KETUJUH MUKJIZAT BESAR SEPANJANG MASA

(The Seven Mighty Miracles of All Time)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diedit oleh Dr. Eddy Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas

5 Mei 1991

 

Kejadian 1:1

 

Mengagumkan! Indah, mulia! Kita memuji Allah karena paduan suara dan orkestra kita, dan karena Juruselamat kita yang mereka muliakan dengan sangat bagus dan indah .

Selamat datang Anda semua yang berbagi di dalam siaran radio dan televisi ini. Anda sekarang adalah bagian dari First Baptist Church di Dallas. Ini adalah pendeta senior yang membawakan pesan berjudul: “Ketujuh Mukjizat Besar Sepanjang Masa.”

Ini adalah kesimpulan dari lima pesan yang dipersiapkan mengenai penciptaan dunia. Seiring dengan paduan suara yang agung menyanyikan gubahan Haydn yang berjudul Creation (Penciptaan), mereka meminta saya untuk menyampaikan empat khotbah mengenai penciptaan selama bulan April. Tetapi tema pada bulan Mei lain lagi. Dan saya pikir bahwa kita akan mendapatkan manfaat dari Hari Tuhan ini dan menyimpulkannya—ketujuh mukjizat besar dan mengagumkan sepanjang masa.

Alkitab mulai dengan mukjizat yang pertama ini: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” Kata tersebut bisa diterjemahkan menjadi “karya renda”-Nya. “hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.” Tidak ada bahasa, tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi (Mazmur 19: 5).

Ilmuwan semu dan orang pandai, orang-orang yang mengaku bisa menerjemahkan penciptaan kita mengejek dan menertawakan pengakuan pembuka Alkitab; bahwa materi, zat, alam semesta, penciptaan ada awalnya. Mereka berkata, “Zat, penciptaan, alam semesta semuanya adalah abadi. Tidak ada awalnya.” Surat Petrus Kedua pasal 3: “Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.“ Itu tidak ada permulaannya. Itu abadi. Lalu, para ilmuwan semu itu pun merasa malu dan tidak berdaya ketika para ilmuwan, mulai dari Albert Einstein sampai sekarang, telah sampai pada suatu pengakuan yang sama dan pasti bahwa penciptaan ada permulaan waktu dan ruang.

Saya mengutip; saya menyalin ini dari Dr. Steven Weinberg, yang adalah profesor fisika di Harvard University. Ia telah menulis buku yang berjudul Tiaga Menit Pertama: Pandangan Modern mengenai Asal-Muasal Alam Semesta (The First Three Minutes: A Modern View ot the Origin of the Universe). Ia baru-baru ini dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang Fisika. Dan ia membuat tiga pengakuan di dalam buku yang mengagumkan ini. Pengakuan nomor satu: alam semesta ada awalnya, suatu titik asal baik dalam waktu maupun dalam ruang.

Pengakuan nomor dua: alam semesta diatur oleh sebuah prinsip kosmologis, artinya hukum yang pasti dan dapat diamati di seluruh alam semesta yang seragam dan universal. Ada kutipan: “Alam semesta bersifat isotropis dan homogen. Dengan mengatakan isotropis berarti, yang kita maksud adalah bahwa alam semesta tampak sama dari semua arah. Dengan mengatakan homogen, yang kita maksudkan adalah bahwa alam semesta tampak sama oleh semua pengamat. Ketika kita mengirimkan orang ke bulan, kita sangat percaya bahwa di bulan semua hukum alam tetap sama seperti di bumi. Hukum alam di seluruh alam semesta adalah seragam dan universal.”

Pengakuan nomor tiga: alam semesta adalah suatu kesatuan. Alam semesta lebih merupakan sebuah konglomerasi besar yang terdiri atas atom dan molekul yang berputar dengan bebas dan bertabrakan secara acak satu sama lain. Ada kohesi dan oleh karena itu, ada artinya.

