Daftar isi

PRE-EKSISTENSI KRISTUS

(THE PRE-EXISTENT CHRIST)

05-04-86

Yohanes 1:1-3

 

            Kami menyambut anda semua yang sedang bergabung dengan kami baik melalui siaran radio dan televisi.  Anda sekarang menjadi bagian dari Gereja First Baptist Dallas, dan ini adalah pendeta kami yang sedang membawakan khotbah dari Injil Yohanes. Kami telah mempersiapkan diri kami pada beberapa hari belakangan ini untuk menjelaskan bagian yang luar biasa dari suatu literatur yang pernah ditulis.

            Injil keempat, yaitu Injil Yohanes. Dan mari kita baca bersama-sama dari Yohanes pasal satu ayat satu hingga ayat keempat.

            Dan judul khotbah pada hari ini adalah: PRA-EKSISTENSI KRISTUS. Yohanes pasal 1:1-4. Sekarang bagi anda yang sedang mendengarkan radio dan yang sedang nmenyaksikan melalui siaran televisi serta  yang berada di ruangan gereja ini, mari kita membacanya dengan nyaring.

            Yohanes 1:1-4 bersama-sama: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.”

“Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang dijadikan. Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.” 

Apakah kita penyembah berhala-berhala? Seorang penyembah berhala adalah seseorang yang menyembah sesuatu yang lain, sesuatu yang lain dari pada Allah Mahabesar, dan Mahatinggi. Para rasul menyembah Yesus Kristus. Kita menyembah Yesus Kristus.

            Apakah kita para penyembah berhala? Apakah kita menyembah sesuatu atau seseorang dari pada Allah? Kita adalah para penyembah berhala jika Yesus bukan Allah. Dan itu adalah tujuan dari khotbah hari ini. Keilahian Kristus. Pra-esksitensi Kristus.

            Ada lima kata di dalam Perjanjian Baru yang menjelaskan, menggambarkan, melukiskan, dan merupakan garis besar dari keilahian Tuhan kita.

            Dan yang pertama adalah di dalam teks yang baru saja kita baca: Pada mulanya adalah Logos; Logos itu bersama-sama dengan Allah, dan Logos itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.”     

Logos adalah terminologi yang umum dalam filsafat Yunani pada masa Graeco-Imperium Roma, pada masa Yohanes menulis Injil ini. Logos memiliki sebuah makna yang ganda.

            Yang pertama. Hal itu menunjuk kepada ide, kepada konsep, kepada tujuan, kepada program, kepada pikiran.

            Yang kedua, kata Logos secara filosofi menunjuk kepada tindakan Allah, penciptaan Allah, aktivitas Allah, wujud Allah, manifestasi Allah.

            Apa yang Yohanes tuliskan di sini dalam permulaan injilnya, dia tujukan kepada Yahudi Helenistik, orang Yahudi yang berbahasa Yunani yang direpresentasikan oleh Philo dari Aleksandria, dan Yohanes menulis sebuah kitab kepada yang di dasarkan pada sebuah pemikiran di atas logos.

            Yohanes mengalamatkan kepada Yahudi Helenistik berdasarkan spekulasinya berdasarkan pekerjaan teokratik dari Tuhan Allah.

            Dan dia mengalamatkan kepada para penganut filsafat Yunani yang berspekulasi tentang yang tidak terbatas dan yang terbatas. Dan dia berkata kepada orang Yahudi Helenis, “Logos yang kamu gambarkan dan yang kamu cari.”

            Dan dia berkata kepada para penganut filsafat Yunani, “Pengantara yang menyentuh yang terbatas dari yang tidak terbatas adalah manusia, Dia adalah Allah yang berinkarnasi.”

            Di dalam pasal pertama ayat empat belas, dia menulis: “Logos itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

            Dan dia menulis di dalam kata pengantarnya di dalam surat Yohanes yang pertama: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup.”

            Logos—Yohanes berkata tentang logos ini—merupakan wujud dari Allah, sang Pencipta, penggerak utama, kekuatan yang tidak terlihat yang telah membentangkan alam semesta ini—adalah Kristus. Dia adalah Logos yang telah ada sejak semula.

