MELKISEDEK: TIPE KRISTUS

(MELCHIZEDEK: TYPE OF CHRIST)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Kejadian 14:8-20

10-19-88

 

            Kami menyambut anda semua yang meluangkan waktu untuk mendengarkan khotbah ini di radio. Dan kami mengundang anda untuk mengambil Alkitab anda dan membukanya ke Ibrani pasal 7, letaknya  hampir di bagian akhir dari Perjanjian Baru.

            Dan kita akan membacanya dengan keras 10 ayat pertama dari Ibrani 7. Kita akan membaca tentang Melkisedek, pra-inkarnasi Kristus.

            Sudah anda temukan? Ibrani pasal 7, pada 10 ayat pertama. Sekarang, mari kita semua berdiri dan kita akan membacanya dengan suara keras—Ibrani 7:1-10, bersama-sama :

 

Sebab Melkisedek ini adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.

Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.

Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.

Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.

Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.

Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.

Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi yang berhak menerima persepuluhan.

Sebab ia masih berada di dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.

 

            Bacaan malam ini, dalam khotbah kita yang diambil dari Kitab Kejadian adalah : Melkisedek, Pra-Inkarnasi Kristus. Dan ini akan menjadi sebuah pembelajaran yang indah bagi kita yang mengasihi Tuhan dan yang duduk di kakinya untuk mempelajari kehadiran berkatNya di tengah-tengah kita.

            Nah, Brother Lee Hunt, kemarilah dan berlututlah. Dan kita semua akan berlutut bersama dia sementara dia memimpin doa penyembahan kita. Lee Hunt:

            Tuhan kami, dengan penuh sukacita kami membawa persepuluhan kami kepadaMu. Dan, kami berdoa kiranya ini akan selalu menjadi keinginan kami, bahwa kami akan senang karena dapat mengembalikan berkat yang telah Engkau berikan kepada kami. Kami mohon agar Engkau memberkati persembahan kami ini. Di dalam nama Yesus, Amin.

            Bagus sekali. Berikutnya ke trombone, musik yang indah. Diberkatilah hatimu Nancy.

            Sekarang, Dr. Hanson, sekali lagi, doa di hadapan Allah.

            Jika ada beban di hati anda, jika anda mencari arahan yang dari surga, jika ada berkat dari apa yang anda kerjakan dengan tangan anda, jika ada sesuatu yang berharga yang ingin anda persembahan di hadapan tahta Allah yang mulia, pada saat Dr. Hanson memainkan bait ini, lagu pujian ini, datanglah anda kemari dan berlutut di altar bersama-sama dengan Bapak Gembala Sidang. Kemudian setelah kita berlutut, Dr. McLaughlin, anda memohon berkat Allah atas seruan kita untuk kehadiranNya dan bimbinganNya, karuniaNya di dalam hidup kita.

            Baiklah, Dr. Hanson.

            Ya Allah, yang maha pengasih, beban yang kami tanggung di dalam hati kami sangat banyak dan sangat berat. Tetapi, saat kami berlutut di hadapanMu, kami diingatkan bahwa Engkau sanggup untuk mengumpulkan semua masalah dari tiap-tiap kami yang berlutut di hadapanMu, dan Engkau mampu untuk menyelesaikan semuanya. Kami sangat berterima kasih karena kami memuji Allah yang sanggup memberikan berkat yang sangat berlimpah-limpah di atas apa yang kami minta atau kami pikirkan.

            Dan, ya Tuhan, kami datang malam ini untuk menyampaikan masalah-masalah kami. Sebagian merupakan permasalahan pribadi dan rahasia yang mana kami sangat senang untuk datang bersama-sama dengan saudara-saudara seiman kami di dalam Kristus dan berlutut di hadapanMu dan menyampaikan segala persoalan kami, dan tahu bahwa Engkau mendengarkan dan menjawab doa-doa kami.

            Kami berdoa demi kebenaran dan berdoa bagi Dewan Kota Irving, dimana mereka bertemu pagi ini dan membuat sebuah keputusan yang berkenaan dengan masalah penjualan minuman beralkohol di Stadion Texas. Kami berdoa kiranya rencana Allah dan kebaikan Allah akan dikenal dan dihormati.

