KETUJUH MUKJIZAT TERBESAR

(The Seven Mightiest Miracles)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diedit oleh Dr. Eddy Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas

4 Mei 1988

 

Kejadian 1:1

 

Malam ini adalah salah satu studi yang paling menarik, bagi saya, yang pernah saya siapkan. Ini berjudul: Ketujuh Mukjizat Terbesar di Sepanjang Masa. Dan kalau Alkitab Anda sudah siap, maka akan kita mulai.

Mukjizat besar pertama dari tangan Allah ada di dalam Kejadian 1:1: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Ini adalah awal dari semua keberadaan. Apa pun itu, berawal di dalam karya kreatif Allah kita yang Mahakuasa. Sekarang, apa yang tidak Anda sadari adalah, sampai sekarang semua orang ateis dan evolusionis dan para ilmuwan sekuler percaya bahwa materi bersifat kekal—bahwa itu sudah ada di sini selamanya, akan ada selamanya, dan tidak ada keberadaan yang kreatif. Semua ilmuwan ini, kecuali mereka yang merupakan orang percaya yang rendah hati yang percaya pada penciptaan oleh Allah, semua ilmuwan dan semua evolusionis percaya akan hal itu. Tidak ada waktu dan tidak ada dunia di sekitar kita dan di atas kita. Tetapi, Allah mengatakan hal yang berbeda. Di dalam surat Petrus yang kedua, ketiga, dan keempat, rasul Petrus mengacu pada para pengejek yang mengatakan bahwa segala sesuatu tetap seperti adanya dari awal penciptaan—tidak ada yang abadi. Tidak ada, tetapi ada keberadaan yang kekal.

Sekarang, pada hari di mana kita hidup, ilmuwan sekuler telah mengalami pergumulan. Telah terlihat dengan jelas bahwa ada waktu dan tempat ketika alam semesta bermula. Salah seorang guru besar dari generasi modern kita, namanya Steven Weinberg. Ia adalah profesor fisika di Universitas Harvard. Ia telah menulis buku yang baru saja diterbitkan yang berjudul Tiga Menit Pertama : Pandangan Modern Mengenai Asal-Muasal Alam Semesta (The First Three Minutes: A Modern View of the Origin of the Universe). Ia baru-baru ini mendapatkan hadiah Nobel dalam bidang Fisika. Ia mengakui tiga hal di dalam buku itu. Nomor satu, alam semesta ada permulaannya—titik awal baik dalam waktu dan dalam ruang. Pengakuan kedua di dalam buku itu—alam semesta diatur oleh sebuah prinsip kosmologis. Yang ia maksudkan adalah bahwa ada hukum-hukum yang pasti dan dapat diamati di seluruh alam semesta yang seragam dan universal. Hukum yang sama yang berlaku di sini, berlaku di bulan, berlaku di Mars, berlaku di Yupiter, berlaku di galaksi ini, berlaku di semua galaksi di alam semesta. Hukum itu adalah: “Alam semesta bersifat Isotropis dan homogen. Yang dimaksud dengan isotropis adalah bahwa alam semesta tampak sama dari semua arah. Yang dimaksud dengan homogen adalah bahwa alam semesta tampak sama oleh semua pengamat.” Di mana pun Anda berada atau siapa pun Anda, ini adalah alam semesta yang sama yang diatur oleh hukum-hukum yang sama, terbuat dari barang yang sama. Prinsip kosmologis adalah landasan bagi semua penelitian ilmiah. Ketika kita mengirimkan seorang manusia ke bulan, kita sangat percaya bahwa di bulan hukum-hukum yang sama seperti di bumi itu juga berlaku. Ketika Armstrong berbicara di mikropon di bulan, kita dapat mendengar kata-katanya saat bibirnya bergerak. Hukum-hukum di seluruh alam semesta adalah seragam dan universal. Semua ciptaan Allah juga seperti itu. Baiklah, pengakuan ketiga di dalam buku itu—alam semesta adalah sebuah kesatuan. Ini lebih daripada sebuah konglemerasi besar yang terdiri atas atom dan molekul yang berputar dengan bebas dan secara acak bertabrakan satu sama lain. Ada kohesi, dan itu berarti ada maknanya.

