WAHYU YANG PROGESIF

(PROGRESSIVE REVELATION)

 

Dr. W. A. Criswell

 

10-30-88

 

Yohanes 16:12

 

Khotbah ini berjudul: Wahyu Yang Progresif. Dan saya berdoa, bahwa anda akan mendengarkannya dengan pikian anda sama seperti hati anda.

`           Khotbah ini adalah sebuah khotbah tekstual dari Yohanes 16 ayat 12. Di dalam seri khotbah kita melalui Injil Keempat, kita berada di bagian yang paling kudus. Dan pada jantung bagian ini, Tuhan kita menyampaikan perkataan ini kepada murid-muridNya;; “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.”—banyak hal. Banyak pewahyuan, banyak peristiwa, di dalam pekerjaan perluasan Kerajaan Allah, yang berkaitan dengan orang-orang kudus Tuhan. Tetapi Aku tidak dapat mengatakannya sekarang. Kamu belum dapat menanggungnya.

Kita dapat berbicara dalam waktu yang lama atas keterdiaman Tuhan kita: “Aku tidak dapat mengatakannya sekarang”: Keterdiaman Tuhan kita.

Ketika Herodes Antipas menyambut Tuhan di hadapannya, dia berpikir bahwa dia sedang menyambut seorang Kristus yang penuh hiburan, seorang pelawak, melakukan berbagai trik di hadapannya, menghibur dia dan anggota kerajaannya. Akan tetapi Kitab Suci berkata, “Yesus tidak mengucapkan sepatah kata pun,” tidak ada satu kata pun.   

Pengkhotbah 3:17 berkata, “Ada waktu untuk berbicara, ada waktu untuk diam.” Dia menolak untuk membuang permata di hadapan seekor babi betina. Dia terdiam.

Dihadapan kematianNya, Tuhan kita diam. Seperti yang ditulis oleh Yesaya 53:

Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Suatu kali saya mengunjungi sebuah rumah pengepakan daging yang sangat luas dan yang terbesar di dunia, yang terdapat Armour di Chicago beberapa waktu yang lalu.

 Saya berada di sana ketika mereka sedang menyembelih sapi. Dan, ada sebuah lenguhan dan rintihan ketika mereka memotong pembuluh vena mereka dan mengucurkan darahnya untuk diproses selanjutnya.

Kemudian, saya mengunjungi area, dimana mereka sedang menyembelih babi. Dan saat penyembelihan, hewan-hewan itu mengeluarkan terikan serta jeritan yang menimbulkan suara yang bising. Mereka disembelih dan kemudian diproses selanjutnya. 

Dan kemudian saya pergi ke tempat dimana mereka menyembelih anak domba. Tidak ada sebuah suara. Satu-satunya yang terdengar hanyalah suara dari  mesin yang membawa domba yang sudah disembelih itu ke dalam ruangan proses berikutnya, tanpa sebuah suara, saat domba itu mengucurkan darah.

Itulah Tuhan kita. Bahkan Pilatus berkata: “Aku tidak menemukan kesalahan apapun di dalam diri orang ini,” Dia tidak pernah mengeluarkan sebuah kata-kata pembelaan atas diriNya. Dia terdiam di hadapan kematianNya. Dan ini adalah salah satu contoh dari keterdiaman Tuhan kita: “Aku memiliki banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi kamu belum dapat menanggungnya sekarang.”

Perjalanan pelayanan Tuhan kita didalam dunia yang melelahkan ini tidak berakhir di dalam kejayaan, tidak di dalam penerimaan kerajaan. Tetapi berakhir di dalam kegagalan yang hina dina, yang terlihat putus asa. Dan hidupnya berakhir, disalibkan sebagai seorang narapidana, sebagai seorang penjahat. 

“Aku tidak dapat mengatakannya kepadamu,” kata Tuhan. Murid-muridnya sendiri menyangkal Dia, melarikan diri dan tidak ada yang berdiri di sampingNya. “Aku tidak dapat mengatakannya kepadamu.” Diluar dari kelembutan dan kasih Tuhan kita, Dia tidak berbicara tentang hal-hal ini.

