AIR YANG MENUTUPI BUMI

(The Waters Cover the Earth)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diedit oleh Dr. Eddy Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas

15 Desember 1957

 

Kejadian 6-8

 

Anda sedang bergabung dengan kami Gereja Baptis Pertama di Dallas, Texas. Ini adalah saat khotbah pagi, dan ini adalah Bapak Gembala membawakan khotbah pagi berjudul: Air yang Menutupi Bumi. Hari Minggu lalu, pada jam ini, kita bicara tentang penghakiman Tuhan dalam air bah. Pagi ini, kita akan bicara mengenai air bah itu sendiri.

            Sekarang, jika anda membawa Alkitab, bukalah pada pasal ke empat kitab Kejadian, dan kita akan mengikuti kisah secara ringkas melalui air bah tersebut. Dalam pasal ke empat Kejadian ada kisah tentang benih Kain. Kain memuji Tuhan untuk kepentingan pribadi. Kain cemburu kepada adiknya Habel yang persembahannya sampai kepada Tuhan; dan didalam kecemburuan itu, ia membunuh saudaranya sendiri, orang pertama yang menumpahkan darah manusia ke tanah. Alih-alih menyatakan penyesalan dan mencari pengampunan dan kemurahan Tuhan, Kain memandang rendah kemurahan Surga dan melarikan diri dari hadapan Tuhan.

            Dan adalah benih dari Kain yang membangun peradaban. Dalam ayat ke tujuh belas, ia membangun kota yang pertama. Dalam ayat ke dua puluh satu dan dua puluh dua, keturunannya adalah mereka yang menemukan semua jenis instrumen hiburan dan bangunan dimana mereka dapat membuat dunia yang jahat ini menjadi tempat yang lebih baik untuk diri mereka—tetapi bukan tempat yang lebih baik bagi Tuhan. Mereka membangun peradaban tanpa Tuhan. Dan itu disimpulkan dalam kisah Lamekh, tindakan poligami Lamekh, dengan nyanyian haus akan darah, setelah ia membunuh seorang manusia. Jadi apa yang kita punya didunia ini adalah benih dari Kain, keturunan Kain, orang yang tidak menghormati Tuhan.

            Sekarang di pasal ke lima, pasal berikutnya dalam Kejadian, adalah kisah tentang benih kesalehan dari Seth. Setelah pembunuhan Habel, Tuhan mengangkat Seth untuk menempati bagian dan tempat Habel. Maka dari itu, dalam pasal kelima Kejadian, anda menemukan kisah tentang benih dari Seth, mereka yang mengasihi dan menghormati Tuhan. Pada pasal ke duapuluh dua, ada yang bernama Henokh, yang bergaul dengan Tuhan. Dan dalam pasal kedua puluh empat anda menemukan terjemahannya:”Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah……..Dan ia bergaul dengan Allah lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah” (Dan ketika salah satu anak berkata: “Dan ketika hari mulai gelap, berkatalah Tuhan kepada Henokh,” Henokh , kita berada di dekat rumah-Ku, pulanglah bersama-Ku.”) Jadi Tuhan mengangkatnya, dan Henokh mengartikannya bahwa ia tidak akan mengalami kematian.

Kemudian,di ayat ke dua puluh sembilan , anda melihat kelahiran Nuh, yang arti namanya adalah “penghiburan”. Dalam jaman yang mengerikan dan penuh kekerasan yang sekarang diturunkan keatas bumi ini, lahirlah didalam sebuah keluarga yang benar dari Lamekh (Lamekh yang lainnya) seorang putra bernama Nuh , yang dikatakan :” Anak ini akan memberikan kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah.”