Sekarang kita bahas penemuan-penemuan mutakhir karena memperngaruhi ilmuwan sekuler yang ateis. Dr. Robert Jastrow, seorang yang mengaku ateis yang bukunya tentang astronomi sangat banyak digunakan, menulis di dalam New York Times, dan saya mengutipnya: “Bagi ilmuwan yang hidup dengan iman dan kekuatan nalarnya; kisah itu berakhir seperti sebuah mimpi buruk. Ia telah mendaki gunung ketidaktahuan. Ia hampir menaklukkan puncaknya yang tertinggi. Ketika ia mencapai batu tertinggi, ia disambut oleh serombongan ahli teologi yang telah duduk di sana selama berabad-abad.” Orang yang percaya pada Allah pasti akan melakukan hal itu, dan ilmuwan sekarang sedang menegaskan bahwa sang pengkhotbah telah mengkhotbahkannya kepada semua generasi. Allah menciptakan dunia ini supaya manusia menguasainya. Bukankah begitu; Rufus? Allah mengatakan hal itu di dalam tulisan yang baru saja Anda baca. Semua ciptaan ini adalah untuk kebaikan manusia—semuanya. Dan ketika kita memilikinya untuk Tuhan kita, kita menghormati tujuan kudus Allah ketika menciptakan alam semesta ini dan menciptakan kita supaya berada di dalamnya. Itu adalah mukjizat besar pertama.

Mukjizat besar kedua adalah penciptaan kehidupan. Di dalam Kejadian 1:11, 20, 21, 24, 25, 26, 27, kita telah memiliki perhitungan yang mendasari penciptaan kehidupan. Kita menabrak para ilmuwan sekuler yang ateis. Ada banyak faktor yang diperlukan supaya ada kehidupan sehingga tidak bisa dibayangkan dan mustahil kehidupan bisa muncul dengan sendirinya. Kaum evolusionis berkata kehidupan menciptakan dirinya sendiri, bermula dari amuba atau paramecium dan kemudian tumbuh menjadi gumpalan; kemudian tumbuh menjadi semacam buih; kemudian tumbuh menjadi semacam ikan; kemudian tumbuh menjadi semacam binatang; akhirnya, melalui simpanse dan binatang berkantung dan kera, akhirnya berevolusi menjadi kita. Supaya itu terjadi, pasti ada banyak sekali faktor yang muncul akan muncul bersama dalam urutan yang mengagumkan supaya terjadi sesuatu. Sekarang saya ingin memperlihatkan kepada Anda sesuatu tentang sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Saya mempunyai sebuah uang logam di dalam kantong saya. Saya punya banyak uang, tetapi di sini hanya ada satu. Saya ingin Anda memperhatikan. Kita berbicara tentang bagaimana sesuatu adalah mustahil apabila faktor-faktor yang menjadikannya menguntungkan, terjadi begitu saja. Seperti yang dikatakan oleh kaum evolusionis dan ilmuwan ateis, “Kehidupan terjadi begitu saja. Ia menciptakan dirinya sendiri.“ Ada banyak faktor yang diperlukan supaya muncul kehidupan.

