NUH: PENGKHOTBAH YANG TEKUN

(Noah: Preacher of Perseverance)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diedit oleh Dr. Eddy Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas

13 Juli 1988

Kejadian 6:8-9

 

            Sekali lagi kami mengucapkan selamat datang kepada Anda yang berbagi dalam siaran radio ini. Ini adalah First Baptist Church in Dallas dan ini adalah pendeta yang membawakan pesan yang berjudul: “Nuh: Pengkhotbah yang Tekun”. Saya mulai dengan pesan tentang evolusi ini dan saya terpesona lagi dengan Alkitab. Jadi, selama ini kita melihat hal-hal yang diilhamkan Allah kepada Musa supaya dituliskan di dalam Kitab Kejadian.

            Ketika Anda membuka pasal 6 dikatakan: “Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah—yakni anak-anak Set—melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia—anak-anak perempuan Kain—itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

            “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata.” Tampaknya seperti Amerika. “Maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: ‘Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi’.”

            “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.” 120 tahun. Saya menerima sebuah buletin dari sebuah gereja Baptis di Australia, dan saya tidak pernah memikirkan atau membayangkan sesuatu seperti ini. Judulnya adalah: “Kesulitan di dalam Galangan Kapal.” Dan Allah berkata kepada Nuh, “Di manakah Bahtera yang telah Aku perintahkan untuk engkau buat?” Dan Nuh berkata kepada Tuhan, “Sebenarnya, tiga orang tukang kayuku sedang sakit. Penyalur kayu gofir mengecewakanku. Sekalipun kayu gofir telah dipesan selama hampir 120 tahun, apa yang bisa kulakukan, Tuhan?” dan Tuhan berkata kepada Nuh, “Aku ingin Bahtera itu selesai, sekalipun setelah tujuh hari dan tujuh malam.” Dan Nuh berkata, “Baiklah.”

            Tetapi ternyata tidak selesai. Dan Tuhan berkata kepada Nuh, “Kesulitan apa lagi kali ini?” dan Nuh berkata kepada Tuhan, “Subkontraktorku bangkrut. Bubungan yang kau perintahkan agar kupasang di bagian dalam dan luar Bahtera belum tiba. Para tukang pipa air mogok. Sem, putraku yang membantu pembuatan Bahtera, pergi bersama teman-temannya dengan Ham dan Yafet. Tuhan, aku tidak bisa menyelesaikannya.“

            Dan Tuhanpun marah dan berkata, “Dan bagaimana dengan binatang-binatang? Jantan dan betina dari tiap jenis yang Aku perintahkan agar tetap hidup di muka bumi?“ dan Nuh berkata, “Mereka telah dikirimkan ke alamat yang salah, tetapi akan tiba pada hari Jumat.“ Dan Tuhan berkata, “Bagaimana dengan lembu hutan dan tujuh pasang burung?“

            Dan Nuh meremas tangannya dan berkata, “Tuhan, kiriman lembu hutan terhenti. Engkau tidak bisa mendapatkannya, dan burung-burung hanya dijual separuhnya. Tuhan, Engkau tahu itu.“ Dan Tuhan dengan hikmat-Nya berkata, “Nuh, putra-Ku, Aku tahu. Kau pikir kenapa Aku telah mendatangkan banjir ke atas bumi?“

            Saya tidak pernah memikirkan sesuatu seperti itu. Nuh, pengkhotbah yang tekun. Apa yang menyebabkan banjir? Allah mengatakan di dalam Surat Petrus, Ia tidak akan pernah menghancurkan dunia lagi dengan air. Tetapi, Ia berkata, “Aku akan menghancurkan dunia lagi dengan api.” Banjir yang besar ini akan terulang dalam penghakiman Allah dan di dalam waktu Allah tetapi lain kali dalam bentuk api.

            Apa yang menyebabkan banjir? Penyebabnya adalah moral. Tidak ada pertimbangan lain, hanya moral. Ini dimulai dengan adanya perkawinan antara orang-orang yang percaya dengan yang tidak percaya. Ketika anak-anak Set melihat anak-anak Kain mereka menikah di luar kehendah Allah. Perkawinan silang antara keluarga Allah dengan keluarga dunia. Dan mereka tidak mewarisi kebaikan ayah-ayah mereka, anak-anak Set, tetapi kejahatan ibu-ibu mereka, anak-anak perempuan Kain. Dan ini adalah pelanggaran terhadap perintah Tuhan.

