KEDALAMAN AIR

THE DEEP WATERS

 

Dr. W. A. Criswell

 

Kejadian 1:2

10-13-57

 

            Selamat bergabung dengan kami dalam pelayanan First Baptist Church di Dallas. Saya, gembala akan membawakan khotbah pada pagi hari ini dengan judul AIR YANG DALAM. Salah satu tanda-tanda yang pasti dari Firman Tuhan terletak pada maknanya yang dalam dan jauh menjangkau. Ada lagu pembukaan di dalam Firman Tuhan yang tidak didapatkan di tempat lain. Sebagi contoh, kemarin dulu ada seorang pria di gereja ini bertanya kepada saya, “Pak Gembala, apakah ada agama lain yang di dalamnya ada nubuatan? Bukankah satu-satunya agama di dunia ini yang di dalamnya terkandung nubuatan, selain dari iman Kristen, iman Kristen Ibrani ?”  Sejauh yang saya ketahui, jawaban saya atas pertanyaan itu sifatnya membenarkan. Mungkin ada agama-agama lain yang melakukan kehidupan doa yang terus menerus, dan korban bakaran. Tetapi sejauh yang saya ketahui, satu-satunya iman yang di dalamnya terkandung nubuatan penglihatan akan Tuhan, dan seorang nabi yang berdiri untuk berbicara atas nama Tuhan, dan untuk menyingkapkan masa depan dan takdir terhadap urusan Allah dengan umat manusia, satu-satunya Tuhan yang saya kenal adalah Tuhan yang benar. Sekarang, dalam pembacaan Firman Tuhan, tidaklah bijaksana membandingkannya dengan kalimat-kalimat fiksi, atau kalimat-kalimat atau cerita-cerita di bidang sekuler. Yesus, suatu saat berkata, “Perkataan-perkataan yang kukatakan kepada-Mu adalah roh dan hidup” [Yohanes 6:63]. Ada makna yang sangat dalam di dalam Firman Tuhan.

 

            Mudah untuk secara kebetulan membaca Firman Tuhan dengan teliti, baca saja; baca seperti anda membaca sebuah novel, baca seperti anda membaca sebuah artikel majalah, baca saja, telusuri. Hal itu dapat dilakukan, dan saya tidak bilang tidak berguna. Lebih baik telusuri, lebih baik baca secara tergesa-gesa, dari pada tidak pernah membacanya sama sekali. Namun, bagi seorang anak Tuhan yang bersedia mendengarkan suara Roh, ada kedalaman-kedalaman dari Firman Tuhan yang tidak terduga. Ada kekayaan-kekayaan dan harta terpendam di dasar laut yang tidak pernah dilihat oleh mata manusia. Tidak terduga. Anda tidak dapat menduga kedalaman makna Firman Tuhan. Yang perlu dilakukan adalah berhenti dan melihat dan mendengarkan dan diajarkan oleh Roh. Dan Roh akan menyingkapkan kedalaman makna yang belum pernah kita pikirkan atau belum pernah kita ketahui. Firman Tuhan tetap sama seperti diri-Nya sendiri, dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. Tidak terbatas, tidak terduga. Kita dapat melihat sebagian besar, kita dapat mengenalnya sepotong-sepotong, tidak selalu ada kedalaman lain, kekayaan lain, pertambangan emas dan perak yang lain, bintang-bintang dan kumpulan bintang lain dari kemuliaan yang tidak pernah dapat kita sentuh. Kita akan membaca Firman Tuhan, tidak secara kebetulan, maupun asal-asalan; kita akan membacanya seperti Tuhan sendiri, di dalam Roh-Nya, yang akan menyingkapkannya bagi kita untuk melihat harta terpendam dan kekayaan di dalamnya, yang kalau kita tidak lakukan, maka kita tidak pernah mengetahuinya. Nah, pagi ini kita akan membahas salah satu dari serangkaian pembahasan tersebut. Yang kita maksudkan adalah air yang sangat, sangat dalam.

