DIPENUHI ROH

 

Dr. W. A. Criswell

 

10-24-71B

Efesus 5:18

 

             Judul kotbah ini adalah teks itu sendiri, DIPENUHI ROH.  Dalam Efesus 5:18, Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. 

            Dalam Perjanjian Lama, dalam nubuatan Yoel, di pasal kedua ayat 28 dan 29 adalah nubuatan luar biasa tentang hari anugerah dan pencurahan di masa kita hidup. 

            Dan setelahnya akan terjadi, kata nabi Yoel, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku atas semua manusia, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuanmu akan bernubuat, orang-orang tuamu akan mendapat mimpi, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan. 

Dan juga atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. 

            Akan datang suatu hari, sebuah hari yang besar, kata nabi Yoel, saat Roh Tuhan tidak akan menghinggapi hanya seorang pemimpin di sana, atau nun jauh di sana, seperti pada Samson dan Daud dan Yesaya.  Tetapi Roh itu akan dicurahkan tanpa ukuran atas semua manusia. 

            Anak laki-laki, anak perempuan, orang tua, teruna, dan kemudian katanya, Dan bahkan atas – dan engkau telah menerjemahkannya menjadi hamba-hambamu laki-laki dan perempuan – bahkan atas budak-budak, tidak ada perbedaan dalam pencurahan dan pemberdayaan Roh Tuhan. 

            Saya tidak tahu ada ilustrasi yang lebih baik ketimbang itu, mengenai sejumlah hal yang saya baca dalam buku-buku homiletika. 

            Ada banyak profesor homiletika yang ahli, yang menuliskan dalam buku-buku itu, bahwa orang genius terbesar di bidang pelayanan yang pernah dihasilkan Amerika adalah John Jasper. 

            Dia adalah seorang budak Negro, dan saat dia memilah-milah tembakau dengan tangannya di gudang, Roh Kudus Tuhan menghinggapi dia. 

Satu waktu, saat sedang berkunjung ke Richmond, Virginia, ke Dewan Misi Luar Negeri (Foreign Mission Board), anak muda itu mereka utus ke bandara untuk menemui saya dan untuk mengajak saya ikut pertemuan dewan itu, berkendara ke kota, lewat salah satu jalan bebas hambatan, dan membelok tajam. Dan saat saya melihatnya, saya berkata "Mengapa jalan bebas hambatan itu tidak lurus?" 

            Dia berkata, "Bila departemen jalan raya harus menggusur semua properti, tempat tinggal, untuk membangun jalan raya besar ini, mereka tiba di Sixth Mount Zion Church di Richmond.  Mereka tiba di Church of John Jasper. 

            “Dan penduduk Richmond berkata, ‘Tidak. Tidak satu batupun boleh disentuh Gereja itu harus tetap berdiri di sana sebagai monumen terhadap penginjilan oleh budak bernama John Jasper.’” 

            Dan bila anda pergi ke kota Richmond lewat jalan raya itu, anda akan menemui jalan melengkung tajam, dan di lengkungan itu lah terletak Sixth Mount Zion Baptist Church, sebuah monumen terhadap sang budak, John Jasper.  

            Atas semua manusia, anak laki-laki dan perempuan, orang tua dan teruna, bahkan atas hamba laki-laki dan perempuan, Tuhan akan mencurahkan Roh Kudus nya. 

            Itu bukanlah satu kejadian lain dari seluruh cara pewahyuan oleh Tuhan, pesan profetik.  Satu hari besar akan datang segera. Dan akan terjadi setelahnya bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku atas semua manusia. 

            Meskipun demikian, nubuatan jangka-menengah dan jangka-pendek bisa saja gelap atau menurun atau perlu penilaian. Namun cara hebat dan penekanan profetik selalu ada, “Di sana ada hari yang lebih besar di kemudian hari. Ada kemenangan dan kejayaan.” 