            Dan kami berdoa untuk pertemuan Dallas Baptist Association besok. Kami berdoa untuk rapat yang akan kami adakan minggu depan. Kami berdoa, ya Tuhan, agar kiranya Engkau memberkati search committee dari gereja kami  dan menyertai mereka baik perorangan maupun keseluruhan. Dan berkatilah Gembala Sidang kami dan Mrs. Criswell. Dan, sebagaimana kami semua bekerja untuk mengetahui kehendak Allah, kami berdoa agar kami dapat mengerti pimpinan Roh Kudus di dalam kehidupan kami.

            Kami berdoa bagi orang-orang yang tersesat. Kami berdoa untuk orang-orang yang tidak terdaftar yang datang ke kota ini dan menjadi sesat di tengah kerumunan orang banyak. Tolonglah gereja kami untuk mencari mereka, dan membawa mereka kepada Juru Selamat dan ke gereja.

            Kami berdoa sekarang untuk mendoakan Bapak Gembala Sidang yang membawakan firmanMu, karena ia adalah pembawa pesan dari Allah. Saat dia berbicara, kiranya Roh Kudus menjamah telinga dan hati kami sehingga kami mendengarkan dengan tekun dan menjadi berbeda saat kami pulang nanti. Dan kami berterima kasih kepadaMu karenanya, di dalam nama Yesus, Amin.

            Sekali lagi, kami menyambut anda yang meluangkan waktu mendegarkan siaran radio ini. Sekarang anda adalah bagian dari First Baptist Church di Dallas. Dan inilah Bapak Gembala Sidang, yang membawakan khotbah berjudul: Melkisedek: Tipe Kristus, atau seperti yang banyak dikatakan oleh para ahli Alkitab, Sang Pra-inkarnasi Kristus: sebuah kisah pra-inkarnasi yang indah tentang kehadiran Kristus dalam kehidupan bapa leluhur kita, Abraham.

            Ada tiga bagian Alkitab yang akan kita baca. Yang pertama ada di dalam Kitab Kejadian 14 ayat 17-20. ini merupakan perkenalan kita dengan Melkisedek—Kejadian 14:17-20 :

 

Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni lembah raja.

Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.

Lalu ia memberkati Abram, katanya, ”Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, pencipta langit dan bumi,

Dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

 

Sekarang bacaan kedua, di ambil dari Mazmur 110 ayat 4 :

 

Tuhan telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.”

 

Dan bacaan ketiga, adalah yang baru saja anda baca :

 

Sebab Melkisedek ini adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.

Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.

Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.

 

            Tidak ada keraguan lagi, tetapi sosok yang paling mengagumkan, paling mempesona, paling menarik dari seluruh karakter yang ada dalam halaman-halaman Alkitab adalah Melkisedek ini, raja Salem, raja Yerusalem. Ia pertama kali disebutkan di dalam Kejadian 14:18-20. Ketika Abraham pergi mengejar raja-raja yang telah menangkap Lot di Sodom dan membebaskannya. Saat ia kembali, ia memberi hormat dengan membungkukkan diri di hadapan Allah Surgawi, yang mana Melkisedek adalah imamNya. Dan di sana, Abraham memuji Allah dan menyebut nama Tuhan Allah, Juru Selamat kita.

 

            Namanya sangat menarik. Kata dalam bahasa Ibrani untuk raja adalah melek. Dan kata Ibrani untuk kebenaran adalah tsedek. Dan Melkisedek berarti raja kebenaran, tetapi juga melek, raja, shalom, damai—Raja damai; raja kebenaran.

            Dan, dia disebut sebagai “Imam Allah Yang Mahatinggi”—kohen. Anda menemukan nama Yahudi Cohen—pada jaman dulu, sebelum kuil dihancurkan, ia masuk ke dalam kelompok imam. Dan itulah pertamakalinya kata “imam” digunakan di dalam Alkitab. Dan Allah digambarkan sebagai El Elyon—imam dari El Elyon, “Allah Yang Mahatinggi.”

            Seratus tahun kemudian, Melkisedek disebutkan sekali lagi di dalam mazmur 110 :

 

Demikianlah firman Tuhan—Yehova—kepada tuanku—Mesias, “ Duduklah di sebelah kananKu, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.

Tongkat kekuatanmu akan diulurkan Tuhan dari Sion.....