 

            Hal ini memiliki sebuah arti di dalam Kitab Injil. Mereka adalah simbol-simbol. Mereka adalah gambaran awal. Mereka adalah contoh-contoh. Dan mereka melakukan, tidak hanya dalam satu contoh khusus, didalam hari-hari Tuhan kita menjadi manusia, tetapi mereka memuat di dalam diri mereka sendiri kebenaran spirituil yang besar yang terus berlanjut melalui abad dan milenium. Sekali lagi, kebenaran adalah seperti Firman Tuhan, seperti Tuhan itu sendiri, abadi ; tidak pernah berubah. Sekarang, untuk memulainya, bukalah Alkitab dalam pasal pertama Kitab Kejadian : “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kejadian 1:1). Bagaimana IA melakukannya pastilah didalam kemuliaan dan kemegahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan melakukan semuanya tanpa kesempurnaan, keindahan dan kemuliaan. Namun, Tuhan melakukan semuanya, itu pastilah keindahan yang tiada bandingnya, kemuliaan yang tak terlukiskan, jadilah bumi, jadilah langit, saat Tuhan pertama kali menciptakannya pada mulanya. Kemudian, dan kami telah menyelesaikan ini dalam kebaktian pukul 8:15 – waktu itu, disana terlempar dari surga, anak fajar, bintang dalam mahkota Tuhan, Lucifer. Dan bersamanya, jatuhlah seluruh penciptaan. “Bumi belum berbentuk, dan bumi menjadi” – tohu wbahu- “tidak berbentuk, hampa, kosong. Dan gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” (Kejadian 1:2) – kekacauan, hancur, gelap, kehampaan, perairan yang terbuang.

 

            Jumat malam lalu, saya mendapatkan sekilas penglihatan kecil mengenai... , dalam imajinasi, menurut saya dunia ini pasti menyerupai dunia saat jatuh dalam kehancuran dan kekacauan. “ Gelap gulita menutupi samudera raya” – air dibawah, air diatas. Jumat malam lalu, sehubungan dengan badai dahsyat yang melewati wilayah negara bagian sebelah barat, kami terbang diatas Samudera Pasifik dari Los Angeles ke San Diego; kemudian datang menyeberangi bagian depan teluk Kalifornia, melalui Mexico sebelah utara, dan memotong kembali ke Texas dibawah El Paso. Semua menuju ke utara, dan kami menyusuri pinggiran – semua menuju ke utara, beratus-ratus mil dilewati disana, yang dahsyat, semakin panas, awan hitam dan kilat bercahaya, serta guntur bergemuruh. Dan selagi ada diatas Pasifik, disini dan disana, perairan yang luas terbuang di sebelah bawah. Melihat suasana tersebut selama dua jam, cahaya kilat yang dahsyat itu, tersia-sianya permukaan yang luar biasa itu, gelapnya awan-awan itu, saya berpikir. Seperti itulah dunia ini dilihat pada hari penghakiman dan kematian itu. “Dalam, air yang dalam dan gelap gulita menutupi samudera raya dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Maka, didalam Kitab Injil, samudera raya menjadi sebuah contoh, sebuah bentuk, sebuah gambaran penghakiman Tuhan, kematian dan penghancuran – gelombang besar dan ombak yang meliputi kita, samudera raya yang menghancurkan bumi ini, dan jiwa serta kehidupan.

 

