Tuhan: Fakta Universal Yang Pertama

(God: The First Universal Facts)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diedit oleh Dr. Eddy Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas

25 Januari 1981

 

Kejadian 1:1

 

…dalam rangkaian panjang khotbah-khotbah yang telah disampaikan dalam waktu pagi mengenai ajaran-ajaran Alkitab. Kita lengkapi hari Minggu pada minggu yang lalu dalam rangkaian mengenai bibliologi, mengenai Alkitab itu sendiri. Kita sekarang berada pada rangkaian mengenai ketepatan teologi, mengenai Tuhan.

Hari Minggu lalu khotbah pembukanya adalah Tuhan dan Alasan Pemikiran. Hari Tuhan yang akan datang pesannya adalah berjudul Apakah salahnya dengan menjadi seorang ateis? Dan hari ini pesannya adalah berjudul Tuhan, Fakta keseluruhan terbesar yang pertama, Kenyataan.

Ayat kami adalah apakah yang akan anda pikirkan dan perkirakan, dalam ayat pertama, pasal pertama dalam kitab pertama di Alkitab. Kejadian 1:1 “Pada mulanya, Allah”

            Pada mulanya apa ? pada mulanya sebuah telur kosmik dibuat dari lumpur sungai nil, kata orang-orang bijaksana dari  Mesir kuno.

            Pada mulanya apa ? Tubuh lurus monster Tiamat, yang dibunuh oleh Marduk, menurut manusia purba Kasdim.

            Pada mulanya apa ? pemisahan tungkai dan lengan dari raksasa besar , menurut sebuah nyanyian pujian Rig-Veda, kitab suci keramat orang Hindu.

Pada mulanya apa ? samar-samar, bukan mengenai orang tertentu, kesempatan yang tak sengaja, menurut evolusionis modern.

Pada mulanya apa ? Sebuah bola api kabut, meledak dan meluncur melalui angkasa, menurut kaum humanis dan ahli fisika sekuler.

Pada mulanya apa ? Pada mulanya Allah, menurut  Kitab-Kitab Suci.

Pikiran/gagasan tentang Tuhan adalah lembut, mengikuti intuisi, keberadaan oleh adanya kelahiran , umum terhadap pikiran manusia. Pada pasal pertama kitab Roma, selagi Paulus mengeluarkan dasar risalah besar teologi, ia mengakui bahwa pikiran tentang Tuhan adalah secara keseluruhan dinyatakan dalam tiap hati umat manusia. Pengalaman mencatat penegasan mengenai kebenaran yang berhubungan dengan kitab injil tersebut.

Helen Keller, seseorang yang berkarakter baik yang pernah hidup dalam kehidupan modern Amerika ternyata buta. Ia tuli. Ia terbelakang. Satu-satunya cara berhubungan dengannya adalah melalui indra peraba. Dan disaat melalui indra peraba tersebut, mereka dapat berhubungan dengannya, mereka memberitahu Helen Keller tentang Tuhan. Dan ia menjawab,” Aku telah mengenalnya tiap hari di sepanjang hidupku.”

Ada beberapa kebenaran pasti yang melekat dan mendasar dalam kepribadian manusia, dalam alasan pemikiran. Dan mereka tidak dapat disingkirkan atau dibuang atau diingkari. Kebenaran-kebenaran yang lazim ini memberikan buktinya sendiri. Mereka memiliki pengakuan, pada kekuatan sebuah proses tentang penyatuan struktural kita.

Sebagai contoh, tidak ada akibat bila tidak ada sebab. Contohnya, keutuhan adalah lebih besar dari tiap-tiap bagiannya. Sebagai contoh, jarak terdekat antara dua titik adalah sebuah garis lurus. Sebagai contoh, peribahasa matematika dan geometri, dua ditambah dua sama dengan empat. Kebenaran-kebenaran umum ini menyatu dengan kita. Mereka berdasarkan intuisi. Mereka tidak membutuhkan pembelaan.

