ALLAH, FAKTA UNIVERSAL YANG PERTAMA

(GOD, THE UNIVERSAL FACT)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diedit oleh Dr. Eddy Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas

17 Pebruari 1988

 

02-17-88

 

KEJADIAN 1:1

 

            Selamat datang kepada anda sekalian yang sedang mendengarkan acara ini melalui siaran radio. Saya, gembala sidang Gereja Baptis di Dallas, akan menyampaikan khotbah yang berjudul : “Allah, Fakta Universal yang Pertama.” Kenyataan universal yang pertama. Mau tidak mau itu membuat saya bertanya-tanya di dalam hati, di dalam pikiran dan di dalam jiwa saya, bahwa belum ada penelitian yang lebih berarti bagi saya yang saya lakukan selain menyiapkan khotbah untuk malam ini.

            Injil dimulai dengan Kitab Kejadian dimana pada pasalnya yang pertama berbunyi : “Pada mulanya Allah……...”

            Pada mulanya apa? Kata orang-orang bijaksana Mesir itu adalah sebuah telur kosmos, yang terbuat dari lumpur Sungai Nil. Pada mulanya adalah lumpur cair dari Lembah Nil. Sedangkan menurut orang-orang Kasdim kuno, “Anggota-anggota badan raksasa besar yang terpisah, Tiamat, yang dibantai oleh Marduk,”

            Pada mulanya apa? “Sebuah mahluk mitologi dari jaman pra-sejarah yang bertubuh rata,” kata salah satu nyanyian pujian Bahagita, yaitu kitab suci orang Hindu.

            Pada mulanya apa? “Sebuah bola pijar yang meledak dan terlempar ke ruang angkasa,” kata kaum humanis sekuler dan ahli ilmu fisika atheis.

            Pada mulanya apa? Allah, kata Kitab Injil.

            Gagasan mengenai Allah merupakan hal yang alamiah. Berdasarkan intuisi. Gagasan tersebut merupakan bawaan sejak lahir, dan sifatnya universal terhadap pikiran manusia. Saya teringat dengan kisah Helen Keller yang buta. Seluruh inderanya tidak bekerja, kecuali alat perabanya. Dia buta, tuli dan bisu tentu saja. Ketika temannya dapat berkomunikasi dengannya melalui sentuhan, teman tersebut bertanya kepadanya apakah dia mengenal Allah. Dengan kondisinya yang buta, tuli dan bisu, dia sangat mengenal-Nya.

            Di dalam Roma 1:19-20 : “Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampa dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.”

            Sangat tidak mungkin untuk menghilangkan gagasan mengenai Allah dari pikiran manusia, sama tidak mungkinnya untuk menghilangkan kebenaran yang umum. Kebenaran yang tidak perlu dibuktikan dari tatanan teori kognitif sifat alami kita. Itu sudah sifat lahir kita. Sebagai contoh, setiap sebab pengaruh ada penyebabnya. Keseluruhan lebih besar dari pada sebagian. Sebuah gari lurus jaraknya lebih pendek kalau berada di antara dua titik. Dua ditambah dua sama dengan empat. Kebenaran-kebenaran tersebut bersifat bawaan. Kebenaran-kebenarannya tidak perlu dibuktikan, sama seperti gagasan tentang Allah.

            Pengetahuan kita yang sudah merupakan bawaan terhadap hal-hal ini bersifat universal. Tidak hanya bagi kita yang berada di Dallas, atau mereka yang berada di Hong Kong, atau mereka yang berada di Afganistan. Ada hal-hal tertentu yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya bagi seluruh umat manusia dan pikiran manusia. Ini salah satu contohnya. Di dalam alam semesta ini ada hukum-hukum, rancangan, dan intelegensia. Yang lainnya, manusia memiliki kepribadian, dan sifat moral yang sensitif.

            Saya teringat dengan salah satu kisah Charles Darwin, yang mengendarai anjing pemburu kecil mengelilingi dunia. Dan ketika dia sampai ke negara bagian Terra del Feugans, di ujung Amerika Selatan, dia menulis, “Saya menemukan manusia, suatu suku yang secara moral tidak memiliki perasaan. Mereka itu binatang.”