Lalu satu hal lagi: Sehubungan dengan penemuan-penemuan terakhir ini karena mereka mempengaruhi para ilmuwan sekuler yang ateis. Dr. Robert Jastrow, seorang agnostik yang buku pelajaran astronomi tulisannya sangat banyak dipakai, menulis, “Bagi ilmuwan yang hidup dengan iman dan kekuatan nalarnya; kisah itu berakhir seperti sebuah mimpi buruk. Ia telah mendaki gunung ketidaktahuan. Ia hampir menaklukkan puncaknya yang tertinggi. Ketika ia mencapai batu tertinggi, ia disambut oleh serombongan ahli teologi yang telah duduk di sana selama berabad-abad.” 

Mukjizat besar Allah yang pertama: penciptaan zat, materi, alam semesta ini, dan planet kita.

Mukjizat besar Allah yang kedua: penciptaan kehidupan. Dari antara seluruh alam semesta yang melintas di orbit mereka di atas kita dan di sekitar kita, dan dari antara semua planet yang Allah ciptaan, hanya ada satu yang bisa menopang kehidupan, di mana ada kehidupan, dan itu adalah tempat kita hidup.

Dan penganut paham evolusionis yang ateis berkata, “Tidak ada pencipta kehidupan. Ini adalah fenomena yang lahir secara kebetulan. Ini terjadi begitu saja. Dan semua atom dan molekul secara kebetulan bersama-sama masuk ke dalam penciptaan kehidupan. Mereka begitu saja menghasilkan apa yang kita sebut keberadaan yang hidup.”

Itu jelas adalah satu pengakuan aneh yang paling mengejutkan yang dapat dipikirkan: bahwa itu terjadi begitu saja; bahwa secara kebetulan melintas; bahwa semua ribuan faktor yang masuk ke dalam penciptaan kehidupan terjadi begitu saja.

Saya ingin memperlihatkan hal itu kepada Anda. Jika saya memilih salah seorang di antara Anda dan berkata, “Saya ingin Anda mengambil kesepuluh uang logam ini dan menomori mereka satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh. Saya ingin Anda memasukkannya semua ke dalam saku Anda. Sekarang, setelah menomori kesepuluh uang logam yang Anda masukkan ke dalam saku Anda, saya ingin Anda mengambil nomor satu.” Peluang Anda mendapatkan nomor satu adalah satu berbanding sepuluh.

Taruhlah kembali ke dalam saku Anda dan kocoklah dan saya berkata, “sekarang saya ingin Anda mengeluarkan dua uang logam secara berurutan, nomor satu dan dua.” Dan Anda memasukkan tangan Anda ke dalam saku Anda dan peluang Anda untuk mendapatkan nomor satu dan dua adalah satu banding seratus.

“Saya ingin Anda mengembalikan kedua uang logam itu ke dalam saku Anda dan mengocoknya. Kali ini saya ingin Anda mengambil semuanya secara berurutan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh.” Peluang Anda untuk dapat mengeluarkan semua uang logam itu secara berurutan satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, adalah satu banding sepuluh miliar.

“Baiklah,” kata Anda, “satu peluang banding sepuluh miliar.” Saya ingin Anda memperlihatkan perbedaan antara satu juta dan sepuluh miliar. Satu juta dolar akan berupa tumpukan uang kertas seribu dolar setebal enam inci. Itu adalah satu juta. Satu miliar adalah tumpukan uang kertas seribu dolar setinggi seratus dua puluh tujuh kaki, lebih tinggi daripada Washington Monument—itulah perbedaan antara satu juta dan satu miliar. Saya yakin Anda pasti tidak tahu hal itu. Anda tidak tahu. Peluang munculnya kehidupan karena suatu kebetulan secara astronomis tidak bisa dipikirkan. Ini adalah sebuah penciptaan oleh Allah yang Mahakuasa.

Mukjizat besar ketiga oleh tangan Tuhan adalah penciptaan Alkitab. Saya ingin memberikan sedikit pelajaran bahasa Yunani di sini. Itu tidak akan menyakiti kita. Surat Petrus Kedua—surat yang sama—rasul Petrus tulis pada bagian akhir dari pasal pertama: “kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi,” ia mengakui, “nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus  orang-orang berbicara atas nama Allah.”

