SEBUAH MONUMEN SETINGGI LANGIT

(A MONUMENT HIGH AS HEAVEN)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Kejadian 11:4

08-31-88

 

Sekali lagi, kami mengucapkan selamat datang kepada Anda semua yang berbagi bersama kami di radio KCBI. Anda adalah bagian dari First Baptist Church di Dallas. Dan ini adalah pendeta yang membawakan pesan berjudul: “Sebuah Monumen Keanekaragaman Manusia”. Sebuah Monumen Setinggi Langit. “Sebuah Monumen yang Universal seperti Umat Manusia.”

 

Dari bacaan yang diambil dari pasal kesebelas kitab Kejadian ayat keempat, ada pengakuan, suatu harapan  dari mereka yang membangun Babel. Dan frase itu berbunyi, “marilah kita cari nama.” Kemegahan manusia—“marilah kita cari nama”. Ini tampaknya menjadi naluri manusia. Ini universal.

 

Kita kembali ke permulaan, sebelum sejarah, di Skotlandia. Saya mengatakan hal ini karena sebagian besar dari kita adalah anak-anak dari nenek moyang yang berasal dari Skotlandia atau dari Irlandia atau dari Wales atau dari Cornwall atau dari Britania. Ada Cairn. Itu adalah batu-batu yang disusun tanpa tujuan, kecuali untuk mengingat seseorang atau suku yang membangunnya—suku Cairn.

 

Yang paling mengagumkan adalah yang ada di Irlandia. Kelilingnya 40 langkah. Tingginya 80 kaki. Itu terbuat dari 180.000 ton batu, dibangun sebelum sejarah manusi a ditulis.

 

Di banyak bagian Inggris di mana jarang ada batu, Cairn itu dibuat dari tanah. Tetapi, bagaimanapun caranya, mereka hanya berbeda bahannya.

 

Itu adalah upaya yang besar dari seseorang untuk membangun nama bagi dirinya sendiri. Misalnya, seorang pemohon bisa berkata kepada tuannya, “Aku akan menambahkan batu pada cairn-mu”—kemegahan.

 

“Marilah kita cari nama.” Salah satu monument prasejarah yang aneh –Cromlech dia Wales—batu-batu yang besar menopang sebuah lembaran batu yang besar, dan satu batu itu beratnya lebih dari dua puluh ton.

 

Kita semua tahu obelisk. Sebuah monument batu yang beebentuk prisma yang puncaknya berbentuk pyramid, beberapa di antaranya setinggi 105 kaki. Anda bisa melihatnya di Mesir, dan salah satunya, disebut Jarum Cleopatra, yang dibawa ke Amerika, dan Anda bisa melihatnya di sebuah taman di New York City. Dan tentu saja, Piramid; salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Piramid ditemukan di Mesir dan juga ada di Meksiko.

Piramid Chiaps di Mesir tingginya 500 kaki. Diperlukan 100.000 orang budak, pekerja, dan 50 tahun untuk membangunnya.

 

Dunia melihat itu semua selama berabad-abad dan bertanya-tanya apakah itu, dan untuk apa diciptakan. Sebagian orang mengatakan bahwa itu dibangun untuk tujuan astronomis. Sebagian orang mengatakan bahwa itu dibangun untuk menyangkal batas padang pasir. Sebagian orang mengatakan bahwa itu dibangun untuk menyimpan makanan.

 

 Ketika akhirnya kita tahu mengapa itu dibangun—itu adalah monumen bagi kemegahan manusia. orang-orang yang membangunnya, menuliskan namanya supaya bisa disembah, di mana tubuh mereka bisa dikuburkan, dan mereka bisa dikenang selamanya.

 

Masih banyak yang bisa kita lihat di dalam peradaban Barat kita. Triumphal Arches, pada mulanya dibangun sebagai gerbang. Anda memasuki kota melalui salah satu gerbang itu. Kemudian, mereka dipisahkan dan ditempatkan di jalan-jalan utama.