            Sekarang, sebelum kita mengikuti lebih jauh, saya harus berhenti sejenak, karena air tidak selalu berarti seperti itu. Air digunakan didalam Kitab Injil untuk menandakan hal-hal lainnya. Dan kita akan melihat hal-hal tersebut saat ini. Kemudian kita akan meneruskan dengan pengertian penghakiman Tuhan, kematian, pengrusakan dan penghancuran. Seperti yang saya katakan, air, didalam Kitab Injil dapat menggambarkan lebih awal hal-hal lainnya, dan gambaran awal tersebut dapat dengan mudah dilihat , dipahami dengan konteks bagaimana air itu digunakan. Nah, ini salah satunya. Air digunakan dalam Kitab Injil sebagai bentuk pembersihan. Itu satu – penyucian dalam air. Satu yang paling menarik yang dapat anda baca disini di dalam Alkitab adalah didalam pasal ketiga Injil Yohanes, saat disana timbul perselisihan, di ayat ke dua puluh lima, timbulnya sebuah perselisihan antara beberapa orang murid Yohanes, dan orang-orang Yahudi mengenai, sekarang lihatlah hal ini, mengenai penyucian, mengenai pembersihan, mengenai pemurnian. Murid-murid Yohanes dan orang-orang Yahudi berada dalam sebuah diskusi, sebuah perselisihan mengenai pembersihan, penyucian. Sekarang, lihatlah pada ayat berikutnya,” Lalu mereka datang kepada Yohanes (muridnya) dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan (menunjuk pada Yesus) dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." (Yohanes 3:26). Anda melihat hal itu ? Dalam ayat ke dua puluh empat, perselisihan itu mengenai pembersihan. Ini adalah mengenai pemurnian. Dalam ayat ke dua puluh enam, saat mereka membawa perselisihan itu kepada Yohanes, anda lihatlah apa yang mereka diskusikan. Itu menyangkut baptisan – baptisan Yohanes dan baptisan Yesus. Saya melihat dari hal itu, maka, air baptisan itu, pada satu hal menunjuk pada pembersihan, untuk pemurnian, untuk penyucian. Sekarang, hal itu mempunyai arti yang lebih mendalam dan spirituil daripada hanya penyucian kedagingan, pembersihan kedagingan.

 

            Dalam pasal ke tiga belas pada Kitab Injil Yohanes, anda melihat kisah Yesus mencuci kaki murid-murid. Dan Simon Petrus berkata, Tuhan, jika hal itu harus dilakukan untuk menjadi bagian kerajaan-Mu, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya : “ Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya”. (Yohanes 13:9,10) – artinya, kita dibersihkan dan sebuah tanda pembersihan, tentu saja adalah baptisan kita. Kita dibersihkan . Dan ia yang telah dibersihkan, yang sudah dimandikan, tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya. Selamanya anda tidak perlu diselamatkan lagi. Anda tidak diselamatkan lagi, hanya satu kali. Anda tidak dipermandikan lagi, hanya satu kali : “dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” (1 Yohanes 1:7). Anda diselamatkan sekali. Dan ia yang sudah mandi, ia yang sudah dibersihkan, tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya. Itu adalah bagaimana anda hidup melewati hari-hari dalam kehidupan anda, selagi anda berjalan dalam cara Kekristenan, kaki anda menjadi kotor. Dan tiap hari anda perlu untuk meminta kepada Tuhan untuk membersihkan anda dari dosa pada hari itu. Satu hari tiap kalinya, satu hari tiap kalinya,”Tuhan, bersihkan kakiku, basuhlah kakiku.”Air adalah bentuk pembasuhan dari Tuhan. Dalam pasal kelima belas Injil Yohanes, dan ayat yang ketiga, Yesus berkata, “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 15:3). Dalam pasal ketujuh belas (Injil) Yohanes, pada ayat ketujuh belas, Yesus berkata,”Kuduskanlah mereka” – sucikan mereka- “ dalam kebenaran : firman-Mu adalah kebenaran.” (Yohanes 17:17).

 

            Dalam Mazmur 119 dan ayat ke sembilan, pemazmur berkata:” Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.(Mazmur 119:9). Dalam Efesus pasal kelima belas dan ayat ke dua puluh tujuh, kita dibersihkan, kita dikuduskan, dengan “menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman” (Efesus 5:26).

Dalam Yohanes pasal ketiga disini, dan ayat kelima belas, kita “dilahirkan dari air dan Roh” (Yohanes 3:5). Itulah dia, kita lahir dari pembasuhan dan kita lahir dari kekuatan Roh yang hidup  - dibasuh dengan air oleh Firman. Dibersihkan oleh Firman; dikuduskan oleh Firman; dibuat bersih dan suci oleh Firman; dan diberikan kekuatan kembali oleh Roh Kudus Tuhan. Nah, itu adalah sebuah bagian dari keyakinan Yohanes. Yohanes tidak pernah menyebut mujizat Yesus, sebuah “mujizat” : ia menyebut hal tersebut semeia – tanda-tanda, contoh-contoh. Hal itu berarti sesuatu yang lain. Sesuatu yang bersifat fisik ini memiliki sebuah arti yang dalam dan spirituil, dan Yohanes dengan pengetahuan yang dalam yang diberikan Tuhan baginya, dapat melihat hal tersebut. Dan ia menulis Ajarannya dengan memilih tujuh dari contoh-contoh tersebut, sesuatu yang terjadi, dimana ia melihat pewahyuan rohani yang hebat dari Tuhan. Itulah salah satu arti dari air. Adalah untuk membersihkan. Adalah laven, menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman” (Efesus 5:26).

