiliki literatur atau sangat terpelajar seperti the Third Reich Germany.  Universitas mereka yang besar merupakan pusat dari penelitian dan pengajaran serta kemajuan intelektual yang terhebat di seluruh dunia.

Pada saat yang sama, tidak ada pernah sebuah bangsa yang sangat kejam dan haus darah dan tidak bermoral seperti the Third Reich, yang membunuh lebih dari 18,000,000 manusia. Berkenankah Allah bahwa semua yang kita butuhkan adalah untuk menempuh pendidikan sehingga  kegelapan yang salah serta pemberontakan kita akan terhapus dari kita!  

Itu adalah hal yang paling jitu dari pengumuman yang indah dari Yohanes Pembaptis: “Lihatlah, ini adalah penanggung dosa dunia yang menghapus dosa dunia!”

            Seperti yang Paulus tulis dalam 2 Korintus 5:17: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang.” Itu adalah sebuah hari yang baru. Itu adalah sebuah kehidupan yang baru. Itu adalah sebuah pengharapan yang baru. Itu adalah sebuah sorga yang baru. Segala sesuatu menjadi baru di dalam Dia.

            Itu adalah sebuah rumah yang baru. Itu adalah sebuah keluarga yang baru. Anak-anak yang baru. Suami yang baru. Ayah yang baru. Keluarga yang baru. Semuanya menjadi baru.           

           Allah telah memulai semuanya kembali dan membuatnya menjadi baru: “Itu adalah Yesus yang menanggung semua dosa dunia.”  

Saudara yang terkasih, apakah anda pernah mempertimbangkan hal ini? Yohanes dapat berkata, “Lihatlah, Singa dari suku Yehuda.” Bakankah itu namaNya? Lihatlah Singa dari suku Yehuda yang menelan semua pendosa dunia.”

Dia dapat mengatakan hal itu, tetapi Yesus Kristus tidak menghapuskan para pendosa. Dia menghapuskan seluruh dosa. Dia tidak menghukum para pelanggar dosa. Dia menggerakkan kejahatan keluar.

Itu adalah injil penebusan: “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu; berilah dirimu didamaikan dengan Allah.”

Tuhan kita telah mengambil hukuman kita. Dia telah menanggung semua dosa kita. Dia membayar harga dari penghukuman kita. Semua yang harus dijatuhkan kepada saya telah dijatuhkan ke atas Dia. Dan tanggungan hukuman serta neraka dan penghukuman yang seharusnya diberikan kepada saya dijatuhkan atas Dia. Dia menanggungnya dengan sukarela, di dalam kasih dan kemurahanNya. Dia mati untuk menggantikan posisi saya.

            Saya seringkali berpikir tentang seseorang yang memiliki ide yang jelas tentang penggantian, penebusan dari kematian Yesus adalah Barabbas, seseorang yang seharusnya disalibkan di atas kayu salib. Dan ketika dia berdiri di sana dan melihat ke arah Yesus di Kalvari—tempat dimana seharusnya dia berada. Akan tetapi Tuhan telah menggantikan posisinya.

Saya seringkali berpikir, “Apa yang telah terjadi—apa yang selanjutnya terjadi dengan Barabbas?” Dia tidak pernah disebutkan lagi sama sekali. Tetapi, apakah yang dilihat oleh orang itu ketika dia melihat ke arah Yesus, di salibkan di tengah-tengah salib!

            Tetapi Barabbas tidak memiliki perbedaan dengan saya. Dia adalah orang yang terhilang. Seorang pendosa. Saya menghadai kematian yang mengerikan, saya akan menghadapi bahwa suatu hari saya berada dalam penghakiman Allah dan konfrontasi.

Dan apa yang harus saya lakukan. Apa yang harus saya katakan? Dimanakah sahabat saya dan penasehat saya? Siapakah yang akan menjadi penengah dan Juruselamat saya? Saya tidak memiliki siapapun selain Tuhan Yesus. Oh, kasih yang penuh belas kasihan dan anugerah dari Tuhan kita yang hidup!

            Apakah anda pernah berpikir tentang hal itu, ketika Dia kembali ke sorga, Dia memasuki firdaus, Dia masuk bersama dengan penyamun yang sekarat yang berada di sisiNya. Pernahkan berpikir tentang hal itu?

Yang telah turun dari kemuliaan untuk mengajar kita jalan kepada Allah, ketika Dia menyelesaikan misiNya dan kembali ke sorga—ketika Dia memasuki gerbang emas di hadapan para kudus dan malaikat sorgawi, apakah Dia masuk bergandengan tangan sebagai seorang raja, dengan seorang ratu yang cantik, dengan orang yang terkemuka  dari dunia?

           Ketika Dia masuk di dalam gerbang emas itu, Dia masuk dengan menggandeng seorang penyamun. Oh, betapa besar kasih karunia dan anugerah serta kasih dari Tuhan kita Yesus Kristus!  