 

Kalau Anda ingin melihat yang paling menarik di dunia, lihatlah Arch of Titus di Roman Forum. Di sana, di tiap sisinya, Anda akan melihat pahatan tentang kemenangan Titus atas bangsa Yahudi pada tahum 70 masehi, dan membawa perabotan indah dari Bait Suci—tempat lampu lentera bercabang tujuh—sebuah monumen kemegahannya.

 

Tidak jauh dari Arch of Titus, Anda akan menemukan Arch of Constantine. Dan , tentu saja, kalau Anda pernah lihat di Paris, di jalan utama, Anda akan melihat Arch of Triumph.

 

Nah, di Roma, Anda akan mengingat Tomb of Hadrian. Itu terletak di tepi sungai Tiber, 220 kaki tingginya, tentang solidaritas yang besar, tidak ada tujuan sama sekali kecuali sebagai monumen kemegahan Hadrian.

 

Dan, salah satu keajaiban dunia adalah Musoleum. Itu adalah makam di Halicarnassus untuk Mausolus raja Caria, dibangun oleh jandanya Artemisia pada tahun 363 s.M—140 kaki tingginya, 120 kaki panjangnya, 100 kaki lebarnya,d an itu adalah salah satu keajaiban dunia, seperti Taj Mahal. 

 

Pernahkah Anda melihat itu? Bagi saya, itu adalah bangunan paling indah yang masih ada sekarang. Di Agra, India dibangun oleh Kaisar Mogul, Shah Jahan, untuk mengenang istri kesayangannya. Dan kalau Anda ke sana, ia dikubur di sana dan istrinya juga dikubur di sana.

 

Jadi, daftarnya akan terus bertambah. Monumen untuk kemegahan manusia. Nebukadnezar membangun taman gantung. Collosus of Rhodes—salah satu keajaiban dunia.

 

Pernahkah Anda duduk di pintu masuk pelabuah Rhodes? Tingginya 120 kaki dan dibangun pada tahun 280 S.M., dan tetap berdiri di sana hingga sebuah gempa bumi menjatuhkannya ke laut. Dan kemudian ditarik kembali supaya besinya bisa dilebur dan digunakan untuk keperluan lain.

 

Salah satu hal yang berperan dalam kejatuhan Yoyakim , yang memerintah Yehuda pada tahun 607 hingga 597 masehi, adalah bahwa ia mencoba meniru, Firaun Necho dari Mesir dan Nebukadnezar dari Babel.

 

Kalau ini Anda terapkan pada masa sekarang—kalau Anda pernah melihat buku Dale Carnegie, How to Win Friends dan Influence People—Andrew Carnegie ingin memiliki bagian dalam sebuah sistem perkeretaapian di mana orang bisa makan dan tidur saat menempuh perjalanan. George Pullman menguasai industri perkeretaapian pada waktu itu. Dan ketika Andrew Carnegie datang padanya untuk mencari kemungkinan membangun sesuatu seperti itu, dan dia tidak mendapatkan persetujuan  George Pullman hingga akhirnya Andrew Carnegie berkata, “Marilah kita namai Pullman”—“marilah kita menyebutnya Pullman,” dan Pullman langsung menanggapi. Dan setelah itu Pullman menguasai semua kereta api lama di Amerika.

 

Ambisi pribadi membakar seperti api, dan ini berasal dari dunia. Ini tidak berasal dari Allah. Anda melihat  bahwa dalam kisah Yesus, bagian yang paling dramatis dan indah adalah ketika Yesus membasuh kaki murid-muridnya, Ia “datang tidak untuk dilayani, tetapi untuk melayani.” “Jika Tuhan dan Majikan Anda membasuh kaki Anda, Anda juga harus memnbasuh kaki orang lainnya.” Dan saya telah berkata, meskipun saya belum pernah melihatnya, di dalam gereja Baptis, saya sama sekali tidak keberatan melakukan pelayanan pembasuhan kaki, sama sekali tidak keberatan. Dan saya ingin sekali membasuh kaki Anda. Saya suka melakukannya. Ketika kita melakukan sesuatu untuk meninggikan diri kita, itu adalah kemegahan pribadi. Kita memperlihatkan sebuah semangat yang berlawanan dengan Tuhan kita—kasih karunia dan tujuan Allah di sorga bagi hdiup kita.