Kata kedua yang juga menjelaskan keilahian Tuhan kita juga digunakan oleh Yohanes.

            Di dalam bagian yang luar biasa ini, pada ayat yang keempat belas: “Logos itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

            Kemudian dalam ayat delapan belas dia mengulang kata yang sama: “Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya.”

Dan sejak anak-anak kita semua telah mengetahui Yohanes 3:16. Dan kata yang sama digunakan kembali: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah memberikan AnakNya yang tunggal”—yang tunggal ‘monogene’ ‘Mono” menunjuk kepada satu, kepada kesendirian, kepada keunikan, kepada keterpisahan, kepada ketidaksamaan.

            ‘Mono,’ satu.  Saya melihat ke dalam kamus tadi malam hanya untuk sekedar ingin tahu berapa banyak dari kata-kata dalam bahasa Inggris kita yang dibangun atas kata ‘mono.’           

            Saya telah menghitungnya dan ada sekitar seratus dua puluh delapan. Seperti monogamy atau monopoli. Mono, ketidaksamaan yang besar, ketidakserupaan yang besar.

Mono-genesis.  ‘Genesis,’ ciptaan, generasi, permulaan.  Monogenesis, monogene. 

            Dia dipisahkan dan terpisah dari semua ciptaan Allah. Kita—sekalipun kita adalah manusia atau para malaikat di sorga—kita memiliki masa dimana kita tidak ada. 

            Kita memiliki sebuah masa di mana kita menjadi ada. Kita memiliki sebuah waktu ketika kita diciptakan. Tetapi Dia tidak, logos tidak memilikinya, Anak Allah tidak memilikinya.

            Dia tidak pernah diciptakan. Tidak pernah ada sebuah waktu di mana Dia tidak ada. Dia telah ada sejak semula, dan selama-lamanya Dia tetap ada. Monogene:  Unik, berbeda, tidak sama, yang Utama satu-satunya di alam semesta.

            Semua iman yang lain dan semua keyakinan yang lain dan semua filsafat yang lain sama seperti stalakmit. Mereka datang dari bawah keberadaan dari hal-hal dunia ini dan meraih ke atas, berusaha berjuang terhadap kebenaran Allah.

            Kekristenan, iman terhadap Tuhan kita adalah sama seperti stalaktit. Yang meraih dari sorga ke bumi. Dan di dalam Kristus, keduanya bertemu dalam sebuah tiang yang kokoh. 

            Stalaktit meraih dari dari sorga ke bumi dan stalagmit menjangkau ke atas dari  bawah bumi dan berusaha menuju sorga.

            Dan mereka bertemu bersama-sama di dalam satu keberadaan yang kokoh, yang disebut Yesus Kristus, Allah yang berinkarnasi.  Monogene:  Ketidaksamaan yang besar, ketidakserupaan yang besar, keunikan dan kesendirian dari Yesus Kristus, Allah.

            Kata yang ketiga digunakan untuk menggambarkan Keilahian Tuhan kita di dalam Filipi 2 ayat enam dan tujuh.

            Filipi 2 ayat 6-7: “Yesus Kristus yang walau pun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”

            “Yesus Kristus yang walau pun dalam morphe Allah, rupa Allah”—‘Rupa’ dalam pengertian bahwa apa yang digambarkan oleh rupa itu sendiri.

Sama seperti sebuah pedang adalah sebuah pedang, karena bentuknya memang seperti itu. Baja di buat ke dalam sebuah alat penusuk. Dan itu adalah sebuah pedang. Bentuk dari hal itu membuatnya sebuah pedang.

            Ini adalah sebuah pedang. Sebuah penusuk adalah sebuah alat penusuk karena bentuknya memang demikian.  Inti dari ketajamannya adalah ketajaman itu sendiri. Itu bukan sebuah gergaji atau palu. Itu adalah sebuah penusuk. Bentuknya membuatnya demikian. 

Sama halnya dengan sebuah roda. Bentuk dari roda menggambarkan ciri khasnya, fungsinya dan kegunaannya.