Ini satu yang lainnya. Alam semesta, penciptaan dimanapun dan dan tiap-tiap bagiannya memberikan keindahan dan bukti hukum yang mengesankan, rancangan, kecerdasan. Dan kepribadian manusia dari segi moril adalah peka.

Kebenaran-kebenaran umum tidak dapat diingkari. Jadi darimana datangnya hal tersebut - hukum, rancangan, kecerdasan dalam dunia yang indah tentang kita, dan kepribadian manusia serta sensitifitas moral keagamaan kita? Siapa yang menciptanya? Dimanakah sumbernya?

Itu adalah dunia tanpa bilangan, kaum sekuler, kaum evolusionis, kaum ateis, kaum humanis, kaum meterialistis, mereka mengakui bahwa sebutan persamaan tentang semua mahluk hidup, menjadi dasar dalam tiap kepribadian kehidupan manusia itu sendiri, mereka mengatakannya tanpa sebab, tanpa alasan, tanpa kenyataan, tanpa fakta, bahwa ini adalah fenomena samar-samar yang tidak disengaja. Dan untuk sebagian besarnya, mereka meyakinkan dunia akademis mengenai teori hipotetis kepercayaan mereka.

Bukankah aneh dengan segala upaya, mereka tidak dapat membuang pikiran tentang Tuhan dari umat manusia dan pikiran manusia? Kadang-kadang, saya berpikir bahwa upaya mereka seperti seorang manusia yang mengambil sehelai potongan rambut, sebuah tali pengurkur tegak lurus, dan ia menariknya kearah mendatar. Tetapi anda membiarkan potongan rambut terlepas, membiarkannya, dan secepatnya hal itu akan dianggap sebagai posisi awal naik dan turun.

Begitu pula dengan pikiran manusia. Dapat dibelokkan. Dan dapat diputar menjadi semua bentuk ketidaknormalan dan dan apa yang saya pikirkan adalah kemustahilan, tetapi biarkanlah, dan secepatnya itu akan kembali pada posisinya yang semula dan menunjuk langsung keatas dan kebawah, menunjuk kepada Tuhan.

            Ada beberapa fenomena yang pasti, ada beberapa kebenaran yang pasti yang semuanya itu ada disekitar kita, dan masing-masing dari itu menuntut sebuah penjelasan.

            Ini ada satu : kita semua, kita semua, semua umat manusia, kita semua memiliki keinginan yang tak terbatas, mengenai ketidak terbatasan, mengenai kemuliaan dan keajaiban piala kudus dari sorga diatas kita dan kekaguman akan dunia dimana kita hidup. Ada didalam kita suatu perasaan tidak terbatas itu. Dan perasaan itu hampa dan samar-samar dan kosong kecuali dipenuhi dengan kenyataan dan keberadaan Tuhan.

            Perasaan kita akan ketidak terbatasan itu mensyaratkan suatu yang besar dan Pencipta yang maha kuasa, Tuhan. Hal ini seperti mata kita. Mata mensyaratkan terang untuk dapat melihat. Telinga kita mensyaratkan bunyi untuk dapat kita dengar. Indra peraba kita mensyaratkan obyek-obyek yang jelas . Daya tarik kita dan kasih sayang untuk satu dan lainnya mensyaratkan seseorang untuk dicintai, sebuah keluarga, sebuah masyarakat.

            Rasa haus kita mensyaratkan air untuk diminum. Rasa lapar kita mensyaratkan makanan untuk dimakan. Begitu pula dengan inspirasi dan sensitifitas moral kita dan perasaan iman kita mensyaratkan sesuatu yang lebih dan diatas serta jauh berada diatas hakekat pokok dari keadaan.

            Atau dapat saya katakan seperti ini, benda memerlukan seorang kreator. Seorang kreator memerlukan kecerdasan. Kecerdasan memerlukan kepribadian. Dan kepribadian memerlukan Tuhan.