            Dalam kerajaan Tuhan, selalu ada peningkatan, dan kemajuan, dan perkembangan, yang merupakan satu bagian dari karakter Yang Maha Kuasa. 

            Tidak pernah surut. Tuhan tidak pernah mundur. Tetapi Dia tidak bisa ditawar-tawar pasti terus maju, dan setiap zaman dan takdir adalah dasar dari sesuatu yang lebih besar, sampai pada terjadinya kesudahan dunia. 

            Penciptaan-Nya diikuti oleh penebusan, dan penebusan-Nya diikuti oleh pengudusan, dan pengudusan-Nya diikuti oleh pemuliaan. Tuhan berkehendak agar orang-orang kudus mewarisi bumi ini. 

            Ini lah sebabnya mengapa Kitab Suci mengatakan bahwa pemilihan tidak akan pernah terhambat atau bermasalah. Ledakan alam dan bangsa dan pembubaran lembaga-lembaga sosial serta perang dan pengrusakan, hal-hal ini hanyalah pendahuluan terhadap kemenangan akhir besar dalam Yesus Kristus. 

            Jangan takut anak-anak kecil, merupakan kebahagiaan Bapa untuk memberikan kepadamu kerajaan itu. 

Keseluruhan semangat pesan profetik dan pewahyuan Tuhan adalah bahwa sifatnya pasti. Hari besar itu sebentar lagi datang. 

            Nubuatan adalah suatu hal khusus yang semakin menarik minat kita, karena nubuat merujuk pada hari, masa di mana kita hidup.  Jika saya bisa melanjutkan pembacaan sekarang, pesan Kitab Suci yang kita bahas dalam Pasal 2, Kisah Para Rasul, pasal tentang Pentakosta,  Simon Petrus berdiri dan berkata, ”Tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel.” 

            Sekaranglah masanya. Sekaranglah harinya. Sekarang lah jam besar yang dibicarkan nabi tersebut, dan hidup kita terlibat dalamnya.  Pentakosta adalah sebuah titik waktu yang ditetapkan di surga, persis seperti inkarnasi, kelahiran Kristus telah ditetapkan di surga. 

            Paulus mengatakan, setelah genap waktunya, Kristus datang untuk dilahirkan dari seorang perempuan.

            Waktu itu ditetapkan di surga, dan saat orang Romawi telah membuat kekaisaran dan orang Yunani telah menetapkan bahasa, dan orang Ibrani membacakan kitab Musa di setiap kota, setelah genap waktunya, Kristus datang untuk dilahirkan dari seorang perempuan.  Suatu masa yang ditetapkan di surga. 

            Penyaliban-Nya adalah suatu waktu yang ditetapkan di surga. Dia adalah Anak Domba Paskah. Kebangkitannya adalah suatu waktu yang ditetapkan di surga, dinubuatkan, di hari ketiga dia harus bangkit dari antara orang mati. Kenaikannya ke surga, dan masa advent, datangnya kembali Kristus, yang hanya diketahui Bapa, adalah sebuah masa yang telah ditetapkan dengan pasti di surga. 

            Jadi pencurahan Roh Kudus adalah suatu masa yang diketahui oleh Tuhan, dinubuatkan oleh Yoel dan ditetapkan di surga.  Jadi itu adalah sebuah pengalaman yang hanya terjadi satu-kali (one-time experience).  Ini adalah sesuatu yang terjadi dalam program Tuhan, perkembangan kerajaan Tuhan, yang tidak akan pernah terjadi lagi.  Tidak akan pernah inkarnasi lain.  Kristus datang satu kali untuk lahir di kandang domba.  Hanya satu kali. 

            Jadi, hanya ada satu waktu bahwa Roh Kudus Tuhan dicurahkan atas bumi, menjadi awal dari satu era, suatu pemerintahan baru, suatu zaman baru anugerah, suatu takdir baru.         