 

            Kemudian, ayat keempat,” Tuhan telah bersumpah—Tuhan Yehova ini—dan Ia tidak akan menyesal, “Engkau—Tuhan Mesias ini—adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek,” bukan menurut peraturan Harun atau Lewi, tetapi menurut peraturan Melkisedek.

 

            Dan seribu tahun kemudian, penulis Injil Ibrani menulis tentang Melkisedek: raja Salem, raja damai, raja kebenaran, “tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dijadikan sama seperti Allah sendiri—Tuhan Allah itu sendiri—ia tetap menjadi imam selama-lamanya. Ini merupakan salah satu karakter yang paling menarik dan mengagumkan dari seluruh firman Allah.

 

            Pertama-tama sekali, ia adalah Melkisedek: raja, seorang raja, raja kebenaran, raja damai. Ia mengetahui hubungan Abraham dengan Allah. Dan ia megetahui bahwa kemenangan Abraham yang tidak bisa dipercaya dan tidak masuk akal atas persekutuan lima raja—dimana salah satunya adalah Hammurabi, raja Babylon ketika itu—merupakan pemberian Allah untuk Abraham.

 

            Bagaimana mungkin seorang juragan ternak, seperti Abraham, mampu mengalahkan pasukan dari gabungan lima raja? Namun, Abraham melakukannya, dan itu adalah kemenangan yang diberikan Allah. Dan Abraham menyadari kemuliaan Allah Yang mahatinggi, sang Pemilik surga dan bumi, ketika ia membungkuk untuk menghormat di hadapan imam tinggi dari El Elyon ini.

 

            Dan Abraham, tanpa ragu sedikitpun,  menyadari bahwa Melkisedek adalah seseorang yang memiliki tingkat spiritual yang lebih tinggi dibandingkan dengan dirinya. Hal yang sama yang terjadi seperti ketika kita berbicara kepada raja digunakan di sini, di Alkitab, untuk menggambarkan imam surgawi yang mengagumkan ini: “Dan Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya,” karena menyadari bahwa ia dari surga.

 

            Ia disebut Raja Kebenaran. Di dalam I Korintus 1:30, Ia adalah kebenaran kita—Kristus disebut sebagai kebenaran kita. Ia dipanggil raja damai sejahtera. Dalam Efesus 2:14, Ia dipanggil raja damai sejahtera. Dalam Efesus 2:14, Yesus digambarkan sebagai damai sejahtera kita. Penghormatan-penghormatan indah yang anda baca di Alkitab itu yang berkenaan dengan Yesus Tuhan kita adalah juga penghormatan yang digambarkan bagi Melkisedek.

 

            Melkisedek bukan hanya raja, melainkan juga seorang imam. Di dalam Kejadian 14:18, ia membawa roti dan anggur bagi Abraham.

            Apakah hal itu mengingatkan anda pada seseuatu? Roti dan anggur—penyembahan kepada Allah dalam penyelamatanNya yang mulia, di dalam kedamaian yang diberikanNya, pengorbanan darah dan tubuh Tuhan kita—apakah itu anda mengingatkan pada sesuatu? Ketika saya mengatakannya, apakah tergambar di hati anda akan penyelenggaraan Makan Malam Tuhan yang indah dan terus berkelanjutan?

Itulah yang terjadi ketika Abraham membungkuk untuk memberi hormat kepada El Elyon, dan Melkisedek, imam tinggi dari Allah di surga, membawa roti dan anggur. Dan kemudian mereka menjalankan peraturan yang indah itu.

 

            Mazmur 110 ayat 4, menyerupai Ibrani 7 ayat 3: ia tidak menerima jabatan imam dari pendahulunya, dan ia tidak meneruskan jabatan imam kepada keturunannya. Ia unik dan sendirian.

 

            Para imam Lewi menerima jabatan imamnya dengan menelusuri leluhurnya menurut silsilah sampai ke Harun. Namun, tidak pernah ada ditemukan silsilah dari jabatan imam Melkisedek. Dia itu unik dan berasal dari Allah. Tidak ada catatan tentang leluhurnya. Tidak ada catatan tentang keturunannya. Ia pasti telah menerima hak untuk menjadi imam Allah dari Tuhan sendiri.