            Seorang pria yang memiliki hati misionaris membaca yang ditulis oleh Charles Darwin mengenai orang-orang itu di sana, di Terra del Feugans, yang tinggal di ujung benua Amerika Selatan. Dan dia pergi ke sana, lalu mengajarkan Injil kepada mereka. Kemudian secara menakjubkan mereka menjadi percaya dan menjadi komunitas Kristen teladan. Tidak ada keluarga, suku, ataupun orang yang secara moral tidak memiliki perasaan. Allah menciptakan mereka demikian. Mau tidak mau kita akan bertanya, “Dari mana kebenaran-kebenaran ini berasal?” Untuk sementara kita dapat mengelak dari pertanyaan-pertanyaan tersebut,  tetapi akan selalu muncul kembali, dari mana perasaan-perasaan yang kita rasakan di dalam hati dan jiwa kita mengenai Allah, dan mengenai alam semesta di sekitar kita ini, dari mana hal-hal tersebut berasal? Pertanyaan-pertanyaan tersebut menumpuk di benak dan hati kita dari setiap sisi dan dari setiap arah.

            Anda dapat menarik sebuah garis tegak lurus dan menariknya secara mendatar untuk sementara waktu, tetapi ketika anda melepaskannya garis itu akan kembali ke posisinya semula, lurus ke bawah atau ke atas. Demikian juga dengan pemikiran kita. Pikiran kita dapat dipakai untuk menarik kesimpulan yang tidak normal atau tidak masuk akal, dapat dibelokkan dan yang relevan, tetapi saat dibiarkan akan kembali ke posisinya semula. Pikiran kita mau tidak mau mencari dan menyelidiki suatu jawaban. Kita memang diciptakan demikian.

            Kita dikelilingi oleh kenyataan-kenyataan yang bergerak ke arah Allah. Kita dikelilingi oleh kenyataan-kenyataan yang menuntut suatu penjelasan yang tidak dapat dijelaskan, kecuali di dalam realita akan Allah. Kita memiliki---kita dilahirkan untuk memilikinya---kita memiliki suatu perasaan yang tanpa batas yang kosong, sia-sia, sampai kemudian diisi oleh kenyataan akan Allah. Tidak ada hal lain yang kita ketahui, atau diajarkan kepada kita, yang dapat menggantikan tempatnya.

            Sebagai contoh, perasaan kita yang tidak terbatas memerlukan sang pencipta yang tanpa batas, yaitu Allah. Misalnya, anda memiliki mata, mata memerlukan benda yang dapat dilihat, seperti cahaya. Anda memiliki telinga, telinga anda memerlukan yang dapat didengar, seperti suara. Anda memiliki indera peraba, indera perabaan anda memerlukan yang dapat disentuh. Anda memiliki rasa lapar, rasa lapar anda memerlukan makanan. Anda memiliki rasa haus, rasa haus anda memerlukan air. Anda memiliki rasa sosial dimana kita diperlukan, seperti keluarga, atau komunitas, atau seseorang untuk dicintai.

            Jadi tanggapan-tanggapan moral kita, aspirasi-aspirasi kita, keagamaan kita, memerlukan sesuatu yang lebih tinggi dari pada material. Semua benda mati yang berada di sekitar kita, merupakan benda-benda yang memerlukan seorang Pencipta. Seorang Pencipta memerlukan intelegensia. Intelegensia memerlukan kepribadian. Dan kebribadian yang tanpa batas adalah Allah.

            Sesuatu atau seseorang telah menciptakan dan merancangkan, serta mengerjakan dunia yang menakjubkan di sekitar kita ini. Siapapun, atau apapun yang telah mengerjakannya, adalah seorang pencipta yang ahli. Hanya seorang pencipta yang ahli yang dapat menciptakan Illiad ciptaan Homer, atau Aenid ciptaan Virgil, atau Divine Comedy ciptaan Dante, atau Hamlet cipaan Shakespeare, atau Paradise Lost ciptaan Milton, atau “Sistine Madonna” ciptaan Raphael, atau “Last Judgement” ciptaan Michelangelo, atau “Fifth Avenue” ciptaan Beethoven, atau Greek Empire ciptaan Alexander Agung, dan hanya seorang pencipta yang agung yang dapat menciptakan dan membuat dunia ini.