            Ketika Anda menikah, Anda harus menikah di dalam Tuhan. Dan di dalam janji perkawinan harus dikatakan bahwa Anda akan mempersembahkan rumahtangga Anda kepada Tuhan Yesus. Saya tidak bisa melihat kesaksian yang lebih indah daripada yang kita dengar sekarang, ketika pasangan menemukan Tuhan, memberikan diri mereka kepada Yesus dan dibangun, membangun rumah tangga mereka di atas dasar iman kepada Kristus.           

            Penolakan khotbah Nuh hampir tidak masuk akal. Selama 120 tahun ia telah menyampaikan pesan Allah kepada generasi yang keras kepala, dan tidak ada satu orang pun yang bertobat. Bayangkanlah seseorang berdiri, menyampaikan pesan dari Tuhan dan tidak ada seorang pun yang merespon? Setahun, dua tahun, 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun, 100 tahun, 110 tahun, 120 tahun dan tidak ada yang merespon.

            Jika kita menyampaikan firman di gereja kita dan tidak ada seorang pun yang merespon, saya mungkin sakit hati. Saya sangat sakit hati. Semangat saya hilang. Saya sangat sedih. Dan saya sangat kecewa. Hanya satu kali ibadah. Selama 44 tahun di sini, hampir tidak pernah ada orang yang tidak memberikan respon. Ketika kita melayani dan tidak ada seorang pun yang selamat dan tidak ada seorang pun yang menjawab panggilan Allah, sayang sekali. Tetapi, Nuh menyampaikan pesan Kristus selama 120 tahun dan tidak ada seorang pun yang bertobat, tidak seorang pun.

            Ada sisi lain dari kehidupan Nuh yang tidak biasa. Di dalam Ibrani 11:7 dikatakan, “Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan.” Banjir. “Bergerak dengan rasa takut, mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya.“ Bukankah itu adalah hal yang aneh? Rasa takut manusia membuat seorang pengecut kalah, tetapi rasa takut akan Allah membuat utusan Sorga  tidak takut. Bukankah itu aneh? Takut di hadapan manusia membuat Anda menjadi budak, tetapi takut kepada Allah akan membuat Anda berani seperti singa. Dan itulah Nuh, memberikan dirinya kepada Firman Tuhan, dan tanpa rasa takut kepada pencemooh dan generasi yang tidak percaya menyampaikan pesan Allah selama 120 tahun.

            Sekarang dalam waktu yang sedikit ini, saya ingin menyampaikan kita, dan mungkin mengambil contoh dari hidup saya sendiri. Saya menjadi sangat frustrasi, ketika akhirnya kami membangun Sekolah Minggu yang dihadiri oleh sekitar 3.500 orang. Dan jumlahnya tetap sekitar 3.000-an selama bertahun-tahun. Apa pun yang saya lakukan atau bagaimana pun saya mencoba, jumlah yang hadir tidak bisa meningkat di atas 3.500. Yang hadir mungkin pernah mencapai 3.600 orang dan lalu turun menjadi 3.400 orang.

            Dr. Souther, yang pernah bersama dengan kami di sini ketika saya telah melayani selama 12 tahun, menerima jabatan sebagai Menteri  Pendidikan, menjadi profesor di Seminari Teologi Baptis New Orleans. Saya waktu itu sedang berada di New Orleans untuk berkhotbah, dan saya bertanya Billy Souther apakah saya bisa bertemu dengannya. Ia telah berada di sana selama 12 tahun dan ia sangat akrab dengan kami.