            Saya juga dapat berkata, menjadi seorang literalis dalam Alkitab, arti dari ‘baptisan’ ditemukan dalam bentuknya. Kita dikuburkan bersama dengan Tuhan di dalam keserupaan kematianNya dan kita dibangkitkan bersama dengan Tuhan di dalam keserupaan kebangkitanNya.

            Dan arti dari baptisan ditemukan dalam bentuknya (polanya). Dan jika anda menghancurkan bentuknya—seperti memercikkan air di atas kepala anda atau mencurahkan air atas anda—hal itu tidak memiliki makna.

            Maknanya ada di dalam bentuknya itu. Jadi demikian juga di dalam makna dari kepribadian dan keberadaan Kristus.

            Dan semua karakteristik Allah, semuanya ada di dalam karakteristik yang ditemukan di dalam diri Anak Allah. Dia ada di dalam morphe Allah.. 

            Kata lain yang menggambarkan keilahian Tuhan kita ditemukan dalam Kolose 1:15: Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung yang lebih utama dari segala ciptaan, karena di dalam Dialah segala sesuatu, yang ada di sorga, yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.”

            Kata—Dia adalah eikon, ‘gambar’ dari Allah yang tidak kelihatan. Eikon.  Sebuah  eikon adalah sebuah gambar yang kelihatan dari sesuatu yang nyata—Allah, di dalam kasus dan contoh dari Yesus Tuhan kita. Ketika anda melihat Dia, anda melihat Allah.        “Filipus, barangsiapa yang telah melihat Aku,” kata Yesus yang ditujukan kepada para rasul—“dia yang telah melihat Aku telah melihat Bapa.”

            Dengan melihat Yesus adalah melihat Bapa. Untuk mengikuti Yesus adalah untuk mengikuti Bapa. Melayani Yesus adalah melayani Bapa. Percaya di dalam Kristus Yesus adalah percaya di dalam Allah. Mengasihi Yesus adalah mengasihi Allah.

            Untuk belajar di bawah kaki Yesus adalah belajar di kaki Allah. Memberitakan Yesus adalah memberitakan Allah. Dia adalah gambar, eikon dari gambar Allah yang tidak kelihatan.   

            Ada seorang pria yang sangat berhasrat dan berusaha untuk melihat ke arah lukisan mosaik yang sudah tua dan indah di puncak tempat baptisan di Katedral Lateran St. John di Roma.

            Bukankah hal itu kelihatan tidak biasa? Semua Katedral kuno memmiliki tempat baptisan yang indah, sama seperti yang kita miliki di ruangan gereja kita. Dan di sana mereka membaptiskan petobat-petobat mereka.

            Mereka menyelamkan para petobat mereka. Mereka menguburkan dan membangkitkan petobat-petobat mereka. Pria itu sedang melihat ke atas, dengan penuh hasrat dan berusaha mengikuti pola dari mosaik yang indah itu di puncak tempat baptisan itu. 

            Dan sementara dia melihat ke atas, seseorang menyentuhnya. Dan dia berpaling untuk melihatnya. Dan dia adalah seorang pemandu yang memiliki sebuah cermin. Dan menempatkan cermin itu di tangan pria itu.

            Dan dengan berdiam, pengunjung itu melihat ke dalam cermin. Dan di sana dia dapat melihat dengan sempurna mosaik yang indah itu di langit-langit tempat baptisan itu. Itu adalah makna dari  eikon. 

            Dia adalah gambar yang sempurna dari Tuhan Allah. Dan ketika anda melihat Tuhan Yesus Kristus, anda melihat Allah. Dia adalah eikon, gambar dari Allah yang tidak kelihatan

            Dan di dalam pasal pertama kitab Ibrani, “Yesus Kristus adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan.

            ‘Gambar wujud,’ kata itu berasal dari kata ‘charakter,’ ‘charakter.’  Bukankah hal itu tidak biasa? Sangat tepat sebagaimana anda mengejanya dalam bahasa Inggris, demikian juga dieja dalam bahasa Yunani.