Nah, sekarang sedikit pelajaran bahasa Yunani—siapkan hati Anda. Kitab suci tidak boleh ditafsirkan sesuai keinginan diri sendiri—idios, keluar dari diri Anda, Anda pribadi. “Penafsiran”—epilusis—sebuah keleluasaan, asal usul dan bermula di dalam Anda, ditemukan oleh Anda, dipikirkan oleh Anda, berasal di dalam Anda. “Is”—gennetos—ada, muncul. “Digerakkan”—pherō—dilahirkan. Tidak ada kata di dalam Kitab ini yang muncul karena keinginan penulis sendiri, tetapi oleh dorongan Roh Kudus  orang-orang berbicara atas nama Allah.”

Dan itu bukanlah mukjizat yang lebih kecil daripada alam semesta yang saya lihat tentang diri saya. Para penulis Kitab Suci, lebih dari empat puluh orang jumlahnya, hidup dalam waktu yang berbeda seribu enam ratus tahun, tulisan mereka memberikan pewahyuan yang mengagumkan. Dan ini adalah mukjizat; kesatuan dari pewahyuan tentang Kitab agung  tentang pikiran dan hati Allah. Luar biasa!

Jika Anda cukup tua, maka saya umumkan di sini bahwa sejak Malam Tahun Baru yang dimulai pada hari Sabtu, saya akan mulai dan mengkhotbahkan seluruh Alkitab hingga tengah malam. Ketika saya berdiri di sini, tepat di sini, untuk menyampaikan pesan, mengkhotbahkan Alkitab. Saya menyebutnya “Benang Merah Alkitab.” Ketika saya berdiri di sini, saya tercengang. Banyak sekali yang hadir di ruangan, berdiri di lantai bawah bersandar di dinding, di dinding lantai atas. Dan ketika saya selesai, empat jam kemudian, mereka masih tetap berdiri bersandar di dinding di lantai bawah dan lantai atas. Pengalaman khotbah terbesar sepanjang hidup saya. Apakah Anda percaya bahwa ada buku lain di bumi ini yang bisa menarik perhatian dan minat yang terus berkesinambungan seperti itu? Ini adalah mukjizat, Firman Allah.

Sebelum mereka bisa meraihnya, John Wycliffe meninggal. Ini terjadi pada tahun 1300-an. Mereka menggali mayatnya dan membakarnya, dan membuang abu John Wycliffe di Sungai Swift. Tetapi Sungai Swift mengalir ke Sungai Avon, dan Sungai Avon mengalir ke Sungai Severn. Dan Sungai Severn mengalir ke laut dan ketujuh lautan bertemu dengan benua-benua di dunia. Buku ini adalah sebuah mukjizat dari Allah, yang menyatakan hadirat dan pribadi dan hati dan kasih Juruselamat kita.

Mukjizat besar keempat dari Allah adalah inkarnasi Kristus Yesus Tuhan kita—Allah dalam wujud manusia. Seperti yang diakui oleh penulis Kitab Ibrani, “Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: “tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.“ Allah menjadi seperti kita, hidup seperti kita, menderita seperti kita, mengetahui setiap sisi perjalanan hidup kita.

Ada dua hal yang mengagumkan tentang Tuhan yang hidup, Allah yang menjadi manusia. Jean Paul Richter, seorang sastrawan jenius Jerman menulis:“Ia yang paling kudus di antara yang berkuasa, yang paling berkuasa di antara yang kudus, dengan tangan-Nya yang tertusuk telah melepaskan semua kerajaan dari engselnya, telah membelokkan aliran abad-abad dari jalannnya, dan masih tetap memerintah“—Yesus Tuhan kita.