 

            Sebuah fakta yang kedua,  satu dari fenomena yang menuntut sebuah penjelasan : saat kita melihat pada ketidak terbatasan di sekitar kita, kemuliaan yang diatas dan jauh diatas kita dan yang didalam dan yang melalui serta dibawah kita, siapapun yang melakukan itu, apapun yang dilakukan adalah sebuah karya agung. Tidak ada hal yang disebut sebuah karya besar tanpa adanya kecerdasan dan seorang yang hebat yang membuatnya.

            Membutuhkan seorang pekerja yang hebat untuk menulis Illiad dari Homer atau Aeneid dari Virgil atau Divine Comedy dari Dante atau Hamlet dari Shakespeare atau Paradise Lost dari John Milton.

            Membutuhkan seorang pemikir yang hebat untuk menggambar Sistine Madonna dari Raphael atau The Last Judgement dari Michelangelo. Membutuhkan seorang pekerja yang hebat untuk mengarang dan menulis Fifth Symphony dari Beethoven. Membutuhkan seorang pekerja yang hebat untuk menciptakan patung patung yang indah dan luar biasa yang kita lihat menghiasi musium-musium yang megah ini.

            Membutuhkan seorang pekerja yang hebat untuk menciptakan kerajaan Yunani dari Alexander yang Agung. Karena itu, akankah saya mengingkari fakta bahwa juga dibutuhkan seorang pekerja yang hebat untuk menciptakan kemuliaan dunia yang kita lihat diatas kita dan disekitar kita?

            Fakta ketiga yang menuntut sebuah penjelasan : dalam dunia penciptaan ini, kita melihat kecerdasan ada dimana-mana, dimana-mana, secara umum – kecerdasan, pikiran, pilihan, keinginan, tujuan.

            Seorang anak laiki-laki duduk di sebuah meja makan dan tamu mereka adalah seorang professor fisika yang termashyur. Selagi mereka berbicara dan teman kecil ini berusaha semampunya untuk masuk dalam pembicaraan, pembicaraan akhirnya berkisar tentang dunia sekitar dan benda/hal-hal yang ada didalamnya- pembicaraan yang umum dengan seorang ahli fisika ! Kemudian anak lelaki kecil ini membuat pengamatan bahwa ada jutaan benda/unsur didunia, seperti yang dipikirkan anak lelaki kecil ini.

            Dan sang professor berkata, “ Tidak, tidak, nak. Di dunia hanya ada 103 unsur yang berbeda.

            “Oh”, kata anak laki tersebut, “Saya tahu sendiri jutaan dari mereka.”

Dan sang profesor berkata, “Baiklah, sebutkan beberapa daripadanya, nak”

 

Dan bocah laki-laki tersebut melihat ke meja dan berkata “ Garam”

Dan sang profesor berkata, “Nak, garam dibuat dari dua unsur. Bukan dari satu unsur; dua unsur. Garam memiliki bagian kecil metal putih bernama sodium dan bagian kecil gas yang disebut klorin, klorin, gas klorin. Satukan mereka dan jadilah garam.”

Anak laki tersebut berkata, “ Kalau begitu, air”.

            Dan sang professor berkata “ Air terdiri dari 2 unsur . Dua bagian kecil mungil hidrogen dan satu bagian kecil oksigen. Satukan mereka dan terjadilah air.”

            Dan bocah laki-laki tersebut mencoba lagi, “Udara”. Dan sang professor berkata, “ Udara dibuat dari 2 unsur, 79 bagian kecil nitrogen, 21 bagian kecil oksigen dan sedikit unsur asam karbonik , karbondioksida. Jadikan satu dan diseluruh dunia, menjadi hal yang sama. Itulah udara.

            Dan itulah Tuhan- seluruh dunia dan dan semua yang ada didalamnya, disusun dari 103 unsur-unsur yang berbeda, ditambah kecerdasan.

 

            Seperti halnya matermatika. Matematika memiliki 10 unsur, 10 faktor. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, ditambah nol. Dan diluar ke 10 faktor tersebut suatu pikiran yang cerdas dapat memecahkan masalah-masalah aljabar, dalam geometri, dalam trigonometri, dalam kalkulus. Kecerdasan.