Sekarang, di pasal enam kitab Kejadian adalah satu era hitam, dan gelap, dan kejam dari semua pasal-pasal yang ada dalam Alkitab – yaitu yang datang melalui perkawinan antara anak-anak Tuhan dan keturunan Kain. Perkawinan dengan kejahatan akan selalu menghasilkan kegelapan dan tidak ada kompromi serta tidak ada keadilan. Di salah satu nasehat/teguran yang diberikan dengan sungguh-sungguh pada hari Minggu lalu, kami berkata kepada pada anak-anak muda: “Saat anda menikah untuk mengubah seseorang, anda sedang membuka diri anda pada kepiluan yang dalam yang mungkin anda dapatkan dalam kehidupan. Jika seorang anak lelaki tidak berubah dihadapan seorang perempuan yang menikahinya, lelaki ini pasti tidak akan berubah setelah menikah.

Kawin mengawini antara anak-anak Tuhan dengan benih dari Kain membawa keturunan yang dipenuhi dengan kekerasan dan perbuatan salah ke dalam bumi ini. Saking banyaknya, sampai di bumi ini hanya ada satu orang benar dan keluarganya. Anak-anak Tuhan, ketika mereka berbaur dan menikah dengan anak-anak Kain, mereka kehilangan kesaksian. Kehilangan pembuktian mereka. Dan akibatnya, kasih Tuhan padam di dunia ini, kecuali bagi satu keluarga yang benar. Hanya satu!

Kemudian anda melihat penghakiman yang gelap dari Tuhan atas bumi ini. Dan berfirmanlah Allah kepada Nuh (Kejadian 6:13), “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala mahluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.”

Dan keadilan Tuhan dikumandangkan.Tetapi dikatakan di ayat ke delapan seperti berikut ini : “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia dimata Tuhan.” Saat Tuhan melihat seluruh bumi, IA menemukan hanya satu keluarga yang benar, dan Tuhan berfirman:”Tetapi dengan engkau, Aku akan mengadakan perjanjianKu, engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.”

Jadi Allah berfirman kepada Nuh, dalam ayat empat belas dan lima belas, untuk membuat sebuah bahtera dengan ukuran tertentu, dari bahan tertentu, dengan cara tertentu – dan sampai hari ini, ukuran bahtera itu adalah sebuah keajaiban untuk dibaca dan untuk dilihat. Semua perahu-perahu di dunia sejarah dibuat keseluruhannya dengan pola berbeda, Hanya di jaman modern dan sekarang ini kapal hebat ini dibuat mendekati pola yang diberikan Allah kepada Nuh untuk bahteranya.

Jadi Nuh diperintahkan untuk membuat sebuah bahtera pengharapan, keamanan dan keselamatan serta pembebasan –dimana bahtera (ini) adalah sebuah contoh keselamatan kita didalam Kristus. Pada penghakiman yang dahsyat, terakhir dan kesudahan dunia ini, kita punya pengharapan pada Yesus. Hanya ada satu pintu! Dan Nuh, hewan-hewan dan keluarga, dan keluarga Nuh masuk kedalam satu pintu itu, masuk dalam bahtera.

Sekarang, pada pasal ketujuh anda melihat kisah mengenai air bah. Dalam Kejadian 7:14, itu adalah hujan yang pertama. Saat Nuh selama 120 tahun memperingatkan penghakiman yang tertunda ini, itu dianggap lelucon – itu hanya cemoohan dan ejekan. Membangun bahtera itu bermil-mil jauhnya dari air yang mengapungkannya. Itu adalah sebuah raksasa yang sedang berdiri. Itu adalah sebuah bahan lelucon yang kerap diulang pada tiap orang. Mereka tidak pernah melihat hujan ! “Air bah menutupi bumi,” Alkitab berkata,” Tetapi ada kabut naik ke atas dari permukaan bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu.” Mereka tidak pernah melihat hujan.

Pada Kejadian ayat keempat dari pasal tujuh : “hujan ke atas bumi.” Dan selanjutnya adalah hal yang lebih mengerikan, pada ayat sebelas pasal ketujuh kitab Kejadian: “Pada hari itulah, terbelah mata air segala samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap langit.”

Tuhan membuka tingkap-tingkap langit dan turunlah hujan. Dan Tuhan membelah mata air samudera raya. IA menarik gerbang-gerbang lautan dan samudera. Dan air memenuhi bumi ini dari laut yang luas, yang tertumpah keluar dari kolam-kolamnya. Dan Tuhan membuka tingkap-tingkap langit dan air jatuh dari langit.