            Sekarang, hal itu diperkenalkan oleh pembawa pesan Tuhan, Yohanes Pembaptis, seorang bentara hebat, dan dia berkata, Sesungguhnya aku membaptiskan kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang lebih berkuasa daripada Aku, membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Dia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. 

Dan sebelum Tuhan naik ke surga, Dia mengulangi nubuatan Yohanes tadi, Karena sesungguhnya Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan membaptis dengan Roh Kudus. 

            Sekarang, tentang baptisan Roh Kudus ini, pencurahan Roh Kudus adalah sebuah tanggal yang ditetapkan satu-untuk-semua di surga.  Dan itu terjadi saat Pentakosta.  Yohanes berkata, aku membaptiskan kamu dengan air, tetapi Dia akan membaptiskan dengan Roh Kudus.

            Dan Yesus adalah seorang pembaptis dalam pengertian bahwa Dia mencurahkan berkat dari surga. 

            Dalam Lukas 24 ayat 49, Tuhan berkata, Lihat, Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku . Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota Yerusalem sampai Roh itu datang, sampai janji itu tergenapi, dan sampai engkau diperlengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi. 

            Baptisan Roh Kudus adalah berkat surgawi dari Kristus.  Dan dalam konteks ini, Dia adalah seorang pembaptis.  Saat Dia datang kembali ke surga setelah kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya, saat dia datang kembali dalam kemuliaan, Dia mencurahkan Roh itu tanpa batasan ke atas dunia ini. 

            Dalam konteks ini, Dia adalah Pembaptis.  Kristus adalah Pembaptis, mencurahkan Roh.  Tetapi sejak Pentakosta, Pembaptis adalah Roh yang membaptiskan ke dalam tubuh Kristus, ke dalam Gereja.  1 Korintus 12:13, Sebab dalam satu Roh kita semua telah dibaptiskan ke dalam satu tubuh. 

            Kristus adalah Pembaptis dalam pengertian bahwa Dia mencurahkan Roh, yang merupakan berkat dari surga.  Tetapi sejak saat itu, Roh Kudus adalah Pembaptis, dan Dia membaptiskan kita ke dalam tubuh Kristus. 

            Saat seseorang percaya Yesus sebagai Juru Selamat, beriman, dan bertobat demi Kristus, menjadi seorang Kristen, Roh Kudus membaptisnya, menambahkan dia ke dalam tubuh Kristus.  Dia menjadi seorang anggota dari rumah iman. Dan ini merupakan kejadian satu-kali. Dan ini terjadi saat anda diselamatkan. 

            Anda ditambahkan, anda dibaptiskan ke dalam tubuh Yesus.  Sekarang, bisakah seorang ditambahkan dan kemudian dikeluarkan lagi? Bisakah dia ditempatkan dalam tubuh Kristus dan kemudian dikeluarkan dan kemudian posisinya dikembalikan lagi? 

            Bisakah anda diselamatkan dan kemudian terhilang, diselamatkan dan kemudian terhilang, ditambahkan dan kemudian dikeluarkan, dijadikan satu bagian dari tubuh Kristus dan kemudian dipotong, seperti memotong kaki anda, dan kemudian menaruh kembali kaki itu ke tubuh anda? 

            Bisa kah memotong tangan anda, dan kemudian memasangnya kembali di tubuh anda? Memenggal kepala anda, atau memotong lengan anda, dan kemudian menaruhnya kembali? 

            Ide seperti ini sangat aneh dalam anatomi. Ini juga tidak kalah anehnya dalam Kitab Suci. Tidak ada hal seperti ini dalam Injil, dimana kita ditambahkan kepada tubuh Kristus dan kemudian dikeluarkan dari tubuh Kristus dan kemudian ditambahkan lagi pada tubuh Kristus, terhilang dan didapatkan, maju dan mundur. Karena oleh satu Roh, kita semua dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus. 

            Dan itu adalah karya Roh Kudus saat kita diselamatkan.  Dia membaptiskan kita ke dalam tubuh Kristus.

