YESUS ADALAH RAJA KITA YANG AKAN DATANG
(JESUS IS OUR COMING KING)
Dr. W. A. Criswell
04-14-95
Yohanes18:33-37
Setiap pagi pada minggu ini, khotbah kita akan berhubungan dengan peristiwa besar di dalam kehidupan Tuhan kita: kelahiranNya, inkarnasi Allah; kematianNya, pengorbanan Tuhan kita bagi dosa-dosa kita; kenaikanNya, Dia sebagai pengantara bagi kita di dalam sorga, dan hari ini, tentang kedatanganNya kembali.
Secara berulang-ulang, Tuhan kita berbicara tentang kedatanganNya kembali ke dunia ini. “Sebab Aku pergi”—Yohanes 14, “Aku akan datang kembali.” “Yesus ini, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga”—Kisah Rasul 1. Dan juga menjadi permohonan yang menutup Kitab Suci: “Ia yang memberikan kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: Ya, Aku datang segera.”
Dan pada siang hari ini, kita akan berbicara tentang Tuhan kita sebagaimana hal itu berhubungan dengan orang Yahudi, non Yahudi dan jemaat. Itu adalah tiga pembagian yang disampaikan oleh Rasul Paulus dalam 1 Korintus pasal 10, pembagian umat manusia.
Semua umat manusia, Paulus katakan terbagi dalam tiga kategori itu: orang Yahudi, non Yahudi dan jemaat. Jadi, kita akan berbicara tentang kedatangan Tuhan berdasarkan efeknya terhadap ketiga kategori itu.
Yang pertama, bagi orang Yahudi, Yesus berkata, angkatan ini tidak akan berlalu hingga semuanya digenapi. Di dalam Matius pasal dua puluh empat, Ia berbicara tentang orang Yahudi, Dia berkata, “Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.”
Saya tidak pernah melihat atau mendengar seseorang yang mengenal orang Het atau orang Amori atau orang Yebus atau orang Moab atau orang-orang yang kita baca di dalam Alkitab. Tetapi Yesus berkata, bangsa Yahudi akan tetap ada di sini ketika Aku datang.
Dan saya tidak pernah melihat di dalam bagian bumi ini, di mana saya tidak melihat mereka, termasuk dalam ibadah pagi ini, ada orang Yahudi duduk di sana dan sedang mendengarkan khotbah saya.
Allah berkata, “Dia akan berada di sini sampai Aku datang.”
Pengakuan yang kedua: Allah berkata, negeri Palestina akan menjadi milik mereka. Saya membacanya dari Mazmur seratus satu:
Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,
Yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak;
Diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel,
Firman-Nya: "Kepadamu akan Kuberikan tanah Kanaan, sebagai milik pusaka yang ditentukan bagimu."
Selama Allah hidup, selama itu kovenan Allah akan tetap berlaku, bahwa tanah Palestina akan menjadi milik Israel.
Itu merupakan sesuatu yang menakjubkan bagi saya, bagaimana orang Yahudi di dunia ini memiliki kasih sayang yang mendalam terhadap tanah Israel. Saya sangat jelas mengingatnya dalam sebuah perjalanan mengelilingi dunia, saya berhenti di kota Panama untuk membeli beberapa sutera untuk Mrs. C. Di sana ada sebuah toko yang indah yang menjual sutera.
Jadi, ketika saya berbicara dengan pemilik toko yang cantik itu, saya melihat kepadanya dan berkata, “Bukankah anda seorang Yahudi?”
Dan dia berkata, “Ya.”
Kemudian saya berkata, “Saya baru saja dari Palestina, saya sedang dalam perjalanan pulang.”
“Oh,” katanya, “Anda telah berada di Israel.”
Saya berkata, “Anda pernah berada di sana?”
Dia berkata, “Tidak. Saya tidak pernah berada di sana.”
“Kalau begitu,’ kata saya, “Anda harus pergi ke sana.”