Oh, sungguh penghakiman yang mengerikan ! Kemudian, pada pasal kedelapan, anda melihat kisah Nuh, yang menunggu perintah Tuhan. Tuhan yang adalah pilot yang hebat dari perahu itu, menunggu setahun, kemudian mengirim keluar burung gagak, kemudian mengirim keluar merpati – dan kemudian merpati lagi- sampai pada akhirnya, merpati lagi yang kemudian tidak kembali. Dan setelah itu, diakhir tahun penantian, Tuhan memanggi Nuh untuk keluar. Dan di ayat dua puluh, pasal kedelapan, anda melihat altar yang pertama dibangun di bumi. Dan disana, Nuh mempersembahkan korban persembahan kepada Tuhan. Dan pada pasal yang kesembilan, anda melihat perjanjian yang dibuat Tuhan dengan Nuh dan anak-anaknya.

Sekarang, ini adalah ringkasan singkat dari kisah air bah. Ada dua pertanyaan mengenai hal tersebut. Satu akan kita jawab dengan sangat singkat, satu lagi akan kita jawab dalam sisa waktu dari khotbah pagi ini. Pertama, berapa luas dari bumi ini yang ditutupi air bah? Pada ayat tujuh belas pasal ke enam kitab Kejadian, Tuhan berfirman (Kejadian 6 :17) : “Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi (hu erets) bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan yang bernyawa di kolong langit, segala yang ada di bumi akan mati binasa. ‘…

Sekarang, bagaimana kita mengartikan kata erets ? Kita dapat melihatnya secara singkat. Bukalah Kejadian 12:1 dan anda akan melihat bahwa kata tersebut digunakan dua kali di Kejadian 12:1.

 “Berfirmanlah Tuhan kepada Abraham : “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ke negeri yang akan Ku-tunjukkan kepadamu.”

            Sekarang, erets, disana, “pergilah dari (erets)negerimu,” erets disitu menunjuk kepada negeri Kasdim. “Ke negeri (erets) yang akan Ku-tunjukkan kepadamu.” Erets di kalimat itu menunjuk pada Kanaan. Jadi kata Ibrani itu, “erets” ada di Kejadian pasal dua belas, di ayat pertama, merujuk pada “sebuah negeri”. Itu merujuk pada “sebuah daerah”.

            Sekarang, bukalah disini, Kejadian 41:41, dan anda akan melihat kata yang sama diterjemahkan sebagai “tanah”. Di Kejadian 41:41: “Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: “Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh erets (tanah) Mesir.” Baiklah, satu dari kata yang paling umum dalam bahasa Ibrani Perjanjian Lama adalah kata “erets”, diartikan : “bumi”, diartikan : “daerah”, diartikan : “negeri”, diartikan : “tanah”. Jadi pada Kejadian ayat ketujuh belas dari pasal ke enam , saat dikatakan : “Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi (erets)….” – itu dapat berarti Tuhan menutupi seluruh bumi dengan air (yang mana menurut saya benar Tuhan melakukan itu dan anda akan melihat sebentar lagi mengapa saya berpikiran demikian). Atau itu dapat berarti Tuhan menutupi hanya daerah tertentu saja.

            Sekarang, saya tidak dapat mengatakan kepastiannya, saya berpikir tidak ada yang dapat memastikan hal itu. Seluruh Alkitab menyatakan seperti ini – sekarang di ayat tujuh belas, itu dikatakan, kemudian diulang kembali, di pasal tujuh dan ayat dua puluh satu – sekarang, seluruh Alkitab menyatakan hal ini, Tuhan berfirman : Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi (erets),” sekarang, Alkitab berkata,”Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang ada nafas hidup……. dan semua yang ada di bumi (erets) binasa.”

            Sekarang lihatlah pada pasal 7 : 21 :

“Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia:

 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.”

 

Alkitab sangat teliti mengenai hal tersebut.