            Itu adalah sebuah kata Yunani, yang telah kita ambil dari dari bahasa Yunani dan membuatnya menjadi sebuah kata dalam bahasa Inggris untuk kata itu.  ‘Charakter,’ diterjemahkan di sini sebagai ‘gambar wujud.’   

            ‘Charakter’ adalah kata Yunani untuk kesan yang dibuat oleh suatu bahan celup atau seorang pemahat.  ‘Charakter.’ 

            Dan penulis dari kitab Ibrani memulai kemuliaanNya, kemuliaan surat yang mengakui bahwa Yesus kesan yang tepat, character yang tepat dari Allah yang tidak kelihatan.   

            Jika anda melihat gambar, kesan, keberadaan, charakter  dari Allah yang Mahakuasa, anda menemukannya di dalam Yesus Kristus. Dia adalam manifestasi Allah di dalam daging. Dia adalah Tuhan Allah yang berinkarnasi dalam bentuk manusia.           Sekarang jika hal itu adalah benar—jika Yesus adalah Allah yang Mahakuasa, berinkarnasi di dalam daging—kemudian Dia adalah Allah seperti yang digambarkan dari Alkitab—keseluruhannya, dari awal sampai akhir.

            Dapatkah hal seperti itu benar? Apakah seperti itu  yang digambarkan oleh firman Allah? Apakah itu merupakan penyingkapan di dalam Kitab Allah? Jawabannya adalah sebuah penegesan yang berulang-ulangan, “Ya, itu benar.”

            Tuhan Allah dari Alkitab dari awal hingga akhir adalah Allah yang sama, Yang Mahakuasa yang sama. Sang Pencipta yang sama.

            Dia tetap sama dan namaNya dalam manifestasi manusia dan manifestasi dalam daging—inkarnasinya adalah Yesus Kristus Tuhan kita.

            Dengarkan apa yang disampaikan Rasul Yohanes sebagaimana yang tercatat dalam Injil Yohanes pasal 12 ayat 41, dia berkata, “Hal ini dikatakan oleh Yesaya—dalam Yesaya pasal enam—ketika Yesaya melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubahNya memenuhi Bait Suci. Para serafim berdiri di sebelah atasNya dan berseru, ‘Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam,’ seluruh bumi penuh dengan kemuliaanNya.”

            Yohanes berkata dalam pasal 12 ayat 41, bahwa ketika Yesaya Tuhan Allah di duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dia melihat Tuhan Yesus Kristus. Itu adalah sebuah Teofani. Itu adalah sebuah Kristofani—sebuah penampakan dari Tuhan Allah sebelum Dia berinkarnasi menjadi seorang bayi di Betlehem.               

Sekarang, hal yang sama itu—penyingkapan yang sama dari Kristofani, dari teofani, dari pra-eksistensi Kristus adalah sebuah pengakuan dan gambaran yang berulang-ulang melalui keseluruhan firman Allah.

            Yohanes memulainya di dalam ayat yang baru saja anda baca: “Pada mulanya adalah Logosmonogene, inkarnasi dan manifestasi dari Allah yang tidak kelihatan.

            “dan segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”

“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”

            Dan Yohanes berkata Tuhan Allah Yang Mahabesar, Yang berada di dalam permulaan penciptaan langit dan bumi adalah logos, monogene, gambar, dan Inkarnasi serta wujud dari Allah yang tidak kelihatan.

            Itu adalah Yesus kristus Yang berada di dalam penciptaan segala sesuatu yang kita lihat di langit dan di bumi. 

            Di dalam pasal tiga dari kitab yang sama dari Kitab Kejadian ayat delapan, di situ dikatakan di sore hari yang dingin itu, Adam dan Hawa mendengar suara Tuhan Allah yang sedang berjalan di Taman Eden.

            Itu adalah Yesus Kristus yang sedang berjalan di dalam taman pada hari yang dingin itu. Jadi melalui firman Allah, Kristofani ini, Teofani ini merupakan hal yang sama dan terus-menerus berulang.

            Di sungai Yabok, sepanjang malam Yakub bergulat dengan seorang malaikat. Dan ketika fajar menyingsing, Yakub berkata, “Aku tidak akan membiarkan Engkau pergi, sebelum Engkau memberkati aku.”