            Sebentar, kita akan melihat kecerdasan atas hasil ciptaan yang ajaib, hebat dan menakjubkan seperti yang terlihat dari penciptaannya. Di sebuah acara makan malam keluarga, ada seorang anak kecil duduk di sana, dan di sebelah keluarga dan anak kecil tersebut, berkunjunglah seorang profesor fisika. Dan karena mereka memiliki banyak pengetahuan di bidang fisika, mereka mulai berdiskusi mengenai dunia di sekitar kita ini.

            Kemudian profesor tersebut bertanya kepada anak kecil itu, dan berkata, “Berapa jumlah benda yang ada di bumi ini? Dan anak kecil itu menjawab, “Oh, tuan, berjuta-juta dan berjuta-juta benda. Profesor itu berkata, “Hanya ada 103.” Kemudian anak kecil itu bertanya dengan penuh keheranan, “Hanya ada 103 benda di seluruh dunia ini?” “Betul,” ujar profesor itu.

            Kemudian profesor itu mengambil tempat pengocok garam, dan berkata ,”Garam ini, kau lihat garam ini, hanya ada dua macam kandungan di dalam garam ini; yaitu sodium dan chloride.” Kemudian dia mengambil segelas air dan berkata, “Hanya ada dua macam kandungan di dalam air ini. Air mengandung dua bagian hydrogen dan satu bagian kecil oksigen.” Lalu dia berujar, “Udara yang kita hirup ini terbuat dari dua macam kandungan. Tujuh sampai sembilan bagian nitrogen, 21 bagian oksigen, dan sebagian yang sangat kecil karbondioksida.”

            Seluruh penciptaan, seluruh dunia di atas kita ini, di dalam kita, dan di sekitar kita ini, dibentuk dari elemen-elemen ini. Di bidang Matematika ada terdapat 10 unsur, angka, dan ini, ditambah intelegensia. Kesepuluh unsur tersebut, ditambah intelegensia, memecahkan masalah-masalah yang rumit di bidang aljabar dan geometri dan kalkulus, dan seluruh aspek matematika, dan ilmu kimia.

            Di bidang kesusasteraan terdapat 26 unsur, huruf abjad. Kedua puluh enam unsur itu, ditambah intelegensia telah menciptakan kesusasteraan yang menakjubkan di dunia. Dan di bidang musik, ada 10 [sic : 12] tangga nada. Dan kesepuluh tangga nada ini, ditambah intelegensia menciptakan musik-musik hebat di dunia ini. Nah, dunia yang diciptakan ini, siapa atau apa yang menjadi aktor intelegensinya? Siapa yang menjadi kombinatornya? Siapa yang menjadi penciptanya ? Penganut evolusi, penganut sekuler, berpendapat bahwa tidak ada yang namanya kombinator, tidak ada pencipta, tidak ada perancang, dan tidak ada aktor intelegensi. Tetapi, sudah berapa kali engkau melempar ke-10 unsur, ke-10 angka itu ke udara, dan kemudian menjadi masalah yang dipecahkan dalam bidang trigonometri?

            Ambil ke-10 angka tersebut. Buang untuk seterusnya. Dan sulit dipercaya kalau angka tersebut kemudian dipakai untuk mengambil keputusan terhadap suatu masalah dalam bentuk apapun. Atau gunakan ke-26 unsur dari daftar abjad kita. Berapa kali anda harus melemparkannya ke udara, kemudian menjadi acuan dalam drama bangsa Yunani karya Aristoteles. Atau gunakan 12 unsur nada musik anda, lemparkan ke udara. Berapa kali anda harus melemparkannya ke udara, saat kembali menjadi “Bridal Chorus” karya Richard Wagner, atau “Fifth Symphony” karya Beethoven.

            Apabila anda menggunakan intelegensia seperti itu, anda akan menghadapi kekacauan. Berapa kali ledakan yang terjadi dalam suatu pabrik percetakan untuk menghasilkan sebuah kamus yang lengkap atau Encyclopedia Britannica. Kita dapat menciptakan tanpa menggunakan intelegensia, tanpa Allah, apabila ke-103 unsur, ke-103 elemen yang meliputi dunia ini, dapat lebih dulu menciptakan dirinya sendiri dari sesuatu yang tidak ada.  Membuat dirinya sendiri, katakan saja, sebuah pesawat jet, dan tanpa seorang pilot, dapat terbang. Ketika faktor-faktor tersebut dapat menjembatani jurang yang lebar tanpa seorang insinyur. Ketika faktor-faktor tersebut dapat menulis sebuah simponi tanpa seorang penulis musik, dan ketika faktor-faktor tersebut dapat membuat sebuah baju yang sederhana tanpa seorang perancang dan pembuat baju.