 

            Baiklah, arti kedua dari air. Air digunakan dalam Kitab Injil untuk menyegarkan dan kekuatan hidup Roh Kudus. Seperti hujan tertumpah dari surga yang jatuh keatas bumi, maka Roh Tuhan tertumpah tanpa batas melalui Kristus. Air menunjuk, pada tempat yang kedua, untuk pembersihan, untuk penyegaran, dan kekuatan untuk hidup dari Roh Kudus. Saat ini, anda akan melihat dengan jelas dalam bagian seperti pada pasal ke sepuluh surat 1 Korintus: “dan mereka semua minum minuman rohani (spirituil) yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.” (1 Korintus 10:4). Mereka minum minuman rohani. Saat Musa memukul batu dengan tongkat, mengalirlah air kehidupan, dan mereka minum daripadanya. Dan air itu, mengalir dari batu rohani, yang adalah Roh Kudus. Saya mengetahui hal tersebut dari Yohanes pasal ketujuh, ayat ke tigapuluh tujuh dan ketiga puluh delapan. Sekarang, lihatlah apa yang Yesus katakan, dan kemudaian lihat apa yang diartikan Yohanes akan hal tersebut. Baiklah, inilah apa yang dikatakan Yesus: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

(Yohanes 7:38). Sekarang, ayat berikutnya adalah apa yang Yohanes lihat mengenai hal itu. Bukankah sudah saya beritahu bahwa Yohanes memiliki pengetahuan rohani yang mendalam ? Dan hal yang Yesus katakan, ia melihat maksud spirituil mereka. Dan hal-hal yang Yesus lakukan, merupakan jenis-jenis pewahyuan spirituil yang hebat. Baiklah, sekarang lihatlah pada hal ini, Yesus berkata, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”  Sekarang, ini adalah apa yang Yohanes katakan,”Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.”  Yohanes mengatakan bahwa sungai dari air rohani itu , yang akan mengalir keluar dari mereka yang percaya kepada Kristus, adalah sebuah contoh. Itu adalah sebuah perkataan awal bentuk datangnya Roh Kudus melalui kita dan masuk kedalam dunia setelah Yesus disalibkan dan dibangkitkan dari kematian. Jadi air, yang mengalir keluar dari air-, air yang mengalir dari batu karang rohani. Air ini adalah sebuah bentuk dari Roh Kudus Tuhan.

 

            Sekarang anda akan melihat keseluruhan Alkitab. Dalam Yehezkiel pasal ke empat puluh tujuh merupakan satu yang terbaik, terlengkap, penglihatan paling agung didalam dunia ini. Disitu Yehezkiel melihat sungai Tuhan mengalir keluar dari bait suci di Yerusalem, sedalam pergelangan kaki, sedalam lutut, sedalam pinggang, semakin naik, sampai manusia tidak dapat berenang menyeberanginya; air yang luar biasa dan semua menjadi hidup kemana air itu datang; semua yang hidup dimana sungai menyentuh sampai seluruh bumi disatukan oleh indahnya keagungan- sebuah gambaran pekerjaan Roh Kudus dari Tuhan. Anda lihat lagi dalam Kitab Wahyu dalam pasal dua puluh dua dan ayat yang pertama dan kedua : Dan aku melihat “sungai air kehidupan, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu, yang jernih bagaikan kristal.” (Wahyu 22:1). Dan disampingnya ada pohon kehidupan, yang daunnya dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa, sungai Tuhan. Disana ada sebuah sungai, yang alirannya menyenangkan kota Tuhan. Maka, saya mengatakan arti yang kedua dari air, adalah menunjuk pada penyegaran, kekuatan yang diberikan untuk hidup dari Roh Kudus Tuhan.