            Saya berpikir, apakah tidak banyak diantara saudara yang ada disini yang sudah cukup umur untuk mengikuti Persidangan Peninjauan di Dayton, Tennessee, saat berhari-hari, dan berhari-hari, Clarence Darrow memiliki William Jennings Bryan di jajaran saksi, dan situasi berubah menjadi suatu interogasi tentang keaslian dan kepercayaan terhadap Alkitab itu sendiri. Apakah anda ingat itu sekarang?

            Salah satu yang terjadi, yang saya ingat dari persidangan itu adalah hal ini :

Clarence Darrow, yang memiliki William Jennings Bryan pada jajaran saksi, memulai untuk memeriksanya mengenai keyakinan William terhadap Alkitab. Kemudian ia masuk kedalam pertanyaan tentang air bah ini. Dan setelah panjang dan berputar-putar, ia telah siap pada tahap untuk melecut cambuk. Dan pertanyaan terakhirnya adalah – mengarahkan satu dengan lainnya : “ Mr Bryan, apakah anda percaya semuanya mati, tenggelam, binasa pada air bah itu?

            Dan Mr Bryan menjawab : “ Ya”.

            Kemudian Clarence Darrow, tertawa sambil bertanya, bertanya yang tidak masuk akal : “Kalau begitu anda juga percaya kalau ikan tenggelam. Anda juga percaya kalau ikan juga mati!”

            Baiklah, Alkitab secara spesifik menggambarkan apa saja yang binasa. Alkitab mengatakan bahwa semua manusia binasa kecuali Nuh dan keluarganya yang orang benar. Dan Alkitab mengatakan hewan-hewan didarat dan di air mati. Alkitab berkata demikian! 

            Sekarang, itu mengarahkan saya pada pertanyaan kedua, yang mana saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjawabnya pagi ini: Apakah ada hal seperti ini atau ini adalah kisah kanak-kanak? Senjata paling efektif di dunia ini adalah ejekan. Dan dimanapun manusia mencari untuk menggali iman, terutama bagi anak muda, mereka memperolok Alkitab. Dan satu dari sorotan-sorotan ejekan mereka akan selalu ditujukan pada kisah Nuh dan Bahtera. Hal itu lucu bagi mereka. Itu adalah sebuah cerita kanak-kanak bagi mereka. Itu adalah sebuah produk dari khayalan liar seseorang. Jadi kita akan menanyakan pertanyaan pagi ini: Adakah hal seperti air bah tersebut yang menutupi bumi ini? Adakah? Baiklah. Kita akan menjawab hal itu.

            Pertama – jika ada sebuah perubahan besar, hal yang menakjubkan seperti itu – pertama, anda akan menemukannya dalam riwayat bumi itu sendiri. Sebuah perubahan yang sangat banyak di seluruh permukaan bumi ini tidak dapat, tetapi meninggalkan sebuah jejak yang tidak terhapuskan pada bumi itu sendiri. Jadi mari kita menggali lebih dalam pada bumi ini dan mari kita buktikan sendiri. Adakah riwayat pada bumi ini seperti air bah itu?

            Anda dengarkanlah saya. Seorang profesor, George Frederick Wright, dari Universitas Oberlin, menulis sebuah artikel bagi Ensiklopedi Standar Alkitab Internasional. Dan kalimat terakhir pada artikel tersebut adalah seperti ini : “ Bila kita tidak mempercayai air bah dalam Alkitab, bukan karena kita mengetahui lebih banyak tentang geologi, tetapi terlalu sedikit.” Baiklah, apa yang dibicarakan profesor ini? Saya akan bacakan untuk anda.