Dia berkata, “Saya sangat ingin. Beritahukan kepada saya,” katanya, “Bagaimana keadaannya.”
Dan anda tidak akan percaya hal ini, saat saya menjelaskan kepada pedagang Yahudi di Panama itu, hal-hal yang telah saya lihat dan alami di Israel, tanpa rasa malu, air mata memenuhi wajahnya, dan jatuh ke lantai. Itulah orang Yahudi. Negeri itu adalah miliknya dan berdasarkan kovenan Allah, tanah itu adalah rumahnya yang kekal.
Lagi, Kitab Allah berkata, di dalam Yehezkiel dan di Zakharia, bahwa mereka akan kembali dari ketidakpercayaan. Jika anda melihat waktu di dalam jam Allah, lihatlah orang Yahudi. Mereka akan menjadi orang yang tidak percaya.
Dan, hal itu tidak kurang menjadi sebuah mujijat yang menakjubkan bagi saya: Sekularisme orang Yahudi di Palestina, di Israel. Saya katakan 95 persen dari mereka adalah atheis, orang-orang yang menjadi milik Allah ini.
Universitas Ibrani memiliki sebuah motto: “Bumi akan dipenuhi oleh pengetahuan.” Tahukah anda kalimat yang ada di dalam Kitab Allah: “Bumi akan dipenuhi pengetahuan terhadap Allah, seperti air menutupi samudera.” Tetapi mereka menulisnya: “Bumi akan dipenuhi dengan pengetahuan,” mereka telah meninggalkan Allah.
Dia akan membangun kembali baitNya. Kembali lagi saya telah berdiri di sana dan melihat Mesjid Umar, salah satu bagian dari hidup yang tidak dipahami oleh saya. Setelah Mekah dan Madinah, itu adalah pusat dari muslim dunia.
Dan ketika saya melihat ke dalam Yehezkiel itu, pasal 40 hingga 48, akhir dari nubuatan berhubungan dengan bait Allah Yerusalem. Ketika anda membaca kitab Daniel pasal sembilan, hal itu berhubungan dengan Bait Allah di Yerusalem. Dan ketika anda membaca Wahyu, beberapa kali berbicara tentang Bait Allah di Yerusalem.
Tetapi ada sebuah mesjid di sana. Dan ketika saya berdiri dan melihatnya lagi, dan lagi saya berpikir bagimanakah dunia akan menghancurkan mesjid itu?
Tetapi ia akan disingkirkan. Allah akan melakukannya. Itu mungkin sebuah bom dalam pertempuran. Itu mungkin dengan gerakan revolusioner, dan api akan menghancurkannya. Tetapi mesjid itu akan hilang. Dan Tuhan akan membangun kembali Bait Allah di sana.
Dan bangsa itu akan bertobat. Itu adalah salah satu pasal yang menakjubkan di dalam Alkitab. Yehezkiel menggambarkan pertobatan bangsa Israel. Zakharia secara mendetail menjelaskan pertobatan Israel. Dan dengarlah apa yang dibicarakan di dalam nama Tuhan:
Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka."
Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang.
Yesus akan menampakkan diri kepada bangsa Israel. Dia akan melakukannya. Dan mereka akan diselamatkan. Mereka akan bertobat.
Ketika saya berpikir tetang hal itu, hal itu kelihatannya sangat aneh. Ketika Tuhan kita bangkit dari kematian, Dia menampakkan diri secara pribadi kepada Yakobus. Ketika Tuhan kita bangkit dari kematian, Dia menampakkan diri secara pribadi kepada Yudas. Ketika Tuhan kita bangkit dari kematian, Dia menampakkan diri secara pribadi kepada saudara-saudaraNya. Dan setelah Tuhan kita naik ke sorga, Dia menampakkan diri secara pribadi kepada Saulus dari Tarsus.
Dia menjelaskan hal itu ketika berkata: “Dan aku juga, sama seperti seorang anak yang lahir sebelum waktunya, ektroma, sebuah aborsi.”