            Saya akan menyimpulkan. Turut campur tangan Tuhan yang menakjubkan setiap harinya dapat dilihat di setiap aspek kehidupan manusia. Penelitian manusia. Ini bukan dugaan-dugaan yang menyimpang dari yang biasa. Ini merupakan fakta-fakta yang dapat didemonstrasikan setiap harinya di dalam kehidupan anda. Saya katakan setiap harinya, turut campur tangan Tuhan sendiri yang ajaib dapat dilihat di dalam kehidupan kita.

            Pertama-tama, dunia di sekitar kita. Sekarang, anda melihat Allah. Lihatlah. Di dunia sekitar kita, panas yang menyebar merupakan hukum fisika. Itu sebabnya sebuah mesin uap dapat bergerak di sebuah rel. Air, dipanaskan, menguap, dan dapat menggerakkan mesin besar tersebut di sebuah rel. Kerugiaannya, menyusut kalau dingin.

            Saya melewati jembatan besar Arkansas ke Memphis, Tennesse. Dan saya membayangkan saat mereka membangun jembatan tersebut. Mereka meletakkan balok-balok terakhir di antaranya di tengah-tengah musim kemarau yang panas, dan karena panas telah membuat balok-balok tersebut memuai, maka balok yang berada di tengah tidak pas. Jadi mereka meletakkan banyak sekali es dan mendinginkan balok-balok besar itu hingga menyusut, dan insinyur serta kontraktor dapat memasang balok-balok tersebut pada tempatnya. Itulah peraturan universal di bidang fisika. Kalau panas membuatnya memuai, maka dingin membuatnya menyusut.

            Kemudian Allah mengintervensi, air menjadi dingin dan menyusut. Dan tiba-tiba pada suhu 32 derajat, pada keadaan yang sangat dingin, ia memuai. Mengapa ? Karena apabila air tidak memuai dan mengambang di atas lautan, apabila es menyusut, maka akan tenggelam ke dasar lautan. Arus laut akan berhenti, dan bumi ini berhenti berkembang.

            Mengapa air tiba-tiba memuai pada suhu 32 derajat Fahrenheit ? Tidak seorangpun yang tahu. Allah yang melakukannya. Baiklah, mari kita gunakan hukum biologi. Di dalam proses mitosis, ada suatu kromosom yang membelah di dalam setiap sel. Dan ketika kromosom tersebut membelah, setiap sel memiliki 46 kromosom. Setiap sel di tubuh anda, ketika sebuah sel rusak, sebuah sel baru akan terbentuk. Setiap sel dari manusia yang dibentuk atau diciptakan memiliki 46 buah kromosom. Kromosom-kromosom tersebut membelah tepat di tengah-tengah, dan ke-46 kromosom tersebut akan bergerak ke arah sini dan ke-46 lainnya ke arah sana. Kemudian Allah yang menciptakan anda mengintervensi, di dalam tubuh seorang laki-laki, ada 23 buah spermatozoa. Di dalam tubuh seorang wanita ada 23 buah telur. Dan ketika mereka bersatu dan anda dilahirkan, sekali lagi ada 46 kromosom. Itulah turut campur tangan Allah.

            Sekarang, mari kita ambil contoh dunia di bawah kita. Penyakit menyebar, kuman membiak di mana-mana, itulah hukum ilmu patologi, ilmu kedokteran. Maka orang mati, yang penuh dengan penyakit, dikubur di dalam tanah. Dan mengapa bumi ini tidak dipenuhi oleh penyakit yang mengerikan? Menurut hukum biologi, kuman menyebar, kuman membiak, dan orang mati, kucing mati, anjing mati, dan tikus mati, dan tubuh orang mati, dan segala yang mati dikubur ke dalam tanah. Mengapa bumi tidak dipenuhi dengan penyakit-penyakit yang mengerikan, mengherankan, menyerang, dan membinasakan?