            Di tahun-tahun sekarang ini, Mr.C. Leonard Wooley, direktur ekspedisi bersama dari Musium Inggris dan Universitas Pennsylvania, dikirim ke Kasdim untuk menggali didalam Ur,Kasdim. Dan mereka telah menulis buku-buku penemuan mereka tentang tanah Mesopotamia kuno. Sekarang, saya akan mengutip sebuah buku, yang ditulis oleh Mr Wooley, yang memimpin ekspedisi geologi tersebut:” Lubang….- sekarang mereka sedang menggali kebawah di Ur,Kasdim, saat ini dengarkanlah hal ini. Ini adalah satu dari yang terbaik yang pernah anda temukan – “Lubang-lubang semakin dalam dan tiba-tiba saja sifat tanah berubah. Daripada mengeraskan pecah belah dari tanah dan sampah, kami ada pada tanah lempung/liat yang bersih, seluruhnya sama, lapisan yang ditunjukkan disana telah ditutup oleh air. Tanah lempung bersih berlanjut, tanpa perubahan, sampai tanah itu telah menghasilkan ketebalan sedikit diatas delapan kaki (delapan kaki!) Kemudian, secepat itu dimulai, itu dihentikan, dan sekali lagi kami berada di lapisan-lapisan sampah, penuh peralatan batu, inti batu api, dimana peralatan-peralatan telah dimatikan, dan pecah belah dari tanah dan hal-hal lainnya.

            Dasar tanah lempung yang luar biasa menandakan sebuah terobosan dalam kesinambungan sejarah. Diatas itu, kita melihat peradaban murni Samaria secara pelan dikembangkan pada jalurnya sendiri. Di bawah itu adalah sebuah kebudayaan campuran. Air tergenang adalah suatu kejadian yang normal di Mesopotamia sebelah bawah; tetapi tidak ada kenaikan ukuran sungai yang akan meninggalkan semua yang mendekati bagian terbesar dari penyimpanan tanah lempung tersebut –delapan kaki!- dan itu,setelah berabad-abad telah menyatukannya dibawah tanah. Delapan kaki endapan menunjukkan sebuah kedalaman air yang dahsyat. Dan air yang tersimpan pastilah telah menjadi suatu yang besar yang tak ada bandingannya dalam sejarah.

Mengambil pertimbangan dari semua fakta-fakta , mungkin saja tidak ada keraguan bahwa banjir yang baru saja kita temukan, adalah satu-satunya kemungkinan (penjelasan) tentang banjir pada sejarah Samaria dan legenda, banjir yang mana didasarkan pada kisah Nuh.

Saudara, itu adalah geologi, tinggal menggali kebawah – suatu simpanan tanah lempung padat, sebuah penyimpanan tanah baru, ketebalan delapan kaki: diatas itu, semua bukti-bukti peradaban: dibawah itu, semua bukti-bukti peradaban, seperti timbunan abu diluar kota; tetapi diantara keduanya, ada delapan kaki penyimpanan tanah baru. Sungguh suatu air bah, sungguh suatu penutupan air yang luas, untuk menyimpan endapan seperti itu.

            Baiklah, kita belum sempat untuk masuk dalam hal ini. Waktu saya membaca, saya dibuat kagum oleh hal-hal yang saya temukan.Hal-hal geologi ini, saya kagum terhadap hal itu. Sebagai contoh, dalam yang saya pelajari, saya menjumpai seorang geologis yang berbeda dengan yang lain,bernama Sir Henry Horworth, dan beliau telah menulis tiga buku yang luar biasa soal air bah. Dan tesis dari geologis hebat itu adalah ini: Beliau mengatakan bahwa tanah benua besar ini berubah karena ada pertalian kita dengan sesuatu yang lain, seperti yang berhubungan dengan es – beliau berkata lapisan glasial es , lapisan benua es, adalah sungguh tidak mampu membawa untuk melewati perubahan-perubahan besar yang terjadi pada hal tersebut. Dan beliau berkata perubahan besar kawasan benua yang kita temukan tertulis di batu-batu dari kelima benua, menurut beliau kitalah yang membawanya dengan banjir yang mengerikan dan secara menyeluruh. Sekarang, saya kutip dari beliau, agar anda dapat mengerti apa maksudnya. Sekarang, dengarkanlah geologis hebat ini:

Saat ini terjadi sebuah bencana besar, akibat dari cepatnya dan mungkin saja suatu yang tiba-tiba, pergolakan dari beberapa mata rantai gunung-gunung besar di dunia, yang mungkin saja dibarengi tanah yang turun secara besar-besaran di tempat lain. Bergesernya kerak bumi pada saat ini, dimana bukti-bukti sepertinya dilebih-lebihkan, sanggup menyebabkan gelombang besar yang melintasi wilayah benua yang luas. Dan perwujudan gelombang-gelombang kemungkinan menenggelamkan binatang-binatang buas dan sekutunya, termasuk manusia Paleolitik, dan menutupi mereka dengan papan-papan dari tanah liat, tanah lempung, batu kerikil dan pasir, seperti saat kita temukan mereka dalam keadaan tenggelam dan ditutupi. Mereka juga, mungkin diperlukan, untuk mengambil batu-bata besar yang mana telah ditunjukkan gletser, dan mengangkut mereka pada jarak tertentu dan menyebarkan mereka, dan arus yang terhubung dengan mereka saat kami menemukan mereka tersebar.

            Geologis hebat ini berkata ketika air menutupi bumi, hal itu mengangkat gletser-gletser besar itu, lapisan besar es yang berhubungan dengan benua, dan mengapungkan mereka ke tempat dimana kita menemukan penyimpanan mereka. Dan beliau berkata, diluar itu, tidak ada satu penjelasanpun untuk kegiatan pembekuan es yang kami temukan di batu-batu. Pria ini berkata disini bahwa tidak ada penjelasan lain kecuali pada saat dunia hancur oleh malapetaka besar dan ditutupi oleh pergerakan mata air samudera dan dengan menutupi bumi ini dengan air.

            Jika demikian, dalam apa yang saya baca, saya menjumpai seorang geologis yang hebat lainnya. Namanya adalah Sir William Dawson. Dan dalam sebuah surat yang dibacakan dihadapan Institut Victoria di London beliau berkata, dan saya kutip :

Sebagaimana anda tahu, telah bertahun-tahun saya bekerja di bidang geologi dan paleontologi, mempertahankan keberadaan pergerakan fisik antara bagian awal dan yang selanjutnya dari jaman Antropik, jaman manusia. Dan ini adalah alam dari sebuah perendaman sementara yang mungkin saja membuktikan kesamaan dengan sejarah air bah. Keyakinan akan kebenaran teori ini terus bertambah pada saya pada tahun-tahun belakangan ini memperlihatkan bertambahnya fakta-fakta baru.

Saudara, ini bukan hanya karena Alkitab tersebut. Saya telah katakan berulang kali, terutama akhir-akhir ini, sesuatu itu benar bukan hanya karena ada didalam Alkitab – karena itu memang benar, maka ada didalam Alkitab. Dan itu selalu benar. Hal ini terjadi! Hal ini terjadi begitu saja, dan hal itu tertulis di Alkitab Tuhan karena itu terjadi.

            Dan seperti Perjanjian Baru berkata: “Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, dimana zaman akhir telah tiba.”

Anda tidak perlu hanya melihat didalam Alkitab. Disana, didalam riwayat bumi, anda akan temukan kisah banjir besar dan mengerikan tersebut, yang terjadi sebagai penghakiman Tuhan.

            Sekarang ,oh, dalam beberapa menit yang tersisa, bolehkah saya bicara secara keseluruhan tentang sesuatu lainnya.Saya mengatakannya jika hal ini terjadi., sungguh luar biasa sesuatu yang dicatat pada batu-batu, didalam bumi itu sendiri. Hal lainnya, jika sesuatu seperti itu terjadi, itu akan tertanam dalam pikiran manusia. Sangat luar biasa dan mengerikan, dan dahsyat sebuah penghakiman akan tertinggal dalam memori ras manusia selama manusia menceritakan pada anak-anak mereka kisah di masa lampau. Baiklah. Apakah anda merasakan itu? Ya,pasti.

Air bah penghakiman yang mengerikan dan dahsyat, membuat kesan yang tak terhapuskan dalam ingatan ras manusia yang ribuan dan ribuan tahun dan generasi tidak dapat menghapusnya. Pada kelima benua – di Indonesia, di Pasifik Selatan, di Asia, di Eroasia,di utara dan selatan Amerika – dimanapun manusia berada, disana anda akan menemukan legenda dan pengulangan tradisi melalui generasi-generasi pada kisah penghakiman dari Tuhan yang perkasa.