Yesus akan datang kembali. Dan itu adalah sebuah bagian dari penampakan yang mulia yang yang mencakup bangsa Israel.
Yag kedua: Tuhan kita akan datang kembali pada puncak klimaks dari akhir sejarah dunia. Kita berbicara tentang Tuhan dan bangsa non Yahudi. Itu merupakan sebuah hal yang menakjubkan bagi saya, ketika saya menyelidiki Kitab Suci ini, kesudahan zaman dari manusia selalu berupa kekerasan. Selalu di dalam peperangan. Lagi dan lagi, Kitab Suci akan memimpin kita apa yang disebut Alkitab sebagai Armageddon. Dan di dalam konflik yang besar dari Harmageddon itu, Yesus datang.
Dan anda tahu, sebagaimana saya berdoa terhadap tragedi kekerasan dari akhir dunia itu—perang Armageddon, ada tiga hal di dalamnya yang sering saya pikirkan, “Ya, Allah, bagimanakah hal itu akan terjadi?”
Nomor satu: Bagaimanakah bangsa-bangsa dunia berada di Isreal? Kemudian saya melihat ke dalam Kitab Wahyu pasal enam belas: ada sebuah roh najis yang keluar dari mulut naga dan mulut binatang dan dari mulut nabi palsu. Dan ketiga roh najis itu akan memimpin bangsa-bangsa dan membawa mereka ke Armageddon.
Itulah sebabnya mengapa mereka berada di sana. Setan telah menipu mereka. Dan hasil dari tipuan itu adalah kumpulan bangsa-bangsa non Yahudi yang berkumpul di Palestina.
Nomor dua—pertanyaan yang sering menyandung saya: bagaimanakah sebuah konfrontasi akan berada di Har Megiddo, gunung Megido?
Di sanalah saya. Berdiri dan melihat tempat itu. Saya dapat katakan panjangnya sekitar enam mil dan lebarnya sekitar delapan mil. Bagaimanakah seluruh bangsa di bumi dapat berkumpul di tempat itu? Ada sebuah pasukan yang berasal dari timur yang jumlahnya sekitar 200.000.000 manusia, hanya satu pasukan.
Dan kemudian, lihatlah tempat yang kecil itu—ketika saya berdiri dan mengukurnya di dalam pikiran saya.
Kemudian saya membaca di dalam Yesaya pasal enam puluh tiga: Nabi melihat Allah Yehova datang dari Bozra, bagian selatan dari Edom. Dan Dia ditutupi dengan darah, perang Armageddon. Dan dari Bozra, dari selatan Edom hingga utara di bagian Galilea yang jaraknya sekitar 250 mil.
Dan, kita salah memberi nama ketika kita menyebutnya perang Armageddon. Itu adalah perang Armageddon, penentuan sejarah di dalam darah.
Kemudian pertanyaan saya yang ketiga: Ya Allah di sorga, bagaimanakah pembunuh besar-besaran itu dapat terjadi? Bagaimanakah pertumpahan darah seperti itu dapat menjadi sebuah bagian dari gamabaran pertempuran manusia?
Kemudian saya mengingat Perang Dunia I. Saya mengingatnya dengan jelas. Hal itu berlangsung di parit perlindungan. Dan ada ribuan orang yang terbunuh.
Kemudian tentu saja, saya berada di pelayanan saya yang pertama pada saat Perang Dunia II. Dan pada tahun-tahun awal, hal yang sama terjadi. Tentu saja pada saat itu ada ribuan orang yang terbunuh.
Kemudian saya mengingat ketika bom atom di jatuhkan di Hirosima. Dan tentu saja sesudahnya Perang Dunia II berakhir.
Saya berkeliling ke Hirosima dan melihatnya semuanya. Saya bahkan mengunjungi beberapa orang yang tetap hidup. Saya bahkan mengunjungi mereka di rumah sakit.