 

            Melkisedek sendirian. Dia unik. Dia tidak berubah. Dan, dia untuk selama-lamanya. Ia tidak mengakhiri pelayanannya dengan Salib atau dengan kenaikan. Ia adalah imam untuk selama-lamanya, kekal selamanya di surga sebagai perantara kita.

 

            Ia adalah raja, namun tidak ada deskripsi tentang kerajaannya. Ia adalah seorang pendeta, tetapi tidak ada dijelaskan di gereja mana ia melayani, dan tidak ada disebutkan altar mana yang dilayaninya. Arti dari semua itu adalah: dia itu merupakan tipe Kristus atau dia adalah Tuhan Yesus sendiri.

 

            Dan, jika boleh saya jelaskan, ini merupakan bukti akhir bahwa jabatan imam Harun, jabatan imam Lewi adalah sementara saja. Ada tujuan Allah dalam mendidik Israel, namun pada saat rencana itu terlaksana, ia diselesaikan untuk selama-lamanya.

 

            Tidak ada jabatan imam Lewi, yang mana kita bisa duduk untuk mempelajari jalan menuju Allah. Kita memiliki imam tinggi yang tidak mempunyai awal dan akhir, tidak mempunyai leluhur, dan tidak ada keturunan. Ia tetap menjadi imam untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek.

 

            Nah, salah satu dari hal yang indah—dan betapa luar biasanya itu, adalah pada tahun ini, dalam khotbah kita tentang Kitab Kejadian, kita harus meniru cara Abraham memberi hormat di hadapan El Elyon dan di hadapan Melkisedek, imam Allah Yang Mahatinggi. Ia memberinya segalanya sejak dari mulanya. Di dalam Kejadian 4:4 dikatakan,” Habil mempersembahkan kepada Allah minchah,” jelas sekali itu adalah persepuluhan.

 

            Ini terjadi 400-500 tahun sebelum Hukum Taurat. Dan kita menemukannya lagi dalam kisah Yakub, ketika berada di Betel, ia terbangun dari mimpi indah tentang malaikat yang turun naik di tangga. Dan akhirnya 400 tahun kemudian, hal persepuluhan dimasukkan ke dalam Hukum Taurat.

 

            Persepuluhan itu suci bagi Tuhan. Itu merupakan jiwa dan hati. Allah disebut sebagai pemilik surga dan bumi, dan segalanya adalah milikNya.

 

            Dalam Mazmur 24 ayat 1 dikatakan, “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.”

 

            Merupakan kepunyaan Allah. Dan Allah memberikannya kepada kita di dalam perjalanan hidup ini. Allah memberikan kepada kita kemampuan dan kekuatan dan substansi kita.

 

             Dalam Ulangan 8:18 dikatakan, “Tetapi haruslah engaku ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan.” Dalam Lukas 19:13, Allah berfirman, “Pakailah ini untuk berdagang sampai Aku datang kembali.” Pragmateuomai: istilah “pragmatic” berasal dari sana. Pragmateuomai: secara literatur, kata ini berarti “berdagang, melakukan bisnis,” sampai Aku datang kembali.

 

            Dan Allah senang dengan kita ketika kita bekerja dan kita menyisihkan segala penghasilan kita yang kita berikan dengan penuh keyakinan kepadaNya. Allah memberkati hambanya yang setia. Menurut Maleaki 3:10 :

 

Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu—bagian yang disisihkan yang suci bagi Allah—ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, dan ujilah Aku apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

 

            Kita tidak ingin takut. Kita mau melayani Allah di dalam kasih dan penyembahan. Dan tanda dari pengabdian itu adalah, apapun yang Allah berikan pada saya, dengan penuh keyakinan akan saya sisihkan sepersepuluh bagi Dia.

 

            Saya akan tutup dengan ayat yang paling indah yang ada di dalam Alkitab, yang baru saja kita baca: “Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.” Ketika saya sisihkan sebagai persembahan suci bagi Allah, bagian untukNya, saya membawanya ke gereja. Dan manusia-manusia ini menerimanya. Mereka mengambilnya dan membawanya ke rumah perbendaharaan Allah. Tetapi, Alkitab mengatakan bahwa orang yang sebenarnya menerima persepuluhan itu berada di surga. Di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup. Jadi, saya membawanya, menyerahkannya kepada manusia daging ini, yang berada di bumi. Namun, sebenarnya saya memberikannya kepada Tuhan kita. Sungguh suatu kehormatan hanya dengan memikirkan bahwa, ketika kita membawa bagian suci itu yang adalah milik Allah, pada waktu saya membawanya ke sini dan menyerahkannya ke tangan para pelayan gereja, sebenarnya, saya menyerahkannya ke dalam tangan Sang Juru Selamat yang agung yang memerintah di surga dan yang pada suatu hari nanti kita akan saling bertatap muka.