            And tidak mengetahuinya sampai, dan seingat saya, pada hari saya mendengar tentang penisilin. Penisilin ditemukan di tanah tempat Habel dan Kain berdiri. Allah yang membuatnya, meletakkannya di sana, di dalam tanah, agar tanah tersebut dibersihkan. Saya teringat ketika kita pertamakali menemukannya, tetapi Allah yang membuatnya sejak awal, agar kita boleh memiliki rumah yang sehat untuk kita tinggali.

            Mari kita ambil contoh dunia di dalam kita. Kita berbicara tentang dunia di atas kita, dan dunia di sekitar kita. Mari kita lihat dunia di dalam kita, tempat di mana Allah turut campur tangan setiap harinya. Itulah hukum sosiologi. Itulah hukum psikologi di mana lingkungan yang jahat menimbulkan kejahatan di dalam kehidupan. Dari sanalah kejahatan berasal.

            Kemudian Allah turut campur tangan dalam hidup anda. Dan dari lingkungan yang paling kejam, dan kejahatan-kejahatan yang paling mendebarkan dan yang paling jahat, akan muncul beberapa orang suci Allah. Saya akan memberikan sebuah ilustrasi kepada anda. Saat saya berada di Dallas, Clyde Barrow dan Bonnie Parker, serta Raymond Hamilton, dan adiknya, Floyd, ada di sana di lingkungan Dallas Barat yang tragis itu.

            Seperti anda ketahui, dan saya yakin sebagian besar dari anda pernah mendengarnya, Clyde Barrow dan Bonnie Parker dibunuh di dalam suatu penyergapan oleh polisi Louisiana. Raymond Hamilton dihukum mati di kursi listrik di Hunstville, dan Floyd Hamilton dipenjarakan seumur hidup di Alcatraz.

            Kemudian datanglah ke gereja ini, seorang wanita yang saleh, putri dari gembala sidang First Methodist Church. Namanya, Heidi Rankin. Dia menikah dengan seorang yang bernama Mr. Moore, maka namanya menjadi Heidi Moore, dan menghabiskan hidupnya di Dallas Barat dan datang menemui saya setelah saya membaptisnya, lalu berkata, “Maukah anda pergi ke Alcatraz, dan maukah anda mengunjungi Floyd Hamilton? Saya berdoa baginya, dan saya akan berdoa bagi anda apabila anda mau pergi.”

            Saya pergi ke San Fransisco. Menghubungi sipir di sana. Saya baru mengetahui hal ini sampai beberapa waktu lamanya setelah itu. Mereka kagum ketika saya menyeberangi teluk tersebut dan mendarat di pulau Alcatraz yang kecil itu, sehingga sipir itu membawa saya ke tengah-tengah, ke bagian pusat dari penjara tersebut. Tidak ada seorang tamupun yang pernah disambut seperti itu sebelumnya. Setiap pengunjung akan disuruh berdiri atau duduk di dekat jendela yang dibatasi oleh kaca tebal, dan tahan peluru antara anda dan tahanan, dan anda hanya bisa berbicara dengan mereka melalui kaca tersebut.

            Tidak begitu dengan saya. Sipir tersebut membawa saya masuk ke dalam penjara. Saya melewati satu persatu pintu penjara yang terbuat dari baja itu, dan akhirnya, di tengah-tengah penjara Alcatraz, saya berada di dalam satu ruangan bersama Floyd Hamilton. Ini pertamakalinya saya bertemu dengannya. Di akhir permohonan tersebut, kami berlutut dan dia memberikan hatinya kepada Tuhan, dan dia mengulurkan tangannya kepada saya, lalu berkata, “Seandainya saya dapat bebas, saya akan berjalan menuju altar di gereja anda dan mengakui iman saya kepada Yesus. Dan saya akan dibaptis dan akan melayani Tuhan.”

            Dengan kebaikan dan pemeliharan Tuhan, serta hukum, Floyd dimasukkan ke tahanan rumah di Leavenworth. Dan dari tahanan rumah Leavenworth di Kansas, dia mendapatkan pengampunan. Dan hal pertama yang dilakukannya, dia berjalan menuju altar dan sayapun membaptisnya. Dan sampai dia diserang kanker, Floyd Hamilton mengunjungi semua negeri, berbicara kepada anak-anak muda, memohon mereka untuk mengasihi Allah dan mematuhi hukum-Nya. Dia pernah berbicara di mimbar ini.