            Sifatnya posisional. Ini adalah sesuatu hal yang dilakukan Tuhan bagi kita. Seperti menuliskan nama kita dalam Kitab Kehidupan milik Anak Domba.  Saya tidak bisa melakukan hal itu. Saya bahkan tidak ada di atas sana. Dan saya juga tidak memiliki Kitab di tangan saya, dan juga saya tidak tahu bagaimana untuk menuliskannya. Itu adalah sesuatu yang dilakukan oleh Tuhan. 

            Jadi baptisan Roh Kudus adalah sesuatu yang Tuhan lakukan bagi kita.  Saat kita diselamatkan, kita ditambahkan, kita dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus.  Nah, kalau begitu apa yang terjadi kepada kita? 

            Dalam pengalaman yang terkait dengan hal ini, dalam Kisah Para Rasul dan Surat-Surat, tanpa pengecualian – dan tidak ada pengecualian --, ada sebuah nomenklatur yang digunakan para penulis yang mendapat inspirasi darinya, dan tidak ada satu perbedaan pun. 

            Mereka tidak menggunakan kata “membaptiskan” (“baptize),” tidak pernah.  Satu-satunya tempat anda menemukannya dalam Surat-Surat dan awal dalam Kisah Para Rasul, satu-satunya anda menemukannya adalah dalam teks yang saya baca dalam 1 Korintus 12:13, Tetapi oleh satu Roh kita semua dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus. 

            Nah, jika demikian, kata apa yang mereka gunakan?  Tanpa pengecualian, itu adalah "satu," dan tidak pernah berbeda-beda.  Dan mereka semua – Kisah Para Rasul 2:4 saat Pentakosta, dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus.  Baptisan itu menempatkan kita ke dalam Gereja, ke dalam tubuh Tuhan. 

            Persis sepertinya simbolnya, kita dibaptiskan ke dalam persekutuan Gereja.  Dan tidak seorangpun menjadi anggota persekutuan Gereja Lokal yang mendapati dirinya sendiri berjalan dengan Tuhan melalui sungai Yordan. Kita dibaptiskan ke dalam persekutuan Gereja.  Kita dibaptiskan oleh Roh ke dalam tubuh Kristus.

            Kemudian apa yang kita alami, yang sifatnya posisional, sesuatu yang Tuhan lakukan. Ada bagiannya yang menjadi pengalaman bagi kita. Itu adalah sesuatu yang kita rasakan dan kita nikmati bersama. Saat Tuhan menuliskan namaku dalam Kitab Kehidupan. 

            Saya tidak merasakannya. Saya bahkan tidak melihatnya. Yang saya tahu adalah bahwa Dia melakukannya di atas sana di surga. 

Tetapi ada juga pengalaman dalam hal ini. Dan bagian pengalaman dari pencurahan Roh Kudus adalah, bahwa kita dipenuhi dengan Roh Kudus.

Mereka tidak menjauhkan diri dari kata "dipenuhi."  Saat Pentakosta, mereka dipenuhi dengan Roh Kudus.  Di Samaria, mereka penuh dengan Roh Kudus.  Di Kaesarea, mereka penuh dengan Roh Kudus.  Di Efesus, mereka penuh dengan Roh Kudus.  Para murid penuh dengan Roh Kudus. 

            Paulus penuh dengan Roh Kudus.  Stefanus penuh dengan Roh Kudus.  Tidak akan pernah ada pengecualian untuk ini, kata yang dipakai hanya satu.  Dan inilah teksnya, Janganlah kamu mabuk oleh anggur yang menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. 

            Plērousthe, diterjemahkan "dipenuhi."  PlēroustheKata ini ada dalam moda imperatif. 

            Tidak pernah ada perintah bahwa kita harus dibaptiskan dengan Roh. Itu tidak ada dalam Injil, juga tidak ada pendekatan mengenai hal sedemikian. 