Saya harus menutup khotbah ini. Suatu ketika dalam sebuah kebangunan rohani yang tempatnya sangat jauh dari kota Dallas ini, seseorang di Missisipi telah memanggil saya melalui telepon—saya tidak pernah mendengar tentang dia—hingga hari ini saya tetap tidak mengenal dia. Tetapi dia telah memanggil saya melalui telepon dari Missisipi.

           Dan dia berkata, “Saya adalah jurubicara dari seorang ibu  dan seorang istri yang berada di kota kami dan di gereja kami. Dia dan suaminya dulu tinggal di Dallas. Dan dia adalah seorang insinyur listrik.  

“Dan ketika mereka tinggal di Dallas,” orang ini menjelaskannya kepada saya melalui telepon, “Ketika mereka tinggal di Dallas, anda telah memenangkan suaminya kepada Tuhan di dalam pelajaran anda di gereja, dan anda telah membaptiskannya di sana dan menjadi anggota jemaat di sana.”

            “Di dalam tugasnya, akhirnya dia dikirim ke Missisipi. Dan di sini di kota kami dalam sebuah instalasi listrik, dia mati karena tersengat arus listrik.

            “Dan istrinya yang terkasih serta ibunya meminta saya agar saya menelepon anda dan memberitahukan kepada anda rasa terimakasih yang sangat dalam, bahwa anda telah memenangkan suaminya kepada Tuhan Yesus, dan bahwa sekarang dia telah berada di dalam sorga, menunggu hari kedatangan istrinya.”

Pernahkah anda berpikir bahwa sesuatu dapat menjadi sangat manis lebih dari pada kebaikan itu: “Dia hanya menginginkan saya untuk memberitahukan kepada anda rasa terimakasihnya karena telah memenangkan suaminya kepada Tuhan Yesus?”           

Hal itu sangat bereaksi di dalam hati saya! Dapat saja di sana ada seseorang yang luar biasa di dalam kehidupan manusia untuk berdiri di suatu tempat—setiap temapt—dan menunjuk kepada Yesus sebagi Juruselamat bagi jiwa kita? 

            Ini adalah Dia yang menghapus seluruh dosa dalam hidup kita. Ini adalah Dia yang membuka pintu sorga bagi kita. Ini adalah Tuhan kita. Ini adalah Sahabat kita yang terkasih dan Penebus kita.

            Hanya berdiri dan menunjuk kepada Dia di dalam kelas sekolah Minggu, di atas sebuah podium, di dalam penyembahan pujian, saat berjalan di jalanan; untuk menyampaikan sebuah kata-kata bagi seorang asing yang sedang duduk dirumah, berbicara kepada rekan bisnis—betapa hal itu merupakan sebuah hal yang mulia dan sebuah keistimewaan yang luar biasa: untuk menunjuk kepada Tuhan Yesus, hanya untuk menyatakan sebuah kata yang penuh kasih dan rasa syukur kepada Dia, adalah merupakan sebuah hal yang sangat indah di dalam dunia ini!

            Saya bahkan tidak memiliki waktu untuk menghitung momen-momen yang penuh kemuliaan ketika orang menyampaikan ungkapan terima kasih dan hal-hal yang membesarkan hati saya karena telah memenangkan seseorang kepada Tuhan. Tidak ada pintu lain yang dibuka oleh Allah yang begitu berharga dan mulia dan merupakan sebuah keistimewaan selain untuk menyampaikan sesuatu tentang Yesus kepada anak-anak anda, kepada suami anda, kepada istri anda, kepada sahabat-sahabat anda, kepada rekan bisnis anda atau bahkan kepada siapa saja.

            Ini adalah pengharapan dan Penyelamat dunia. Dan ini adalah undangan kami dan dorongan bagi kami untuk anda pada pagi hari ini: “Pendeta kami, hari ini saya ingin membuka hati saya kepada Tuhan Yesus, supaya Ia masuk ke dalam hati saya, supaya Ia datang ke dalam rumah saya, supaya Dia menjadi seorang tamu di rumah saya.”           

Untuk membawa keluarga anda ke dalam persekutuan yang indah di dalam gereja ini, untuk menjawab sebuah panggilan dari Roh yang berada di dalam hati anda—betapa merupakan sebuah hal yang sangat indah, apa yang telah diberikan oleh Allah kepada kita, kebebasan ini untuk memilih Allah, untuk berjalan bersama Dia, untuk tinggal bersama Dia, untuk mati di dalam anugerahNya, dan untuk hidup selama-lamanya dengan ditemani oleh malaikat-malaikatnya dan bersama orang-orang tebusanNya!  

            O, Allah, tanpa kehilangan seorangpun bahwa kami dapat menemukaan diri kami sendiri berada di dalam kerajaanNya!

 

  Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.