            Dan malaikat itu berkata kepadanya, “Siapakah namamu?”

            Dan dia menjawab, “Namaku adalah Yakub.”

            Dan malaikat itu berkata, “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, pangeran Allah—Israel, seorang pangeran Allah— sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia dan engkau telah menang.”

            Dan dia menyentuh pangkal paha Yakub. Dan selanjutnya dia menjadi pincang. Dia telah bergulat dengan Allah. Dan dia menamai tempat itu Pniel, tempat Allah.       Dan malaikat mengidentifikasikan dirinya sendiri sebagai Tuhan Allah Israel. Itu adalah sebuah Kristofani. Itu adalah Teofani.

            Itu adalah penampakan dari Tuhan Yesus Kristus sebelum InkarnasiNya di Betlehem.

            Di awal Keluaran—kitab Keluaran—Musa berpaling di padang gurun Horeb dan melihat semak duri yang menyala namun tidak terbakar.

            Dan sebagaimana dia melihat mujizat itu, semak yang menyala namun tidak terbakar, malaikat Tuhan berbicara kepada Musa dari semak yang menyala itu.

            Dan Tuhan berkata kepadanya, “Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.”

            Dan Tuhan Allah berkata kepada Musa, “Ada hal-hal yang di mana Allah telah menetapkannya dan memilihnya untuk engkau.”

            Di dalam kitab Yohanes, Tuhan berkata, “Sebelum Abraham ada, AKU ADA.” Itu adalah nama dari Tuhan Allah yang berbicara kepada Musa dari semak yang menyala.

“Siapakah namaMu yang sedang berbicara dengan aku?”

            Dan Dia berkata, “NamaKu adalah Yahwe, Yehovah. AKU ADALAH AKU.”

Itu adalah sebuah Teofani. Sebuah Kristofani.

            Tepat seperti itu—atas hal itu, yang merupakan penampakan dari Tuhan Allah sebelum InkarnasiNya di Betlahem.

            Di dalam kitab Keluaran yang sama ada sebuah undangan bagi Musa dan Harun dan tujuh puluh tua-tua sebagai tamu dari Tuhan Allah di dalam kemuliaan.

            Dan Musa menggambarkanNya dengan jejak kakiNya pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan terangnya seperti langit yang cerah. Dan mereka  makan serta minum dan tetap hidup. Itu adalah sebuah Kristofani. Itu adalah sebuah Teofani.

Itu adalah sebuah manifestasi dari Tuhan Yesus Kristus sebelum masa Dia berinkarnasi menjadi manusia. Sekali lagi di dalam duet lagu oleh Dan Beam dan temannya yang manis. Mereka bernyanyi di sini—dalam sebuah cara yang sangat indah.

            Dan alasan bagi lagu itu serta inspirasinya terletak dalam sebuah gambaran tentang Kristofani. Terletak berdasarkan sebuah Teofani.

            Pemberi hukum yang luar biasa, Musa berkata, “Allah Yehova, izinkanlah aku melihat kemuliaanMu. Biarkan aku melihat dalam seluruh kepenuhanMu dan kebaikanMu.”

            Dan Tuhan Allah berkata kepada dia, “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."

            Jadi Musa berlindung dalam celah gunung batu dan dinaungi oleh tangan Allah. dan setelah seluruh kemuliaan Allah berlalu, kemudian Dia menarik tanganNya dan Musa melihat kilauan dari kebaikan dan anugerah dari Tuhan Allah. Itu adalah sebuah lagu yang sangat indah.

Dia menyembunyikan jiwaku

Dalam sebuah celah gunung batu

Bayangan yang kering itu, tanah yang gersang

Dia menyembunyikan hidupku

Di dalam kasihNya yang dalam

Dan menaungiku

Di sana dengan tanganNya

            Itu adalah sebuah Teofani, sebuah Kristofani. Itu adalah manifestasi Allah sebelum Inkarnasinya di dalam tubuh manusia.

            Di dalam kitab Yosua, sebelum pertempuran Yerikho, Yosua sedang berdiri dan sedang melayangkan pandangannya, dilihatnya seorang Prajurit dengan pedang yang terhunus.