Tetapi ada perintah, dan ini adalah salah satu contoh perintahnya, bahwa kita harus dipenuhi Roh.  Tetapi dipenuhi, plēroustheIni adalah sebuah mode imperatif; kita diperintahkan untuk dipenuhi Roh. 

            Kita harus lebih cepat, kita harus hidup. Dan seorang Kristen yang mati, tandus, kering, redup, dan membosankan adalah sebuah ejekan terhadap nama Kristus dan menjadi sebuah penghinaan kepada Tuhan. Dan ini berlaku juga bagi seorang pengkotbah yang tandus, kering, dan flegmatis. 

            Ini berlaku juga bagi diaken, seorang diaken yang buruk, tidak punya kasih, mati, tidak ada sesuatupun yang dibanggakan. Saya tidak tahu mengapa memandang pada anda semua. 

            Dan paduan suara. Saya tidak mengatakan bahwa anda harus senantiasa berteriak sekuat tenaga, tetapi yang saya katakan adalah jika anda bernyanyi dengan lembut, itu haruslah dilakukan dengan intensitas. Saya harus bisa merasakannya. 

            Kita diperintahkan untuk dipenuhi Roh, dan pelayanan kita haruslah yang paling menarik dalam setiap pertemuan, kehadiran apapun di bumi ini. 

            Tidak selayaknya ada komedi yang pernah anda lihat, suatu pertunjukan apapun yang pernah anda hadiri, yang menyaingi intensitas minat terhadap kebaktian memuji Tuhan. Amin. 

            Sebagaimana anda tahu, paduan suara kita yang luar biasa, Sanctuary Choir dan Chapel Choir kita yang luar biasa, tampil di Cotton Bowl dan bernyanyi.  SMU akan kehilangan dalam pertandingan itu jika itu bukan untuk persahabatan. Kita memenangkannya bagi mereka. 

            Nah, saya ada di sana, saya membawa Cris dan Daud Yates.  Kita ada di ‘press box’ dan orang-orang mendengarkan, dan setiap orang mendengarkan dengan penuh minat. 

            Dan kemudian anak-anak itu tampil pada sebuah pertunjukan. Jadi aku mengambil semua uang yang saya miliki, semua tabungan saya. Saya beritahu anda, jika saya pernah melihat tipu muslihat dalam kehidupan saya, itu adalah yang nomor satu, yaitu di pertunjukan. 

            Menaikkan dan menurunkan hal itu. Saya tidak tertarik melakukannya. Anda tahu, menempatkan posisi bola-bola ini, dan melemparkan quarter dan dime, mencoba mengambil sekeping kaca dan sebuah boneka teddy bear yang bisa anda beli setengah harga jika anda pergi misalnya ke Woolworth atau Kress. 

            Jadi saya hanya memperhatikan, dan saat mereka semua pergi, saya hanya menyaksikan keramaian itu. Anda tidak pernah melihat minat sebesar itu dalam hidup anda. Orang-orang hanya sekarat, mengharapkan adanya sekeping kaca di sana. Melemparkan bola, mengambil senjata, menembak semua bintang. Minat mereka luar biasa, mereka semua terlibat, mereka semua masuk ke dalamnya. 

            Dan saat saya menyaksikan mereka, pikir saya, "Betapa besar minat dan respon untuk sesuatu yang, jika saya memilikinya, akan saya taruh di tempat sampah, secara harafiah. Betapa besar minatnya." 

            Kemudian, saat kita berpikir tentang Gereja, "Oh, apakah saya harus pergi ke Gereja,” dan memandang doa itu seperti sebuah amnesti, "Aku telah bebas." 

            Oh, tidak.  Dipenuhi Roh, sebuah perintah -- plērousthe – kepada pengkotbah, kepada diaken, kepada paduan suara, kepada guru, kepada pemimpin, kepada setiap anggota, kita harus bersinar bagi Tuhan.  Kita harus bersinar dan hidup bagi Tuhan, seperti menaruh jarimu di saklar, dimana engkau bercahaya.  Seperti itulah rasanya saat engkau menyentuh salah satu dari kami. 