            Dari sekian banyak permasalahan hidup yang paling tragis, kadang-kadang, di dalam turut campur tangan Tuhan, muncul hamba Yesus yang paling mengagumkan yang pernah anda dengar. Anda dapat menulis buku mengenai mereka. Para penginjil besar berubah oleh kasih dari Allah. Dan hal itu tidak hanya nyata di dunia sekitar kita, dan di dunia di dalam kita, tetapi juga nyata di dunia di atas kita. Allah hidup.

            Itulah hukum sejarah, bahwa bangsa-bangsa bangkit dan jatuh, semuanya. Mereka bekerja, dan mereka menjadi makmur, lalu mereka menjadi rusak, seperti yang kita lihat di Amerika saat ini. Dan akhirnya menjadi hancur, semuanya. Nah, kemudian hadirlah turut campur tangan Allah. Saya akan bacakan salah satunya. “Oleh karenanya, firman Tuhan, yang memberikan matahari untuk menerangi siang, dan bulan serta bintang-bintang untuk menerangi malam. Yang membagi lautan, saat gelombang menderu, Tuhan Semesta Alam namanya. Bilamana peraturan-peraturan itu menyimpang dari pada-Ku, firman Tuhan, maka keturunan Israelpun akan berhenti menjadi suatu bangsa di hadapan-Ku selamanya. Begitulah firman Tuhan, bilamana langit di atas dapat diukur, dan dasar bumi ini dapat dijangkau, Akupun akan melempar seluruh keturunan Israel saat mereka melakukannya, firman Tuhan.”

            Bangsa Yahudi, firman Tuhan, adalah bangsa pilihan-Ku, dan mereka akan tetap ada sampai Kristus datang kembali. Nah, lihatlah sekeliling anda. Apakah anda melihat ada orang Hitit? Anda melihat orang Amori? Anda melihat orang Yebus? Lihat orang Hewi? Lihat suku-suku lainnya? Saya tidak pernah bertemu dengan orang yang pernah mendengar pernah bertemu dengan suku-suku itu. Tetapi saya dapat menunjukkan seorang bangsa Yahudi setiap saat anda ingin bertemu dengannya, kapan saja. Itulah yang Allah firmankan. Seluruh bangsa ini mati, tetapi Allah berfirman bahwa bangsa Yahudi akan ada selamanya.

            Mari kita ambil contoh lainnya. Di dalam Yehezkiel 37, itulah bab di mana ada disebutkan tulang-tulang yang sudah kering. Mari saya bacakan kitab Yehezkiel 37:12 hingga 14 : “bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel.”

            Pernah mendengar bangsa Israel hari ini? Apakah ada suatu bangsa yang disebut Israel? Ada? Saya sering membaca tentangnya di surat kabar. Israel. “bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, pada saat aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai, umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman Tuhan.”

            Israel berada di dalam lindungan Allah, rencana Allah, dan akan diubahkan, Alkitab mengatakannya, pada suatu waktu, dan akan menginjili dunia. Saya katakan kepada anda Dr. McCloud, apabila anda masih hidup ketika waktu itu tiba, dan ke-144.000 penginjil itu mulai mengajarkan injil Anak Allah, anda akan berteriak kepada seluruh ciptaan Allah.

            Sebagai kata penutup. Allah memiliki dua buah buku besar. Salah satunya adalah penciptaaan di sekitar kita, dan yang lainnya adalah Kitab yang saya pegang ini. Dan keduanya membesarkan Tuhan. Keduanya menyampaikan tentang Allah, dan saya dapat melihat-Nya, dan membaca-Nya, di atas sana di langit. Dan saya dapat melihat-Nya, dan membaca-Nya, pada halaman-halaman suci di dalam Alkitab ini. Inilah kenyataan dari Allah. Kebenaran besar pertama bagi kehidupan manusia.

            Sekarang kita akan menyanyikan sebuah lagu. Dan sementara kita menyanyikan lagu ini, berikanlah hati anda kepada Tuhan. Ajaklah keluarga anda ke persekutuan di gereja kita tercinta ini. Apabila Tuhan berbicara, untuk menjawab hidup anda, inilah waktu yang berharga untuk dihadiri. Tuhan memberkati kita. Bilaman Allah berbicara kepada anda, berdirilah bersama kami. Allah memberkati anda, saat kita menyanyikan lagu ini.