            Bahasa sastra. Dalam bahasa anda terdiri dari 26 faktor atau huruf-huruf alfabet. Suatu kecerdasan dapat mengambil 26 faktor tersebut dan menciptakan dua puluh tiga Mazmur, sebuah Gettysburg Adress, puisi yang indah dan sastra dunia. Kecerdasan.

            Atau musik. Pagi ini, saya membuktikan, untuk memastikan bahwa saya benar, disana di organ tersebut, dalam satu oktaf ada satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh nada, dan mulai dari awal lagi. Dan di celahnya, ada dua atau tiga nada warna hitam, dan jika anda hitung , mereka ada 12. Dan 12 faktor tersebut, 12 nada tersebut, dengan kecerdasan dapat menciptakan musik yang indah yang kita dengar didunia ini.

            Jadi Tuhanlah yang mengambil 103 faktor, yang kita sebut elemen, dan Ia menciptakan dalam rancangan dan kecerdasan-Nya yang tidak terbatas, dunia yang indah yang kita lihat disekeliling kita.

            Tetapi kaum ateis, kaum kafir dan kaum sekuler serta kaum humanis, mereka berkata bahwa semua ini dibuat, terjadi, oleh kejadian belaka yang tidak ada kaitan dengan hal tertentu, kesempatan yang tak terlihat. Dan mereka sangat diyakinkan dengan  hal tersebut dan mereka mengajarkan di semua sekolah yang ada di daerah tersebut.

            Saya mungkin akan percaya teori hepotetis itu, saat saya melihat kesepuluh faktor-faktor matematika dilempar ke udara dan mereka secara tidak sengaja turun dengan sebuah jalan keluar untuk sebuah masalah dalam aljabar atau trigonometri atau kalkulus.

            Saya akan percaya, keyakinan teori hipotesis, saat saya dapat melihat seseorang mengambil 26 faktor-faktor alfabet dan melempar mereka ke udara, dan mereka secara tidak sengaja turun menjadi salah satu maha karya dari Alfred Lord Tennyson.

            Saya akan percaya teori hipotetis saat saya melihat mereka mengambil 12 nada dan melempar mereka ke udara dan mereka turunkan Bridal Chorus oleh Richard Wagner, yang saya dengar kemarin.

            Saya akan percaya itu saat saya melihat sebuah ledakan dalam sebuah pabrik, sebuah pabrik percetakan dan keluar secara tidak sengaja suatu kamus yang lengkap. Kesempatan tak terlihat, tanpa pemeliharaan (Tuhan) yang sengaja, tanpa tujuan tidak menghasilkan apa-apa.

            Terdapat suatu hukum dalam termodinamik yang disebut entropi. Dan hukum entropi adalah sebagai berikut : Jika segalanya dimulai dengan kekacauan, akan ada tendensi lebih dan lebih kacau lagi.

            Jika anda memiliki sebuah mesin di mobil anda, dan jika mulai ada yang terlepas dan ada kerusakan, kecuali jika ada perbaikan dengan mobil tersebut, maka mobil tersebut akan mempunyai kerusakan yang lebih meningkat, semakin banyak masalah.

Segala sesuatu di dunia ini adalah seperti itu. Jika sesuatu memiliki suatu tendensi akan berakhir pada kekacauan, itu akan berlanjut dalam kemungkinan tersebut kecuali ada kepintaran untuk menghambatnya.

            Jadi ini adalah pada segala sesuatu yang kita lihat. Tidak ada hal yang menarik hati seperti, katakanlah, Crossing the Bar dari Alfred Tennyson, dan anda mengambil jenis tersebut dan melemparnya ke udara, dan saat kembali mungkin menjadi satu atau dua garis kecil yang utuh. Dan kemudian anda melemparnya lagi, dan satu atau dua garis kecil tersebut akan menjadi berantakan. Dan terus lemparkan ke atas dan ia akan kehilangan kesamaan dengan puisi yang indah seperti yang pengarang tuliskan.