Kitab Suci berkata, “Sumbu yang pudar nyalanya tidak dipadamkannya dan buluh yang patah terkulai tidak dipatahkannya”—kebaikan dan kelembutan serta kasih Yesus kepada kita.

Apakah anda mengingat ketika umat Allah, ketika Israel dibawa keluar dari Mesir? Allah tidak pernah berkata kepada mereka, “Engkau akan mengembara di padang belantara selama 40 tahun dan kamu akan mati di padang gurun. Hanya dua orang dari engkau, yaitu Yosua dan Kaleb yang akan masuk ke dalam tanah perjanjian itu.” Allah tidak pernah memberitahukan mereka.

Anda tahu, ada sesuatu tentang wahyu Allah yang menghancurkan. Ketika Daniel melihat pewahyuan tentang umatnya di sungai Ulai, Alkitab berkata, dia menjadi lelah dan jatuh sakit selama beberapa hari lamanya. Ketika Tuhan dan Malaikat Gabriel menampakkan diri di Bait Suci, dia menjadi bisu dan tidak dapat berbicara selama sembilan bulan. Paulus berkata, “Supaya aku jangan meninggikan diri karena pernyataan-pernyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri dalam dagingku.” 

Dan, apakah anda mengingat di dalam Wahyu pasal pertama, ketika Tuhan menampakkan diri kepada Rasul Yohanes, dia, “jatuh tersungkur sama seperti orang mati?” Anda tidak dapat menanggung penyingkapan Allah. “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.” 

Juruselamat kita adalah seorang pengajar yang agung. Yohanes pasal tujuh berkata, “Tidak ada seorang pun yang pernah berbicara seperti itu.” Dan selama tiga setengah tahun Dia berbicara, berapa banyak hal yang telah Dia singkapkan kepada kita, dia mengajar di setipa tempat secara terus menerus, di pasar, di bukit, di pantai, kadang-kadang kepada satu orang pendengar saja, di Bait Allah—dimana saja, mengajar dan berbicara. 

Dan untuk kebaikan bagi semua pendengar, jumlah mereka kadang sangat banyak, sehingga mereka mengerumi Dia hingga tepi laut dan membuat Dia harus naik sebuah perahu, kadang-kadang kepada seorang penyelidik rahasia di tengah malam, kepada seorang wanita, tetapi Dia selalu mengajar dan berbicara tentang hal-hal kerajaan Allah dan mendiskusikan tentang segala sesuatu di dalam kehidupan manusia.

Tidak ada segi permukaan hidup yang tidak didiskusikan oleh Yesus. Tidakkah anda berpikir bahwa setelah tiga tahun setengah mengajar dan berkhotbah secara terus-menerus, Dia masih memiliki banyak hal untuk disampaikan? “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.”

Betapa merupakan sebuah karakteristik yang luar biasa bagi kita: kebodohan kita, kelambanan kita, ketidakmampuan kita untuk menerima dan memahami, natur kedagingan kita yang memperoleh hidup dari kerajaan Allah! Kita tidak dapat menanggungnya sekarang.

Mereka tidak disingkapkan kepada kita karena kelambanan kita dalam memahami. Bagaimana anda dapat belajar aljabar atau geometri atau kalkulus ketika anda bahkan tidak mengetahui alphabet dan anda tidak tahu tabel multiplikasi? Seperti yang disampaikan Paulus kepada jemaat Korintus, “Aku memberi kamu susu karena kamu tidak dapat makan daging.”

Di sini kita memiliki contoh yang luar biasa dari wahyu Allah yang progresif: “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.”

Pengenalan kita terhadap Kerajaan Allah dan kebijaksanaan Tuhan sama seperti pendidikan kita. Yaitu dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, akademi dan universitas. Jadi, Allah mengajar anakNya yang dia kasihi sama seperti itu.