Hendaklah engkau dipenuhi Roh, plērousthe, moda imperatif.  Ini adalah present tense.  Sekarang tidak ada cara lain dalam bahasa Inggris untuk kita menerangkan sistem verbal ini.  Orang Yunani tidak pernah menggunakan tense. 

            Kita menggunakan tense dalam bahasa Inggris. Saya tidak dapat berbicara, kita tidak dapat berbicara tanpa adanya tense.  Harus ada, entah past atau present atau future, atau pluperfect, atau future perfect.  Anda tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris tanpa tense. 

            Tetapi orang Yunani tidak berbicara seperti itu.  Mereka menggunakan sistem verbal untuk menerangkan jenis tindakan.  Sebagai contoh, keseluruhan sistem verbal aoristic dalam bahasa Yunani merujuk pada fakta dari sebuah hal, inti dari sebuah hal. 

Dan apa yang kita sebut present tense, di sini adalah plērousthe, berarti sebuah tindakan yang berkesinambungan. Kita tidak berkata ”Hei, saya bisa menyentuh kaki malaikat, dan kita benar-benar ada di atas," dan kemudian di keesokan harinya, kita begitu jauh terbuang dan begitu mati, dan begitu tidak responsif, seakan-akan kita tidak pernah mengenal Tuhan. 

Kita harus bahagia dan senang dan memuji Tuhan dan senantiasa melayani Yesus,.  Dan kemudian, malam ini saat kebaktian, dan hari Senin, persis seperti hari Minggu, dan hari Sabtu, dan berulang kembali.  Ini adalah ’present tense’, plēroustheTerus bergerak, berkelanjutan. 

Sifatnya jamak, plērousthe.  Sifatnya jamak, artinya setiap orang.  Kita semua harus menikmati bersama hadirat Roh Tuhan yang luar biasa dan memberi semangat:  orang professional, steamfitter, rekan kita yang mengambil sampah atau menyapu lantai, pengacara, dokter. Semua kita, pendeta, umat, penyanyi, orang yang ambil bagian dalam pelayanan pengajaran dan pedagogis, semua kita harus dipenuhi Roh. 

            Harus ada sebuah kuasa semangat yang bergerak dalam kita, dan orang-orang selayaknya bisa melihatnya. 

Plērousthe bukanlah hanya bermoda imperatif, itu juga diperintahkan. Bukan hanya bentuknya present tense, namun terus menerus.  Bukan hanya jumlahnya jamak, tapi lebih dari itu, meliputi kita semua. Tapi bentuknya adalah pasif, plērousthe.  Artinya, atas subyeknya dilakukan tindakan. Ini adalah sesuatu yang terjadi atas subyek. 

Plērousthe:  Hendaklah kamu dipenuhi Roh.  Ini adalah sesuatu yang diperbuat Roh kepada kita. 

            Dan Paulus menggunakan satu ilustrasi di sini.  Anda tidak cukup memahaminya karena cara penerjemahannya: Janganlah kamu mabuk oleh anggur yang menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu plērousthe -- passive voice -- dipenuhi Roh. 

            Sekarang, izinkan saya menunjukkan kepada anda perbandingan yang dibuatnya.  Saat seseorang ada di bawah pengaruh alkohol, anggur – janganlah mabuk oleh anggur – dia mabuk dengan alkohol.  Berarti dia dalam keadaan asōtia, asōtia

            Kata harafiah untuk asōtia adalah “dalam keadaan ditinggalkan” -- ditinggalkan.  Dia hanyalah orang lain.  Dia baru saja memberikan dirinya, secara paripurna dan lengkap. Dia ada di bawah pengaruh alkohol. 