            Tanpa kecerdasan, seluruh aneka penciptaan akan jatuh dalam kekacauan dan berantakan. Adalah kecerdasan yang membawanya dalam susunan yang baik dan simetris dan kepada tujuan dan rancangan. Dan tanpa itu, yang ada kegelapan dan kekacauan.

            Seperti yang dikatakan Kitab Injil :”Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Dan Allah berfirman,” dan dengan perintah, Ia menciptakan dunia yang indah tempat dimana kita tinggal.

            Saya cukup siap untuk menjadi seorang ateis sekuler dan seorang ahli fisika evolusionis dan humanis saat kapanpun saya melihat 103 elemen berkumpul bersama, diluar apapun juga dan mencipta tanpa rancangan : sebuah pesawat terbang jet, tinggal landas dan terbang menuju langit biru nun jauh disana. Saya akan menjadi seorang evolusionis dan percaya pada kesempatan tak terduga yang tak terlihat jika saya melihat sebuah jembatan menyeberangi jurang yang besar tanpa adanya insinyur, atau ketika saya mendengar bagian musik yang indah tanpa adanya komposer, atau saat saya membaca sebuah puisi yang indah tanpa seorang pengarang, atau ketika saya melihat sebuah baju polos sederhana dibuat tanpa seorang perancang.

            Adalah maksud dari kecerdasan itu, yang ada dibelakang fungsi penciptaan, mengenai kegunaan faktor-faktor ini yang membuat dunia kita ini memungkinkan.

            Sekarang, walaupun kita membicarakan mengenai hal-hal yang jauh diluar atau jauh melewati atau secara filosofi, metafisika, spekulatif, marilah kita melihat campur tangan Tuhan yang luar biasa disekitar kita dalam kehidupan sehari-hari.

            Mari kita lihat, pertama, pada dunia disekitar kita. Ada sebuah hukum fisika , dan hukum fisika mengatakan : saat semuanya dipanaskan maka memuai, memuai, memuai. Dan saat semuanya didinginkan, mengerut/padat - molekul-molekul kecil semuanya berkumpul menjadi satu.

 

            Kita mengalami hal tersebut tiap waktu. Saat kita merasa kepanasan, kita mengembang. Kita membuka baju; kita melakukan apapun yang dapat dilakukan. Dan saat semakin dingin, kita mengerut. Semua penciptaan adalah seperti itu. Jika sesuatu menjadi panas, mengembangkan/memuaikan-apa saja, semuanya, bahkan sepotong baja.

            Saya ingat ketika mereka sedang membangun jembatan menyeberangi Sungai Mississippi di Memphis, mereka melakukannya di saat musim panas. Dan baja-baja menjadi mengembang/memuai, dan disaat mereka mengatur pusat rentangannya, ternyata lebih panjang kira-kira 18 inci. Dan apa yang mereka lakukan ? Mereka membawa berton-ton es dan mendinginkannya. Dan mereka dapat memasangnya dengan sempurna. Baja itu menjadi mengkerut. Itulah alam semesta.

            Itu adalah, sampai pada campur tangan Tuhan. Air disaat sedang dingin dan dingin dan dingin, air itu menjadi padat/mengerut sampai mencapai 32 derajat farenheit. Lantas, sebuah campur tangan Tuhan secara tiba-tiba dan tanpa alasan atau penjelasan pemuaiannya.

            Tujuan dari Tuhan : air itu tidak memuai sampai 32 derajat, jika ditahan pada pengerutan, air itu akan berubah menjadi es padat dan tenggelam didasar lautan. Anda akan memiliki lautan es yang besar pada daerah kutub, dan semua yang hidup dari samudera dan laut tersebut akan berhenti, dan dunia akan binasa. Itulah Tuhan.

           

Atau pelajari lagi dunia biologi. Hukum biologi adalah seperti berikut : bahwa disetiap daging ada beberapa kromosom tetap, dan di tiap sel di daging tersebut ada kromosom yang berjumlah sama. Ayam, monyet, sapi, anjing, tiap sel dalam binatang itu memiliki jumlah susunan kromosom yang pasti.