 

            Sekarang, ada arti lain dari air didalam Kitab Injil. Air mewakili, sekali lagi, kadangkala didalam Kitab Injil, dan saya katakan, dengan konteksnya anda dapat mengartikannya dengan mudah. Air menunjuk, sebagai hal yang ketiga dalam Kitab Injil ; air menunjuk pada ketidakstabilan dan kelemahan, pada kelemahan dan kebutuhan ; dan itu juga menunjuk pada ketidaktentraman diantara orang-orang dan bangsa-bangsa didunia. Sekarang, itu menunjuk, saya katakan pada ketidakstabilan dan kelemahan. Dalam pasal empat puluh sembilan Kitab Kejadian, Yakub berkata kepada anak lelaki tertuanya, Ruben. Ruben lemah seperti air : ‘Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama ‘ (Kejadian 49 :4). Kemudian ia mengatakan padanya alasannya. Mengapa yang pertama lahir tidak mewarisi berkat. Membual seperti air, lemah seperti air. Anda lihat lagi dalam 1 Samuel pasal tujuh , dimana – saat Samuel telah melakukan kesalahan, Israel yang berdosa ke Mizpa. Dan mereka menangis kepada Samuel meminta pembebasan, mereka berkumpul disana di Mizpa, dan lihat apa yang mereka lakukan. Pertama, mereka menimba air dan menumpahkannya di hadapan Tuhan (1 Samuel 7 :6). Apa artinya itu ? hari Minggu lalu kita mendiskusikan itu. Itu berarti mereka mengakui kelemahan dan kesuraman mereka dihadapan Tuhan – menumpahkan air di hadapan Tuhan, kelemahan.

 

            Dalam 2 Samuel pasal empat belas dan ayat empat belas, itu menunjuk pada diri mereka sendiri: “kita seperti air yang tercurah ke bumi” (2 Samuel 14:14). Air, lemah dan tidak stabil. Dalam Wahyu pasal ke tujuh belas, malaikat berkata pada Yohanes; "Semua air yang telah kaulihat, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak (orang banyak) dan kaum dan bahasa” (Wahyu 17:15). Tidak stabilnya gerakan air. Dalam Yesaya pasal lima puluh tujuh, Yesaya berkata , Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang (Yesaya 57:20). Gerakan air lemah, tidak stabil. Itu adalah satu dari arti kegunaan air dalam Kitab Injil.

 