Sekarang saya ingin Anda melihat faktor-faktor tersebut—betapa mustahil memikirkannya. Saya uang logam tadi. Anda lihat? Dan saya akan memasukkannya ke dalam kantong saya, setelah saya tandai. Saya menandainya. Ini adalah 1; saya memberi nomor 1 pada uang logam itu. Dan saya mengambil uang logam lainnya dan memberi tanda 2. Dan saya mengambil uang logam ketiga dan memberi tanda 3. Dan saya mengambil uang logam keempat dan memberi tanda 4. Dan 5, dan 6, dan 7, dan 8, dan 9—ada sepuluh uang logam di dalam kantong saya. Saya menaruh semuanya di dalam kantong saya. Saya akan mengeluarkan semuanya dari kantong saya. Dan saya merogoh kantong saya dan mengeluarkan semuanya. Baiklah, kita mulai. Ketika saya pertama kali merogoh kantong saya, ada kemungkinan 1 banding 10 untuk mendapatkan angka 1. Baiklah, kita teruskan. Pada penarikan kedua, ketika saya merogoh kantong saya, saya bisa mendapatkan dua uang logam secara berurutan, 1 dan 2, dan kemungkinan untuk mendapatkan nomor 1 dan 2 secara berurutan adalah satu banding seratus. Baiklah, yang ketiga kali, kemungkinan saya mendapatkan nomor 1, 2, 3 secara berurutan adalah satu banding seribu. Itu terus berlanjut sampai peluang saya bisa mengambil semuanya secara berurutan adalah satu banding sepuluh miliar. Tahukah Anda perbedaan antara satu juta dan satu miliar? Saya beritahu anda. Seandainya Anda mempunyai uang satu miliar dolar—kita mulai dengan satu juta. Tumpukan uang kertas seribu dolar setebal 6 inci adalah satu juta dolar. Seandainya Anda mempunyai uang satu miliar dolar dalam bentuk pecahan seribu dolar, maka tingginya adalah 127 kaki, lebih tinggi daripada monumen Washington. Itulah perbedaan antara satu juta dan satu miliar. Bagi kita ini hanya merupakan “J” dan “M”. Jadi, ketika saya mengatakan bahwa semua ini muncul bersama secara bertahap, ribuan dan ribuan faktor, Anda akan mendapatkan angka astronomis yang tidak bisa dimengerti oleh pikiran.

Saya hanya akan menunjukkan dua di antaranya. Bumi bergerak, berotasi kira-kira 1.000 mil per jam. Dalam dua puluh empat jam Anda akan mengelilingi dunia. Jika Anda mengubahnya sedikit, misalnya mengurangi kecepatannya, siang hari akan menjadi sangat panas sehingga tidak ada yang bisa hidup. Dan malam hari akan menjadi sangat dingin sehingga segalanya akan membeku. Kecepatan rotasi bumi harus tepat supaya ada kehidupan. Baiklah. Mari kita lihat faktor lainnya. Jika bulan sedikit lebih dekat, maka air pasang akan sangat tinggi sehingga akan menutupi daratan. Amerika Serikat, dari sisi Pasifik ke Atlantik, akan tertutup oleh gelombang air pasang. Itu hanya dua faktor. Ada ribuan faktor yang menyebabkan penciptaan kehidupan. Ini tidak mungkin terjadi begitu saja. Harus ada yang melakukannya. Dan itu adalah Allah.