Saya ingat Drosophila, mereka telah bereksperimen ratusan tahun, memiliki dua kromosom. Pria Amerika, dan semua mahluk jantan dan betina di tiap sel di tubuhnya, memiliki 46 kromosom, kita semua. Triliunan sel untuk membentuk anda, di tiap triliun satu dari mereka, anda mempunyai 46 kromosom.

Kemudian adanya campur tangan Tuhan, keajaiban Tuhan : didalam spermatozoa jantan terdapat 23 – satu setengah- dan di sel telur betina ada 23 – juga satu setengah – dan saat mereka menyatu anda mempunyai kembali 46 – penciptaan Tuhan.

Dan itulah mengapa ketika seorang bayi dipersembahkan dihadapan Allah, saya tidak mampu kecuali selalu berdoa, “ Allah, Allah, kami bersyukur untuk keajaiban tangan yang membentuk kehidupan kecil ini dan memberikannya nafas dan jiwa dan mempercayakan si kecil ini pada kami’- campur tangan Tuhan.

Lihatlah dunia dibawah kita, ini adalah sebuah hukum patologi, mengenai penyakit, bahwa penyakit berkembang biak. Ia dapat memperluas dengan sendirinya. Ia dapat menjadi buas, menjadi epidemik, kuman-kuman berkembang biak.

Dunia adalah sebuah pemakaman yang luas, ini adalah tempat penguburan. Dan berpikir tentang kuman-kuman difteri, penyakit lumpuh, gondok, demam jengkering, tetanus. Berpikir tentang penyakit-penyakit yang terkubur di dibumi, pada tikus mati, pada kucing mati, pada anjing dan pada kematian segalanya. Anda mungkin berpikir setelah ribuan dan ribuan dan jutaan tahun bahwa bumi dibawah kita ini akan dipenuhi dengan kuman-kuman kematian dan penyakit.

 

Dan campur tangan Tuhan : Tuhan meletakkan sesuatu di tanah itu dan kita baru saja menemukannya. Itu disebut penisilin. Dan saat anda mengubur tikus mati, anjing mati dan kucing mati serta kematian lainnya, penisilin dengan segera menghancurkan semua penyakit agar kita dapat memiliki dunia yang indah dan sehat untuk berjalan dan untuk hidup. Itulah Tuhan.

Atau lihat lagi kepada dunia didalam kita, didalam kita. Ada sebuah hukum psiologi dan sosiologi yang mengatakan, diluar perkampungan yang kotor dan diluar perkampungan minoritas dan diluar lingkungan yang keras, terjadi reruntuhan rumah beserta isinya dari manusia yang hidup, sifat-sifat yang rentan ini, tidak bersih, kotor, dan jahat, itu semua menakutkan kita sampai mati.

Itu sebabnya psiologis dan sosiologis mengatakan, sebuah tempat untuk berkembang biak yang seperti itukah , yang membentuk sifat-sifat seperti itu.  Itulah yang dikatakan hukum psiologi dan sosiologi.

Di sana, di Dallas Barat, dimana pada saat itu merupakan tempat berkembang biak karakter-karakter yang tak dibayangkan, disana di Dallas Barat hiduplah keluarga Hamilton dengan dua anak lelaki, satu bernama Flyod, satu lagi Raymond. Disana, di Dallas Barat di kelompok kecil yang sama, hiduplah Clyde Barrow dan Bonnie Parker.

Raymon Hamilton dihukum mati di kursi listrik, di Penjara Huntsville. Dan Clyde Barrow ditembak mati dalam sebuah penyergapan dan iparnya, yang juga kekasihnya, Bonnie Parker, dibunuh bersama dengannya. Tetapi Floyd Hamilton dikirim ke penjara Alcatraz di tengah teluk San Fransisco.