Mark Hopkins, pada abad terakhir ini, seorang pendidik Amerika dan presiden dari sebuah institusi pendidikan (college) berkata,“Kristus ada di tempat yang paling tengah dalam sejarah dunia. Dan pada posisi yang sentral itu, Ia berdiri seperti gunung besar yang menjulang tinggi ke langit. Lerengnya yang lebih jauh membentang ke arah penciptaan, dan lerengnya yang mengarah kemari menuju penyempurnaan segala sesuatu. Pada zaman sebelum Ia lahir manusia menatap dengan pandangan profetik. Pada zaman setelah kelahiran-Nya orang melihatnya iman historis. Oleh keduanya Ia sama-sama dilihat sebagai cahaya terang dari kemuliaan Bapa dan hadiah dari Allah kepada umat manusia.”  

Tidak ada yang seperti Dia. Robert Browning pada abad terakhir ini menuliskan puisinya yang hebat A Death in the Desert (Kematian Di Gurun). Puisi itu ditulis untuk memerangi pengajaran rasional yang anti supranatural dari Friedrich Strauss, seorang teolog Jerman yang radikal. “Saya berkata,” demikian Robert Browning menulis di dalam puisi itu, “Pengakuan akan Allah di dalam Kristus/ Yang Diterima oleh Nalarmu, menjawab/ Semua pertanyaan di bumi dan di luarnya/ Dan telah membuatmu bijak.”

Tidak ada yang seperti Dia, Tuhan Yesus yang besar dan tidak ada taranya di dalam hidup-Nya sebagai manusia. Dan izinkanlah saya melakukan satu pengamatan lagi sebelum saya mengakhiri pembahasan tentang mukjizat ini. Semua biografi dan semua kisah tentang manusia memperlihatkan hidup mereka—apa yang mereka katakan, apa yang mereka lakukan. Kehidupan Kristus menjadi lebih besar ketika ia mati. Rasul Paulus menulis, “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus.” Dan di dalam Injil Yohanes Anda akan melihat hal itu. Separuh—separuh?—dari Inji Keempat ini penuh dengan hari-hari dan saat-saat terakhir hidup Tuhan kita. Tidak ada yang seperti Juruselamat kita, kemuliaan hadirat Allah sendiri.

Mukjizat besar nomor lima: ini adalah penaklukan besar dan mengagumkan oleh jemaat Kristus. Siapa yang percaya akan hal seperti itu? Kumpulan yang kecil itu, yang sedikit jumlahnya, menghadapi seluruh dunia Romawi dan penyembahan mereka kepada Caesar; dan akhirnya, hanya dalam beberapa abad, tiga abad, mereka menumbangkan seluruh dunia yang beradab dan menjadikan Yesus raja.

Saya berpikir tentang Polycarpus sang martir, pemimpin jemaat di Smirna. Ketika Yohanes semakin tua di Efesus, pemimpin jemaat di Efesus itu, Polycarpus adalah pemimpin jemaat di Smirna; dari ketujuh jemaat di Asia—Efesus, Smirna. Mereka menangkap Polycarpus dan mendirikan tiang untuk membakar Polycarpus di hadapan-Nya, dan berkata kepadanya,“Katakan ’Kurios kaisar—Caesar adalah Tuhan’, maka kami akan membiarkanmu hidup.“ Hanya satu pengakuan; dan Polycarpus menjawab,“Kurios Iesous—Yesus adalah Tuhan,“ dan mereka membakarnya di tiang itu.

Itu adalah kisah tentang saksi Kristen selama tiga abad pertama. Tetapi saksi di dalam jemaat Kristus itu menumbangkan kekaisaran Romawi, melepaskannya dari engselnya, menuliskan kembali sejarah manusia, dan menjadikan Yesus raja dan Tuhan.

Saya tidak pernah mendengar ada orang yang pernah melihat yang pernah mengakui ketuhanan Kaisar Romawi. Saya tidak pernah melihat ada orang yang pernah mendengar ada orang yang menyembah di bawah kaki dewa dan dewi Yunani. Memang suatu mukjizat, pengajaran oleh para rasul dan para murid pertama Yesus Tuhan kita.