Saya sangat mengingat ketika saya berkeliling di pusat kota Hirosima. Ada yang sisa-sisa peristiwa itu yang berada di halaman kota itu: berada di bawah tetapi tetap berdiri sebagai sebuah kenangan.
Dan hal yang paling buas yang pernah saya lihat di dalam hidup saya: Di bagian sana, di sisi sebuah batu yang besar, adalah bayangan dari seorang manusia. Dan ketika bom itu dijatuhkan, dia, tentu saja dalam sekejap menjadi musnah. Tetapi bayangan dari kehadirannya tertanda di batu gerbang yang berada di halaman kota itu.
Dan saudara yang terkasih, itulah perang yang akan terjadi. Dan seperti itulah yang akan terjadi: Pembunuhan besar-besaran yang tidak dapat diungkapkan—250 mil, yang termasuk ke dalam sejarah manusia. Dan di tengah-tengah perang yang mengerikan itu Yesus akan datang kembali.
Anda tidak keberatan jika saya mengambil sedikit waktu untuk menyelesaikan hal ini? Oh, jika anda harus pergi, anda boleh melakukannya. Jangan anda pikir bahwa anda akan mengganggu saya. Anda bebas melakukannya.
Tetapi, saya memiliki satu hal lagi: Yesus dan orang Yahudi; Yesus dan orang non Yahudi serta Yesus dan Jemaat.
Apakah anda ingat bagian yang saya baca ini?
Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia, musterion ini—sebuah rahasia Allah di dalam hatiNya hingga Dia menyingkapkannya kepada umatNya yang kudus bahwa: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
—hingga pleroma, pleroma, diterjemahkan di sini, di dalam Alkitab saya, “penuh.” Pleroma adalah kata untuk jumlah, jumlah yang penuh dari orang-orang yang akan diselamatkan dan berada di dalam jemaat—hingga “jumlah yang penuh’’ dari mereka telah berada di dalam.
Saudara yang terkasih, Kitab Allah berkata bahwa ada suatu jumlah tertentu di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Dan ketika nama yang terakhir telah datang menelusuri lorong ini dan diselamatkan, Yesus akan datang.
Itulah yang disampaikan oleh Kitab Allah. Dia akan datang ketika orang yang terakhir menjadi selamat dan bergabung ke dalam gereja, telah dibaptis dan memberikan hidupnya kepada Yesus.
Dan, didatang dibawah dua fase. Alkitab berkata bahwa yang pertama Dia akan datang sebagai seorang pencuri di waktu malam. Dan yang kedua sama seperti kilat yang memancar di atas langit.
Kedatangannya sebagai seorang pencuri pada waktu malam untuk mengambil permataNya, mutiaraNya yang berharga. Dia datang tanpa diketahui, dengan diam-diam, secara sembunyi-sembunyi dan secara rahasia.
KedatanganNya tanpa pengumuman, tanpa pemberitahuan. KedatanganNya untuk mengambil kepunyaanNya. Dan mereka berada dalam dua kelompok:
Yang pertama: Kitab Allah berkata, di dalam 1 Tesalonika, pasal 4: Yang pertama orang-orang yang telah meninggal akan melihat Dia terlebih dahulu. Ketika Dia datang secara rahasia, tanpa diumumkan, orang-orang yang telah meninggal di dalam Yesus, seperti yang dikatakan Alkitab, akan terlebih dahulu menyonsong Dia. Mereka akan bangkit.
Tidak akan ada seorang kudus yang akan tertinggal di dalam debu tanah. Tidak akan ada seorang kudus yang ditinggalkan bagi Setan sehingga dia merasa senang, bahkan tidak ada sebuah tulang yang tertingal untuk dibanggakan oleh dia. Dan orang-orang yang telah meninggal di dalam Yesus, mereka akan terlebih dahulu bangkit untuk menyonsong Dia, sebelum anda yang masih hidup.
Mereka akan bertemu dengan Dia terlebih dahulu.