            Dan Yosus mendekatinya dan bertanya kepadanya, “Kawankah Engkau atau lawan?”

            Dan Prajurit itu menjawab, “Bukan, tetapi Aku adalah Tuhan Balatentara Israel dan sekarang Aku datang. Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.”

Itu adalah sebuah Kristofani. Itu adalah sebuah Teofani. Itu adalah sebuah manifestasi dari Tuhan Yehova Kristus yang hidup sebelum InkarnasiNya. Demikianlah semua itu di dalam firman Tuhan.

            Saya baru menerima sebuah surat minggu yang lalu dari Zondervan Publishing House bahwa dalam beberapa hari ini, mereka akan mengirim saya kitab Yehezkiel, yang telah saya khotbahkan.         

            Yang meminta kepada saya selama dua tahun untuk berkhotbah melalui nubuatan yang luar biasa itu. Tidak pernah ada sebuah buku yang diterbitkan mengenai Yehezkiel selama seratus tahun.

            Tetapi hal itu membangkitkan minat saya, nubuatan yang sangat mulia. Dan kitab itu dimulai dengan sebuah deskripsi tentang Tuhan Allah Yehova. Ada di dalam seluruh kepenuhan kemuliaan sorgawi. 

            Itu adalah sebuah Kristofani. Sebuah Teofani. Itu adalah sebuah penglihatan dari Tuhan Yesus Kristus sebelum InkarnasiNya.

            Jadi, melalui seluruh Perjanjian Lama, anda akan menemukan logos yang sama, monogene yang sama, yang menampakkan diri dari waktu ke waktu. Dia adalah Tuhan dari langit dan bumi. Dan Dia adalah Allah Israel.

Sekarang apakah Dia tetap melakukannya hingga hari ini? Sejak InkarnasiNya apakah Dia tetap menampakkan diri? Apakah kita dari waktu ke waktu tetap melihat Tuhan Allah Kristus yang luar biasa, Inkarnasi Allah, sang logos,sang monogene,  sang charakter, sang  eikon, sang  morphe? 

            Apakah kita melihat Dia hari ini? Setelah hidupNya yang luar bisa dan menakjubkan, setelah penyalibanNya dan kematianNya, setelah kebangkitanNya, dan setelah Dia kembali kepada kemuliaan, hal yang sama ini ditulis dalam Alkitab.

Stefanus, yang dilempari batu, melihat ke atas ketika dia hampir mati dan wajahnya bersinar seperti memancarkan cahaya kemuliaan Allah. Dan Dia melihat Yesus Kristus berdiri—tempat satu-satunya di dalam Perjanjian Baru di mana Yesus berada di sorga digambarkan dengan berdiri. Di setiap tempat yang lain, Dia selalu digambarkan  duduk di sebelah kanan Takhta Allah.  Dia sedang berdiri di sana.

Dia melihat Tuhan sedang berdiri untuk menyambut rohnya sebagai martir pertama. Sebagaimana kisahnya berlanjut, Saulus dari Tarsus di dalam roh kebencian sedang berada di jalan ke Damsyik untuk menangkap orang-orang yang memanggil nama Tuhan Yesus.

            Dan ketika dia sudah dekat ke kota Damsyik, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.

            Dan dia rebah ke tanah di hadapan sosok yang mengintervensi dan menghalangi dia, kemudian Paulus bertanya, “Siapakah Engkau?”  

            Dan sosok yang mulia itu menjawab, “Akulah Yesus yang kau aniaya itu; Inkarnasi dari Anak Allah menampakkan diri kepada Paulus dari Tarsus.

            Di dalam Perjanjian Baru yang sama, Rasul Yohanes yang menjadi gembala di jemaat Efesus, diasingkan ke Pulau Patmos yang terpencil oleh Domitianus, Kaisar Roma.

            Dan ketika, dia berada di Pulau Patmos, pada hari Tuhan—hari Minggu—dan dia sedang dikuasai oleh Roh, dia mendengar dari belakangnya suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala. Dan dia berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadanya. Dan ketika dia berpaling dia melihat Tuhan Yesus Kristus berjalan di tengah-tengah tujuh lampu dian dari JemaatNya.