Mukjizat besar keenam sepanjang masa: Anda—mukjizat kelahiran kembali. Seperti yang dikatakan oleh seseorang, “Saya tidak bisa menjelaskannya. Yang saya tahu adalah, dunia yang telah berubah atau saya yang telah berubah. Salah satu yang berubah.” Yang terjadi di dalam pertobatan manusia adalah mukjizat.

Jumat malam yang lalu, Jumat malam, Dr. Patterson dan saya, di Criswell College, menghadiri perjamuan sekolah. Dan beberapa anak muda memberikan kesaksian. Dan salah seorang di antaranya berdiri di sana dan berkata, “Saya adalah seorang bartender, menjual minuman keras, menjalankan usaha night club. Saya adalah seorang bartender. Dan di dalam mobil saya mabuk, saya sedang berkendara di jalan raya dengan kecepatan tinggi dan gagal melewati tikungan dan menabrak mobil lain.” Setelah tragedi kecelakaan yang mengerikan, di rumah sakit, di mana ia seharusnya mati, seorang polisi berkata kepadanya, “Ini adalah mukjizat karena engkau masih hidup. Ini pasti ada tujuannya.” Allah menggunakan pengamatan polisi itu, dan di atas ranjang rumah sakit dan menghadapi maut, ia berkata bahwa ia menemukan Tuhan dan memberikan dirinya kepada Yesus dan dipanggil untuk melayani, dan demikianlah saya datang di Criswell College kita ini.

Lector, si monumentum requires, circumspice.” Christopher Wren, arsitek besar yang merangcang katedral St. Paul di London—dimakamkan di sana—di dalam sarkofagus, di dalam kuburannya. Lector, pembaca; si monumentum requires, jika Anda mencari monumen; circumspice, lihatlah di sekeliling Anda.

Anda mencari sebuah mukjizat dari Allah? Lihatlah orang di sebelah Anda. Lihatlah wanita di sebelah Anda. Lihatlah orang-orang yang saleh ini dengan cara seperti ini, disentuh oleh tangan Allah. Kalau kita punya hari dan jam dan waktu, tiap orang dan orang yang duduk di sebelah Anda akan berdiri dan bersaksi tentang campur tangan Allah di sorga: “Saya diselamatkan. Saya menemukan Tuhan. Saya lahir kembali. Saya telah menjadi baru. Saya adalah anak Raja.” Ini mengagumkan. Ini adalah mukjizat. Dan ini terus berlanjut dari hari ke hari, sampai mukjizat besar terakhir dari Allah. Alkitab ditutup dengan: “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.“

Mukjizat terbesar dari mukjizat besar Allah yang ketujuh: rumah baru kita, bumi baru kita, cakrawala baru kita, langit baru kita, hidup baru kita dengan Allah di dalam Kristus Yesus.

Tidak mengherankan apabila Alkitab tersandung dalam hal bahasa! Tidak mungkin menggambarkan apa yang telah Allah persiapkan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Mata belum pernah melihatnya, telinga belum pernah mendengarnya, dan itu juga belum masuk ke dalam hati manusia. Hal-hal yang baik—hal yang mengherankan—yang telah Allah persiapkan bagi mereka yang mengasihi-Nya ada di luar jangkauan pikiran dan imajinasi manusia. Dan ini akan dibawa kepada kita saat Juruselamat kita kembali dari sorga. Dan kita menantikan dan hidup menuju hari terakhir dan penuh kemenangan.

 

Lihat! Ia turun dengan awan-awan,

Para Pendosa akan dibunuh

Ribuan, ribuan orang kudus datang,

Makin besarlah kemenangan rombongan-Nya

Haleluya! Haleluya!

(Dapatkah Anda mempercayainya?)

Allah turun ke bumi untuk memerintah

(Charles Wesley)

 

Dan kita akan menjadi hambanya, mewarisi ciptaan Allah, hidup di dalam hadirat-Nya, dunia tanpa akhir selamanya dan selamanya. Oh Terpujilah Tuhan! Oh, harapan yang besar! Oh, tugas besar yang Allah siapkan bagi mereka yang mengasihi-Nya!