 

Sekarang, bolehkah saya tambahkan sesuatu? Ada monumen yang menjulang ke langit yang akan menyenangkan Tuhan, yang akan memberkati jiwa. Saya namakan tiga. Sebuah kehidupan yang monumental, sebuah kehidupan yang diberikan kepada Allah, sebuah kehidupan yang dipersembahkan kepada Kristus. Paulus menulis di dalam Filipi 3:

 

“Akhirnya, saudara-saudaraku … Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

… Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku … dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri … melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus …mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya. dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

 

Itu adalah semangat yang mulia, semuah hidup yang monumental, yang dipersembahkan kepada Kristus. Saya suka jawaban orang yang berkata, “Anda bertanya apa pekerjaan saya? Pekerjaan saya adalah melayani Kristus, dan mencari nafkah dengan berjualan barang kelontong atau menawarkan asuransi atau menyemir sepatu atau menggarap ladang. Ini saya lakukan untuk membayar tagihan, tetapi tugas dan pekerjaan saya adalah memelayani Kristus”—sebuah kehidupan yang monumental yang menjulang ke langit.

 

Sebuah rumah yang monumental, sebuah rumah yang diberikan kepada Kristus, sebuah rumah Kristen. Ketika saya masih muda, ibu saya memiliki ambisi terhadap saya. Jadi, sebagai anak kecil, ia memberikan pelajaran ekspresi kepada saya, dan ketika usia saya bertambah, saya diajari  pembacaan dramatis dan deklamasi.

 

Suatu ketika, di salah satu universitas di Texas, saya menang, sebagai seorang siswa tingkat dua di sekolah—saya memenangkan sebuah piala perak, yang mengakui deklamasi itu, pidato seorang patriot. Dan ketika Anda belajar, dan Anda menyampaikan deklamasi itu—ini salah satunya. Ini adalah pidato yang menakjubkan yang disampaikan oleh Henry W. grady, editor The Atlanta Constitution, seorang pria membantu menyembuhkan luka antara Utara dan Selatan setelah Perang saudara—dalam pidato ini, ia berbicara tentang rahasia kekuatan Amerika. Jadi sang orator berkata:  

 

Ia berdiri di tepi Chesapeake Bay dan di sana ia melihat di hadapannya orang-orang Amerika asli dikaji ulang. Dan kemudian, baarisan tentara Amerika di pantai dan ketika ia melihat pendaratan kapal-kapal Amerika, Angkatan Laut dan orang-orang yang berbaris itu, ia berkata kepada dirinya sendiri, “Pasti kekuatan Amerika terletak pada angkatan darat dan lautnya.”

 

Lalu, sang orator besar itu berkata bahwa ia ada di Capitol dan , di sana, di ibukota  nasional kita, ia melihat para pembuat undang-undang di Senat dan di Kongres, merumuskan undang-undang demi kebaikan bangsa Amerika. Lalu, ia berkata:

 

Aku berubah pikiran, dan berpikir di dalam hatiku, “Pasti rahasia kekuatan Amerika ada di dalam proses demokrasinya, peerintahannya yang konstitusional.”

 

Lalu, sang orator besar itu  menggambarkannya dalam bahasa yang tidak ada taranya—ia menggambarkan suatu kunjungan kepada sorang teman lama di sebuah tanah pertanian di Georgia. Dan ketika pekerjaan hari itu selesai, dan petani tua itu masuk ke rumah, dan berkumpul dengan keluarganya, membuka Alkitab, membacakan Kitab Suci dan berlutut bersama dengan keluarganya dan berdoa, sang orator besar itu berkata:

 

Ketika aku melihat petani yang berdoa itu, angkatan darat dan laut dan kekuatan militer Amerika mati. Dan gedung legislative kita menjadi antar Negara bagian yang berjauhan, dan aku berkata di dalam hatiku, “Kekuatan Amerika ada di dalam rumah orang-orang Kristen.” 