 

            Bolehkah saya tambahkan satu hal? Pada saat anda sedang kesusahan, sangatlah sulit—sungguh sulit untuk menyisihkan sebagian dari yang anda miliki, sedangkan anda sangat membutuhkannya. Sulit untuk menyisihkannya bagi Allah. Tetapi Allah menyuruh anda, dan Ia berfirman, “ Jika engkau melakukannya, Aku akan memperhatikanmu, Aku akan memberkati engkau.”

 

            Saya bersama sebuah kelompok hari ini. Dan salah satu pria dari kelompok tersebut, seseorang yang sangat terpelajar, berkata,” Apakah anda baca di koran tentang siapakah yang memberi kepada Tuhan? Yang kaya memberikan bagian yang sangat kecil dari kekayaannya. Orang-orang yang melayani Allah dan yang memberi kepada pekerjaan Allah adalah kaum miskin.”

 

            Saya tidak membaca artikel itu. Saya katakan padanya saya belum membacanya.

            Bukankah itu suatu hal yang mengagumkan? John D. Rockefeller—pada masa hidupnya ia adalah orang terkaya di dunia—mengatakan,”Seandainya saya tidak belajar untuk memberi persepuluhan pada waktu saya masih muda—sewaktu masih miskin—saya pasti tidak akan memberi persepuluhan saat ini, dan sekarang saya memiliki uang yang berjuta-juta banyaknya.”

 

            Suatu hal yang indah dan mulia bagi kita dengan hanya bersandar pada kebaikan Allah. Dan apapun yang kita dapatkan dengan tangan kita secara kudus, buah sulung, kita sisihkan untuk Allah dan berharap pada Allah untuk memberkati kita : bahwa ia berikan kesehatan pada kita dan kita tidak sakit; bahwa ia memberkati pekerjaan kita; bahwa kita tidak akan tenggelam dalam hal-hal yang dapat menghancurkan kita.

 

            Ya Allah, pada saat kami memandang kepadaMu dan bersandar di tanganMu, dan ketika kami bergantung kepadaMu, Tuhan, menguduskan dan menyucikan keyakinan dan kepercayaan kami. Dan kami percaya Allah tidak akan mengecewakan kita. Ia akan memegang janjiNya dan Ia akan memberkati anak-anakNya yang  kudus.

 

            Sekarang, sebentar saja, kita akan mentahbiskan dua orang bagi pelayanan gereja. Dan ini adalah pelayanan kita. Dan kita berdoa supaya anda sekalian akan tetap di tempat       untuk momen pentahbisan dan pengabdian tersebut.

 

            Alasan saudara-saudara kita yang bisu dan tuli ada di sini pada malam ini adalah—anda lihatlah anak muda yang menterjemahkan khotbah malam ini dalam bahasa isyarat bagi mereka—alasannya adalah karena salah satu dari anak muda yang akan dinobatkan nanti telah dipanggil Allah untuk melayani saudara-saudara kita yang terkasih itu, walaupun ia bisa mendengar dan bisa berbicara. Karena itulah mereka ada di sini, untuk bersuka cita di dalam berkat Allah atas pentahbisan anak muda itu, yang akan menjadi pendeta di tengah-tengah kita.

 

            Nah, Brother Fred McNabb, kita akan menyanyikan sebuah lagu penyembahan. Dan sementara kita bernyanyi, apabila anda, atau sebuah keluarga, atau pasangan suami-isteri, atau hanya satu orang saja mau menjadi pelayan di gereja ini, hendak memberikan hati anda, hidup anda, tempat tinggal anda kepada Allah untuk menjawab panggilan Allah kepadamu.

           

Pada saat kita menyanyikan lagu penyembahan ini, pada not pertama dari bait yang pertama, datanglah. Dan malaikat-malaikat akan menyertai anda pada saat anda berjalan ke depan, sewaktu kita berdiri sambil bernyanyi.