Seperti lingkaran kemampuan dan kekuasan Allah di alam semesta sekitar kita di langit yang penuh bintang-bintang, di dalam lingkaran yang bertingkat-tingkat, demikianlah lingkaran kebijaksanaan Allah yang disingkapkan kepada kita di dalam masa waktu. Dispensasi awal disiapkan untuk dispensasi selanjutnya. Allah mengajar kita hal-hal dasar sebelum Dia mengajar hal-hal lanjutan.

Berdasarakan kepada kemampuan kita dan pemahaman kita dan penerimaan kita, Allah menyingkapkan kebenaran dari kerjaan sorga. Penyingkapan dari realitas Allah yang luar biasa, selalu seperti itu, bergerak dari masa lalu, kemudian lebih dalam dan lebih mulia.

Di dalam Perjanjian Lama, korban-korban dan simbol-simbol selalu melihat penggenapannya di Perjanjian Baru—selalu berkembang, selalu melangkah maju, maju ke depan, maju ke atas, maju ke luar. Jika Musa adalah seorang nabi besar, dia berkata akan datang yang lebih besar dari aku. Jika Daud adalah seorang raja yang luar biasa, akan datang raja yang lebih besar dari Daud. Jika ada kovenan yang ditulis di atas lempeng batu, akan datang kovenan baru yang ditulis di dalam lempeng-lempeng hati kita. Dan jika ada teriakan kerinduan tentang sebuah kerajaan pada masa Israel, akan ada kerajaan yang lebih besar, sebuah kerajaan millennium yang akan datang. Selalu saja ada perkembangan di dalam wahyu Allah.

“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.” Anda memiliki contoh yang luar biasa dari kemajuan di dalam kerajaan dan pengajaran Tuhan kita di dalam surat-surat, yang menjelaskan dengan lebih detail tentang firman dan pesan Kristus yang terdapat di dalam semua kitab Injil. Ada sebuah relasi antara iman yang kita miliki di dalam Kristus dan hasil pembenaran kita yang dijelaskan di dalam Kitab Roma. Ada hubungan antara jemaat-jemaat dan dunia kedagingan yang di dalamnya kita hidup, yang dijelaskan dalam 1 Korintus dan 2 Korintus. Ada sebuah hubungan antara hukum Musa dan kemerdekaan yang kita miliki di dalam Kristus, yang dijelaskan dalam Kitab Galatia. Ada misteri ganda di sepanjang zaman, tentang keserupaan orang Yahuni dan Non Yahudi di dalam Kerajaan Allah, yang dijelaskan dalam Kitab Efesus.  

Apakah hubungan antara kebangkitan Kristus dan orang-orang yang meninggal di dalam Kristus? Hal itu dijelaskan dalam 1 dan 2 Tesalonika. 

Bagaimanakah aturan-aturan yang ada di jemaat dan hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga iman? Hal itu dijelaskan dalam surat-surat Pastoral. 

Apakah hubungan antara dispensasi Musa dan semua ritual Bait Allah dengan iman Kristen? Hal itu dijelaskan dalam Kitab Ibrani.

Dan bagaimanakah tentang masa depan? Hal itu disingkapkan bagi kita di dalam Penyingkapan, di dalam Wahyu.

“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya”—ada sebuah perkembangan: masa ketika hal ini masih samar-samar bagiku akan dibuat menjadi jelas. 

Bolehkah saya mengambil hal itu dan mengaplikasikannya bagi kita di dalam zaman yang kita tinggali? Hal-hal yang tidak disingkapkan oleh Yesus, karena mereka tidak dapat menanggung kebenaran dari wahyu itu, tetapi saat kita berdiri sekarang, 2000 tahun kemudian, hal itu terlihat sangat jelas.           