Dan dia menjadi seseorang yang berbeda.  Dia menjadi seseorang dengan kepribadian berbeda.  Dia menjadi orang lain yang berbeda, dan anda hampir tidak bisa mengenali dia.  Mengapa, orang itu biasanya begitu rapi dan manis, dan necis, dan sekarang, dia menjadi kusut di bawah pengaruh roh alkohol.  Dia menjadi seorang yang lain. 

            Dan dia mungkin adalah orang yang begitu pemalu dan takut-takut. Sekarang dia menjadi begitu pemberani seperti singa.  Dan inilah dia, dia tidak pernah bernyani. Dan di bawah pengaruh roh alkohol, mengapa dia menjadi bernyanyi di bathtub, di shower dan di semua tempat, dan mungkin baru jam tiga dini hari dia pulang ke rumah.  Dia menjadi seseorang yang lain.  Dia adalah  asōtia. Dia telah meninggalkan dirinya sendiri. 

            Dan dia hanya mencoba-coba. Apa yang dilakukan seorang mabuk, oh, engkau hampir tidak akan pernah tahu. Ada dua orang mabuk di rumah, naik tangga ke lantai atas, dan yang satu berkata ke yang lainnya, ”Tahukah kamu bahwa aku akan melompat keluar dari jendela dan terbang mengelilingi rumah ini." 

            Dan keesokan harinya, saat teman satunya pergi menjenguknya di rumah sakit, orang tadi yang terbaring di rumah sakit berkata kepada temannya, "Mengapa engkau tidak menghentikan aku?" 

            Dan temannya itu yang juga mabuk bersama dia berkata, “Hei, aku pikir engkau mampu melakukannya."          

            Itulah yang dimaksud berada di bawah pengaruh Roh Tuhan.  Kita menjadi seseorang yang lain. Dan hal-hal yang tidak pernah bisa kita lakukan, sekarang bisa kita lakukan. Kita mengatakan hal-hal yang kita pikir tidak akan pernah bisa kita katakan, saksikan, dan persaksikan, pemberani, diberikan untuk karya Tuhan Lord.  Dipenuhi Roh.  Bergerak. Itulah sebabnya mengapa saya pikir Tuhan akan memberkati kita dalam penatalayanan kita. 

            Kita memiliki hati, kita memiliki kepercayaan, kita memiliki komitmen, kita memiliki iman, kita memiliki Roh Tuhan yang bekerjasama dengan kita, dan kita melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan di bumi.  Kita melakukannya karena kita digerakkan oleh Roh Kudus Tuhan.  Dan seperti itulah cara kerja Roh Kudus. 

            Roh Kudus tidak perlu kita untuk melakukan hal-hal kecil, hal-hal yang menurun dan hal-hal yang surut dan – hal-hal yang mundur, tetapi selalu, bila Roh Tuhan bergerak, itu adalah sebuah aksi maju. Itu adalah sebuah dorongan. Lihat apa yang Tuhan sedang lakukan melalui kita. 

            Saat saya sedang ada di Terusan Panama, saya yang sudah beberapa kali kesana, dan itu merupakan satu mujizat bagi saya. Tahu kah anda mekanisme pengoperasian terusan itu, gerbang-gerbang besar itu, setelah dua generasi, identik seakan-akan para insinyur Amerika yang membuatnya? 

            Alasannya adalah satu keajaiban besar, karena satu hal adalah pemerintah demi pemerintah mencobanya dan gagal dengan memalukan.  Anda bisa pergi ke sana dan melihat upaya pemerintah Perancis.  Mereka mampu mengupayakannya, oh hampir delapan ratus sekian yard.  Dan kesan buruk itu masih ada di sana. Dan mereka pergi meninggalkannya. 

            Tetapi para insinyur Amerika dikirim ke sana, dan mereka berhasil melakukannya. Ini adalah salah satu karya rekayasa besar dalam sejarah umat manusia. 