Baiklah, mukjizat terbesar ketiga adalah penciptaan Alkitab. Dari ketujuh mukjizat terbesar Allah, yang ketiga adalah penciptaan Alkitab. Dua Petrus 1:20,21: “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” Ketika Anda membacanya, Anda tidak tahu apa yang sebenarnya dikatakan oleh rasul dan apa yang ia maksudkan. Masalahnya adalah penerjemahan kata-kata ini. “Sendiri“ (private)—idios; itu berarti “yang dilakukan sendiri oleh seseorang”. Itu tidak berasal dari pilihan pribadinya, tidak berasal dari pemikirannya sendiri, tidak berasal dari kehidupannya sendiri—idios. Sekarang kata yang kedua. Baiklah, berikutnya. “Penafsiran”—epilusis yang berarti “penyingkapan”. Kata Yunani itu berarti “membebaskan (unloosing), melepaskan (releasing)”. Tidak ada penyingkapan pribadi. Baiklah, gennetos, yang diterjemahkan sebagai “menjadi ada (came into being)”. Tidak ada Kitab Suci yang ada karena pemikiran, kemauan, dan penyingkapan seseorang sendiri. Ia tidak menemukannya sendiri. Ini tidak keluar dari dirinya sendiri. Nubuat turun di masa lalu ketika orang-orang kudus Allah—phero—yang dibimbing oleh Roh Kudus. Ini adalah mukjjizat terbesar ketiga sepanjang masa. Manusia tidak diperkenalkan untuk menulis Alkitab. Musa tidak mengenal Samuel. Samuel tidak mengenal Yeremia. Yeremia tidak mengenal Matius. Dalam kurun waktu 1.600 tahun, buku ini muncul. Ada peristiwa-peristiwa yang diceritakan di dalam buku ini yang terjadi ribuan dan ribuan tahun setelah nubuat itu dinyatakan.

Ada tiga kata yang digunakan di dalam Alkitab yang memberikan karakter pada Kitab Suci. Yang pertama adalah apokalupsis, yang berarti “pewahyuan“. Allah membukakan visi dan kita bisa melihat. Yang lainnya adalah theopneustos, “diilhami”; ini adalah kuasa dan hadirat Roh Kudus yang ditransmisikan. Dan yang lainnya adalah terasis, yang berarti “penggenapan Firman Allah.” Saya telah bercerita tentang John Wycliffe, yang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris. John Wycliffe mati sebelum para pemburu mendapatkannya untuk dibakar di tiang. Jadi yang mereka lakukan hanyalah menggali tubuhnya. John Wycliffe, kami mempunyai Wycliffe Translating Center di pinggir kota kita—the Wycliffe Missionaries. Yang mereka lakukan hanyalah menggali tubuhnya setelah ia mati. Mereka tidak bisa menangkapnya untuk membakarnya, sehingga mereka menggali tubuhnya dan membakar tubuhnya dan melemparkan abunya di Sungai Swift. Dan Sungai Swift mengalir ke Sungai Avon. Dan Sungai Avon mengalir ke Sungai Severn. Dan Sungai Severn mengalir ke laut. Dan ombak, pantai-pantai di dunia. Itu adalah gambaran tentang apa yang telah Allah lakukan sehubungan dengan Alkitab-Nya—mencapai ujung bumi, pantai dari ketujuh benua. Ini adalah mukjizat Allah—penciptaan Alkitab dan penyebaran pesannya yang mengagumkan.

Baiklah. Mukjizat terbesar keempat sepanjang waktu adalah penciptaan tubuh Yesus—perwujudan dari Anak Allah. Pada pasal pertama dari Kitab Lukas, malaikat datang kepada Maria—seorang perawan. Dan pada ayat ketigabelas, mengapa, ia berkata kepada Maria, dan kemudian ia berkata bahwa Maria akan menjadi ibu dari Anak yang berkuasa. “Hendaklah engkau menamai Dia Yesus”—Yosua, Juruselamat. “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi, …  dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Dan Maria berkata kepada malaikat itu—apa yang akan Anda katakan jika Anda adalah seorang perawan yang belum menikah, dan seorang malaikat datang dan berkata, “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki yang telah dinubuatkan ini”? apa yang akan Anda katakan? Pasti sama dengan yang ia katakan, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah (Lukas 1:31-35). Ini adalah mukjizat besar keempat di tangan Allah yang mahakuasa