            Saya berkata kepadanya, “Tidak ada gereja di dalam Southern Baptist Convention yang memiliki Sekolah Minggu yang lebih besar daripada kami, tetapi kami tidak puas. Di kota yang besar ini, ada banyak orang yang ada di luar Allah, tidak memperoleh pengajaran tentang Firman Tuhan, dan saya ingin menjangkau mereka untuk Kristus, tetapi kami tidak bisa meningkatkan jumlah yang datang ke Sekolah Minggu lebih dari 3.500 orang. Tolong katakan kepada saya, apakah mungkin jumlah yang hadir di Sekolah Minggu lebih dari 3.500 orang? Bila tidak mungkin, saya akan menerimanya sebagai jawaban dari Tuhan, tetapi hati saya tidak tenang.“

            Dan Billy Souther berkata kepada saya, “Pak Pendeta, tetaplah dengan jumlah itu dan tetaplah bekerja, dan saya yakin bahwa Allah akan menghargai komitmen itu. Dan Anda akan memiliki pelayanan pengajaran yang bertumbuh semakin besar.“

            Saudara-saudara, tidak ada seorang pun yang akan Anda temui di dalam gereja ini ketika jumlah kita melebihi 4.000 sehingga tidak bisa mengingatnya. Anda tidak akan menemukan seorang pun di dalam gereja ini ketika jumlah kita lebih dari  4.500. Anda tidak akan menemukan siapa pun di dalam gereja ini yang bisa mengingat ketika jumlah mencapai 5.000 atau 6.000 atau 7.000. Kita baru mulai meraih orang-orang untuk Allah. Dan saudara-saudara, rekan berdoa, marilah kita tidak berhenti sekarang. Jangan.

            Allah telah memberikan kepada kita peluang yang paling besar di gereja manapun. Ada 12.300 di sini di Sekolah Minggu, di luar divisi manapun, di luar kelompok manapun, ketika kita ada 12.300 orang di sini di Sekolah Minggu, tidak ada seorang pun yang datang kepada saya dan berkata,“Pak Pendeta, kami tidak bisa bergerak. Kami bahkan tidak mendapat tempat duduk. Kami tidak mendapat tempat di sini.“ Tidak ada seorang pun.

            Tidak ada satu gereja pun, apabila mereka bertumbuh, tetapi menjumpai masalah yang besar dalam hal fasilitas. Bagaimana mereka akan memasukkan orang-orang? Bukan kami. Allah telah memberikan kepada kita gedung-gedung yang luar biasa ini, ada lima blok di sini di tengah-tengah kota besar yang terus tumbuh ini. Janganlah kita cepat puas. Marilah kita jangkau orang-orang ini, 7.500, kemudian 8.000; 8.500 kemudian 9.000; 9.500 dan 10.000; dan 11.000 dan 12.000. Ajarkanlah mereka Firman Tuhan.

            Izinkanlah saya untuk melanjutkan beberapa saat lagi. Saya telah melewati masa-masa di mana respon spiritual yang saya jumpai membuat saya kecil hati. Saya mengadakah sebuah KKR di Osage Country, tempat orang-orang Indian Osage tinggal, saya berkhotbah di kawasan pemukiman mereka, di hadapan seluruh suku Osage. Dan saya berkhotbah seminggu penuh, pagi dan malam, tanpa ada respons sama sekali. Tetapi, kami berdoa dan menyampaikan pesan Tuhan. Saudara-saudara, tahukah Anda ketika hari Minggu tiba, itu adalah pertemuan terbesar yang pernah saya lihat di mana saya berkhotbah. Ketika khotbah selesai, setiap jiwa yang hadir berada di dalam kerajaan Allah, setiap orang. Kami mendapatkan skor. Dan skor itu adalah orang-orang Indian Osage, menunduk di depan menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka.

            Nuh, pengkhotbah yang tekun, tetap setia. Tuhan Allah, inilah karya-Mu. Tuhan Allah, Engkau memanggil kami ke ladang-Mu. Dan tolonglah, Tuhan, kami akan mengetuk pintu sorga, kami akan berdoa, kami akan bernapas, kami akan bekerja, dan kami bergantung kepada-Mu untuk tuaian yang besar ini. Dan jika saya bisa memberitahukan kebenaran Firman yang saya pegang, Allah tidak akan mengecewakan kita. Ia akan menghargai kita dengan peningkatan yang besar dan kemenangan dari sorga.

            Saudara-saudara penyanyi, kita akan mengumandangkan sebuah lagu. Dan sementara kita menyanyikan lagu dari hati kita, siapa pun Anda yang menyerahkan diri kepada Yesus, atau datang bersekutu dengan gereja kami tercinta atau menjawab panggilan Allah, kami ucapkan selamat datang. Sementara kita berdiri dan menyanyi.