Nah, waktu saya melakukannya, saya memikirkan lagu yang dinyanyikan para insinyur itu saat mereka mencapai hasil yang luar biasa itu: 

Jangan kirim kami kembali kepada satu kehidupan yang datar lagi,

Kami yang telah memecahkan punggung benua ini.

Pekerjaan yang mudah?  Oh, kami tidak akan melakukannya lagi.

Tidakkah ada lagi yang tersisa bagi kami?

            Sekarang stanza berikutnya, anda semua tahu, 

Apakah ada sungai yang menurut anda tidak terseberangi?

Apakah ada gunung yang tidak bisa dibuat terowongan melaluinya?

Kami punya keahlian dalam hal-hal yang sama sekali tidak mungkin,

Melakukan apa yang belum pernah dilakukan siapapun.

            Semangat para insinyur Amerika itulah yang persis merupakan semangat dari Rasul Paulus di sini.  Plērousthe, dipenuhi Roh, bentuk pasif, tindakan dilakukan atas sesuatu, melakukan upaya, melakukan apa yang tidak pernah anda pikirkan dalam kekuatan manusia, atau kecerdasan yang belum pernah anda capai. Itu adalah sesuatu yang luar biasa. Merupakan satu hal yang mulia. 

            Dipimpin oleh Roh Tuhan, ini lah yang kita tawarkan, upayakan, coba, dan oleh anugerah-Nya, akan kita lakukan dalam nama-Nya. 

Sekarang kita akan menyanyikan himne permohonan kita. Saya sedang berdoa kepada Tuhan terkasih bahwa saya memiliki permohonan ini di televisi. Kita akan melakukannya hari ini. 

            Tahukah anda apa yang saya temukan saat saya membicarakan ini kepada banyak orag yang mendengarkan kebaktian televisi ini? Mereka berkata kepada saya, "Kami percaya bahwa bagian paling memberi inspirasi dari jam siaran itu adalah melihat orang maju ke depan dan ke hadapan Tuhan. Itu memberkati hati kami." 

            Dan kemudian, jika beberapa dari mereka cukup kejam, mereka akan berkata, “Mengapa engkau tidak berhenti membicarakan mengenai anda, dan biarkan orang-orang ini yang maju ke depan?" 

            Dan saya berkata, "Aku akan menganggapnya sebagai satu teguran dari Tuhan, meskipun perkataan itu lebih terdengar sebagai setan yang berbicara kepada saya. Saya akan menganggapnya sebagai satu teguran dari Tuhan, dan saya akan melakukannya. 

            “Saya akan berhenti sebelum waktunya, dan kita akan membiarkan seperempat juta atau lebih orang, untuk melihat apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita hari ini."  

            Tuhan tidak pernah gagal dalam hal apapun. Saya belum pernah berkotbah di sini pagi dan malam selama 27 tahun – tidak peduli betapapun dingin atau panasnya – Saya belum pernah berkotbah di sini, tetapi Tuhan telah memberikan tuaian kepada kita. Dia tidak pernah gagal, dan saya percaya Dia akan melakukannya hari ini. 

            Dan kamera televisi anda, orang-orang yang akan melihatnya hari ini, seperti yang terjadi hari minggu lalu. Bagaiman Tuhan menambah Gereja-Nya. 

            Saat saya setia pada Firman dan mengabarkannya, dan saat orang-orang setiap dan berdoa, kita memiliki setiap hak untuk berharap bahwa Tuhan akan memberikan tuaian kepada kita. 

            Itulah anda, anda sebagai keluarga, anda sebagai pasangan, atau anda meskipun hanya sendirian. Dari balkon, dari tangga, ke bawah sini, ke depan.. 

            "Saya datang pendeta, dan inilah saya.  Saya akan memberi hati saya bagi Tuhan Yesus.”  Atau, saya akan mempersembahkan hidupku dalam persekutuan Gereja."  

            Lakukan itu sekarang, kerjakan itu sekarang, saat kita berdiri, dan saat kita bernyanyi.