            Dan Tuhan berkata kepadanya—ketika Yohanes tersungkur di bawah kakiNya sama seperti orang mati—Dan Tuhan meletakkan tangan kananNya di atas Yohanes sama seperti Dia melakukannya pada masa Dia hidup di dunia, “Jangan takut! Aku adalah Alpha dan Omega, Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang hidup. Aku telah mati namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memmegang segala kunci maut dan kerajaan maut.”

Ini adalah manifestasi dari Allah Yang Hidup yang namaNya adalah Yesus kristus Tuhan kita. Apakah kita memiliki catatan tentang penampakannya lagi?

Di dalam masa hidup pendahulu yang hebat dari mimbar ini,  George W. Truett, tidak ada hal yang lebih dramatis dari hidupnya selain dari pada kisah perburuannya ketika secara tiba-tiba tanpa sengaja dia menembak kepala polisi dari kota Dallas.

            Dan orang itu meninggal akibat infeksi luka bekas tembakan itu. Dan ketika kepala polisi itu meninggal, gembala yang hebat itu jatuh ke dalam kesedihan yang tidak dapat digambarkan dan menutup dirinya dan tidak pernah berpikir untuk berkhotbah kembali.

            Dan sementara dia berada dalam keputusasaannya dan kesedihannya, tiga kali dalam sebuah malam, Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya, memanggil dia kembali ke pelayanan firman dan anugerah dari Anak Allah—sebuah Kristofani, sebuah Teofani, sebuah penampakan dari Kristus yang hidup.

Saya telah mengunjungi di tempat tidurnya, seorang tua, seorang kudus Allah yang mulia. Salah satu anggota yang terkasih dari jemaat yang berharga ini. 

            Sebagaimana saya berbicara dengan dia, dia berkata kepada saya, “Ada penampakan kepada saya tadi malam dari Tuhan yang hidup, sang Juruselamat sendiri. Dan Dia membukakan pintu sorga kepada saya.”

            Saya bertanya kepada orang kudus itu, pengikut, anggota terkasih dari jemaat ini, “Seperti apakah Dia terlihat? Seperti apakah Dia? Anda melihat Tuhan sendiri tadi malam? Seperti apakah Dia terlihat?”

            Dan dia menjawab saya, “Dia terlihat seperti yang sering saya gambarkan tentang Dia dan seperti yang selalu saya pikirkan tentang Dia—Tuhan Yesus.”

            “Tetapi,” dia berkata, “jauh lebih mulia dari yang pernah dapat saya bayangkan.”           Dan selanjutnya dia pergi untuk bersama dengan Tuhan.

 

Matahariku yang terakhir, bersinar dengan cepat

Lintasanku telah hampir dekat

Kekuatan pencobaku sekarang telah berlalu

Kejayaanku telah dimulai

O, datanglah, barisan malaikat

Datanglah dan berdirilah disekelilingku

O, bawalah aku pergi

Di atas sayap saljumu

Ke rumahku yang kekal

O, bawalah aku pergi

Di atas sayap saljumu

Ke rumahku yang kekal

 

            Ini adalah Tuhan yang hidup, yang tetap sama, baik kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya. Tuhan Allah sejak permulaan, Yang menciptakan langit dan bumi, Tuhan Allah kesempurnaan yang jaya, Pribadi, yang akan kita lihat sebagai Raja dari seluruh ciptaan, dan Tuhan Allah yang sama, Pribadi yang berjalan dengan kita sekarang, Pribadi yang kita kasihi dan sahabat yang paling dekat, bagi Dia kita berdoa dan bagi Dia kita menyerahkan hidup dan jiwa kita.           

            Ini adalah doktrin dari Yohanes. Ini adalah tujuan dari kitabnya—untuk menggambarkan keilahian Yesus Tuhan kita.

            Dan ini adalah sumber kelegaan dan pengharapan kita—Dia adalah Juruselamat kita dan Allah kita.   

           

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.