Dan saya ingin memperlihatkan kepada Anda sesuatu yang mengagumkan dan luar biasa tentang hal itu. Setiap orang besar yang hidupnya dihormati, yang biografinya selalu ditulis, tanpa kecuali, dari awal sampai akhir dunia, semuanya berbicara tentang hidup mereka. Kemuliaan ada di dalam hidup mereka. Siapa pun mereka. Washington, ketika menyeberangi sungai Delaware dan membantu membangun dasar Amerika; atau Lincoln ketika ia mencoba mempertahankan Union. Itu terus berlanjut, dunia tanpa akhir. Ada satu pengecualian. Dan itu ada di dalam hidup Yesus. Kemuliaan-nya ada pada kematian-Nya—pada kematian-Nya. Dari ketiga Injil yang pertama, sepertiganya berbicara tentang minggu terakhir hidup-Nya. Dan di dalam Injil Yohanes, separuhnya bercerita tentang minggu terakhir dari kehidupan sang Juruselamat. Dan apa yang dikatakan oleh Paulus? “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus” (Galatia 6:14). Bukankah itu luar biasa? Oh, memang luar biasa—kesaksian kepada Tuhan Yesus. Jean Paul Richter, seorang sastrawan jenius Jerman menulis:“Ia yang paling kudus di antara yang berkuasa, yang paling berkuasa di antara yang kudus, dengan tangan-Nya yang tertusuk telah melepaskan semua kerajaan dari engselnya, telah membelokkan aliran abad-abad dari jalannnya, dan masih tetap memerintah“—Yesus Tuhan kita.

Mark Hopkins, pada abad terakhir ini, seorang pendidik Amerika dan presiden dari sebuah Institusi Pendidikan (college) berkata,“Kristus ada di tempat yang paling tengah dalam sejarah dunia. Dan pada posisi yang sentral itu, Ia berdiri seperti gunung besar yang menjulang tinggi ke langit. Lerengnya yang lebih jauh membentang ke arah penciptaan, dan lerengnya yang mengarah kemari menuju penyempurnaan segala sesuatu. Pada zaman sebelum Ia lahir manusia menatap dengan pandangan profetik. Pada zaman setelah kelahiran-Nya orang melihatnya iman historis. Oleh keduanya Ia sama-sama dilihat sebagai cahaya terang dari kemuliaan Bapa dan hadiah dari Allah kepada umat manusia.” Bukankah itu jelas? Dan sangat benar. Saya mempelajari bahasa Inggris dan tertarik pada Robert Browning. Dalam puisinya yang hebat “Kematian Di Gurun” (A Death in the Desert) hal ini dituliskan, yang menggambarkan, di dalam imajinasinya, kematian rasul Yohanes, yang berusia 100 tahun. Di sini ia berkata, “Saya berkata,”, mengutip Yohanes, “Pengakuan akan Allah di dalam Kristus/ Yang Diterima oleh Nalarmu, menjawab/ Semua pertanyaan di bumi dan di luarnya/ Dan telah membuatmu bijak.” Itulah Tuhan Yesus.

Mukjizat terbesar kelima sepanjang masa adalah penciptaan gereja. Di dalam pasal pertama dari Kisah Para Rasul, itu dimulai dengan turunnya Roh Kudus. Dan berakhir pada pasal yang sama—saya berbicara tentang pasal kedua—berakhir dengan kata, “Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.“ (Kisah Para Rasul 2:47). Ini adalah perubahan yang sangat mengagumkan di dalam diri para murid. Mereka takut. Mereka bersembunyi. Mereka kecil hati. Mereka kehilangan harapan dan iman. Dan sekarang mereka menantang seluruh kekaisaran Romawi—orang-orang yang sama ini. Tidak ada yang lebih menggetarkan untuk dibaca. Polycarpus adalah pemimpin jemaat di Smirna. Smirna adalah kota di dekat Efesus yang dekat dengan pantai Laut Aegea. Mereka menangkap dan berkata kepadanya,“Katakan ’Kurios kaisar—Caesar adalah Tuhan’, maka kami akan membiarkanmu hidup.“ Dan Polycarpus menjawab, Tidak. Ia menjawab, “kurios Iesous.” Kurios adalah kata untuk “Tuhan”; Kaisar, “Caesar”—“Caesar adalah Tuhan. Tidak. Yesus adalah Tuhan.” Dan mereka membakarnya di tiang. Sekarang mereka menumbangkan seluruh Kekaisaran Romawi. Mereka melakukannya. Itu adalah mukjizat dari Allah.