 

Selamat malam! Tujuh puluh tahun berlalu sejak saya membacakan deklamasi seperti itu, mengingat deklarasi seperti itu. tetapi, pikiran sang orator besar itu membakar hatiku setelah bertahun-tahun—sebuah monumen setinggi langit, sebuah rumah Kristen.

 

Dan ketiga: sebuah monument setinggi langit, sebuah gereja yang monumental. Sebuah gereja yang monumental seperti gereja ini. Jemaat Allah, Sidang Jemaat Tuhan.

 

Saya pernah menggambarkannya suatu hari, ketika kita datang hadir di dalam ibadah di St. Paul’s Cathedral di London. Dan ketua dari Katedral itu menjadi pengkhotbah. Dan di sekelilingnya yang sangat rohani, dan di atas mimbar yang tinggi, ia berdiri untuk mentampaikan khotbah. Pertama-tama ia berbicara tentang ikan paus di Atlantik Utara, dan ia menekankan fakta bahwa mereka mungkin akan punah. Itu adalah poin pertama—ikan paus di Atlantik Utara.

 

Bagian yang kedua, poin keduanya, berpusat di Afrika Selatan. Dan ia sangat menekankan adanya pemerintah kulit putih yang opresif di Afrika Selatan. Itu adalah poin kedua.

 

Hal yang ketiga berkenaan dengan pemerintahan Tory, pemerintah konservatif di Britania Raya. Dan ia tampaknya sangat tidak senang dengan sikap konservatif dari pemerintah Britania Raya.

 

Dan poin keempat di dalam khotbah itu berkenaan dengan distrik keuangan di London—sesuatu yang tidak bias saya masuki karena saya tidak mengenal distrik keuangan di London. Itulah keempat poin dalam khotbahnya.

 Kemudian, mereka menyanyikan beberapa pujian ritual. “Amin, amin, amin, amin, amin.” Dan mereka bubar.

 

Sekarang hal seperti itu terus berlangsung di seluruh bumi. Tidak heran orang-orang pergi ke gereja, menguap, keluar dan bermain golf dan lupa kembali.

 

Apa yang kita butuhkan adalah gereja yang menjembatani Firman Allah, tidak punya komitmen selain meninggikan Tuhan kita, menyerukan nama-Nya, meminta berkat-berkat Allah atas karya tangan kita, pengampunan dosa-dosa kita, keselamatan atas jiwa kita, berkat-berkat bagi anak-anak kita. Oh, Allah, biarlah kami menjadi seperti itu—sebuah gereja yang monumental!

 

Dan itulah seruan kami kepada hati Anda malam ini. Adakah keluarga yang mau bergandengan tangan dengan kami di dalam ibadah dan persekutuan, naik ke sorga bersama kami? Adakah seseorang—Anda, yang malam ini mau menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya? “Tuliskan namaku di dalam Kitab Kehidupan dan suatu hari, ketika saya mati, bukakanlah bagiku pintu sorga, gerbang kemuliaan.”

 

Maukah Anda menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda malam ini? Adakah seseorang yang, digerakkan oleh Allah, akan menjawab panggilan Roh Tuhan di dalam hati Anda malam ini?

 

Sebentar lagi, kita akan menyanyikan sebuah lagu seruan dan saya akan berdiri di sini. Kalau Allah telah berbicara kepada hati Anda, jiwa Anda, menyambut di dalam nama Yesus yang mati demi dosa-dosa kita, dibangkitkan untuk menyelamatkan kita—mati untuk menyelamatkan kita, bagkit untuk menjaga agar kita tetap selamat, memperlihatkan tidak adanya kesalahan di hadirat kemuliaan-Nya yang besar.

 

Kalau Anda ingin dating, saya akan berdiri di sini dan kita akan berdoa bersama. Allah memberkati Anda. Para malaikat mengiringi jalan Anda, semsntar kita berdiri dan sementara kita bernyanyi.