Inilah salah satunya; tahun yang panjang yang memisahkan kedatangan Tuhan yang pertama dan kedatanganNya yang kedua. Jika anda membaca bagian ini secara hati-hati dan teliti, anda akan sampai ke dalam suatu kesimpulan yang sama dengan saya bahwa murid-murid itu mengharapkan kedatangan Tuhan pada masa generasi mereka. Mereka melihat kedatanganNya yang kedua akan segera terjadi: “Ia yang memberi kesaksian tentang semua ini berfirman: ‘Ya, Aku datang segera,’ secepat mungkin.”

Dan mereka melihat kedatangan Tuhan yang segera terjadi pada masa hidup mereka, pada zaman mereka. Dan hal itu telah berlangsung 2000 tahun dan Dia masih tetap menunda kedatanganNya. Mereka tidak pernah memimpikan hal semacam itu.

Contoh lainnya: Kehancuran bangsa Yahudi, negara Yahudi dan penyebaran orang-orang Yahudi ke seluruh dunia selama ribuan tahun. Mereka tidak pernah diberitahukan, mereka tidak pernah memimpikan hal semacam itu.

Dan bolehkah saya membuat sebuah sampingan di sini? Kembalinya bangsa Yahudi dan pembangungan kembali serta berdirinya kembali bangsa Yahudi pada 14 Mei 1948 adalah sebuah pemeliharaan yang berada dalam pikiran Allah.

Saya tidak dapat memahaminya. Selama berabad-abad negara Yahudi telah hancur dan umat Allah menyebar hingga ujung bumi. Mereka tidak pernah diajarkan hal yang seperti itu. Dan Tuhan tidak pernah menyingkapkannya dan apa maknanya pada hari ini. Kita hanya menunggu pikiran dan penyingkapan Allah. 

Dan lagi: “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya”—Penggantian dari dispensasi Musa, peggantian dari hukum Musa.  

Bagi mereka, itu merupakan sesuatu yang sukar untuk dipikirkan. Bagi murid-murid itu, untuk menjadi selamat, anda harus menjadi orang Yahudi. Kemudian anda dapat ditambahkan kepada petobat-petobat Yahudi, ke dalam iman Yahudi. Anda dapat menambahkan semua hal lain ke dalam hal-hal yang telah diajarkan Yesus tentang prinsip kekristenan. Tetapi, pemikiran bahwa hukum Yahudi dan perintah-perintah Yahudi serta dispensasinya telah berakhir, telah dikesampingkan dan hal itu merupakan sesuatu yang tidak terpikirkan bagi mereka.  

Hari ini, ketika kita melihat atas hal itu, tidak pernah masuk ke dalam pikiran saya untuk mencari seorang imam Yahudi. Mereka sendiri tidak memiliki ide untuk menemukan imam besar Yahudi. Dan segala ritual dari Bait Allah telah berlalu.

Tempat dimana Bait Allah berdiri sekarang adalah tempat berdirinya mesjid orang Muslim. Mereka tidak pernah memimpikan hal itu. “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.”  

Setelah 2000 tahun, saat kita mellihat ke belakang, Kerajaan telah diberikan kepada bangsa non Yahudi. Betapa merupakan sebuah providensi di dalam dispensasi Allah: Diberikan kepada bangsa non Yahudi, diambil dari bangsa Yahudi.

Diberikan kepada bangsa Non Yahudi: Mereka berpikir, seperti yang telah saya sampaikan, untuk menjadi orang Kristen, anda harus menjadi orang Yahudi, untuk datang secara langsung ke dalam kerajaan Allah tanpa hukum Musa atau sistem keimamatan bagi mereka, merupakan sesuatu yang sukar untuk dipikirkan. Lagi: lingkaran dari Kerajaan Kristus.

Ada tidak membayangkannya—hingga anda mempelajarinya dengan lebih mendalam, anda tidak membayangkan seberapa besar keagamaan telah didefinisikan, pada masa Tuhan, didefinisikan dengan hal-hak yang anda lakukan: Membasuh tangan anda, daging yang najis dan yang tidak najis, segala macam perayaan dan ritual, penembahan di Bait Allah—betapa banyak kepercayaan telah didefinisikan dalam bentuk kepatuhan dan pelaksanaan-pelaksanaannya. 