            Sekarang, arti yang besar, meskipun, kegunaan air dalam Kitab Injil adalah ini, yang akan saya mulai. Hal ini menunjuk pada penghakiman Tuhan. Dalam ,air yang dalam; kematian dan penghancuran dari penghakiman Tuhan. Dan untuk berlalu melewati air adalah untuk berlalu melewati penghakiman, dan penghancuran serta pahitnya kematian – berlalu melewati air. Saya ingin kita melihat itu, dan terutama karena itu diterapkan dengan Tuhan kita. Saya telah memilih empat contoh dalam Alkitab dimana anda dapat melihat Tuhan kita dan bangsa-Nya pergi melewati kedalaman, kedalaman air. Yang pertama adalah satu  yang jelas, yang serta merta hinggap dalam pikiran anda. Penghakiman yang pertama, yang mana merupakan ciri khas penghakiman Tuhan, selamanya dan akhirnya, adalah penghancuran bumi ini dalam air bah di jaman Nuh. Dan dosa dunia ini sampai kepada Tuhan. Dan Tuhan menyesal bahwa Ia telah menjadikan manusia.” Dan Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia..., tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja"(Kejadian 6:3). Kemudian penghancuran, setelah itu kematian, “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN” (Kejadian 6:8); dan hal itu menyenangkan Tuhan, dalam kemurahan hati-Nya, untuk mengampuni Nuh dan delapan jiwa lain. Bagaimana Tuhan melakukannya ? Dalam sebuah contoh. Dalam sebuah bentuk. Dalam sebuah arti. Nuh, membuat bagiNya sebuah bahtera dan Ia memberikan ukurannya. Dan setelah engkau masuk kedalam bahtera itu yang telah Ku-rancang, kemudian Nuh, kau dan istrimu, Sem, Ham dan Yafet anak laki-lakimu dan istri-istri mereka, engkau semua masuk di satu pintu bahtera itu. Dan Tuhan menutup pintu itu. Dan saat Nuh dan keluarganya berada didalam bahtera itu dan Tuhan menutup pintu bahtera itu, datanglah dari langit untuk pertama kalinya, banjir besar dari hujan. Mereka belum pernah melihat hujan sebelumnya. Disitu keluarlah dari kedalaman,  air mancur Tuhan. Dan air diatas, air dibawah, bertemu di bumi ini. Disana ada pengrusakan dan penghancuran yang luas – penghakiman dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Nuh diselamatkan didalam bahtera. Tetapi bahtera tersebut dikocokkan oleh banjir yang membuatnya kebawah dan dengan banjir dibuat naik. Dan ombak serta gelombang memukulnya, dan bahtera bergulung melewati badai. Dan melalui bahtera, sebuah contoh, sebuah bentuk atas keselamatan kita didalam Kristus. Tetapi ia harus pergi melewati air yang dalam, dan gelombang serta ombak yang memukulnya. Sebuah tanda. Sebuah gambar. Air yang dalam, dan Kristus pergi melewatinya. Dan kita, diselamatkan oleh-Nya. Itu adalah satu.

 

            Baiklah ? Dan sedikit waktu yang tersisa, inilah yang lain-lainnya – Laut Merah, dan Yordan pada saat pasang. Mereka adalah tanda, mereka adalah contoh, mereka adalah gambaran dari air yang dilewati dimana Tuhan menebus manusia merupakan hal yang pasti, dan bagaimana Tuhan didalam Kristus menyelamatkan kita. Air Laut Merah adalah sebuah gambaran dari penebusan kita, dan itu terletak di belakang kita. Dan air Yordan adalah gambaran dari pintu masuk kita kedalam tanah perjanjian, dan itu ada dihadapan kita. Sekarang, lihatlah bagaimana kita pergi melewati air perjanjian menuju tanah perjanjian. Jalan masuk kita ada di belakang sana, pembebasan kita; penghakiman Tuhan atas Mesir, dan pembebasan Tuhan melalui Laut Merah.  Bagaimana Tuhan telah melepaskan kita dari gelap gulita dunia ini, keluar dari perbudakan, masuk kedalam kehidupan dan kebebasan yang agung dari Tuhan. Itu ada dibelakang kita. Sekarang, air yang dalam yang ada dihadapan kita. Sekarang, anda lihatlah ini. Yordan sedang dalam keadaan banjir. Banjir ini sedang memenuhi tepiannya. Sungai kematian, sungai yang gelap, antara kita dan tanah perjanjian. Sekarang, lihat: Dan Tuhan berfirman, Sesungguhnya, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan.

 

Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan (Yosua 3:11-17).; tabut itu, ada di alas dari air Yordan yang mengalir sampai semua seluruh bangsa Tuhan selesai menyeberangi sungai. Kemudia tabut itu menyeberang, dan air yang membanjir itu tertutup kembali -  Ia mengalami maut bagi semua manusia (Ibrani 2:9). Juru selamat kita di air di Yordan, mengalami maut bagi semua manusia. Dan Ia tidak akan berpindah sampai anak-anak pilihan Tuhan selesai menyeberang ; semua selamat pada sisi yang lain, dalam, air yang dalam.

 

            Saat ini, saya ingin anda untuk membuka satu yang singkat ini. Saya ingin anda membuka pada Kitab Keluaran pasal kelima belas. Pasal kelima belas Kitab Keluaran. Ini adalah satu hal yang lainnya. Keluaran lima belas. Sekaran bukalah ayat yang kedua puluh tiga; Keluaran lima belas dan ayat ke dua puluh tiga; Lihatlah yang satu ini ---

 

Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara – “pahit” – itulah sebutan kata Ibrani untuk “pahit” – Mara.

Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"

 

---Bagaimana kami akan hidup ? Kami akan mati di padang gurun yang panas ini. Apa yang akan kami minum? Bagaimana kami akan hidup? Kami akan mati di padang gurun yang panas. Apa yang akan kami minum? Airnya terasa pahit, Mara.

 

Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis………

 

---Dan Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu. Mengapa Tuhan melakukan itu ? Itu adalah sebuah contoh. Itu adalah sebuah bentuk.

dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis (Keluaran 15:23-25).

 

Yesus, dalam penyaliban dan dalam kemantian-Nya, dilemparkan kedalam air pahit penghakiman dan mati untuk kita. Dan sekarang, tidak ada yang tersisa, kecuali manisnya kebangkitan, hanya itu. Kematian tidak lagi pahit. Kematian tidak lagi penghakiman dan penghancuran dari Tuhan bagi orang-orang Kristen. (Tuhan) menunjukkan kepadanya sepotong kayu, lemparkan kedalam air kematian dan jadikan itu manis. Yesus dilemparkan kedalam pahitnya air penghakiman. Sekarang, tidak ada yang tersisa selain manisnya kebangkitan. Mulia, mulia, mulia, bunyi sangkakala, di sisi yang lain, dan bersatunya anak-anak Tuhan di tanahnya. Itulah semuanya. Itulah semuanya. Itulah maksudnya, hal yang sama yang akan anda lihat pada 2 Raja-Raja dan pasal enam serta ayat enam. Mata kapak itu hilang, dan itu adalah barang pinjaman. Dan orang itu berteriak-teriak kepada Elisa sang nabi. Kemudia Elisa memotong sepotong kayu dan dilemparkannya kedalam air, dan apa yang sudah tenggelam dan hilang, dikembalikan lagi (2 Raja-Raja 6:1-7). Ada lagi yang seperti itu. Yesus yang merupakan Ranting dilemparkan kedalam air dan apa yang terhilang dan tenggelam dipulihkan kembali.

 

            Sekarang, sebentar lagi, bolehkah saya menunjuk pada satu hal lainnya? Setelah itu saya selesai. Di Kitab Yunus – Yunus pasal kedua terdengar seperti Mazmur yang kita baca. Dalam Yunus pasal kedua ayat ketiga, Yunus menangis di pusat lautan. Katanya : ‘‘Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku (Yunus 2 : 3). Air merangkumku bahkan sampai ke jiwa. Ke tempat yang dalam, penghakiman, dan kematian, serta penghancuran. Dan Tuhan kita berfirman,” Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam (Matius 12:40). Oh, penghakiman, dan penghancuran serta kematian. Lihat, itu bukan hanya sekedar kata – sepintas lalu: tetapi memiliki arti rohani yang dalam. Dan hal-hal yang terjadi ini, hal yang  terjadi ini, sebagai teladan bagi kita – peringatan, kebangkitan, kebenaran rohani bagi kita, pada siapa akhir dunia telah datang. Dan bagi kita yang membaca dan mengerti,  Firman Tuhan adalah sebuah pembersihan, sebuah pemurnian, sebuah pengudusan jiwa kita. Terpujilah Tuhan, yang telah membuka bagi kita air pancuran kasih dan kemurahan hati.

 

            Saat ini, kita nyanyikan lagu kita dan selagi kita menyanyikannya, seseorang diantaramu, memberikan hatinya kepada Tuhan. Seseorang meletakkan hidupnya bersama kita dalam persaudaraan gereja; sebuah keluarga diantaramu; atau satu diantaramu; selagi kita menyanyikan lagu, anda majulah dan berdiri di sampingku. Kita berhenti sejenak saat ini. Di sekeliling balkon, dibawah tangga ini; di lantai bawah ini; datang disampingku segera. Pada not pertama bait kesatu, aku memberikan hatiku dalam iman pada Tuhan; atau, kita datang pada persaudaraan gereja. Selagi kita menyanyi, anda datanglah. Selagi kita berdiri dan bernyanyi.