Kemudian yang kedua: “Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” Menghilang dalam sekejap. Sama seperti Elia, yang tiba-tiba langsung diangkat.
Dua orang yang sedang tidur di tempat tidur. Satu akan diangkat dan yang satu akan ditinggalkan. Dua orang yang sedang bekerja di ladang. Satu akan diangkat, yang satunya akan ditinggalkan. KedatanganNya terjadi secara rahasia, secara diam-diam, seperti seorang pencuri yang akan mengangkat naik semua umatNya.
Kemudian Dia datang secara terbuka, seperti kilat yang memancar di atas langit. Dia datang ketika seluruh dunia dapat melihatNya.
Bukankah itu yang menjadi pembukaan di dalam kitab Wahyu: “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.” Dia datang secara terbuka.
Seperti yang disampaikan Yudas, “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudusNya.”
Tuhan kita datang dalam kemuliaan Bapa, sebagai Anak Allah dan Allah Anak. Dia datang dalam kemuliaan dari para malaikat sebagai Pemimpin Utama. Dan sebagai Penebus yang agung, Dia datang dalam kemuliaan bagi jemaat—Mempelai Pria dengan mempelai wanita.
Dan Dia datang dalam kemuliaanNya sendiri, Sebagai Anak Allah dan Allah Anak; sebagai Pribadi yang dilahirkan oleh anak dara; sebagai Pribadi yang tersalib; sebagai Pribadi yang bangkit; sebagai Pribadi yang naik ke sorga; sebagai Pribadi yang kekal—Manusia Allah dan Manusia sebagai Allah.
Dan Dia datang sebagai Raja Israel. Dan Dia datang sebagai Raja di atas segala Raja. Dan Dia datang sebagai Raja atas seluruh bangsa di dunia. Dan Dia datang sebagai Tuhan Allah pantokrator—Sebagai Tuhan Allah Yang Mahatinggi.
Dia datang untuk menjadi Raja dari seluruh umat manusia dan seluruh sejarah. Dan Dia datang sebagai pembaharu dan regenerator seluruh alam semesta, bumi dan segala sesuatunyang ada di dalamnya.
Kita hidup dalam sebuah dunia yang telah jatuh. Bintang-bintang yang mati dan planet-planet yang kosong, ketika Dia datang, seluruh ciptaan akan dibaharui kembali. Ya, Allah betapa merupakan sebuah hari yang mulia, dengan langit yang baru dan bumi yang baru.
Kemudian kita akan dibawa ke dalam penggenapan yang mulia itu. Mereka akan menempa pedang mereka menjadi mata bajak, dan tombak mereka menjadi gunting pemangkas. Bangsa-bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang. Bahkan mereka tidak akan lagi belajar perang. Srigala akan berbaring bersama dengan anak domba. Dan macan tutul akan berbaring dengan anak kambing. Dan anak kecil akan mengembalakan mereka. tidak akan ada yang berbuat jahat atau berlaku busuk di seluruh gunung kudus Allah. sebab bumi akan dipenuhi pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya.
Hal itu mungkin terjadi pada saat tengah malam, mungkin pada saat senjakala. Mungkin tiba-tiba pada saat kegelapan malam akan di penuhi cahaya yang gemilang dari kemuliaanNya ketika Yesus datang untuk kepunyaanNya.
O sukacita! O, kesenangan!
Haruskah kita pergi
Tanpa kematian,
Tanpa sakit, tanpa kesedihan,
Tanpa ketakutan, tanpa tangisan,
Diangkat bersama dengan Tuhan kita
Di dalam awan-awan kemuliaan
Ketika Yesus datang
Untuk milik kepunyaanNya.
Oh, Tuhan Yesus,
Berapa lama?
Berapa lama?
Hingga kami menyanyikan lagu kesenangan.
Kristus datang kembali.
Kristus datang kembali.
Halleya, Amin. Terberkatilah kita, saat kita bersiap-siap untuk hari kemenangan itu!
Alih bahasa: Wisma Pandia, ThM