Baiklah, mukjizat keenam ada di dalam 2 Korintus 5:17: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Penciptaan kembali jiwa adalah mukjizat terbesar keenam sepanjang masa. Ini adalah mukjizat pertobatan Paulus. Ini adalah mukjizat kedatangan Anda kepada Tuhan Yesus. Suatu kali saya berdiri di katedral St. Paul, di mana Sir Christopher Wren dimakamkan. Katedral St. Paul adalah realisasi atas rancangan arsitektur impian dari arsitek Kristen yang tidak ada taranya tersebut. Dan di sana di makamnya ada tulisan “Lectar, si monumentum requires, circumspice.Lectar, pembaca; si monumentum requires, jika Anda mencari monumen; circumspice, lihatlah di sekeliling Anda. Dan katedral agung di London tersebut adalah monumen untuk mengenang kehidupan dan karya jenius dari Sir Christopher Wren. Saya mengatakan hal yang sama tentang Tuhan Yesus sekarang. “Lectar, si monumentum requires, circumspice.”—Lihatlah di sekitar Anda.” Lihatlah dia. Lihatlah mereka. Ini adalah mukjizat Allah—kuasa Kristus mewujud di dalam kita. Allah tidak mengecat dan mendandani mayat. Allah menciptakan kehidupan dan kita membaginya di dalam Tuhan.  

Baiklah, yang terakhir—mukjizat besar ketujuh sepanjang masa adalah penciptaan kembali dunia. Wahyu 21:1: 21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.” Ini adalah campur tangan Allah di dalam sejarah manusia. Ini dimulai dengan kedatangan kembali Kristus secara terbuka, dapat dilihat, dan pribadi. Tidak selamanya dosa dan penderitaan dan kesalahan ada di dunia. Tidak akan ada lagi kematian, kesedihan, tangisan, ataupun kesakitan, karena ini semua akan berlalu. Akan ada hari baru dan dunia baru dan ciptaan baru dan langit baru dan bumi baru dan kita akan menjadi orang-orang baru di dalam kerajaan-Nya.

 

 

Lihat! Ia turun dengan awan-awan,

Para Pendosa akan dibunuh

Ribuan, ribuan orang kudus datang,

Makin besarlah kemenangan rombongan-Nya

Haleluya! Haleluya!

(Dapatkah Anda mempercayainya?)

Allah turun ke bumi untuk memerintah

(Charles Wesley  “Lo! Her Comes with Clouds Descending”).

 

            Ini adalah mukjizat terbesar ketujuh sepanjang masa, ketika Allah turun dalam bentuk yang kasat mata untuk berkuasa atas langit dan bumi baru. Tidak akan ada lagi planet yang terbakar habis. Tidak akan ada lagi gurun pasir. Itu akan indah dan hijau seperti pada mulanya. Dan Allah membuatnya untuk kita, dan Ia akan mengembalikannya kepada kita pada hari yang baru itu ketika Yesus datang. Ketujuh mukjizat besar Allah.

Marilah kita nyanyikan lagu pujian. Dan sementara kita menyanyi, siapapun Anda, berikanlah hati Anda kepada Tuhan Yesus; datanglah ke dalam persekutuan gereja kita tercinta. Siapa pun yang menjawab panggilan Roh Allah di dalam hatinya, datanglah dan berdirilah di samping saya. Kita akan menyanyikan lagu, dan sementara kita menyanyi—dari balkon, ada waktu untuk turun ke sini. Pendeta, ini adalah saat bagi saya, dan di sini, dan di sini saya berdiri; sementara kita semua berdiri dan sementara kita menyanyikan lagu pujian