 

Di Gereja kita yang terkasih, Pattie Rankin Moore, yang saya babtis, mengasihi orang-orang yang berharga ini, dan saat memberikan dana untuk membangun Kapel Truett tepat ditengahnya, ia datang pada saya dan berkata,” maukah anda menulis surat kepada Floyd Hamilton?” dan saya melakukannya. Dan ia berkata,” bersediakan anda pergi kesana dan menemuinya?” dan saya melakukannya.

Dan disebelah belakang, saya tidak tahu berapa banyak tembok baja dan pintu-pintu baja dan jeruji-jeruji besi, saya berlutut dengan lelaki itu, Flyod Hamilton, di tengah-tengah penjara Alcatraz dan saya mengulurkan tangan,”Jika kau mau memberikan hidupmu pada Tuhan, maukah kau memegang tanganku? Dan dengan hangat ia melakukannya.

Dan ia berkata,”Jika Tuhan mengijinkan aku tetap hidup untuk keluar dari penjara ini, hal pertama yang akan kulakukan, aku akan berjalan di lorong gereja anda. Aku akan mengakui imanku didalam Tuhan Yesus dan aku mau dibabtis.

Disaat ia akhirnya bebas, setelah bertahun-tahun, ia datang melewati lorong, menyerahkan hidupnya kepada Tuhan di tempat kudus ini. Saya membabtisnya, dan sejak hari itu sampai sekarang, ia telah pergi ke seluruh penjuru dunia memberitahukan kepada banyak orang perbuatan-perbuatan Tuhan yang luar biasa yang dilakukan baginya.

            Itulah Tuhan ! Itulah keajaiban campur tangan Tuhan. Sama seperti dengan dunia di alam baka dan diatas kita, campur tangan Tuhan.

            Hukum sejarah mengatakan, bangsa –bangsa bangkit untuk makmur, menjadi korupsi, akhirnya terjatuh kembali kedalam perbudakan dan kedalam kematian bangsa yang terserak di sepanjang garis sejarah . Itulah hukum sejarah.

            Semua bangsa bangkit dan jatuh, semuanya. Saya tidak pernah melihat seorang Feris. Saya tidak pernah melihat seorang Het. Saya tidak pernah melihat orang Yebusi. Saya tidak pernah melihat seorang Moab. Tetapi Allah berfirman pada Israel “Lalu kekuasaan Tuhan meliputi aku dan Ia membawa aku keluar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah , dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Aku memberi nafas hidup didalammu supaya kamu hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.”

            Dan Allah berkata kepada rasul-Nya, Jeremiah “Beginilah firman Tuhan, yang memberi matahari untuk menerangi siang, yang menetapkan bulan dan bintang-bintang untuk menerangi malam, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu.”  Itulah Tuhan.

            Adalah hukum perkumpulan bahwa mereka menuliskan sebuah peristiwa, kemudian anda tidak akan pernah mendengar tentang mereka lagi - perkumpulan berjumlah ribuan yang telah terbentuk dan bubar sebelum kita lihat – kecuali satu.  Yesus berkata’, Diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”

            Dan pada perwujudan jaman baru, malaikat berkata kepada rasul kudus Yohanes, “Marilah kesini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba, “ Gereja-Nya.

            “Dan ia memperlihatkan padaku sebuah kota” yang dari emas murni. Temboknya dari batu berharga dan dimana orang-orang Tuhan tinggal menetap , dan ditengah-tengahnya adalah tahta Allah kita. Diluar tahta itu sebuah sungai kehidupan, dan disisinya sebuah pohon kehidupan yang daun-daunnya untuk menyembuhkan orang banyak. Dan mereka melayaniNya selama-lamanya. Haleluyah. Amin. Itulah Tuhan.

 

Karena Tuhan menempatkan matahari untuk bersinar di langit, karena Tuhan  menyatakan putraNya untuk berbicara bagi kita melalui kitab injil Kudus, jadi Tuhan memberikan keduanya bagi kita : terang bagi dunia dan keselamatan bagi jiwa kita.