            Di Cina, mereka memiliki kisah mengenai Fu Hsing, yang mereka sebut sebagai penemu peradaban mereka. Itu tertanggal 4,000BC. Dan manusia ini melarikan diri, ia sendirian bersama sang istri , tiga anak laki-laki, dan tiga anak perempuan. Dan dari ia, manusia mulai mengenal populasi bumi. Saat anda pergi ke India, dalam kepercayaan Hindu disana, pada Datakims 1000 B.C  anda mendengar cerita itu lagi.

            Bila anda mengunjungi Mesopotamia, disana – apa yang mereka sebut catatan-catatan banjir besar peradaban Babilonia – disana anda melihat perkiraan, kisah polytheistik seperti yang akan anda baca didalam kitab Kejadian. Catatan-catatan tersebut ditemukan dalam penggalian oleh George Smith pada 1866. Anda dapat membacanya sendiri – tertulis 2000 tahun sebelum masehi. (BC).

            Kemudian, saat anda melihat pada periode klasik Yunani, dimana salah satu penulis puisi hebat mereka adalah (Hesiod) yang hidup di abad ke 8 BC. Ia mengatakan tentang kisah kejahatan di bumi dan Zeus menghukum dengan pembinasaan. Tetapi Deucalion mendapatkan pengampunan karena ia seorang yang benar. Ia diperintah untuk membangun sebuah bahtera, sebuah kapal, sebuah perahu, untuk mempertahankan rumahnya. Dan Deucalion, istrinya, tiga anak lelaki, dan tiga anak perempuan terhindar dari penghakiman air bah. Kemanapun umat manusia pergi, berulang-ulang dan secara keseluruhan, ingatan, kesan yang tak terhapuskan saat hari malapetaka itu.

            Saya tidak ada waktu untuk berbicara mengenai hal lainnya. Saya telah tuliskan untuk kita semua disini sebuah penemuan yang baru oleh Dr Langden, Profesor Assyriologi di Universitas Oxford. Menggali di kedalam Mesopotamia, mereka menemukan sebuah catatan dimana itu seharusnya menjadi penulisan semua raja-raja Babilon, dari awal penciptaan sampai pada saat itu dituliskan. Dan tepat di tengah-tengah catatan ada pergeseran peradaban, dan itu semua kembali lagi dari awal dari surga. Dan pada pergeseran itu dikatakan bahwa: ‘air bah datang……….’ Dan sekarang apa yang Alkitab katakan : ‘terbelah mata air segala samudera raya .’

            Saya singgung satu yang lainnya. Di Perjanjian Baru , terinspirasi Firman Tuhan, kita punya pernyataan yang kuat tentang Nuh dan air bah:

(Ibrani 11:7) : “Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya, dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.”

            Dan kemudian pernyataan yang kuat tentang penyelamat kita Sang Juru Selamat Yesus Kristus – dalam Matius

 

"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Sebab sebagaimana mereka pada zaman (Nuh) sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

 

Ini adalah Firman Allah. Ini adalah kesaksian Allah. Dan apa yang tertulis di dalam Alkitab, tertulis di batu karang—tertulis di sorga dan tertulis di dalam ingatan umat manusia. Ini adalah Firman Allah. Nasihat, contoh yang kita terima saat kita membaca ayat tersebut adalah: “Ketika kejahatan dan kekerasan merajalela di bumi, pandanglah hari penebusanmu yang makin dekat.”

     

Sementara itu, saat kita menyanyikan lagu ini, siapa pun Anda, haruslah memberikan hatinya di dalam iman kepada Kristus, atau memberikan hidupnya di dalam persekutuan gereja yang berharga dan diberkati ini. Ketika Allah memimpin jalan dan membuka jalan, baik melalui Alkitab atau melalui baptisan atau melalui pernyataan, maukah Anda datang, kita berdiri dan sementara kita menyanyi?