Ketika anda membaca kehidupan Tuhan kita, Dia jarang merujuk kepada Bait Allah, Dia tidak memberikan perhatian kepada pembasuhan, yang najis dan tidak najis. Itu adalah iman yang bersifat rohani—dari dalam jiwa dan hati—Yesus membawa hal itu kepada umatNya.

Dan sekali lagi, universalitas dari Kerajaan Allah; bagi setiap orang, pintu terbuka sangat lebar—orang Yahudi, orang Yunani, orang Barbar, orang kulit hitam, orang kulit putih, orang yang diabaikan, orang yang berpendidikan, orang miskin, orang kaya—setiap orang, dari seluruh dunia yang luas ini dipersilahkan untuk masuk. Pintu terbuka dengan lebar di dalam Kerajaan Kristus. Itu adalah sebuah kerajaan yang universal.

 Saya ingin mengambil waktu sejenak untuk mengilustrasikan hal itu. Simon Petrus—Bukan dia bukan seorang Yudea. Sekalipun orang Galilea—dia dipandang sebagai setengah orang kafir yang berada di sana—Simon Petrus berasal dari Galilea  diperintahkan Tuhan diperintahkan Tuhan untuk memberitakan Injil kepada seorang Prajurit Roma, yang bernama Kornelus di Kaisarea. Dan Simon Petrus berkata kepada Tuhan Yesus, “Tidak. Saya tidak akan masuk ke dalam rumah orang non Yahudi, apalagi makan bersama dengan mereka. Tidak, saya tidak mau.”

Akan tetapi, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.

Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.

Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.

Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.

Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"

Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."

Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram. Pergilah ke Kaisarea dan masuklah ke dalam rumah seorang non Yahudi. Dan engkau harus makan bersama-sama dengan orang itu.” Itu adalah Kerajaan Alah yang baru.   

“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.”   

Saya harus menutup khotbah ini. Biarkan saya dalam waktu yang singkat, berbicara tentang hal-hal yang tidak saya mengerti, ketika saya berbicara kepada Tuhan dan membuka hati saya terhadap kehendak Allah dan terhadap kehendak sorga, beberapa hal yang tidak saya lihat, yang tidak dapat saya pahami. Berdiri di hadapan misteri kehidupan bdan berkata: “Tuhan Allah, mengapa?”

Ini adalah salah satunya: Saya tidak memahami mengapa Allah mengijinkan Setan dan kematian merajalela di dunia ini. Saya tidak dapat memahami hal itu. Mengapa Allah tidak melakukan sesuatu? Mengapa Setan dilepaskan? Ketika dia berada di lobang jurang maut, mengapa Allah tidak tetap membiarkan dia di sana?

Saya hidup dalam sebuah dunia yang penuh dengan kematian dan penderitaan serta rasa sakit. Besok saya akan memakamkan salah satu orang yang saleh di jemaat kita ini. Saya tinggal dalam dunia yang seperti itu, yang di dalamnya penuh dengan rasa sakit, penyakit, hati yang hancur, penderitaan dan kematian. Mengapa Allah mengijinkan hal itu? Mengapa Allah tidak menghentikan hal itu? Saya tidak tahu. Tetapi Dia akan menjelaskannya kepada kita dengan segera. Ada sebuah alasan mengapa sekarang tidak disingkapkan. Tetapi kita akan mengertinya kelak.

Hal yang lainnya: Betapa banyak orang yang jumlahnya jutaan di dalam dunia ini yang tidak pernah mendengar nama Allah, yang tidak pernah diperkenalkan kepada Yesus dan mereka mati tanpa mengenal Tuhan? Bagaimana dengan mereka? Bagaimana dengan mereka?

Orang yang sangat banyak itu yang binasa tanpa mengetahui Injil, bagaimana dengan mereka Tuhan? Bukankah Hakim dari seluruh dunia melakukan yang benar? Bagaimanakah dengan mereka saat mereka berdiri di hadapan penghakiman Allah, dimana tidak seorang pun pernah memberitakan injil kepada mereka? Tidak ada seorang pun yang pernah membawa nama Yesus kepada mereka. Tuhan, bagaimana dengan mereka? Bagaimana dengan mereka? Saya tidak tahu. Engkau akan membuatnya jelas kelak.

Dan Tuhan, bagaimana dengan anak kecil yang lahir ke dunia ini, yang tidak berdaya dan tidak berdoasa dan keluarga tempat mereka dilahirkan, ayah dan ibu mereka yang mencela mereka? Tuhan Allah, bagaimana dengan anak-anak yang tidak berdosa itu, yang memalukan dan dikutuk serta dihukum oleh rumah yang mengerikan yang di dalamnya mereka ada? Bagaimana dengan mereka Tuhan? Saya tidak dapat memahaminya.

Apa maksudMu Tuhan, ketika Engkau berkata bahwa tempat hukuman itu adalah sebuah tempat dimana ulatnya tidak akan mati dan apinya tidak akan padam, di dalam tubuh rohani yang dicampakkan ke dalam neraka dan penghukuman? Bagaimana dengan itu Tuhan? Hal itu menakutkan bagi saya, hanya untuk memikirkannya saja, setidaknya dengan orang banyak yang terhilang dan masuk ke dalam tempat itu. Tuhan saya tidak dapat memahaminya. 

Dan Tuhan, saya tidak mengerti banyak tentang sorga. Sorga, seperti apakah itu? Di dalam sebuah tubuh rohani, kita dapat makan; di dalam sebuah tubuh rohani berbaur bersama dengan orang kudus; sebuah rumah di atas langit bagi sebuah tubuh yang telah dibangkitkan dari kematian. Bagaimana dengan orang-orang yang anda kenal? Bagaimana dengan anda? 

Ketika saya berada di sorga, dan ketika anda berada di sorga, seperti apakah kita jadinya? Kita bukanlah pria, kita bukanlah wanita, kita tidak berkeluarga. Bagiamanakah itu Tuhan? Saya tidak dapat masuk ke dalam hal itu.

Oh, Tuhan yang di sorga! Di luar dari hal-hal yang telah disingkapkan, terlihat bagi saya 10.000 kali 10.000 hal-hal yang belum disingkapkan. Saya tidak tahu. Saya hanya menyandarkan hati saya bahwa Dia tahu. Dan itu cukup bagi saya. Saya tidak perlu untuk tahu. 

Jika Dia tahu dan semua masa depan dan kekekalan berada di dalam tanganNya, maka, Tuhan, Aku hanya menyandarkan hatiku kepadaMu. Aku tidak melihatnya, tetapi Engkau melihatnya. Saya tidak memahaminya tetapi Engkau memahaminya. Dan ketika Engkau berkata di dalam Kitab SuciMu: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia,”  Tuhan, aku hanya menyerahkannya ke dalam tanganMu dan memandang ke dalam hari yang mulia itu, ketika Allah kelak akan membuatnya sangat jelas. 

Itulah keyakinan kita kepadaNya. kita mungkin tidak mengetahui masa depan, tetapi penyingkapanNya cukup bagi kita sehingga kita mengasihiNya dan mempercayaiNya serta melayani Dia. Dia telah menunjukkan jalan kehidupan bagi kita, jalan keselamatan.

Dan untuk memberikan hati kita kepada Tuhan Yesus, adalah hal yang paling sederhana dan yang paling mulia, dan yang paling jelas yang dapat dilakukan oeleh setiap orang: “Tuhan, aku membuka hatiku terhadap kehendak sorga, kehendak Allah, kehendak Kristus, dan di sini aku berdiri.”

Dan itu adalah undangan kami bagi anda di dalam kesempatan yang penuh berkat ini.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.